Uji Mikrobiologis Kompos Organik dari Sampah Organik dengan Penambahan Limbah Tomat dan EM-4 SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
UJI MIKROBIOLOGIS KOMPOS ORGANIK (HASIL PENGOMPOSAN DENGAN PENAMBAHAN LIMBAH TOMAT)

DWI SETYO ASTUTI A

EFEKTIFITAS MIKROORGANISME (EM) PADA PERTUMBUHAN TANAMAN GELOMBANG CINTA (Anthurium Plowmanii) DENGAN MEDIA CAMPURAN ARANG SEKAM DAN KOMPOS SKRIPSI

S U N A R D I A

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penampungan Sampah Sementara (TPS) untuk selanjutnya dibuang ke. yang muncul berkepanjangan antara pemerintah daerah dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan instalasi pengolahan limbah dan operasionalnya. Adanya

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

EFEKTIFITAS PEMBERIAN KONSENTRASI EM YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN

PEMBUATAN KOMPOS DARI LIMBAH PADAT ORGANIK YANG TIDAK TERPAKAI ( LIMBAH SAYURAN KANGKUNG, KOL, DAN KULIT PISANG )

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai sumber pencemaran. Limbah tersebut dapat berupa bahan organik dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di

PEMANFAATAN LIMBAH DISTILASI ETANOL DENGAN PENAMBAHAN EFFECTIVE MICROORGANISM (EM) PADA PERTUMBUHAN GELOMBANG CINTA (Anthurium plowmanii)

BAB I PENDAHULUAN. manusia terhadap lingkungan adalah adanya sampah. yang dianggap sudah tidak berguna sehingga diperlakukan sebagai barang

PEMBUATAN BIOEKSTRAK DARI SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN UNTUK MEMPERCEPAT PENGHANCURAN SAMPAH DAUN

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) By. Gotri Ruswani, S.Pd.

EFEKTIFITAS PENYIRAMAN EM

PERTUMBUHAN TANAMAN Anthurium plowmanii PADA MEDIA ARANG SEKAM DAN COCOPEAT DENGAN PEMBERIAN STARBIO

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus tanpa diikuti upaya pemulihan kesuburannya. Menurut Bekti

EFEKTIVITAS PEMBERIAN EM (Effective Microorganism) TERHADAP PERTUMBUHAN Anthurium plowmanii PADA MEDIA CAMPURAN PAKIS CACAH DAN ARANG SEKAM SKRIPSI

Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair

PERTUMBUHAN TANAMAN Gelombang Cinta (Anthurium plowmanii keris) PADA MEDIA CAMPURAN ARANG SEKAM DAN PUPUK KANDANG DENGAN PENAMBAHAN STARBIO SKRIPSI

Pengaruh Tingkat Konsentrasi dan Lamanya Inkubasi EM4 Terhadap Kualitas Organoleptik Pupuk Bokashi

PENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik

Aktivator Tanaman Ulangan Ʃ Ӯ A0 T1 20,75 27,46 38,59 86,80 28,93 T2 12,98 12,99 21,46 47,43 15,81 T3 16,71 18,85 17,90 53,46 17,82

BAB I PENDAHULUAN. PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri tahu mempunyai dampak positif yaitu sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana tingkat industrialisasi telah dicapai oleh satu negara. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. terpakai dan mengandung bahan yang dapat menimbulkan gangguan

Bakteri Untuk Biogas ( Bag.2 ) Proses Biogas

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

BAB I PENDAHULUAN. banyak dapat diubah menjadi pupuk organik yang bermanfaat untuk. pertanian yang dapat memberikan unsur hara dalam tanah.

PEMANFAATAN LIMBAH DISTILASI BIOETANOL DENGAN PENAMBAHAN EFFECTIVE MICROORGANISM

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh peneliti yaitu dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota

I. PENDAHULUAN. anorganik terus meningkat. Akibat jangka panjang dari pemakaian pupuk

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi pemakaian pestisida. Limbah padat (feses) dapat diolah. menjadi pupuk kompos dan limbah cair (urine) dapat juga diolah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas manusia dan hewan yang berupa padatan, yang dibuang karena sudah

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. yang belum bisa ditangani dengan tuntas, terutama dikota-kota besar. Rata-rata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizi cukup, nilai ekonomis tinggi serta banyak digunakan baik untuk

I PENDAHULUAN. Hal tersebut menjadi masalah yang perlu diupayakan melalui. terurai menjadi bahan anorganik yang siap diserap oleh tanaman.

Pemanfaatan Lindi sebagai Bahan EM4 dalam Proses Pengomposan

KLASIFIKASI LIMBAH. Oleh: Tim pengampu mata kuliah Sanitasi dan Pengolahan Limbah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH WAKTU FERMENTASI DAN PENAMBAHAN AKTIVATOR BMF BIOFAD TERHADAP KUALITAS PUPUK ORGANIK

SOAL PENCEMARAN AIR. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia.

BAB I PENDAHULUAN. limbah, mulai dari limbah industri makanan hingga industri furnitur yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Diajukan Oleh :

Produksi tanaman tomat yang melimpah khususnya di wilayah Karesidenan

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Berat Total Limbah Kandang Ternak Marmot. Tabel 3. Pengamatan berat total limbah kandang ternak marmot

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. selain memproduksi tahu juga dapat menimbulkan limbah cair. Seperti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada saat sekarang ini lahan pertanian semakin berkurang

Kombinasi pengolahan fisika, kimia dan biologi

PENDAHULUAN. hingga mencapai luasan 110 ribu Ha. Pengurangan itu terlihat dari perbandingan

PEMBUATAN BIOGAS DARI SAMPAH ORGANIK MENGGUNAKAN STARTER LUMPUR SAWAH

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pertanian organik itu sendiri diantaranya untuk menghasilkan produk

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Penelitian. pengomposan daun jati dan tahap aplikasi hasil pengomposan pada tanaman sawi

I. PENDAHULUAN. sejak diterapkannya revolusi hijau ( ) menimbulkan dampak negatif yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. bagi perekonomian Indonesia. Pada tahun 2012 luas perkebunan kakao di

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah merupakan tanaman pangan berupa semak yang berasal dari

DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sebagai manusia yang berbudaya. Air juga diperlukan untuk mengatur suhu tubuh.

Pengaruh Pencemaran Sampah Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal Di TPA Mojosongo Surakarta 1

Oleh: ANA KUSUMAWATI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Green House Jurusan Biologi Fakultas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah merupakan tanaman polong-polongan atau legume kedua terpenting

EFEKTIFITAS DOSIS EM4 (Effective Microorganism) DALAM PEMBUATAN PUPUK CAIR DARI SAMPAH ORGANIK

Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015 PENGARUH PENAMBAHAN EM BUATAN DAN KOMERSIL PADA FERMENTASI PUPUK CAIR BERBAHAN BAKU LIMBAH KULIT BUAH

UJI COLIFORM FECAL PADA IKAN LELE (Clarias batracus) DAN IKAN KAKAP. (Lates calcarifer) DI WARUNG TENDA SEA FOOD SEKITAR KAMPUS

PEMANFAATAN PUPUK KANDANG SAPI UNTUK PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

KAJIAN PELUANG BISNIS RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DA PEMBAHASA. Tabel 5. Analisis komposisi bahan baku kompos Bahan Baku Analisis

Munawar Raharja POLTEKKES BANJARMASIN Jurusan Kesehatan Lingkungan Banjarbaru

I. PENDAHULUAN. Timur. Letak tersebut berada di Teluk Lampung dan diujung selatan pulai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tebu ( Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman penting sebagai penghasil

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya alam merupakan bagian penting bagi kehidupan dan. keberlanjutan manusia serta makhluk hidup lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kebutuhan unsur hara tanaman. Dibanding pupuk organik, pupuk kimia pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah kota pada umumnya didominasi oleh sampah organik ± 70% sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Mulai. Perumusan Masalah. Lengkap? Ya. Menentukan Tujuan Sistem. Identifikasi Output dan Evaluasi Aspek. Interpretasi Black Box Diagram.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sampah dan Jenis Sampah Sampah merupakan sesuatu yang dianggap tidak berharga oleh masyarakat. Menurut Hadiwiyoto

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk meningkatkan aktivitas proses komposting. Bioaktivator

BAB III STUDI LITERATUR

KAJIAN KEPUSTAKAAN. diduga tidak memiliki atau sedikit sekali nilai ekonominya (Merkel, 1981). Limbah

Kata kunci: jerami padi, kotoran ayam, pengomposan, kualitas kompos.

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

Transkripsi:

Uji Mikrobiologis Kompos Organik dari Sampah Organik dengan Penambahan Limbah Tomat dan EM-4 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Biologi Oleh: ERVA SETYOWATI A420040080 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semua proses kehidupan pasti menghasilkan sampah. Sampah merupakan sisa bahan yang mengalami perlakuan, baik yang telah diambil bagian utamanya atau pengelolaan karena sudah tidak bermanfaat. Bila ditinjau dari segi ekonomi tidak ada harganya dan dari segi lingkungan menyebabkan pencemaran lingkungan di sekitarnya (Hadiwiyoto, 1983). Sampah dapat dijumpai dalam bentuk sampah anorganik dan organik. Sampah anorganik merupakan sampah yang sulit diuraikan oleh mikroorganisme seperti kaleng, plastik, besi dan kaca. Sampah ini masih dapat didaur ulang menjadi barang yang bermanfaat lagi sehingga masyarakat masih memulungnya. Sampah organik merupakan sampah yang mengandung senyawa-senyawa organik tersusun oleh unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Bahan-bahan ini mudah didegradasi oleh mikrobia misalnya daun, kayu, kertas, dan sisa makanan. Sampah merupakan permasalahan serius. Penanganan sampah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan masalah bagi masyarakat, terutama yang bermukim di sekitar penimbunan dan pembuangan sampah akhir, karena secara langsung dan tidak langsung (setelah mengalami dekomposisi) sampah dapat mencemari air, tanah maupun udara. Selain itu timbulnya gas metan akan memperbesar kemungkinan terjadinya kebakaran. Oleh karena itu perlu adanya pengolahan sampah yang tepat terutama sampah organik. Salah satu pemanfaatan 1

2 sampah organik adalah kompos. Kompos adalah salah satu usaha pemanfaatan sampah yang bernilai jual. Kompos merupakan salah satu bahan organik yang mengalami degradasi atau penguraian sehingga berubah bentuk dan sudah tidak dikenal bentuk aslinya, berwarna kehitam-hitaman dan tidak berbau (Indriana dkk, 2000). Manfaat dari pengelolaan sampah organik ini sangat banyak, diantaranya memperbaiki sifatsifat tanah baik sifat fisik, khemis, maupun biologis, mempercepat dan mempermudah penyerapan unsur-unsur kimia oleh tanaman. Untuk membuat kompos yang baik dan proses yang sangat cepat maka diperlukan campuran zat berupa EM-4. EM-4 adalah kultur campuran dari mikroorganisme bermanfaat dan hidup secara alami serta digunakan sebagai inokulan sehingga terdapat keragaman mikroorganisme tanah. Hal ini dapat meningkatkan kualitas tanah, kesehatan tanah, pertumbuhan serta kualitas tanaman (Higa, 1983). EM-4 sangat efektif untuk menginokulasi sampah seperti sampah organik, untuk mempercepat penguraian sampah organik. Mikroorganisme yang terdapat dalam EM-4 adalah bakteri asam laktat, ragi, Actinomycetes dan bakteri fotosintesis, mampu bersimbiosis satu dengan yang lain sehingga efektif dalam menguraikan sampah. Akan tetapi harga EM-4 yang cukup mahal merupakan kendala masyarakat yang utama oleh karena itu dicari alternatif penggantinya seperti limbah tomat. Tomat merupakan hasil pertanian yang memiliki ketahanan kurang karena hanya mampu bertahan 1-2 hari setelah panen. Bila terjadi penumpukan lebih dari hari tersebut maka tomat beralih fungsi menjadi sampah atau limbah yang tidak

3 dapat digunakan lagi serta menimbulkan bau menyengat. Menurut penelitian Muarifah, 2007 bahwa dari hasil sementara yang dilakukan di daerah Tawangmangu menunjukkan bahwa petani sering menggunakan limbah tomat sebagai pengganti pupuk buatan untuk memulihkan kesuburan tanah. Pengalaman empiris tersebut menunjukkan bahwa limbah tomat merupakan salah satu limbah organik yang dapat digunakan sebagai media biakan (inokulan) bagi mikrobia tertentu yang mampu mendegradasi bahan organik. Dengan demikian limbah tomat memiliki fungsi hampir sama dengan EM-4 dalam memulihkan kesuburan tanah. Dalam hal ini campuran EM-4 dan limbah tomat dapat digunakan sebagai alternatif dalam mempercepat proses pengomposan. Kompos organik campuran EM-4 dan limbah tomat ini mempunyai kualitas fisik, kimia serta tekstur yang lebih baik dibandingkan dengan kualitas kompos dengan inokulan EM-4. Waktu terbentuknya kompos yang baik juga relatif lebih cepat dari kompos dengan inokulan EM-4 saja (Anif dan Kun Harismah 2004). Hasil pengomposan ini dapat meningkatkan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat khemis maupun biologis, mempercepat dan mempermudah penyerapan unsur kimia oleh tanaman, mencegah infeksi yang disebabkan oleh hama dan tumbuhan pengganggu. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diketahui bahwa campuran EM-4 dan limbah tomat dapat membantu mempercepat proses pengomposan, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang kandungan mikroba apa saja yang terdapat dalam kompos yang mampu mempercepat proses pengomposan. Faktor inilah yang mendorong dilaksanakan penelitian dengan

4 judul Uji Mikrobiologis Kompos Organik dari Pengomposan Sampah Organik dengan Penambahan Limbah Tomat Dan EM-4. B. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya persoalan yang akan diteliti dan untuk mengurangi bias dari hasil penelitian, penelitian ini dibatasi oleh : 1. Obyek penelitian adalah pengomposan sampah organik yang diperoleh dari TPAS Putri Cempo Mojosongo. Sampah organik diperlukan sebagai uji mikrobiologi untuk mengetahui beberapa mikroba yang ada di dalam kompos. Mikrobia dalam kompos organik diantaranya Actinomycetes, bakteri Selulotik, bakteri Proteolitik, Rhizobium, Azospirilum, Mikoriza. 2. Subyek penelitian adalah kompos organik hasil kombinasi limbah tomat dan EM-4. Limbah tomat tidak dibatasi oleh jenis tertentu yang mengalami pembusukan diperoleh dari pasar Gemolong. 3. Parameter yang digunakan adalah mikrobia yang terdapat dalam kompos organik adalah Actinomycetes, bakteri Selulotik, bakteri Proteolitik, Rhizobium, Azospirilum, Mikoriza. C. Rumusan Masalah Beberapa masalah yang terkait dalam penelitian ini adalah : 1. Mikrobia apa saja yang terdapat dalam kompos organik dari pengomposan sampah organik dengan penambahan limbah tomat dan EM-4 melalui uji mikrobiologis?

5 2. Bagaimana karakter dan peran masing-masing mikrobia dalam kompos organik dengan penambahan limbah tomat dan EM-4 pada proses pengomposan sampah organik? D. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui jenis-jenis mikrobia dalam kompos organik dari pengomposan sampah organik dengan penambahan limbah tomat dan EM-4 melalui uji mikrobiologis 2. Untuk mengetahui peran dan karakter masing-masing mikrobia dalam kompos organik dengan penambahan limbah tomat dan EM-4 pada proses pengomposan sampah organik E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi sebagai berikut : 1. Bagi peneliti, hasil penelitian dapat menambah pengetahuan terutama tentang semua jenis bakteri dan teknologi pengolahan sampah organik. 2. Bagi petani, hasil penelitian dapat menjadi alternatif dalam menekan biaya penggunaan pupuk dan agar tidak tergantung penuh pada pupuk kimia. 3. Bagi instansi pendidikan, dapat membantu menambah pengetahuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi pengolahan sampah serta pemecahan masalah pencemaran lingkungan.

6 4. Bagi masyarakat terutama petani, hasil penelitian dapat memberikan informasi tentang pemanfaatan sampah organik dalam bidang pertanian serta memperkenalkan teknologi pengomposan dalam penanganan sampah organik. 5. Bagi institusi pemerintah, dapat membantu pemecahan masalah pembangunan terutama pengelolaan lingkungan dan pertanian.