BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian. jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI di Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

BAB I PENDAHULUAN. (21,8%) diantaranya persalinan dengan Sectio Caesarea (Hutapea, H, 1976).

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dengan prioritas utama pada upaya peningkatan kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003).

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan merupakan waktu yang ditunggu tunggu setelah 9 bulan

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY.MUJIYATI,

Aplikasi Tekhnik Effleurage Sebagai Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Ibu Bersalin Di Bidan Praktik Mandiri Kecamatan Tembalang

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

PERBEDAAN EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT DAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan rasa nyeri (Prawirohardjo, 2008). Nyeri persalinan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia (Lansia) adalah seseorang yang berusia di atas 60 tahun (UU 13

BAB I PENDAHULUAN. karena disertai nyeri berat, bahkan terkadang menimbulkan kondisi fisik dan mental yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan

Heny Ekawati*, Karomatus Saniyah** ... ABSTRAK...

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY. MUJIYATI KABUPATEN LAMONGAN

PENGARUH METODE RELAKSASI PERNAFASAN TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

BAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup. Sebagian aktivitas dan pekerjaan tersebut

PERBEDAAN NYERI PERSALINAN PADA KALA I FASE AKTIF SEBELUM DAN SESUDAH MENDENGARKAN AYAT SUCI AL-QUR AN DI BPS DIANA ERNAWATI,

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan dalam waktu kurang dari 24 jam (Maryunani, 2010).

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DI BPM BIDAN P KOTA YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa ditentukan dengan cara menanyakan intensitas atau merujuk pada skala nyeri.

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN PADA KALA 1 FASE AKTIF DI BPS BIDAN KOKOM KOMARIAH CIJATI-MAJALENGKA TAHUN 2016

GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta

BAB I PENDAHULUAN. Pembedahan merupakan suatu tindakan pengobatan yang menggunakan. cara invasif dengan membuka dan menampilkan bagian tubuh yang akan

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba

Lilin Turlina*, Heny Ekawati** ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan intrapartum merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES PANAS TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PERSALINAN PADAIBUINPARTU KALA I

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Nyeri pada penderita artritis reumatoid adalah gejala yeng sering

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang. akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan

BAB I. tahun dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2000, jumlah

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Di Akbid Jalur Khusus Pemda Kabupaten Aceh Tengah

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

BAB I PENDAHULUAN. Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis

HUBUNGAN TEKNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PROSES PERSALINAN KALA 1 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUGIO KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millennium (MDG s)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap. penduduk mampu hidup sehat sehingga dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. periode dewasa akhir atau usia tua. Lansia merupakan bagian dari anggota

GAMBARAN KECEMASAN IBU PRA SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG VK RSUD HASANUDDIN DAMRAH MANNA BENGKULU SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

BAB I PENDAHULUAN. dengan persalinan (Cunningham, 2006). Menurut Kemenkes RI (2010), pada

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, ketidakpuasan bagi ibu dan bayinya (Saifuddin. 2000).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden kecelakaan merupakan penyebab utama orang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dari hasil penelitian wiryawan permadi (2006) di RS Hasan Sadikin

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan yang sehat dan kondisi fisik yang aman dan keadaan emosi

BAB I PENDAHULUAN. Dismenorheayaitu nyeri di perut bagian bawah ataupun di punggung bagian bawah

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender terhadap Nyeri Persalinan Kala I

Sumiati Tenaga Pengajar Prodi. D III Kebidanan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks sebagai akibat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang ` Di RSUD Muntilan, Magelang terdapat 80 persalinan normal setiap bulannya. Perawat

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat, termasuk pertumbuhan serta kematangan dari fungsi organ reproduksi

INFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN :

PENGARUH KOMUNIKASI TERAUPETIK DENGAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE LATEN DI KLINIK DELIMA MEDAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TLOGOSARI WETAN SEMARANG TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah persalinan sectio caesarea. Persalinan sectio caesarea adalah melahirkan janin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota

BAB I PENDAHULUAN. jaringan aktual dan potensial yang menyebabkan seseorang mencari. perawatan kesehatan ( Smeltzer & Bare, 2012).

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK AKUPRESUR TITIK PADA TANGAN TERHADAP NYERI PERSALINAN PADA IBU INTRANATAL KALA I DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

WENI TRI PURNANI. Program Studi Bidan Pendidik (DIV) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri Jl. Selomangleng No. 1

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses yang fisiologis pada umumnya dimulai dengan adanya kontraksi yang ditandai dengan perubahan progresif pada servik, dan diakhiri dengan kelahiran plasenta (Varney, 2002). Namun demikian menurut Rose (2006), meskipun persalinan merupakan proses yang fisiologis, tetapi masih ada beberapa komplikasi yang terjadi pada proses persalinan seperti persalinan lama, posisi yang sulit, posisi sungsang, kembar, persalinan dengan penyulit, atau penyedotan dengan pompa (Vacum), kondisi-kondisi demikian dapat mengakibatkan persalinan menjadi lama. Nyeri pada persalinan bukan hal yang baru dikenal sekarang tetapi sudah ada sejak zaman dahulu. Ibu yang akan melahirkan sering mengalami nyeri, Nyeri persalinan merupakan suatu proses fisiologis yang luar biasa dan intensitas nyeri yang dirasakan berbeda-beda. Bahkan pada ibu yang samapun derajat nyeri yang dirasakan pada setiap persalinan tidak serupa. Nyeri pada proses persalinan diakibatkan karena peregangan segmen bawah rahim selama kontraksi servik, Farer (2001). Kontraksi pada saat melahirkan akan menimbulkan perasaan nyeri yang timbul akibat kontraksi servik serta dilatasi (pelebaran) mulut rahim dan segmen bawah rahim banyak ditakuti oleh ibu. Menurut Farer (2001), bahwa intensitas nyeri sebanding dengan kekuatan kontraksi dan tekanan yang terjadi, nyeri bertambah ketika mulut rahim dalam keadaan dilatasi penuh akibat tekanan bayi terhadap stuktur panggul diikuti regangan dan perobekan jalan lahir. Lebih dari itu, berbagai hambatan fisik dan psikologis pada ibu saat persalinan akan menambah rasa nyeri yang terjadi. Kondisi nyeri yang hebat pada proses persalinan memungkinkan para ibu cenderung memilih cara yang paling gampang dan cepat untuk menghilangkan rasa nyeri, maka berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan 1

2 nyeri pada persalinan, baik secara farmakologi maupun non farmakologi. Pengendalian nyeri dengan farmakologi antara lain dengan pemberian analgetik non opioid, analgetik opiod, Adjuvan / koanalgetik. Sedangkan pengendalian nyeri dengan non farmakologi dilakukan dengan cara stimulasi kutaneus (rangsangan permukaan kulit); akupunktur, dan distraksi yakni dengan cara mengalihkan perhatian melalui kegiatan membaca, mendengarkan radio serta dapat dilakukan dengan teknik relaksasi yang merupakan kombinasi dari distraksi dan terapi kognitif yang terdiri dari relaksasi otot, imajinansi terpimpin dan nafas dalam (Mander, 2003). Metode nonfarmakologi juga dapat meningkatkan kepuasan selama persalinan karena ibu dapat mengontrol perasaannya dan kekuatannya. Relaksasi, teknik pernapasan, pergerakan dan perubahan posisi, massage, hidroterapi, terapi panas/dingin, musik, guided imagery, akupresur, aromaterapi merupakan beberapa teknik nonfarmakologi yang dapat meningkatkan kenyamanan ibu saat bersalin dan mempunyai pengaruh yang efektif terhadap pengalaman persalinan (Handerson & Jones, 2006). Pendapat ini didukung oleh Jordan (2003), yang menyebutkan bahwa metode farmakologi mempunyai pengaruh yang merugikan bagi ibu, janin, ataupun bagi kemajuan persalinan itu sendiri. Metode farmakologi merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk menghilangkan nyeri dengan menggunakan obat-obatan. Obat merupakan bentuk pengendalian nyeri yang paling sering diberikan oleh perawat dengan berkolaborasi dengan dokter. Terdapat tiga kelompok obat nyeri yaitu analgetik nonopioid (obat antiinflamasi non stereoid/ains). Analgetik opioid, antagnis dan Agonis-Antagonis opioid, adjuvani atau koanalgenik. Obat yang sering digunakan adalah jenis analgetik nonopioid yaitu asam mefenamat untuk mengatasi nyeri akut derajat ringan (price & Wilson, 2006). Sementara itu menurut Potter (2005), metode nonfarmakologi dapat dilakukan melalui kegiatan tanpa obat antara lain dengan teknik distraksi, biofeedback, hypnosis-diri dan stimulasi kutaneus

3 (massage, mandi air hangat, kompres panas atau dingin, stimulasi saraf elektrik transkutan) dan relaksasi pernafasan. Penatalaksanaan kebidanan terhadap nyeri persalinan digali dengan menggunakan sampel sebanyak 4171 pasien yang mengalami kelahiran di rumah sakit yang ditolong oleh perawat-bidan pada sembilan rumah sakit di Amerika Serikat tahun 1996. Kira-kira 90% dari wanita yang bersalin yang dipilih menggunakan beberapa tipe penatalaksanaan nyeri untuk persalinan. Banyak memilih melalui susunan metode nonfarmakologis dengan atau tanpa farmakologis. Sesuai harapan, metode nonfarmakologis adalah pilihan yang disukai (Patree & Walsh, 2007). Berdasarkan pendapat Steer dikutip dari Mander, (2003). Relaksasi adalah metode pengendalian nyeri nonfarmakologi yang paling sering digunakan di Inggris. Steer melaporkan bahwa 34 % ibu menggunakan metode relaksasi. Frekuensi ini sedikit ketinggalan dengan penggunaan Etonox (60%), tetapi tidak terlalu jauh berada di belakang metode yang kedua yang paling sering digunakan yaitu petidin (36,9%) (Mander, 2003). Teknik pengendalian nyeri yang termasuk relaksasi mengajarkan ibu untuk meminimalkan aktivitas simpatis dan sistem saraf otonom. Adanya penekanan aktifitas saraf simpatis ibu mampu memecahkan siklus ketegangan (Mander, 2003). Penelitian serupa juga dilakukan oleh Carney yang menunjukkan bahwa 60%-70% klien dengan nyeri kepala yang disertai ketegangan dapat mengurangi aktifitas nyeri kepala sampai 50% dengan melakukan relaksasi (Perry & Potter, 2005). Teknik relaksasi merupakan teknik pereda nyeri yang banyak memberikan masukan terbesar karena teknik relaksasi dalam persalinan dapat mencegah kesalahan yang berlebihan pasca-persalinan. Ada pun relaksasi pernapasan selama proses persalinan dapat mempertahankan komponen sistem saraf simpatis dalam keadaan homeostatis sehingga tidak terjadi peningkatan suplai darah, menguragi kecemasan dan ketakutan agar ibu dapat beradapatasi dengan nyeri selama proses persalinan (Mander, 2003). Relaksasi telah terbukti meningkatkan kemampuan individu untuk menoleransi nyeri.

4 Relaksasi dan pernapasan yang terkontrol dapat meningkatkan kemampuan mereka mengatasi kecemasan dan meningkatkan rasa mampu mengendalikan yang menimbulkan stres dan nyeri (Schott & Priest, 2008). Penlitian lain tentang pengaruh relaksasi pernafasan terhadap rasa nyeri saat proses persalinan dikemukaka oleh Irawati (2003). Dalam penelitian ini diketahui bahwa para bidan melakukan teknik relaksasi pernafasan karena dianggap sebagai tindakan yang tepat untuk meredakan nyeri, dan pada beberapa wanita yang akan melahirkan diketahui bahwa pemberian teknik relaksasi pernafasan mampu memberikan rasa nyaman (Irawati, 2003) Berdasarkan data yang diperoleh dari survey pendahuluan pada tanggal 8 Desember 2010 di Bidan Praktik Swasta (BPS), Ny. Syarifah Sriyasmo Kecamatan Mranggen Demak Menunjukkan bahwa jumlah persalinan normal dalam kurun waktu tiga (3) bulan terakhir, bulan Agustus - Oktober 2010 sebanyak 96 Orang. Survey pendahuluan di ketahui pula bahwa yang dilakukan Rumah bersalin untuk melakukan manajemen nyeri pada proses persalinan kebanyakan dengan cara farmakologi (pemberian obat). Hal ini dilakukan selain untuk menghasilkan efek dengan cepat dirasakan oleh ibu bersalin juga merupakan kebijakan yang diterapkan oleh rumah bersalin atau Bidan Praktik Swasta yang bersangkutan ( Hasil wawancara dengan salah satu bidan di Bidan Praktik Swasta setempat). Padahal penggunaan obat-obatan untuk mengurangi rasa nyeri memungkinkan timbulnya efek samping yang tidak diharapkan. Berdasarkan fenomena tersebut kiranya perlu dilakukan penelitian untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri (manajemen nyeri) dengan cara non-farmakologi, salah satunya adalah dengan cara Teknik Relaksasi Pernafasan pada Persalinan.

5 B. Rumusan Makalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah ada pengaruh teknik relaksasi pernafasan terhadap tingkat nyeri persalinan kala 1 Fase Aktif sebelum dan setelah di berikan teknik relaksasi pernafasan? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbedaan tingkat nyeri persalinan kala 1 fase aktif sebelum dan setelah di berikan teknik relaksasi pernafasan. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus pada penelitian ini adalah untuk: a. Mengidentifikasi tingkat nyeri sebelum melakukan teknik relaksasi pernafasan. b. Mengidentifikasi tingkat nyeri setelah melakukan teknik relaksasi pernafasan. c. Menganalisis perbedaan teknik relaksasi pernafasan terhadap tingkat nyeri persalinan sebelum dan setelah melakukan teknik relaksasi pernafasan. D. Manfaat Penelitian 1. Memberikan masukan bagi tempat pelayanan (Rumah sakit dan Puskesmas) khusus bagi perawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien tertentu. 2. Dapat dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan kualitas asuhan Keperawatan maternitas di Rumah sakit. 3. Memberikan masukan kepada profesi Keperawatan tentang pentinngya Keperawatan maternitas pada pasien inpartu untuk menanggulangi nyeri persalinan.

6 4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmiah dan informasi bagi penelitian selanjutnya. E. Bidang Ilmu Bidang keilmuan yang terkait dengan penelitian ini adalah ilmu keperawatan maternitas.