1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Investasi merupakan penanaman dana yang dilakukan oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan harapan akan memperolah pendapatan pada masa yang datang. Dilihat dari jangka waktunya, investasi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu investasi jangka pendek, investasi jangka menengah dan investasi jangka panjang. Bila dilihat dari jenis asetnya, investasi dibedakan ke dalam investasi pada aset riil seperti tanah, gedung, mesin-mesin dan peralatan, atau aset non-riil (aset finansial) seperti surat-surat berharga berupa obligasi, saham preferen atau saham biasa (Martono, Agus Harjito, 2007 : 138). Pada saat melakukan suatu investasi dalam dunia bisnis, bisa dikatakan hampir semua investasi mengandung resiko, berupa penyimpangan hasil ( return) yang diperoleh dari rencana hasil ( return) yang diharapkan. Hal ini dikarenakan keadaan di masa yang akan datang penuh ketidakpastian. Resiko yang kemungkinan dihadapi bisa berupa resiko finansial, yaitu resiko berkaitan dengan kegagalan perusahaan dalam merealisasikan rencana finansial yang telah ditentukan, maupun resiko manajerial, yaitu resiko berkaitan dengan kegagalan pimpinan perusahaan dalam mengelola perusahaannya, yang pada akhirnya diukur dengan kegagalan finansial perusahaan.
2 Secara umum antara hasil (return) dan resiko memiliki hubungan linear berkebalikan, yaitu semakin tinggi resiko maka semakin tinggi pula hasil (return) yang diperoleh. Sebaliknya, semakin rendah resiko, maka semakin rendah pula hasil (return) yang diperoleh atau hasil (return) yang disyaratkan (Martono, Agus, 2007 : 166-167). Resiko dalam dalam berinvestasi ada yang dapat dikelola atau di atasi oleh perusahaan, pun ada resiko yang tidak dapat diatasi oleh perusahaan, karena resiko tersebut tidak dapat dikontrol oleh perusahaan. Untuk meminimalisir resiko-resiko tersebut, sebelum berinvestasi perlu dilakukan analisa/kajian, apakah investasi tersebut layak dilakukan atau tidak, agar pengambilan keputusan dalam berinvestasi dapat lebih baik dan akurat, serta resiko ketidakpastian aliran kas dapat diperkirakan dengan lebih baik. Salah satu aset non riil, yaitu saham biasa ( common stock), merupakan surat bukti kepemilikan atau surat bukti penyertaan atas suatu perusahaan yang mengeluarkannya ( emiten) (Martono, Agus, 2007 : 42). Investor yang membeli saham, mengharapkan tingkat pengembalian (rate of return) berupa dividen dan capital gain atas saham yang dijualnya. Capital gain akan diperoleh apabila harga jual saham lebih tinggi daripada harga belinya, sebaliknya bila harga jual saham lebih rendah dari pada harga beli, maka investor menderita capital loss. Yang menjadi masalah adalah, penentuan tingkat hasil pengembalian dari saham tidak mudah untuk diprediksikan. Hal ini disebabkan karena harapan pendapatan yang akan diperoleh sulit diprediksi.
3 Seperti yang telah disampaikan pada bagian sebelumnya, sebelum berinvestasi, investor perlu melakukan analisis, mana investasi yang diharapkan dapat memberikan rate of return yang sesuai dengan harapan investor. Teknikteknik analisis (penilaian efek) dapat berupa analisis fundamental ( fundamental analysis) dan analisis teknis (technical analysis). Model analisis fundamental diarahkan untuk mengetahui apakah harga saham undervalued atau overvalued. Menurut analisis fundamental, harga saham merupakan refleksi dari nilai perusahaan bersangkutan, dengan demikian dalam melakukan penilaian suatu saham digunakan teknik analisis rasio, antara lain PER (pendekatan Price Earning Ratio), pendekatan dividend yield (penghasilan dividen yang diharapkan oleh investor atau dividen saham yang akan dibayarkan oleh emiten) serta pendekatan Net Asset Value (yang menghitung nilai buku saham yang menggambarkan nilai klaim fisik suatu perusahaan) (Martono, Agus, 2007 : 372). Dalam analisis teknikal dinyatakan bahwa investor adalah makhluk irrasional, pada titik ekstrim, seorang teknikalis tidak memerlukan informasi mengenai perusahaan, melainkan berdasarkan penawaran dan permintaan harga saham sebagai komoditas perdagangan. Sepanjang investor membeli pada saat harga rendah dan menjual pada saat harga saham tinggi, maka investor akan memperoleh keuntungan, tidak tergantung apakah perusahaan tersebut untung atau menderita kerugian.
4 Pada penelitian kali ini, penulis akan melakukan analisis fundamental, melakukan penilaian suatu saham dengan menggunakan teknik analisis rasio, berupa : 1. Leverage Ratio yaitu rasio yang mengukur seberapa banyak perusahaan menggunakan dana dari hutang (pinjaman). Dari leverage ratio, penulis memilih DAR (debt ratio/rasio hutang) serta DER (Total Debt to Equity atau rasio total hutang terhadap modal sendiri) sebagai wakilnya. 2. Profitability Ratio (Rasio Keuntungan) atau rentabilitas, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan dari penggunaan modalnya. Dari profitability ratio, penulis memilih Return on Assets (ROA) dan ROE (Return on Equity). Atas dasar tersebut di ataslah penulis termotivasi untuk meneliti pengaruh rasio leverage serta rasio profitabilitas terhadap return saham berupa dividen pada Perusahaan-perusahaan yang Listing di BEI pada tahun 2008 s/d 2011, dengan judul Pengaruh Rasio Leverage dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Berupa Dividen (Studi Kasus Pada Perusahaan-Perusahaan Yang Listing di BEI, Tahun 2008 2011). B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, penulis termotivasi untuk meneliti bagaimana pengaruh rasio leverage dan rasio profitabilitas, melalui ukuran-ukuran rasio leverage dan rasio profitabilitasnya, yaitu DAR, DER, ROA dan ROE terhadap return saham berupa dividen pada
5 Perusahaan-perusahaan yang listing di BEI pada tahun 2008 s/d 2011, apakah ada pengaruhnya atau tidak, dengan judul Bagaimanakah Pengaruh Rasio Leverage dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Berupa Dividen (Studi Kasus Pada Perusahaan perusahaan Yang Listing di BEI, Tahun 2008 2011)? C. Pembatasan Masalah Guna lebih mengarahkan pembahasan agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam penelitian masalah, maka diperlukan adanya pembatasan masalah yang lebih terarah dan sesuai dengan ruang lingkup pembahasan. Penulis membatasi pembahasan pada masalah sebagai berikut : 1. Analisis berdasarkan data laporan keuangan yang telah tersedia tanpa mempersoalkan proses penyusunan laporan keuangan tersebut. 2. Data yang digunakan adalah data laporan laba rugi dan neraca mulai periode 2008 2011. 3. Penulis hanya akan mengamati rate of return saham dalam bentuk deviden. 4. Perusahaan-perusahaan yang listing di Pasar Modal periode 2008-2011. D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan batasan masalah maka dapat diketahui tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh rasio leverage dan rasio profitabilitas
6 terhadap return saham berupa dividen pada perusahaan-perusahaan yang listing di BEI, tahun 2008 s/d 2011. 2. Kegunaan Penelitian Berdasarkan batasan masalah maka dapat diketahui tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh DAR, DER, ROA, dan ROE terhadap return saham berupa dividen pada perusahaan-perusahaan yang listing di BEI, tahun 2008 s/d 2011. a. Bagi Perusahaan Perusahaan dapat menggunakan hasil penelitian sebagai bahan pertimbangan atau sumbangan pemikiran dalam menentukan kebijaksanaannya guna kemajuan perusahaan. b. Bagi Investor Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi pada perusahaan yang dianggap paling menguntungkan. c. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi untuk penyusunan penelitian selanjutnya pada waktu yang akan datang, khususnya yang membahas topik yang sama. Diposkan oleh SIR MR SRI TAMIANG
Diposkan oleh SIR MR SRI 7