BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan, maka kegiatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI PENUTUP. Qur an dalam meningkatkan kualitas baca Al-Qur an di MTs Negeri 2 Kota. Blitar, maka penulis simpulkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. (Jogjakarta: Diva Press, 2012), hlm. 13. (Jogjakarta: Diva Press, 2009), hlm. 85. hlm. 52.

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 1. Pengaruh kebiasaan tadarus Al-Quran secara terbimbing terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2

BAB IV HASIL PENELITIAN. Huda Bandung. Peneliti memfokuskan permasalahan pada peran guru

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN PADA SISWA DI SMP 3 TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB V PEMBAHASAN. A. Strategi peningkatan kemampuan Tartilul Qur an siswa di MTsN

BAB V PEMBAHASAN. 1. Peran Guru Mata Pelajaran Diniyah Qur an dalam meningkatkan. Kelancaran Hafalan Juz Amma Siswa Di MTs Miftahul Huda

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. Qur an Hadits melalui Metode Drill di MAN Kunir. metode drill dengan jalan: 1) siswa harus mengetahui pengetahuan membaca

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V PENUTUP. mengenalkan kepada siswa tentang bacaan Al-Qur an yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian mengenai Penerapan Metode An-Nahdliyah Untuk Meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN ! #$ %&

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. Dalam bab ini disajikan uraian bahasan sesuai hasil penelitian, sehingga

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Metode Usmani dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur an di

BAB I PENDAHULUAN A.. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh guru untuk mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan

Prosiding Pendidikan Agama Islam ISSN

BAB V PENUTUP. Guru PAI dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur an pada. 1. Kesulitan belajar membaca Al-Qur an yang dialami siswa di SMP 3

BAB I PENDAHULUAN. Dan bacalah Al-Qur an dengan tartil (baik tajwid dan makhrojnya). (QS.Al-Muzammil 73 : 4)

BAB III PENGGUNAAN QIRA ATII DI TPQ AL-MUTTAQIN PEKIRINGAN ALIT KAJEN PEKALONGAN

BAB V PEMBAHASAN. dengan temuan yang ada di lapangan. Terkadang apa yang ada di dalam kajian

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah kalamullah yang merupakan mu jizat yang. diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, dan membacanya merupakan suatu

BAB V PEMBAHASAN. Uraian pembahasan dari hasil penelitian merupakan muatan pada bab ini.

BAB I PENDAHULUAN. dan ia adalah kitab yang selalu dipelihara. Setiap muslim percaya bahwa apa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN SARAN DAN PENUTUP

Belajar Al-Qur an Metode Otak Kanan

BAB I PENDAHULUAN. yang paripurna, sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar haluan

PENGERTIAN dan HUKUM ILMU TAJWID

BAB I PENDAHULUAN. dan manusia akan selalu mencari model-model atau bentuk serta sistem

BAB IV PENERAPAN METODE QIRA ATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DI TPQ BINTANG KECIL 02 SEMARANG

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. (Semarang: Koordinator Pendidikan Al-Quran "Metode Qiraati" cabang Kota Semarang, t.th.), hlm. 25

BAB I PENDAHULUAN. seluruh materi pelajaran yang diprogramkan dalam kurikulum. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. Al quran. Lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Kementerian

BAB 1 PENDAHULUAN. bukunya Praktikum Qira at adalah Kalam Allah yang mengandung mukjizat

BAB I PENDAHULUAN. 1996, hlm. 9. hlm. 5. Bandung, 2000, hlm. 10.

DAFTAR PUSTAKA. Abdillah Muhammad Ibn Ismail al-buchori, Abi, Matan Bukhori juz III, Semarang: Usaha Keluarga, t.th.

BAB I PENDAHULUAN. dibaca dan dipelajari hingga sekarang oleh umat muslim di dunia. Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. sebagai umat akhir zaman ialah mereka terlahir membawa dua modal besar, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI METODE DIROSATI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN DI TPQ AL-FALAH WULUHAN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Amzah, 2010), hlm Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta:

IMPLEMENTASI METODE TARTILI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DI SDIT NURUL HUDA KUTASARI PURBALINGGA

BAB II NILAI SYAHADAH BTQ DAN KOMPETENSI BACA TULIS ALQURAN. berarti banyak sedikitnya isi, kadar atau mutu. 30 Nilai adalah ubahan skor

BAB I PENDAHULUAN. Islam dimana norma-norma agama senantiasa dijadikan sumber pegangan. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS PERAN GURU EKSTRAKURIKULER BTQ DALAM MENGEMBANGKAN MINAT DAN BAKAT SISWA PADA BIDANG

BAB I PENDAHULUAN. SAW yang sangat dicintai dan patut dijaga dan diamalkan oleh umat islam.

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENERAPAN METODE AISAR DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DI SD ISLAM DARUL FALAH GUMELAR LOR TAMBAK BANYUMAS SKRIPSI

BAB V PEMBAHASAN. skripsi ini, dapat didiskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan fokus penelitian.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad SAW dan membaca kitab suci Al-Qur an merupakan suatu. memahami, mengamalkan dan mengajarkan kitab suci Al-Qur an kepada

Prosiding Pendidikan Agama Islam ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia. Ayat Al-Qur an yang ditulis dalam bahasa Arab kemudian

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan merupakan kebutuhan yang penting bagi pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurusan Tarbiyah merupakan jenis pendidikan akademik sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. yang integral dari pendidikan agama. Memang bukan satu-satunya faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. sebagai langkah penting dalam kegiatan ilmiah. Berikut peneliti cantumkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangatlah pesat, sehingga

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Metode Drill dalam Pembelajaran Al-Qur an Hadits pada. Kelas IV di MI Al-Karim Gondang Nganjuk dan MI Miftahul Jannah

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

SILABUS PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Menjaga Martabat Manusia dengan Menjauhi Pergaulan Bebas dan Zina

BAB I PENDAHULUAN. peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran. (Q.S. Al-Qomar:17). 1

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Setelah ditemukan beberapa data yang diinginkan, baik dari hasil

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN LAPANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. Penelitian yang dilakukan oleh Fauziah, mahasiswa jurusan Tarbiyah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN. Doroaampel Sumbergempol Tulungagung, peneliti memperoleh data-data

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Oleh: HERMANTO NIM

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan kegiatan pembelajaran al-qur an. Manusia di zaman ini

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. spiritualitas, di samping membuktikan ajaran-ajaran Al-Qur an yang bersifat

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan, maka kegiatan berikutnya adalah mengkaji hakikat dan makna temuan penelitian. Dari masingmasing temuan hasil penelitian akan dibahas dengan mengacu pada teori dan pendapat para ahli yang berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler dalam meningkatkan kualitas baca Al Qur an melalui berbagai pembelajaran agar benarbenar dapat menjadikan setiap temuan tersebut kokoh dan layak untuk dibahas. A. Program ekstrakurikuler bengkel Al-Qur an dalam meningkatkan kualitas baca Al-Qur an melalui pembelajaran makharijul huruf di MTs Negeri 2 Kota Blitar. Dari temuan sebelumnya dapat dikemukakan bahwa bengkel Al-Qur an merupakan suatu nama program ekstrakurikuler/ pengembangan diri. Kegiatan ekstrakurikuler ini merupakan kegiatan pendidikan di luar jam pelajaran dengan tujuan untuk membantu mengembangkan potensi siswa sesuai dengan potensi, kebutuhan, bakat dan minat mereka melalui suatu program terencana yang diselenggarakan di MTs Negeri 2 Kota Blitar. Sehingga kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran atau disebut juga kegiatan nonakademik. Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, berarti bakat dan kemampuan siswa akan 115

116 tumbuh dan berkembang seiring dengan persaingan-persaingan yang semakin kuat. 1 Di dalam ekstrakurikuler ini ada beberapa cara pembelajaran yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas baca Al-Qur an, salah satunya melalui pembelajaran makharijul huruf. Pelaksanaan pembelajaran ini sangat dipengaruhi oleh guru yang mengajar pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Guru akan berinteraksi dan berkomunikasi langsung dengan peserta didik, dan seorang guru harus bisa memberi contoh bacaan dengan makhraj yang tepat, setelah itu murid menirukannya. Kerana metode yang digunakan dalam proses pembelajaran makharijul huruf ini masih memakai metode kovensional (guru membaca murid menirukan). Makhraj adalah tempat keluar huruf hijaiyah yang 30 macam. Makharij al-huruf artinya membaca huruf-hurufnya sesuai dengan tempat keluarnya seperti di tenggorokan, di tengah lidah, antara dua bibir, dan lain-lain. 2 Bacaan dengan tartil ini akan membawa pengaruh kelezatan, kenikmatan, serta ketenangan, baik bagi para pembaca ataupun bagi para pendengarnya. 3 Dalam meningkatkan kualitas baca Al-Qur an melalui pembelajaran makharijul huruf ini seorang guru melakukan beberapa cara agar murid menjadi terbiasa membaca dengan makhraj yang tepat, diantaranya sebagai berikut: 2012), hlm. 11 1 Andro Mediawan dkk, Ragam Ekskul Bikin Kamu Jadi Bintang, (Jogjakarta: BukuBiru, 2 Abdul Majid Khon, Praktikum Qira at keanehan bacaan alquran qira at ashim dari hafash, (Jakarta: AMZAH, 2013), hlm. 41 3 Abdul Majid Khon, Praktikum Qira at, hlm. 41

117 1. Mengajarkan dan memberi contoh Selama proses kegiatan berlangsung siswa diajarkan utuk selalu memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru, dan seorang guru langsung memberikan contoh cara membaca ayat Al-Qur an yang sudah ditentukan terlebih dahulu sesuai dengan makhraj yang tepat. 2. Menasehati dan memotivasi. Seorang guru tidak segan-segan untuk langsung membenarkan bacaan dari siswa yang kurang sesuai dengan makhraj karena siswa langsung menghadap guru masing-masing, serta guru pun sering menasehati siswa yang dalam bacaan terutama makharaj masih banyak yang salah untuk ikut TPQ di lingkungan sekitar rumah. Karena bengkel Al-Qur an ini hanya sebuah program yang membantu siswa dalam membaca Al-Qur an terutama di lingkungan sekolah. Yang diharapkan dari ekstrakurikuler ini minimal setelah keluar nanti siswa bisa membaca Al-Qur an sesuai dengan makhraj yang sesuai, sehingga pembiasaan dan motivasi dalam hal membaca perlu dilakukan oleh guru kepada peserta didik. Temuan dari peneliti bahwasanya suatu program ekstrakurikuler bengkel Al-Qur an melalui pembelajaran makharijul huruf ini sejalan dengan peningkatan kualitas baca Al-Qur an. Penelitipun melihat adanya peningkatan kualitas bacaan siswa dan melihat adanya suatu usaha yang dilakukan siswa untuk bisa membaca dengan makhhraj yang baik, karena ini adalah hal wajib. Dan berdasarkan hasil dokumentasi dari pembelajaran

118 ekstrakurikuler ini ada penilaian yang dimasukkan dalam buku laporan penilaian, hal tersebut dilakukan guru untuk menentukan kelulusan siswa, sehingga siswa saling bersaing untuk menjadi yang terbaik, tentunya mereka termotivasi agar bisa membaca Al-Qur an dengan makhraj yang tepat. B. Program ekstrakurikuler bengkel Al-Qur an dalam meningkatkan kualitas baca Al-Qur an melalui pembelajaran tajwid di MTs Negeri 2 Kota Blitar. Pelaksanaan dalam setiap pembelajaran ataupun kegiatan harus jelas dan terarah agar tujuan suatu pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan kondusif. Terutama peningkatan kualitas baca Al-Qur an melalui pembelajaran tajwid sangat perlu diperhatiakan, karena dengan mempelajari ilmu tajwid maka siswa diharapkan bisa membaca Al-Qur an dengan baik dan benar, seperti panjang pendeknya, tebal tipisnya, berdengung atau tidaknya, titik komanya, dan lain-lain. Ilmu tajwid sangat perlu diajarkan kepada orang yang ingin membaca atau mempelajari Al Qur an. Sebab, kesalahan satu huruf atau panjang pendeknya dalam membaca Al Qur an dapat berakibat fatal, yakni perubahan arti. Dalam ilmu tajwid diajarkan bagaimana cara mengucapkan huruf yang berdiri sendiri, yang dirangkai dengan huruf lain, melatih lidah mengucapkan huruf sesuai dengan makhraj-nya, mengetahui panjang-pendek suatu bacaan, dan sebagainya. 4 4 Fahmi Amrullah, Ilmu Al Qur an untuk Pemula, (Jakarta: CV Artha Rivera, 2008), hlm. 71

119 Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil wawancara dengan informan, observasi serta dokumentasi, maka dapat dijelaskan bahwa program ekstrakurikuler dalam meningkatan kualitas baca Al-Qur an melalui pembelajaran tajwid di MTsN 2 Kota Blitar sudah diterapkan sekitar 4 tahun yang lalu. Bengkel Al-Qur an bukan satu-satunya cara yang bisa meningkatkan kualitas baca Al-Qur an siswa, tetapi bengkel Al-Qur an hanya sebagai sarana yang bisa membantu siswa dalam belajar baca Al-Qur an. Karena masih banyak sekali siswa yang belum mengerti cara membaca Al- Qur an sesuai dengan kaidah ilmu tajwid yang baik dan benar. Untuk siswa yang mengikuti bengkel Al-Qur an kebanyakan masalah yang dihadapai adalah pada tajwidnya terutama panjang pendeknya bacaan. Karena ilmu tajwid disini sangat perlu dipahami, agar siswa membacanya sesuai dengan kaidah. Seperti yang sudah diperintahkan dalam Qs. Al-Muzammil (73) ayat 4 untuk membaca Al-Qur an dengan tartil (perlahan-lahan). 5 Kemerduan suara disunnahkan dalam membaca Al-Qur an tentunya yang tidak berkelebihan sehingga tidak memanjangkan bacaan yang pendek atau memendekkan bacaan yang seharusnya dibaca panjang. Kalau terjadi demikian sehingga menambah satu huruf atau menguranginya, sekalipun satu huruf hukumnya haram, menurut pendapat para ulama. Berbeda dengan seseorang yang baru 574 5 Depag RI, Al-Qur an dan Terjemahnya (Bandung: CV. Penerbit J-ART, 2004), hlm.

120 belajar yang dilakukan tidak sengaja atau memang baru sedikit kemampuannya maka dimaklumi. 6 Penggunaan metode talaqqi dengan cara (guru membacakan potongan ayat dan murid menirukan) merupakan cara efektif dilakukan guru, karena cara ini sudah ada sejak zaman Rasul, selain itu guru dapat dengan mudah mengetahui letak kesalahan dan membenarkannya, serta hal tersebut dilakukan berulang-ulang. Sehingga siswa akan menjadi tebiasa membaca Al- Qur an dengan baik dan benar. Dalam pembelajaran ini membutuhkan suatu proses dalam memahami, siswa yang kurang lancar membaca Al-Qur an diwajibkan mengikut mulai semester 1 untuk memudahkan guru dalam proses pengajaran, sehingga jika ada ujian baca Al-Qur an siswa bisa dengan lancar membaca. C. Program ekstrakurikuler bengkel Al-Qur an dalam meningkatkan kualitas baca Al-Qur an melalui tahfidz Al-Qur an di MTs Negeri 2 Kota Blitar. Dari hasil temuan peneliti dapat dikemukakan bahwa dalam meningkatkan kualitas baca Al-Qur an melalui hafalan/ tahfidz Al-Qur an diperlukan suatu bekal yang memadai baik dari peserta didik ataupun guru. Seorang siswa harus sudah mampu membaca Al-Qur an dengan lancar dan benar baik dari segi makhraj atau tajwidnya. Begitu pula dengan guru, seorang guru harus mampu menguasai ayat yang akan dihafalkan bahkan juga 6 Tombak Alam, Ilmu Tajwid, (Jakarta: Amzah, 2014), hlm. 2-3

121 hafal dengan ayat tersebut. Dalam kelas tahfidz Al-Qur an ini yang dihafalkan adalah juz 30. Hal ini sejalan dengan pendapat chualid Dja far di dalam buku yang berjudul Beberapa Aspek Ilmiah Tentang Al-Qur an bahwa Dalam menghafal Al-Qur an, yang dibimbing (siswa) tidak bisa dipisahkan dari pembimbing (ustadz), artinya siswa harus ada gurunya. Tanpa ada pembimbing hafalan akan menjadi kacau dan tidak mantap. Pembimbing mestinya yang hafal Al-Qur an atau sekurang-kurangnya menguasai materi hafalan yang ditentukan untuk yang dibimbing. 7 Dalam proses pembelajaran seorang guru harus pandai-pandai memilih metode yang digunakan karena dalam proses menghafal berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara siswa sering jenuh bahkan tidak masuk ekstrakurikuler. Untuk kelas tahfidz Al-Qur an ini seorang guru memakai beberapa metode seperti tahsin tilawah dan pembacaan potongan ayat dari surat tertentu kemudian siswa disuruh meneruskan ayat tersebut sampai selesai. Semakin tua usia seseorang, semakin kaku otot-ototnya. Dengan kata lain, semakin sulit pula baginya untuk mengembalikan kompetensi yang sudah lama hilang. Pada saat itulah latihan tahsin tilawah (perbaikan bacaan) sangat dibutuhkan. 8 Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode tahsin tilawah sebagai berikut: 7 Chuailid Dja far, Beberapa Aspek Ilmiah Tentang Al-Qur an, (Jakarta: PT Pustaka Litera Antar Nusa, 1994), hlm. 145 8 Ahmad Sayuti Anshari Nasution, Al-Itqan, Pedoman Merapikan Bacaan Al-Qur an, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), hlm. 3

122 1. Guru memberikan contoh dengan memperindah bacaan ayat-ayat Al-Qur an yang sudah dipilih, tentunya dengan makhraj dan tajwid yang baik. 2. Siswa menirukan bacaan tersebut secara bersama-sama dengan guru/ustadz. 3. Siswa membaca satu persatu sesuai dengan urutan tempat duduk masing-masing, dan guru langsung membenarkan bacaan apabila ada suatu bacaan yang kurang tepat. 4. Siswa disuruh mengulang-ulang sampai bacaan siswa sudah benar semua dan dengan nada yang baik, apabila dirasa sudah cukup maka akan dilanjutkan kepada ayat selanjutnya. Dengan demikian temuan hasil peneliti terhadap peningkatan kualitas baca Al-Qur an melalui pembelajaran makharijul huruf sesuai dengan konsep peningkatan kualitas baca dengan menggunakan beberapa metode yang menarik perhatian siswa agar tidak cepat jenuh. Sehingga siswa dapat dengan semangat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bengkel Al-Qur an dan kualitas bacaannyapun bisa meningkat dengan adanya metode-metode yang menarik.