BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODEPENELITIAN. pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan judgment. Tabel 3.1. Populasi dan Sampel NO KAP ALAMAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah semua auditor yang bekerja di KAP Semarang. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bersifat kuantitatif. Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Gender. Frequency Percent Valid Percent. Valid pria wanita

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. hubungan kausal antara variabel independen sikap skeptisisme profesional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sedangkan menurut Sugiyono (2003), populasi adalah wilayah generalisasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. (KAP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang telah terdaftar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak

REKAN PERSEKUTUAN Akuntan Publik: 1. PHO SENG KA No.Reg.Izin AP.0089 (Pemimpin Cabang)

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengambilan sampel. Hal ini

LAMPIRAN 1 KUESIONER RESPONDEN. 3. Usia Anda: tahun 4. Pendidikan Terakhir : 5. Lama Bekerja : tahun 6. Pernah Berpindah Kerja Sebelumnya : YA TIDAK

BAB III METODE PENELITIAN. dikota Semarang sebanyak 18 KAP dengan jumlah auditor 147 auditor. internal berasal dari perusahaan manufaktur di Semarang.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner. 1. KAP Bayudi Watu dan Rekan (cab)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. responden dan data penelitian, uji instrumen penelitian, analisis data, pengujian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Akuntan Publik di Semarang dengan rincian sebagai berikut : Tabel 4.1. Rincian Responden Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang ada di wilayah Jawa Tengah dan DIY. Adapun hasil penyebaran kuesioner

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. wilayah Semarang dan masih aktif sampai sekarang serta bersedia untuk mengisi

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. mencapai tujuan penelitian. Pembahasan diawali dengan menjelaskan rancangan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2015 yang berada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian penjelasan (explanatory

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Jumlah kuesioner kembali dan dapat diolah 1 Riza, Adi, Syahril Achmad,Rasyid,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. No Nama KAP Auditor Bersedia Mengisi Kuesioner 1 KAP TRI BOWO YULIANTI KAP BAYUDI, YOHANA, SUZY, ARIE 10 8

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODA PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hasil yang optimal dengan tujuan penelitian. yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Independensi Auditor,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Inspektorat Kabupaten/Kota Magelang dan Pegawai SKPD di lingkungan. berkaitan dengan efektivitas audit internal.

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden. bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) di Semarang dan bersedia mengisi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. uji hipotesis. Data yang digunakan adalah data primer dengan membagikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Perguruan Tinggi swasta yang ada di Yogyakarta. Pengambilan sampel

dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi dari jurnal

tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas dengan audit judgment. B. Definisi Operasional dan Pegukuran Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN. di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di Lampung yang mendapatkan opini Wajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah tabel proses penyebaran kuesioner pada penelitian ini: Tabel 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. Tabel 4.1. Penyebaran Kuesioner KAP. PUBLIK 1 Bayudi Watu dan rekan Benny, Tonny, Frans dan 10 10

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meneliti hubungan dua variabel atau lebih. Bertujuan untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pusat Statistik pada tahun 2006 terdapat 424 bank.

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Menurut Sugiyono (2008:115), populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di kantor akuntan publik (KAP) yang ada di Semarang. 3.1.2 Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakeristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008:116). Penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan purposive sampling. Adapun purposive sampling adalah proses pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan kriteria tertentu. Dalam hal ini, kriteria sampel yang diambil adalah: 1. Auditor yang bekerja di KAP daerah Semarang. 2. Auditor sudah bekerja minimal selama satu tahun. Alasannya adalah auditor tersebut sudah terbiasa dan memahami lingkungan kerjanya. 3. Auditor yang mengisi kuesioner. 32

33 Sampel penelitian yang dipilih dalam penelitian ini ialah auditor yang bekerja di KAP Semarang, yaitu sebanyak 42 auditor dari jumlah populasi 254 auditor. Tabel 3.1 Jumlah Sampel Auditor No Nama KAP Alamat 1 2 3 KAP Hananta Budianto & Rekan KAP Bayudi, Yohana, Suzy, & Arie KAP Darsono & Budi Cahyo Santoso 4 KAP Yulianti SE BAP 5 KAP Ahmad, Rasyid, Hisbullah dan Jerry 6 KAP Idjang Soetikno 7 KAP Erwan Sugadhi & Jajat Marjat Jl Sisingamangaraja 20-22 Jumlah auditor 15 Kuesioner JL Mangga V No. 6 10 3 JL Mugas Dalam 65 20 3 Jl Letjen MT Haryono 548 Jl Muara Mas Timur 242 Jl Durian Raya 20 kav 3 Jl Tegalsari Barat V/24 7 10 5 10 3 10 5 8 KAP Arie Rachim JL Dargo Blok A No 6 7 3 KAP Riza, Adi, Syahril & 9 JL Taman Durian no 2 5 Rekan KAP Benny Gunawan, Jl Puri anjasmoro BIok 10 15 5 Tony, Frans & Daniel DD 1/3 KAP Leonard Mulia & JL Marina 8 komp 11 60 Richard PRPP Jl Citarum Tengah no 12 KAP Suhartati & Rekan 14 3 22 13 Ruchendi, Mardijito & Rushadi 14 Tarmizi Achmad Jl Beruang Raya no 48 11 4 Jl Dewi Sartika Raya no 7 15 KAP Hadori & Rekan Jl Tegalsari raya no 53 10 5

34 Jl Taman durian no 2 16 KAP Drs Soekamto 10 3 srondol, Banyumanik Jl Bukit agung blok 17 KAP Drs Sugeng Pamudji 15 AA1-2 KAP Ngurah Arya & Jalan Pamularsih raya 18 20 5 Rekan no 16 Jumlah 254 42 3.2 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan jenis data primer, yaitu data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber data. Data primer ini diperoleh dengan cara menyebarkan daftar pernyataan dan pertanyaan terstruktur dalam bentuk kuesioner yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari auditor yang bekerja pada KAP sebagai responden dari penelitian ini. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik survey yang dilakukan dengan mengumpulkan jenis data primer. Peneliti melakukan survey dengan mengirimkan kuesioner secara langsung pada auditor yang sudah memenuhi kriteria tertentu yang bekerja di KAP daerah Semarang. 3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Berdasar kajian pustaka dan penelitian sebelumnya, pendekatan operasional variabel untuk masing-masing variabel yang ada dalam penelitian ini adalah:

35 3.4.1 Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel independen. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perilaku disfungsional audit. Perilaku disfungsional yang dimaksud dalam penelitian ini ialah tindakan yang dilakukan auditor yang mampu mereduksi atau mengurangi kualitas audit dalam pelaksanaan program audit, baik mengurangi kualitas secara langsung maupun tidak langsung (Kelley dan Margheim, 1990 dalam Donelly et al., 2003). Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Pierce dan Sweeney (2004) yang direplikasi oleh Silaban (2009). Perilaku disfungsional audit ini diukur dengan menggunakan 9 item pertanyaan dengan 5 kategori jawaban, yaitu jawaban sangat tidak setuju untuk skor 1 dan jawaban sangat setuju untuk skor 5. Semakin besar skor menunjukkan semakin tingginya perilaku disfungsional audit. 3.4.2 Variabel Independen Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel dependen atau yang menyebabkan terjadinya variasi bagi variabel dependen. Variabel independen yang digunakan pada penelitian ini ialah: 1. Locus of Control Locus of control yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah keyakinan individu bahwa dirinya dikendalikan oleh sesuatu, entah dari

36 dalam dirinya (internal) atau dari luar dirinya (eksternal), seperti lingkungan, nasib, atau keberuntungan. Variabel locus of control ini diukur dengan menggunakan 8 item pertanyaan yang dikembangkan oleh Spector (1988) dalam Silaban (2009). Untuk menentukan variabel locus of control dari responden, digunakan kuesioner dengan skala likert 1 sampai 5, yaitu skor 1 untuk sangat tidak setuju dan skor 5 untuk sangat setuju. Ada 8 pernyataan dalam kuesioner terkait dengan variabel locus of control ini dan tidak ada pernyataan yang direcording. Semakin besar skor (semakin mendekati angka 5), maka seseorang semakin yakin bahwa dirinya dikendalikan oleh sesuatu dari luar dirinya (faktor eksternal). 2. Intensi Turnover Intensi turnover yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keinginan pindah karyawan dan mencari alternatif pekerjaan lain (Krisnugroho, 2010 dalam Hery, 2011). Variabel intensi turnover diukur dengan kuesioner menggunakan skala likert 1-5, dengan sangat tidak setuju untuk skor 1 dan sangat setuju untuk skor 5. Skor yang lebih tinggi menunjukkan tingginya keinginan untuk meninggalkan organisasi dan skor yang lebih rendah menunjukkan rendahnya keinginan untuk meninggalkan organisasi. 3. Tekanan Anggaran Waktu Tekanan anggaran waktu dalam penelitian ini adalah keadaan di mana auditor mendapatkan tekanan dari tempatnya bekerja untuk

37 menyelesaikan audit pada waktu yang sudah ditetapkan sebelumnya. Tekanan anggaran waktu diukur dengan kuesioner yang dikembangkan Kelley dan Seiler (1982), dan Otley dan Pierce (1996), yang kemudian direplikasi oleh Basuki dan Mahardani (2006). Operasionalisasi variabel ini dilakukan dengan mengukur seberapa sering responden merasakan adanya tekanan dalam pelaksanaan suatu audit tertentu yang timbul karena anggaran waktu audit. Variabel ini diukur dengan skala likert yang terdiri dari 5 kategori jawaban, yaitu skor 1 untuk hampir tidak pernah dan skor 5 untuk hampir selalu. Semakin tinggi skor mengindikasikan bahwa auditor merasakan tekanan anggaran waktu pada level yang lebih tinggi. 4. Komitmen Organisasional Komitmen organisasi yang dimaksud dalam hal ini adalah: 1) keinginan yang kuat individu untuk bersama organisasinya, 2) kesediaan untuk meningkatkan upaya yang lebih baik sebagai bagian dalam organisasi, 3) keyakinan dan penerimaan terhadap nilai dan tujuan organisasi (Mowday et al., 1987 dalam Pujaningrum, 2012). Karyawan bertahan menjadi anggota suatu organisasi karena ada kesadaran bahwa komitmen organisasi merupakan hal yang memang seharusnya dilakukan (Allen dan Meyer, 2004). Variabel ini diukur melalui kuesioner yang dikembangkan oleh Prasetyo (2011), dengan menggunakan skala likert yang terdiri dari 5 kategori jawaban, yaitu skor 1 untuk sangat tidak setuju dan skor 5 untuk sangat setuju.

38 5. Skeptisisme Profesional Auditor Skeptisisme profesional didefinisikan sebagai sikap auditor yang mencakup pikiran yang selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara kritis terhadap bukti audit. Auditor yang skeptis tidak akan menerima begitu saja penjelasan dari klien, namun akan mengajukan pertanyaan untuk memperoleh alasan, bukti, dan konfirmasi mengenai objek yang dipermasalahkan. Variabel skeptisisme profesional auditor ini diukur melalui kuesioner yang dikembangkan oleh Hurt (2007) dengan menggunakan skala likert yang terdiri dari 4 kategori jawaban, yaitu skor 1 untuk sangat tidak setuju dan skor 4 untuk sangat setuju, dengan pernyataan nomor 1, 6, 8, 10, dan 14 direcording. 6. ESQ ESQ (Emotional Spiritual Quotient) merupakan gabungan antara pengendalian kecerdasan emosi (EQ) dan spiritual (SQ). Seseorang dengan ESQ yang baik mampu menjaga keseimbangan hubungan, baik secara vertikal (manusia dengan Tuhan) maupun horizontal (manusia dengan manusia). Variabel ESQ diukur dengan kuesioner Putra (2009) yang terdiri dari 34 pernyataan. Kuesioner ini menggunakan skala likert 1-5, dengan sangat tidak setuju untuk skor 1 dan sangat setuju untuk skor 5. Skor yang lebih tinggi menunjukkan tingginya kecerdasan emosi dan spiritual seseorang. Pernyataan yang di-recording dalam kuesioner ini adalah nomor 3 dan 4.

39 3.5 Metode Analisis Data 3.5.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Santono, 2004:270). Suatu instrumen akan dikatakan valid jika mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas penelitian ini menggunakan Person Correlation. Indikator yang dinyatakan valid adalah indikator yang memiliki korelasi signifikan (<0,05) dengan total skor yang nantinya akan mewakili variabel dalam pengujian hipotesis. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi data dari instrumen penelitian. Kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap kuesioner itu stabil dari waktu ke waktu (Santoso, 2004:270). Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel disebut reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >0,60. 3.5.2 Alat Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis data kuantitatif. Adapun alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

40 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan sebagai gambaran atau deskripsi dari suatu data, yang terdiri dari nilai rata-rata (mean), nilai minimum, nilai maksimum, standar deviasi, jumlah, dan sebagainya. 2. Uji Asumsi Klasik Sebelum dianalisis menggunakan analisis regresi berganda, data diuji terlebih dahulu dengan menggunakan uji asumsi klasik yang terdiri dari: a. Uji Normalitas Uji normalitas dipakai untuk menguji bahwa apakah dalam model regresi, variabel pengganggu memiliki distribusi normal (Ghozali, 2005:110). Salah satunya adalah dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Pada uji ini, data akan disebut berdistribusi normal apabila nilai signifikansinya lebih besar dari α = 0,05. b. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2005:105). Model regresi dikatakan baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam hal ini, uji yang akan digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan uji Glejser. Bila hasil uji glejser diperoleh angka lebih besar dari α = 0,05, maka tidak terjadi permasalahan heteroskedastisitas.

41 c. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas dipakai untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Ada tidaknya multikolinearitas dilihat dari nilai tolerance dan nilai VIF (Variance Inflation Factor). Dikatakan tidak ada korelasi yang kuat antarvariabel jika tolerance > 0,1 dan VIF < 10. 3. Regresi Linier Berganda Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Model regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini dapat disajikan dalam persamaan: Y = α + β1x1 + β2x2 + β3x3 + β4x4 + β5x5 + β6x6 + e Di mana: Y = Perilaku disfungsional α = Konstanta β = Koefisien regresi x1 = Locus of control x2 = Intensi turnover x3 = Tekanan anggaran waktu x4 = Komitmen organisasional

42 x5 = Skeptisisme profesional x6 = ESQ e = Error 4. Uji Model Fit Uji model fit dilakukan dengan bertujuan untuk mengetahui apakah model yang dibangun tersebut tepat dalam memprediksi variabel independen. Pengujian model fit dapat dilakukan melalui uji F dengan kriteria: a. Jika nilai signifikansi F < 0,05 maka model dikatakan fit (tepat) b. Jika nilai signifikansi F > 0,05 maka model dikatakan tidak fit. 5. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R 2 ) Pengujian koefisien determinasi (Adjusted R 2 ) adalah uji yang dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menjelaskan variasi-variasi independen. Nilai koefisien determinasi ialah antara 0-1. Nilai Adjusted R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu artinya variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependen (Ghozali, 2005). 6. Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui hipotesis dalam penelitian ini bahwa apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, maka dilakukan uji t. Uji

43 ini dilakukan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara parsial. Pengujian pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen tersebut dilakukan dengan taraf signifikansi 5%, dengan kriteria: a. Jika nilai signifikansi t < 0,05 maka hipotesis diterima. b. Jika nilai signifikansi t > 0,05 maka hipotesis ditolak.