Penerapan Pembelajaran Project Based Learning Menggunakan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Hasil Belajar PPKn dan Pembentukan Karakter Siswa Juwita Tindaon dan Deny Setiawan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Abstract This study aimed to determine the increase of PPKn learning outcomes and student character by applying project based learning using the audio visual media with the theme of Tempat Tinggalku of SD Negeri 094102 Sambosar Raya Kahean Simalungun District of School Year 2014/2015. This research method was a Class Action Research, the number of subjects was 30 students from fourth grade students of that school. The authors performed data collection by observation of the activities of teachers and students, student achievement test and questionnaire. From the results of research in the form of initial activity, follow-up activities (cycle I) and cycle II turned through project based learning on the theme 8 "tempat tinggalku" could improve student learning outcomes in PPKn lesson. In the first cycle of the average acquisition value of the observation (affective) for the activities of teachers by 73.33 % and 93.33 % in cycle 2 and for student activities amounted to 72.10 % in cycle 1 and became 81.71 % in cycle 2. Product assessment of students (psychomotor) of 48.67 % in cycle 1 and increased to 72.10 % in cycle 2, resulting in an increase of 23.43 %. Results of the average acquisition questionnaire character of students was 75.48 % (category enough). Based on the study results data concluded that the implementation of project based learning could improve the learning outcomes and character building of IV grade, especially on the theme 8 tempat tinggalku. Keywords: project based learning, audio visual media, character building. Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar PPKn dan karakter siswa melalui penerapan Project Based Learning menggunakan media audio visual dengan tema Tempat Tinggalku di kelas IV SD Negeri 094102 Sambosar Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2014/2015. Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, dengan jumlah subjek sebanyak 30 siswa yang berasal dari siswa kelas IV sekolah tersebut. Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan observasi terhadap kegiatan guru dan siswa, tes hasil belajar siswa serta angket. Dari hasil penelitian berupa kegiatan awal, kegiatan lanjutan (siklus I), dan Siklus II, ternyata project based learning pada tema 8 tempat tinggalku dapat meningkatkan hasil belajar PPKn siswa. Hal itu diketahui dari hasil penilaian yang sudah dilaksanakan oleh peneliti yang dilakukan selama 2 siklus. Pada siklus 1 perolehan nilai rata-rata pada observasi (ranah afektif) untuk kegiatan guru sebesar 73,33% dan 93,33% pada siklus 2 dan untuk kegiatan siswa sebesar 72,10% pada siklus 1 dan menjadi 81,71% pada siklus 2. Penilaian produk siswa (ranah psikomotor) sebesar 48,67% pada siklus 1 dan meningkat menjadi 72,10% pada siklus 2, sehingga terjadi peningkatan sebesar 23,43%. Hasil perolehan rata-rata angket karakter siswa pada siklus 1 adalah 75,48% (kategori cukup) dan pada siklus 2 adalah 89,43% (kategori sangat baik). Berdasarkan data hasil belajar yang diperoleh dari hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan project based learning dapat meningkatkan hasil belajar dan pembentukan karakter siswa kelas IV terutama pada tema 8 tempat tinggalku. Penerapan Pembelajaran (Juwita Tindaon., 23-30) 23
Kata Kunci : Project Based Learning, Media Audio Visual, Karakter Siswa A. Pendahuluan Pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebagaimana dirumuskan dalam Tujuan Pendidikan Nasional dalam UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, pasal 3 bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Paradigma lama dalam kegiatan belajar mengajar menyatakan bahwa guru memberikan pengetahuan kepada siswa yang pasif, sekarang ini telah banyak berubah karena tuntutan perkembangan jaman (globalisasi). Saat ini paradigma yang baru mulai mengembangkan strategi belajar mengajar siswa aktif. Untuk mewujudkan tujuan tersebut guru mempunyai fungsi yang sangat penting dan sangat menentukan dalam proses pembelajaran. Seorang guru yang profesional idealnya memiliki kompetensi pendidikan, yaitu kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Guru dituntut pula menguasai berbagai strategi pembelajaran agar suasana pembelajaran di kelas lebih bergairah dan menyenangkan. Cara guru dalam menyampaikan materi pelajaran sangat mempengaruhi proses pembelajaran dan motivasi siswa terhadap suatu materi pelajaran, sehingga proses pembelajaran menuntut guru untuk menekankan pada penguasaan siswa akan konsep materi pelajaran yang diajarkan. Pembelajaran PPKn dengan paradigma yang baru bertumpu pada kemampuan dasar kewarganegaraan (civic competence) untuk semua jenjang, sering kali guru dihadapkan pada kesulitan akan media dan model pembelajaran yang diperlukan dalam proses pembelajaran. Hal ini mengingat pelajaran PPKn sangat lekat dengan pengembangan sikap dan perilaku siswa, atau dengan kata lain muara dari pembelajaran PPKn pada sekolah dasar bermuara pada aspek aktif siswa. Banyak faktor yang dapat menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa termasuk dalam pelajaran mata pelajaran PPKn. Kurangnya penguasaan guru akan pelajaran serta faktor minimnya sarana dan prasarana belajar serta faktor kurangnya minat dan motivasi siswa pada mata pelajaran PPKn merupakan masalah yang umum terjadi. Permasalahan-permasalahan di atas akhirnya akan dapat membawa suasana belajar yang tidak menarik, siswa menjadi kurang bersemangat dan pada akhirnya menurunkan hasil belajar siswa. Salah satu permasalahan yang dihadapi pihak sekolah dalam mengimplementasikan pendidikan karakter dewasa ini adalah tantangan globalisasi yang semakin meningkat dewasa ini. Teknologi informasi dan komunikasi yang semakin hari semakin canggih dan terjangkau secara ekonomi, menyebabkan arus budaya asing semakin deras masuk dan terserap peserta didik. Meskipun banyak dari budaya asing tersebut yang baik dan berguna bagi peningkatan budaya, namun tidak sedikit juga yang memberikan dampak negatif bahkan berdampak buruk. Hal inilah yang perlu dijaga dan waspadai, yaitu dengan cara memberikan tuntunan dan arahan serta didikan yang lebih sesuai dan terarah bagi siswa. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan mata pelajaran yang diwajibkan untuk kurikulum di jenjang pendidikan dasar, menengah, dan mata kuliah wajib untuk kurikulum pendidikan tinggi, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37. Berdasarkan hal tersebut PPKn tidak bisa dianggap remeh karena merupakan mata pelajaran yang diwajibkan, sehingga Penerapan Pembelajaran (Juwita Tindaon., 23-30) 24
upaya-upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran PPKn di sekolah-sekolah harus terus diupayakan. Peneliti memfokuskan perhatian pada siswa kelas IV, karena permasalahan yang akan diteliti, peneliti temukan di kelas tersebut. Kelas tersebut memiliki permasalahan prestasi belajar rata-rata kelas pada mata pelajaran PPKn yang rendah. Hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai rata-rata PPKn kelas IV yaitu 58,2 dengan batas ketuntasan minimalnya (KKM) yaitu 70. Berdasarkan data tersebut siswa yang mampu mencapai nilai 70 hanya sekitar 40%, sedangkan sisanya memperoleh nilai di bawah batas ketuntasan minimal tersebut. Berkenaan dengan hal itu, peneliti merasa perlu untuk mengkaji lebih jauh tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui berbagai konsep dan teori serta strategi belajar yang lebih baik. Melalui konsep dan strategi belajar yang baik, diharapkan akan mampu mengantarkan siswa mencapai tujuan pendidikan. Aktivitas belajar siswa cenderung diam, mendengarkan dan mencatat hal-hal penting dari pelajaran. Untuk itu diperlukan metode pembelajaran yang lebih sesuai dengan situasi dan kondisi belajar siswa, salah satunya adalah dengan menerapkan metode pembelajaran yang berfokus pada masalah dan kegiatan. Salah satu diantara metode tersebut adalah penerapan pembelajaran yang berbasis proyek/kegiatan. Agar lebih terarah, pembelajaran dapat dipadukan dengan penggunaan media yang lebih interaktif, dalam hal ini media audio visual. Project Based Learning merupakan pembelajaran yang berpusat pada proses, relatif berjangka waktu, berfokus pada masalah, unit pembelajaran bermakna dengan memadukan konsep-konsep dari sejumlah komponen baik itu pengetahuan, disiplin ilmu atau lapangan. Pada Project Based Learning, kegiatan pembelajarannya berlangsung secara kolaboratif dalam kelompok yang heterogen. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1). Masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn, 2). Siswa kurang mandiri dalam mengikuti proses belajar mengajar, 3). Guru lebih dominan menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran PPKn, 4). Proses pembelajaran PPKn berjalan monoton, sehingga kurang menarik bagi siswa dan 5). Rendahnya karakter siswa di Sekolah Dasar. Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada: 1) Penerapan pembelajaran Project Based Learning menggunakan media audio visual untuk meningkatkan hasil belajar PPKn siswa kelas IV SD Negeri 094102 Sambosar Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2014/2015. 2) Pembentukan Karakter Siswa kelas IV SD Negeri 094102 Sambosar Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2014/2015. Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah penerapan pembelajaran Project Based Learning menggunakan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar PPKn siswa kelas IV SD Negeri 094102 Sambosar Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2014/2015. 2) Apakah pembelajaran Project Based Learning menggunakan media audio visual dapat membentuk karakter siswa kelas IV SD Negeri 094102 Sambosar Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2014/2015. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Peningkatan hasil belajar PPKn melalui penerapan Project Based Learning menggunakan media audio visual dengan tema Tempat Tinggalku di kelas IV SD Negeri 094102 Sambosar Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2014/2015, 2) Upaya pembentukan karakter siswa di kelas IV SD Negeri 094102 Sambosar Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2014/2015. Penerapan Pembelajaran (Juwita Tindaon., 23-30) 25
B. Metodologi Penelitian a. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, dimana penelitian ini memiliki tahap-tahap penelitian berupa siklus. Dalam setiap siklus yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, evaluasi dan refleksi. Sehingga setiap siklus ada dua kali pertemuan dan setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. b. Tempat dan Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian adalah di SD Negeri 094102 Sambosar Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2014/2015. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap Tahun Pembelajaran 2014/2015 dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. c. Subjek Penelitian Siswa kelas IV SD Negeri 094102 Sambosar Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2014/2015, yang terdiri dari satu kelas dengan jumlah subjek sebanyak 30 orang siswa. d. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menggunakan teknik : 1). Penilaian proyek dan produk, 2) Penilaian hasil belajar siswa dan 3). Angket. e. Teknik Analisa Data Teknik analisa data ini digunakan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini. Hal ini dapat dilihat dari seberapa persenkah tingkat keberhasilan yang dicapai terlihat dari perubahan siswa yang menyerap pelajaran. Analisa data yang dilakukan terdiri dari beberapa tahap diantaranya : 1)reduksi dan 2)paparan hasil analisa data. C. Hasil dan Pembahasan Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai guru (pemberi tindakan) dibantu oleh teman sejawat yang bertindak sebagai pengamat. Berdasarkan rencana yang telah disusun, maka pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dibagi dalam tiga tahap kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Berdasarkan data hasil observasi guru oleh pengamat diperoleh, jumlah skor yg diperoleh adalah 22 dari skor maksimal 30. Dengan demikian skor persentase adalah 73,33%. Jadi skor persentase terhadap guru pada tindakan siklus I adalah 73,33%. Hasil observasi siswa siklus 1 yang memperoleh nilai A (sangat baik) ada 0 orang (0,0%), nilai B (baik) ada 3 orang (10,00%) yang dianggap berhasil, yang memperoleh nilai C (cukup) ada 16 orang (53,33%) dan siswa yg memperoleh D (kurang) ada 11 orang (33,67%) yang belum berhasil. Agar lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut : Penerapan Pembelajaran (Juwita Tindaon., 23-30) 26
Gambar 1. Hasil observasi siswa siklus 1 Hasil penilaian produk kelompok dalam membuat produk yaitu denah pada siklus 1 adalah: Kelompok 1 memperoleh skor tertinggi (56,67%) dan kelompok 3 memiliki skor terendah (43,33%). Kelima kelompok masih memiliki skor kategori kurang. Hasil tes pilihan berganda dapat dilihat bahwa ada 4 orang yang memperoleh nilai <70 (Tidak Tuntas) dan 26 orang siswa memperoleh nilai >70 (Tuntas). Untuk memperjelas perolehan hasil belajar siswa dapat dilihat rentang nilai pada tabel berikut: Tabel 1. Hasil tes pilihan berganda Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa ketuntasan klasikal yaitu 8 orang atau 26,67% dari 30 orang siswa, dan yang tidak tuntas 22 orang atau 73,33% dari 30 orang siswa. Hasil perolehan nilai tes pilihan berganda (ranah koqnitif) pada siklus I menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh ketuntasan (nilai >70) secara klassikal adalah 23 orang atau 76,67% dari 85% target ketercapaian cukup, dan masih ada 7 orang atau 23,33% yang masih < 70% dan belum mencapai kriteria yang telah ditentukan. Hal ini perlu ditingkatkan agar proses pembelajaran semakin meningkat, untuk itu perlu dilaksanakan pembelajaran siklus 2 tentang tema 8, sub tema 1 pelajaran 5 tentang Lingkungan tempat tinggalku dengan menerapkan project based learning menggunakan media audio visual. Hasil observasi siswa siklus 2 yang memperoleh nilai A (sangat baik) ada 2 orang (13,33%), nilai B (baik) ada 19 orang (46,67%) yang dianggap berhasil, yang memperoleh nilai C (cukup) ada 9 orang (33,00%) dan siswa yg memperoleh D (kurang) sebanyak 0,0%) yang belum berhasil. Agar lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut : Penerapan Pembelajaran (Juwita Tindaon., 23-30) 27
Gambar 2. Hasil observasi siswa siklus 2 Hasil penilaian produk kelompok dalam membuat produk yaitu denah pada siklus 2 adalah: Skor kelompok 1 adalah 24,0 dari skor total 30, dengan demikian skor persentase untuk kelompok 1 adalah B yaitu 80,0%. Skor total yang diperoleh kelompok 2 adalah 23,0 dari skor total 30, dengan demikian skor persentase untuk kelompok 2 adalah C yaitu 76,67%. Skor total yang diperoleh kelompok 3 adalah 22,0 dari skor total 30, dengan demikian skor persentase untuk kelompok 3 adalah C yaitu 63,33%. Skor total yang diperoleh kelompok 4 adalah 22,0 dari skor total 30, dengan demikian skor persentase untuk kelompok 4 adalah C yaitu 73,33%. Skor total yang diperoleh kelompok 5 adalah 22,0 dari skor total 30, dengan demikian skor persentase untuk kelompok 5 adalah C yaitu 73,33%. Rata-rata skor keseluruhan kelompok adalah 72,10% dengan kriteria Cukup. Hasil tes pilihan berganda dapat dilihat bahwa 26 orang atau 87,0% dari 30 orang siswa, dan yang tidak tuntas 4 orang atau 13,33% dari 30 orang siswa. Secara klassikal 20 orang atau 66,67% dari 85% target ketercapaian cukup, dan masih ada 10 orang atau 33,33% yang masih < 70% dan belum mencapai kriteria yang telah ditentukan. Berdasarkan perolehan data hasil belajar PPKn yg dilakukan siswa pada siklus 1 dan siklus ke 2, dapat disimpulkan bahwa hasil PPKn mengalami peningkatan. Penerapan project based learning pada tema 8 tempat tinggalku dapat meningkatkan hasil belajar PPKn siswa. Hal itu diketahui dari hasil penilaian yang sudah dilaksanakan oleh peneliti yang dilakukan selama 2 siklus. Pada siklus 1 perolehan nilai rata-rata pada observasi (ranah afektif) untuk kegiatan guru sebesar 73,33% dan 93,33% pada siklus 2 dan untuk kegiatan siswa sebesar 72,10% pada siklus 1 dan menjadi 81,71% pada siklus 2. Penilaian produk siswa (ranah psikomotor) sebesar 48,67% pada siklus 1 dan meningkat menjadi 72,10% pada siklus 2, sehingga terjadi peningkatan sebesar 23,43%. Hasil perolehan rata-rata angket karakter siswa adalah 75,48% (kategori cukup). Berdasarkan data hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan project based learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD khususnya pada tema 8 tempat tinggalku. Berdasarkan hasil angket respon siswa pada pembelajaran berbasis proyek, ternyata dapat meningkatkan karakter siswa kelas IV SD Negeri 094102 Sambosar Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2014/2015. Proses pembelajaran dengan penerapan project based learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada tema 8 tempat tinggalku. Ini dapat dilihat dari hasil tes yang diberikan setiap diakhir tindakan. Selain dapat meningkatkan hasil belajar pada materi pelajaran dengan baik, siswa juga dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari melalui kerjasama, musyawarah dan berpendapat serta menerima pendapat orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa project based learning dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa dalam belajar. Berangkat dari pandangan konstruktivisme yang mengacu Penerapan Pembelajaran (Juwita Tindaon., 23-30) 28
pada pendekatan kontekstual, siswa dibiasakan untuk belajar memecahkan masalah berdasarkan pengalaman kesehariannya. Dampak dari disain pembelajaran ini, menggeser pembelajaran verbalistik yang selama ini dominan ke arah pembelajaran kontekstual, sekaligus membelajarkan siswa untuk berkarakter peduli terhadap lingkungannya. D. Penutup Penerapan project based learning pada tema 8 tempat tinggalku dapat meningkatkan hasil belajar PPKn siswa. Hal itu diketahui dari hasil penilaian yang sudah dilaksanakan oleh peneliti yang dilakukan selama 2 siklus. Pada siklus 1 perolehan nilai ratarata pada observasi (ranah afektif) untuk kegiatan guru sebesar 73,33% dan 93,33% pada siklus 2 dan untuk kegiatan siswa sebesar 72,10% pada siklus 1 dan menjadi 81,71% pada siklus 2. Penilaian produk siswa (ranah psikomotor) sebesar 48,67% pada siklus 1 dan meningkat menjadi 72,10% pada siklus 2, sehingga terjadi peningkatan sebesar 23,43%. Karakter siswa setelah mengikuti proses pembelajaran project based learning meningkat sangat positif. Hal ini dapat dilihat melalui observasi, catatan lapangan, dan pengisian angket karakter siswa. Siswa menyatakan sangat senang mengikuti pembelajaran dengan model project based learning, bahkan siswa menganjurkan untuk dilaksanakan pada mata pelajaran lain. Kepada guru, PPKn disarankan untuk melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran project based learning. Kepada kepala sekolah, diharapkan dapat menerapkan pembelajaran project based learning dalam menyelesaikan masalah pembelajaran. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti lain. DAFTAR PUSTAKA Anita Lie. (2007). Cooperative Learning. Jakarta: PT Grasindo Dimyati, dan Mudjiono. 1999; Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. PT. Rineka Cipta dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Khamdi, Waras, 2007. Pembelajaran Berbasis Proyek: Model Potensial untuk Peningkatan Mutu Pembelajaran, Tersedia pada : http://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/23/pembelajaran-berbasis-proyek-modelpotensial-untuk-peningkatan-mutu-pembelajaran /Diakses (18 Oktober 2014) Lickona T. 1992. Educating For Charac-ter: How Our Schools Can Teach Respect And Responsibility. Bamtam. Muhibbin Syah.2010. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja GrafIndo Persada. Muliawati. (2010). Penerapan Project Based Learning untuk Meningkatkan Berfikir Kritis Siswa. Skripsi Fakultas FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan. Slameto.2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta Somantri, Muhammad Numan. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendi-dikan IPS.Bandung : Rosda Karya. Penerapan Pembelajaran (Juwita Tindaon., 23-30) 29
Sudjana,Nana.2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Tempat Tinggalku / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Edisi Revisi Yahya Sudarya. Pengembangan Project-Based Learning dalammata Kuliah Evaluasi Pembelajaran di PGSD BumiSiliwangi UPI. Jurnal Pendidikan Dasar. Nomor 10 Oktober 2008. Penerapan Pembelajaran (Juwita Tindaon., 23-30) 30