BAB I PENDAHULUAN. (Bapepam). Namun semakin banyaknya Kantor Akuntan Publik ini juga. menimbulkan sebuah pilihan yang dilematis, karena Kantor Akuntan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (Susan dan Trisnawati, 2011). Di dalam. mendapatkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.

BAB I PENDAHULUAN. maupun pihak eksternal perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan pada

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi, sehingga auditor akan melaporkan apa yang ditemukannya

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri sehingga diperlukan pihak yang independen, dalam hal ini akuntan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak agen, yaitu manajer sebagai pengelola keuangan peruahaan. Untuk. opini audit yang berkualitas bagi masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang digunakan oleh beberapa pihak untuk mengambil keputusan,

BAB I. Pendahuluan. Laporan keuangan merupakan salah satu media terpenting dalam. perusahaan, investor, kreditur, pemerintah, dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. investor, kreditor dan pemerintah untuk menilai kinerja dan melihat kondisi

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pemakai dalam pembuatan keputusan akuntansi.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING

BAB I PENDAHULUAN. menjembatani benturan kepentingan antara pihak principal (pemegang saham)

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak agen, yaitu manajemen sebagai pengelola perusahaan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. keputusan ekonomi (IAI, 2012). Pengguna laporan keuangan dapat meliputi

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor. perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mereka kepada pihak-pihak yang membutuhkan. SFAC No 2

BAB I PENDAHULUAN. yang akan berguna tidak saja bagi dunia bisnis, tetapi juga masyarakat luas

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban manajemen kepada stakeholder, terutama kepada pemilik

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham yang berisi tentang informasi akuntansi yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan faktor-faktor mengenai perusahaan dan sebagai dasar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan pribadi, sementara pihak ketiga, yaitu pihak eksternal selaku pemakai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan perusahaan adalah salah satu sarana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengelola perusahaan go public sebagai manajemen yang wajib

BAB I PENDAHULUAN. Modal (BAPEPAM). Dengan semakin banyaknya perusahaan go public, pemakainya (Susan dan Trisnawati, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipercaya dan tidak menyesatkan sehingga kebutuhan masing-masing pihak

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya kebutuhan akan jasa akuntan publik disebabkan oleh keinginan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. suatu keharusan bagi sebuah perusahaan, utamanya perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. kinerja sebuah perusahaan. Penyampaian laporan keuangan merupakan suatu

PENDAHULUAN. Dengan dibentuknya ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun karena AEC mensyaratkan adanya penghapusan aturan-aturan yang

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kondisi keuangan perusahaan atau organisasi kepada pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan salah satu media terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi dan aktivitas perusahaan yang dilakukan serta kebijakan-kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan. Pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akuntan publik adalah pihak independen yang dianggap mampu

BAB I PENDAHULUAN. manajemen kepada stakeholder terutama terhadap pemilik perusahaan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. pemakainya sehingga memungkinkan kebutuhan masing-masing pengguna. laporan kauangan tersebut dapat terpenuhi.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan ini sangat berpotensi dipengaruhi kepentingan pribadi, sedangkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya eknomi bertambah pula jumlah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan dalam mengungkapkan fakta-fakta yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. tentang keadaan perusahaan. Hassan & Ahmed (2012) menyatakan bahwa laporan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang menunjang majunya suatu perusahaan,salah satu alat yang

BAB I PENDAHULUAN. Makin banyaknya jumlah perusahaan yang go public menyebabkan arus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kantor akuntan publik merupakan kantor tempat akuntan menjalankan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. saja bagi dunia bisnis tetapi juga masyarakat luas (Wibowo dan Hilda,2009).

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dana dari pihak eksternal, dipihak lain pihak eksternal ingin

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk pengambilan keputusan baik pihak internal. eksternal (Jensen dan Meckling, 1976) dalam (Arsih dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kondisi keuangan dari suatu perusahaan atau organisasi kepada pihak-pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemen kepada pemakai kepentingan laporan keuangan itu sendiri, baik

BAB I PENDAHULUAN. disajikan oleh pihak manajemen perusahaan. Manajemen (dalam teori. keagenan disebut agen) dan pemegang saham (dalam teori keagenan

BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak-pihak internal dan

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan sebagai suatu gambaran prestasi kerja mereka. Laporan ini

BAB I PENDAHULUAN. akuntabilitas yang dijanjikan KAP kepada publik. Quality Control yang buruk

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan menggambarkan hasil kinerja sebuah perusahaan. Laporan. Auditor bertugas untuk melakukan tugas, fungsi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. melakukan auditor switch. Faktor ini bisa berasal dari auditor atau KAP dan bisa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Astuti dan Ramantha (2014) melakukan penelitian dengan judul pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai perusahaan yang sudah Go public, perusahaan tentunya

BAB I PENDAHULUAN. selaku pengelola atas sumber daya yang telah dipercayakan perusahaan. Maka

BAB I PENDAHULUAN. kasus laporan keuangan yang tidak disajikan secara wajar. Salah satunya

% Transportasi 8 Lembaga Keuangan % 9 Perdagangan, Jasa, dan Investasi % Total % Sumber :Data sekunder yang diolah

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kondisi finansial perusahaan yang dapat menggambarkan prospek

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan ekonomi saat ini, komunikasi data keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bisa dikatakan baik atau tidak. Menurut PSAK No. 1 (Revisi. yang digunakan untuk kelangsungan bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1). Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik sangat dipengaruhi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sikap profesional oleh auditor. Kriteria profesional auditor adalah independensi auditor.

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan. Menurut Robbitasari (2013), laporan keuangan suatu. pertimbangan dalam membuat keputusan yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN. Peran laporan keuangan tidak hanya berlaku di internal suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. suatu pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor independen (Nabila, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. mengaudit laporan keuangan yang di butuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan di setiap akhir periode akuntansi perusahaan dan akhirnya menjadi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. manajemen suatu perusahaan dapat di tunjukkan melalui penyajian laporan

ABSTRAK. Kata kunci: financial distress, opini audit, pertumbuhan perusahaan, auditor switching.

BAB I PENDAHULUAN. masa lalu, saat ini maupun masa depan perusahaan. terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang Pengaruh Auditor Opinion, Auditor Tenure dan. membutuhkan Kajian Teori sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik adalah perseroan terbatas seperti yang dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. gambaran atas kinerja mereka selama suatu periode waktu. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. saham untuk pengambilan keputusan. Selain itu juga, laporan keuangan digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. keharusan bagi sebuah perusahaan, utamanya perusahaan-perusahaan yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat membuat bisnis-bisnis dari. sektor manufaktur banyak diminati oleh para investor,

BAB I PENDAHULUAN. Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat mempengaruhi tingkat independensi seorang auditor karena auditor

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini dengan semakin berkembangnya perusahaan,

BAB I PANDAHULUAN. dan digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi, maka sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini perusahaan terbuka atau yang sering disebut dengan istilah perusahaan go public semakin banyak. Akibatnya berpengaruh terhadap berkembangnya profesi akuntan publik. Hal ini berakibat semakin diperlukannya profesi akuntan publik. Kantor Akuntan Publik (KAP) juga semakin bertambah, dikarenakan perusahaan terbuka wajib menyusun laporan keuangan auditan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan perusahaan tersebut harus diaudit oleh akuntan publik yang telah terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Namun semakin banyaknya Kantor Akuntan Publik ini juga menimbulkan sebuah pilihan yang dilematis, karena Kantor Akuntan Publik memberikan jasa yang bervariasi sehingga membuat perusahaan harus memutuskan apakah tetap menggunakan Kantor Akuntan Publik yang saat ini digunakan atau mengganti Kantor Akuntan Publik yang tentu memberikan jasa yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan perusahaan tersebut. Akuntan publik adalah pihak independen yang dianggap mampu menjembatani perbedaan kepentingan antara pihak prinsipal (pemegang saham) dengan pihak agen, yaitu manajemen sebagai pengelola 1

2 perusahaan. Dalam hal ini peran akuntan publik adalah memberi opini terhadap kewajaran laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen. Ketika terjadi hubungan kerja yang cukup lama antara perusahaan klien dengan Kantor Akuntan Publik ini bisa menimbulkan keraguan yang terkait dengan independensi Kantor Akuntan Publik. Auditor yang telah memiliki hubungan yang lama dengan perusahaan klien bisa mempunyai ketergantungan yang cukup tinggi serta mampu menciptakan kesetiaan kepada perusahaan klien yang cukup kuat yang bisa mempengaruhi mental dan opini yang mereka berikan. Akibat kasus Enron pada tahun 2001 yang melibatkan Kantor Akuntan Publik Arthur Endersen, menimbulkan pertanyaan apa yang sebenarnya menyebabkan kegagalan tersebut. Banyak pihak yang berpendapat bahwa hal ini disebabkan karena hubungan kerja yang lama antara Kantor Akuntan Publik dan klien yang memungkinkan bisa menciptakan resiko berlebihan keakraban yang dapat mempengaruhi obyektifitas dan independensi Kantor Akuntan Publik. Sedangkan dari pihak perusahaan yang diaudit, hubungan yang berkelanjutan dengan suatu Kantor Akuntan Publik dapat membantu meringankan pekerjaan auditor dalam perencanaan dan praktik akuntansi dan keuangan. Akibat dari kejadian tersebut, kemudian pemerintah di Indonesia mengatur tentang pergantian Kantor Akuntan Publik yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan yang dituangkan dalam Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 423/KMK.06/2002 tentang jasa akuntan publik

3 dan kemudian direvisi dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 359/KMK.06/2003 pada tanggal 21 Agustus 2003 yang mewajibkan perusahaan untuk membatasi masa penugasan Kantor Akuntan Publik selama lima tahun dan akuntan publik selama tiga tahun. Untuk perusahaan yang masa penugasan audit telah mencapai lima tahun pada tahun 2003 masih dapat melaksanakan audit umum atas laporan keuangan entitas tersebut sampai dengan tahun buku 2003. Jika perusahaan mengganti Kantor Akuntan Publiknya yang telah mengaudit selama lima tahun, hal itu tidak akan menimbulkan pernyataan karena bersifat wajib (mandatory). Jadi, yang biasanya menjadi masalah adalah apabila pergantian Kantor Akuntan Publik bersifat voluntary, yaitu atas keinginan perusahaan sendiri di luar aturan Menteri Keuangan tadi. Peraturan tersebut kemudian diperbaharui dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik. Perubahan yang dilakukan diantaranya adalah, pertama, pemberian jasa audit umum menjadi enam tahun berturutturut oleh kantor akuntan dan tiga tahun berturut-turut oleh akuntan publik kepada satu klien yang sama (pasal 3 ayat 1). Kedua, akuntan publik dan Kantor Akuntan boleh menerima kembali penugasan setelah satu tahun buku tidak memberikan jasa audit kepada klien di atas (pasal 3 ayat 2 dan 3). Dengan adanya rotasi ini, Kantor Akuntan Publik diharapkan dapat tetap mempertahankan independensi dalam melaksanakan proses auditnya.

4 Wirjolukito (2006) mengemukakan dua konsep yang memicu terjadinya pergantian auditor, yaitu perubahan dalam lingkungan klien dan adanya kecenderungan manajer mencari auditor baru yang lunak apabila diyakini bahwa reputasi mereka bisa tercemar atau apabila terjadi keterpurukan finansial. Perusahaan cenderung untuk mengganti auditor jika mereka tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh auditor untuk memiliki perselisihan dengan auditor (Susan dan Trisnawati: 2011). Ukuran perusahaanmerupakan skala pengklasifikasian besar kecilnya perusahaan menurut beberapa pendekatan. Diantaranya yaitu dilihat melalui total aktiva, nilai pasar harga saham, penjualan, modal dari perusahaan, dan lainnya.perusahaan dengan total aktiva yang besar menunjukkan kemapanan suatu perusahaan, karena cenderung stabil dan memiliki prospek yang baik untuk masa yang akan datang. Kredibilitas suatu perusahaan juga dapat dilihat dari Kantor Akuntan Publik mana yang mengaudit. Karena apabila perusahaan tersebut menggunakan Kantor Akuntan Publik yang berafiliasi dengan Kantor Akuntan Publik asingini menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu membayar biaya audit yang besar pula, dan kualitas hasil audit dari Kantor Akuntan Publik besar tersebut tidak perlu diragukan lagi hasilnya. Oleh karena itu, perusahaan yang besar cenderung tidakmudah berganti Kantor Akuntan Publik daripada perusahaan yang tergolong kecil. Keadaan keuangan perusahaan mungkin juga bisa menjadi faktor di dalam pergantian auditor. Perusahaan yang sedang mengalami kesulitan

5 keuangan atauyang mempunyai rasio hutang tinggi dan dengan keuangan yang sedang tidak sehat cenderung akan menggunakan Kantor Akuntan Publik yang mempunyai independensi yang tinggi untuk meningkatkan kepercayaan diri perusahaan di mata pemegang saham dan kreditur untuk mengurangi resiko ligitasi. Kantor Akuntan Publik yang berafiliasi dengan Kantor Akuntan Publik asingselalu memberikan jasa yang baik karena mereka juga mempertahankan nama baik yang sudah mereka miliki.salah satu servis Kantor Akuntan Publik besar yaitu expertise. Kantor Akuntan Publik yang besar mempunyai kredibiltas yang tinggi yang mampu meningkatkan kredibilitas laporan keuangan perusahaan yang diaudit. Para pemakai laporan keuangan lebih tertarik pada perusahaan yang menggunakan jasa audit dari Kantor Akuntan Publik yang berafiliasi dengan Kantor Akuntan Publik asing, karena laporan keuangan auditan yang dihasilkan oleh auditor dari Kantor Akuntan Publik yang berafiliasi dengan Kantor Akuntan Publik asing dipercaya hasilnya lebih baik daripada yang tidak berafiliasi dengan Kantor Akuntan Publik asing. Investor akan lebih cenderung pada data akuntansi yang dihasilkan dari auditor yang bereputasi. Salah satu tolak ukur kinerja keuangan suatu perusahaan yang dapat menggambarkan keadaan perusahaan secara menyeluruh adalah profitabilitas. Profitabilitas dapat diwakili oleh Return On Asset (ROA) perusahaan. ROA menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

6 menghasilkan laba dari aktiva yang telah digunakan. Dengan mengetahui besarnya rasio ini, dapat diketahui apakah perusahaan sudah secara efisien menggunakan aktivanya dalam melakukan kegiatan usahanya. Semakin besar ROA maka semakin baik pula manajemen di dalam memanfaatkan aktivanya. Pergantian auditor juga dapat dihubungkan dengan pertumbuhan (growth) dari perusahaan klien. Seiring dengan pertumbuhan perusahaan maka semakin kompleks kegiatan operasionalnya, dan semakin meningkat pula pemisahan antara manajemen dan pemilik, sehingga permintaan akan independensi auditor meningkat untuk mengurangi biaya agensi. Perusahaan akan mengganti auditor lain jika perusahaan menganggap auditor yang lama tidak dapat memenuhi tuntutan mereka, atau mereka cenderung mengganti dengan Kantor Akuntan Publik yang lebih besar untuk meningkatkan citra perusahaan. Manajemen memerlukan auditor yang lebih berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan pertumbuhan perusahaan yang cepat. Jika hal ini tidak bisa terpenuhi, kemungkinan besar perusahaan akan mengganti auditor yang ada saat ini. Susan dan Trisnawati (2011) bahwa variabel yang mempengaruhi perusahaan dalam melakukan auditor switching adalah variabel pergantian manajemen dan ukuran Kantor Akuntan Publik. Sedangkan variabel opini akuntan, kesulitan keuangan perusahaan, dan persentase perubahan ROA tidak berpengaruh terhadap auditor switching.

7 Jayanti dan Januarti (2011) bahwa variabel yang mempengaruhi perusahaan untuk melakukan auditor switching adalah variabel pergantian manajemen dan ukuran Kantor Akuntan Publik, sedangkan variabel opini audit, financial distress, persentase perubahan ROA, dan ukuran klien tidak mempengaruhi perusahaan untuk melakukan auditor switching. Suparlan dan Andayani (2010) bahwa kepemilikan institusional, dewan komisaris, pergantian manajemen, leverage, dan ROE tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Sedangkan untuk variabel kepemilikan publik, penambahan jumlah saham, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap auditor switching. Prastiwi dan Wilsya (2009) bahwa variabel tipe Kantor Akuntan Publik dan pertumbuhan perusahaan (yang diukur dengan total aset) berpengaruh secara signifikan terhadap kemungkinan pergantian Kantor Akuntan Publik. Sedangkan, variabel ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan (yang diukur dengan perubahan sales, perubahan MVE dan perubahan income) dan masalah keuangan tidak berpengaruh signifikan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pergantian auditor di Indonesia. Divianto (2011) bahwa variabel ukuran Kantor Akuntan Publik dan opini auditor berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap auditor switching. Namun secara parsial variabel ukuran Kantor Akuntan Publik dan opini auditor tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap auditor switch.

8 Melihat begitu banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan melakukan auditor switching, dari latar belakang tersebut mendorong peneliti untuk mengembangkan penelitian yang dilakukan oleh Susan dan Trisnawati (2011) yang berjudul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Melakukan Auditor Switching. Perbedaan dari penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya adalah variabelnya, yaitu menambahkan variabel pertumbuhan perusahaan yang saya peroleh dari penelitian Prastiwi dan Wilsya (2009), dan menghilangkan variabel pergantian manjemen dan opini akuntan. Dari latar belakang tersebut mendorong dilakukannya penelitian yang berjudul: FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012). B. PERUMUSAN MASALAH Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah ukuran perusahaan klien berpengaruh terhadap auditor switching? 2. Apakah kesulitan keuangan perusahaan berpengaruh terhadap auditor switching?

9 3. Apakah ukuran Kantor Akuntan Publik berpengaruh terhadap auditor switching? 4. Apakah perubahan ROA berpengaruh terhadap auditor switching? 5. Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap auditor switching? C. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan di atas maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan klien terhadap auditor switching. 2. Menganalisis pengaruh kesulitan keuangan perusahaan terhadap auditor switching. 3. Menganalisis pengaruh ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap auditor switching. 4. Menganalisis pengaruh perubahan ROA terhadap auditor switching. 5. Menganalisis pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap auditor switching. D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat mengenai adanya bukti empiris mengenai pengaruh ukuran perusahaan klien,

10 kesulitan keuangan perusahaan, ukuran Kantor Akuntan Publik, perubahan ROA, dan pertumbuhan perusahaan terhadap keputusan perusahaan di Indonesia dalam melakukan auditor switching. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat (1) menjadi bahan informasi bagi profesi akuntan publik tentang praktik auditor switching yang dilakukan perusahaan, (2) menjadi salah satu sumber bagi pembuat regulasi yang berkaitan dengan praktik auditor switching oleh perusahaan go public, (3) memberikan pandangan dan wawasan mengenai auditor switching, (4) menjadi sumber referensi dan informasi untuk penelitian mendatang mengenai auditor switching. E. SISTEMATIKA PENULISAN Dalam penulisan skripsi ini ada lima sistematika penulisan yang terdiri atas lima bab, yang diuraikan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah atau masalah-masalah dan alasan yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian ini. Selanjutnya akan membahas rumusan masalah yaitu masalah-masalah yang akan diteliti oleh penulis. Dalam bab 1 juga akan dijelaskan mengenai tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang melandasi penelitian ini, yaitu teori agensi, auditor switching, ukuran perusahaan klien, kesulitan keuanganperusahaan, ukuran Kantor Akuntan Publik, perubahan ROA, dan pertumbuhan perusahaan. Selain itu juga menjabarkan terkait dengan penelitian terdahulu dan perumusan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi, yang meliputi: jenis penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, data dan sumber data, metode pengumpulan data, definisi operasional variabel, dan metode analisis data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi mengenai deskripsi hasil penelitian berdasarkan data yang telah dikumpulkan, pengujian, dan pembahasan hasil analisis data. BAB V PENUTUP Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dari hasil yang diperoleh, keterbatasan penelitian, dan saransaran yang diperlukan untuk disampaikan atau menjadi masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.