LUQMAN KUMARA Dosen Pembimbing :

dokumen-dokumen yang mirip
Efek Polaritas dan Fenomena Stres Tegangan Sebelum Kegagalan Isolasi pada Sela Udara Jarum - Plat

KARAKTERISTIK KORONA DAN TEGANGAN TEMBUS ISOLASI MINYAK PADA KONFIGURASI ELEKTRODA JARUM-PLAT

BAB I PENDAHULUAN. fenomena partial discharge tersebut. Namun baru sedikit penelitian tentang

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya kegagalan alat-alat listrik yang bertegangan tinggi ketika dipakai

BAB I LATAR BELAKANG. berlangsung secara aman dan efisien sepanjang waktu. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk menyalurkan listrik secara

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS KARPET INTERLOCKING PT. BASIS PANCAKARYA LAPORAN

BAB I PENDAHULUAN. Tegangan tinggi dapat diukur dengan menggunakan alat ukur elektroda bola-bola.

SIMULASI PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN SELA BOLA

BAB I PENDAHULUAN. dibangkitkan oleh sebuah sistem pembangkit perlu mengalami peningkatan nilai

PERCOBAAN - I PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK

Pengaruh Bentuk dan Material Elektrode terhadap Partial Discharge

BAB II TEGANGAN TINGGI. sehingga perlu penjelasan khusus mengenai pengukuran ini. Ada tiga jenis tegangan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen yang letaknya saling berjauhan. Karena dengan menaikkan tegangan maka

BAB I PENDAHULUAN. minim gangguan. Partial discharge menurut definisi IEEE adalah terjadinya

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

PENGARUH UKURAN BUTIRAN AIR HUJAN TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA

PRINSIP KERJA ALAT UKUR

BAB III TEGANGAN GAGAL DAN PENGARUH KELEMBABAN UDARA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium terpadu jurusan teknik elektro, fakultas teknik,

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS MEDIA ISOLASI UDARA DAN MEDIA ISOLASI MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN ELEKTRODA BIDANG

ARESTER SEBAGAI SISTEM PENGAMAN TEGANGAN LEBIH PADA JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH 20KV. Tri Cahyaningsih, Hamzah Berahim, Subiyanto ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sifat Dielektrik Campuran Gas CO 2 Dengan Nitrogen (N 2 ) Dibawah Terpaan Medan Tinggi DC Polaritas Positif

MODUL PRAKTIKUM TEKNIK ARUS DAN TEGANGAN TINGGI

UJI TEGANGAN TEMBUS MINYAK TRANSFORMATOR TERDESTILASI PADA TRANSFORMATOR DAYA MENGGUNAKAN TEGANGAN IMPULS DI PT. BAMBANG DJAJA

BAB II BUSUR API LISTRIK

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra

STUDI PENGARUH KONFIGURASI 1 PERALATAN PADA SALURAN DISTRIBUSI 20 KV TERHADAP PERFORMA PERLINDUNGAN PETIR MENGGUNAKAN SIMULASI ATP/EMTP

ALAT UKUR BESARAN LISTRIK. Jenis dan Prinsip Kerjanya

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai adalah tegangan dan arus bolak-balik ( AC). Sedangkan tegangan dan arus

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain. Pada saat sistem isolasi menahan electrical stresses, isolasi

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

BAB I LAS BUSUR LISTRIK

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

KarakteristikkDielektrik Campuran Gas Karbondioksida (CO2) Dengan Nitrogen (N2) Dibawah Terpaan Medan Tinggi DC Polaritas Negatif

Tegangan Tembus (kv/2,5 mm) Jenis Minyak RBD FAME FAME + aditif

RANCANGBANGUN TRANSFORMATOR STEP UP

DAMPAK GEJALA MEDAN TINGGI PADA TRANSFORMATOR AKIBAT EFEK KORONA

Laporan Kerja Praktek di PT.PLN (Persero) BAB III TINJAUAN PUSTAKA. 3.1 Pengertian PMCB (Pole Mounted Circuit Breaker)

I. PENDAHULUAN. Isolasi merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem tegangan tinggi yang

KUAT MEDAN ELEKTRIK DI PERMUKAAN ISOLATOR PENDUKUNG

Perancangan dan Realisasi Pembangkit Korona dengan Sumber DC dari Baterai 12 Volt DC Menggunakan Flyback Converter

Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. BAB I PENDAHULUAN

KARAKTERISTIK BERBAGAI JENIS BAHAN ISOLASI KABEL INSTALASI TEGANGAN RENDAH

OPTIMALISASI KUALITAS TEGANGAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK PELANGGAN PLN BERDASAR PADA WINDING RATIO

1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

STUDI TEGANGAN LEBIH IMPULS AKIBAT PENGGUNAAN KONFIGURASI MIXED LINES (HIGH VOLTAGE OVERHEAD-CABLE LINES) 150 KV

ANALISIS MEKANISME KEGAGALAN ISOLASI PADA MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN ELEKTRODA BERPOLARITAS BERBEDA PADA JARUM BIDANG HANUNG SAYOGI L2F302486

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan energi listrik terus meningkat seiring dengan perkembangan pola hidup

BAB III PENGAMBILAN DATA

DISTRIBUSI FASA PULSA-PULSA PD MINYAK SILIKON DENGAN TEGANGAN TINGGI AC

1 BAB I PENDAHULUAN. mungkin memiliki keseimbangan antara sistem pembangkitan dan beban, sehingga

I. PENDAHULUAN. Isolasi adalah suatu bahan yang berfungsi untuk mengisolasi konduktor yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro, Jurusan Teknik

Analisis Karakteristik Fenomena Pre-Breakdown Voltage Berbasis Pengujian pada Media Isolasi Minyak

Modul 1 Tegangan Tinggi Arus Bolak Balik

BAB III. Transformator

TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK

BAB III LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Peluahan sebagian terjadi karena adanya medan listrik yang tinggi pada area yang

Karakteristik Tegangan Tembus Dielektrik Isolasi Vakum

BAB I DASAR TEORI I. TRANSFORMATOR

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2. KLASIFIKASI PMT Berdasarkan besar / kelas tegangan (Um)

BAB III METODE PROSES PEMBUATAN

Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang

STUDI GANGGUAN HUBUNGAN SINGKAT SATU FASA KETANAH AKIBAT SAMBARAN PETIR PADA SALURAN TRANSMISI OLEH JUBILATER SIMANJUNTAK NIM :

PENGARUH UKURAN BUTIRAN AIR HUJAN TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA SKRIPSI OLEH : JOIN WAN CHANLYN S NIM :

BAB II KARAKTERISTIK PEMUTUS TENAGA

Analisis Kegagalan isolasi Minyak Trafo jenis energol baru dan lama dengan minyak pelumas

BAB I PENDAHULUAN. Westinghouse yang terdahulu, menguji transformator-transformator di

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendistribusikan energi listrik tersebut. Hal ini tentunya akan

TUGAS PERTANYAAN SOAL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pengukuran Besaran Elektrik,

BAB I PENDAHULUAN. energi pun meningkat dengan tajam,salah satunya kebutuhan akan energi listrik di tanah air.

ANALISA UJI TRANSFORMATOR 350 V/20 A UNTUK CATU DAYA NITRIDASI PLASMA DOUBLE CHAMBER

MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

Gambar 3.1 Struktur Dioda

Peralatan Las Busur Nyala Listrik

Karakteristik Tegangan Tembus Gas CO 2 Dengan Menggunakan Pembangkit Tegangan Tinggi DC Polaritas Positif

ANALISIS TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X

PENGUJIAN ISOLASI MINYAK TROFO TEGANGAN TINGGI TERHADAP PERUBAHAN SUHU.

TRANSFORMATOR. Bagian-bagian Tranformator adalah : 1. Lilitan Primer 2. Inti besi berlaminasi 3. Lilitan Sekunder

BAB III PELINDUNG SALURAN TRANSMISI. keamanan sistem tenaga dan tak mungkin dihindari, sedangkan alat-alat

BAB III METODE PENENTUAN VECTOR GROUP

BAB II GARDU INDUK 2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI DARI GARDU INDUK. Gambar 2.1 Gardu Induk

RANCANG BANGUN VOLTMETER ELEKTROSTATIK UNTUK PENGUKURAN NILAI EFEKTIF TEGANGAN TINGGI AC 100 KV

MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN MENDISKRIPSIKAN KONSEP PENGUKURAN BESARAN-BESARAN LISTRIK 4. DATA ALAT UKUR

Analisis Tegangan Tembus Minyak Biji Karet (Rubber Seed Oil) Sebagai Alternatif Bahan Isolasi Cair

BAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat untuk mendukung kegiatannya sehari-hari. Di kota-kota besar

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

ANALISIS KARAKTERISTIK TEGANGAN TEMBUS PADA MINYAK TRAFO NYNNAS DAN APPAR TERHADAP SUHU

STUDI PENGARUH KORONA PADA KUBIKEL MODEL TERHADAP DISTORSI HARMONISA ARUS DAN TEGANGAN SUMBER LISTRIK AC SKRIPSI

TUGAS PAPER MATA KULIAH SISTEM PROTEKSI MENENTUKAN JARAK PEMASANGAN ARRESTER SEBAGAI PENGAMAN TRAFO TERHADAP SAMBARAN PETIR

Transkripsi:

Efek Polaritas dan Fenomena Stres Tegangan Sebelum Kegagalan Isolasi pada Sela Udara Jarum-Plat LUQMAN KUMARA 2205 100 129 Dosen Pembimbing : Dr.Eng I Made Yulistya Negara, ST,M.Sc IG Ngurah Satriyadi H, ST,MT 1

Latar Belakang Tingginya tingkat kerusakan isolasi Kebutuhan bahan isolasi yang baik. Pengujian tegangan tinggi 2

Permasalahan Karakteristik korona pada sela udara Karakteristik tegangan tembus pada sela udara Karakteristik kegagalan isolasi udara berdasarkan polaritas dan stres tegangan. 3

Batasan Masalah Elektroda Jarum-Plat Peristiwa Korona di sekitar Elektroda Jarum Tegangan Tembus (Streamer Breakdown) secara kontinu disekitar elektroda jarum 4

Tujuan Studi awal mengenai fenomena korona Mengetahui pengaruh konfigurasi elektroda jarum-plat terhadap karakteristik korona dan karakteristik tegangan tembus isolasi udara 5

Fenomena Korona Korona merupakan proses dimana arus mungkin diteruskan. Muncul dari sebuah elektroda berpotensial tinggi di dalam sebuah fluida yang netral, biasanya udara, dengan mengionisasi fluida hingga menciptakan plasma di sekitar elektroda 6

Mekanisme lucutan Korona 7

Corona Inception Voltage Corona Inception Voltage atau tegangan awal korona didefinisikan sebagai tegangan yang terukur saat terjadi lucutan pertama kali waktu pengujian dilakukan. Definisi ini sebagai acuan untuk mendapatkan nilai inception voltage secara langsung. 8

Streamer Brakdown Voltage Nilai Tegangan Tembus atau Streamer Breakdown Voltage adalah nilai tegangan saat telah terjadi percikan secara kontinyu. Definisi ini sebagai acuan untuk mendapatkan nilai Streamer Breakdown Voltage secara langsung. 9

Pengujian Dua (2) Jenis Pengujian dalam Tegangan Tinggi : Pengujian Merusak (Destructive test) Pengujian Tidak Merusak (non-destructive test) 10

Pengukuran Tegangan Tinggi Pengukuran Tegangan Tinggi AC Pengukuran Tegangan Tinggi DC 11

Peralatan Pembangkit Tegangan 1 2 3 Keterangan : 1. Peralatan Pengukuran Tegangan DC 2. Peralatan Pengukuran Tegangan AC 3. Control Box Laboratorium Tegangan Tinggi Elektro FTI-ITS 12

Peralatan Pengujian 13

Pengujian Langsung Peristiwa Korona pada Ujung Jarum Peristiwa Tegangan Tembus 14

Video Pengujian AC Elektroda Rod 5mm, Jarak Sela 4 cm 15

Video Pengujian DC Positif Elektroda Jarum 0.4 cm, Jarak Sela 3 cm 16

Video Pengujian DC Negatif Elektroda Rod 5mm, Jarak Sela 3 cm 17

Hasil Pengujian Langsung (1) Rata-Rata Nilai dan Grafik Inception Voltage Korona Pada Isolasi Udara Tegangan AC No Sela (cm) Inception Voltage Korona (kv) 0.2mm 0.4mm 0.6mm Rod 50 mm 1 2 12.6 14.4 16.4 17.2 2 3 14.8 16.4 17.4 18.2 3 4 16.2 18.6 18.8 20 18

lanjutan Rata-Rata Nilai dan Grafik Inception Voltage Korona Pada Isolasi Udara Tegangan DC Positif No Sela (cm) Inception Voltage Korona (kv) 0.2mm 0.4mm 0.6mm Rod 50 mm 1 2 18 20 26 36 2 3 32 36 42 48 3 4 34 40 44 52 19

lanjutan Rata-Rata Nilai dan Grafik Inception Voltage Korona Pada Isolasi Udara Tegangan DC Negatif No Sela (cm) Inception Voltage Korona (kv) 0.2mm 0.4mm 0.6mm Rod 50 mm 1 2 41.6 47 49.6 55.8 2 3 52.6 56.4 58.6 62.8 3 4 65 68.6 73.8 81 20

Hasil Pengujian Langsung (2) Rata-Rata Nilai dan Grafik Streamer Breakdown Korona Pada Isolasi Udara Tegangan AC No Sela (cm) Streamer breakdown (kv) 0.2mm 0.4mm 0.6mm Rod 50 mm 1 2 15 17.2 19 20 2 3 17.2 18.6 20 21.2 3 4 19.2 20.8 21.6 22.4 21

lanjutan Rata-Rata Nilai dan Grafik Streamer Breakdown Korona Pada Isolasi Udara Tegangan DC Positif No Sela (cm) Streamer breakdown (kv) 0.2mm 0.4mm 0.6mm Rod 50 mm 1 2 20 22 31 40 2 3 34 40 46 52 3 4 36 46 44 56 22

lanjutan Rata-Rata Nilai dan Grafik Streamer Breakdown Korona Pada Isolasi Udara Tegangan DC Negatif No Sela (cm) Streamer breakdown (kv) 0.2mm 0.4mm 0.6mm Rod 50 mm 1 2 43.4 50.4 51.2 58.2 2 3 53.6 57.4 59.6 65.4 3 4 66 70.4 75 82.8 23

Efek Polaritas dan Stress Tegangan Sebelum Kegagalan Isolasi Grafik Perbandingan Inception Voltage Korona Elektroda 0.2 mm dengan Sumber Tegangan Berbeda Grafik Perbandingan Inception Voltage Korona Elektroda 0.4 mm dengan Sumber Tegangan Berbeda Grafik Perbandingan Inception Voltage Korona Elektroda 0.6 mm dengan Sumber Tegangan Berbeda Grafik Perbandingan Inception Voltage Korona 24 Elektroda Rod dengan Sumber Tegangan Berbeda

lanjutan Grafik Perbandingan nilai Tegangan Tembus Elektroda 0.2 mm dengan Sumber Tegangan berbeda Grafik Perbandingan nilai Tegangan Tembus Elektroda 0.4 mm dengan Sumber Tegangan berbeda Grafik Perbandingan nilai Tegangan Tembus Elektroda 0.6 mm dengan Sumber Tegangan berbeda Grafik Perbandingan nilai Tegangan Tembus 25 Elektroda Rod dengan Sumber Tegangan berbeda

Kesimpulan 1. Semakin besar ujung permukaan elektroda (tip) menghasilkan nilai Inception Voltage Korona dan nilai tegangan tembus semakin besar karena semakin tebal media kerapatan udara sebagai media isolasinya. 2. Nilai Inception Voltage Corona dan tegangan tembus untuk tegangan DC negatif lebih besar daripada nilai Inception Voltage Corona dan tegangan tembus tegangan AC dan DC Positif karena pengaruh kuat medan listrik disekitar elektroda jarum dan kuat medan listrik disekitar elektroda plat. 3. Karakteristik kestabilan korona dipengaruhi oleh besarnya permukaan elektroda uji. Dengan semakin besar permukaan elektroda maka semakin tidak efektif kestabilan korona. Disebabkan karena semakin besarnya muatan ruang sehingga menghambat terjadinya korona. 26

Terima Kasih 27

28

Mekanisme Kegagalan Streamer Mekanisme streamer menjelaskan mengenai pengembangan pelepasan percikan langsung dari banjiran tunggal di mana muatan ruang (space charge) yang terjadi karena banjiran itu sendiri mengubah banjiran tersebut menjadi streamer plasma. Sesudah itu kehantaran naik dengan cepat, dan kegagalan terjadi dalam alur banjiran ini. Ada dua jenis streamer, yaitu : Positif, atau streamer yang mengarah ke katoda. Negatif, atau streamer yang menuju anoda. 29

Pada gambar kiri terlihat mekanisme Townsend, di mana kegagalan terjadi karena banjiran yang berturut-turut. Pada gambar kanan terlihat mekanisme streamer yang mulai dari satu banjiran (i), yang mana berubah karena muatan 30

Trafo Uji trafo satu fasa yang mempunyai perbandingan belitan yang jauh lebih besar dari trafo daya. Trafo uji tidak dirancang untuk pemakaian kontinu, karena hanya digunakan hanya saat-saat pengujian berlangsung dalam waktu singkat. 31

Konstruksi Trafo Uji (1) Belitan tegangan tinggi, (2) Belitan tegangan rendah, (3) Inti Besi (4) Dasar, (5) Terminal tegangan tinggi, (6) Isolasi, (7) Tanki Metal, (8) Dinding Penyekat 32

Transformator ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut 1. Perbandingan Jumlah lilitannya (turn ratio N) lebih besar daripada perbandingan pada transformator tenaga, dikarenakan transformator penguji yang dipasang pada laboratorium diterapkan pada tegangan distribusi (127-220 volt), sedangkan tegangan output yang harus dihasilkan adalah tegangan uji beberapa ratus ribu volt. 2. Kapasitas kva nya kecil dibandingkan dengan kapasitas trafo tenaga oleh karena untuk keperluan mengadakan lompatan api tidak diperlukan tenaga yang besar. Yang diperlukan hanyalah tegangan bukan tenaga. 3. Biasanya satu ujung lilitannya (terminal) ditanam dalam tanah (grounded) untuk keperluan pengamanan dan keamanan. 4. Pada waktu merencanakan isolasi untuk transformator penguji hanya diperhitungkan isolasi terhadap tegangan pengujian maksimum, oleh karena tidak diharapkan bahwa trafo tersebut mengalami tegangan lebih Pada Laboratorium tegangan tinggi teknik elektro ITS, tafo uji yang digunakan memiliki kapasitas 100kV DC. 33