ANALISIS PENERAPAN SAK-ETAP PADA KOPERASI DI UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PEMAHAMAN AKUNTANSI KOPERASI PADA KOPERASI PETANI SAWIT SUMBER REZEKI DESA KEPENUHAN RAYA

ANALISIS PEMAHAMAN TERHADAP PENERAPAN SAK-ETAP PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA PASIR PENGARAIAN

Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Akuntansi merupakan suatu ilmu yang terus berkembang dari masa ke

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Akuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI

BAB II TELAAH PUSTAKA. Kinerja perusahaan merupakan kata yang umum untuk menggambarkan

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN STANDAR AKUNTANSI KOPERASI

PSAK KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 Tahun 2008 mengenai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, pengertian dari Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mengandung makna kerjasama. Definisi koperasi Indonesia

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keuangan dari beberapa ahli, antara lain sebagaiberikut:

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS Perusahaan Kosmetik Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan akhir dari proses akuntansi yang dirancang

BAB I PENDAHULUAN. dirangkum menjadi suatu laporan yang merupakan representasi kinerja dari pihak

BAB I PENDAHULUAN. dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Edward, Tanujaya (2012)

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. SAPADIA WISATA HOTEL CABANG PASIR PENGARAIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang didukung oleh sanksi-sanksi untuk setiap ketidakpatuhan (Belkaoui,

BAB II LANDASAN TEORI. Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang. maka Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah termasuk Indonesia. Dalam perkembangan perekonomian Indonesia, bernilai tinggi hingga usaha kecil dan menengah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, perkreditan, kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Hal ini dapat

BAB 4. AKTIVITAS KETIGA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. kembang sejak sebelum berdirinya Negara ini. Hal ini patut kita banggakan.

BAB I PENDAHULUAN. dan komunikasi dari peristiwa-peristiwa ekonomi yang telah terjadi dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan untuk mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, laporan. Pengertian laporan keuangan ada berbagai macam, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip Koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk

29 Oktober Pertemuan

KD 5.1. Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2014, pada tahun lalu terdapat 55,2

Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi lahir pada permulaan abad ke-19 sebagai suatu reaksi terhadap sistem

KEMAMPUAN INFORMASI ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur. Go Publik di Bursa Efek Indonesia)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teknik analisis deskriptif kualitatif. dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. arah dan tujuan yang jelas. Hak dan wewenang yang diberikan kepada daerah,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia sendiri telah ditetapkan sebuah peraturan yang mewajibkan

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Agency theory menjelaskan tentang hubungan kontraktual antara pihak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KUALITAS AUDITOR, INDEPENDENSI DAN OPINI AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

MANFAAT INFORMASI RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan sumber informasi bagi pihak-pihak diluar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ketentuan Undang-Undang Dasar Koperasi harus diberi. yang seluas-luasnya dan ditingkatkan pembinaannya

BAB I PENDAHULUAN. inilah setiap perusahaan harus berhati-hati dalam membuat dan mengambil suatu. komersial yaitu tujuan untuk memperoleh laba.

BAB I PENDAHULUAN. bagian integral tata perekonomian nasional. Oleh karena itu, koperasi diperankan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan, seperti untuk membeli bahan baku, peningkatan teknologi,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. persaingan diantara para pelaku bisnis. Berbagai usaha untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. atas asas kekeluargaan. Dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Coso dalam Hartadi (1999: 92) pengendalian intern

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kebijakan Akuntansi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan

PERSEPSI PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI (Survey Pada BPR di Sukoharjo)

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954

BAB I PENDAHULUAN. masalah mulai dirasakan oleh banyak negara. Dalam konteks akuntansi maka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Globalisasi pasar keuangan yang terjadi saat ini menuntut perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Baridwan dalam As ad (2010:26) merupakan ringkasan dari suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin ketatnya persaingan dunia usaha ini serta semakin kompleksnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suatu daya tarik bagi para investor. Investor biasanya menginvestasikan dananya pada

Penyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care 99 Periode Januari 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan kegiatan bisnisnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Lembaga Perkreditan Desa (LPD) ke arah peningkatan taraf hidup krama desa, dan dalam kegiatannya banyak

Transkripsi:

ANALISIS PENERAPAN SAK-ETAP PADA KOPERASI Arma Yuliza, Afrijal Fakultas Ekonomi, Universitas Pasir Pengaraian Email: armayuliza@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada tahun 2013 dengan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mmengetahui bagaimana penerapan akuntansi koperasi pada koperasi di Universitas Pasir Pengaraian. Untuk pengumpulan data digunakan metode quesioner yang diisi oleh pengurus koperasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwasanya koperasi UPP belum memahami akuntansi koperasi yang seharusnya diterapkan oleh koperasi. Laporan keuangan koperasi UPP disusun secara bersama-sama oleh ketua, sekretaris, dan bendahara pada koperasi tersebut Kata Kunci : SAK ETAP, Koperasi PENDAHULUAN Koperasi merupakan unit organisasi yang memiliki tujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Sejalan dengan tujuannya maka koperasi sangat berperan dalam meningkatkan taraf perekonomian. Dengan adanya koperasi maka anggota koperasi mendapatkan kemudahan dalam melakukan transaksi ekonomi yang sesuai dengan jenis koperasinya. Manfaat dari koperasi juga dapat berupa peningkatan kesejahteraan anggotanya dengan adanya pembagian sisa hasil usaha (SHU) sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Selain memberikan manfaat kepada para anggotanya, koperasi juga bermanfaat bagi komunitas yang ada disekitarnya yaitu menyediakan pelayanan baik penjualan barang atau jasa sesuai dengan jenis usaha koperasi tersebut. Universitas Pasir Pengaraian (UPP) merupakan satu-satunya Universitas yang berdiri di Kabupaten Rokan Hulu. Sebagai sebuah universitas tentunya UPP memiliki komitmen yang kuat dalam memajukan dunia pendidikan dan kesejahteraan individu yang terkait kedalamnya. Salah satu wujud untuk mensejahterakan individu yang terkait didalamnya maka Universitas Pasir Pengaraian memiliki koperasi yang beranggotakan karyawan dan dosen UPP. Koperasi ini bergerak dibidang simpan pinjam dan usaha pelayanan percetakan yang terletak di dalam lingkungan UPP. Sebagai unit usaha yang melakukan kegiatan ekonomi maka koperasi harus membuat laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut dibuat sebagai alat pertanggungjawaban kepada anggota koperasi dan pengurus koperasi. Sedangkan bagi pihak eksternal koperasi laporan keuangan ini digunakan sebagai alat untuk menilai kinerja keuangan dan kinerja manajemen koperasi. Dari laporan keuangan juga dapat dilihat berapa jumlah SHU yang akan dibagikan kepada anggota pada periode bersangkutan. Koperasi memiliki prinsip keterbukaan, transparansi dan akuntabilitas yang dapat diakui, diterima dan dipercaya baik oleh anggota koperasi khususnya maupun oleh masyarakat pada umumnya. Sebagai indikator terlaksanyanya penerapan prinsip tersebut adalah melalui penyelenggaraan akuntansi secara benar dan tertib. Penerapan akuntansi dan penyampaian laporan keuangan koperasi memiliki kekhususan dibandingkan dengan laporan keuangan badan usaha lain pada umumnya. Laporan keuangan koperasi menyajikan informasi yang berkenaan dengan kondisi, kinerja dan perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan strategis untuk pengembangan koperasi. Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 5 No. 2 Juli 2016 97

Dalam menyusun laporan keuangan, maka koperasi harus mengikuti format dan standar yang sudah ditetapkan. Pada saat ini terjadai perubahan standar pelaporan yang seharusnya digunakan oleh koperasi dan unit usaha kecil menengah lainnya. Di Indonesia pelaporan keuangan koperasi tidak lagi disarankan mengikuti standar pelaporan yang berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berbasis InternationalFinancial Reporting Standard (IFRS) penuh namun sudah ada diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang mengacu kepada Internatinal Financial Reporting Standard for Smal Medium Entities Size (IFRS for SMEs). Untuk unit usaha kecil menengah termasuk koperasi dalam pelaporan keuangan lebih disarankan menggunakan SAK ETAP yang lebih sederhana dibandingkan dengan SAK berbasis IFRS Penuh. Pemerintah Negara Indonesia telah mengeluarkan peraturan yang berisi Mengingat Koperasi sejauh ini termasuk dalam entitas tanpa akuntabilitas public, maka memberlakukan akuntansi koperasi dengan SAK ETAP (Peraturan Menteri Negara KUKM No. 04/Per/M.KUKM/ VII/2012). SAK ETAP merupakan suatu standar yang baru diadopsi oleh koperasi di Indonesia yaitu mulai tahun pelaporan 2012. Pada dasarnya dengan menerapkan SAK ETAP maka akan memberikan kemudahan dan manfaat ekonomis bagi koperasi. Sebagai konsekuensi untuk menerapkan standar pelaporan yang baru tentunya koperasi mengalami kesulitan. Kesulitan itu tentunya disebabkan oleh kekurangan pengetahuan dan pemahaman koperasi terhadap penerapan SAK ETAP. Berdasarkan fenomena diatas maka peneliti berminat untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Penerapan SAk-ETAP pada Koperasi di Universitas Pasir Pengaraian. KAJIAN TEORI Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang berrisikan informasi mengenai kondisi keuangan sebuah perusahaan. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai laporan keuangan, berikut dikemukakan beberapa pengertian mengenai laporan keuangan. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012) Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain, serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. Sedangkan menurut Lili M. Sadeli (2010) laporan keuangan adalah laporan tertulis yang memberikan informasi kuantitatif tentang posisi keuangan dan perubahan-perubahannya, serta hasil yang dicapai selama periode tertentu. Dari definisi-definisi di atas, dapat diketahui bahwa laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban dari manajemen kepada pemilik perusahaan yang menyajikan informasi yang akan digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan yang merupakan hasil dari proses akuntansi selama periode akuntansi dari suatu entitas. Tujuan Laporan Keuangan Hasil akhir dari suatu proses akuntasi adalah laporan keuangan yang merupakan cerminan dari prestasi manajemen perusahaan pada suatu periode tertentu. Selain digunakan sebagai alat pertanggungjawaban, laporan keuangan diperlukan sebagai dasar dalam pengambilan suatu keputusan ekonomi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012), laporan keuangan bertujuan untuk : 1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi 98 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 5 No. 2 Juli 2016

sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. 2. Laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non-keuangan. 3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Menurut Hery (2009) tujuan pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor dalam pengambilan keputusan investasi dan kredit. Pelaporan keuangan harus dapat memberikan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan modal perusahaan untuk membantu investor dan kreditor serta pihak-pihak lainnya untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan dan likuiditas serta solvabilitas. Jadi dapat dibuat suatu kesimpulan berdasarkan pendapat-pendapat yang telah diberikan tersebut bahwa tujuan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan suatu keputusan ekonomi. Selain itu, laporan keuangan juga bertujuan untuk melaporkan aktivitas dan kinerja perusahaan yang berpengaruh terhadap semua pihak yang berkepentingan dengan perusahaan (stakeholders), baik di internal maupun ekternal perusahaan. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Menurut Winarni (2006) agar informasi akuntansi itu objektif maka harus memenuhi karakteristik kualitatif, yang merupakan cirri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi para pemakai. Empat karakteristik kualitatif pokok dalam laporan keuangan yaitu: 1. Dapat dipahami Pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya karena pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dipahami oleh pemakai tertentu 2. Relevan Informasi memiliki kualitas relevan jika mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, dan masa depan, menegaskan, mengoreksi, hasil evaluasi mereka dimasa lalu. relevansi informasi dapat dipengaruhi oleh hakikan dan materialitasnya. 3. Keandalan (Reliabel) Informasi memiliki kekuatan andal (reliable) jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. 4. Dapat diperbandingkan Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Oleh karena itu pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut, antar periode perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda. SAK-ETAP SAK ETAP atau Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik merupakan standar pelaporan akuntansi yang dianjurkan kepada entitas atau badan usaha yang bukan go public atau dalam proses go public. Standar pelaporan tersebut telah diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia pada bulan Mei 2009 dan SAK ETAP diterapkan untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011. Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 5 No. 2 Juli 2016 99

Mackenzie (2012) menyebutkan entitas yang termasuk dalam ETAP adalah agen perjalanan agen real estat, sekolah, organisasi social, entitas koperasi yang mengharuskan iuran keanggotaan, dan penjual yang menerima pembayaran dimuka atas penyerahan barang atau jasa (misalnya perusahaan jasa). Entitas yang memiliki akuntabilitas publik diperbolehkan mengunakan SAK ETAP jika ada otorisasi yang berwenang membuat regulasi yang menyatakan mengizinkan penggunaan SAK ETAP kepadanya. Menurut SAK ETAP (2009) Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP. Pemahaman terhadap SAK ETAP sangat diperlukan sebelum melaksanakan pelaporan keuangan yang berdasarkan kepadanya. Jika tidak memiliki pemahaman yang baik mengenainya maka kualitas dari lapoan keuangan tersebut akan menjadi diragukan. Menurut Indra Wijaya Kusuma (2007) pengalaman adopsi IFRS di Negara berkembang menunjukkan umumnya kesulitan terletak pada kesiapan profesi dan pendidikan akuntansi. Pentingnya pengetahuan yang baik terhadap SAK-ETAP sebelum diterapkan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan harus diutamakan. Jika kekurangan pengetahuan akan mengakibatkan mengganggu kualitas laporan dan ketepatan waktu pelaporan, dan akan menurunkan kemampuan bersang entitas yang berkaitan dalam dunia usaha. Koperasi Koperasi merupakan unit usaha ekonomi kerakyatan yang berdasarkan azas kekeluargaan. Menurut Peratuan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 04/Per/M.KUKM/VII/2012 menjelaskan bahwa koperasi sebagai entitas tanpa akuntabilitas publik maka memberlakukan akuntansi koperasi dengan SAK-ETAP dalam menyusun laporan keuangannya. Akuntansi Koperasi adalah sistem pencatatan yang sistematis yang mencerminkan pengelolaan koperasi yang transparan dan bertanggungjawab sesuai dengan nilai, norma dan prinsip koperasi. METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Koperasi Universitas Pasir Pengaraian yang berlokasi Jalan Tuanku Tambusai Desa Kumu Kecamatan Rambah Hilir. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah bagian akuntasi pada Koperasi Universitas Pasir Pengaraian. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah motode wawancara yaitu data yang dikumpulkan melalui Tanya jawab dengan objek yang diteliti dengan pertanyaan yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk katakata. Data dalam penelitian ini bersumber dari bagian akuntasi dan pimpinan pada Koperasi Universitas Pasir Pengaraian. Metode Analisis Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif yaitu data diolah sedemikian rupa dan dibandingkan dengan teori yang relevan kemudian dibuat kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengumpulah data pada penelitian ini dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada pengurus koperasi UPP yaitu kepada ketua, sekretaris dan bendahara. Kuesioner diberikan langsung oleh peneliti kepada responden dan langsung diisi pada saat itu juga yang disaksikan sendiri oleh peneliti. Peneliti juga menyempatkan melakukan wawancara secara tidak terstruktur keada rensponden sambil menunggu responden mengisi kuesioner yang telah diberikan. Dari 100 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 5 No. 2 Juli 2016

wawancara yang singkat tersebut para responden juga mengakui bahwasanya mereka tidah memahami SAK ETAP atau bahkan mereka tidak tahu apa itu SAK ETAP tersebut. Hanya ketua koperasi yang dapat memahami tentang SAK ETAP karena ketua koperasi tersebut berlatarbelakang pendidikan sarjana Akuntansi. Selain itu mereka juga mengakui pelatihan dan sosialisasi tentang SAK ETAP untuk koperasi sangat dibutuhkan. Dari jawaban kuesioner yang telah diisi hanya sekitar ¼ atau 25% saja yang jawaban responden tersebut yang mengindikasikan bahwa mereka memahami SAK ETAP. Laporan keuangan koperasi UPP disusun bersama-sama yaitu ketua, sekretasi dan bendahara. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa koperasi UPP belum memahami SAK ETAP dengan baik. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Arma Yuliza (2014) yang melakukan penelitian mengenai pemahaman terhadap SAK ETAP pada BPR di kota Pasir Pengaraian yang menyatakan bahwa BPR yang ada di kota Pasir Pengaraian sudah cukup baik dalam memahami SAK ETAP. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh koperasi tidak dikelola oleh profesional yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Sedangkan pada BPR pelaporan keuangannya dikelola oleh profesional yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya dan BPR juga sudah terorganisir dengan baik dibandingkan dengan koperasi yang hanya merupakan organisasi yang dikelola dengan tujuan non profit. Perbedaan inilah yang memungkinkan hasil penelitian pemahaman BPR dan koperasi UPP menjadi bertolak belakang. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian ini adalah: 1. Koperasi UPP belum memahami akuntansi koperasi yang seharusnya diterapkan oleh koperasi. 2. Laporan keuangan koperasi UPP disusun secara bersama-sama oleh ketua, sekretaris, dan bendahara pada koperasi tersebut. 3. Faktor tidak sesuainya latar belakang pendidikan dan kurangnya pelatihan juga menyebabkan proses pelaporan keuangan pada koperasi UPP juga menjadi kendala. Saran Adapun saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebaiknya aga koperasi UPP lebih sering melakukan atau mengikuti pelatihan-pelatihan tentang penerapan akuntansi koperasi. Dengan demikian permasalahan kesulitan dalam proses pencatatan serta pelaporan keuangan pada koperasi UPP dapat diminimalisir. Selain itu bagi penelitian yang sejenis sebaiknya memasukkan faktor pendidikan dan pelatihan dalam upaya peningkatan dalam memahami pencatatan dan pelaporan akuntansi yang sesuai dengan standar akuntansi yang telah ditetapkan. DAFTAR PUSTAKA Hery, 2009. Akuntansi keuangan menengah 1. Jakarta. Bumi aksara Ikatan Akuntan Indonesia, 2012. Standar Akuntansi Keuangan per 1 Juni 2012. Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. Ikatan Akuntan Indonesia, 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. Kusuma, Indra Wijaya, 2007. Pengadopsian international financial reporting standard: implikasi untuk Indonesia. Pidato pengukuhan jabatan guru besar pada fakultas ekonomi, Universitas Gadjah Mada. Djogjakarta Mackenzie, B dkk, 2012: IFRS For SMEs untuk usaha kecil menengah atau entitas tanpa akuntabilitas public, Jakarta. PT. INDEKS Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 5 No. 2 Juli 2016 101

Peratuan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 04/Per/M.KUKM/VII/2012 Sadeli, Lili M., 2010. Dasar-dasar Akuntansi. Jakarta. Bumi Aksara. Winarni F. dan G. sugiyarso, 2006. Konsep dasar dan siklus akuntansi. Jogjakarta. Media pressindo. 102 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 5 No. 2 Juli 2016