REPRESENTASI PERISTIWA SEJARAH DALAM NOVEL SURAPATI KARYA ABDOEL MOEIS ARTIKEL ILMIAH DODI SATRIA NPM 10080357 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015
REPRESENTASI PERISTIWA SEJARAH DALAM NOVEL SURAPATI KARYA ABDOEL MOEIS ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) DODI SATRIA NPM 10080357 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015
REPRESENTASI PERISTIWA SEJARAH DALAM NOVEL SURAPATI KARYA ABDOEL MOEIS Oleh Dodi Satria 1, Iswadi Bahardur², Upit Yulianti³ 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh peristiwa sejarah Surapati tahun 1687 dalam novel Surapati karya Abdoel Moeis. Representasi peristiwa sejarah dalam novel dilihat dari peristiwa sejarahnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan aspek-aspek peristiwa sejarah dalam novel Surapati karya Abdoel Moeis. Teori yang digunakan dalam menganalisis peristiwa sejarah dalam novel Surapati karya Abdoel Moeis adalah teori yang dikemukan oleh Sudiyo. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan historis. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Surapati karya Abdoel Moeis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Hasil penelitian ini diketahui bahwa peristiwa sejarah dalam novel Surapati direpresentasikan dalam bentuk cerita yang saling berkaitan dan saling bergantungan. Ditemukan beberapa tokoh yang direpresentasikan dalam cerita berdasarkan fakta yang terjadi. Fakta-fakta tersebut direpresentasikan dan digambarkan dalam beberapa peristiwa yang penting yang terjadi dalam novel Surapati karya Abdoel Moes. Kata kunci: peritiwa sejarah, novel Surapati.
REPRESENTASI EVENT OF HISTORY IN NOVEL of SURAPATI MASTERPIECE ABDOEL MOEIS By Dodi Satria 1, Iswadi Bahardur ², Upit Yulianti 1) Student of STKIP PGRI West Sumatra 2) and 3) Lecturer Program Study Education of Ianguage and Art Indonesia STKIP PGRI West Sumatra ABSTRACT This research of background by event of history of Surapati year 1687 in novel of Surapati masterpiece of Abdoel Moeis. Representasi event of history in novel seen from event of history. Intention of this research is aspects mendeskripsikan event of history in novel of Surapati masterpiece of Abdoel Moeis. Theory which is used in analysing event of history in novel of Surapati masterpiece of Abdoel Moeis is theory which is telling. by Sudiyo. Approach which is used in this research is historical approach. this Research type is research qualitative. Source of data in this research is novel of Surapati masterpiece of Abdoel Moeis. Method which is used in this research is descriptive method. Result of this research is known that event of history in novel of Surapati direpresentasikan in the form of story which each other interconnected and each other hang-on. To be found by some figure which is presentation in story pursuant to fact that happened. facts of direpresentasikan and depicted in a few important event that happened in novel of Surapati masterpiece of Abdoel Moes. Keyword: event of history, novel of Surapati
PENDAHULUAN Karya sastr amerupakan sarana yang digunakan pengarang untuk mengungkapkan perasaan, ide dengan segala permasalahan hidup dan kehidupan manusia.pengungkapan itu akan bisa terealisasi apabila ada pengalaman yang dialami sendiri oleh pengarang atau realita yang ada pada masyarakat. Segala pengalaman hidup dan kehidupan itu menjadi objek penciptaan sebuah karya sastra.dalam penciptaan karya sastra, pengarang hendaknya menerima kenyataan yang adadisekitarnyadandiungkapkandalamsebuahkaryasastra.salah satujeniskaryasastraadalah novel dan cerpen. Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra yang dihadirkan berbagai gambaran kehidupan manusia yang diungkapkan oleh pengarang dalam bentuk tulisan. Menurut Nurgiyantoro (1995:2) novel sebagai karya sastra yang bersifat imajinasi selalu menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusian, hidup dan kehidupan. Pengarang menghayati berbagai permasalahan tersebut kemudian mengungkapan kembali melalui sarana novel sesuai dengan pandangannya. Jadi, berdasarkan pengalaman-pengalaman dan pengamatan, pengarang melakukan perenungan secara intens sehingga mampu mengungkapkannya dalam bentuk sebuah karya. Dalam novel akan digambarkan suatu kejadian yang seolah-olah memang benar terjadi. Kenyataan hidup inilah yang senantiasa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman serta pikiran manusia. Tokoh-tokoh yang ditampilkan pengarang berfungsi sebagai sarana untuk menggambarkan suatu realita, melakukan tindakan serta mengambil keputusan tertentu pada suatu masalah yang dihadapi. Sejarah merupakan hal yang sangat sentral bagi sebuah bangsa dan negara. Dalam perjalanannya, masyarakat di masa lampau menghasilkan suatu kebudayaan yang sering kita sebut sebagai sejarah. Kebudayaan ini bukan hanya dalam bentuk adat istiadat dan norma-norma tertentu. Dalam mengungkapkan suatu nilai sejarah kehidupan manusia serta peradaban yang terdapat pada suatu daerah, banyak cara yang dapat digunakan oleh manusia. Hal itu bertujuan untuk tetap melestarikan serta untuk menyimpan arsip suatu peradaban tersebut, sehingga bukti sejarah yang terdapat pada suatu daerah itu dapat diketahui dan tetap dilestarikan oleh generasi selanjutnya. Keterkaitan sejarah sastra Indonesia dengan sejarah Indonesia dapat ditelusuri dengan sangat nyata dan jelas. berbagai fakta yang menjadi tema pada beberapa karya sastra Indonesia pada masa lalu merupakan bukti nyata bahwa antara sastra dan sejarah terdapat hubungan yang sangat erat. Rokhman (2003:78) menyatakan bahwa sastra dan sejarah memiliki hubungan yang timbal balik. Suatu karya sastra dapat menjadikan peristiwa sejarah sebagai objek, sebaliknya, karya sastra dapat menjadi sumber penulisan sejarah, jelas sekali bahwa sejarah dan sastra memiliki hubungan yang saling berkaitan. Suatu karya sastra dapat muncul dari sejarah itu sendiri. Kemunculan sastra yang ada di Indonesia khususnya sastra sejarah berawal dari sejarahsejarah yang ada di Indonesia. Sejarah sastra dapat menggambarkansejarah-sejarah yang pernah terjadi di Indonesia. Sejarah dan sastra sangat dekat hubunganya. dengan adanya sejarah secara bersamaan munculnya sastra-sastra yang berbicara tentang sejarah, dikemas dengan waktu dan tempat yang menggambarkan tentang sejarah yang pernah terjadi di Indonesia. Salah satukaryasastra Indonesia berlatar sastra sejarah adalah karya Abdoel Moeis, berjudul Surapati, novel Surapati ini diterbitkan Balai Pustaka (1950), novel ini merupakan kisah cinta yang berlatar sejarah yang berlangsung diantara rentang tahun 1680-1706, yang menceritakan seorang budak dari Bali yang menjadi raja. Sikap Abdoel Moeis menandakan suatu jarak yang diharapkan dapat memandang suatu peristiwa sejarah dan kemanusiaan yang penting dalam negeri ini tentang peristiwa yang diamdiam terlupakan. Sikap ini seolah-olah dapat menghubungkan antara hal-hal yang tidak bisa dibicarakan dimasa lalu, dengan kebutuhan actual dari generasi hari ini terhadap kenyataan sejarah yang belum berkesudahan.
METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Ratna. (2009: 53) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah metode pendeskripsian fakta-fakta dengan cara mengumpulan data, menyusun, mengklasifikasikan, yang kemudian disusul dengan analisis, tidak semata-mata menguraikan, melainkan juga memberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diketahui bahwa peristiwa sejarah dalam novel Surapati direpresentasikan dalam bentuk cerita yang saling berkaitan dan saling bergantungan. Ditemukan beberapa tokoh yang direpresentasikan dalam cerita berdasarkan fakta yang terjadi. Fakta-fakta tersebut direpresentasikan dan digambarkan dalam beberapa peristiwa yang penting yang terjadi dalam novel Surapati karya Abdoel Moeis. A. PEMBAHASAN Berdasarkan data yang telah diinventarisasikan maka peristiwa sejarah yang di representasikan dalam novel Surapati tergambarkan melalui unsur tokoh, latar, dan peristiwa. Berikut ini akan dbahas hasil temuan dalam deskripsi tersebut. Peristiwa sejarah yang direpresentasikan tersebut adalah adalah sebagai berikut. 1. Terbakarnya Kota Banten. Kebakaran kota Banten disebabkan berselisihnya dua petinggi kerajaan yakni Sultan Agung dan Sultan Haji kedua pemimpin kerajaan itu melakukan pertempuran yang sangat sengit dan terjadi kebakaran yang hebat di kota tersebut. Ini menjelaskan Terjadinya kebakaran istana di Banten pada tanggal 26-27 Februari tahun 1682. 2. Perubahan nama kota Batavia menjadi kota Jakarta di tahun 1680 pada tahun 1680 Jakarta diduduki oleh Belanda dan Belanda menganti nama Jakarta menjadi Batavia. BataviaatauBatauia adalah nama yang diberikan oleh orang Belanda pada koloni dagang yang sekarang tumbuh menjadi Jakarta, ibukota Indonesia. Batavia didirikan di pelabuhan bernama Jayakarta yang direbut dari kekuasaan Kesultanan Banten. Sebelum dikuasai Banten, bandar ini dikenal sebagai Kalapa atau Sunda Kalapa, dan merupakan salah satu titik perdagangan Kerajaan Sunda. Dari kota pelabuhan inilah VOC mengendalikan perdagangandan kekuasaan militer dan politiknya. wilayah NusantaraNama Batavia dipakai sejak sekitar tahun 1621 sampai tahun 1942, ketika Hindia Belanda jatuh ke tangan Jepang. Sebagai bagian daride-nederlandisasi, nama kota diganti menjadi Jakarta. Bentuk bahasa Melayunya, yaitu "Betawi", masih tetap dipakai sampai sekarang. 3. Peristiwa masuknya Belanda ke Batavia Wijaya Krama membeli sebidang tanah dan mendirikan rumah di tempat itu dengan bayaran 1200 real, sesudah itu mereka meminta izin mendirikan benteng di Jakarta. Dan mulamula pengeran Wijaya Krama memberikan izin kepada orang belanda tingaal di Jakarta dan membangun sebuah loji, orang belanda tersebut di kenakan biaya sebesar 1200 real. 4. Sejarah Perjuangan Surapati. Surapati adalah nama tokoh dalam sejara legenda masyarakat jawa tentang seorang budak yang mencari kemerdekaan atas dirinya sendiri. Akibat kejamnya Kapten Edeleer Mooria dapat membentukan pasukan di dalam penjara untuk melakukan penyerang terhadap pihak kompeni bertujuan untuk memerdekakan diri dan teman-temannya.surapati mempunyai teman yang sama dengan tujuannya yaitu, Kiai Ebun dan Wirayuda ketika ia didalam penjara ia berbicara kepada kedua temanya itu, dan menyusun pemberontakan kepada tentara kompeni, Surapati banyak bercerita tentang kehidupan sebagai budak dari kapten Edeleer moor yang sangat ia benci karena telah melarang menikah dengan putrinya Suzane dan sekaligus memenjarakanya.
5. Pergantian nama Surapati Sultan Cirebon memberikan nama Surapati kepada Untung dan temannya juga yaitu Kaia Ebun menjadi Kiai Ebun Jolodriyo, Sesampainya Surapati di Pasuruan ia bertemu dengan Sunan Mataram yang telah memberikan daerahnya kepada Surapati sebelum meninggal. Sunan Mas mengganti nama Surapati menjadi Tumenggung Wironegoro dengan nama itu ia bisa merintah daerah di pasuruan. 6. Kemunculan Govert Knol yang baru diangkat menjadi mayor menggantikan Herman de Wilde. Berkumpulnya para tentara tersebut bertujuan untuk pemeriksaan sebelum melakukan penyerangan terhadap Surapati. Tentara kompeni yang dipimpin oleh Govert Knol yang baru diangkat menjadi mayor menggantikan Herman de Wilde. yang berjalan di depan pasukannya dengan menunggang kuda dan membawa lima orang kapten perang lainya yang membawah satu brigade masing-masing. 7. Tanggal 16 Oktober 1706 terjadi penyerangan tentara kompeni ke daerah Bengil. Daerah Bengil merupakan pusat benteng pertahanan Surapati. Penyerangan tersebut dipimpin oleh kapten Bever yang memulai serangan dari arah kiri, kapten Van Der Hout. Tentara kompeni melakukan serangan besar-besaran. Peristiwa tersebut terjadi pada pagi hari, yaitu pada tanggal 16 Oktober 1706. Penyerangan tersebut dipimpin oleh kapten Bever yang memulai serangan dari arah kiri, kapten Van Der Hout dari sebelah kanan dan kapten Bintang dari menyerang dari sisi tengah. 8. Herman de Wilde mengirimkan tentara kompeni ke Jawa Timur. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1707. Kedatangan Herman de Wilde merupakan upaya Belanda untuk menggantikan Govert Knol. Pada peristiwa berikutnya muncul tokoh bernama Herman De Wilde. Herman de Wilde mengirimkan tentara kompeni ke Jawa Timur. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1707. Dia muncul menggantikan Govert Knol. Tujuannya adalah untuk meruntuhkan semua peninggalan Surapati sampai ke akar-akarnya. 9. Pada tahun 1714 putra-putra Surapati membantu bupati Sampan, Cakraningrat III, dalam peperangannya dengan kompeni Bupati Sampan bernama Cakraningrat muncul pada saat babak penyerangan kompeni melalui Herman de Wilde. Cakradiningrat berterus terang menjadi musuh kompeni. Dia dibantu oleh tiga orang putra Surapati. Peristiwa persekongkolan Cakradiningrat dengan tiga putra Surapati untuk melawan kompeni. Tentara kompeni yang mengirim beras ke Jakarta dihalangi oleh pasukan Cakraningrat. Pasukannya berhasil membunuh seorang panglima perang dari tentara kompeni. 10. Pelarian Surapati Pasukan Surapati yang melarikan diri menempuh jalan raya dan menuju ke hutan di pinggir kota. Para tahan itu berhasil juga merebut senjata dari para penjaga penjara. Tentara kompeni yang tidak tinggal diam, tentara yang dipimpim oleh Kuffeler mengejarnya sampai ke Priangan. Dalam pelarianya ke Cirebon untung bertemu dengan pengawal istana Sri Sultan yang baik hati dan mengizinkan pasukan Surapati untuk istrihat dan menikmati makanan yang di sediakan oleh Sri Sultan, dengan kebijakan yang di berikan oleh Sri Sultan kepada Surapati karena telah menjaga Raden Gusik dengan selamat sampai ke Cirebon, Sri Suultan memberikan Pakaian dan bekal-bekalan kepada pasukan Surapati untuk melanjutkan perjalanannya. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan peristiwa sejarah Surapati ditulis berdasarkan peristiwa dan fakta sejarah yang terjadi. Hal tersebut muncul dari gambaran beberapa tokoh yang membangun jalannya cerita.tokoh-tokoh tersebut dilibatkan secara tidak langsung dalam cerita. Peristiwa sejarah yang terjadi dalam novel Surapati direpresentasikan ke dalam
peristiwa dan tokoh yang membangun cerita. Artinya peristiwa yang berasal dari dikontekstualkan ke dalam fiksi yang ditulis pengarang. Peristiwa sejarah pahlawan Surapati dalam novel Surapati menceritakan peristiwa yang terjadi di tahun 1680-1708 yang melibatkan Surapati sebagai raja di Pasuruan sangat dihormati oleh rakyatnya karena ia tidak pernah memunggut biaya pajak kepada saudagar dan pedagang yang ada di Pasuruan, dengan keadilan yang diciptakan oleh surapati semua orang yang tinggal di daerah Pasuruan tentulah bangga memiliki raja yang baik seperti Surapati. Di tengah situasi politik yang memanas, kompeni mengatur srategi untuk mendapatkan kepercayaan dari pihak kerajaan yang berada di pulau Jawa. Saran Pertama, penelitian ini dapat digunakan oleh guru Bahasa dan Sastra Indonesia agar dapat dijadikan sebagai bahan ajar dalam mengajarkan apresiasi sastra di sekolah, khususnya mengenai peristiwa sejarah dalam novel. Bagi siswa hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan siswa untuk menambah wawasanya serta menumbuhkan sikap apresiasi terhadap karya sastra. Kedua, bagi peneliti selanjutnya dapat menjadikan novel Surapati karya Abdoel Moeis. Abdoel sebagai objek kajian dan penelitian lebih lanjut, yang berkaitan dengan aspek lain. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti berikutnya untuk melakukan penelitian mengenai peristiwa sejarah dalam novel dengan pendekatan yang berbeda untuk melengkapi penelitian ini. KEPUSTAKAAN Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengakajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press. Ratna, Nyoman Khuta. 2009. Toeri, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Rokhman, Arif dkk. 2003. Sastra Intersipliner (Menyandingkan Sastra dan Disiplin Ilmu Sosial). Yogyakarta : Penerbit Kalam.