PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA dan GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999;

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 258 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 256 TAHUN 2014 TENTANG

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

Uraian Tugas dan Fungsi BAPPEDA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN KARO

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH SEKRETARIS SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN PROGRAM

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,

BUPATI MANDAILING NATAL

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

teknis yang mempunyai urusan wajib dibidang perencanaan pembangunan. Untuk

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 9 TAHUN 2011

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

MEMBANTU BUPATI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PULANG PISAU,

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA DUMAI

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

SAMBUTAN WALIKOTA JAKARTA UTARA

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 44 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-N TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

TUGAS POKOK DAN FUNGSI CAMAT CICALENGKA TUGAS POKOK FUNGSI

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

Memperhatikan : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA DAN STAF AHLI BUPATI

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

Pasal 11 Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai uraian tugas : a. menyiapkan bahan program kerja perencanaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 33 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS ORGANISASI KECAMATAN

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

'.- - PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 94 TAHUN 2009 TENTANG

Transkripsi:

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, '--- Menimbang Mengingat bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 151 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah, perlu menetapkan Peraturan Gubemur tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik; 3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; 7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Pengelolaan Keuangan Negara; 8. Undang-Undang :Jomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;

2 10. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 12. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah; 16. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah; 18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 19. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 20. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 21. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang NegaralDaerah; 22. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah; 23. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah; 25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diu bah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah; 27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 45 Tahun 2008 tentang Pola. Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

3 28. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 1999 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah; 29. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 30. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2007-2012; 31. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah; MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN GUBERNUR TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 4. Dewan PelWakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan PelWakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 5. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 7. Kota Administrasi adalah Kota Administrasi di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 8. Kabupaten Administrasi adalah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 9. Walikota adalah Walikota Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 10. Bupati adalah Bupati Kepulauan Seribu Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 11. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya dlslngkat Bappeda dan disebut Badan adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

4 12. Kepala Badan adalah Kepala Bappeda Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 13. Kantor Perencanaan Pembangunan Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi yang selanjutnya disebut Kanppeko/Kanppekab adalah Kantor Perencanaan Pembangunan pada Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi. 14. Kepala Kantor adalah Kepala Kanppeko/Kanppekab. 15. Kecamatan adalah Kecamatan di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 16. Kelurahan adalah Kelurahan di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 17. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 18. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 19. Unit Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat UKPD adalah Bagian atau Subordinat SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa program. 20. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah Dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun. 21. Rencana Pembangunan Tahunan Daerah yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), adalah Dokumen perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. 22. Kebijakan Umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA adalah Dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun. 23. Prioritas dan Plafon Anggaran yang selanjutnya disingkat PPA merupakan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk setiap program. 24. Kegiatan tahun jamak adalah Kegiatan yang waktu pelaksanaan dan dana anggarannya mengikat untuk masa lebih dari 1 (satu) tahun. 25. Program Prioritas Kepala Daerah adalah Program yang bersifat top down yang merupakan komitmen dari Pimpinan Daerah yang berhubungan langsung dengan kepentingan publik, bersifat monumental, Iintas sektor, berskala besar dan memiliki urgensi yang tinggi serta memberikan dampak luas pada masyarakat. 26. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD adalah Dokumen perencanaan SKPD untuk periode lima (5) tahun, yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsl Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJMD dan bersifat indikatif. 27. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat dengan Renja SKPD adalah Dokumen perencanaan SKPD untuk periode (1) satu tahun, yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

5 28. Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya disingkat Musrenbang adalah Forum antar pelaku dalam rangka menyusun rencana pembangunan daerah. 29. Rapat Koordinasi Bidang yang selanjutnya disingkat Rakorbid adalah Wadah bersama antar pelaku pembangunan untuk membahas prioritas kegiatan yang bersifat Iintas sektor. 30. Rencana Tata Ruang Wilayah yang kemudian disingkat RTRW adalah Hasil perencanaan tata ruang Wilayah. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI,- Pasal 2 (1) Bappeda merupakan unsur perencanaan pembangunan pemerintahan daerah. (2) Bappeda dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. (3) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Badan dibantu oleh seorang Wakil Kepala Badan. Pasal 3 (1) Bappeda mempunyai tugas menyusun, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah, penyelenggaraan penelitian dan pengembangan, dan pengelolaan statistik daerah. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bappeda mempunyai fungsi : a. penyusunan, dan pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; b. perumusan kebijakan perencanaan pembangunan, penelitian dan pengembangan serta statistik daerah; c. pengoordinasian penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD); d. penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) berkoordinasi dengan Badan Pengelola Keuangan Daerah; e. penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA) berkoordinasi dengan Badan Pengelola Keuangan Daerah; f. pengendalian kesesuaian antara indikator, kinerja RKPD dengan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA), output/hasil kegiatan di Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) dan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA SKPD); g. pengoordinasian kebijakan perencanaan di bidang pembangunan perekonomian, pembangunan prasarana dan sarana, pembangunan kesejahteraan masyarakat, pembangunan tata praja, pembangunan aparatur dan keuangan;

6 h. pengoordinasian perencanaan pembangunan secara terpadu Iintas negara, lintas daerah, Iintas urusan pemerintah, antar pemerintah daerah dengan pusat dan antar lintas pelaku lainnya; i. evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan; j. penyelenggaraan pengoordinasian penelitian dan pengembangan daerah; k. penyelenggaraan pengoordinasian statistik daerah; I. penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan prasarana dan sarana kerja Bappeda; m. pemberian dukungan teknis perencanaan pembangunan kepada perangkat daerah; n. pengoordinasian penyusunan laporan kinerja pemerintah daerah; o. pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, dan ketatausahaan Bappeda; dan p. pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi. BAB III ORGANISASI Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal4 (1) Susunan organisasi Bappeda, terdiri dari : a. Kepala Badan; b. Wakil Kepala Badan; c. Sekretariat, terdiri dari : 1. Subbagian Umum; 2. Subbagian Kepegawaian; 3. Subbagian Program dan Anggaran; dan 4. Subbagian Keuangan. d. Bidang Kesejahteraan Masyarakat, terdiri dari : 1. Subbidang Pendidikan, Olahraga dan Pemuda, Kebudayaan, Perpustakaan, dan Pemberdayaan; 2. Subbidang Kesehatan, Keluarga Berencana, Sosial, dan Mental Spiritual. e. Bidang Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup, terdiri dari: 1. Subbidang Tata Ruang, Lingkungan Hidup, Energi, dan Sumber Daya Alam; 2. Subbidang Pekerjaan Umum, Perumahan dan Pertanahan. f. Bidang Perekonomian, terdiri dari : 1. Subbidang Pengembangan Potensi Ekonomi Daerah, dan Komunikasi dan Informatika; 2. Subbidang Ketahanan Pangan dan Perdagangan. g. Bidang Pemerintahan, terdiri dari : 1. Subbidang Tata Praja; 2. Subbidang Aparatur. h. Bidang Program dan Pembiayaan Pembangunan, terdiri dari : 1. Subbidang Program; 2. Subbidang Pembiayaan. i. Bidang Penelitian dan Statistik, terdiri dari : 1. Subbidang Penelitian dan Pengembangan Kebijakan; 2. Subbidang Statistik Daerah.

7 J. Bidang Pembinaan Perencanaan, terdiri dari : 1. Subbidang Standar dan Pembinaan Perencanaan; 2. Subbidang Pengetahuan dan Keahlian. k. Kanppeko; I. Kanppekab; m. Unit Pelaksana Teknis; dan n. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan susunan organisasi Bappeda sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan Gubernur ini. Kepala Badan mempunyai tugas : Bagian Kedua Kepala Badan Pasal 5 a. rnemimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Bappeda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3; b. rnengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat, Bidang, Kanppeko/Kanppekab, Unit Pelaksana Teknis, dan Kelompok Jabatan Fungsional; c. malaksanakan koordinasi dan kerja sarna dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah, Unit Kerja Perangkat Daerah dan/atau instansi pemerintah/swasta dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Bappeda; dan d. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi Bappeda. Bagian Ketiga Wakil Kepala Badan Pasal6 (1) Wakil Kepala Badan mempunyai tugas a. membantu Kepala Badan dalam memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Bappeda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3; b. membantu Kepala Badan dalam pelaksanaan koordinasi dengan instansi pemerintah; c. membantu Kepala Badan dalam koordinasi dan pengendalian pelaksanaan kebijakan yang ditetapkan Kepala Badan; d. membantu Kepala Badan dalam mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat, Bidang, Kanppeko/Kanppekab, Unit Pelaksana Teknis, dan Kelompok Jabatan Fungsional; e. membantu Kepala Badan dalam koordinasi, monitoring, pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah; f. melaksanakan tugas yang diberikan oleh Kepala Badan; dan g. mewakili Kepala Badan apabila berhalangan dalam melaksanakan tugasnya. (2) Wakil Kepala Badan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

8 Bagian Keempat Sekretariat Pasal 7 (1) Sekretariat merupakan Unit Kerja staf Bappeda. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Pasal 8 (1) Sekretariat mempunyai tugas administrasi Bappeda. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pad a ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi : a. penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Sekretariat; b. pelaksanaan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Sekretariat; c. pengoordinasian penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Bappeda; d. pelaksanaan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Badan oleh Unit Kerja Bappeda; e. pembinaan dan pengembangan tenaga fungsional dan tenaga teknis Bappeda; f. pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang Bappeda; g. pelaksanaan kerumahtanggaan dan keprotokolan Bappeda; h. pelaksanaan surat menyurat dan kearsipan Bappeda; i. pemeliharaan dan perawatan prasarana dan sarana kerja Bappeda; j. pelaksanaan kegiatan publikasi Bappeda; k. pengoordinasian penyusunan laporan (keuangan, kinerja, kegiatan dan akuntabilitas) Bappeda; I. penyusunan bahan kebijakan pengelolaan keuangan daerah yang terkait dengan tugas dan fungsi Sekretariat; m. penyiapan bahan laporan Badan yang terkait dengan tugas dan fungsi Sekretariat; dan n. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat. Pasal 9 (1) Subbagian Umum merupakan Satuan Kerja Sekretariat dalam pelaksanaan administrasi umum Bappeda. (2) Subbagian Umum dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Badan. (3) Subbagian Umum mempunyai tugas : a. menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Sekretariat sesuai dengan lingkup tugasnya;

9 b. melaksanakan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Sekretariat sesuai dengan Iingkup tugasnya; c. melaksanakan kegiatan surat-menyurat dan kearsipan antara lain meliputi penerimaan, pencatatan, pentaklikan, penomoran, stempel, pendistribusian dan pengiriman surat serta penyimpanan, penelusuran dan pemeliharaan arsip: d. melaksanakan kegialan pemeliharaan kebersihan, keindahan, keamanan dan ketertiban kantor; e. melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan perawatan prasarana dan sarana kerja seperti bangunan gedung dan inventaris kantor; f. melaksanakan kegiatan proses pengadaan perlengkapan serta peralatan kantor; g. melaksanakan pengelolaan ruang rapatlpertemuan dan perpustakaan; h. melaksanakan pengaturan acara Bappeda; i. menghimpun, menganalisis dan mengajukan kebutuhan inventaris peralatan/perlengkapan kerja Bappeda: j. menerima, menyimpan dan mendistribusikan inventaris peralatan/ perlengkapan kerja badan; k. melaksanakan koordinasi penghapusan barang; I. menyampaikan pencatatan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan penghapusan barang kepada Subbagian Keuangan untuk dibukukan; m. melaksanakan publikasi kegiatan Bappeda; n. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah yang terkait dengan tugas Subbagian Umum; o. menyiapkan bahan laporan Sekretariat yang terkait dengan tugas Subbagian Umum; dan p. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Subbagian Umum. Pasal 10 (1) Subbagian Kepegawaian merupakan Satuan Kerja Sekretariat dalam pelaksanaan pengelolaan Kepegawaian Bappeda. (2) Subbagian Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Badan. (3) Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas : a. menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Sekretariat sesuai dengan lingkup tugasnya; b. melaksanakan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Sekretariat sesuai dengan Iingkup tugasnya; c. melaksanakan perencanaan kebutuhan, penempatan, mutasi, pengembangan, pendidikan dan pelatihan pegawai; d. melaksanakan monitoring, pembinaan, pengendalian dan pelaporan kinerja dan disiplin pegawai; e. melaksanakan pengurusan hak, kesejahteraan, penghargaan, kenaikan pangkat, cuti, dan pensiun pegawai; f. menyiapkan dan memproses administrasi pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian pegawai dalam dan dari jabatan; g. menghimpun, mengolah, menyajikan dan memelihara data, informasi dan dokumen kepegawaian pegawai termasuk daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan dan daftar urut kepangkatan pegawai;

10 h. memfasilitasi kegiatan perjalanan dinas Badan; i. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah yang terkait tugas Subbagian Kepegawaian; j. menyiapkan bahan laporan Sekretariat yang terkait dengan tugas Subbagian Kepegawaian; dan k. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tug as Subbagian Kepegawaian. Pasal 11 (1) Subbagian Program dan Anggaran merupakan Satuan Kerja Sekretariat dalam pelaksanaan tugas program dan anggaran. (2) Subbagian Program dan Anggaran dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Badan. (3) Subbagian Program dan Anggaran mempunyai tugas : a. menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Sekretariat sesuai dengan lingkup tugasnya; b. melaksanakan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Sekretariat sesuai dengan lingkup tugasnya; c. menghimpun bahan dan menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Bappeda; d. menghimpun bahan penyusunan rencana strategis Bappeda; e. menerima, meneliti kelengkapan dan memproses pengajuan penerbitan/pencetakan Surat Permintaan Membayar (SPM) untuk anggaran belanja Bappeda; f. melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi; g. pelaksanaan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Bappeda oleh Unit Kerja Badan; h. memberikan bimbingan dan konsultasi teknis penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) terhadap Unit Kerja Bappeda; i. menghimpun bahan dan menyusun laporan kinerja, kegiatan dan akuntabilitas Bappeda; J. mengoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Sekretariat; k. menyelenggarakan dan mendukung Musrenbang Provinsi, Musrenbang Regional dan Musrenbang Nasional; I. mengoordinasikan penyusunan bahan kebijakan perencanaan pembangunan daerah yang terkait dengan tugas dan fungsi Sekretariat; m. mengoordinasikan penyusunan laporan kinerja, kegiatan dan akuntabilitas Sekretariat; n. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah yang terkait dengan tugas Subbagian Program dan Anggaran; o. menyiapkan bahan laporan Sekretariat yang terkait dengan tugas Subbagian Program dan Anggaran; dan p. menyusun laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Subbagian Program dan Anggaran. Pasal 12 (1") Subbagian Keuangan merupakan Satuan Kerja Sekretariat dalam pelaksanaan pengelolaan Keuangan Bappeda. /

11 (2) Subbagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Badan (3) Subbagian Keuangan mempunyai tugas : a. menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Sekretariat sesuai Iingkup tugasnya; b. melaksanakan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Sekretariat sesuai dengan Iingkup tugasnya; c. menerima, meneliti kelengkapan dan memproses Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang diajukan oleh Bendahara Bappeda; d. melaksanakan penatausahaan keuangan Bappeda; e. menerima dan meneliti/menguji kelengkapan persyaratan tagihan pembayaran belanja Bappeda; f. menghimpun dan menganalisis bahan pertanggungjawaban keuangan dari unit ke~a Bappeda, unluk disusun menjadi bahan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran Bappeda; g. menghimpun dan menganalisis laporan keuangan (realisasi anggaran, neraca dan calatan alas laporan keuangan) dari Unit Kerja Bappeda unluk disusun menjadi laporan keuangan (realisasi anggaran, neraca dan catalan alas laporan keuangan) kerja Bappeda; h. melakukan analisis dan evaluasi nilai dan manfaal asel Bappeda; i. mencatat, membukukan dan menyusun akunlansi aset Bappeda; j. memberikan bimbingan dan konsultasi teknis penyusunan pertanggungjawaban dan laporan keuangan kepada Unit Kerja Bappeda;. k. mengoordinasikan serta memberikan bimbingan dan konsultasi teknis kepada Bendahara Bappeda; I. mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan Sekretariat; m. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah yang terkait dengan tugas Subbagian Keuangan; n. menyiapkan bahan laporan Sekretariat yang terkait dengan tugas Subbagian Keuangan; dan o. menyusun laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Subbagian Keuangan. Bagian Kelima Bidang Kesejahleraan Masyarakat Pasal13 (1) Bidang Kesejahteraan Masyarakal merupakan Unil Kerja Iini Bappeda dalam Bidang Kesejahteraan Masyarakat. (2) Bidang Kesejahteraan Masyarakal dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Pasal 14 (1) Bidang Kesejahteraan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan Bidang Kesejahteraan Masyarakat.

12 (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pad a ayat (1), Bidang Kesejahteraan Masyarakat mempunyai fungsi : a. penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Bidang Kesejahteraan Masyarakat; b. pelaksanaan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Bidang Kesejahteraan Masyarakat; c. pengoordinasian pelaksanaan perencanaan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat, perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, olahraga dan kepemudaan, kebudayaan, serta perpustakaan dan kearsipan; d. pengoordinasian penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPO, Rencana Kerja (Renja) SKPO dan RKA SKPO; e. pembinaan teknis substantif penyusunan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja) SKPO dan RKA SKPO; f. pengoordinasian pengendalian kesesuaian antara indikator kinerja program dengan tolok ukur kinerja output dan/atau hasil kegiatan pada Rencana Kerja (Renja) SKPO dan RKA SKPO; g. pengoordinasian pengendalian dan evaluasi pencapaian kinerja Bidang Kesejahteraan Masyarakat serta penentuan peringkat SKPO; h. pengoordinasian perhitungan rencana alokasi anggaran SKPO; i. pengoordinasian penyusunan masukan RPJPO, RPJMO dan RKPO; j. pengoordinasian penyusunan masukan penyelenggaraan penataan ruang, penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi/Kota/Kabupaten Administrasi, kerja sama penataan ruang kawasan Jabodetabekjur, regional dan nasional; k. penyusunan bahan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah yang berkaitan dengan tug as dan fungsi Bidang Kesejahteraan Masyarakat; I. penyiapan bahan laporan Badan yang terkait dengan tugas dan fungsi Bidang Kesejahteraan Masyarakat; dan m. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang Kesejahteraan Masyarakat. Pasal 15 (1) Subbidang Pendidikan, Olahraga dan Pemuda, Kebudayaan, Perpustakaan, dan Pemberdayaan merupakan Satuan Kerja Bidang Kesejahteraan Masyarakat dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan urusan pendidikan, olahraga dan pemuda, kebudayaan, perpustakaan dan kearsipan serta pemberdayaan masyarakat, perempuan, dan perlindungan anak. (2) Subbidang Pendidikan, Olahraga dan Pemuda, Kebudayaan, Perpustakaan, dan Pemberdayaan dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Kesejahteraan Masyarakat. (3) Subbidang Pendidikan, Olahraga dan Pemuda, Kebudayaan, Perpustakaan, dan Pemberdayaan mempunyai tugas : a. menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Bidang Kesejahteraan Masyarakat sesuai dengan Iingkup tugasnya;

13 b. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Kesejahteraan Masyarakat sesuai dengan Iingkup tugasnya; c. mengkaji, mengevaluasi serta menyiapkan skala prioritas dan peringkat rencana program perencanaan pembangunan di bidang pendidikan, olahraga dan pemuda, kebudayaan, perpustakaan dan kearsipan serta pemberdayaan masyarakat, perempuan, dan perlindungan anak; d. mengoordinasikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana Kerja (Renja) SKPD dan RKA SKPD; e. melaksanakan pembinaan teknis substantif penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana Kerja (Renja) SKPD dan RKA SKPD; f. melaksanakan pengendalian kesesuaian antara indikator kinerja program dengan tolok ukur kinerja output dan atau hasil kegiatan pad a Rencana Kerja (Renja) SKPD dan RKA SKPD; g. melaksanakan pengendalian dan evaluasi pencapaian kinerja Bidang Kesejahteraan Masyarakat sarta penentuan peringkat SKPD; h. melaksanakan perhitungan rencana alokasi anggaran SKPD; i. melaksanakan penyusunan masukan RPJPD, RPJMD dan RKPD; j. menyiapkan bahan perumusan kebijakan perencanaan pembangunan daerah yang terkait dengan Subbidang Pendidikan, Olahraga dan Pemuda, Kebudayaan, Perpustakaan, dan Pemberdayaan; k. menyiapkan bahan laporan Bidang Kesejahteraan Masyarakat yang terkait dengan tugas Subbidang Pendidikan, Olahraga dan Pemuda, Kebudayaan, Perpustakaan, dan Pemberdayaan; dan I. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Subbidang Pendidikan, Olahraga dan Pemuda, Kebudayaan, Perpustakaan, dan Pemberdayaan. Pasal 16 (1) Subbidang Kesehatan, Keluarga Berencana, Sosial, dan Mental Spiritual merupakan Satuan Kerja Bidang Kesejahteraan Masyarakat dalam pelaksanaan kesehatan, keluarga berencana, sosial, dan mental spiritual. (2) Subbidang Kesehatan, Keluarga Berencana, Sosial, dan Mental Spiritual dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Kesejahteraan Masyarakat. (3) Subbidang Kesehatan, Keluarga Berencana, Sosial, dan Mental Spiritual mempunyai tugas : a. menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Kesejahteraan Masyarakat sesuai dengan lingkup tugasnya; b. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Kesejahteraan Masyarakat sesuai dengan lingkup tugasnya; c. mengkaji, mengevaluasi serta menyiapkan skala prioritas dan peringkat rencana program perencanaan pembangunan di bidang kesehatan, keluarga berencana, sosial, dan mental spiritual; d. mengoordinasikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana Kerja (Renja) SKPD dan RKA SKPD; e. melaksanakan pengendalian kesesuaian antara indikator kinerja program dengan tolok ukur kinerja output dan/atau hasil kegiatan pada Rencana Kerja (Renja) SKPD dan RKA SKPD; f. melaksanakan pengendalian dan evaluasi pencapaian kinerja Bidang Kesejahteraan Masyarakat serta penentuan peringkat SKPD;

14 g. melaksanakan pembinaan teknis substantif penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana Kerja (Renja) SKPD dan RKA SKPD; h. melaksanakan perhitungan rencana alokasi anggaran SKPD; i. melaksanakan penyusunan masukan RPJPD, RPJMD dan RKPD; j. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah yang terkait dengan Subbidang Kesehatan, Keluarga Berencana, Sosial, dan Mental Spiritual; k. menyiapkan bahan laporan Bidang Kesejahteraan Masyarakat yang terkait dengan tugas Subbidang Kesehatan, Keluarga Berencana, Sosial, dan Mental Spiritual; dan I. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Subbidang Kesehatan, Keluarga Berencana, Sosial, dan Mental Spiritual. Bagian Keenam Bidang Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup Pasal 17 (1) Bidang Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup merupakan Unit Kerja lini Bappeda dalam perencanaan pembangunan Bidang Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup. (2) Bidang Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Pasal 18 (1) Bidang Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan Bidang Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup, mempunyai fungsi : a. penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup; b. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup; c. pengoordinasian pelaksanaan perencanaan pembangunan di bidang penataan ruang, kebersihan, pertamanan, pemakaman, Iingkungan hid up, energi dan sumber daya alam, pekerjaan umum, perumahan dan gedung pemerintah daerah serta pertanahan; d. pengoordinasian penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana Kerja (Renja) SKPD dan RKA SKPD; e. pengoordinasian pengendalian kesesuaian antara indikator kinerja program dengan tolok ukur kinerja output dan/atau hasil kegiatan pad a Rencana Kerja (Renja) SKPD dan RKA SKPD; f. pembinaan teknis substantif penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana Kerja (Renja) SKPD dan RKA SKPD; g. pengoordinasian pengendalian dan evaluasi pencapaian kinerja bidang prasarana sarana kota, kebersihan, pertamanan, pemakaman, dan Iingkungan hidup serta penentuan peringkat SKPD;

15 h. pengoordinasian perhitungan rencana alokasi anggaran SKPO; i. pengoordinasian penyusunan masukan RPJPO, RPJMO dan RKPO; j. pengoordinasian penyusunan masukan penyelenggaraan penataan ruang, penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi/Kotal Kabupaten Administrasi, kerja sama penataan ruang kawasan Jabodetabekjur, regional dan nasional; k. penyusunan bahan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Bidang Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup; I. penyiapan bahan laporan Badan yang terkait dengan tugas dan fungsi Bidang Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup; dan m. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup. Pasal 19 (1) Subbidang Tata Ruang, Lingkungan Hidup, Energi, dan Sumber Oaya Alam merupakan Satuan Kerja Bidang Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan penataan ruang, kebersihan, pertamanan, pemakaman, pengelolaan Iingkungan hidup, energi dan sumber daya alam. (2) Subbidang Tata Ruang, Lingkungan Hidup, Energi, dan Sumber Oaya Alam dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup. (3) Subbidang Tata Ruang, Lingkungan Hidup, Energi, dan Sumber Oaya Alam mempunyai tugas : a. menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Bidang Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup sesuai dengan Iingkup tugasnya; b. melaksanakan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Bidang Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup sesuai dengan lingkup tugasnya; C. mengkaji, mengevaluasi serta menyiapkan skala prioritas dan peringkat rencana program perencanaan pembangunan di bidang penataan ruang, kebersihan, pertamanan, pemakaman, pengelolaan lingkungan hid up, energi dan sumber daya alam; d. mengoordinasikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPO, Rencana Kerja (Renja) SKPO dan RKA SKPO; e. melaksanakan pengendalian kesesuaian antara indikator kinerja program dengan tolok ukur kinerja output dan/atau hasil kegiatan pada Rencana Kerja (Renja) SKPO dan RKA SKPO; f. melaksanakan pembinaan teknis substantif penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPO, Rencana Ke~a (Renja) SKPO dan RKA SKPO; g. melaksanakan pengendalian dan evaluasi pencapaian kinerja Bidang Prasarana Sarana Kola dan Lingkungan Hidup serta penenluan peringkal SKPD; h. melaksanakan perhilungan rencana alokasi anggaran SKPD; I. melaksanakan penyusunan masukan RPJPO, RPJMO dan RKPO; j. mengoordinasikan, menyusun dan mengevaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW); k. mengoordinasikan, menyusun dan mengevaluasi Rencana Tata Ruang (RTR) kawasan strategis;

16 I. mengoordinasikan laporan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan penataan ruang Provinsi; m. mengoordinasikan ke~a sama penataan ruang kawasan Jabodetabekjur, regional dan nasional; n. mengoordinasikan operasionalisasi kelembagaan penataan ruang; o. menyiapkan bahan perumusan kebijakan perencanaan pembangunan daerah yang terkait dengan pelaksanaan di bidang penataan ruang, kebersihan, pertamanan, pemakaman pengelolaan lingkungan hid up, energi dan sumber daya alam; p. menyiapkan bahan laporan Bidang Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup yang terkait dengan tugas Subbidang Tata Ruang, Lingkungan Hidup, Energi, dan Sumber Daya Alam; dan q. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Subbidang Tata Ruang, Lingkungan Hidup, Energi, dan Sumber Daya Alam. Pasal 20 (1) Subbidang Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Pertanahan merupakan Satuan Kerja Bidang Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan urusan pekerjaan umum, perumahan dan gedung pemerintah daerah, serta pertanahan. (2) Subbidang Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Pertanahan dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup. (3) Subbidang Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Pertanahan mempunyai tug as : a. menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup sesuai dengan lingkup tugasnya; b. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup sesuai dengan lingkup tugasnya; c. mengkaji, mengevaluasi serta menyiapkan skala prioritas dan peringkat rencana program perencanaan pembangunan di Bidang Pekerjaan Umum, Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah, serta pertanahan; d. mengoordinasikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana Kerja (Renja) SKPD dan RKA SKPD; e. melaksanakan pengendalian kesesuaian antara indikator kinerja program dengan tolok ukur kinerja output dan atau hasil kegiatan pada Rencana Kerja (Renja) SKPD dan RKA SKPD; f. melaksanakan pembinaan teknis substantif penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana Kerja (Renja) SKPD dan RKA SKPD; g. melaksanakan pengendalian dan evaluasi pencapaian kinerja Bidang Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup serta penentuan peringkat SKPD; h. melaksanakan perhitungan rencana alokasi anggaran SKPD; I. melaksanakan penyusunan masukan RPJPD, RPJMD dan RKPD; j. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah yang terkait dengan pelaksanaan urusan pekerjaan umum, perumahan dan gedung pemerintah daerah, serta pertanahan;

17 k. menyiapkan bahan laporan Bidang Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup yang terkait dengan tugas Subbidang Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Pertanahan; dan I. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Subbidang Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Pertanahan. Bagian Ketujuh Bidang Perekonomian Pasal 21 (1) Bidang Perekonomian merupakan Unit Kerja Iini Bappeda dalam perencanaan pembangunan Bidang Perekonomian. (2) Bidang Perekonomian dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Pasal 22 (1) Bidang Perekonomian mempunyai tugas melaksanakan pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan Bidang Perekonomian. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Perekonomian mempunyai fungsi : a. penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Perekonomian; b. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Perekonomian; c. pengoordinasian pelaksanaan perencanaan pembangunan di bidang koperasi, usaha kecil dan menengah, perhubungan, ketenagakerjaan, penanaman modal, ketahanan pangan, pariwisata, perikanan, kelautan, peternakan dan perdagangan; d. pengoordinasian penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana Kerja (Renja) SKPD dan RKA SKPD; e. pengoordinasian pengendalian kesesuaian antara indikator kinerja program dengan tolok ukur kinerja output dan/atau hasil kegiatan pad a Rencana Kerja (Renja) SKPD dan RKA SKPD; f. pengoordinasian pengendalian dan evaluasi pencapaian kinerja Bidang Perekonomian serta penentuan peringkat SKPD; g. pembinaan teknis substantif penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana Kerja (Renja) SKPD dan RKA SKPD; h. pengoordinasian perhitungan rencana alokasi anggaran SKPD; i. pengoordinasian penyusunan masukan RPJPD, RPJMD dan RKPD; j. pengoordinasian penyusunan masukan penyelenggaraan penataan ruang, penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi/Kota/Kabupaten Administrasi, kerja sama penataan ruang kawasan Jabodetabekjur, regional dan nasional; k. penyusunan bahan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Bidang Perekonomian; I. penyiapan bahan laporan Badan yang terkait dengan tugas dan fungsi Bidang Perekonomian; dan m. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang Perekonomian.

18 f. g. h. i.... j. Pasal 23 (1) Subbidang Pengembangan Potensi Ekonomi Daerah, dan Komunikasi dan Informatika merupakan Satuan Kerja Bidang Perekonomian dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan urusan industri, pariwisata, ketenagakerjaan dan transmigrasi, penanaman modal dan promosi, serta komunikasi dan informatika. (2) Subbidang Pengembangan Potensi Ekonomi Daerah, dan Komunikasi dan Informatika dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perekonomian. (3) Subbidang Pengembangan Potensi Ekonomi Daerah, dan Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas : a. menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Perekonomian sesuai dengan lingkup tugasnya; b. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Perekonomian sesuai dengan Iingkup tugasnya; c. mengkaji, mengevaluasi serta menyiapkan skala prioritas dan peringkat rencana program perencanaan pembangunan di bidang ketenagake~aan dan transmigrasi, penanaman modal dan promosi, pariwisata dan kebudayaan, industri dan energi serta administrasi perekonomian; d. mengoordinasikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana Kerja (Renja) SKPD dan RKA SKPD; e. melaksanakan pengendalian kesesuaian antara indikator kinerja program dengan tolok ukur kinerja output dan/atau hasil kegiatan pada Rencana Kerja (Renja) SKPD dan RKA SKPD; melaksanakan pembinaan teknis substantif penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana Kerja (Renja) SKPD dan RKA SKPD; melaksanakan pengendalian dan evaluasi pencapaian kinerja Bidang Perekonomian serta penentuan peringkat SKPD; melaksanakan perhitungan rencana alokasi anggaran SKPD; melaksanakan penyusunan masukan RPJPD, RPJMD dan RKPD; menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah yang terkait dengan pelaksanaan di bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi, penanaman modal dan promosi, pariwisata, industri, komunikasi dan informatika serta administrasi perekonomian; k. menyiapkan bahan laporan Bidang Perekonomian yang terkait dengan tugas Subbidang Pengembangan Potensi Ekonomi Daerah, dan Komunikasi dan Informatika; dan I. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Subbidang Pengembangan Potensi Ekonomi Daerah, dan Komunikasi dan Informatika. Pasal 24 (1) Subbidang Ketahanan Pangan dan Perdagangan merupakan Satuan Kerja Bidang Perekonomian dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan di bidang perhubungan, koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah, dan perdagangan, serta kelautan dan pertanian dan administrasi umum. (2) Subbidang Ketahanan Pangan dan Perdagangan dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perekonomian.

19 (3) Subbidang Ketahanan Pangan dan Perdagangan mempunyai tugas : a. menyusun bahan Reneana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Bidang Perekonomian sesuai dengan Iingkup tugasnya; b. melaksanakan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Bidang Perekonomian sesuai dengan lingkup tugasnya; e. mengkaji, mengevaluasi serta menyiapkan skala prioritas dan peringkat reneana program pereneanaan pembangunan di bidang perhubungan, koperasi, usaha mikro, keeil dan menengah, dan perdagangan, serta kelautan dan pertanian dan administrasi umum; d. mengoordinasikan penyusunan Reneana Strategis (Renstra) SKPO, Reneana Kerja (Renja) SKPO dan RKA SKPO; e. melaksanakan pembinaan teknis substantif penyusunan Reneana Strategis (Renstra) SKPO, Reneana Kerja (Renja) SKPO dan RKA SKPO; f. melaksanakan pengendalian kesesuaian antara indikator kinerja RKPD dengan tolok ukur kinerja output dan/atau hasil kegiatan pada Reneana Kerja (Renja) SKPO dan RKA SKPO; g. melaksanakan pengendalian dan evaluasi peneapaian kinerja Bidang Perekonomian serta penentuan peringkat SKPO; h. melaksanakan perhitungan reneana alokasi anggaran SKPO; i. melaksanakan penyusunan masukan RPJPO, RPJMO dan RKPO; j. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah yang terkait dengan pelaksanaan di bidang perhubungan, koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah, dan perdagangan, serta kelautan dan pertanian dan administrasi umum; k. menyiapkan bahan laporan Bidang Perekonomian yang terkait dengan tugas Subbidang Ketahanan Pangan dan Perdagangan; dan I. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tug as Subbidang Ketahanan Pangan dan Perdagangan. Bagian Kedelapan Bidang Pemerintahan Pasal 25 (1) Bidang Pemerintahan merupakan Unit Kerja lini Bappeda dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan di Bidang Pemerintahan. (2) Bidang Pemerintahan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Pasal 26 (1) Bidang Pemerintahan mempunyai tugas melaksanakan pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan Bidang Pemerintahan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pad a ayat (1), Bidang Pemerintahan mempunyai fungsi : a. penyusunan Reneana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Bidang Pemerintahan; b. pelaksanaan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Bidang Pemerintahan;

20 c. pengoordinasian pelaksanaan perencanaan pembangunan di bidang perencanaan pembangunan, otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, kesatuan bangsa dan politik, kependudukan dan catatan sipil d. pengoordinasian penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana Kerja (Renja) SKPD dan RKA SKPD; e. pembinaan teknis substantif penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana Kerja (Renja) SKPD dan RKA SKPD; f. pengoordinasian pengendalian kesesuaian antara indikator kinerja program dengan tolok ukur kinerja output dan/atau hasil kegiatan pad a Rencana Kerja (Renja) SKPD dan RKA SKPD; g. pengoordinasian pengendalian dan evaluasi pencapaian kinerja bidang pemerintahan serta penentuan peringkat SKPD; h. pengoordinasian perhitungan rencana alokasi anggaran SKPO; i. pengoordinasian penyusunan masukan RPJPO, RPJMO dan RKPO; j. pengoordinasian penyusunan masukan penyelenggaraan penataan ruang, penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsilKota/Kabupaten Administrasi, kerja sama penataan ruang kawasan Jabodetabekjur, regional dan nasional; k. penyusunan bahan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Bidang Pemerintahan; I. penyiapan bahan laporan Badan yang terkait dengan tugas dan fungsi Bidang Pemerintahan; dan m. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang Pemerintahan. Pasal 27 (1) Subbidang Tata Praja merupakan Satuan Kerja Bidang Pemerintahan dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan di bidang otonomi daerah dan pemerintahan umum tingkat Provinsi dan Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi, Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana, Satuan Polisi Pamong Praja, Kependudukan dan Catatan Sipil serta Kesatuan Bangsa dan Politik. (2) Subbidang Tata Praja dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemerintahan. (3) Subbidang Tata Praja mempunyai tugas : a. menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Bidang Pemerintahan sesuai dengan Iingkup tugasnya; b. melaksanakan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Bidang Pemerintahan sesuai dengan lingkup tugasnya; c. mengkaji, mengevaluasi serta menyiapkan skala prioritas dan peringkat rencana program perencanaan pembangunan di bidang otonomi daerah dan pemerintahan umum tingkat Provinsi dan Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi, Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana, Satuan Polisi Pamong Praja, Kependudukan dan Catalan Sipil serta Kesaluan Bangsa dan Polilik; d. mengoordinasikan penyusunan Rencana Stralegis (Renslra) SKPO, Rencana Kerja (Renja) SKPD dan RKA SKPD; e. melaksanakan pembinaan leknis subslanlif penyusunan Rencana Slrategis (Renslra) SKPO, Rencana Kerja (Renja) SKPD dan RKA SKPD;

21 f. melaksanakan pengendalian kesesuaian antara indikator kinerja program dengan tolok ukur kinerja output dan/atau hasil kegiatan pada Rencana Kerja (Renja) SKPD dan RKA SKPD; g. melaksanakan pengendalian dan evaluasi pencapaian kinerja Bidang Pemerintahan serta penentuan peringkat SKPD; h. mempersiapkan perhitungan rencana alokasi anggaran SKPD; i. melaksanakan penyusunan masukan RPJPD, RPJMD dan RKPD; j. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah yang terkait dengan pelaksanaan di bidang otonomi daerah dan pemerintahan umum tingkat Provinsi dan Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi, pemadam kebakaran dan penanggulangan bencana, Satuan Polisi Pamong Praja, kependudukan dan catatan sipil serta kesatuan bangsa dan politik; k. menyiapkan bahan laporan Bidang Pemerintahan yang terkait dengan tugas Subbidang Tata Praja; dan I. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Subbidang Tata Praja. Pasal 28 (1) Subbidang Aparatur merupakan Satuan Kerja Bidang Pemerintahan dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan di bidang perencanaan pembangunan, bidang administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian serta pengendalian internal. (2) Subbidang Aparatur dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemerintahan. (3) Subbidang Aparatur mempunyai tugas : a. menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Pemerintahan sesuai dengan Iingkup tugasnya; b. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Pemerintahan sesuai dengan Iingkup tugasnya; c. mengkaji, mengevaluasi serta menyiapkan skala prioritas dan peringkat rencana program perencanaan pembangunan di bidang perencanaan pembangunan, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian serta pengendalian internal; d. mengoordinasikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana Kerja (Renja) SKPD dan RKA SKPD; e. melaksanakan pembinaan teknis substantif penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana Kerja (Renja) SKPD dan RKA SKPD; f. melaksanakan pengendalian kesesuaian antara indikator kinerja program dengan tolok ukur kinerja output dan/atau hash kegiatan pad a Rencana Kerja (Renja) SKPD dan RKA SKPD; g. melaksanakan pengendalian dan evaluasi pencapaian kinerja bidang pemerintahan serta penentuan peringkat SKPD; h. mempersiapkan perhitungan rencana alokasi anggaran SKPD; i. melaksanakan penyusunan masukan RPJPD, RPJMD dan RKPD; J. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah yang terkait dengan pelaksanaan di bidang sekretariat daerah, sekretariat dewan, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan, pengelolaan keuangan daerah, pengawasan internal, serta pelayanan pajak;

22 k. menyiapkan bahan laporan Bidang Pemerintahan yang terkait dengan tugas Subbidang Aparatur; dan I. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Subbidang Aparatur. Bagian Kesembilan Bidang Program dan Pembiayaan Pembangunan Pasal 29 (1) Bidang Program dan Pembiayaan Pembangunan merupakan Unit Kerja Iini Bappeda dalam bidang perencanaan pembangunan Bidang Program dan Pembiayaan Pembangunan. (2) Bidang Program dan Pembiayaan Pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Pasal 30 (1) Bidang Program dan Pembiayaan Pembangunan mempunyai tugas menyusun program dan pembiayaan pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan tahunan daerah. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pad a ayat (1), Bidang Program dan Pembiayaan Pembangunan mempunyai fungsi : a. penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Bidang Program dan Pembiayaan Pembangunan; b. pelaksanaan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Bidang Program dan Pembiayaan Pembangunan; c. pengoordinasian penyusunan RPJPD, RPJMD, dan RKPD; d. pengoordinasian penyusunan KUA dan PPA bersama dengan Badan Pengelola Keuangan Oaerah; e. pengoordinasian perencanaan pembiayaan pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan daerah; f. pengoordinasian dan pengintegrasian kesesuaian/ketersambungan antara indikator kinerja RP.JMO dengan Rencana Strategis (Renstra) SKPO; g. pengoordinasian pembiayaan pembangunan yang bersumber dari pemerintah, pemerintah daerah, luar negeri, masyarakat dan sumber lainnya; h. merumuskan standar/kriteria penetapan alokasi anggaran berdasarkan urusan, program, kota/kabupaten administrasi dan SKPD; i. pengoordinasian penyusunan masukan penyelenggaraan penataan ruang, penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi serta kerja sama penataan ruang kawasan Jabodetabekjur, regional dan nasional; j. penyusunan bahan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Bidang Program dan Pembiayaan Pembangunan; k. penyiapan bahan laporan Badan yang terkait dengan tugas dan fungsi Bidang Program dan Pembiayaan Pembangunan; dan I. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang Program dan Pembiayaan Pembangunan.