BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas, berfokus pada pelayanan kesehatan perempuan, bayi baru lahir dan anak balita (Nurmawati, 2010). Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran cukup bulan melalui jalan lahir, namun ini kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit sekali diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Oleh karena itu pelayanan antenatal/asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal (Kusmiyati, 2009). Kesehatan dan kelangsungan hidup ibu dan bayi sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor pelayanan kebidanan, antara lain asuhan kebidanan yang diberikan oleh tenaga bidan melalui pendekatan manajemen kebidanan. Asuhan kebidanan merupakan pelayanan kesehatan utama yang diberikan kepada ibu, anak, keluarga, dan masyarakat. Setiap ibu hamil akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap ibu hamil memerlukan asuhan selama masa kehamilannya (asuhan antenatal) (Salmah, 2006). Sejarah asuhan kehamilan sejalan dengan perkembangan dunia kebidanan secara umum. Dimana dunia menyadari bahwa persalinan akan berjalan lancar apabila adanya peningkatan pelayanan antenatal care.
Tujuanutama ANC adalah menurunkan /mencegah kesakitan dan kematian maternal dan perinatal (Pantikawi&Sayono, 2010). Kualitas pelayanan antenatal diberikan selama hamil secara berkala sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang telah ditentukan untuk memelihara serta meningkatkan kesehatan ibu selama hamil sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat menyelesaikan kehamilan dengan baik dan melahirkan bayi sehat ( Mufdillah, 2009). Menurut Imbalo, (2007,dalam Agustina,2008) Kepuasan pasien diukur dengan indikator : akses pelayanan kesehatan, kepuasan mutu layanan kesehatan, proses layanan kesehatan, sistem layanan kesehatan. Pengukuran tingkat kepuasan pasien mutlak diperlukan dalam upaya peningkatan mutu layanan kesehatan. Melalui pengukuran tersebut, dapat diketahui sejauh mana mutu layanan yang telah diselenggarakan dapat memenuhi harapan pasien. Menurut Survey Demografi dan Kesehatan (SDKI) tahun 2002/2003 menunjukkan angka kematian ibu sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup dengan penyebab utamanya adalah perdarahan, infeksi, eklamsi, partus lama dan komplikasi abortus. Sebenarnya bidan memiliki peran penting dalam mencegah atau menangani setiap kondisi yang mengancam jiwa ini melalui beberapa intervensi yang merupakan komponen penting dalam ANC seperti: mengukur tekanan darah, memeriksa kadar protein uria, mendeteksi tanda-tanda awal perdarahan dan infeksi, maupun deteksi dan penanganan awal terhadap anemia. Namun ternyata banyak komponen ANC yang rutin dilaksanakan tersebut tidak efektif untun menurunkan angka kematian maternal dan perinatal (Pantikawi & Saryono, 2010 ).
Pemanfaatan fasilitas kesehatan oleh masyarakat perlu ditingkatkan dalam upaya menurunkan kesakitan dan kematian ibu dimulai dari pelayanan antenatal dengan skrining untuk menemukan ibu risiko tinggi selama kehamilan sampai menjelang persalinan, pertolongan nifas dan KB (Rochiati, 2003). Bidan sebagai tenaga kesehatan yang mempunyai kewenangan mandiri dalam melakukan asuhan pada ibu hamil, perlu memiliki kemampuan profesional yang distandardisasi (Mandriwati, 2008). Persoalan motivasi dapat dikaitkan dengan persoalan minat. Minat dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu, apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri (Sardiman, 2007). Membicarakan perihal motivasi tidak bisa dipisahkan dengan adanya berbagai kebutuhan. Kebutuhan hidup manusia yang mencakup biologis, psikologis, sosial dan spiritual mendasari munculnya motivasi. Kebutuhan hadir sebagai bentuk responden karena adanya ketidakseimbangan, ketidakserasian dan ketegangan yang menuntut kepuasan. Jika kebutuhan yang satu telah terpuaskan, maka individu akan terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang lainnya (Setiawati&Dermawan, 2008). Notoadmodjo (2007, dalam Harahap 2008) mengatakan bahwa motivasi pada dasarnya merupakan interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang dihadapinya. Di dalam diri seseorang terdapat keinginan (wants) terhadap objek di luar seseorang tersebut, kemudian bagaimana seorang tersebut menghubungkan antara kebutuhan dengan situasi di luar objek tersebut dalam
rangka memenuhin kebutuhan yang dimaksud. Motivasi merupakan suatu alasan seseorang untuk bertindak dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Klinik Mera merupakan salah satu layanan kesehatan yang langsung memberikan pelayanan kesehatan di masyarakat. Dari survey awal yang dilakukan jumlah pasien pada bulan Desember sebanyak 117 orang. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengetahui apakah ada hubungan kepuasan ibu hamil pada pelayanan antenatal dengan motivasi melakukan antenatal di klinik Mera tahun 2012. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah ada hubungan kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan antenatal yang diberikan oleh bidan dengan motivasi melakukan antenatal di klinik Mera Tahun 2012. C. Tujuan penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui apakah ada hubungan kepuasan ibu hamil pada pelayanan antenatal dengan motivasi melakukan antenatal di Klinik tersebut. 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui kepuasan ibu hamil pada pelayanan antenatal di klinik Mera Tahun 2012 b. Untuk mengetahui bagaimana motivasi ibu untuk melakukan antenatal di klinik Mera tahun 2012
c. Untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara kepuasan ibu hamil pada pelayanan antenatal dengan motivasi melakukan antenatal di klinik Mera tahun 2012 D. Manfaat penelitian 1. Untuk ibu hamil Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pada ibu hamil mengenai pelayanan antenatal. 2. Untuk profesi bidan Hasil penelitian ini diharapkan agar bidan memberikan pelayanan yang baik pada ibu hamil. 3. Untuk profesi bidan pendidik Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan materi kepada mahasiswa untuk memperhatikan kepuasan dan motivasi ibu hamil pada pelayanan antenatal. 4. Untuk peneliti selanjutnya Sebagai bahan masukan dalam penambahan wawasan dan pengetahuan serta sebagai bahan referensi bagi perpustakaan dan hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar bagi peneliti selanjutnya.