BAB I PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan akhir dari proses pendidikan. dan ilmu pengetahuan yang mereka miliki sangatlah minim sekali.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan

I. PENDAHULUAN. dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam

I. PENDAHULUAN. ini karena tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan akan

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia,

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyengsarakan orang lain bahkan bangsa lain. Oleh karena itu perlu mengolah

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung atau tidak langsung dipersiapkan untuk menopang dan

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistematis untuk mewujudkan suatu proses pembelajaran agar siswa aktif

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan. sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. sektor pembangunan nasional karena dengan pendidikan berarti membangun

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata. Indonesia yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan

PEMBINAAN DISIPLIN ANAK TUNA GRAHITA DI SEKOLAH. (Studi Kasus di SLB Pelita Bangsa Kesamben Jombang) SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman didunia pendidikan yang terus berubah secara signifikan

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan umum dan mewujudkan ketertiban dunia, serta ingin

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara. Pasal 4 menjelaskan pula bahwa. warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. generasi penerus. Karakter itu penting, karena banyak masyarakat memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu kelompok masyarakat maupun bangsa sekalipun. Peradaban suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian . Josie Fitri Handayani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

I. PENDAHULUAN. ketuntasan belajar siswa. Moral merupakan nilai yang berlaku dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu fondasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab. Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20. tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang berbunyi :

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

I. PENDAHULUAN. norma yang berlaku di masyarakat ataukah tidak. faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Sebagai pengajar dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berilmu sebagaimana termaktub dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun tentang Sistem pendidikan Nasional pada BAB 11 pasal 3 yang

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. negara karena maju tidaknya suatu negara itu tergantung dari kualitas sistem

BAB I PENDAHULUAN. sekarang merupakan persoalan yang penting. Krisis moral ini bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

DWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

NUR ENDAH APRILIYANI,

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan masyarakat suatu bangsa. Pendidikan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

KEMAMPUAN GURU PKn DALAM MEMBINA KARAKTER SISWA DI SMP NEGERI 16 SIGI. Linda Agustina 1 Jamaludin 2 Hasdin 3 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHUHUAN. solusinya untuk menghindari ketertinggalan dari negara-negara maju maupun

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan faktor penting dalam memajukan bangsa dan negara. Pada pembukaan UUD 1945 alinea ke empat, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. BAB II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki eksistensi yang lebih bermartabat. Pendidikan formal pada hakikatnya

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. juga menengah. Siswa merupakan satu-satunya subjek yang menerima apa saja

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada pendidikan. Guru disebut juga sebagai orang yang memberi pembelajaran, serta mampu menata mengola kelas agar siswa dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tujuan akhir dari proses pendidikan. Guru sesungguhnya memiliki status yang sederajat dengan profesi lain, seperti dokter, apoteker, hakim, jaksa dan lainnya. Profesi guru sesungguhnya sering disebut sebagai ibu dari semua profesi. Hal ini dapat dipahami dan dimengerti karena guru dapat menghasilkan profesi lainnya. Oleh karena itu, dalam hal ini guru memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan di dunia pendidikan, karena melihat perkembangan zaman saat ini dunia pendidikan sangat mengkhawatirkan, baik dengan melihat perkembangan karakter anak didik, moral dan ilmu pengetahuan yang mereka miliki sangatlah minim sekali. (Wahab, 2007:7) mengatakan bahwa mengajar adalah mengisi pikiran siswa dengan berbagai informasi dan pengetahuan tentang fakta untuk kegunaan pada masa yang akan datang. Dari pemaparan diatas bahwa peran guru sangat dibutuhkan untuk dapat membentuk karakter siswa yang di inginkan untuk masa depan bangsa, karena semakin tinggi pendidikan yang diterima anak-anak bangsa maka semakin tinggi pula kualitas anak-anak tersebut dalam mengisi kemerdekaan di negara Indonesia ini. Sebagai teladan, guru harus memiliki kepribadian yang dapat dijadikan idola, 1

2 dan seluruh kehidupannya adalah figur bagi siswa-siswinya. Itulah kesan kepada guru sebagai sosok yang ideal. Sedikit saja guru berbuat yang tidak baik akan mengurangi kewibawaan dan kharismanya di hadapan semua orang, terutama di hadapan para peserta didiknya. Hal ini sejalan dengan guru disebut sebagai pendidik profesional yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, dan kompetensi profesional.dengan kata lain, guru sebagai pengganti orang tua mereka pada saat di lingkungan sekolah dalam mengarahkan peserta didiknya ke arah yang lebih baik lagi. Pendidikan sebagai salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional, dijadikan andalan utama untuk berfungsi semaksimal mungkin dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, dimana iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa menjadi sumber motivasi kehidupan dalam segaala bidang. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran. Oleh karena itu pendidikan harus di bekali dari awal sehingga dapat membentuk kepribadian seseorang. Menurut Fuad ( 2008:4 ) mengatakan bahwa: bahwa pendidikan adalah proses yang berisi berbagai macam kegitan yang cocok bagi individu untuk kehidupan sosialnya dan membantu meneruskan adat dan budaya serta kelembagaan sosial dari generasi kegenarasi. Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai usaha pemberian informasi dan pembentukan keterampilan saja, namun diperluas sehingga mencakup usaha untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan dan kemampuan individu sehingga tercapai pola hidup yang memuaskan. Pendidikan bagi bangsa yang sedang membangun seperti bangsa Indonesia merupakan kebutuhan

3 mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan tuntutan pembanguna secara tahap demi tahap. Pendidikan merupakan suatu terjadinya proses dalam pembentukan karakter anak didik dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pembekalan yang matang, dan penyampaian informasi kepada anak didik dianggap dapat mempermudah proses pendidikan yang sedang berlangsung. (Payerli, 2015:6) mengatakan bahwa pendidikan kewarganegaraan memiliki peran yang strategis dalam mempersiapakan warga negara yang cerdas, bertanggungjawab, dan berkeadaban. Pendidikan kewarganegaraan diberikan kepada peserta didik dalam wujud ilmu pengetahuan dan kemampuan dasar yang berkenaan dengan hubungan anatar warga negara dengan negara, dan antar warga negara dengan negaranya. Pendidikan kewarganegaraan sangat diperlukan sebagai wahana pembentukan watak dan kepribadian bangsa. Melalui pendidikan kewarganegaraan, setiap warga negara Indonesia diharapkan mampu memahami, menganlisa dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat, khususnya bagi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa. Oleh karena itu pendidikan kewarganegaraan sangatlah penting untuk diajarakan karena pada dasarnya pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang inovatif untuk membuka jalan kearah penyiapan warga negara yang cerdas, kritis, kreatif dan rasional yang sesuai dengan nilai Pancasila. Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan

4 perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu guru (pendidik), kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, bidang pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah. Menurut Kurniawan ( 2013:19 ) mengatakan bahwa: bahwa karakter yang positif atau mulia yang dimiliki remaja dan anak-anak kelak akan mengangkat status derajatnya. Kemuliaan seseorang terletak pada karakternya. Karakter begitu penting dengan karakter yang baik membuat seseorang tahan dan tabah dalam menghadapi hidup dengan sempurna. Kestabilan hidup seseorang amatlah bergantung pada karakter. Karakter membuat individu menjadi matang, bertanggung jawab, dan produktif. Dengan demikian pendidikan membangun karakter secara menyeluruh dan luas mengandung arti membangun sifat atau pola perilaku yang disadari atau berkaitan dengan dimensi moral yang positif atau yang baik, bukan yang negatif atau yang buruk. Di era globalisasi, karakter yang kuat memiliki peran yang sangat strategis dalam menyiapkan generasi penerus bangsa yang berkualitas yang memiliki integritas yang tinggi sebagai bangsa Indonesia. Pendidikan karakter yang utuh dan menyeluruh tidak sekedar membentuk anak-anak muda menjadi pribadi yang cerdas dan baik, melainkan juga membentuk mereka menjadi pelaku baik bagi perubahan dalam hidupnya sendiri, yang pada gilirannya akan menyumbangkan perubahan dalam tatanan sosial

5 kemasyarakatanmenjadi lebih adil, baik, dan manusiawi. Disini juga dibutuhkan peran guru PPKn, karena pada dasarnya guru PKn sangat memilki peran dalam proses pembentukan karakter para peserta didik yang dilihat dari segi kemampuan yang dimilki oleh masing-masing peserta didik itu sendiri. Tetapi pada kenyataannya siswa di SMP Negeri 3 Galang masih banyak yang berprilaku yang tidak sesuai dengan nilai Pancasila. Seperti halnya banyak peserta didik yang kurang disiplin pada saat berada di dalam lingkungan sekolah. Sebagai seorang pelajar seharusnya memiliki kedisiplinan yang tinggi namun pada kenyataannya kedisiplinan para peserta didik masih sangat jauh dari kata bagus. Kemudian permasalahan dalam lingkungan pendidikan dapat dilihat bahwa masih rendahnya karakter yang baik dari diri peserta didik, perilaku seorang pelajar terkadang tidak sesuai dengan status yang disandangnya sebagai seorang pelajar, seperti halnya berkata tidak sopan kepada orang yang lebih tua ataupun kepada yang sebaya, dan tidak menghargai gurunya. Masalah selanjutnya ialah kurangnya respon para peserta didik pada saat menerima pelajaran. Kemudian masih banyak peserta didik yang belum mengamalkan nilai pancasila pada dirinya. Rendahnya pengamalan nilai Pancasila pada diri peserta didik dilatar belakangi olehkurangnya perhatian peserta didik pada mata pelajaran PPKn. Sering terdengar dari pengakuan peserta didik bahwa belajar PPKn itu tidak enak, mengantuk dan membosankan. Semua masalah yang terdapat dalam lingkungan pendidikan tidak terlepas dari figur seorang guru

6 PPKn, peran guru PPKn yang dinilai belum maksimal dalam memberi pendidikan. Hal inilah yang dapat memperlambat terbentuknya karakter tersebut. Oleh karena itu peran guru PPKn sangat dibutuhkan guna untuk menunjang kemajuan pendidikan yang lebih baik lagi. Guru PPKn memiliki peran yang sangat signifikan, karena guru PPKn merupakan guru mata pelajaran yang menghantarkan mata pelajaran tentang nilai-nilai Pancasila kepada anak didiknya sehingga membutuhkan kepribadian dan mental yang baik, agar nantinya pelajaran yang disampaikan tersebut dapat dicerna, diterima dan diamalkan oleh peserta didik. Melalui pendidikan, guru, dan mata pelajaran PPKn merupakan satu kesatuan yang memilki peran penting dalam pembentukkan karakter bagi para peserta didik. Sehingga nantinya peserta didik bisa menjadi lebih baik kedepannya dan berprilaku sesuai dengan nilai Pancasila. Hal inilah yang diharapkan oleh setiap pendidik dalam memberikan ilmu kepada semua anak didiknya. Dari uraian permasalahan diatas, penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan judul Peran Guru PPKn dalam Pembentukan Karakter Siswa yang Sesuai dengan Nilai Pancasila di SMP Negeri 3 Galang B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang, penulis dapat mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Peran guru mata pelajaran PPKn sebagai pendidik belum maksimal 2. Kurangnya kedisiplinan belajar para siswa 3. Kurangnya respon pada saat belajar mengajar berlangsung

7 4. Rendahnya karakter siswa 5. Kurangnya perhatian siswa pada mata pelajaran PPKn 6. Belum terlaksananya pengamalan nilai-nilai Pancasila pada diri siswa C. Pembatasan Masalah Dari identifikasi masalah diatas, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Peran Guru Mata Pelajaran PPKn sebagai pendidik dalam pembentukan karakter di SMP Negeri 3 Galang. D. Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan kelanjutan dari uraian terdahulu. Dalam perumusan masalah penulis membuat rumusan spesifikasi terhadap hakikat masalah yang diteliti. Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana peran guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai pendidik dalam pembentukan karakter di SMP Negeri 3 Galang? E. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui maksud dari suatu penelitian maka perlu adanya tujuan penelitian. Dalam menetapkan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting, karena setiap penelitian yang dilakukan harus mempunyai tujuan tertentu, dengan pedoman dan tujuannya. Akan lebih mudah mencapai sasaran yang diharapkan, berhasil atau tidaknya suatu penelitian yang dilihat dari tercapai atau tidaknya tujuan yang ditetapkan lebih dahulu.maka yang menjadi tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah untuk Mengetahui peran guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam pembentukan karakter di SMP Negeri 3 Galang.

8 F. Manfaat Penelitian Tidak ada penelitian yang tidak memiliki manfaat. Penelitian yang baik, harus dapat dimanfaatkan. Inilah sikap pragmatis dari penelitian. Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menambah pengetahuan penulis mengenai pentingnya peran guru PPKn dalam proses pembentukan karakter siswa. 2. Sebagai bahan masukan bagi setiap guru khususnya guru PPKn dalam menjalankan tugsanya sebagai seorang guru. Agar siswa memiliki karakter yang sesuai dengan nilai Pancasila sejalan dengan mata pelajaran PPKn yang diajarkan. 3. Bagi sekolah, mampu melahirkan siswa-siswi yang aktif dan kreatif. 4. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan dan dapat memberi dukungan dalam mengembangkan pembentukan karakter siswa.