BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Objek Penelitian. menggunakan data sekunder yang di dapat dari situs resmi BEI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Deskripsi Objek Penelitian. minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi. Objek penelitian yang

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka. berdasarkan beberapa peneliti sebelumnya. Struktur modal itu merupakan campuran

perusahaan yaitu dari hutang (pinjaman) dan modal sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. yang dikaitkan dengan pembiayaan hutang dan ekuitas. Keputusan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan menganalisis perpaduan dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dana maka diperlukan keputusan pendanaan yang tepat. Keputusan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh perusahaan adalah keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Selain saham, utang digunakan sebagai alternatif pendanaan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk kredit. Bank menjual jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat, baik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat sekarang ini banyak perusahaanperusahaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan kriteria dalam pemilihan sampel yang telah ditetapkan di bab

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pembelanjaan permanen yang mencerminkan pertimbangan atau

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahun 2012 sampai dengan Data yang digunakan dalam penelitian ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa kajian teori. Teori teori struktur modal bertujuan sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. bagaimana mengelola struktur modal dan memaksimalkan kesejahteraan pemegang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. telah membuat suatu perusahaan berusaha meningkatkan nilai perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan dalam mengembangkan usahanya dan menunjukkan. dengan meningkatkan inovasi dan produktivitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah perusahaan selalu membutuhkan modal baik untuk

Ayu Mulyaningsih. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan usaha yang sangat ketat. Hal ini akan mendorong

FAKTOR-FAKTOR PENENTU STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN NON KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pengambilan keputusan mengenai sumber pendanaan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. modal perusahaan, investor tidak dapat dipisahkan dari informasi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan nilai perusahaan, memakmurkan pemilik saham dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersedia bagi pemegang saham (Sartono, 2012:263). Setiap keputusan pendanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal, struktur modal telah menjadi salah satu faktor

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. Struktur modal akan menentukan biaya modal. Biaya modal adalah balas jasa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau keuntungan perusahaan. Profitability menggambarkan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat meningkatkan harga saham. Perusahaan yang sudah listing pada bursa,

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya persaingan dalam era globalisasi saat ini menuntut setiap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB 1 PENDAHULUAN. baik mengunakan hutang (debt financing) ataupun dengan mengeluarkan saham

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. para peneliti dapat mentindaklanjuti pada penelitian berikutnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan masalah penelitian serta perumusan hipotesis.

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian terutama dalam hal kebijakan agar perusahaan dapat menjawab

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yuliati (2010) tentang Pengujian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu yang meneliti variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengambilan data melalui ICMD (Indonesia Capital Market Directory).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum dan Obyek/Subyek Penelitian. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh sebanyak 147 sampel yang selalu menyampaikan laporan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDUHULUAN. mengembangkan usahanya perusahaan harus mengembangkan perusahaannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Pengklasifikasian Utang. Utang Menurut Djarwanto (2004) merupakan kewajiban perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini dunia usaha sangat tergantung sekali dengan masalah pendanaan,

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keberlangsungan perusahaan-perusahaan di Indonesia terlihat tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaannya memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan

Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor yang menentukan nilai perusahaan. Sejak Modigliani dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatkan keunggulan produk yang dimiliki perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis.

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era ekonomi global yang semakin maju saat ini, akan menimbulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berjudul Factors Determining the Capital Structure of Pharmaceutical

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap negara menginginkan perekonomian negaranya untuk

I. PENDAHULUAN. total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono, 1998). Besarnya laba digunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan, maupun sumber daya manusianya. Merupakan tantangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan pendanaan merupakan sebuah keputusan yang penting untuk. kelangsungan perusahaan. Perusahaan memerlukan pendanaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Modal merupakan unsur penting dalam suatu perusahaan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara memadai. Hasil analisis data penelitian diuraikan dengan menyajikan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Berikut beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ekonomi global yang terus maju pada saat ini, dapat menimbulkan

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015 yang telah mengeluarkan data keuangan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang di dapat dari situs resmi BEI www.idx.co.id. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 43 perusahaan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling yakni pengambilan sampel dengan kriteria tertentu, dengan kriteria sebagai berikut : 1) Perusahaan yang bergerak di industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2) Periode 2011 2015. 3) Mempublikasikan laporan keuangan periodik selama periode pengamatan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 dengan lengkap dan tidak mengalami loss atau kerugian. 4)Tidak memiliki ekuitas negatif dan memiliki data yang lengkap. 5) Perusahaan yang mengunakan mata uang Rupiah. Berdasarkan kriteria diatas, maka yang menjadi sampel adalah sebanyak 24 perusahaan. Nama-nama perusahaan yang menjadi sampel penelitian pada masingmasing tahun disajikan pada lampiran. Sedangkan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitability, growth, business risk, liquidity, size, dan age. 48

49 4.2 Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah proses pengumpulan, penyajian dan peringkasan yang berfungsi untuk memberikan gambaran data yang diteliti secara memadai. Analisis deskriptif dari data yang diambil untuk penelitian ini adalah dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. Deskripsi variabel dalam statistik deskriptif yang digunakan pada penelitian ini meliputi nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi dari satu variabel dependen yaitu leverage dan enam variabel independen yaitu profitability, growth, business risk, liquidity, size, dan age. Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data. Statistik deskriptif menggambarkan karakter sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 6 Hasil Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Leverage 121 0.809 0.940 0.87996 0.032071 Profitability 121-0.076 0.045 0.01741 0.016096 Risk 121 0.131 2.826 0.84474 0.780587 Growth 121-18.661 56.156 9.18089 9.261353 Age 121 13 120 49.90909 26.344196 Size 121 4.1139433 9.7844377 8.489568293 8.923298464 Liquidity 121 0.426 1.196 0.77897 0.131430

50 1. Leverage Berdasarkan hasil pengolahan data pada table 6, leverage memiliki nilai minimum 0.809 yang dimiliki oleh perusahaan Bank Mandiri 2015, sedangkan nilai maksimum 0.940 kali yang dimiliki oleh perusahaan Bank Artha Graha Internasional Tbk tetapi pada tahun 2011. Nilai rata-rata (mean) sebesar 0.87996 dan standar deviasi 0.032071. 2. Profitability Pada profitabilitas perusahaan memiliki nilai rata-rata sebesar 0.01741 kali dengan standar deviasi sebesar 0.032071. Nilai terkecil yaitu sebesar -0.076 kali yang dimiliki oleh perusahaan Bank JTrust Indonesia Tbk pada tahun 2013, sedangkan rasio profitability terbesar adalah sebesar 0.045 kali yang dimiliki oleh perusahaan Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk pada tahun 2013. 3. Business Risk Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif tersebut juga dapat diketahui bahwa nilai minimum business risk yakni sebesar 0.131 yang dimiliki oleh perusahaan Bank Capital Indonesia Tbk sedangkan nilai maksimum 2.826 yang dimiliki oleh Bank JTrust Indonesia Tbk. Nilai rata-rata (mean) sebesar 0.84474 dan standar deviasi 0.780587. 4. Growth Untuk nilai pertumbuhan terkecil adalah sebesar -18.661 yang dimiliki oleh

51 perusahaan Bank of India Indonesia Tbk pada tahun 2015, dan pertumbuhan asset terbesar adalah sebesar 56.156 yang dimiliki oleh perusahaan Bank Mayapada Internasional Tbk pada tahun 2011. Nilai rata-rata (mean) sebesar 9.18089 dan standar deviasi 9.261353. 5. Age Lalu untuk age dapat diketahui bahwa nilai minimum age yakni sebesar 13 tahun yang dimiliki oleh perusahaan Bank Mandiri pada tahun 2011 sedangkan nilai maksimum 120 tahun yang dimiliki oleh perusahaan Bank Rakyat Indonesia Tbk pada tahun 2015. Nilai rata-rata (mean) sebesar 49.90909 dan standar deviasi 26.344196. 6. Size Kemudian size dapat diketahui memiliki nilai minimum 4.113943352 yang dimiliki oleh perusahaan Bank JTrust Indonesia Tbk, sedangkan nilai maksimum yakni 9.784437746 yang dimiliki oleh perusahaan Bank of India Indonesia Tbk. Nilai ratarata (mean) sebesar 8.489568293 dan standar deviasi 8.923298464. 7. Liquidity Pada liquidity dapat diketahui bahwa nilai minimum liquidity yakni sebesar 0.426 yang dimiliki oleh perusahaan Bank Capital Indonesia Tbk pada tahun 2011 sedangkan nilai maksimum 1.196 yang dimiliki oleh perusahaan Bank Victoria

52 Internasional Tbk pada tahun 2012. Nilai rata-rata (mean) sebesar 0.77897 dan standar deviasi 0.131430. 4.3 Analisa Data 1. Multiple Linear Regression Leverage = 0.898-0.810 Profitability + 0.002 Risk + 0.001 Growth + 0.000 Age - 6,898E-12 Size - 0.039 Liquidity Dari persamaan regresi diatas dapat diketahui bahwa : 1. Nilai konstan sebesar 0.898 artinya jika profitability, risk, growth, age, dan liquidity bernilai konstan (tetap), maka leverage sebesar 0.898 2. Koefisien regresi profitability sebesar 0.810 menunjukan bahwa hubungan profitability terhadap leverage adalah negatif 3. Koefisien regresi risk sebesar 0.002 menunjukan bahwa hubungan risk terhadap leverage adalah positif 4. Koefisien regresi growth sebesar 0.001 menunjukan bahwa hubungan growth terhadap leverage adalah positif 5. Koefisien regresi age sebesar 0.000 menunjukan bahwa hubungan age terhadap leverage adalah positif 6. Koefisien regresi size sebesar 6.898E-12 menunjukan bahwa hubungan size terhadap leverage adalah negatif 7. Koefisien regresi liquidity sebesar 0.039 menunjukan bahwa hubungan liquidity terhadap leverage adalah negative

53 2. Uji Regresi secara Individu (Uji t) Uji-t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen yaitu pengaruh dari masing-masing variabel independen yang terdiri profitability, growth, tangibility, liquidity, size, dan operating leverage terhadap leverage Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (sig < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Hasil uji-t dalam penelitian ini yakni : Hasil uji T adalah sebagai berikut : Tabel 7 Hasil Uji Hipotesis Variabel Koefisien Sig. Profitability -0.810 0.000 Risk 0.002 0.000 Growth 0.001 0.559 Age 0.000 0.001 Size -6.898E-12 0.000 Liquidity -0.039 0.041 Berdasarkan hasil uji T, maka dapat diketahui sebagai berikut : H1 : terdapat pengaruh antara Profitability terhadap leverage Hasil pengujian menunjukkan nilai signifikansi dari profitability sebesar 0.000 < 0.05 (alpa 5 persen), hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan. Hasil koefisien menunjukkan besarnya pengaruh profitability terhadap leverage adalah sebesar -0.810, sehingga terdapat pengaruh negatif profitability terhadap leverage.

54 H2 : terdapat pengaruh antara Business Risk terhadap leverage Hasil pengujian menunjukkan nilai signifikansi dari business risk sebesar 0.000 < 0.05 (alpa 5 persen), hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan. Hasil koefisien menunjukkan besarnya pengaruh business risk terhadap leverage adalah sebesar 0.002, sehingga terdapat pengaruh positif business risk terhadap leverage. H3 : terdapat pengaruh antara Growth terhadap leverage Hasil pengujian menunjukkan nilai signifikansi dari growth sebesar 0.559 > 0.05 (alpa 5 persen), hal ini berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan, sehingga tidak terdapat pengaruh growth terhadap leverage. H4 : terdapat pengaruh antara Age terhadap leverage Hasil pengujian menunjukkan nilai signifikansi dari age sebesar 0.001 < 0.05 (alpa 5 persen), hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan. Hasil koefisien menunjukkan besarnya pengaruh age terhadap leverage adalah sebesar 0.000, sehingga terdapat pengaruh positif age terhadap leverage. H5 : terdapat pengaruh antara Size terhadap leverage Hasil pengujian menunjukkan nilai signifikansi dari size sebesar 0.000 < 0.05 (alpa 5 persen), hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan. Hasil koefisien menunjukkan besarnya pengaruh size terhadap leverage adalah sebesar -6.898E-12, sehingga terdapat pengaruh negatif size terhadap leverage.

55 H6 : terdapat pengaruh antara Liquidity terhadap leverage Hasil pengujian menunjukkan nilai signifikansi dari liquidity sebesar 0.041 < 0.05 (alpa 5 persen), hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan. Hasil koefisien menunjukkan besarnya pengaruh liquidity terhadap leverage adalah sebesar -0.039, sehingga terdapat pengaruh negatif liquidity terhadap leverage. 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian 1. Profitability Hasil pengujian menunjukkan bahwa profitabilitas (profitability) berpengaruh negatif signifikan terhadap leverage. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya (imtiaz 2016) yang sejalan dengan pecking order theory yang menunjukan bahwa adanya hubungan negatif antara profitability dan leverage, karena perusahaan-perusahaan dengan profitability yang lebih tinggi diharapkan lebih sedikit dalam menggunakan leverage untuk kegiatan investasi mereka. Hal ini disebabkan return yang tinggi akan menyediakan sejumlah dana internal yang relatif besar yang dapat diakumulasikan sebagai laba ditahan. Semakin tinggi porsi dana yang tersedia untuk membiayai operasionl perusahaan dan kesempatan investsi dari laba ditahan, maka tingkat utang akan semakin kecil. Dana internal lebih disukai karena memungkinkan perusahaan untuk tidak perlu mencari pinjaman lagi dari pihak luar. Dengan demikian profitability memiliki pengaruh negatif terhadap leverage. Tetapi hasil penelitian ini berbeda dengan trade off theory yang menyatakan profitability berhubungan positif terhadap leverage. Meningkatnya profitability meningkatkan daya tarik pihak eksternal (investor dan kreditor), dan jika

56 kreditor semakin tertarik untuk menanamkan dananya ke dalam perusahaan, sangat memungkinkan leverage juga semakin meningkat (dengan asumsi peningkatan leverage relatif lebih tinggi daripada peningkatan modal sendiri). perusahaan yang memiliki profitability yang lebih tinggi akan menggunakan lebih banyak leverage karena pajak yang berasal dari peningkatan leverage (Myers, 1984). Bankruptcy costs dan agency cost juga dapat mendorong profitability dari dana untuk mengambil lebih banyak leverage. Perusahaan yang memiliki profitability lebih telah meningkatkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban tetap untuk pembayaran leverage. Oleh karena itu, mereka akan memiliki lebih banyak leverage untuk mengambil profitability dari peningkatan manfaat pajak dengan lebih menarik biaya leverage. 2. Business Risk Hasil pengujian menunjukkan bahwa business risk berpengaruh positif signifikan terhadap leverage. Berbeda dengan penelitian sebelumnya Chipeta et al. (2016) yang menyatakan hubungan negatif antara business risk terhadap leverage telah dijelaskan dalam Trade off theory bahwa semakin banyak leverage semakin tinggi beban atau risiko yang ditanggung perusahaan seperti : agency cost, biaya kebangkrutan, keengganan kreditur untuk memberi pinjaman dalam jumlah besar (Turnbull, 1979). Sebagai implikasinya, perusahaan dengan business risk besar harus menggunakan leveage lebih kecil dibanding perusahaan yang mempunyai business risk rendah, karena semakin besar business risk, penggunaan leverage yang besar akan mempersulit perusahaan dalam mengembalikan leverage mereka (Mutamimah,

57 2003). Yuniningsih menemukan bahwa variabel bussines risk berhubungan negatif secara signifikan terhadap leverage yang dalam hal ini konsisten dengan hasil penelitian Bayless et.al (1994) sedangkan hasil ini sesuai dengan penelitian Syukriy (2001) yang menemukan bahwa variabel risiko secara statistik signifikan berpengaruh positif terhadap tingkat leverage perusahaan. 3. Growth Dari hasil pengujian pada hipotesis ketiga ini diperoleh dari pengujian variabel growth dimana growth tidak berpengaruh secara signifikan terhadap leverage. Tetapi hasil ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya Imtiaz et al (2016) mengatakan adanya pengaruh negatif antara growth dan leverage. Trade off theory menunjukan bahwa untuk menghindari subtitusi asset dan investasi yang dapat menimbulkan agency problem pemegang saham dapat menyebabkan investasi yang kurang maksimal. Titman dan Wessel (1988) menyebutkan bahwa agency cost perusahaan berkembang cenderung lebih tinggi mengakibatkan tingginya biaya leverage. Dengan demikian, perusahaan yang berkembang menghadapi tingginya biaya leverage akan menggunakan lebih pembiayaan leverage yang lebih kecil. Namun hasil yang tidak signifikan terjadi pada model capital structure (long-term leverage), hal ini sama dengan hasil penelitian Ramlall (2009). Dalam hal ini penggunaan hutang jangka panjangnya tidak dipengaruhi oleh growth secara signifikan. Hasil ini disebabkan karena semakin besar pertumbuhan aset perusahaan maka perusahaan

58 akan lebih menggunakan modal internal yaitu retained earnings sebagai modal perusahaan, dari pada menggunakan hutang jangka panjang yang lebih berisiko. 4. Age Hasil pengujian menunjukkan bahwa age berpengaruh positif signifikan terhadap leverage. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya Abor et al. (2016) yang menyatakan hubungan positif signifikan antara age dengan leverage. Age suatu perusahan adalah perhitungan yang standard pada struktur modal. Dari prespektif siklus kehidupann, perusahaan menetapkan dirinya sebagai bisnis yang berkelanjutan dan biasanya meningkatkan kapasitasnya untuk mengambil leverage yang lebih. Petersen dan Rajan (1994) menemukan bahwa perusahaan yang lebih tua memiliki rasio leverage yang lebih tinggi karena mereka harus memberikan kualitas perusahaan yang lebih tinggi. 5. Size Hasil pengujian menunjukkan bahwa size berpengaruh negatif signifikan terhadap leverage. Tetapi hasil ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya Imtiaz et al (2016) mengatakan semakin besar ukuran perusahaan, kecenderungan untuk memakai dana eksternal juga semakin besar. Hal ini dikarenakan perusahaan besar memiliki kebutuhan dana yang besar dan salah satu alternatif pemenuhan dananya adalah dengan menggunakan dana eksternal yaitu dengan menggunakan hutang. Oleh sebab itu perusahaan besar cenderung memiliki tingkat leverage yang lebih

59 besar dari perusahaan kecil (Saidi 2004). Dengan demikian ukuran perusahaan memiki pengaruh positif terhadap leverage. 6. Liquidity Hasil pengujian menunjukkan bahwa liquidity berpengaruh negatif signifikan terhadap leverage. Tetapi hasil ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya Imtiaz et al (2016) mengatakan adanya hubungan positif sesusai dengan trade off theory yang menyatakn sebaliknya, perusahaan dengan liquidity yang lebih tinggi diharapkan untuk menggunakan lebih banyak leverage. Logika di balik argumen ini dikarenakan perusahaan dengan liquidity yang lebih banyak (current asset yang lebih) cenderung menggunakan pinjaman eksternal lebih banyak, karena kemampuan mereka dalam melunasi kewajiban mereka tepat waktu (Sheikh dan Wang, 2011).