BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. hidup tanpa adanya informasi dan komunikasi yang ia jalani di lingkungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengan sedikit biaya, radio berpotensi menjangkau tingkatan sosial seluruh

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi berbagai kebutuhan di setiap aspek kehidupan. Berkembangnya sebuah masyarakat juga berasal dari komunikasi baik yang

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, komunikasi sangat penting dimana komunikasi itu sendiri

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi ini didasarkan oleh tiga hal hal, pertama radio

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan surat kabar yang merupakan media cetak. Media televisi dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan, atau motif tertentu yang dirasakan oleh khalayak

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Di masa sekarang ini kita dengan mudah dapat menikmati penyiaran radio

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan.

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. khalayak selalu berusaha untuk secara berkala menggunakan berbagai media

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA PENYIAR RADIO POP FM SRAGEN DALAM ACARA SCHOOL HOPPERS SKRIPSI

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV)

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan massa. Menurut Mc Graw Hill, media memberikan metode

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)

BAB 1 PENDAHULUAN. penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian seseorang secara luas. Televisi mampu menekan pesan secara efektif

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dewasa ini perkembangan komunikasi sangatlah cepat, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses

PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. elektronik seperti televisi, internet, maupun radio. Radio adalah. memperoleh informasi dengan cepat sehingga meniadakan jarak,

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi secara cepat kepada masyarakat yaitu televisi.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB IV ANALISIS PROSES SIARAN DAKWAH DI RRI (RADIO REPUBLIK INDONESIA) PRO 2 SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan industri pertelevisian dewasa ini, membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya The Wireless Telegraph Company yang didirikan oleh seorang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan media auditif yang hanya bisa didengar, tetapi murah,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi semakin berkembang

1.1 Gambaran Umum Talkshow Kick Andy

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Radio merupakan media massa yang sifatnya didengar, maka siaran

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak pernah lepas dan selalu diwarnai nilai-nilai yang

MOTIF PENDENGAR AKTIF PROGRAM ACARA ONO OPO REK DI 93,3 RADIO EL VICTOR FM SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi, baik berupa berita maupun hiburan masyarakat. Pers di

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses yang kita ketahui, merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. Slogan RCTI OK mungkin telah terdengar akrab ditelinga khalayak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, dengan otoritas dan memiliki organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena masyarakat dapat mengakses berbagai hal baru yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses penelitian Strategi Komunikasi Pro 2 RRI Denpasar Dalam

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para penggunanya, hal ini

BAB V PENUTUP. 1. Program Dakwah Radio HIZ FM Surakarta. kajian keislaman yang disiarkan melalui siaran program acara radio HIZ

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berita menjadi hal yang penting sebelum berita tersebut ditayangkan dan

Sifat Media Penyiaran

BAB I PENDAHULUAN. sesuai, dimana didalamnya membahas tentang bagaimana seni menyampaikan pesan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Massa dan Radio Banyaknya media yang menjadi alat komunikasi, salah satu diantaranya adalah radio, sebagai media massa, radio memiliki sifat yang khas dibandingkan media massa yang lain. Kekhasannya merukapan sifat yang audial, untuk indera telinga. Oleh karena itu pendengar menerima pesan dari radio dengan tatanan mental yang pasif (Effendy 2013:314). Beberapa bentuk media massa meliputi alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, televisi (Cangara, 2013:134). Sesuai fungsinya sebagai media massa, radio memiliki empat fungsi yaitu: a. Menghibur (to entertain) b. Menginformasikan (to inform) c. Mendidik (to educate) d. Mempengaruhi (to persuade) Radio tidak hanya sebagai media massa yang berfungsi sebagai sumber informasi dan penyedia hiburan saja, namun juga sebagai srana pengasah ketrampilan, seni dan ilmu. Menurut Muryanto Ginting, yang dikutip oleh Ritonga (1996:93), radio adalah alat komunikasi massa yang menggunakan lambang komunikasi massa yang berbunyi. Terkait hal itu maka, radio siaran perlu dimuati pesan-pesan, informasi, musik serta bunyi-bunyian lainnya yang terencana, tersusun/tertata, terpola, menjadi satu program yang layak dan siap untuk didengarkan kepada khalayak (Ius,2010: 30-31). Keunggulan radio adalah dapat berada di mana saja. Oleh karena itu radio memiliki kemampuan menjual iklan pada khalayak di mana iklan tersebut mengiklankan produk yang ditujukan bagi khalayak tertentu (Ardianto dan Erdinaya, 2005:115). Radio memiliki karakteristik tersendiri dari radio jika dibandingkan dengan media televisi dan surat kabar (Masduki, 2004: 17) : 1. Modal utama radio adalah suara, tidak ada visualisasi yang tampak nyata.

2. Radio merupakan sarana tercepatpenyebaran informasi dan hiburan. 3. Informasinya muncul selintas, sulit diingat dan tidak terdokumentasi. 4. Produksi siaran radio singkat dan berbiaya murah. 5. Radio bersifat merakyat karena harga pesawat radio murah, mudah dibawa kemana saja, dan buta huruf bukanlah suatu kendala bagi pendengarnya. 6. Produksi radio hanya berbentuk suara, membuat pendengarnya beruasa memvisualisasikan suara itu dalam benaknya masing-masing. Beberapa faktor yang mempengaruhi kekuatan siaran (Ardianto dan Erdinaya, 2005:120): 1. Daya langsung Daya langsung radio siaran berkaitan dengan proses penyusunan dan penyampaian pesan kepada pendengarnya yang relatif cepat. Hal ini yang menyebabkan radio dapat menyampaikan informasi dengan lebih cepat dibandingkan media cetak. 2. Daya tembus Melalui media kecil seperti radio siaran, pendengar dapat memindahkan channel dan mendengarkan radio dari berbagai belahan dunia 3. Daya tarik Daya tarik radio adalah sifatnya serba hidup karena adnya tiga unsur yang melekat padanya yaitu musik, kata-kata, dan efek suara. Efek suara melalui radio memiliki dampak yang kuat terhadap pendengar. 2.2 Program Radio Istilah Program di radio dapat dianalogikan sebagai barang (Goods) atai pelayanan (services) yang dijual pada bentuk bisnin lain. Menurut Jhon R. Bitner, Program atau acara adalah barang yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mendengarkannya (dalam Masduki, 2004:35). Dalam dunia radio, format stasiun merupakan jantung dari seluruh kinerja pemrograman.setiap olah produksi program siaran mengacu pada pilihan format stasiun radio yang makin spesifik seiring mengacu pada pilihan banyaknya jumlah radio dan makin tersegmennya pendengar. Format stasiun didefinisikan sebagai formulasi seluruh aktifitas siaran dalam kerangka pelayanan pendengar. Tujuan penentuan format stasiun adalah untuk memenuhi

sasaran khalayak secara spesifik dan untuk kesiapan berkompetisi dengan radio dan televisi di suatu lokasi siaran. Menurut Masduki (2004), terdapat beberapa jenis program siaran popular di berbagai negara termasuk di Indonesia, yaitu: 1. Musik Sejarah raadio siaran identik sebagai medium sosialisasi musik ke indera pendengar. Radio adalah media hiburan dan musik menjadi menu utamanya. Musik adalah produk kebudayaan manusia dan merupakan bahasa universal, tidak ada etnik di dunia yang tidak bermusi. Beragam program dengan materi dasar musik berkembang sesuai karakteristik pendengar dan kebutuhannya. Kreatifitas penyajian program musik berakar pada beberapa aspek, misalnya: a. Geografi, program siaran yang hanya menyajikan musik Indonesia, India, Mandarin, atau Malaysia saja. b. Penyanyi, program siaran yang hanya menampilkan lagu-lagu dari album penyanyi tertentu. c. Jenis musik, program siaran yang menyajikan jenis musik tertentu saja seperti dangdut, campursari, dan klasik. Dalam sepekan radio siaran biasanya menyusun peringkat lagu favorit pendengar sebagai salahsatu cara menentukan indikator apresiasi musik. Di Indonesia pemutar musik di radio didominasi jenis musik pop, dangdut,rock, dan musik etnik populer. Menurut Hilliard (1976), ada lima tujuan dasar menggunakan musik, yaitu (dalam Masduki, 2004:43) : a. Sebagai isi untuk program musik, diputar secara utuh. b. Sebagai tema untuk program, diputar sebagai identitas sebuah acara. c. Untuk menjebatani perpindahan segmen dalam sebuah acara (devisi), sebagai selingan. d. Sebagai efek suara, pemberi suguhan yang menggugah imajinasi terhadap peristiwa atau lokasi tertentu. e. Sebagai latar belakang, pemanis dengar saat penyiar reporter membacakan naskah.

2. Berita dan Informasi Radio dituntut melayani kebutuhan yang lebih dari sekedar media hiburan. Setiap radio dapat memiliki program siaran berita, namun tidak semua jenis peristiwa atau topik bisa akrab bagi pendengar di radio. Biasanya jenis informasi ringan, tips, atau panduan praktis yang digelar secara monolog atau interaktif di radio juga makin dinikmati pendengar. 3. Bertutur Interaktif Dalam konteks ini bertutur yaitu melirik naskah sebagai panduan improvisasi bicara. Tujuan utamanya untuk menghibur sambil memberikan edukasi. Selain pelayanan permintaan lagu (song request), ada pula program curahan hati (curhat), kuis, perbincangan bebas seputar gosip selebriti, hingga permainan yang mengggugah rasa humor. Beragam tekhnologi digunakan, mulai surat biasa, SMS, telepon langsung hingga email. Selain tergoda karena iming-iming hadiah, acara interaktif juga mampu menghadirkan minat untuk setia mendengarkan siarann tersebut dari diri pendengar. Dalam kemasan yang moderen, program siaran ini dikenal pula dengan sebutan infotaiment. 4. Diskusi Publik Bagi kalangan pendengar dewasa, radio menjadi arena untuk menyampaikan gagasan dan kritik terhadap situasi sosial, ekopnomi, dan politik. Perencanaan siaran yang cerdik menangkap peluang ini dengan menyuguhkan beragam acara debat seputar masalah kesehatan, seksualitas, isu narkoma, dinamika politik elit, problem lingkungan hidup dan penataan kota. Dari uraian format siaran di atas maka format program radio secara umum dibedakan berdasrkan jenis unsur-unsur yang mendukungnya yaitu musik, informasi, dan penyiar. Beberapa mutasi dilakukan oleh pihak radio dengan melakukan perubahan format siaran untuk adaptasi dalam persaingan radio di kota Semarang. Perubahan format siaran itu meliputi perubahan program dan format lagu di radio tersebut. Hal ini dilakukan pihak radio untuk tetap menjaga persaingan dengan radio lain yang semakin kompetitif.

2.3 Format Siaran Yang dimaksud dengan format siaran radio adalah citra radio secara keseluruhan, yang merupakan gabungan dari seluruh penataan elemen siaran, akibat standarisasi yang ditetapkan dalam hal musik, informasi, gaya komunikasi, bahasa siaran, kemasan program, korelasi program yang satu dengan yang lainnya, iklan, serta bunyi lain yang akhirnya menjadi ciri khas radio tersebut. Hal ini yang harus dipertimbangkan dalam menentukan format dan bentuk siaran yang menjadi kesukaan target pendengar adalah (Jonathans,2008:35) : 1. Keseimbangan tujuan menghibur dan menginformasikan. 2. Kesaeimbangan antara musik dan siaran kata. 3. Keragaman model acara yang dimungkinkan, seperti program pemberitaan, drama, request, quiz, dan game, acara iklan dan sebagainya. 4. Keseimbangan kebutuhan khalayak mendengarkan radio sebagai refleksi peran radio terhadap kebutuhan pendengar. 2.4 Karakteristik Radio Karakteristik radio dilihat dari keunggulan dan kelemahanya. a. Keunggulan radio - Cepat dan langsung.asaran tercepat, lebih cepat dari koran maupun tv, dalam menyampaikan informasi kepada publik tanpa melalui proses yang rumit dan butuh waktu banyak. Hanya melalui telepon, reporter radio dapat secara langsung menyampaikan berita atau melaporkan peristiwa yang ada di lapangan. - Akrab. Radio adalah alat yang dekat dengan pemiliknya. - Dekat. Suara penyiar hadir dirumah atau di dekat pendengar. Pembicaraanya langsung menyentuh aspek pribadi. - Hangat. Paduan kata-kata, musik, dan efek suara dalam siaran radio mampu mempengaruhi emosi pendengar. Pendengar akan beraksi atas kehangatan suara penyuar dan seringkali berfikir bahwa penyiar adlah teman dekat bagi mereka. - Sederhana. Tidak rumit, tidak banyak pernik. Baik bagi pengelola maupun pendengar. - Tanpa batas. Siaran radio menembus batas-batas geografis, SARA, dan kelas sosial. - Murah. Dibandingkan dengan berlangganan media cetak atau harga pesawat televisi, pesawat radio relatif lebih murah. Pendengar tidak dipungut biaya sepeserpun untuk mendengar radio.

b. Fleksibel. Siaran radio bisa dinikmati sambil mengerjakan hal lain atau tanpa mengganggu aktifitas yang lain (romli, 2004:23) kelemahan radio - Selintas. Siaran radio cepat hilang dan gampang dilupakan pendengar tidak bisa mengulang apa yang didengarnya. - Global. Siaran informasi radio bersifat global, tidak detail, karena angka-angka dibulatkan. - Batasan waktu. Setiap berita atau informasi yang disiarkan sangat singkat berdasarkan waktu yang telah ditentukan. - Beralur linier. Program disajikan dan dinikmati berdasarkan urutan yang sudah ada. - Mengandung gangguan. seperti timbul tenggelam (fading) dan gangguan teknis channel noise factor. (Romli,2004:25) 2.4.1 Pembagian Program dari aspek karakterisitiknya jenis siaran dibagi menjadi 2: 1. Siaran Karya artistik : Siaran yang diproduksi melalui pendekatan artisitik, yaitu proses produksi mengutamakan segi keindahan. 2. Siaran karya jurnalistik : Siaran yang diproduksi melalui pendekatan jurnalistik yaitu suatu proses produksi yang mengutamamkan segi kecepatan, termasuk dalam proses penyajian kepda khalayak. (Triartanto,2010:144) Genre seperti halnya format stasiun, format program dapat dibagi menjai tiga kategori besar: 1. Format informasi/berita 2. Format musik 3. Format khusus Format program informsi/berita menyatakan radio yang bersangkutan alam penyajian siaranya didominasi oleh program-program dengan materi kata/berita, yang mengandung informasi dan peristiwa aktual untuk diketahui oleh pendengar. Dalam format program informasi segala yang aktual, unik, dan menarik perlu disajikan kepada pendengar. Seperti berita (news), Bincang-bincang (talkshow), atau perpaduan antara berita dengan bincang-bincang. 2.4.2 Strategi Program

Definisi strategi itu sendiri yaitu, menurut Stephanie K Marus, seperti yang dikutip umar (2005:31) strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara bagaimana agar tujuan tersebut dapat tercapai. Strategi merupakan sejumlah keputusan yang ditujukan untuk mencapai tujuan sumber daya organisasi dengan peluang dan tantangan yang dihadapi dalam lingkungan industri. Beberapa ciri strategi (Kuncoro, 2005:12) Goal Directed Actions, aktifitas yang menunjukan apa yang diinginkan organisasi dan bagaimana mengaplikasikannya. Mempertimbangkan semua kekuatan internal dan memperhatikan peluang serta tantangan. Hakikat strategi menurut Onong Ochajana Effendy (1981:84) adalah perencanaan dan menejemen untuk mencapai suatu tujuan, tetapi untuk mencapai tujuan tersebut strategi tidak berfungsi sebagai jalan yang hanya menunjukan jalan saja, tetapi bagaimana taktik tersebut diimplementasikan. Dalam media penyiaran Radio, segala aspek yang terkait dengan positioning juga merupkan hal penting. Ditengah situasi yang semakin kompetitif, usaha media radio memerlukan suatu strategi positioning dalam program serta stasiun radio itu sendiri. Pada dunia radio, faktor Segmentasi adalah penting. Tanpa segmentasi yang jelas, program acara yang telah dirancang tidak memiliki tujuan an arah. Karena bagi radio siaran segmentasi erat terkati dengan profil pendengar atau khalayak yang ditujunya. Bagaimaka kriteria tentang usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat status ekonomi sosial, domisili, gaya hidup serta kesukaanya, semua hal tersebut ditetapkan sebagai suatu segmentasi yang jelas, sehingga pendengar yang dituju menjadi homogen, memiliki krakteristik yang sama. Dalam menciptakan radio positioning, menurut Temmy Lesanpura menjelaskan langkahlangkah dalam beberpa hal. untuk itu, stasiun radio tersebut harus: 1. Menjadi "yang pertama" alam sebuah atau sesuatu hal

2. Menampilkn Station identity atau ciri khas 3. Menentapkan Target Audiens atau segmentasi yang menerima posisi stasiun radio 4. Nama dan slogan yang menarik dan untuk menetap kan positioning 5. Sajian format yang sesuai dan konsisten yang dikehendaki audiens 6. Musik yang sesuai dengan kebutuhan pendengarnya 7. Menyjikan keunggulan pada acara tertentu yang sesuai dengan format siaran 8. Bahasa siaran yang sesuai dan menunjukan positioning stara 9. Kegiatan off air yang sesuai dengan kebutuhan target audiens 10. Air personality (penyiar) yang dapat membawa acara yang sesuai dengan positioning 11. Tidak meniru stara lain atau menjadi "me too station" 12. Ditampilakn dalam falsafah perusahaan, struktur organisasi dan segala sistemnya. (Triartanto,2010:59-60) 2.5 Pengertian Visi dan Misi Visi adalah suatu pandangan yang jauh tentang perusahaan, tujuan-tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang. Visi tidak dapat dituliskan secara lebih jelas menerangkan detail gambaran sistem yang ditujunya, karena perubahan ilmu serta situasi yang sulit diprediksi selama masa yang panjang tersebut. Menurut Kotler (dikutip oleh Nawawi, 2000:122), visi merupakan suatu

pernyataan tentang tujuan organisasi yang ditampilkan dalam pelayanan dan produk yang ditawarkan dan dikampanyekan yang biasanya berupa cita-cita masa mendatang, nilai-nilai suatu aspirasi, kebutuhan yang dapat dipenuhi, pelayanan kelompok masyarakat. Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya untuk mewujudkan visi. Misi perusahaan adalah merupakan tujuan dan alasan mengapa perusahaan itu ada. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan-batasan untuk proses pencapaian tujuan. Menurut Benedicta dan Prasetyo (2004: 8), misi merupakan sesuatu yang menentukan kebutuhan apa yang diingini dan dipuasi oleh perusahaan, dimana mereka berada sekaligus berupaya dalam pemuasan dilakukan. Misi produk dan jasa yang dihasilkan oleh pasar, organisasi, perusahaan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Jadi dalam membuat misi harus realsitik dalam organisasi sehingga menghasilkan produk maupun jasa yang berkualitas, dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggannya (Benedicta dan Prasetyo, 2004:8).

2.6 Kerangka Pikir Penelitian Media Massa (Radio) Visi dan Misi Radio Elisa 103.9 Fm Salatiga - Strategi Programing - Segmentasi Program Acara Bagan 2.1 Kerangka Pikir Penelitian Keterangan : Kerangka pikir diatas akan digunakan untuk menjelaskan Strategi Radio Elisa Fm Salatiga Untuk mengemas Program Acara Sesuai Dengan Visi dan Misi. Dari kerangka pikir diatas dapat dijelaskan bahwa media massa terbagi memjadi tiga, yaitu media cetak, radio dan media elektronik. Radio yang menjadi penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu radio komunitas dan radio komersil. Radio Elisa Fm merupakan radio komersil. Radio Elisa Fm merupakan radio dengan target audience nya adalah keluarga. Radio Elisa memiliki visi dan misi untuk mencapai tujuannya. Visi dan misi Radio Elisa di gunakan sebagai acuan dalam penentuan strategi programming dan juga segmentasi, yang dituangkan kedalam program acara yang dibuat oleh Radio Elisa Fm. Peneliti

mengkaji pengemasan pesan yang di sampaikan melalui visi dan misi untuk dapat dituangkan ke dalam isi program acara di Radio Elisa FmSalatiga. Sehingga dalam penelitian ini penulis dapat menjelaskan tentang strategi yang dilakukan radio Elisa Fm untuk dapat mengemas program acara yang di buat radio Elisa Fm Salatiga dari tahun 2013, 2014, 2015 agar dapat sesuai dengan visi dan misi.