Ratna Abdul Halim 1* Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
Sarmin Siolan. Mahasiswa Program Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Penerapan Experiential Learning

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Peningkatan Kemampuan Siswa Berbicara Melalui Metode Bermain Peran Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN Lampasio

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Nina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Fachry Erick Mohammad, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Ritna. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Peningkatan Hasil Belajar Pkn di Kelas V SDN Nosuon Kecamatan Totikum Melalui Pembelajaran Kontekstual

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyimak Cerita Rakyat Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas V SDN Watutinonggo

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Blajar Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas III SDN 1 Laemanta

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Intensif Melalui Metode Latihan Terbimbing Di Kelas IV SDN Inpres Bentean Kabupaten Banggai Kepulauan

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Agustina Simpan

BAB III METODE PENELITIAN

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SDN Mantangisi Dalam Membaca Intensif Melalui Metode Pemberian Tugas

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Wahida, Lestari, M.P. Alibasyah, dan Minarni Rama Jura

Rahmayanti, Charles Kapile, dan Amiruddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Tou Kabupaten Banggai

Penerapan Metode Discovery Learning pada Materi Sistem Pencernaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Labuan

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas III SDN Ambelang

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

PENERAPAN PENDEKATAN TEMATIK UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS 1 PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 15 SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

Mohamad Partijo. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas V SDN 1 Balukang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif STAD di Kelas IV SDN 2 Siney

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Kelas IV Dengan Metode Demonstrasi Pada SD Inpres Gunung Sari

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Penerapan Metode Demonstrasi Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa di Kelas III SDN Mire

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2).

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas V SDN Osan

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI SDN NO. 1 SIKARA MELALUI PENGGUNAAN ALAT KIT IPA

Transkripsi:

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas IV SDN Batangono Kecamatan Buko Kabupaten Bangkep Ratna Abdul Halim 1* Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya minat dan hasil belajar siswa, yang dibuktikan dengan hasil tes pra tindakan yaitu persentase ketuntasan klasikal adalah 60% atau 8 siswa yang tidak tuntas dari 20 siswa, dan daya serap klasikal 63,5% serta hasil rata-rata hanya mencapai 6,4. Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah minat belajar siswa kelas IV SDN Batangono Kecamatan Buko Kabupaten Banggai Kepulauan dapat meningkat dengan menggunakan metode tanya jawab pada pelajaran IPS?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa kelas IV SDN Batangono Kecamatan Buko Kabupaten Banggai Kepulauan dengan menggunakan metode tanya jawab pada pelajaran IPS. Jumlah siswa sebanyak 20 orang. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri atas dua siklus. Rancangan penelitian mengikuti tahap penelitian yang mengacu pada modifikasi diagram Kemmis dan Mc. Taggart, yaitu 1) Perencanaan tindakan, 2) Pelaksanaan tindakan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi guru dan penilaian minat belajar siswa, serta tes hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar, dari siklus I ke siklus II. Peningkatan tersebut dibuktikan dengan hasil penilaian minat belajar siswa pada siklus I rata-rata hasil penilaian adalah 65,4% dalam kriteria aktif dan meningkat pada siklus II yaitu diiperoleh minat belajar rata-rata dalam kriteria sangat aktif atau persentase mencapai 79,2%. Analisis tes hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus I, yakni siswa yang tuntas 15 dari 20 siswa atau persentase ketuntasan klasikal sebesar 75% dan daya serap klasikal 73,5%. Pada siklus II siswa yang tuntas 19 dari 20 siswa atau ketuntasan klasikal 91% dan dan daya serap klasikal sebesar 80,5%. Dengan demikian, berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode tanya jawab pada pelajaran IPS dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV SDN Batangono Kecamatan Buko Kabupaten Banggai Kepulauan. Minat belajar yang telah dicapai oleh siswa kelas IVSDN Batangono dalam pelajaran IPS dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi Kata Kunci: Minat Belajar Siswa, Metode Tanya Jawab I. PENDAHULUAN Pendidikan untuk menjadikan peserta didik memiliki perubahan sikap dan motivasi belajar yang diselenggarakan pada sekolah, yang tujuannya adalah untuk memberikan bekal kemampuan dasar sebagai perluasan sehingga akan bermanfaat bagi peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai anggota masyarakat dan warga negara sesuai dengan tingkat perkembangannya serta mempersiapkan mereka untuk hidup dalam masyarakat (Redja Mudyahardjo, 2006:1). 42

Sekolah merupakan pusat informasi kegiatan pengembangan pemahaman perubahan minat belajar siswapada pelajaran IPS peserta didik yang bermasalah dan agar peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan nilai-nilai dalam hidup dan kehidupan sehari-hari. Merosotnya minat belajar siswa pada pelajaran IPS peserta didik di sekolah merupakan salah satu masalah pendidikan yang harus dicermati dan diatasi oleh semua pihak yang peduli terhadap masa depan peserta didik, termasuk masalah yang terjadi di kelas IV SDN Batangono Kec. Buko, pada mata pelajaran IPS dirasakan oleh siswa sebagai mata pelajaran yang kurang menarik dan membosankan. Rendahnya aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS disebabkan oleh penggunaan metode yang kurang variatif. Selain itu, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan diperoleh beberapa permasalahan diantaranya: (1) pada saat guru menjelaskan materi, ada beberapa siswa yang dibelakang bercerita dengan teman sebangkunya dan tidak memperhatikan penjelasan guru, (2) setelah menjelaskan materi, guru terkadang memberikan tugas yang dituliskan di papan tulis dan meminta siswa bekerja secara individu, (3) kurangnya penggunaan strategi pembelajaan yang bervariasi atau strategi pembelajaran bersifat monoton, (4) dalam aktivitas pembelajaran, tidak digunakan media yang relevan dan kurang menarik minat siswa, dan (6) siswa cenderung pasif dalam menerima pelajaran dan tidak memiliki keberanian untuk bertanya terhadap materi yang belum mereka ketahui. Hal tersebut di atas tentunya berdampak pada prestasi belajar siswa. Pernyataan ini dapat dibuktikan dengan hasil tes pra tindakan yaitu persentase ketuntasan klasikal adalah 60% atau 8 siswa yang tidak tuntas dari 20 siswa yang mengikuti tes, dan daya serap klasikal 63,5% serta hasil rata-rata hanya mencapai 6,4. Hasil ini belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 7,0 dan ketuntasan klasikal 80% untuk mata pelalajaran IPS kelas IV. Perubahan minat belajar siswa pada pelajaran IPS peserta didik yang bermasalah di lingkungan sekolah, perlu penanganan khusus dengan memberikan pendidikan yang langsung dipraktekkan dalam kehidupan seharihari baik bagi peserta didik. Perspektif perubahan minat belajar siswa pada pelajaran IPS, masalah sosial terjadi karena adanya perubahan minat dan motivasi belajar yang bermasalah pada peserta didik dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan peserta didik yang lainnya. Penanganan khusus peserta didik yang bermasalah perlu penggunaan konsep minat belajar siswa yang mengandung makna bahwa ada yang harus ditempuh. Penulis dalam kesempatan ini, mencoba untuk menggunakan metode tanya jawab untuk meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran IPS di SDN Batang Ngono Kecamatan Buko. Metode tanya jawab adalah suatu teknik untuk memberikan minat pada anak agar bangkit 43

pemikirannya untuk bertanya, selama mendengarkan pelajaran, atau guru mengajukan pertanyaan anak yang menjawab. Pentingnya penelitian ini memberikan pandangan pihak sekolah terutama guru tentang peranannya dalam kehidupan seorang peserta didik, terutama yang berkaitan metode pembelajaran yang selama ini digunakan di sekolah. Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengangkat judul Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Pelajaran IPS melalui Metode Tanya Jawab Kelas IV SDN Batangono Kecamatan Buko Kabupaten Banggai Kepulauan. II. METODOLOGI 2.1 Pendekatan dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian partisipan. Rancangan penelitian ini mengacu pada model Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2008: 66) yang pada setiap siklus yang dilaksanakan terdiri atas empat komponen yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi, seperti yang digambarkan berikut ini. 2.2 Setting dan Subjek Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti memilih SDN Batangono Kecamatan Buko Kabupaten Banggai Kepulauan Sulawesi Tengah sebagai lokasi yang menjadi tempat pelaksanaan penelitian. Subjek penelitian ini adalah Siswa Kelas IV SDN Batangono Kecamatan Buko Kabupaten Banggai Kepulauan, yang berjumlah 20 siswa, terdiri atas 11 perempuan dan 9 siswa laki-laki. 2.3 Kehadiran Peneliti Dalam hal ini peneliti turun langsung ke lapangan demi mencapai dan menemukan bukti-bukti nyata tentang upaya penerapa metode tanya jawab untuk meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran IPS Kelas IV SDN Batangono Kecamatan Buko Kabupaten Banggai Kepulauan. Jadi, peran Peneliti dalam penelitian ini sebagai partisipan penuh.selain itu peneliti dalam kehadirannya diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subjek atau informan. 2.4 Jenis Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah jenis data yang besifat primer dan data yang bersifat sekunder. Dari data primer ini, sumber datanya adalah Kepala, Guru, dan Siswa Kelas IV SDN Batangono Kecamatan Buko Kabupaten Banggai 44

Kepulauan.Sedangkan data sekunder, yaitu pengumpulan data melalui dokumentasi dan catatan-catatan yang berkaitan dengan objek penelitian. Adapun sumbernya data adalah siswa kelas IV SDN Batangono Kecamatan Buko. 2.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputiteknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berikut penjelasan setiap teknik tersebut. a. Observasi Teknik Observasi adalah melakukan pengamatan langsung secara intensif di lokasi penelitian. b. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang efektif dan efisien, data tersebut berbentuk tanggapan, pendapat, keyakinan, dan hasil pemikiran tentang segala sesuatu yang dipertanyakan. c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan suatu teknik untuk memperoleh data tentang jumlah siswa dan melihat jalannya proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam rangka meningkatkan minat belajar siswa kelas IV SDN Batangono Kecamatan Buko Kabupaten Banggai Kepulauan. 2.6 Teknik Analisis Data a. Data Kualitatif Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka pengolahan data berlangsung sejak pertama kali peneliti terjun ke lapangan sampai pengumpulan data telah terjawab sejumlah permasalahan yang ada. Jadi, sejumlah fakta yang diperoleh di lapangan akan dikumpulkan dengan cara direduksi, disajikan dan diverifikasi. Berikut ini penjelasannya. 1) Reduksi Data Mereduksi data sehingga dapat disajikan dalam satu bentuk narasi yang utuh. Matthew B. Miles & A. Michel Huberman dalam Rohidi (1992:16) menjelaskan: Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus menerus selama proyek yang berorientasi kualitatif berlangsung. 45

2) Penyajian Data Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 1 No. 1 Penyajian data yaitu menyajikan data yang telah direduksi dalam model-model tertentu untuk menghindari adanya kesalahan penafsiran terhadap data tersebut. 3) Verifikasi Data Verifikasi data yaitu pengambilan kesimpulan dari penulis terhadap data tersebut. Dalam kegiatan memverifikasi, penulis mengambil kesimpulan dengan mengacu pada hasil dari reduksi data. b. Data Kuantitatif 1) Minat Belajar Siswa Minat belajar siswa setelah menggunakan metode tanya jawabdikatakan tuntas apabila siswa memperoleh nilai lebih atau sama dengan 70 (N 70). Sedangkan indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas dikatakan tuntas apabila persentase klasikal mencapai lebih dari atau sama dengan 75% (P 75%) yang dihitung dengan menggunakan rumus: Persentase KBK = banyak siswa yang tuntas belajar banyak siswa seluruhnya 100% Persentase KBI= 2) Aktivitas Guru skor yang diperoleh siswa skor maksimal 100% Aktivitas guru berada dalam persentase rata-rata kategori baik. Perhitungan untuk setiap indikator, dikatakan sangat baik skor 4, baik skor 3, Cukup skor 2 dan kurang skor 1. Nilai persentase rata-rata (NR) dapat dihitung menggunakan rumus di bawah ini. Nilai Rata-rata (NR) = Kategori aktivitas: jumlah semua skor yang diperoleh jumlah skor ideal 100% NR 90% Sangat Baik 70% NR < 90% Baik 50% NR < 70% Cukup 30% NR < 50% Kurang (Depdiknas, 2004:12) 2.7 Prosedur Penelitian a. Perencanaan 46

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut : 1) Membuat skenario pembelajaran sesuai dengan materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Setempat. 2) Membuat lembar observasi pelaksanaan KBM, untuk melihat bagaimana keterlibatan atau minat siswa dalam proes pembelajaran tersebut. 3) Membuat daftar penilaian terhadap KBM, untuk melihat secara obyektif bagaimana tanggapan siswa terhadap metode tanya jawab yang telah diterapkan. 4) Mendesain alat evaluasi, untuk mengetahui minat dan moivasi belajar siswa dalam pembelajaran setelah penyajian materi. b. Pelaksanaan Pada pelaksanaan siklus I dilaksanakan sesuai dengan rencana semula seperti menyiapkan pembelajaran, lembar observasi, instrumen evaluasi, kegiatan belajar mengajar serta tugas yang harus dilakukan oleh pihak siswa. Pada akhir siklus I ini, guru peneliti memberikan evaluasi dengan harapan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa selama kegiatan berlangsung.hasil evaluasi tersebut belum mampu memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. c. Observasi Data hasil observasi didasarkan pada indikator-indikator yang telah ditetapkan menjadi aspek-aspek pengamatan, maka penelitian ini berorientasi pada dua kegiatan observasi yaitu kegiatan guru (peneliti) dan siswa. Hasil observasi tentang kegiatan guru dimaksudkan mengetahui seberapa jauh tingkatan dan kemampuan dalammenyusun dan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab. d. Refleksi Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah peneliti, teman sejawat, danguru mendiskusikan hasil tes, observasi, wawancara, dan catatan lapanganuntuk melihat kekurangan dan kelebihan yang terjadi selama tindakanpembelajaran berlangsung. Kekurangan dan kelebihan ini dijadikan acuanuntuk menentukan siklus tindakan berikutnya. III. HASIL PENELITIAN 3.1 Hasil Siklus I 47

Penilaian minat belajar diamati oleh observer dengan menggunakan lembar penilaian minat yang disediakan peneliti. Hasil penilaian minat belajar siswa secara singkat dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Hasil Penilaian Minat Belajar Siswa Kriteria Hasil Jumlah Siswa Persentase Penilaian Sangat Aktif 0 0,0% Aktif 14 70,0% Cukup 6 30,0% Kurang 0 0,0% Jumlah 20 100% Hasil penilaian pada Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata siswa berada dalam kriteria aktif dalam kegiatan pembelajaran yaitu terdapat 14 siswa atau persentase perolehan dalah 70%. Hasil tersebut diperoleh dari (14/20) x 100% = 70%. Hal ini berarti siswa perhatian dalam pembelajaran lebih baik dari sebelumnya dengan menggunakan metode tanya jawab. Peningkatan minat belajar terjadi sebab siswa diberikan motivasi dengan cara menunjukkan gambar yang berkaitan dengan materi kemudian siswa diaktifkan untuk menjelaskan gambar yang diperlihatkan dan melakukan tanya jawab, sehingga pembelajaran idak monoton lagi serta terdapat interaksi antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa. Meskipun terjadi peningkatan minat belajar siswa, namun masih perlu ditingkatkan lagi sebab masih ada siswa yang dinilai cukup atau terdapat siswa yang belum sepenuhnya aktif menjawab pertanyaan. 3.2 Hasil Siklus II Penilaian minat belajar diamati oleh observer dengan menggunakan lembar penilaian minat yang disediakan peneliti. Hasil penilaian minat belajar siswa secara singkat dapat dilihat pada Tabel 2. 48

Tabel 2. Hasil Penilaian Minat Belajar Siswa Kriteria Hasil Penilaian Jumlah Siswa Persentase Sangat Aktif 9 45,0% Aktif 11 55,0% Cukup 0 0,0% Kurang 0 0,0% Jumlah 20 100% Hasil penilaian pada Tabel 2 menunjukkan bahwa minat siswa rata-rata dalam kriteria aktif yaitu terdapat 11 siswa atau persentase perolehan dalah 55%, namun tidak sedikit pula dalam kriteria sangat baik. Nilai tersebut diperoleh dari: (11/20) x 100% = 55%. Persentase ini mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya. Minat belajar siswa dalam pembelajaran semakin meningkat dan tidak ada lagi siswa yang kurang perhatian ketika guru menjelaskan materi. Peningkatan ini terjadi sebab siswa yang kurang aktif diberikan pengarahan dan motivasi untuk menjawab pertanyaan dan dibimbing ketika mengalami kesulitan untuk menjawab. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Guru adalah adalah tenaga professional yang menggunakan keahliannya untuk membantu perkembangan para siswanya, karena guru berperan sebagai agen pembaharu, pemimpin dan pendukung nilai-nilai masyarakat. Guru juga merancang pembelajaran atas dasar kebutuhan umum dan kebutuhan khusus. Berdasarkan uraian di atas, tampak bahwa penelitian tindakan kelas ini secara keseluruhan semua kriteria aktivitas guru dan aktivitas siswa serta analisis penilaian hasil belajar siswa dari siklus I ke Siklus II mengalami peningkatan dan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan pada indikator keberhasilan penelitian. Dari hasil tersebut dapat diperoleh gambaran bahwa penerapan metode Tanya jawab yang diterapkan dalam pembelajaran IPS merupakan salah satu alternatif dalam upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan peningkatan. siswa mendapatkan peluang besar untuk mengasah pengetahuan yang dimilikinya, melatih siswa dalam berkomunikasi dan membantu siswa memperoleh informasi yang lebih luas dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya, baik dari segi akademik maupun dari segi ketarampilan. Hal ini berarti bahwa melalui penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran, masalah/kesulitan belajar juga dapat teratasi dan meningkatkan minat belajar siswa. 49

Tanya jawab dijadikan salah satu metode untuk menyampaikan materi pelajaran dengan cara guru bertanya kepada siswa atau siswa bertanya kepada guru. Dalam metode tanya jawab, guru dan siswa sama-sama aktif. Namun keaktifan siswa patut mendapat perhatian yang besar. Sifat atau rasa ingin tahu usia sekolah dasar harus dikembangkan dan sekaligus mendapat penyaluran yang wajar. Guru tidak hanya dituntut untuk menguasai teknik-teknik bertanya dan jenis-jenis pertanyaan, tetapi juga semangat tinggi di dalam membangun situasi kelas yang kondusif (menyenangkan). Di samping itu, seorang guru dalam menerapkan metode tanya jawab harus menciptakan suasana kelas yang aman (menyenangkan), interaksi harmonis, serta semangat dan antusias yang tinggi. Semuanya itu merupakan faktor pendukung berhasilnya metode tanya jawab, yang dapat menjadi motivasi siswa untuk menerima pelajaran dengan baik. Dengan demikian, pemakaian metode tanya jawab dalam proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik sesuai tujuan yang diharapkan. Pernyataan di atas dapat dibuktikan berdasarkan hasil penelitian yaitu menunjukkan bahwa penelitian tindakan kelas ini semua kriteria aktivitas guru dan penilaian minat belajar siswa siswa serta analisis hasil belajar siswa setiap akhir siklus dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan dan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan pada indikator keberhasilan penelitian. Hasil penilaian minat belajar siswa siklus I rata-rata dalam kategori aktif dan meningkat pada siklus II yakni terdapat 9 siswa dalam kategori sangat aktif dan 11 siswa dalam kategori aktif. Sementara hasil tes tertulis diperoleh ketuntasan klasikal yang dicapai pada tes hasil belajar siklus I sebesar 75% atau terdapat 15 siswa yang tuntas dari 20 jumlah siswa. Sementara hasil yang diperoleh pada siklus II lebih baik daripada hasil siklus I. Peningkatan ini terjadi karena kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I dapat diminimalisir. dengan demikian terjadi peningkatan hasil yang signifikan, dimana ketuntasan belajar klasikal mencapai 91% atau terdapat 19 siswa yang tuntas. Dari hasil Analisis hasil penilaian, kita ketahui bahwa minat dan hasil belajar siswa setelah menerapkan metode tanya jawab mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan beberapa hal yang mempengaruhinya, antara lain: a. Dalam metode tanya jawab, interaksi siswa dengan guru lebih besar dibandingkan Hal ini menyebabkan siswa lebih banyak belajar lewat komunikasi, sehingga siswa yang merasa minder bila harus bertanya menjadi berani bertanya karena. Dengan demikian siswa akan termotivasi belajar dan menjadi lebih paham terhadap suatu materi. b. Siswa juga diarahkan bekerjasama dalam menjawab pertanyaan guru untuk agar terjadinya proses saling memberi dan menerima dalam kelompok. Siswa dengan kemampuan tinggi akan memberikan bantuannnya kepada siswa yang berkemampuan di bawahnya, dengan 50

kegiatan tersebut tentunya pemahaman materi yang dipelajari siswa berkemampuan tinggi akan lebih mendalam. Sedangkan siswa dengan kemampuan sedang dan rendah akan semakin mengerti dan paham dengan penjelasan dari temannya. c. Dalam pembelajaran melalui metode tanya jawab. Sehingga cara ini menjamin keterlibatan total semua siswa dan upaya yang sangat baik untuk meningkatkan tanggung jawab individual siswa. Dengan adanya keterlibatan total semua siswa tentunya akan berdampak positif terhadap motivasi belajar siswa. Dalam pembelajaran melalui metode tanya jawab siswa tidak cepat bosan karena siswa dapat saling berinteraksi dengan guru dan teman-temannya sehingga proses pembelajaran tidak monoton. V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Melalui metode tanya jawab terjadi peningkatan minat belajar siswa siswa kelas IV SDN Batangono yaitu: pada siklus I rata-rata klasikal 65,4% dengan kriteria aktif dan ketuntasan klasikal mencapai 75%. Pada siklus II rata-rata penilaian minat belajar siswa meningkat menjadi 79,2% dengan kriteria sangat aktif, serta persentase ketuntasan klasikal pada análisis hasil belajar siswa mencapai 91%. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, guru sebagai peneliti mengemukakan saran-saran sebagai berikut: a) Minat belajar yang telah dicapai oleh siswa kelas IV SDN Batangono dalam Pelajaran IPS dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi. b) Guru berusaha membantu memudahkan pemahaman murid terhadap materi pembelajaran yang disajikan di kelas dengan memilih dan menerapkan metode yang tepat agar dapat menciptakan suasana belajar yang baik dan lancar. Di samping itu, dengan menerapkan strategi/metode pembelajaran yang baik siswaakan berminat belajar. c) Masalah yang dihadapi dalam pengajaran IPS khususnya dari pendidikan pada umumnya harus segera dicarikan solusinya, agar tidak menjadi masalah yang tak berujung. d) Bagi pihak sekolah, hendaknya dapat melengkapi fasilitas dan sarana perpustakaan, memfungsikan kembali fasilitas belajar yang ada di sekolah, sehingga pengetahuan siswaakan membaik. 8 51

DAFTAR RUJUKAN Mudyaharjo, Redja. 2006. Pengantar Ilmu Pendidikan. Sebuah Studia Awal tentang Dasar Pendidikan. Jakarta: Grafindo. Rohidi, Tjetjep Rohendi. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Wiriaatmadja. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 52