BAB 6 STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI Proses monitoring dan evaluasi merupakan pengendalian, yakni bagian tak terpisahkan dari upaya mewujudkan tujuan yang hendak dicapai. Monitoring atau pemantauan dapat mempermudah kita dalam mengamati terus menerus trend dan masalah, dan bila perlu melakukan penyesuaian dalam rencana implementasi atau proses pengelolaan secara tepat waktu. Evaluasi tidak hanya dapat mengidentifikasi hasil-hasil program, tetapi juga dapat menyediakan informasi mengenai kapan, mengapa, dan bagaimana implementasi program meleset dari rencana semula dan kemudian menyajikan rekomendasi untuk mengatasi masalah. Hasil monitoring adalah simpulan-simpulan tentang ketetapan hasil dan waktu perencanaan sehingga wujud akhir dari hasil monitoring adalah berupa rekomendasi. Rekomendasi pada umumnya berkaitan dengan 3 hal yaitu pembenahan metode, percepatan proses dan perubahan pelaksanaan. Rekomendasi pembenahan metode pelaksanaan dilakukan jika dalam proses ternyata pelaksanaannya tidak sesuai dengan rencana. Hasil evaluasi adalah simpulan-simpulan tentang tingkat efektivitas dan efisiensi pelaksanaan. Evaluasi efektivitas dilakukan untuk melihat ketepatan hasil melalui pembandingan hasil dengan target rencana. Sedangkan evaluasi efisiensi dilakukan untuk melihat tingkat kehematan pemanfaatan sumberdaya dengan rencana pemanfaatan sumberdaya. 6.1 Gambaran Umum Struktur Monitoring dan Evaluasi Monitoring adalah rangkaian kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin, dengan durasi kegiatan rutin lebih pendek atau cepat dari evaluasi, misalnya mingguan, bulanan atau triwulan. Objek Monitoring terbagi dua yaitu : Rencana dan realisasi masukan berupa jumlah/besaran anggaran. Rencana dan realisasi keluaran berupasatuan produkfisik dan non fisik. Sedangkan evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan realisasi terhadap rencana standard baik untuk indikator masukan (input) keluaran (output) hasil (outcome), dengan durasi kegiatan insidentil lebih lambat daripada monitoring, misalnya triwulan, smesteran bahkan tahunan. Objek evaluasi adalah 93
laporan monitoring masukan dan keluaran dan pencapaian tujuan program/kegiatan terhadap hasil (outcome) capaian tujuan. Gambar 6.1 Alur Monev Sanitasi Kota Depok 6.1.1 Monitoring Terkait Pengambilan Keputusan Monitoring terkait pengambilan keputusan dilakukan oleh Pokja Sanitasi dalam penyusunan SSK, MPS dan nantinya dilakukan 1 tahun sekali dengan mengacu pada hasil evaluasi program dan kegiatan. Monitoring ini dillakukan dalam usaha merumuskan rencana dalam mencapai target jangka menengah dan jangka panjang. 6.1.2 Monitoring Pelaksanaan Monitoring atau pemantauan dapat mempermudah kita dalam mengamati terus menerus trend dan masalah, dan bila perlu melakukan penyesuaian dalam rencana implementasi atau proses pengelolaan secara tepat waktu. Monitoring ini dilakukan setiap 3 bulan atau triwulan, monitoring ini dilakukan terhadap hasil capaian dan serapan anggaran yang telah dialokasikan kepada masing masing OPD. 94
6.1.3Monitoring Stratejik Monitoring juga penting dalam upaya untuk merekamtemuan, inovasi, hasil, dan praktik baik, untuk disebarluaskan serta dimanfaatkan pihak dan daerah lain. Monitoring bisa juga sebagai dasar untuk mengukur keberhasilan. Monitoring dapat menguji kembali strategi yang telah dirumuskan dalam SSK agar mendapat tambahan atau sedikit penyesuaian dalam ppelaksanaannya. 6.2 Pengembangan indicator input, output dan outcome Salah satu yang penting dalam monitoring dan evaluasi adalah indicator monitoring dan tahapan pelaksanaan kegiatan. Berikut disajikan indicator monitoring dalam tahapan kegiatan yang ada : Masukan (input) o Jenis Indikator : Jumlah dana, SDM dan system o Tujuan : untukmengetahui capaian sasaran o Penanggung jawab monev : OPD, Bawasda/Itwilkota dan Bappeda o Waktu : awal periode perencanaan Proses kegiatan (process) o Jenis Indikator : Satuan fisik dan non fisik yang diadakan o Penanggungjawab monev : OPD, Bawasda/Itwilkota dan Bappeda o Waktu : pada saat pelaksanaan Keluaran (output) o Jenis Indikator : Jumlah dan jenis produk fisik/non fisik o Penanggungjawab monev : OPD, Bawasda/Itwilkota dan Bappeda o Waktu : akhir periode pelaksanaan Hasil (outcome) o Jenis Indikator : Rasio perubahan dari sebelum kegiatan dengan sesudah dilaksanakan kegiatan o Penanggungjawab monev : Kepala Daerah, DPRD, Kepala OPD o Waktu : akhir periode pelaksanaan, tahunan Dampak (impact) o Jenis Indikator : Jumlah dana, SDM dan system 95
o o Penanggungjawab monev : OPD, Bawasda/Itwilkota dan Bappeda Waktu : setelah periode pelaksanaan, tahunan/lebih setahun Evaluasi dilakukan untuk menemukan penyebab munculnya deviasi antara rencana tercantum dalam SSK dengan realisasi capaian. Untuk evaluasi pelaksanaan kegiatan, deviasi dapat dilihat dari jumlah kegiatan yang diusulkan dalam SSK dengan jumlah kegiatan yang diakomodasi OPD. Disamping itu dapat dilihat pula dari perbandingan jumlah investasi dan keluaran kegiatan. Evaluasi capaian strategis dapat dilihat dari deviasi target dengan capaian sasaran subsector sanitasi. Kegiatan evaluasi capaian strategis menggunakan data yang disarikan dari kegiatan pemantauan pelaksanaan kegiatan dan pemantauan capaian strategis pemerintah kabupaten. Meskipun begitu, evaluasi ini perlu memperhatikan contributor diluar pemerintah kota yaitu swasta dan masyarakat. Oleh karena itu survey sanitasi seluruh kabupaten perlu dilakukan untuk menilai capaian beberapa indicator.survei ini hendaknya dilakukan minimal setiap tahun sekali dan menggunakan metode yang sama. Evaluasi berkaitan dengan dampak dari dilaksanakannya kegiatan perlu dilakukan tersendiri dalam jangka waktu yang lebih panjang (5 tahunan). 6.3 Pengumpulan dan Penyajian Data 6.3.1 Pengelolaan Pengumpulan Data dan Informasi Penggalian data merupakan bagian dari upaya pemantauan dan evaluasi implementasi strategi sanitasi Kota Depok. Data dan informasi yang dikumpulkan selain berbagai indicator sumberdaya dan penganggaran, juga meliputi data dan informasi kinerja kebijakan/program pembangunan sanitasi yang dapat memberikan gambaran status pencapaian. Data yang dikumpulkan adalah data primer yang dapat dijadikan barang bukti berupa hasil kegiatan. Data ini dihimpun oleh masing masing OPD penanngungjawab kegiatan berupa laporan kegiatan dan program. Setelah dihimpun maka disusunlah laporan kinerja dan capaian oleh OPD terkait. Selanjutnya oleh BAPPEDA Kota Depok laporan hasil kinerja dan capaian OPD dipilah untuk mendapatkan laporan kegiatan sanitasi yang telah disusun dalam SSK dan nantinya disahkan dalam Memorandum Program Sanitasi. Setelah dipilah maka akan didapatkan Laporan Sanitasi Kota Depok yang akan dikelola oleh Pokja Sanitasi bagian Monitoring dan Evaluasi untuk dilakukan analisis dan diserahkan kepada Kepala BAPPEDA selaku Sekertaris Pokja dan dilanjutkan pada Kepala Daerah. 96
6.3.2Dokumentasi Monitoring dan Evaluasi Bentuk dokumentasi monitoring dan evaluasi adalah berupa softcopy dan hardcopy yang akan dikelola oleh BAPPEDA Kota Depok selaku Pokja Sanitasi bidang monitoring dan evaluasi. Data ini akan disimpan sebagai arsip menurut sistim penyimpanan arsip di BAPPEDA. Selain itu hasil evaluasi juga akan ditempatkan tersendiri dalam website Kota Depok dan website Sanitasi. Ini dilakukan untuk mengkomunikasikan perkembangan pencapaian sanitasi pada masyarakat Kota Depok dan juga kepada daerah lain di Indonesia yang bersama sama berjuang dalam mewujudkan sanitasi yang layak, agar dapat menjadi Lesson Learn bagi Kabupaten dan Kota lain. 97