BAB I PENDAHULUAN. menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penduduk ( 2015). Sementara itu, McClelland dalam

BAB I PENDAHULUAN. lulusan atau tenaga kerja baru.perkembangan perekonomian Indonesia di prediksi

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kelangsungan hidup dan perkembangan suatu bangsa. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baru yang bermunculan dengan berbagai inovasi dan variasi terbarunya

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal menyerap tenaga kerja, meningkatkan jumlah unit usaha, dan. mendukung pendapatan rumah tangga (dalam Kuncoro, 2000:15).

BAB I PENDAHULUAN. 7,6%, Diploma I/II/III dengan 6,01% dan universitas sebesar 5,5%. Pada posisi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. bidang apapun. Salah satunya dalam bidang perekonomian. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah. Setiap mahasiswa mempunyai perhatian khusus terhadap mata kuliah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jumlah pengangguran di kalangan masyarakat. Pengangguran di Indonesia terjadi

BAB I PENDAHULUAN. sebagian pihak yang menjadikan kewirausahaan ini sebagai trend-trend-an. enggannya lulusan perguruan tinggi untuk berwirausaha.

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah Pengangguran di Indonesia masih belum bisa diatasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN yang akan diberlakukan mulai tahun ini, tidak hanya membuka arus

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia banyaknya para pencari kerja tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di

KEWIRAUSAHAAN I. Pengertian Kewirausahawan. M. Rizal Situru, S.H.,M.B.L. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Mohamad Abdul Rasyid Ridho, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

manusianya.setiap tahun ribuan mahasiswa yang lulus dari perguruan tinggi tersebut di Indonesia. Hal ini seharusnya dapat memberikan keuntungan besar

BAB I PENDAHULUAN. dapat menampung pencari kerja, akibatnya banyak rakyat Indonesia baik yang

BAB I PENDAHULUAN. merata yang mengakibatkan tingginya angka pengangguran. Untuk mengurangi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. usaha berarti melakukan kegiatan usaha (bisnis). hasil yang dapat dibanggakan (Sadono Sukirno, 2004:367).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Prof. Dr. H.MASYKURI BAKRI, M.Si REKTOR UNIVERSITAS ISLAM MALANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan penghasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

Entrepreneurship and Inovation Management

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mahasiswa yang selesai menempuh jenjang pendidikan di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. semua negara dalam menghadapi arus globalisai, sebab daya saing. pergeseran era akan daya saing yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. sementara lapangan pekerjaan yang ditawarkan juga terbatas, menuntut siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kewirausahaan adalah kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku

BAB I PENDAHULUAN. seperti petani, karyawan, mahasiswa, pegawai pemerintah, guru, dan lain sebagainya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. masalah, salah satunya adalah kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia,

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional dari negara-negara di dunia. Untuk mengimbangi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Horne (Mulyasana, 2011, h. 5) menyatakan bahwa : peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Indonesia adalah sebuah negara yang besar dengan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa menjadi bibit wirausaha (Indra 2010). Pengembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan

BAB II URAIAN TEORITIS. karena memiliki kemampuan kreatif dan inovatif (Suryana, 2010:2).

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN. global telah menciptakan multi crisis effect yang membuat perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga membuat

I. PENDAHULUAN. kerja dengan penawaran angkatan kerja yang tersedia. upaya menumbuhkembangkan kewiraswastaan kepada masyarakat luas

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya, dan belum sebanyak negara-negara lain yang telah. mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Jumlah entrepreneur

RITA PATRIASIH, S.Pd., M.Si Prodi Pend Tata Boga PKK FPTK UPI

BAB I. Pendahuluan. pertumbuhan ekonomi pasca krisis tahun 1998 dimana saat itu banyak perusahaanperusahaan

BAB I. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan. yang tujuan utamanya mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja andal dengan

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu

2016 PENGARUH MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN MATA KULIAH KEAHLIAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA DI BIDANG AGROINDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. menitikberatkan pada konsep risiko (Sumarsono, 2013). Kemudian pada abad 18

BAB I PENDAHULUAN. terbatas. Suryana (2006 : 4) mengatakan secara makro, peran wirausaha adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah besar di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 13,86% pada Agustus 2010, yang juga meningkat dua kali lipat dari

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran berpendidikan tinggi. Hal ini dimungkinkan karena sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsep diri adalah berkaitan dengan ide, pikiran, kepercayaan serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan tenaga kerja di Indonesia akhir-akhir ini semakin kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. orang tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang dimilikinya. Dengan bekerja, individu dapat melayani kebutuhan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang memicu orang-orang untuk mencari pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis,

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan kerja terus meningkat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2015

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini. relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan di tengah masyarakat modern memiliki tingkat persaingan yang

Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi ke dalam kehidupan.

HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS BERWIRAUSAHA DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PERBENGKELAN OTOMOTIF SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara miskin dan negara baru berkembang, Indonesia sebagai negara

KARAKTERISTIK DAN KETERAMPILAN HIDUP MENJADI WIRAUSAHA PADA MAHASISWA UPN VETERAN JAWA TIMUR ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita

2014 FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN YANG MEMENGARUHI PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA SISWA SMK

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pencaharian. Saat ini UMKM di Indonesia per tahunnya mengalami. oleh anak muda dan wanita. Usaha mikro mempunyai peran yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kerja, dunia kerja yang semula menggunakan tenaga kerja manusia pada akhirnya

BAB 6 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wirausaha menurut bahasa adalah seorang yang berani berusaha secara mandiri dengan mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya untuk mengahasilkan sesuatu yang berniali tinggi sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian wirausaha sama dengan wiraswasta, yaitu orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Wirausaha adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya untuk melakukan inovasi atau kombinasikombinasi yang baru untuk sebuah inovasi. Kewirausahaan adalah proses kreatif untuk menciptakan sesuatu yang bernilai lebih tinggi dengan mengoptimalkan segala daya upaya, seperti mencurahkan waktu, dana, psikologis dan penerimaan penghargaan atas kepuasan seseorang, serta kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Kewirausahaan diyakini dapat menjadi faktor mendorong kemajuan suatu Negara. Diperlukan setidaknya 3% wirausahawan dari total jumlah penduduk untuk menjadikan suatu Negara maju dan mandiri. Hal tersebut dapat dipahami karena sejumlah kecil wirausahawan tersebut dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang akan memberikan efek positif bagi perekonomian. Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia, yaitu sekitar 253 juta jiwa pada tahun 2014 menurut BPS.

Maka 3% bukanlah jumlah yang besar. Namun demikian, realitasnya jumlah wirausahawan di Indonesia banyak sekitar 1,65% dari total penduduk. TABEL 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tingkat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014 Pendidikan Pengangguran % SMA Umum 411.890 13,09 SMK 281.345 14,52 D3 62 11,94 S1 112.540 9,81 Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2014 Berdasarkan tabel 1.1 dapat diketahui bahwa pengangguran untuk tamatan SMK dan SMA menenmpati posisi pertama dibandingkan tamatan pendidikan lain jika lulusan SMK dan SMA tidak hanya diberikan untuk siap bekerja tapi mampu menciptakan lapangan kerja sendiri atau berwirausaha dengan keterampilan yang dimiliki. Rendahnya minat berwirausaha yang tercermin dari sedikit nya jumlah wirausahawan perlu mendapatkan perhatian lebih dari Pemerintah. Konsep berfikir untuk mencari kerja setelah lulus kuliah perlu diubah menjadi menciptakan pekerjaan. Disinilah pentingnya pendidikan kewirausahaaan yang diharapkan dapat memberi bekal pengetahuan kewirausahaan di kalangan mahasiswa. Pendidikan kewirausahaan diharapkan memberikan landasan teoritis tentang konsep kewirausahaan. Membentuk pola pikir, sikap, dan perilaku seseorang wirausahawan. Dengan terbentuknya hal-hal tersebut maka dapat memberi peluang bagi seorang wirausahawan untuk mengubah nasibnya sendiri, melakukan suatu perubahan, dan mencapai potensi diri sepenuhnya. Menurut Scarborough dan Zimmerer dalam Sudrajat (2010:24) Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang

tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak, dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau meningkatkan pendapatan. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pentingnya kewirausahaan menuntut adanya sikap disiplin dan sistematis dalam penerapan inovasi dan kreativitas untuk memecahkan persoalan hidup serta mencapai kehidupan yang lebih baik. Robbins dan Judge dalam Wulandari, dkk (2013:3) mengartikan pengetahuan sebagai perubahan perilaku yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil belajar. Sedangkan Kewirausahaan merupakan kemampuan sikap dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptamya peluang. Banyak orang, baik pengusaha maupun yang bukan pengusaha, meraih sukses karena memiliki kemampuan kreatif dan inovatif (Suryana:2010:2). Menurut Suryana (2010:4) seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan dan kemauan. Beberapa pengetahuan yang harus dimiliki wirausaha yaitu menegenai usaha yang akan dirintis dan lingkungan usaha yang ada dan memiliki pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab. Menurut Gurbuz (2008: 48), seseorang yang memiliki kedua orang tua yang berlatar belakang wirausahawan menjadi faktor utama dan berpengaruh pada tingkat minat seorang anak karena orangtua mampu memberikan ilmu tentang bagaimana sistem manajemen kewirausahaan serta orang tua yang berpengalaman akan mampu mendorong anaknya untuk menjalankan suatu bisnis yang dimilikinya atau pun meneruskan bisnis orang tuanya. Selain itu orang tua yang berprofesi sebagai wirausahawan akan selalu mengontrol dan memberikan

dukungan penuh kepada anak untuk menjadi entreprenuer yang profesional secara moril dan materil. Keputusan pribadi untuk menjadi seorang wirausaha tidak hanya masalah faktor pribadi, tetapi juga isu-isu faktor lingkungan. Menurut Ximenes (2014:16) faktor lingkungan juga relevan karena lingkungan yang kondusif dapat langsung mempengaruhi keberhasilan bisnis baru. Menurut (Lupiyoadi 2007:12) faktor lingkungan eksternal yang mempengaruhi minat meliputi lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat dan lingkungan keluargaan Pengetahuan kewirausahaan didapat melalui pendidikan berbasis kewirausahaan seperti dari sekolah dan kampus. Pengetahuan kewirausahaan yang diperoleh yang diperoleh akan mengarahkan minat siswa ataupun mahasiswa untuk menjadi seorang wirausahawan. Semakin banyak pengetahuan kewirausahaan yang dimiliki,maka akan semakin tinggi pula minat seorang untuk menjadi wirausahawan. Menurut Debora (2013:6), seorang wirausaha harus memiliki pengetahuan demikian dengan kemampuan dan kemauan, ketiga konsep ini saling mengisi dan memiliki keterkaitan dan satu sama lain.pengetahuan yang harus dimiliki oleh wirausaha adalah pengetahuan mengenai usaha yang harus dimasuki atau dirintis dan lingkungan usaha yang ada, pengetahuan teentang peran tanggung jawab dan Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis. Sedangkan keterampilan yang harus dimiliki wirausaha diantaranya adalah keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan resiko dan keterampilan kreatif menciptakan nilai tambah, serta keterampilan dalam memimpin dan mengelola dalam suatu usaha. Faktor lingkungan eksternal merupakan faktor-faktor dari luar individu yang mempengaruhi individu dan merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan, yang termasuk

dalam faktor lingkungan eksternal adalah, lingkungan keluarga, lingkungan sosial, lingkungan teknologi, dan lingkungan pendidikan (Arif, 2012). Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sumatera Utara salah satu departemen yang memberikan pengetahuan kewirausahaan kepada mahasiswa untuk meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa. Sesuai dengan kurikulum yang berlaku seperti mata kuliah kewirausahaan, praktek kewirausahaan, dan beberapa mata kuliah pendukung pada konsentrasi kewirausahaan. Hal ini terlihat dimana program studi Manajemen melaksanakan acara bazaar setiap setahunnya pada saat Dies Natalis Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, terlihat sekali manfaat dari proses mempelajari pengetahuan kewirausahaan dan banyak sekali mahasiswa yang berminat untuk berwirausaha. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya mahasiswa yang memulai kegiatan berwirausaha dengan cara-cara yang sederhana. Tetapi hal ini belum didukung sepenuhnya oleh lingkungan keluarga, sehingga menjadikan minat berwirausaha mahasiswa kurang terealisasikan. Dengan begitu mahasiswa yang telah mempelajari kewirausahaan akan menunjukan bakat dan ilmunya secara langsung di lapangan. Dengan adanya mata kuliah praktik kewirausahaan, mahasiswa mampu memahami dasar-dasar kewirausahaan mulai dari landasan teori sampai memahami dan mempraktikkan ilmunya secara langsung dalam berwirausaha. Terlihat sekali bahwa mahasiswa yang telah menempuh pelajaran kewirausahaan akan memiliki mental dan motivasi yang tinggi untuk berwirausaha sehingga akan meningkatkan minat serta kecintaan mereka terhadap dunia kewirausahaan. Tingginya minat berwirausaha akan melahirkan wirausaha-wirausaha muda yang memiliki visi yang jelas di masa depan. Hal

ini dapat dilihat dari banyaknya mahasiswa yang memulai kegiatan berwirausaha dengan caracara yang sederhana. Mahasiswa manajemen juga mampu memperluas jaringan dengan bergabung dengan lembaga kewirausahaan Cikal USU dan Student Entreprenuer Club (SEC) USU. Berdasarkan pada fenomena-fenomena pada paparan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 1.2 Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah sebagai berikut : Apakah Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal Berpengaruh Positif Dan Signifikan Terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa program Studi Manajemen FEB USU. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : Untuk Menganalisis Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Jurusan Manajemen FEB USU. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi : 1.Bagi Institusi Diharapkan dalam penelitian ini dapat memberikan masukan bagi Mahasiswa Manajemen 2014 Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk mengetahui pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal berpengaruh terhadap Minat

Berwirausaha pada Mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universtias Sumatera Utara yang telah belajar atau mempelajari Kewirausahaan. 2. Bagi Peneliti Penelitian memberikan pengetahuan dan tambahan wawasan bagi penulis khususnya dalam bidang manajemen usaha kecil serta sebagai referensi mengenai karakteristik individual (Pengetahuan Kewirausahaan) dan lingkungan eksternal. 3. Bagi Pihak Lain Memberikan wawasan dan referensi bagi pihak lain untuk menambah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan eksternal dapat meningkatkan minat berwirausaha.