III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juni 2013.

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November Februari 2014.

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013.

III. BAHAN DAN METODE. Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Maret hingga Juli

BAHAN DAN METODE. (Gambar 1. Wilayah Penelitian) penelitian dan bahan-bahan kimia yang digunakan untuk analisis di laboratorium.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tanah lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1. Berbagai sifat kimia tanah yang dijumpai di lokasi

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

METODE PENELITIAN. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo provinsi DIY. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia

TATACARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni Oktober 2015 dan dilakukan

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS TANAH SEBAGAI INDIKATOR TINGKAT KESUBURAN LAHAN SAWAH DI PROVINSI BENGKULU

Lampiran 1. Laporan Hasil Pengujian Residu Pestisida

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat Fisikokimia Tanah Percobaan dan Sifat Kimia Kotoran Sapi

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahanpertanaman ubi kayu yang telah ditanami

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

Gambar 3. Lahan Hutan di Kawasan Hulu DAS Padang

HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2017 Juli Penelitian

INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN PH, BAHAN ORGANIK, KTK DAN KB

III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2010 hingga Oktober 2011.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 Maret 2017.

Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur

mesh, kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer 500 ml selanjutnya diamkan selama 30 menit

TINJAUN PUSTAKA. Sifat sifat Kimia Tanah. tekstur tanah, kepadatan tanah,dan lain-lain. Sifat kimia tanah mengacu pada sifat

Bahan kimia : * Asam sulfat pekat 98%, Asam borat 2 % Natrium salisilat, Natrium nitroprusida, Natrium hypokhlorida, Natrium hidroksida, Kalium hidrog

PENGUJIAN PUPUK TULANG AYAM SEBAGAI BAHAN AMELIORASI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SORGHUM DAN SIFAT- SIFAT KIMIA TANAH PODZOLIK MERAH KUNING PEKANBARU

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian

ANALISIS SIFAT KIMIA TANAH GAMBUT YANG DIKONVERSI MENJADI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KABUPATAN KAMPAR

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara di wilayah tropika basah yang sebagian besar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di lahan padi sawah irigasi milik Kelompok Tani Mekar

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Prosedur Penelitian dan Parameter Pengamatan

III. MATERI DAN METODE

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL 4.1. Sifat Fisikokimia Tanah Percobaan dan Sifat Kimia Kotoran Sapi Tabel 2 No Analisis Metode Hasil Status Hara

3. METODE DAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN

PERUBAHAN BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH AKIBAT PEMBERIAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KELAPA SAWIT DENGAN METODE LAND APPLICATION

II. TINJAUAN PUSTAKA. tersebut berasal dari pelapukan vegetasi yang tumbuh di sekitarnya. Proses

I. PENDAHULUAN. jagung juga digunakan sebagai bahan baku industri, pakan ternak dan industri

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

III. BAHAN DAN METODE

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

TINJAUAN PUSTAKA. legend of soil yang disusun oleh FAO, ultisol mencakup sebagian tanah Laterik

III. METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di areal perkebunan kelapa sawit PTPN IV

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN:

MATERI DAN METODE. Prosedur Penelitian

III. METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta serta. B.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah yang sama kedalam satu

Agus Supriyo BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) KAL-SEL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Bahan dan Alat 4.3 Metode Pengambilan Data Analisis Vegetasi

ANALISIS TANAH SEBAGAI INDIKATOR TINGKAT KESUBURAN LAHAN BUDIDAYA PERTANIAN DI KOTA SEMARANG

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Labolatorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2 Bahan dan Alat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

METODE ANALISIS. ph H 2 O (1:5) Kemampuan Memegang Air (Water Holding Capacity)

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kab. Serdang Bedagai dan analisis tanah di Laboratorium analitik PT. Nusa

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi

III. METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Tanah marginal adalah tanah sub-optimum yang potensial untuk pertanian baik untuk

III. METODE PENELITIAN


BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE

TINJAUAN PUSTAKA. mengklasifikasikan tanah menurut sistem standar klasifikasi, batas-batas tanah pada

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 2. Metode Analisa Sifat Fisika Tanah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juni 2013. Pengambilan sampel tanah dilakukan di tiga lokasi yakni: hutan gambut skunder, kebun kelapa sawit usia 6 dan 26 tahun. Sampel pertama hutan gambut skunder merupakan kebun percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN SUSKA. Sampel kedua kelapa sawit usia 6 tahun ialah kebun kelapa sawit milik PT. Tambang Hijau. Sampel ketiga kelapa sawit usia 26 tahun ialah kebun kelapa sawit millik PT.PN V Kebun Sei Galuh. Lokasi pertama dan kedua berada di Desa Kualu Nenas dan Desa Sungai Pinang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Lokasi ketiga berada di Desa Pantai Cermin Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Lokasi penelitian ini secara geografis di jelaskan pada tabel 3.1. Analisis sifat kimia tanah dilakukan di Balai Pengkajian Teknologi Pertania (BPTP) Jawa Tengah, BPTP Riau, Laboratorium Industri pakan, agrostologi dan ilmu tanah Fakultas pertanian dan peternakan UIN SUSKA RIAU dan Laboratorium Oseanografi Kimia Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Tabel 3.1. Titik Koordinat Lokasi Pengambilan Sampel No Titik Sampel Ketinggian Titik Koordinat 1 LU 00 0 26,25-43,6 Hutan gambut skunder ± 4 m dpl BT 101 0 14-9.85 2 Kebun kelapa sawit usia 6 tahun 3 Kebun kelapa sawit usia 26 tahun Sumber: Pembacaan GPS di lokasi pengambilan sampel ± 4 m dpl ± 4 m dpl LU 00 0 26 43,12 BT 101 0 13 48,22 LU 00 0 30 03,75 BT 101 0 13 33.85 15

3.2. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam pengambilan sampel ialah: Bor Eijkelkamp, GPS, cangkul, golok, sekop, kotak, kantong plastik, timbangan, gunting kertas label, kamera digital kertas label, dan meteran 50 m serta alat yang digunakan dalam melakukan analisis sifat kimia di laboratorium. Bahan yang digunakan ialah sampel tanah gambut komposit. Sampel tanah tersebut diambil dari hutan gambut skunder dan sampel tanah gambut pada lahan perkebunan kelapa sawit usia 6 dan 26 tahun setelah tanam serta bahan-bahan kimia yang dibutuhkan dalam analisis sifat kimia tanah. 3.3. Metode Penelitian Penelitian yang akan dilakukan ialah penelitian observasi. Data yang di sajikan merupakan data hasil analisis sifat kimia tanah gambut yang dilakukan di laboratorium meliputi: ph, KTK, C-organik, N-total, P- tersedia dan Kation basa (K, Ca, Mg dan Na). Data pendukung berupa data yang diperoleh dari hasil pengamatan secara langsung pada lokasi penenelitian seperti, vegetasi dominan, curah hujan serta sejarah pengolahan lahan dan pemupukan yang dilakukan pada lokosi pengambilan sampel. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahapan penelitian secara rinci di jelaskan dalam gambar 3.1. dibawah ini. \ 16

Persiapan Penelitian Survai Penelitian Penentuan Blok terpilih Penentuan Titik Sampel Pengambilan Sampel Pengamatan di Lapangan Analisis di Laboratorium dan Pengolahan Data Laporan Hasil Penelitian 1. Persiapan Gambar 3.1. Tahapan Penelitian Persiapan penelitian merupakan langkah awal sebelum penelitian dilakukan. Persiapan yang dilakukan meliputi survai lokasi penelitian dan pengurusan legalitas (izin penelitian) sebelum loasi penelitian ditetapkan serta pengadaan alat dan bahan penunjang penelitian. 2. Survai pendahuluan Survai pendahuluan yang dilakukan meliputi penetuan lokasi penelitian (setelah legalitas didapatkan), penggalian informasi dan pengumpulan data lokasi penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara langsung bersama masyarakat, petani, dan instansi terkait (pemerintah dan swasta). 17

3. Penentuan Blok terpilih Penentuan blok terpilih dilakukan berdasarkan tujuan penelitian, yakni untuk melihat perubahan sifat kimia tanah gambut yang dikonversi menjadi perbunan kelapa sawit (Agus et al., 2011). Penentuan blok terpilih hanya dilakukan pada kebun kelapa sawit usia 6 dan 26 tahun. Penentuan dilakukan menggunakan metode purposive sampling dengan pertimbangan keseragaman pertumbuhan tanaman dan kondisi blok yang dianggap dapat mewakili (Syaputra et al., 2011). 4. Penentuan titik sampel Titik sampel yang digunakan dalam penelitian ini berupa petak sampel yang terdiri 5 titik pengamatan, yakni titik pengamatan A, B, C, D dan E. Titik pengamatan E merupakan titik pertemuan garis diagonal dari titik A-D dan titik B-C. Petak sampel dibuat persegi dengan ukuran 10x10 m, seperti dijelaskan dalam gambar 3.2. Penentuan titik sampel dilakukan berdasarkan metode zig-zag (transek). Titik sampel ditentukan menggunakan global positioning system (GPS). Titik sampel pertama berada 100 m dari saluran drainase (batas), sedangakan titik kedua berjarak 200 m dari saluran drainase (batas) (Darmawan & Siregar, 2008). Gambar 3.2. Titik Sampel 18

5. Pengambilan Sampel dan pengamatan dilapangan Pengambilan sampel dilakukan menggunakan bor Eijkelkamp dengan 2 kedalaman yakni 0-50 cm dan 50-100 cm. Sampel diambil dari 4 titik sampel (20 titik pengamatan) kemudian dikompositkan berdasarkan kedalaman, setelah itu dimasukkan dalam kantong dan diberi label selanjutnya dibawa kelaboratorium untuk dilakukan analisis sifat-sifat kimia tanah. Pengamatan yang dilakukan ialah pengamatan vegetasi dominan (gulma pada pekebunan kelapa sawi t) dan kondisi sekitar areal lokasi penelitian. Data pengamatan lapangan ini merupakan data skunder (pendukung) data primer hasil analisis sampel tanh di laboratorium. 3.4. Analisis di Laboratorium Analisi di laboratorium merupakan tahap penelitian setelah pengambilan sampel di lapangan. Analisis ini merupakan analisis sifat kimia tanah yang meliputi analisis ph, C-organik, KTK, N-total, P-tersedia dan basa yang dapat ditukar (Ca, Mg, Na dan K). a. Analisis ph Metode analisis ph yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode titrasi (Prasetya & Suharta, 2010). Nilai ph menunjukkan konsentrasi ion H + dalam larutan tanah, yang dinyatakan sebagai log [H + ]. Peningkatan konsentrasi H + menaikkan potensial larutan yang diukur oleh alat dan dikonversi dalam skala ph. Elektrode gelas merupakan elektrode selektif khusus H +, hingga memungkinkan untuk hanya mengukur potensial yang disebabkan kenaikan konsentrasi H +. Potensial yang timbul diukur berdasarkan potensial konsentrasi H + yang diekstrak dengan air menyatakan keasaman aktif (aktul) sedangkan pengekst rak KCl 1 N menyatakan kemasaman cadangan (potensial) (Sulaeman et. al., 2005). 19

b. Analisis KTK Metode analisis KTK yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode Pencucian (Sembiring, 2008). Penetapan nilai tukar kation mengunakan metode pencucian bertujuan mengetahui tingkat kemampuan tanah dalam menjerat kation-kation yang nantinya dapat dilepaskan kembali sehingga tersedia bagi tanaman (Suastika et al., 2006). Sifat koloid tanah memilki muatan negatif sehingga dapat kation-kation. Kation dalam kompleks jerapan tanah ditukar dengan kation NH 4 + dari pengekstrak yang dapat diukur. Dalam penetapan KTK tanah, kelebihan kation yang dapat ditukar di cuci dengan etanol 96%. Kation NH 4 + yang terjerap diganti dengan kation Na + dari larutan NaCl, sehingga dapat diukur sebagai KTK. (Sulaeman et al, 2005). c. Analisis N-total Metode analisis N-total yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode Kjeldhl yang mengkonversikan nitrogen dalam bentuk (NH 4 ) 2 SO 4 (Utami & Handayani, 2003). Senyawa nitrogen organik dioksidasi dalam asam sulfat pekat dengan katalis campuran selen membentuk (NH 4 ) 2 SO 4. Kadar ammonium dalam ekstrak ditetapkan dengan cara destilasi. Hasil ekstrak dibebaskan dengan penambahan larutan NaOH, selajutnya NH 3 yang dibebaskan diikat oelh asam borat dan dititar dengan larutan baku H 2 SO 4 menggunakan petujuk Conway (Sulaeman et al., 2005). 20

d. C-Organik Penentuan nilai C-organiak menggunakan metode Walky and Black dengan cara langsung (Djuwanti. S, 2007). Karbon sebagai senyawa organik akan mereduksi Cr 6+ yang berwarna jingga menjadi Cr 3+ yang berwarna hijau dalam suasana asam. Intensitas warna hijau yang terbentuk setara dengan kadar karbon dan dapat diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 561 nm (Sulaeman et al., 2005). e. P-tersedia Penentuan Nilai P-tersedia menggunakan metode Bray (Mardiana S, 2006). Fosfat dalam keadaan asam akan diikat sebagai senyawa Fe, Al-fosfat yang sukar larut. NH 4 F yang terkandung dalam pengekstrak Bray akan membentuk senyawa rangkai dengan Fe & Al dan membebaskan ion PO 3-4 (Sulaeman et, al., 2005). f. Basa-basa yang dapat ditukar (Ca, Mg, Na dan K) Metode yang digunakan dalam menetukan nilai basa yang dapat ditukan dengan menggunakan metode analisis NH 4 OAc, ph 7,0 (Nursyamsi, 2005). Koloid tanah bermuatan negatif sehingga dapat menerap kation dan ditukar dengan kation NH 4. Kation Ca 2+, Mg 2+, Na + dan K + ditetapkan dengan menggunakan Flamfotometer dan AAS (Sulaeman et al., 2005). 3.5. Analisis Data Data yang telah diperoleh dari analisis yang dilakukan di laboratorium selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Penyajian data data dalam bentuk tabel dan grafik dengan menggunakan program software Microsoft excel (Hikmatullah & Al-Jabry, 2007). 21

22