BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dunia, sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw. Al-dunyā mażra ah al-akhirat

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan dan kecukupan dalam keuangan, maka masyarakat dapat

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi dalam usaha-usaha yang berkaitan dengan media dan barang yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang amat damai dan sempurna telah diketahui dan dijamin

BAB I PENDAHULUAN. tempat tinggal untuk berteduh dan berlindung, yakni rumah. Rumah adalah surga

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk berkomunikasinya antar anggota keluarga dan juga. sebagai tempat berkumpulnya sebuah keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang ada sekarang ini. Selain itu sebagai mahluk sosial manusia yang tidak

Pembiayaan Multi Jasa

BAB I PENDAHULUAN. syariah dapat berperan sebagai intermediasi antara unit-unit ekonomi yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang menjadi rahmat bagi alam semesta. Oleh

BAB II LANDASAN TEORI. yang disepakati. Dalam Murabahah, penjual harus memberi tahu harga pokok

BAB I PENDAHULUAN. Istilah bank berasal dari kata Italia banco yang berarti kepentingan

HILMAN FAJRI ( )

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

Pada hakikatnya pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bank. pemenuhan kebutuhan akan rumah yang disediakan oleh Bank Muamalat

BAB I PENDAHULUAN. lembaga tersebut mencakup bagian dari keseluruhan sistem sosial masyarakat

BAB IV PENERAPAN AKAD BAYʽ BITHAMAN AJIL DALAM PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA DI KOPONTREN NURUL HUDA BANYUATES SAMPANG MADURA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. syariah dianggap sangat penting khususnya dalam pengembangan sistem ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, menghimpun dana,menyalurkan dana atau kedua-duanya. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. teguh pada tali Allah (hablum min Allah) dan tali perjanjian sesama manusia

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menjalankan bisnis dengan izin operasional sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis syariah. Keadaan ini ditandai dengan semangat tinggi dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah saw. diberi amanat oleh Allah swt. untuk menyampaikan kepada. tercapainya kehidupan yang bahagia dunia dan akhirat.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. krisis moneter. Lebih dari itu, lembaga keuangan syariah ini diharapkan mampu membawa

PEMBIAYAAN MULTI JASA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK SIMPANAN WADI AH BERJANGKA DI BMT TEGAL IJO DESA GANDUL KECAMATAN PILANGKENCENG KABUPATEN MADIUN

BAB II PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tempat untuk istirahat dan mencurahkan kasih sayang setelah sibuk

BAB IV. PENYELESAIAN MASALAH PERJANJIAN KERJA ANTARA PEMILIK APOTEK DAN APOTEKER DI APOTEK K-24 KEBONSARI SURABAYA DAlAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa pembayaran serta peredaran uang

Contoh Penghitungan Murabahah (Hipotesis)

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV. suatu transaksi. Pembiayaan yang terjadi yaitu pembiayaan mura>bah}ah bi alwaka>lah.

ANALISIS PENYALURAN PRODUK PEMBIAYAAN UNIT MIKRO BRI SYARIAH ib UNTUK SEKTOR PRODUKTIF. (Studi Kasus di BRI Syariah KCP Demak) TUGAS AKHIR

PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBIAYAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA Tbk. KANTOR CABANG BANJARMASIN

BAB IV. Sejalan dengan tujuan dari berdirinya Pegadaian Syariah yang berkomitmen

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURA>BAH}AH PROGRAM PEMBIAYAAN USAHA SYARIAH (PUSYAR) (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM)

BAB IV ANALISIS PERSEPSI NASABAH RENTENIR TENTANG QARD} PADA PRAKTIK RENTENIR DI DESA BANDARAN KECAMATAN BANGKALAN

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

DANA TALANGAN H A J I. خفظ اهلل Oleh: Ustadz Dr. Erwandi Tirmidzi, MA. Publication: 1433 H_2012 M DANA TALANGAN HAJI

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni

BAB V PEMBAHASAN. pertama yaitu uji Box s M. Karena nilai sig hitung Box s M pada fixed factors

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH DI BMT MADANI TAMAN SEPANJANG SIDOARJO

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan, baik konvensional maupun syariah, berperan dalam segi. ekonomi dan keuangan. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

BAB I PENDAHULUAN. peranan kredit dalan operasi bank sangat besar dan penting. Sebagian besar bank

BAB IV ANALISIS PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI QARD} BERAGUN EMAS DI BANK BRI SYARIAH KANTOR CABANG (KC) SIDOARJO

BAB IV ANALISIS PENGELOLAAN DANA MASJID ROUDLOTUL MUTTAQIN DESA PANDEAN WARU SIDOARJO PADA PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. mereka terhadap pemikiran sebelumnya, yaitu para pemikir muslim masa klasik

BAB I PENDAHULUAN. yang menerapkan prinsi-prinsip ekonomi yang didasarkan pada nilai-nilai Islam

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN:

BAB IV ANALISIS PRAKTEK PEMBIAYAAN DAN IJARAH DI BMT EL LABANA WONOSARI NGALIYAN SEMARANG. A. Analisis Mekanisme Pembiayaan dengan akad Ijarah di BMT

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

PELAKSANAAN AKAD RAHN PADA PRODUK IB RAHN EMAS (Studi Kasus Bank Jateng Syariah Kantor Cabang Semarang)

PENERAPAN AKAD WADI AH YAD DHAMANAH PADA. PRODUK TABUNGAN ib HIJRAH DI PT. BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki untuk disimpan dengan tujuan untuk mengelola uang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. mendasar dalam mewujudkan pembangunan yang berkualitas baik jasmaniah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE (HP) SERVIS YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMILIKNYA

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB IV ANALISIS AKAD IJA>RAH TERHADAP PERJANJIAN KERJA ANTARA TKI DENGAN PJTKI DI PT. AMRI MARGATAMA CABANG PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. membayangkan mesti di dasarkan pada dua konsep hukum Mudhârabah dan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG-PIUTANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM MULTIJASA DI PT. BPRS LANTABUR TEBUIRENG KANTOR CABANG MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. perubahan Undang-Undang perbankan melalui Undang-Undang Nomor 10. produk perbankan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS TERHADAP RESCHEDULING TAGIHAN MURA>BAH{AH BERMASALAH PADA PT. BNI SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sehingga, hidup mereka dapat berjalan sebagaimana mestinya, dan mesin

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur segala gerak dan langkah setiap manusia dalam menjalani kehidupan. Islam tentang sistem nilai, tata cara dan praktik hidup, 1 serta hubungan individu dengan lainnya, seperti pembahasan masalah jual-beli, pinjam- meminjam, sewamenyewa, penggunaan jasa dan kegiatan-kegiatan lainnya yang sangat diperlukan manusia dalam kehidupan sehari-hari yang erat kaitannya dengan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) khususnya bank syariah. Bank syariah merupakan salah satu lembaga yang paling berkembang pesat dengan produk pembiayaan-pembiayaannya yang terbebas dari sistem bunga, karena bunga telah jelas keharamannya dalam Firman Allah swt.: و أ ح ل اهلل ال ب ي ع و ح ر م الر ب ا Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba (QS. Al- Baqarah: 275) 2 Hadis riwayat At-Tirmidzi, dari Ibnu Mas ud, yaitu: 3 ع ن اب ن م س ع و د ق ال : ل ع ن ر س و ل اهلل ص ل اهلل ع ل ي ه و س ل م آك ل الر ب ا و م و ك ل ه و ش اه د ي ه و ك ات ب ه 1 Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h. 118. h. 36. 2 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya, (Bandung: CV Diponegoro, 2005), 3 al-imām Abῑ Isa Muḥammad Ibnu Isa Ibnu Saūrah at-tirmidzῑ, Sunan At-Tirmidzῑ : al- Juz aṡ-ṡāliṡ, (Beirut: Dār al-fikr, 2001), h. 3-4. 1

2 Dari Ibnu Mas ud berkata: Rasulullah saw. melaknat pemakan barang riba, orang yang memberikan makanan riba, dua orang yang menyaksikannya dan orang yang mencatatnya. 4 Salah satu bentuk LKS yang menerapkan transaksi pembiayaan yang bebas dari unsur-unsur riba khususnya di kota Banjarmasin adalah Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor Cabang Syariah (KCS) Banjarmasin. Pembiayaan merupakan salah satu sumber pendapatan terbesar BNI dan BTN KCS Banjarmasin, BNI terkenal sebagai Bank penyelenggara berbagai pembiayaan baik yang bersifat produktif khususnya Wirausaha ib Hasanah maupun pembiayaan Griya ib Hasanah yang bersifat konsumtif, sedangkan BTN terkenal dengan pembiayaan konsumtif dengan produk unggulannya KPR. Meskipun terkenal dengan beberapa pembiayaan unggulannya bukan berarti produk pembiayaan kedua bank tersebut selalu sukses dan diterima masyarakat Banjarmasin, salah satunya adalah produk pembiayaan Multijasa pada BNI dan BTN KCS Banjarmasin produk tersebut menjadi produk pembiayaan yang berada diperingkat terakhir dari segi kuantitas nasabah. BNI KCS Banjarmasin menawarkan produk pembiayaan Multijasa dengan akad ijārah, kemudian BTN KCS Banjarmasin menawarkan produk pembiayaan Multijasa dengan akad kafālah. Bentuk pembiayaan Multijasa dengan akad ijārah dan kafālah ini akan mempunyai prospek yang lebih baik jika dapat dikembangkan lagi, karena ijārah dan kafālah sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia dan hukum Islam 4 Moh. Zuhri, et. al, Terjemah Sunan At-Tirmidzῑ, (Semarang: Asy-Syifa, 1992), h. 559.

3 membenarkan hal tersebut. Seseorang kadang dapat memenuhi salah satu kebutuhan hidupnya melalui proses pembelian, namun jika jumlah uang yang ada terbatas maka BNI dan BTN KCS Banjarmasin menawarkan solusi, dengan produk pembiayaan Multijasa dengan akad ijārah dan akad kafālah untuk jasajasa lainnya, dengan pembiayaan jenis ini kebutuhan akan barang dan jasa dapat segera terpenuhi. Hingga saat ini mayoritas produk pembiayaan bank syariah Banjarmasin pada umumnya masih berfokus pada produk-produk murābaḥah, padahal praktik pembiayaan murābaḥah sebenarnya memiliki kesamaan dengan pembiayaan Multijasa dengan akad ijārah dan kafālah. Perbedaannya kedua produk pembiayaan ini adalah pada objek transaksi dimana pada murābaḥah objeknya hanyalah barang, sedangkan pada ijārah dan kafālah objeknya adalah barang dan jasa. Pembiayaan Multijasa dengan akad ijārah dan kafālah merupakan produk yang tidak terlalu diminati oleh bank syariah sebagai produk andalan, salah satu penyebabnya adalah harus mengenalkan dan mengembangkan lagi jika ingin menjadikan produk Multijasa sebagai produk andalan di wilayah Banjarmasin. Jika dibandingkan dengan jenis pembiayaan lainnya contohnya murābaḥah kedua akad tersebut mempunyai kekuatan dan prospek yang sama ditambah lagi dengan mekanismenya yang serupa, namun pada praktiknya lebih sederhana dari sisi pembukuan, dan bank tidak repot mengurus pemeliharaan aset baik pada saat leasing (pada bank syariah lebih dikenal dengan ijārah) sampai sesudah akad berakhir.

4 Peluang pembiayaan Multijasa sebenarnya cukup besar mengingat bahwa di wilayah Banjarmasin khususnya, belum banyak bank syariah yang mengembangkannya, sedangkan tantangan yang dihadapi produk ini adalah kurangnya minat dan pengetahuan masyarakat Banjarmasin tentang produk pembiayaan Multijasa baik dengan akad ijārah maupun dengan akad kafālah. Alasan inilah yang membuat BNI dan BTN KCS Banjarmasin untuk mulai mengembangkannya sebagai produk pembiayaan baru yang menjanjikan di Banjarmasin, dengan harapan akan menjadi produk yang bersaing dengan pembiayaan murābaḥah, namun sampai saat ini produk Multijasa tersebut belum dapat menarik minat masyarakat Banjarmasin. Untuk itu, penulis bermaksud mengadakan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul: Mekanisme dan Prospek Pembiayaan Multijasa pada BNI dan BTN KCS Banjarmasin. B. Rumusan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan untuk memudahkan penelitian, maka peneliti membuat rumusan sebagai berikut: 1. Bagaimana mekanisme manajemen dan akad pembiayaan Multijasa pada BNI dan BTN KCS Banjarmasin dalam konsep hukum Islam? 2. Bagaimana prospek pembiayaan Multijasa pada BNI dan BTN KCS Banjarmasin?

5 C. Tujuan Penelitian Sasaran dan tujuan yang dalam penelitian ini, adalah: 1. Untuk mengetahui mekanisme manajemen dan akad pembiayaan Multijasa pada BNI dan BTN KCS Banjarmasin. 2. Untuk mengetahui prospek pembiayaan Multijasa pada BNI dan BTN KCS Banjarmasin. D. Signifikansi Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan berguna sebagai : 1. Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan khasanah keilmuan penulis khususnya tentang mekanisme manajemen pembiayaan Multijasa dengan akad ijārah dan kafālah serta prospeknya pada BNI dan BTN KCS Banjarmasin 2. Sebagai upaya untuk memberikan informasi kepada masyarakat yang membutuhkan jasa pembiayaan Multijasa dengan akad ijārah dan kafālah pada BNI dan BTN KCS Banjarmasin. 3. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya yang ingin mengetahui permasalahan ini secara lebih mendalam. 4. Secara praktis, sebagai bahan kajian ilmiah dan terapan dalam bidang ekonomi syariah, sehingga mengetahui tindakan mana yang harus dilakukan dalam penentuan jaminan atau agunan dalam pembiayaan Multijasa dengan akad ijārah dan kafālah agar kegiatan ekonomi yang

6 dilakukan membawa maslahat kepada pemiliknya, masyarakat dan pekerjanya yang terkait. 5. Menambah bahan kepustakaan bagi Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam serta perpustakaan IAIN Antasari Banjarmasin dan bagi pihak lain yang berkepentingan dengan hasil penelitian ini. 6. Sebagai bahan informasi dan bahan bimbingan untuk penelitian berikutnya yang berhubungan dengan LKS (bank syariah). E. Definisi Operasional Untuk menghindari kekeliruan dalam memahami arah dan tujuan penelitian ini maka peneliti memberikan beberapa definisi operasional sebagai berikut: 1. Mekanisme adalah cara kerja suatu organisasi (perkumpulan dan sebagainya) atau tata cara dalam bertransaksi, 5 yaitu cara BNI dan BTN KCS Banjarmasin dalam kegiatan penyaluran dana kepada nasabah melalui pembiayaan Multijasa. 2. Prospek adalah kemungkinan, harapan, atau masa depan, 6 yaitu harapan atau kemungkinan produk pembiayaan Multijasa untuk tumbuh menjadi produk pembiayaan yang sejajar dengan murābaḥah. 5 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bangsa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), h. 64. h, 899. 6 Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edesi ke-5, (Jakarta: Balai Pustaka, 2010),

7 3. Pembiayaan (syariah) adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank syariah dan/atau UUS dan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil. 7 4. Multijasa pada BNI KCS Banjarmasin adalah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada masyarakat untuk kebutuhan jasa dengan agunan berupa fixed asset atau kendaraan bermotor selama jasa dimaksud tidak bertentangan dengan UU/hukum yang berlaku serta tidak termasuk kategori yang diharamkan syariah Islam. 8 5. Multijasa pada BTN KCS Banjarmasin adalah produk pembiayaan menggunakan akad kafālah dan dapat digunakan untuk keperluan mendanai berbagai kebutuhan layanan jasa bagi nasabah seperti paket biaya pendidikan, paket biaya pernikahan, paket biaya kesehatan, dan lain-lain. 9 Jadi, penulis akan mengkaji secara mendalam mengenai prosedur awal pemberian pembiayaan sampai prosedur berakhirnya akad pembiayaan produk pembiayaan Multijasa dengan akad ijārah pada BNI dan akad kafālah pada BTN KCS Banjarmasin. Kemudian, bagaimana harapan atau masa depan produk Multijasa tersebut di Banjarmasin apakah produk Multijasa ini akan dapat 7 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah Pasal 1 Ayat 25. 8 http://www.bnisyariah.com. (di akses tanggal 22 Januari 2014 pukul 09.00 WITA). 9 http://www.btnsyariah.com. (di akses tanggal 22 Maret 2014 pukul 13.00 WITA).

8 diterima dan sukses dikembangkan di tengah-tengah persaingan produk pembiayaan yang semakin ketat dengan prospeknya yang mempunyai kemiripan dengan murābaḥah, namun mempunyai keunggulan kemudahan dari segi pembukuan. F. Kajian Pustaka Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut penulis melakukan penelaahan karya-karya ilmiah yang berhubungan dengan penelitian yang akan diteliti antara lain: Indah Deliyani dengan judul Analisa Terhadap Aplikasi Pembiayaan Ijārah Multijasa Pada BMT Al-Munawwarah, 204046102926, Jurusan Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, 2008. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan dan pengolahan data dilakukan dengan teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Hasil analisis menyatakan bahwa akad yang digunakan oleh BMT Al- Munawwarah dalam pembiayaan Multijasa ada dua yaitu wakālah dan ijārah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembiayaan Multijasa belum menjadi solusi yang ideal dan seharusnya pembiayaan ini menggunakan akad qarḍ dengan sumber dana dari ZISWAF karena lebih sesuai dari pada wakalah dan ijārah. 10 Nelisa Agustina dengan judul Kerjasama Pembiayaan Multijasa Dana Pendidikan Antara BSM Dengan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, 10 (Indah Deliyani, Analisa Terhadap Aplikasi Pembiayaan Ijarah Multijasa Pada BMT Al-Munawwarah), http://repository.uinjkt.ac.id/, (di akses pada tanggal 10 April 2014 pukul 14.10 WITA).

9 207046100607, Jurusan Muamalah (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, 2011. Metode penelitian yang dilakukan metode penelitian hukum yang dilakukan dengan meneliti bahan pustaka atau data sekunder belaka. Hasil analisis menyatakan bahwa akad yang digunakan oleh BSM dalam pembiayaan Multijasa dana pendidikan ini sudah sesuai dengan prinsip akad ijārah dan kerjasama yang terjalin antara BSM dengan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta juga sudah sesuai dengan perjanjian menurut hukum Islam. 11 Misbah Abidin dengan judul Analisis Hukum Islam Terhadap Pembiayaan Multijasa Dengan Akad Ijārah Di Bank Pembiayaan Rakyat Syari'ah (BPRS) Mitra Harmoni Semarang, 2104083/042311083, Jurusan Muamalah Fakultas Syariah IAIN Walisongo, 2011. Penulis melakukan penelitian lapangan, dengan pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi. Kemudian penulis menganalisis data yang terkumpul dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Hasil analisis pembiayaan Multijasa dengan akad ijārah yang diterapkan di BPRS Mitra Harmoni Semarang dari konsep fikih sudah sah dan sesuai, karena pada akad pembiayaan yang dipraktikkan sudah sesuai dengan ketentuan-ketentuan syara, dan dengan adanya kesepakatan antara kedua belah pihak yaitu antara bank dengan nasabah. 12 11 (Nelisa Agustina, Kerjasama Pembiayaan Multijasa Dana Pendidikan Antara BSM Dengan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta), http://repository.uinjkt.ac.id/, (di akses pada tanggal 10 April 2014 pukul 14.00 WITA). 12 (Misbah Abidin, Analisis Hukum Islam Terhadap Pembiayaan Multijasa Dengan Akad Ijarah Di Bank Pembiyaan Rakyat Syariah (BPRS) Mitra Harmoni Semarang ), http//library.walisongo.acid/ (di akses pada tanggal 25 September 2013 pukul 03.00 WITA).

10 Berbeda dengan penelitan yang akan penulis laksanakan, selain pada lokasi dan barang atau jasa yang menjadi objek akad ijārah dan kafālah juga pada pembahasan ini peneliti memfokuskan pada mekanisme awal pemberian pembiayaan sampai akhir pembiayaan (manajemen pembiayaan Multijasa), yang kemudian akan dianalisis dengan tinjauan fikih Islam serta adanya penelitian tambahan mengenai masa depan atau daya saing produk diantara pembiayaan yang sejenis yang lebih diterima di Banjarmasin yaitu pembiayaan murābaḥah. G. Sistematika Penulisan Sesuai dengan pedoman penulisan skripsi, maka penulis akan membagi skripsi ini dalam lima bab, yaitu: Bab pertama: pendahuluan, dalam bab pertama ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, definisi operasional, telaah atau kajian pustaka, dan sistematika penelitian. Bab kedua: landasan teori, dalam bab ini penulis akan menguraikan landasan teori yang merupakan pijakan dalam penulisan skripsi ini yang meliputi pengertian, jenis, dan analisis dan manajemen pembiayaan, pengertian, landasan hukum, rukun dan syarat ijārah dan kafālah, serta fatwa DSN-MUI tentang pembiayaan Multijasa. Bab ketiga: metode penelitian, dalam bab ini penulis akan menguraikan jenis dan pendekatan, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data serta tahapan penelitian.

11 Bab keempat: hasil penelitian, pada bab ini, penulis akan membahas serta menganalisis mekanisme manajemen pembiayaan dan akad ijārah dan kafālah yang diterapkan dalam hukum Islam Multijasa serta prospek produk Multijasa dengan akad ijārah dan kafālah pada BNI dan BTN KCS Banjarmasin. Bab kelima: penutup, pada bab ini, merupakan bab terakhir dalam penyusunan skripsi yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari semua isi skripsi, yang selanjutnya akan diikuti daftar pustaka dan lampiran-lampiran.