BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

PEMBAHASAN KASUS SUMBER DANA BANK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

BAB II LANDASAN TEORI. Di Indonesia terdapat banyak lembaga keuangan yang tentunya mengelola

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi

BAB II LANDASAN TEORI. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangkah meningkatkan

KLIPPING BANK OLEH : NUR. FRATIWI KELAS : X IPS 4

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Perbankan, Bank, Fungsi Bank dan Jenis Bank

BAB II LANDASAN TEORI. yang semakin terhadap banco-banco ini, maka orang bukan saja menukarkan uang

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA. didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Sedangkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari dan menyalurkan ke dalam masyarakat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang diharapkan secara efektif dan efisien, selain itu prosedur juga dapat

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM

BAB II LANDASAN TEORI. Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI tentang perbankan, adalah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kelebihan dana (surplus) dengan pihak yang kekurangan dana (deficit), selain itu

UNISKA TABUNGAN

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah terdapat beberapa jenis bank yang di Indonesia :

BAB II LANDASAN TEORI. Kata bank berasal dari bahasa Italia banque atau Italia banca yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BANK. keuangan (Financial Intermediary) antara debitur dan kreditur

Sumber-sumber Dana Bank

PROSEDUR PEMBUKAAN GIRO RUPIAH PADA BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG KUSUMA BANGSA SURABAYA TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Negara berkembang maupun negara maju, perbankan adalah suatu industri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan diperbaharui dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998.

STIE DEWANTARA Manajemen Bank

BAB II URAIAN TEORITIS

JENIS, PERIZINAN, PENDIRIAN DAN KEPEMILIKAN

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta, hasil

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2004

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari

Pertemuan ke V : Produk Dana

BAB II LANDASAN TEORI. dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank lainnya. Menurut Manurung dan Manurung (2009: 7) mendefinisikan

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47

BAB I PENDAHULUAN. Di Negara berkembang, seperti Indonesia pemahaman masyarakat mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB II LANDASAN TEORI

PELAKSANAAN TABUNGAN CITRA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL, Tbk KANTOR CABANG UTAMA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

Jenis-jenis Uang dan Contohnya Tugas Pokok Bank Umum IPS. Oleh : Nashra Kautsari IX

BAB I PENDAHULUAN. kondisi kesehatan bank tersebut dimana dalam penilaian kesehatannya, Bank

PERTEMUAN KE - 3 BANK

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan uang. Aktivitas perbankan yang pertama adalah

INKASO DOSEN PENGAMPU H. GITA DANUPRANATA OLEH MELINDA DWIJAYANTI ( ) DHYKA RACHMAENI ( )

BAB II LANDASAN TEORI. 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, adalah badan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SUMBER SUMBER DANA BANK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB VI JASA-JASA BANK

Ronny Kusnandar ISSN Nomor

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran I. Surat Edaran Nomor SE-121/PJ/2010 tentang Penegasan Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai atas Kegiatan Usaha Perbankan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Baik di Indonesia maupun di seluruh dunia banyak orang-orang yang

PENDAHULUAN. Hukum Perbankan. Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 39

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB II LANDASAN TEORI. demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. dan telah menjadi kebanggan tersendiri. Bank Jatim telah berupaya keras untuk

BAB II LANDASAN TEORI. yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

BAB II LANDASAN TEORI. tahun 1998 tentang perbankan. bentuk simpanan. berharga, transfer, dan sebagainya.

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/ 9 /PBI/2003 TENTANG PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA,

MODUL SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA (2 SKS) BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA & KONSEP SYARIAH. Oleh : Feni Fasta, SE, M.Si

Anita Asnawi, S.Sos., MM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. jalan mengedarkan alat-alat pembayaran berupa uang giral.

melindamelindo.wordpress.com Page 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (surplus) kepada pihak yang kekurangan dana (deficit) di samping

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. usaha bank dalam menghimpun dana dari masyarakat. Perolehan dana ini

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank sangatlah penting bagi perekonomian suatu negara dalam hal

Implementasi Psak No. 31 Tentang Akuntansi Perbankan Untuk Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga Pada PT. Bank Bjb Kantor Cabang Majalengka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

Kegiatan- kegiatan tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut:

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Bank adalah suatu lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata Bank berasal dari bahasa italia banca yang berarti tempat penukaran uang sedangkan menurut undang-undang perbankan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau dalam bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. (http://id.wikipedia.org/wiki/bank, diakses tanggal 24 November 2013). Menurut Kasmir (2008:2) menyatakan bahwa : Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Bank adalah lembaga keuangan dengan aktifitas menghimpun dana berupa tabungan, giro dan simpanan lainnya dari pihak yang berlebihan dana ( surplus of fund) dan kemudian bank akan segera menyalurkan dana tersebut dalam bentuk kredit kepada pihak yang membutuhkan dana (lack of fund). 11

12 2.2 Jenis Bank Menurut Kegiatan Usaha Jenis Bank yang diakui secara resmi sesuai dengan undang-undang terdiri dari dua jenis, yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR ). Dijelaskan lebih lanjut dalam ayat 2 pasal 5 UU No.7 tahun 1992 bahwa Bank Umum dapat mengkhususkan diri untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Sehingga meskipun jenisnya hanya dibatasi dengan Bank Umum dan BPR, Bank Umum dapat berspesialisasi pada bidang ataupun jenis kegiatan tertentu tanpa harus menjadi suatu kelompok tertentu. Jenis bank ini diharapkan dapat memudahkan bank dalam memilih kegiatan-kegiatan perbankan yang paling sesuai dengan karakter masingmasing bank tanpa harus dengan perizinan tambahan. Bank Umum didefinisikan oleh undang-undang No.10 Tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan-kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh Bank Umum adalah : a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya. b. Memberikan kredit. c. Membeli, menjual atau menjamin resiko sendiri maupun untuk kepentingan atas perintah nasabahnya dalam bentuk surat-surat wesel, obligasi, surat

13 dagang berjangka waktu sampai dengan satu tahun, instrument surat berharga lainnya yang berjangka waktu sampai dengan satu tahun. d. Memindahkan / mengirimkan uang untuk kepentingan nasabah (transfer). e. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ke tiga. f. Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. g. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain dibidang keuangan sperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. h. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dnegan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. 2.3 Jenis Jenis Bank Dalam praktiknya, di Indonesia terdapat beberapa jenis perbankan. Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, perbankan di Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian, sehingga fungsi utama perbankan di Indonesia adalah sebagai

14 penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Adapun jenis perbankan dapat ditinjau dari beberapa segi yaitu sebagai berikut : 2.3.1 Dilihat dari Segi Fungsi Menurut UU Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, jenis bank menurut fungsinya adalah sebagai berikut : - Bank umum, yaitu bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. - Bank Perkreditan Rakyat, adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 2.3.2 Dilihat dari Segi Kepemilikannya - Bank Milik Pemerintah, merupakan bank yang akte pendiriannya maupun modal bank ini sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga keuntungannya dimiliki oleh pemerintah pula. - Bank Milik Swasta Nasional, merupakan bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional, sehingga keuntungannya menjadi milik swasta pula. - Bank Milik Koperasi, merupakan bank yang kepemilikan sahamsahamnya oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi.

15 - Bank Milik Asing, merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, atau seluruh sahamnya dimiliki oleh pihak asing (luar negeri). - Bank Milik Campuran, merupakan bank yang sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional dan secara mayoritas sahamnya dipegang oleh warga Negara Indonesia. 2.3.3 Dilihat dari Segi Status - Bank Devisa, merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri, travellers cheque, dan pembayaran L/C. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ditentukan oleh Bank Indonesia. - Bank Non Devisa, merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi yang berhubungan dengan luar negeri. 2.3.4 Dilihat dari Segi cara menentukan harga - Bank berdasarkan prinsip konvensional Mayoritas bank yang berkembang di Indonesia adalah bank yang berorientasi pada prinsip konvensional. Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada para nasabahnya, bank prinsip konvensional menggunakan dua metode yaitu :

16 1) Menentukan bunga sebagai harga jual untuk produk simpanan dan harga beli untuk produk pinjamannya (kredi t) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu. 2) Menentukan jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan konvensional menerapkan berbagai biaya dalam nominal atau presentase tertentu seperti biaya administrasi, biaya provisi, sewa, iuran dan biayabiaya lainnya. - Bank berdasarkan prinsip syariah Bank berdasarkan prinsip syariah menerapkan aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dengan pihak lain baik dalam hal untuk penyimpanan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya. Penentuan harga bagi bank yang berprinsip syariah adalahdengan cara : 1) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah) 2) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah) 3) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni (ijarah) 4) Atau dengan adanya pilihan pemindahan adanya kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain ( ijarah waiqtina) 5) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah). (sumber : Manajemen perbankan 2004 : 20-31)

17 2.4 Pengertian Tabungan Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Perbankan nomor 10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannnya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet gito, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Syarat-syarat penarikan tertentu maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian atau kesepakatan yang telah dibuat antara bank dengan nasabah. Misalnya dalam hal frekuensi penarikan, apakah dua kali seminggu atau setiap hari atau mungkin setiap saat. Yang jelas haruslah sesuai dengan perjanjian sebelumnya antara bank dengan nasabah. Kemudian dalam hal sarana atau alat penarikan juga tergantung dengan perjanjian antara keduanya. Ada beberapa alat penarikan tabungan, hal ini tergantung dari persyaratan bank masing-masing, mau menggunakan sarana yang mereka inginkan. Alat ini dapat digunakan sendiri-sendiri atau seara bersamaan. Alat-alat yang dimaksud adalah : 2.4.1 Buku Tabungan Kepada setiap penabung biasanya diberikan buku tabungan. Di dalam buku tabungan berisi catatan saldo tabungan, penarikan, peyetoran dan pembebanan-pembebanan yang mungkin terjadi. Buku ini digunakan pada saat penarikan, sehingga langsung dapat mengurangi saldo yang ada di buku tabungan tersebut.

18 2.4.2 Slip Penarikan Merupakan formulir penarikan di mana nasabah cukup menulis nama, nomor rekening, jumlah uang serta tanda tangan nasabah untuk menarik sejumlah uang. Slip penarikan ini biasanya digunakan bersamaan dengan buku tabungan. 2.4.3 Kartu Yang Terbuat Dari Plastik Yaitu jenis kartu kredit yang terbuat dari plastik yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungannya, baik uang yang ada di bank maupun di mesin Automated Teller Machine (ATM). Mesin ATM ini biasanya tersebar ditempat-tempat yang strategis. Kepada nasabah pemegang kartu ATM akan diberikan nomor PIN atau kata sandi yang digunakan setiap kali menarik uang dari ATM. 2.4.4 Kombinasi Yaitu penarikan tabungan dapat dilakukan kombinasi antara buku tabungan dengan slip penarikan. 2.5 Persyaratan Bagi Penabung Untuk menabung di bank diperlukan berbagai persyaratan. Tujuannya adalah agar pelayanan yang diberikan kepada para nasabah menjadi sempurna. Di samping itu, juga memberikan keamanan dan kemudahan serta keuntungan bagi bank maupun nasabahnya. Hal-hal yang berkaitan dengan tabungan dapat diatur oleh bank

19 penyelenggara, asal sesuai dan tidak bertentangan dengan ketentuan Bank Indonesia. Pengaturan sendiri oleh masing-masing bank agar tabungan dibuat semenarik mungkin, sehingga nasabah bank tertarik untuk menabung di bank yang mereka inginkan. Pengaturan dari masing-masing bank antara lain: 2.5.1 Bank Penyelenggara Setiap bank dapat menyelenggarakan tabungan, baik bank pemerintah maupun bank swasta, dan semua bank umum serta Bank Perkreditan Rakyat (BPR), kecuali bank asing. 2.5.2 Persyaratan Penabung Untuk syarat-syarat menabung, seperti prosedur yang harus dipenuhi, yaitu jumlah setoran, jumlah penarikan, umur penabung maupun kelengkapan dokumen lainnya tergantung bank yang bersangkutan. Biasanya persyaratan saat melakukan pembukaan tabungan sebagai berikut : 1) Warga Negara Indonesia (WNI), 2) Berusia minimal 17 tahun, 3) Menyerahkan foto copy kartu identitas diri (berupa KTP, Kartu Pelajar, SIM, atau Paspor bagi WNA yang memiliki karti izin menetap sementara atau referensi dari perusahaan tempatnya bekerja), 4) Mengisi dan menandatangani formulir permohonan pembukaan rekening tabungan,

20 5) Menandatangani ketentuan atau persyaratan umum bagi nasabah sebagai tanda persetujuan, 6) Memberikan contoh tandatangan pada speciment dan foto copy kartu identitas diri, 7) Melakukan penyetoran awal tabungan, besar nominalnya ditentukan oleh pihak bank. 2.5.3 Jumlah Setoran Baik untuk setoran minimal waktu pertama sekali menabung maupun setoran selanjutnya serta jumlah minimal yang harus tersedia di buku tabungan tersebut, juga diserahkan kepada bank penyelenggara. 2.5.4 Pengambilan Tabungan Merupakan jumlah maksimal yang harus ditarik, yaitu tidak melebihi saldo minimal dan frekuensi penarikan dalam setiap harinya, apakah setiap saat atau setiap hari tergantung bank yang bersangkutan. 2.5.5 Bunga dan insentif Besarnya bunga tabungan dan cara perhitungan bunga didasarkan apakah harian, saldo rata-rata, atau saldo terendah diserahkan sepenuhnya kepada bank-bank penyelenggara. Begitu pula dengan insentif, baik berupa hadiah, cenderamata, dan lain sebagainya dengan tujuan untuk menarik nasabah agar menabung.

21 2.5.6 Penutupan Tabungan Syarat-syarat untuk ditutupnya tabungan oleh bank dapat dilakukan oleh nasabah sendiri atau ditutup oleh bank karena alasan tertentu. Berikut merupakan alasan penutupan tabungan : 1) Tidak aktif dalam melakukan transaksi dalam tiga bulan, 2) Pengendapan dibawah saldo terendah, 3) Nasabah ingin pindah bank, 4) Kartu ATM dan buku tabungan hilang, 5) Kartu ATM terblokir, 6) dan lain sebagainya. 2.6 Metode Perhitungan Bunga Biaya yang dikeluarkan oleh bank untuk simpanan tabungan biasanya berupa bunga. Perhitungan bunga pada masing-masing bank berbeda-beda, semuanya tergantung suku bunga yang diberikan oleh pihak bank yang bersangkutan. Metode pembebanan bunga yang diberikan yaitu antara lain : 2.6.1 Metode Saldo Harian Metode berdasarkan saldo harian perhitungannya dilakukan setiap hari dan jumlah total bunga tiap bulan yang bersangkutan akan dikreditkan ke rekening pemilik tabungan pada awal bulan.

22 Tabel 2.6.1 Contoh perhitungan bunga tabungan berdasarkan saldo harian Tanggal Saldo Bunga Keterangan 01-05 Rp 750.000,- Rp 1.643,83 Rp 750.000 x 20% x 4 365 05-12 Rp 1.250.000,- Rp 4.794,52 Rp 1.250.000 x 20% x 7 365 12-18 Rp 1.150.000,- Rp 3.780,82 Rp 1.150.000 x 20% x 6 365 18-27 Rp 500.000,- Rp 2.465,75 Rp 500.000 x 20% x 9 365 27-30 Rp 1.500.000,- Rp 2.465,75 Rp 1.500.000 x 20% x 3 365 Bunga yang akan diterima bila dihitung berdasarkan saldo harian adalah sebesar : Bunga = Rp 1.643,83 + Rp 4.794,52 + Rp 3.780,82 + 2.465,75 + 2.465,75 = Rp 15.150,67,- Pencatatan Jurnal Bunga Tabungan untuk saldo harian : Jurnal Bunga Tabungan D/ Biaya bunga rekening Tabungan Rp 15.150,67 K/ Rekening tabungan a.n Rp 15.150,67

23 2.6.2 Metode Saldo Rata-rata Metode berdasarkan saldo rata-rata perhitungannya dengan cara menjumlahkan saldo harian, kemudian dibagi dengan jumlah hari. Hasilnya merupakan nominal atau saldo yang dipakai sebagai dasar perhitungan bunga tabungan. Kemudian dikalikan dengan tingkat bunga lalu dibagi dengan satu tahun dalam bulan. Rumus untuk menghitung bunga berdasarkan saldo rata-rata Jumlah Saldo rata-rata Saldo rata-rata = Jumlah Hari Jumlah saldo rata-rata x Suku Bunga x Jumlah hari Bunga Saldo rata-rata = 365 Tabel 2.6.2 Contoh perhitungan bunga tabungan berdasarkan saldo rata-rata Tanggal Saldo Saldo rata-rata Keterangan 01-05 Rp 750.000,- Rp 3.000.000 Rp 750.000 x 4 05-12 Rp 1.250.000,- Rp 8.750.000 Rp 1.250.000 x 7 12-18 Rp 1.150.000,- Rp 6.900.000 Rp 1.150.000 x 6 18-27 Rp 500.000,- Rp 4.500.000 Rp 500.000 x 9 27-30 Rp 1.500.000,- Rp 4.500.000 Rp 1.500.000 x 3

24 Saldo rata-rata = Rp 3.000.000 + Rp 8.750.000 + Rp 6.900.000 + Rp 4.500.000 + Rp Rp 27.650.000 4.500.000 = Rp 27.650.000 = = Rp 921.666,- 30 Jadi perhitungan bunga adalah : Rp 921.666 x 15% x 30 Bunga Saldo rata-rata = 365 = Rp 11.365,- Jadi, bunga yang diterima bila dihitung berdasarkan saldo rata-rata adalah sebesar Rp 11.365,- Pencatatan Jurnal Bunga Tabungan untuk saldo rata-rata : Jurnal Bunga Tabungan D/ Biaya bunga rekening Tabungan Rp 11.365 K/ Rekening tabungan a.n Rp 11.365 2.6.3 Metode Saldo Terendah Metode berdasarkan saldo terendah perhitungannya dengan cara saldo harian terendah dari transaksi tabungan dikalikan dengan tingkat bunga dan jangka waktu dibagi dengan hari satu tahun (365 hari). Rumus untuk menghitung bunga berdasarkan saldo terendah adalah : Saldo x Rate Bunga = 12 bulan

25 Tabel 2.6.3 Contoh perhitungan bunga tabungan berdasarkan saldo terendah Tanggal Transaksi Debet Kredit Saldo 01 Setor Tunai - Rp 750.000,- Rp 750.000,- 05 Setor Tunai - Rp 500.000,- Rp 1.250.000,- 12 Tarik Tunai Rp 100.000,- - Rp 1.150.000,- 18 Transfer Keluar Rp 650.000,- - Rp 500.000,- 27 Transfer Masuk - Rp 1.000.000,- Rp 1.500.000,- Bunga yang akan diterima bila dihitung berdasarkan metode saldo terendah adalah sebesar : Rp 500.000 x 20% Bunga = 12 = Rp 8.333,- Pencatatan Jurnal Bunga Tabungan untuk saldo terendah : Jurnal Bunga Tabungan D/ Biaya bunga rekening Tabungan Rp 8.333,- K/ Rekening tabungan a.n Rp 8.333,- Jika dilihat dari perhitungan bunga di atas, dapat dilihat bahwa bunga yang dihitung berdasarkan saldo harian memiliki hasil yang paling besar. Dengan kata lain bunga yang dihitung berdasarkan saldo harian lebih menguntungkan

26 bagi nasabah. Pembebanan suku bunga tabungan tergantung kepada bank yang bersangkutan, namun dalam praktinya bank sering menggunakan saldo harian.