Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa)

dokumen-dokumen yang mirip
PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG)

AUDITORIUM PASCASARJANA TANGERANG SELATAN OKTOBER 2017

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

IMPLEMENTASI JST DALAM MENENTUKAN KELAYAKAN NASABAH PINJAMAN KUR PADA BANK MANDIRI MIKRO SERBELAWAN DENGAN METODE BACKPROPOGATION

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

Research of Science and Informatic BROILER CHICKENS WEIGHT PREDICTION BASE ON FEED OUT USING BACKPROPAGATION

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN APLIKASI MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT MATA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

Identifikasi Jenis Buah Jeruk Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Berdasarkan Tekstur Kulit

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

Jurusan Sistem Informasi, STIKOM Tunas Bangsa, Pematangsiantar Sumatera Utara 1. Mahasiswa STIKOM Tunas Bangsa, Pematangsiantar Sumatera Utara 2,3,4

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

3. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang)

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan

Presentasi Tugas Akhir

PEMILIHAN WARNA LIPSTIK BERDASARKAN INFORMASI USIA DAN WARNA KULIT DENGAN MENGGUNAKAN METODA ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

PENGENALAN POLA HURUF ROMAWI DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN PERSEPTRON LAPIS JAMAK

JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI TINGKAT PEMAHAMAN SISIWA TERHADAP MATAPELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION

Perbandingan Kinerja Jaringan Syaraf Tiruan Dan Fuzzy Inference System Untuk Prediksi Prestasi Peserta Didik

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI PENJUALAN JAMUR MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKROPAGATION

METODOLOGI PENELITIAN

Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang)

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK PENENTUAN KELULUSAN SIDANG SKRIPSI

KLASIFIKASI KELAINAN JANTUNG ANAK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION A B S T R A K

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

PENERAPAN JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK PROYEKSI LOGISTIK BERDASARKAN PREDIKSI PASIEN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Prediksi Jangka Pendek Debit Aliran Irigasi Seluma dengan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan buatan, kecerdasan buatan merupakan salah satu bagian ilmu

JURNAL SAINS DAN INFORMATIKA

Implementasi jaringan syaraf tiruan untuk menilai kelayakan tugas akhir mahasiswa (studi kasus di amik bukittinggi)

BAB I PENDAHULUAN I-1

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

ANALISA PREDIKSI JUMLAH ORDER BARANG DENGAN ALGORITMA BACK PROPAGATION (Studi Kasus pada MART 165)

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

PENERAPAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT SUKU BUNGA BANK

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TEKNIK PERAMALAN - A

BAB I PENDAHULUAN. universitas swasta yang memiliki 7 Fakultas dengan 21 Program Studi yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN :

BAB 2 LANDASAN TEORI

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN)

ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA

Jaringan Saraf Tiruan dengan Backpropagation untuk Memprediksi Penyakit Asma

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK MENGENALI MOTIF BATIK

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION

Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan

Kata Kunci: Jaringan Syaraf Tiruan, Metode Backpropagation, penyakit saluran pernafasan.

Jaringan syaraf dengan lapisan tunggal

PENERAPAN ALGORITMA DIJKSTRA DAN FUZZY LOGIC SUGENO PADA GAME ZOMBIE SHOOTER

JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM

IMPLEMENTASI METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK MENDETEKSI GANGGUAN PERKEMBANGAN ANAK BERBASIS MOBILE HANDPHONE

MATERI DAN METODE. Cara Pengambilan Data

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)*

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK INVENTARISASI LUAS SUMBER DAYA ALAM STUDI KASUS PULAU PARI

Desain Model Fuzzy Gejala Penyakit Untuk Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Anak

4.1. Pengumpulan data Gambar 4.1. Contoh Peng b untuk Mean imputation

Transkripsi:

IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa) Agus Perdana Windarto* 1, Dedy Hartama 2, Nurhafidah Dalimunthe 3 3 Mahasiswa Program Studi Sistem Informatika, Pematangsiantar Sumatera Utara 1,2 Program Studi Sistem Informatika, Pematangsiantar Sumatera Utara 1,2,3 STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar; Jln. Jendral Sudirman Blok A No.1/2/3 e-mail: * 1 agus.perdana@amiktunasbangsa.ac.id, 2 dedyhartama@amiktunasbangsa.ac.id Abstrak : Terkendalanya pembayaran uang kuliah dapat menghambat biaya operasional dari suatu instansi/ perguruan tinggi khusus Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi faktor penyebab terjadinya tunggakan uang kuliah. Data yang digunakan adalah data sampel mahasiswa bermasalah dalam pembayaran uang kuliah sebanyak 20 orang. Proses pengambilan data dengan cara wawancara dan kuisioner. Penelitian ini menggunakan metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropogation. Kriteria yang digunakan sebanyak 6 variabel C1 (Penghasilan Ortu), C2 (Jlh Tanggungan), C3 (Pekerjaan Ortu), C4 (Status Tempat Tinggal), C5 (Penyalahgunaan Uang) dan C6 (Faktor Eksternal). Pola arsitektur yang digunakan untuk memperoleh arsitektur terbaik adalah 6-5-1, 6-10-1, 6-5-10-1 dan 6-10-5-1. Dari 4 pola yang digunakan didapat pola 6-5-10-1 adalah pola terbaik dengan MSE 0,0010002075 dan akurasi 80%. Pola terbaik ini akan digunakan untuk memprediksi faktor tunggakan uang kuliah dengan menggunakan analisis sensifitas. Hasil prediksi diperoleh bahwa C5 (Penyalahgunaan Uang) dan C4 (Status Tempat Tinggal) merukan faktor terbesar penyebab tunggakan uang kuliah dengan MSE 0,89385 dan 0,88076. Kata kunci : Prediksi, Faktor Tunggakan, JST, Backpropogation 1. PENDAHULUAN Akademi Manajemen Informatika Komputer (AMIK) Tunas Bangsa Pematangsiantar adalah salah satu perguruan tinggi swasta di sumatera utara yang bergerak dalam bidang komputer. Dalam menjalankan aktifitas sehari-hari, manajemen AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar dipimpin oleh seorang Direktur dan dibantu oleh Wakil direktur (Wadir) yang terdiri dari Wakil direktur 1 (Wadir 1) bagian akademik, Wakil direktur 2 (Wadir 2) bagian keuangan dan Wakil direktur 3 (Wadir 3) bagian kemahasiswaan. Setiap Wadir bekerjasama dalam menjalankan tanggung jawab masing-masing. Dalam menjalankan aktifitas pendidikan, salah satu kewajiban seorang mahasiswa adalah membayar uang kuliah yang dalam hal ini ditanganin oleh Wadir 2 bagian keuangan. Dalam proses pembayaran uang kuliah, pihak instansi/perguruan tinggi memberikan keringanan berupa cicilan uang kuliah sampai beberapa tahap kepada seluruh mahasiswa/i AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar. Seiring waktu berjalan, proses pembayaran uang kuliah mahasiswa sering mengalamin kendala. Ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Terkendalanya pembayaran uang kuliah dapat menghambat biaya operasional dari suatu instansi/ perguruan tinggi. Untuk mengatasi hal ini, bagian keuangan mendatangin mahasiswa yang terkendala dalam pembayaran uang kuliah, kemudian memberikan pertanyaan tentang faktor penyebab terlambat membayar uang kuliah. Kegiatan ini biasa dialamin oleh pihak perguruan tinggi swasta dimanapun. Jaringan Saraf Tiruan (JST) mampu melakukan pengenalan kegiatan berbasis masa lalu atau belajar dari pengalaman. Data masa lalu akan dipelajari oleh Jaringan Saraf Tiruan sehingga mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan terhadap data yang belum pernah dipelajari. Jaringan Saraf Tiruan (JST) merupakan salah satu cabang dari Artificial Intelegent (AI) atau kecerdasan buatan [1]. Received June 1 st,2012; Revised June 25 th, 2012; Accepted July 10 th, 2012

2 ISSN: 1978-1520 Ada Banyak teknik yang bisa digunakan untuk implementasi Jaringan Syaraf Tiruan salah satunya adalah Backpropagation [2-9]. Backpropogation merupakan salah satu algoritma Jaringan Saraf Tiruan yang sering digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang rumit dan berkaitan dengan identifikasi input, prediksi, pengenalan pola, dan sebagainya. berulang-ulang akan menghasilkan jaringan yang memberikan tanggapan benar terhadap semua masukannya. Hal ini merupakan kelebihan dari Backpropogation sehingga dapat mewujudkan sistem yang tahan kerusakan dan konsisten bekerja dengan baik. Algoritma Backpropogation telah banyak digunakan untuk dunia kesehatan, ekonomi, pertanian dan lain-lain. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis ingin mengangakat masalah ini menjadi judul penelitian Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah. 2. METODE PENELITIAN 2.1. Kecerdasan Buatan (Artificial Intelegent) Kecerdasan buatan atau disebut juga Artificial Intelegent (AI) merupakan salah satu bagian dari ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa lebih baik daripada yang dilakukan manusia [1]. 2.2. Jaringan Saraf Tiruan Jaringan Saraf Tiruan (JST) merupakan salah satu representasi buatan otak manusia yang selalu mencoba untuk mensimulasikan proses pembelajaran pada otak manusia[10]. Berdasarkan beberapa penelitian di atas yang menekankan pada analisis pemodelan Backpropagation untuk melakukan prediksi dengan objek penelitiannya masing-masing dan menghasilkan kesimpulan bahwa Backpropagation dapat digunakan sebagai problem solving. Neuron adalah unit pemroses informasi yang menjadi dasar dalam pengoperasian Jaringan Saraf Tiruan. Neuron terdiri dari 3 elemen pembentuk sebagai berikut : a. Himpunan unit-unit yang dihubungkan dengan jalur koneksi. b. Suatu unit penjumlah yang akan menjumlahkan masukan-masukan sinyal yang sudah dikalikan dengan bobotnya. c. Fungsi aktivasi yang akan menentukan apakah sinyal dari input neuron akan diteruskan ke neuron lain ataukah tidak [11]. 2.3. Algoritma Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation Algoritma Backpropagation merupakan salah satu algoritma yang sering digunakan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang rumit. Hal ini dimungkinkan karena jaringan dengan algoritma ini dilatih dengan menggunakan metode belajar terbimbing. Pada jaringan diberikan sepasang pola yang terdiri dari atas pola masukan dan pola yang diinginkan. Algoritma pelatihan jaringan Saraf perambatan galat mundur terdiri atas dua langkah, yaitu perambatan maju dan perambatan mundur. Langkah perambatan maju dan perambatan mundur ini dilakukan pada jaringan untuk setiap pola yang diberikan selama jaringan mengalami pelatihan [12]. 2.4. Arsitektur Backpropogation Backpropagation memiliki beberapa unit yang ada dalam satu atau lebih lapis tersembunyi. Pada gambar 1 di bawah adalah arsitektur Backpropagation dengan n buah masukan (x1, x2, x3,... xn) ditambah sebuah bias, sebuah lapis tersembunyi yang terdiri dari j unit ditambah sebuah bias, serta k buah unit keluaran [12]. IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page end_page

IJCCS ISSN: 1978-1520 3 Gambar 1. Arsitektur Backpropogation dengan 3 layer Simbol-simbol yang digunakan ini tidaklah mutlak, bisa saja berganti dengan simbol-simbol yang lainnya asalkan fungsi logika yang dimaksudkannya tetap sama. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa jika output memberikan hasil yang salah, maka penimbang (bobot) dikoreksi supaya errornya (galat) dapat diperkecil dan respon jaringan selanjutnya diharapkan akan lebih mendekati harga yang benar[12] 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Perancangan Sistem 3.1.1. Pendefinisian Input dan Target Data faktor tunggakan uang kuliah selanjutnya akan diolah oleh Jaringan Saraf Tiruan dengan metode backpropogation. Agar data dapat dikenali oleh Jaringan Saraf Tiruan, maka data harus direpresentasikan ke dalam bentuk numerik antara 0 sampai dengan 1, baik variabel maupun isinya yang merupakan masukan untuk pengenalan pola dan keluaran yang merupakan prediksi faktor terbesar dalam tunggakan uang kuliah. Proses konversi data menggunakan logika fuzzy yang dikonversi berdasarkan parameter yang sudah. Hal ini dikarenakan jaringan menggunakan fungsi aktivasi sigmoid biner (logsig) yang rangenya dari 0 sampai 1. 3.1.2. Pendefinisian Input Variabel yang digunakan untuk melihat faktor penyebab tunggakan uang kuliah adalah kriteria yang menjadi acuan dalam pengambilan keputusan pada penilaian dengan menggunakan Jaringan Saraf Tiruan. Variabel ditentukan dengan cara melihat ketergantungan data terhadap penelitian yang dilakukan. Data Kriteria diperoleh dengan cara wawancara dan kuisioner terhadapat mahasiswa AMIK Tunas Bangsa semester ganjil sebanyak 20 sampel. Tabel 1. Daftar Kriteria Faktor Tunggakan Uang Kuliah No Variabel Nama Kriteria 1 C1 Penghasilan Ortu 2 C2 Jlh Tanggungan Ortu 3 C3 Pekerjaan Ortu 4 C4 Status Tempat Tinggal 5 C5 Penyalahgunaan Uang 6 C6 Faktor Eksternal Tabel 2. Bobot Kriteria Faktor Tunggakan Uang Kuliah N o Nama variabel Interval Nilai Fuzzy Penghasilan Ortu > Rp.5.000.000 (Sangat Besar) 0,2 1 > Rp.2.000.000 - Rp.5.000.000 (Besar) 0,4 Rp.1.000.000 - Rp.2.000.000 (Sedang) 0,6 < Rp. 1.000.000 (Kecil) 0,8 2 Jlh Tanggungan Ortu >= 5 Anak 0,9 4 Anak 0,7 Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

4 ISSN: 1978-1520 N o Nama variabel Interval 3 4 5 6 Nilai Fuzzy 3 Anak 0,5 2 Anak 0,4 1 Anak 0,2 Pekerjaan Ortu Pegawai Negeri 0,2 Pegawai Swasta 0,4 Wiraswasta 0,5 TNI/Polisi 0,7 Petani, Nelayan, Buruh 0,9 Status Tempat Tinggal Bersama Ortu 0,1 Kos 0,9 Penyalahgunaan Ya 0,9 Tidak 0,1 Faktor Eksternal Keterlambatan Mengirim 0,8 Keperluan Keluarga 0,6 Kendala Usaha 0,4 Data sampel yang digunakan adalah Mahasiswa AMIK Tunas Bangsa semester ganjil yang memiliki tunggakan uang kuliah sebanyak 20 sampel. 3.1.3. Pendefinisian Target Adapun data target adalah mahasiswa AMIK Tunas Bangsa yang memiliki tunggakan uang kuliah. 3.2. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan bantuan Matlab 6.1 aplikasi perangkat lunak. Sampel Data adalah 20 mahasiswa AMIK Tunas Bangsa yang memiliki tunggakan uang kuliah. Data ini akan digunakan pada data pelatihan dan data pengujian. Sampel data yang telah diproses dan ditranformasikan adalah sebagai berikut. No Nama Penghasilan Ortu (C1) Jlh Tanggungan Ortu (C2) Tabel 3. Sampel data Penelitian Pekerjaan Ortu (C3) Status Tempat Tinggal (C4) Penyalahgunaan Uang (C5) Faktor Eksternal (C6) 1 Mhs. 1 Rp2.500.000 4 Peg.Swasta Kos Ya Keterlambatan Mengirim Bermasalah 2 Mhs. 2 Rp1.500.000 3 Buruh Bersama ortu Tidak Keperluan Keluarga Bermasalah 3 Mhs. 3 Rp3.500.000 3 TNI Kos Tidak Keterlambatan Mengirim Bermasalah 4 Mhs. 4 Rp2.000.000 2 Wirasawasta Kos Ya Keperluan Keluarga Bermasalah 5 Mhs. 5 Rp3.000.000 3 Petani Bersama Ortu Tidak Kendala Usaha Bermasalah 6 Mhs. 6 Rp5.000.000 4 Peg.Swasta Kos Tidak Keterlambatan Mengirim Bermasalah 7 Mhs. 7 Rp3.500.000 4 Peg.Negeri Bersama Ortu Tidak Keperluan Keluarga Bermasalah 8 Mhs. 8 Rp4.000.000 2 Peg.Negeri Kos Ya Keterlambatan Mengirim Bermasalah 9 Mhs. 9 Rp1.800.000 3 Wiraswasta Bersama Ortu Tidak Keperluan Keluarga Bermasalah 10 Mhs. 10 Rp2.000.000 3 Wiraswasta Kos Ya Kendala Usaha Bermasalah 11 Mhs. 11 Rp3.000.000 2 Polisi Kos Ya Keterlambatan Mengirim Bermasalah 12 Mhs. 12 Rp3.200.000 4 Wiraswasta Kos Tidak Kendala Usaha Bermasalah 13 Mhs. 13 Rp5.500.000 5 Peg.negeri Kos Ya Keterlambatan Mengirim Bermasalah 14 Mhs. 14 Rp1.000.000 2 Buruh Bersama ortu Tidak Keperluan Keluarga Bermasalah 15 Mhs. 15 Rp2.800.000 3 Petani Kos Ya Keterlambatan Mengirim Bermasalah 16 Mhs. 16 Rp3.300.000 4 Wiraswasta Kos Tidak Keperluan Keluarga Bermasalah 17 Mhs. 17 Rp1.800.000 4 Buruh Kos Ya Keperluan Keluarga Bermasalah 18 Mhs. 18 Rp4.500.000 4 Peg.Swasta Kos Tidak Keterlambatan Mengirim Bermasalah 19 Mhs. 19 Rp3.300.000 4 TNI Kos Ya Keperluan Keluarga Bermasalah 20 Mhs. 20 Rp2.000.000 2 Wiraswasta Bersama ortu Tidak Kendala Usaha Bermasalah Target IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page end_page

IJCCS ISSN: 1978-1520 5 Tabel 4. Sampel dari data yang telah ditransformasikan No Nama Mahasiswa C1 C2 C3 C4 C5 C6 Target 1 Mahasiswa 1 0,4 0,7 0,2 0,9 0,9 0,8 1 2 Mahasiswa 2 0,6 0,5 0,9 0,1 0,1 0,6 1 3 Mahasiswa 3 0,4 0,5 0,7 0,9 0,1 0,8 1 4 Mahasiswa 4 0,6 0,4 0,5 0,9 0,9 0,6 1 5 Mahasiswa 5 0,4 0,5 0,9 0,1 0,1 0,4 1 6 Mahasiswa 6 0,2 0,7 0,4 0,9 0,1 0,8 1 7 Mahasiswa 7 0,4 0,7 0,2 0,1 0,1 0,6 1 8 Mahasiswa 8 0,4 0,2 0,2 0,9 0,9 0,8 1 9 Mahasiswa 9 0,6 0,5 0,5 0,1 0,1 0,6 1 10 Mahasiswa 10 0,6 0,5 0,5 0,9 0,9 0,4 1 11 Mahasiswa 11 0,4 0,4 0,7 0,9 0,9 0,8 1 12 Mahasiswa 12 0,4 0,7 0,5 0,9 0,1 0,4 1 13 Mahasiswa 13 0,2 0,9 0,2 0,9 0,9 0,8 1 14 Mahasiswa 14 0,6 0,4 0,9 0,1 0,1 0,6 1 15 Mahasiswa 15 0,4 0,5 0,9 0,9 0,9 0,8 1 16 Mahasiswa 16 0,4 0,7 0,5 0,9 0,1 0,6 1 17 Mahasiswa 17 0,6 0,7 0,9 0,9 0,9 0,6 1 18 Mahasiswa 18 0,4 0,7 0,4 0,9 0,1 0,8 1 19 Mahasiswa 19 0,4 0,7 0,7 0,9 0,9 0,6 1 20 Mahasiswa 20 0,6 0,4 0,5 0,1 0,1 0,4 1 3.3. Perancangan Arsitektur Jaringan Saraf Tiruan Jaringan yang digunakan untuk dalam memprediksi faktor tunggakan uang kuliah dengan backpropogation dengan langkah pembelajaran feedforward. Jaringan ini memiliki beberapa lapisan, yaitu lapisan masukan (input), lapisan keluaran (output) dan beberapa lapisan tersembunyi (hidden). Lapisan tersembunyi tersebut membantu jaringan untuk dapat mengenali lebih banyak pola masukan dibandingkan dengan jaringan yang tidak memiliki lapisan tersembunyi. Parameter-parameter dalam pembentukan jaringan backpropagation menggunakan 6 variabel masukan, 1 atau lebih lapisan tersembunyi dan 1 lapisan keluaran. Adapun model arsitektur yang digunakan untuk mendapatkan arsitektur terbaik adalah 6-5-1, 6-10-1, 6-5-10-1 dan 6-10-5-1. Jaringan Saraf yang akan dibangun adalah algoritma propagasi balik (backpropagation) dengan fungsi aktivasi Sigmoid. Fungsi aktivasi dalam Jaringan Saraf Tiruan dipakai untuk proses perhitungan terhadap nilai aktual output pada hidden layer dan menghitung nilai aktual output pada output layer. 3.4. Pendefinisian Output Hasil yang diharapkan pada tahap ini adalah deteksi pola menentukan nilai terbaik untuk memprediksi faktor tunggakan uang kuliah. Hasil pengujian adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui prediksi faktor tunggakan uang kuliah tentu saja didasarkan pada hasil sampel data mahasiswa AMIK Tunas Bangsa. Output dari prediksi ini adalah pola arsitektur terbaik dengan melihat error minimum. b. Kategorisasi Output pelatihan (train) dan pengujian (test) Kategori untuk output ditentukan oleh tingkat error minimum dari target. Batasan kategori tersebut terdapat pada tabel berikut: Tabel 5. Data Kategorisasi No Keterangan Error Minimum 1 Benar (Bermasalah) 0.1-0.001 2 Salah (Tidak Bermasalah) > 0.01 3.5. Perancangan arsitektur Jaringan Saraf Tiruan Perancangan arsitektur Jaringan Saraf Tiruan untuk data pelatihan dan pengujian, maka digunakan 6 variabel input yaitu: C 1 = Penghasilan Ortu Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

6 ISSN: 1978-1520 C 2 = Jlh Tanggungan Ortu C 3 = Pekerjaan Ortu C 4 = Status Tempat Tinggal C 5 = Penyalahgunaan Uang C 6 = Faktor Eksternal Berikut tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam pengguna algoritma propagasi balik dengan fungsi aktivasi sigmoid. Tahapan yang harus dilakukan adalah sebagi berikut: 1. Inisialisasi (initialization), merupakan tahap di mana variabel-variabel nilai akan diset atau didefinisikan terlebih dahulu, misalnya seperti: nilai data input, weight, nilai output yang diharapkan, learning rate dan nilai-nilai data lainnya. 2. Aktivasi (activation),merupakan proses perhitungan terhadap nilai aktual output pada hidden layer dan menghitung nilai actual output pada output layer. 3. Weight Training, merupakan proses perhitungan nilai error gradient pada output layer dan menghitung nilai error gradient pada hidden layer 4. Iteration, merupakan tahap akhir dalam penggujian, dimana jika masih terjadi error minimum yang diharapkan belum ditemukan maka kembali pada tahap aktivasi (activation). 3.5.1. dan Arsitektur 6-5-1 Berikut adalah hasil pengujian dengan 20 data pengujian dengan pola pengujian 6-5-1. Data hasil pengujian dan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 6. Hasil dan dengan Model 6-5-1 1 Mhs. 1 1 0,9499 0,0501 0,0025100100 1 0,9499 0,0501 0,0025100100 Salah 2 Mhs. 2 1 0,9820 0,0180 0,0003240000 1 0,9820 0,0180 0,0003240000 Benar 3 Mhs. 3 1 0,9938 0,0062 0,0000384400 1 0,9938 0,0062 0,0000384400 Benar 4 Mhs. 4 1 0,9597 0,0403 0,0016240900 1 0,9597 0,0403 0,0016240900 Salah 5 Mhs. 5 1 0,9930 0,0070 0,0000490000 1 0,9930 0,0070 0,0000490000 Benar 6 Mhs. 6 1 0,9939 0,0061 0,0000372100 1 0,9939 0,0061 0,0000372100 Benar 7 Mhs. 7 1 0,9846 0,0154 0,0002371600 1 0,9846 0,0154 0,0002371600 Benar 8 Mhs. 8 1 0,9498 0,0502 0,0025200400 1 0,9498 0,0502 0,0025200400 Salah 9 Mhs. 9 1 0,9618 0,0382 0,0014592400 1 0,9618 0,0382 0,0014592400 Salah 10 Mhs. 10 1 0,9642 0,0358 0,0012816400 1 0,9642 0,0358 0,0012816400 Salah 11 Mhs. 11 1 0,9571 0,0429 0,0018404100 1 0,9571 0,0429 0,0018404100 Salah 12 Mhs. 12 1 0,9959 0,0041 0,0000168100 1 0,9959 0,0041 0,0000168100 Benar 13 Mhs. 13 1 0,9590 0,0410 0,0016810000 1 0,9590 0,0410 0,0016810000 Salah 14 Mhs. 14 1 0,9862 0,0138 0,0001904400 1 0,9862 0,0138 0,0001904400 Benar 15 Mhs. 15 1 0,9548 0,0452 0,0020430400 1 0,9548 0,0452 0,0020430400 Salah 16 Mhs. 16 1 0,9968 0,0032 0,0000102400 1 0,9968 0,0032 0,0000102400 Benar 17 Mhs. 17 1 0,9742 0,0258 0,0006656400 1 0,9742 0,0258 0,0006656400 Salah 18 Mhs. 18 1 0,9935 0,0065 0,0000422500 1 0,9935 0,0065 0,0000422500 Benar 19 Mhs. 19 1 0,9682 0,0318 0,0010112400 1 0,9682 0,0318 0,0010112400 Salah 20 Mhs. 20 1 0,9508 0,0492 0,0024206400 1 0,9508 0,0492 0,0024206400 Salah Total 0,0200025400 Total 0,0200025400 MSE 0,0010001270 MSE 0,0010001270 3.5.2. dan Arsitektur 6-10-1 Berikut adalah hasil pengujian dengan 20 data pengujian dengan pola pengujian 6-10-1. Data hasil pengujian dan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 7. Hasil dan dengan Model 6-10-1 1 Mhs. 1 1 0,9889 0,0111 0,0001232100 1 0,9889 0,0111 0,0001232100 Benar 2 Mhs. 2 1 0,9783 0,0217 0,0004708900 1 0,9783 0,0217 0,0004708900 Salah 3 Mhs. 3 1 0,9781 0,0219 0,0004796100 1 0,9781 0,0219 0,0004796100 Salah 4 Mhs. 4 1 0,9861 0,0139 0,0001932100 1 0,9861 0,0139 0,0001932100 Benar 5 Mhs. 5 1 0,9369 0,0631 0,0039816100 1 0,9369 0,0631 0,0039816100 Salah 6 Mhs. 6 1 0,9151 0,0849 0,0072080100 1 0,9151 0,0849 0,0072080100 Salah 7 Mhs. 7 1 0,9928 0,0072 0,0000518400 1 0,9928 0,0072 0,0000518400 Benar 8 Mhs. 8 1 0,9951 0,0049 0,0000240100 1 0,9951 0,0049 0,0000240100 Benar IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page end_page 45%

IJCCS ISSN: 1978-1520 7 9 Mhs. 9 1 0,9901 0,0099 0,0000980100 1 0,9901 0,0099 0,0000980100 Benar 10 Mhs. 10 1 0,9810 0,0190 0,0003610000 1 0,9810 0,0190 0,0003610000 Benar 11 Mhs. 11 1 0,9924 0,0076 0,0000577600 1 0,9924 0,0076 0,0000577600 Benar 12 Mhs. 12 1 0,9882 0,0118 0,0001392400 1 0,9882 0,0118 0,0001392400 Benar 13 Mhs. 13 1 0,9358 0,0642 0,0041216400 1 0,9358 0,0642 0,0041216400 Salah 14 Mhs. 14 1 0,9701 0,0299 0,0008940100 1 0,9701 0,0299 0,0008940100 Salah 15 Mhs. 15 1 0,9860 0,0140 0,0001960000 1 0,9860 0,0140 0,0001960000 Benar 16 Mhs. 16 1 0,9823 0,0177 0,0003132900 1 0,9823 0,0177 0,0003132900 Benar 17 Mhs. 17 1 0,9943 0,0057 0,0000324900 1 0,9943 0,0057 0,0000324900 Benar 18 Mhs. 18 1 0,9711 0,0289 0,0008352100 1 0,9711 0,0289 0,0008352100 Salah 19 Mhs. 19 1 0,9948 0,0052 0,0000270400 1 0,9948 0,0052 0,0000270400 Benar 20 Mhs. 20 1 0,9800 0,0200 0,0004000000 1 0,9800 0,0200 0,0004000000 Salah Total 0,0200080800 Total 0,0200080800 MSE 0,0010004040 MSE 0,0010004040 60% 3.5.3. dan Arsitektur 6-5-10-1 Berikut adalah hasil pengujian dengan 20 data pengujian dengan pola pengujian 6-5-10-1. Data hasil pengujian dan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 8. Hasil dan dengan Model 6-5-10-1 1 Mhs. 1 1 0,9864 0,0136 0,0001849600 1 0,9864 0,0136 0,0001849600 Benar 2 Mhs. 2 1 0,9838 0,0162 0,0002624400 1 0,9838 0,0162 0,0002624400 Benar 3 Mhs. 3 1 0,9822 0,0178 0,0003168400 1 0,9822 0,0178 0,0003168400 Benar 4 Mhs. 4 1 0,9851 0,0149 0,0002220100 1 0,9851 0,0149 0,0002220100 Benar 5 Mhs. 5 1 0,9695 0,0305 0,0009302500 1 0,9895 0,0105 0,0001102500 Benar 6 Mhs. 6 1 0,9303 0,0697 0,0048580900 1 0,9903 0,0097 0,0000940900 Benar 7 Mhs. 7 1 0,9712 0,0288 0,0008294400 1 0,9712 0,0288 0,0008294400 Salah 8 Mhs. 8 1 0,9866 0,0134 0,0001795600 1 0,9866 0,0134 0,0001795600 Benar 9 Mhs. 9 1 0,9837 0,0163 0,0002656900 1 0,9837 0,0163 0,0002656900 Benar 10 Mhs. 10 1 0,9812 0,0188 0,0003534400 1 0,9812 0,0188 0,0003534400 Benar 11 Mhs. 11 1 0,9819 0,0181 0,0003276100 1 0,9819 0,0181 0,0003276100 Benar 12 Mhs. 12 1 0,9528 0,0472 0,0022278400 1 0,9528 0,0472 0,0022278400 Salah 13 Mhs. 13 1 0,9588 0,0412 0,0016974400 1 0,9588 0,0412 0,0016974400 Salah 14 Mhs. 14 1 0,9831 0,0169 0,0002856100 1 0,9831 0,0169 0,0002856100 Benar 15 Mhs. 15 1 0,9755 0,0245 0,0006002500 1 0,9955 0,0045 0,0000202500 Benar 16 Mhs. 16 1 0,9434 0,0566 0,0032035600 1 0,9434 0,0566 0,0032035600 Salah 17 Mhs. 17 1 0,9822 0,0178 0,0003168400 1 0,9822 0,0178 0,0003168400 Benar 18 Mhs. 18 1 0,9570 0,0430 0,0018490000 1 0,9870 0,0130 0,0001690000 Benar 19 Mhs. 19 1 0,9812 0,0188 0,0003534400 1 0,9812 0,0188 0,0003534400 Benar 20 Mhs. 20 1 0,9728 0,0272 0,0007398400 1 0,9728 0,0272 0,0007398400 Benar Total 0,0200041500 Total 0,0121601500 MSE 0,0010002075 MSE 0,0006080075 3.5.4. dan Arsitektur 6-10-5-1 Berikut adalah hasil pengujian dengan 20 data pengujian dengan pola pengujian 6-10-5-1. Data hasil pengujian dan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 9. Hasil dan dengan Model 6-10-5-1 1 Mhs. 1 1 0,9845 0,0155 0,0002402500 1 0,9845 0,0155 0,0002402500 Besar 2 Mhs. 2 1 0,9585 0,0415 0,0017222500 1 0,9585 0,0415 0,0017222500 Salah 3 Mhs. 3 1 0,9614 0,0386 0,0014899600 1 0,9614 0,0386 0,0014899600 Salah 4 Mhs. 4 1 0,9761 0,0239 0,0005712100 1 0,9761 0,0239 0,0005712100 Salah 5 Mhs. 5 1 0,9557 0,0443 0,0019624900 1 0,9557 0,0443 0,0019624900 Salah 6 Mhs. 6 1 0,9839 0,0161 0,0002592100 1 0,9839 0,0161 0,0002592100 Besar 7 Mhs. 7 1 0,9680 0,0320 0,0010240000 1 0,9680 0,0320 0,0010240000 Salah 8 Mhs. 8 1 0,9625 0,0375 0,0014062500 1 0,9625 0,0375 0,0014062500 Salah 9 Mhs. 9 1 0,9556 0,0444 0,0019713600 1 0,9556 0,0444 0,0019713600 Salah 10 Mhs. 10 1 0,9881 0,0119 0,0001416100 1 0,9881 0,0119 0,0001416100 Besar 11 Mhs. 11 1 0,9658 0,0342 0,0011696400 1 0,9658 0,0342 0,0011696400 Salah 12 Mhs. 12 1 0,9963 0,0037 0,0000136900 1 0,9963 0,0037 0,0000136900 Besar 13 Mhs. 13 1 0,9869 0,0131 0,0001716100 1 0,9869 0,0131 0,0001716100 Besar 14 Mhs. 14 1 0,9573 0,0427 0,0018232900 1 0,9573 0,0427 0,0018232900 Salah 80% Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

8 ISSN: 1978-1520 15 Mhs. 15 1 0,9675 0,0325 0,0010562500 1 0,9675 0,0325 0,0010562500 Salah 16 Mhs. 16 1 0,9951 0,0049 0,0000240100 1 0,9951 0,0049 0,0000240100 Besar 17 Mhs. 17 1 0,9899 0,0101 0,0001020100 1 0,9899 0,0101 0,0001020100 Besar 18 Mhs. 18 1 0,9894 0,0106 0,0001123600 1 0,9894 0,0106 0,0001123600 Besar 19 Mhs. 19 1 0,9922 0,0078 0,0000608400 1 0,9922 0,0078 0,0000608400 Besar 20 Mhs. 20 1 0,9316 0,0684 0,0046785600 1 0,9316 0,0684 0,0046785600 Salah Total 0,0200008500 Total 0,0200008500 MSE 0,0010000425 MSE 0,0010000425 45% 3.5.5. Pemilihan Arsitektur Terbaik Jaringan Saraf Tiruan Hasil software aplikasi Matlab 6.1 yang digunakan untuk model arsitektur 6-5-1, arsitektur 6-10-1, arsitektur 6-5-10-1 dan arsitektur 6-10-5-1 adalah memperoleh pola arsitektur terbaik. Dari pola ini nanti akan digunakan untuk mempredikasi faktor tunggakan uang kuliah. Penilaian model arsitektur terbaik dilihat dari beberapa aspek seperti epoch, error minimum dan akurasi kebenaran. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada berikut : Tabel 10. Rekapitulasi Model Arsitektur 6-5-1 6-10-1 6-5-10-1 6-10-5-1 Epochs 6470 5194 3457 5943 MSE 0,0010001270 0,0010004040 0,0010002075 0,0010000425 Akurasi 45% 60% 80% 45% Dari tabel 10 dapat dilihat bahwa model arsitektur terbaik yanga akan digunakan untuk melakukan prediksi dari serangkaian uji coba model adalah 6-5-10-1 dengan epoch 3457, MSE 0,0010002075 dan tingkat akurasi 80%. 3.5.6. Prediksi Tunggakan uang Kuliah Tahap terakhir adalah proses prediksi faktor tunggakan uang kuliah. Tahapan ini dilakukan dengan melihat sejauh mana pengaruh variabel dengan model arsitertur terbaik yang sudah ditentukan. Pemilihan variabel dengan menggunakan analisis sensifitas. Proses analisis sensifitas pada JST adalah dengan melihat performa terbaik yang menghasilkan rangking variabel input dari yang terendah sampai tertinggi. Hasil analisis sensifitas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 11. Hasil Analisis Sensivitas Pada tabel diatas menunjukkan bahwa variabel input yang memiliki analisis sensifitas yang paling tinggi adalah C5 (Penyalahgunaan Uang), C4 (Status Tempat Tinggal), C3 (Pekerjaan Ortu), C6 (Faktor Eksternal), C2 (Jlh Tanggungan) dan C1 (Penghasilan Ortu). Berdasarkan IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page end_page

IJCCS ISSN: 1978-1520 9 hasil penelitian didapat hasil bahwa faktor penyebab terjadinya tunggakan adalah Penyalah gunaan Uang dan Status Tempat Tinggal. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa faktor penyebab terjadinya tunggakan uang kuliah dari 6 kriteria yang digunakan yakni C1 (Penghasilan Ortu), C2 (Jlh Tanggungan), C3 (Pekerjaan Ortu), C4 (Status Tempat Tinggal), C5 (Penyalahgunaan Uang) dan C6 (Faktor Eksternal) adalah Penyalahgunaan Uang dan Status Tempat Tinggal. Penghasilan Orangtua menduduki peringkat paling kecil dari penyebab faktor tunggakan uang kuliah. DAFTAR PUSTAKA Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)