BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam keluarga, sekolah, maupun di masyarakat. siswa serta didukung oleh lingkungan belajar mengajar yang kondusif.

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran di kelas secara berkesinambungan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan pendidikan yang dirumuskan dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik

DI SMP STELLA MATUTINA SALATIGA SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Pada Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh : INDAH NOFIYATI

I. PENDAHULUAN. kehidupan tersebut maka seseorang harus banyak belajar. Proses belajar yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERMAIN JAWABAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan.peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003,

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan perubahan di segala bidang kehidupan. Kemajuan ini tentu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. keterpurukan dan mampu bersaing dengan bangsa lain, namun mengelola dan

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi seluruh umat manusia. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan seperti. Tahun 2003, yang menjelaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun oleh: DEWI WIJAYANTI A.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan nasional merupakan sesuatu hal yang beku dalam artian

I. PENDAHULUAN. seorang guru itu belumlah terwujud dalam usaha mereka untuk. membelajarkan dengan pertimbangan-pertimbangan yang seksama.

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa. Undang-undang RI No. 20 Th Bab 1 pasal 1. mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara

PEMBINAAN KARAKTER KEWARGANEGARAAN MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

warga negara yang diandalkan oleh bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang beradab menganggap pendidikan sebagai suatu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam upaya peningkatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karakter merupakan sifat khusus atau moral dari perorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Oleh: Adiella Dianial Saputri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. F. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan, kewarganegaraan dikenal mulai dari siswa

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Diajukan oleh : ARIYANTI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003, h. 16), menjelaskan bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya ini mengakibatkan ilmu pengetahuan memiliki. dampak positif dan negatif. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. baru tentang proses belajar mengajar di sekolah telah muncul dan berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Kewarganegaraan (PKn). Menggunakan pola mengajar yang relevan bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia. dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Akan tetapi tidak semua siswa menyukai pelajaran tersebut. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan utama bagi setiap individu. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Dengan Keterampilan Bertanya Probing Question

BAB I PENDAHULUAN. dana yang cukup besar. Hal ini diakui semua orang atau suatu bangsa demi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat serta mempelajari masalah-masalah yang ada di dalamnya. Mata

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Kaling berpenghasilan dari hasil membuat batu bata dan karyawan. anak jadi rendah sehingga prestasi juga rendah pula.

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. belajar, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. usaha peningkatan mutu pendidikan. Mutu pendidikan dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. tertuang dalam UUD 1945 pasal 31 ayat (1) dimana tiap-tiap warga negaranya

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

NILAI JUANG DALAM PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA PADA SISWA KELAS VI SDN PANDEAN 02 KEC. GROGOL KAB. SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR. SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pkn SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kualitas pendidikan yang lebih baik. mewujudkan hasil pembelajaran yang efektif dan efesien, peranan guru sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses tersebut diperlukan guru yang memberikan keteladanan, membangun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Oleh : Fistika Sari A

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan akhir dari proses pendidikan. dan ilmu pengetahuan yang mereka miliki sangatlah minim sekali.

NUR ENDAH APRILIYANI,

BAB I PENDAHULUAN. mengetengahkan tanggung jawab sebagai pendidik. Dimana pendidik adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hayat. Dengan pendidikan dapat membantu mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. naungan Yayasan Pendidikan Masudirini. Lokasi sekolah ini terletak di Jl.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAHASAN KEUTUHAN NKRI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI PADA SISWA KELAS V-A SDN TANGGUL WETAN 04 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan berbagai cara, agar semua anak-anak di seluruh wilayah di

BAB I PENDAHULUAN. formal maupun pendidikan nonformal. Salah satu upaya untuk mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab untuk membimbing anak-anak didik menuju kedewasaan. serta mampu menghadapi permasalahan dengan sikap terbuka dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Melalui mata pelajaran Kewarganegaraan juga diharapkan warga Negara

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berfikir logis dan kritis, interaktif dan kreatif. Hal itu menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. afektif, maupun psikomotorik. Kenyataannya pendidikan yang dilakukan pada

Laporan Penelitian Skripsi S-1 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun Oleh: SUPRIYANTO A

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan sumber daya manusia merupakan salah satu sasaran pembangunan jangka panjang yang mengiringi laju pertumbuhan ekonomi. Salah satu pilar dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia adalah bidang pendidikan. Pendidikan sebagai pembentukan generasi muda yang tangguh, dapat dilaksanakan dalam keluarga, sekolah, maupun di masyarakat. Proses pendidikan berarti di dalamnya menyangkut kegiatan belajar mengajar dengan segala aspek maupun faktor yang mempengaruhinya. Pada hakekatnya, untuk menunjang tercapainya tujuan pengajaran perlu adanya kegiatan belajar mengajar yang melibatkan siswa, guru, materi pelajaran, metode pengajaran, kurikulum dan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa serta didukung oleh lingkungan belajar mengajar yang kondusif. Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus mengembangkan kualitas sumber daya manusia khususnya generasi muda. Selain itu juga mengupayakan perluasan dan pemerataan perolehan pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia sehingga akan tercipta manusia Indonesia yang berkualitas tinggi. Untuk membentuk manusia Indonesia yang berkualitas, dalam dunia pendidikan formal khususnya untuk membina sikap dan

2 moral peserta didik dapat ditempuh salah satunya melalui mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn). Melalui pelajaran PKn yang diberikan secara formal kepada generasi muda Indonesia atau peserta didik maka akan terbentuk manusia yang berkepribadian sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai wahana pembinaan perilaku pada peserta didik juga dimaksudkan untuk membekali peserta didik dengan budi pekerti, pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga Negara dengan negara sehingga menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara. Dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang materi-materinya lebih bersifat pemahaman nilai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, oleh sebagian siswa sering dianggap mudah (Virene, 2010 : 20). Apalagi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di setiap jenjang pendidikan itu selalu dipelajari, walaupun materi dan kedalaman materinya berbeda. Apabila guru dalam penyampaian materi hanya menggunakan metode ceramah dan tidak menggunakan media pembelajaran. Hal ini yang menyebabkan siswa menjadi jenuh dan bosan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Berdasarkan observasi yang dilakukan di kelas VIII E di SMP Stella Matutina, pada waktu guru PKn mengajar dengan materi Peraturan Hukum dan Perundang-Undangan Nasional, dan Kompetensi Dasar : mendiskripsikan proses pembuatan perundang-undangan nasional, pada indikator : Menjelaskan makna

3 peraturan perundang-undangan dan menyebutkan lembaga pembuat peraturan perundang-undangan nasional, ditemukan atau nampak bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih kurang. Hal itu ditunjukkan dari 28 siswa, 18 siswa (64,3 %) masih kurang aktif dalam mengikuti proses belajar mata pelajaran tersebut. Saat guru sedang menjelaskan pelajaran di depan kelas, ternyata ada siswa yang melakukan aktivitas sendiri seperti berbicara sendiri dengan teman sebelahnya, bermain HP, bermain penggaris, dan masih banyak lagi. Hal itu disebabkan karena guru PKn dalam mengajar hanya menggunakan metode ceramah tanpa didukung dengan menggunakan media pembelajaran. Tingkat keaktifan siswa yang rendah tersebut dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan oleh hasil tes pada akhir pembelajaran yaitu dari 28 siswa kelas VIII E, yang nilainya telah mencapai KKM ( 7,00) hanya 7 siswa (25 %) dan sisanya sebesar 21 siswa (75 %) nilainya belum mencapai KKM. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh metode dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru tersebut (Hujair, 2009 : 6). Penggunaan metode dan media pembelajaran yang tidak sesuai dengan materi dan kebutuhan siswa dapat mengakibatkan siswa kurang tertarik untuk belajar, sehingga siswa tersebut tidak dapat aktif dalam belajar. Padahal, pencapaian hasil belajar dapat dipengaruhi oleh aktif tidaknya siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Penggunaan metode ceramah akan lebih efektif jika divariasikan dengan metode yang lain dan didukung dengan penggunaan media khususnya media

4 audiovisual, karena di sini media audiovisual dapat mengkonkretkan pemahaman para peserta didik terhadap materi- materi yang sulit untuk dimengerti. Khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, dimana materi-materinya lebih pada pendidikan nilai, budi pekerti dan moral. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka dilakukan PTK sebagai Upaya untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Ceramah Bervariasi dan Penggunaan Media Audiovisual dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada Materi Peraturan Perundang-Undangan Nasional, dengan Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan Proses Pembuatan Perundang-Undangan Nasional, pada Siswa Kelas VIII E Semester II Tahun Ajaran 2010/2011 Di SMP Stella Matutina Salatiga 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tesebut dapat diidentifikasikan masalahnya sebagai berikut : 1. Keaktifan siswa dalam mengikuti mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih kurang. Dari 28 siswa, 18 siswa (64,3 %) masih kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran mata pelajaran tersebut. 2. Hasil belajar siswa kelas VIII E SMP Stella Matutina Salatiga dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada akhir pembelajaran belum semua siswa mencapai KKM ( 7,00). Dari 28 siswa kelas VIII E, yang nilainya telah mencapai KKM hanya 7 siswa (25 %) dan sisanya sebesar 21 siswa (75 %) nilainya belum mencapai KKM.

5 3. Dalam proses pembelajaran guru tidak menggunakan metode ceramah bervariasi dan media pembelajaran, dalam hal ini yaitu media audiovisual. 1.3. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan : Apakah penerapan metode ceramah bervariasi dan penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada Materi Peraturan Perundang-Undangan Nasional, dengan Kompetensi Dasar : mendiskripsikan proses pembuatan perundang-undangan nasional, dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII E semester II tahun ajaran 2010/2011 di SMP Stella Matutina Salatiga? 1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan peningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui penerapan metode ceramah bervariasi dan penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VIII E semester II tahun ajaran 2010/2011 di SMP Stella Matutina Salatiga.

6 1.5. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat : 1. Manfaat Akademis Manfaat akademis hasil penelitian ini adalah untuk mengembangkan penerapan metode ceramah bervariasi dan penggunaaan media audiovisual dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. 2. Manfaat Praktis a) Bagi peneliti untuk memberi pengetahuan (wawasan) dan meningkatkan ketrampilan yang dimilikinya untuk menggunakan metode ceramah bervariasi dan media audiovisual dalam pembelajaran. b) Bagi Program Studi PPKn untuk memberi masukan bagi pengembangan materi perkuliahan pada mata kuliah Belajar dan Pembelajaran, mata kuliah Metode Pembelajaran Kn, serta mata kuliah Teknologi dan Media Pembelajaran Kn. c) Bagi pihak sekolah untuk memberi masukan kepada guru guru secara umum dan guru-guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan secara khusus dalam kegiatan pembelajaran mengenai manfaat metode ceramah bervariasi penggunaan media audiovisual.

7 1.6 Penegasan Istilah Agar diperoleh kesepahaman terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan definisi operasional sebagai berikut: 1. Keaktifan siswa adalah kegiatan yang dilakukan siswa secara bertanggungjawab untuk mendapat pengetahuan PKn melalui proses belajar yang nantinya akan berpengaruh positif terhadap hasil belajarnya. 2) Hasil Belajar : keberhasilan yang dicapai oleh siswa untuk mendapatkan suatu peningkatan kepandaian yang diwujudkan dalam bentuk nilai yang diperoleh melalui tes. 3) Metode ceramah bervariasi : metode pembelajaran dimana dalam penggunaannya tidak berdiri sendiri melainkan divariasikan dengan metode pembelajaran yang lain atau komponen yang lain dalam pembelajaran. 4) Media Audiovisual : segala macam sarana yang dapat dipergunakan untuk menyampaikan pesan-pesan pembelajaran guna menopang pencapaian hasil belajar para siswa. media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar 5) Pendidikan Kewarganegaraan : usaha sadar untuk mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik agar dapat menjadi warganegara yang baik, yaitu warga negara yang memahami, menyadari dan mampu menggunakan hak serta menjalankan kewajiban kenegaraannya secara bertanggungjawab.

8 1.7 Sistematika Penulisan Secara garis besar, skripsi ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu : bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal skripsi ini berisi halaman judul, abstrak, surat peryataan, halaman pengesahan, halaman persembahan, kata pengatar, daftar isi, daftar tabel, daftar diagram, dan daftar lampiran. Bagian isi, skripsi ini terdiri dari 5 bab yaitu Bab I berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan skripsi. Bab II membahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dikaji yaitu pendekatan pembelajaran aktif, metode ceramah, metode ceramah bervariasi, media pembelajaran, media audiovisual, pendidikan kewarganegaraan, hasil belajar, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis. Sedangkan Bab III berisi tentang metodologi penelitian yang meliputi jenis penelitian, setting dan subyek penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, teknik analisis data, indikator kinerja, prosedur pelaksanaan PTK. Bab IV berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian, dan yang terakhir adalah Bab V berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian. Bagian akhir skripsi ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.