BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bila kita melihat kondisi sekarang ini, sudah mulai marak piranti atau alat bantu penunjang aktifitas yang semakin memiliki kecerdasan atau kemampuan komputasi yang tinggi. Seperti halnya telepon genggam yang sudah tidak lagi murni pemanfatannya hanya untuk berkomunikasi, tapi masuk pula multimedia serta hiburan dan masih banyak lagi fitur fitur tertanam pada telepon genggam yang mudah dibawa dengan kemampuan untuk diakses dimana saja. Kurang lebih seperti yang dikemukakan oleh Steve Jobs (2007), dalam acara Macworld Conferences and Expo bahwa Pengguna smartphone disediakan akses langsung ke internet, yang berarti bahwa tugas-tugas, aplikasi dan kegiatan sehari-hari secara nyata terikat dengan sebuah komputer personal atau komputer desktop, sekarang dapat dicapai melalui perangkat portabel berukuran kecil. Perangkat tersebut memungkinkan pengguna untuk memiliki internet di saku mereka. Berdasarkan hasil penelitian yang dikeluarkan oleh We Are Social, sebuah perusahaan riset dan pemasaran di Singapura menyatakan bahwa Indonesia yang menjadi salah satu sorotannya memiliki penetrasi handphone dan smartphone masing masing 39,3 persen dan 14 persen dimana angka ini masih terbilang rendah namun dalam hal keaktifan serta keterikatan pengguna dengan perangkat mobile mereka mencapai nilai hingga 112 persen yang artinya hampir setiap individu tidak hanya memiliki satu perangkat saja. Didapatkan juga nilai prosentase 3,11 persen untuk pengamatan pada jumlah nomor handphone atau sim-card yang dimiliki oleh setiap individu, dengan kata lain pengguna dapat memiliki sekitar 3 sampai 4 nomor. Dari beberapa hasil tersebut dapat dikatakan bahwa sekarang ini piranti komunikasi elektronik sudah menjadi barang yang layak dimiliki oleh semua kalangan dan bukan menjadi barang yang asing lagi di kehidupan masyarakat. Hadirnya smartphone sebagai sebuah bentuk lain piranti komunikasi elektronik dengan kemampuannya serta mobilitasnya memunculkan banyak 1
2 inovasi-inovasi terintegrasi dan mendekatkan dunia digital pada genggaman mereka yang mampu memudahkan interaksi di dunia nyata melalui media digital. Seperti gagasan sebuah perusahaan elektronik asal Korea mengenai wearable device atau piranti yang dapat dikenakan di tubuh pengguna, dalam hal ini perusahaan tersebut membuat smartwatch yang menjadi pasangan bagi smartphone pengguna agar mudah dan cepat dalam melakukan komunikasi tanpa mengeluarkan smartphone mereka dari saku. Ketika handphone mempermudah kita dalam berkomunikasi melalui media digital, adapula salah satu piranti elektronik yang memudahkan pengguna untuk melakukan pengawasan dimana mata tak mampu menjangkaunya secara langsung karena terbatas ruang dan jarak pandang, yaitu Internet Protocol Network Camera dengan kemampuan menangkap gambar seperti halnya CCTV (Closed Circuit Television) sebagai pendahulunya namun mampu berkomunikasi melalui jaringan tanpa melalui video server layaknya kamera analog. Internet Protocol Network Camera atau lebih singkatnya dikenal IP Camera sudah berbagi data dalam bentuk digital yang dilewatkannya melalui komunikasi jaringan dan masuk ke topologi jaringan sebagai end device sumber multimedia berupa gambar video. Dari produsen IP Camera yang ada, banyak diantaranya masih belum menjamah secara penuh mengenai penggunaan dengan mobilitas yang tinggi dan interaktif, serta masih berkutat dengan interaksi pengguna komputer desktop atau komputer personal. Kebanyakan produsen hanya memanfaatkan antarmuka web yang itu hanya dapat diakses bila pengguna memiliki hak akses layaknya admin IP Camera kecuali pengaturannya dibuat agar dapat diakses semua pengguna namun akan beresiko. Smartphone yang kini mudah diintegrasikan membuat penulis mencoba untuk dapat mengaplikasikannya pada piranti IP Camera agar penggunaannya lebih fleksibel dan dengan antarmuka yang bersahabat. 1.2. Rumusan Masalah Merujuk pada latar belakang yang sudah diuraikan sebelumnya, dengan sudah maraknya penggunaan IP camera sebagai salah satu piranti elektronik untuk
3 membantu melakukan pemantauan, produsen IP camera kebanyakan masih belum mengembangkan aplikasi kontrol melalui piranti mobile yang jelas lebih unggul dalam segi mobilitas dari desktop komputer atau laptop. Hingga akhir akhir ini smartphone hadir dengan perkembangan yang semakin menyamai kualitas komputasi dari laptop atau desktop komputer dan membuat banyak konsumen teknologi mau untuk mengeluarkan uang yang tidak sedikit demi mendapatkan piranti tersebut. 1.3. Tujuan Penelitian Dengan dibuatnya tugas akhir ini, penulis bertujuan untuk mengintegrasikan smartphone android sebagai piranti kontrol panning terhadap piranti elektronik berupa IP Camera yang biasanya digunakan untuk melakukan pengawasan atau pemantauan agar lebih mudah diakses dan memiliki mobilitas lebih tinggi 1.4. Batasan Masalah Pembatasan masalah dari tugas akhir ini diantaranya : 1. System Operasi Android yang digunakan minimal adalah seri ICS 4.0. 2. Bentuk jaringan yang digunakan masih berupa jaringan lokal. 1.5. Metodologi Penelitian 1. Penetapan Topik/Judul Penelitian Penelitian dilakukan dengan fokusan topik/judul mengenai IP Camera Streamer sebagai acuan utama untuk mempersempit cakupan penelitian. 2. Studi Literatur Perlunya penguatan konsep serta ilmu mengenai penelitian yang digeluti dengan dilakukan studi literatur. Sumber literatur yang banyak dan jelas akan mampu menguatkan materi sekaligus memperkaya bahan penelitian, sumbersumber yang diambil dapat berupa buku-buku, artikel, laporan tugas akhir yang sebelumnya, jurnal ilmiah dan sumber-sumber yang didapatkan secara online.
4 3. Pendampingan dan Diskusi Selain menggunakan literatur tertulis, penelitian juga dilakukan dengan diskusi bersama dosen pembimbing untuk mendapat pengarahan serta solusi dalam penyusunan penelitian tugas akhir. 4. Perancangan Perancangan disini dapat berupa perancangan hardware (perangkat keras) maupun perancangan software (perangkat lunak) dari sistem yang dibuat. Sebagai pemenuhan kebutuhan sistem maka tahap perancangan menjadi bagian terpenting dalam pembuatan tugas akhir agar dapat sesuai dengan konsep yang diinginkan. 5. Implementasi Ketika topik sampai dengan konsep dan juga perancangan sudah matang, maka selanjutnya dilakukan implementasi sebagai bentuk pembangunan sistem yang sudah dibuat. 6. Pengujian Penelitian akan sesuai dengan konsep awal bilamana hasil sudah menunjukan bahwa sistem memberikan tanggapan seperti apa yang diingikan, maka dengan pengujian sistem secara teliti dengan banyak data akan mudah ketika melakukan analisa dari data yang dihasilkan dan mampu membenarkan sistem secara menyeluruh serta meminimalisir kesalahan. 7. Pembahasan Tahap akhir sebuah penelitian akan semakin bermanfaat ketika ada catatan bagi keberlanjutan penelitian yang serupa melalui pembahasan penelitian tersebut. Pembahasan akan mampu memahamkan peneliti selanjutnya atau pengguna sistem yang diteliti agar penelitian tidak hanya dimengerti penulis atau pembuat sistem. 1.6. Sistematika Penulisan Dalam penulisannya digunakan sistematika sebagai berikut : - BAB I PENDAHULUAN Latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
5 - BAB II LANDASAN TEORI Menjadi dasar dasar yang berisi pengertian pengertian serta sifat sifat yang menguatkan untuk pembahasan di bab bab berikutnya. - BAB III METODE PENELITIAN Berisi langkah langkah atau cara cara yang digunakan dalam menyusun tugas akhir meliputi pengambilan dan pengolahan data serta uji coba. - BAB IV IMPLEMENTASI Memuat uraian tentang implementasi sistem secara detail sesuai dengan rancangan dan berdasarkan komponen serta bahasa pemrograman yang dipakai serta penjelasan ilmiah, yang secara logis dapat menerangkan alasan diperolehnya hasil data dari penelitian. - BAB V HASIL DAN ANALISA Pada bagian ini berisi inti dari pembuatan tugas akhir yang memberikan hasil atas analisa analisa yang didapatkan melalui uji terlebih dahulu dengan pemaparan teoritis dan jelas secara menyeluruh. - BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Berupa simpulan simpulan yang didapat dari tugas akhir yang telah dibuat beserta saran untuk pengembangan selanjutnya. - DAFTAR PUSTAKA Bahan rujukan untuk menguatkan teori teori yang dicantumkan dalam laporan tugas akhir. - LAMPIRAN Lampiran untuk melengkapi isi laporan dan sebagai bukti sumber otentik.