1 TINJAUAN FIQIH JINAYAH TERHADAP PENGANIAYAAN YANG BERAKIBAT LUKA BERAT DAN SANKSI HUKUMNYA (Studi analisa terhadap pasal 90 Jo Pasal 354 ayat 1 KUHP) SKRIPSI OLEH M. IMAN SUSANTO NIM. C02304058 Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Fakultas Syariah Jurusan Siyasah Jinayah SURABAYA 2009
2 TINJAUAN FIQIH JINAYAH TERHADAP PENGANIAYAAN YANG BERAKIBAT LUKA BERAT DAN SANKSI HUKUMNYA (Studi analisa terhadap pasal 90 Jo Pasal 354 ayat 1 KUHP) SKRIPSI Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaiakan Program Sarjana Strata Satu Ilmu Syariah Oleh M. Iman Susanto Nim. C02304058 Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Fakultas Syariah Jurusan Siyasah Jinayah SURABAYA 2009 i
3 PENGESAHAN Skripsi yang ditulis oleh M. Iman Susanto ini telah dipertahankan di depan sidang Majelis Munaqasah Skripsi Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel pada hari Kamis, tanggal 05 Pebruari 2009, dan dapat diterima sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program sarjana strata satu dalam Ilmu Syariah. Majelis Munaqasah Skripsi : Ketua, Sekretaris, Drs. Jeje Abd. Rozak M.Ag Arif Wijaya SH. M.Hum NIP. 150246366 NIP. 150368916 Penguji I, Penguji II, Pembimbing, Drs. M. Fathoni Hasyim M.Ag NIP. 150235849 H. M. Dahlan Bishri Lc. M.Ag NIP. 150257090 Drs. Jeje Abd. Rozak M.Ag NIP. 150246366 Surabaya, 12 Pebruari 2009 Mengesahkan Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Dekan, Dr. H. Abd. Salam, M.Ag. NIP. 150221203 iii
4 Surat Pernyataan Nama Nim Fakultas Jurusan Judul : Mohammad Iman Susanto : C02304058 : Syari ah : Siyasah Jinayah : Tinjauan Jinayah Terhadap Penganiayaan yang berakibat luka berat dan sanksi hukumnya (Studi analisis terhadap pasal 90 Jo pasal 354 ayat KUHP) Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat ini adalah hasil karya sendiri dan bukan plagiat dari skripsi orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini hasil plagiat, maka saya siap menerima sanksi dengan aturan yang berlaku. Surabaya, 01-2009 M. Iman Susanto NIM. C02304058
5 DAFTAR ISI SAMPUL DALAM Halaman PERSETUJUAN PEMBIMBING.. ii PENGESAHAN TIM PENGUJI. MOTTO.. PERSEMBAHAN... ABSTRAK.... KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. DAFTAR TRANSLITERASI xi BAB I BAB II PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 B. Rumusan Masalah.. 5 C. Kajian Pustaka 6 D. Tujuan Penelitian.. E. Kegunaan hasil penelitian 8 F. Definisi Operasional 8 G. Metode Penelitian 9 H. Sistematika Pembahasan 10 TINJAUAN FIQIH JINAYAH TENTANG PENGANIAYAAN YANG BERAKIBAT LUKA BERAT A. Pengertian Fiqih Jinayah... 12 B. Dasar Hukum Jinayah. C. Unsur-unsur Jinayah.. D. Bentuk-bentuk Jinayah. E. Hukuman dan Prinsip Fiqih Jinayah.. 20 F. Pengertian Jarimah Pelukaan yang berakibat luka berat 22 ix i iii iv v vi vii ix 7 13 15 17
6 G. Dasar Hukum Jarimah Pelukaan yang berakibat luka berat H. Unsur-unsur Jarimah Pelukaan yang berakibat luka berat 28 I. Sanksi Jarimah Pelukaan yang berakibat luka berat. BAB III PERATURAN UMUM MENGENAI PENGANIAYAAN YANG BERAKIBAT LUKA BERAT DALAM KUHP A. Pengertian Penganiayaan yang berakibat luka berat BAB IV BAB V PENTUTUP B. Dasar Hukum Penganiayaan yang berakibat luka berat. C. Unsur-unsur Penganiayaan yang berakibat luka berat D. Sanksi Pelaku Penganiayaan yang berakibat luka berat 51 ANALISA FIQIH JINAYAH TENTANG PENGANIAYAAN YANG BERAKIBAT LUKA BERAT TERHADAP KETENTUAN PASAL 90 JO 354 AYAT I KUHP A. Analisa Fiqih Jinayah Terhadap luka berat pada Pasal 90 KUHP.. 54 B. Analisa Fiqih Jinayah Terhadap sanksi hukuman pada Pasal 354 ayat 1 KUHP A. Kesimpulan 69 B. Saran. DAFTAR PUSTAKA 71 25 30 40 42 49 58 70 x
7 DAFTAR PUSTAKA Abdul Qodir Awdah, at tasyri al jina i al islami jus 2, 1968 A. Djazuli, fiqih jinayah (upaya menanggulangi kejahatan dalam islam), Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2000. A. Hanafi, Asas-asas hukum pidana islam, Jakarta, bulan bintang, 1990. Ibnu Rusdy, Bidayatul Mujtahid, Terjemah A. Abdurrahman, A. Haris Bidayatul Mujtahid Jilid 3, Semarang, Asy-Syifa, 1990 Makrus Munajat, Dekontruksi hukum pidana islam, Jogjakarta, Logung Pustaka, 2004. Marpaung Laden, Tindak Pidana terhadap nyawa dan tubuh (pemberantasan dan prevensinya), Jakarta, sinar Grafika, 2000. Moeljatno, KUHP, Jakarta, Bumi aksara, 2001 Moeljatno, Asas-asas hukum pidana, Jakarta, PT. Bineka Cipta, 1993 Pius, A. Partanto, kamus ilmiah populer, Surabaya Aloka 1994. Prodjodikoro Wirjono, Tindak-tindak pidana tertentu di Indonesia, Bandung. PT. Eresco, 1986. Rahmat Hakim, Hukum Pidana Islam (Fiqih Jinayah), Bandung, CV. Pustaka Seha, 2000. Rien. G. Karta Sapoetra, Pengantar Ilmu Hukum Lengkap, Jakarta, Bina Aksara, 1988. Samidjo, Pengantar Hukum Indonesia, Bandung, CV. Asmico, 1985. Sudarsono, Kamus hukum, Jakarta PT. Rineka Cipta, 1992 Sayyid Sabig, Fiqih sunnah, Terjemah A. Ali Fiqih sunah jilid 9 dan 10, Bandung, PT. Al-Ma arip, 1995. R. Soesilo, KUHP serta komentar- komentarnya lengkap pasal demi pasal, Bogor, Politeria, 1991 Topo Santoso, Membumikan hukum pidana Islam (penegakan syariat dalam wacana dan agenda), Jakarta, Gema Insani Pers, 2003. WJS Poerwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia Jakarta, Balai Pustaka, 1984.
72 8, Amandemen UUD 1945, Surabaya, mydha, 2002, Depag RI, Al Qur an dan terjemahnya, Semarang, PT. Karya Toha Putra, 1998., KUHP dan KUHAP, Jakarta, Restu Agung, 2005, UU tentang Pengadilan HAM 2000 dan UU HAM 1999, Bandung, citra Umbara, 2001 Website http//q-qhaker.blog.com www.pemantauperadilan.com
9 MOTTO Artinya : Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. iv
10 KATA PENGANTAR Puji syukur pada pencipta alam ini yang telah memberikan anugerah kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Tinjauan Fiqih Jinayah Terhadap Penganiayaan Yang Berakibat Luka Berat dan Sanksi Hukumnya (Studi Analisa Terhadap Pasal 90 Jo Pasal 354 Ayat 1 KUHP) Sholawat serta salam kita curahkan kepada Rosulullah SAW yang senantiasa kita nantikan syafaatnya kelak di akhirat nanti. Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan karena dukungan smua pihak. Dari itu penulis ucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. H. Abd. Salam M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syari ah 2. Bapak Drs. H. Sam un M.Ag. selaku ketua jurusan siyasah jinayah 3. Bapak Drs. Jeje Abdul Rozak M.Ag. selaku pembimbing yang telah mengarahkan Penulis dalam penulisan sehingga selesai 4. Segenap Civitas akademi syari ah dan bapak ibu pegawai perpustakaan IAIN Sunan Ampel yang ikut memperlancar Proses Pembuatan Skripsi ini. 5. Kawan-kawan angkatan 2004. khususnya kosma b siyasah jinayah. Terima kasih atas dukungan kalian. 6. Adek Khurnia novita sari yang membantu dalam terselesainya skripsi ini. 7. Dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas semua dukungan serta bantuan yang diberikan kepada penulis. Semoga Allah Swt memberikan balasan yang sesuai. Amiin Menyadari akan hakekat manusia tidak lepas dari kekurangan penulis menyadari dalam penulisan karya ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kesempatan, oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan vii
11 demi perbaikan karya ini, semoga karya ini bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri amin. Penulis viii
12 PERSEMBAHAN Karya ini penulis persembahkan kepada : Ayahanda Suhadi, dan Ibunda Julailah Yanda, bunda tercinta tiada orang yang paling berjasa di dunia ini hanyalah engkau yang berhati tulus dan suci ku panjatkan do a setulus hati Ya Allah berilah kesehatan dan kebahagiaan untuk kedua orang tua ku. Ya Allah ku berharap serta memohon dengan segala kerendahan hati, atas kemurahan ampunan Mu buat diri serta ayah Bunda. Kakak Ku tercinta, yang senantiasa melindungi aku, memberikan semangat dan memberikan bantuan moril ataupun materiil. Serta adikku yang senantiasa memberikan support Terimakasih atas budi baik kalian. Aku sangat sayang kalian, aku sangat mendukung cita-cita kalian, majulah terus untuk jadi yang terdepan, selamat berjuang..!!! v
13 ABSTRAK Skripsi ini adalah hasil penelitian kepustakaan untuk menjawab pertanyaan apa yang dimaksud penganiayaan yang berakibat luka berat dan bagaimana sanksi bagi pelaku penganiayaan yang berakibat luka berat menurut hukum pidana islam. Data penelitian dihimpun melalui pembahasan dan kajian teks (text reading) dan selanjutnya dianalisis dengan teknik deskriptif analisis. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penganiayaan yang berakibat luka berat menurut hukum pidana islam ialah perlakuan sewenang-wenang terhadap seseorang yang mengakibatkan luka parah akan tetapi tidak sampai menimbulkan kematian. Berbicara tentang sanksi, tentunya ada sanksi yang diperuntukkan bagi pelaku kejahatan tersebut. Sanksi bagi pelaku penganiayaan yang berakibat luka berat adalah qis ās dan diyat, tergantung seberapa berat akibat yang ditimbulkan. Semisal luka muwadhohah luka tersebut dapat dikenakan qis ās dilakukan dengan sengaja. Sedangkan luka jaarifah dikenakan hukuman diyat. Walaupun luka ini termasuk kategori luka berat akan tetapi para fukoha sudah sependapat bahwa luka tersebut hanya dikenakan sanksi diyat. Satu hal yang perlu dicatat adalah bahwa hukum Pidana Islam merupakan system hokum yang paling kuat pengadopsiannya terhadap aspek penjeraan bila disbanding dengan sistem pidana lain. Islam memandang sifat penjeraan merupakan hal yang paling utama dalam pemberian hukuman. Kekentalan sifat penjeraan dalam teori hukuman dalam Islam, baik penjeraan terhadap si pelaku maupun masyarakat inilah yang umumnya mendukung pandangan teori penjeraan ini sebagai motivasi di balik ayat-ayat tentang pemberian hukuman. Sejalan dengan kesimpulan diatas hukum pidana islam mempunyai dua aspek dalam pemberian sanksi yakni : 1. Preventif (pencegahan) 2. Represif (Pendidikan) Oleh sebab itu, pemberian hukuman dalam Pidana Islam mengacu pada realisasi kemaslahatan umat dan sekaligus menegakkan keadilan. vi
14 DAFTAR TRANSLITERASI Di dalam naskah skripsi ini banyak dijumpai nama dan istilah teknis (technical term) yang berasal dan bahasa Arab ditulis dengan huruf Latin. Pedoman transliterasi yang digunakan untuk penulisan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Fonem konsonan Arab, yang dalam sistem tulisan Arab seluruhnya dilambangkan dengan huruf, dalam transliterasinya ke tulisan Latin sebagian dilambangkan dengan lambang huruf, sebagian dengan tanda, dan sebagian lainnya dengan huruf dan tanda sekaligus sebagai berikut : ARAB LATIN Kons. Nama Kons. Nama ا Alif Tidak dilambangkan ب Ba b Be ت Ta t Te ث Sa s Es (dengan titik di atas) ج Jim j Je ح Ha h Ha (dengan titik di bawah) خ Kha kh Ka dan Ha د Dal d De ذ Zal z Zet (dengan titik di atas) ر Ra r Er ز Zai z Zet xi
15 س Sin s Es ش Syin sy Es dan Ye ص Sad s Es (dëngan titik di bawah) ض Dad d De (dengan titik di bawah) ط Ta t Te (dengan titik di bawah) ظ Za z Zet (dengan titik di bawah) ع Ain Koma terbalik (di atas) غ Gain g Ge ف Fa f Ef ق Qaf q Ki ك Kaf k Ka ل Lam I El م Mim m Em ن Nun n En و Wau w We ه Ha h Ha ء Hamzah ' Apostrof ي Ya y Ya 2. Vokal tunggal atau monoftong bahasa Arab yang lambangnya hanya berupa tanda atau harakat, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf sebagai berikut : a. Tanda fathah dilambangkan dengan huruf a, misalnya arba ah. b. Tanda kasrah dilambangkan dengan huruf i, misalnya Tirmizi. c. Tanda dammah dilambangkan dengan huruf u, misalnya Yūnus. xii
16 3. Vokal rangkap atau diftong bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dengan huruf, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan gabungan huruf sebagai berikut: a. Vokal rangkap او dilambangkan dengan gabungan huruf aw, misalnya Syawkāniy. b. Vokal rangkap اي dilambangkan dengan gabungan huruf ay, misalnya Zuhayliy 4. Vokal panjang atau maddah yang lambangnya berupa harakat dan huruf, transliterasinya dilambangkan dengan huruf dan tanda macron (coretan horisontal) di atasnya, misalnya imkañ, zarī ah, dan murū ah. 5. Syaddah atau tasydīd yang dilambangkan dengan tanda syaddah atau tasydid, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang bertanda syaddah itu, misalnya haddun, saddun, tayyib. 6. Kata sandang dalam bahasa Arab yang dilambangkan dengan huruf alif-lām, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf yang sesuai dengan bunyinya dan ditulis terpisah dan kata yang mengikuti dan diberi tanda sempang sebagai penghubung. Misalnya at-tajribah, al-hilāl. 7. Tā marbūtah mati atau yang dibaca seperti berharakat sukun, dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf h, sedangkan tā marbūtah yang hidup dilambangkan dengan huruf t, misalnya ru yah al-hilāl atau ru yatul hilāl. 8. Tanda apostrof ( ) sebagai transliterasi huruf hamzah hanya berlaku untuk yang terletak di tengah atau di akhir kata, misalnya ru yah, fuqahā. Sedangkan di awal kata, huruf hamzah tidak dilambangkan dengan sesuatu pun, misalnya Ibrāhim. xiii