BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS TOLERANSI ATAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN SISWA DI SMA NEGERI 3 PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

BAB V PENUTUP. mempertahankan identitas dan tatanan masyarakat yang telah mapan sejak lama.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki pasangan akan selalu saling melengkapi satu sama lain.

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pemahaman Ayat Al-Qur an Terhadap Pendidikan. Multikultural yang Megajarkan Pengembangan Aqidah

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir ini telah terjadi berbagai konflik sosial baik secara

BAB IV ANALISIS PERAN ORGANISASI PEMUDA DALAM MEMBINA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga tidak memicu terjadinya konflik sosial didalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik maupun rohani (Ahid, 2010: 99). Beberapa orang juga

KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA KELOMPOK 4 ANANDA MUCHAMMAD D N AULIA ARIENDA HENY FITRIANI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Toleransi beragama harus tercermin pada tindakan-tindakan atau

BAB I PENDAHULUAN. memiliki perbedaan. Tak ada dua individu yang memiliki kesamaan secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan merupakan cabang ilmu. cita cita bangsa. Salah satu pelajaran penting yang terkandung dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan pulau

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN. a. Keharusan saling mengenal, b. Keberagamaan keyakinan, c. Keberagamaan etnis.

I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bemegara serta dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.

BAB V PENUTUP. Al-Quran yang ditelaah melalui konsep Pendidikan Islam, penulis menemukan

BAB I PENDAHULUAN. harus dijaga di Indonesia yang hidup di dalamnyaberbagai macam suku, ras,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sosiokultural yang beragam dan geografis yang luas. Berikut adalah

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. yang cenderung kepada kelezatan jasmaniah). Dengan demikian, ketika manusia

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

SYARIAT ISLAM DAN KETERBATASAN DEMOKRASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan mahluk individu dan juga mahluk sosial. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam suku, bahasa, adat istiadat dan agama. Hal itu merupakan

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

BAB I PENDAHULUAN. dan Satu Pemerintahan (Depag RI, 1980 :5). agama. Dalam skripsi ini akan membahas tentang kerukunan antar umat

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sesuai dengan moral dan cara hidup yang diharapkan oleh ajaran

PENDAHULUAN. begitu pun keterkaitannya dengan Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia hidup juga berbeda. Kemajemukan suku bangsa yang berjumlah. 300 suku hidup di wilayah Indonesia membawa konsekuensi pada

BAB IV ANALISIS. Pustaka Pelajar, 2001, hlm Azyumardi Azra, Kerukunan dan Dialog Islam-Kristen Di Indonesia, dalam Dinamika

BAB I PENDAHULUAN. fisik ataupun mental, sebenarnya merupakan kehendak Tuhan yang

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

BAB IV ANALISIS TERHADAP TERJADINYA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA. A. Pemahaman Masyarakat Tentang Kerukunan

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN. potensi perselisihan hidup beragama, perulah adanya upaya-upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fety Novianty, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

Politik. Lolytasari, M.Hum

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. umum dikenal dengan masyarakat yang multikultural. Ini merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), hlm Jalaluddin Rakhmat, Islam Aktual; Refleksi Sosial Seorang Cendekiawan Muslim,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menampilkan sikap saling menghargai terhadap kemajemukan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak mengenal ruang dan waktu, ia tidak dibatasi tebalnya

BAB I PENDAHULUAN. jarak antar Negara melalui fitur-fitur komunikasi yang terus dikembangkan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pesta Kesenian Bali ke-35, Denpasar, 15 Juni 2013 Sabtu, 15 Juni 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan agama menjadi penting dalam suatu kehidupan bernegara karena agama

BAB I PENDAHULUAN. kalah banyak. Keberagaman agama tersebut pada satu sisi menjadi modal

BAB IV KESIMPULAN. dipenuhi dengan budaya-budaya yang beragam di mana mengakui keberagaman,

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Dengan populasi penduduk

MATERI 6 BENTUK DAN FUNGSI LEMBAGA SOSIAL

Islam dalam Tatanan Kehidupan Bermasyarakat

C. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Agama, Suku, Ras, Budaya, dan Gender

DALAM AGAMA BUDDHA AGAMA DIKENAL DENGAN:

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam

KESINAMBUNGAN AGAMA-AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20. Tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. macam suku, ras, agama, dan budaya. Keberagaman tersebut tersebar hampir

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1433 H, Jakarta, 7 Agustus 2012 Selasa, 07 Agustus 2012

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. sulit diterima bahkan mustahil diamalkan (resistensi) 4. Dan yang lebih parah,

BAB IV ANALISIS DATA. Bahwasanya kehidupan di dunia ini pada kodratnya diciptakan dalam bentuk yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagai sebuah negara yang masyarakatnya majemuk, Indonesia terdiri

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

NILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah tiga institusi pilar Globalisasi.(Amin Rais, 2008: i)

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

ISLAM DAN TOLERANSI. ABDUL RACHMAN, S.S., M.Pd.I. Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi Teknik Industri.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan media strategis dalam meningkatkan kualitas sumber

Щ6

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan besar yang dihadapi oleh. umumnya dan dunia pendidikan khususnya adalah merosotnya moral peserta

BAB I PENDAHULUAN. multicultural yang di dalamnya terdapat keberagaman baik dari segi budaya,

PANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Kehidupan Bernegara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA.

PENDIDIKAN DALAM KELUARGA

I. PENDAHULUAN. menganut agama sesuai dengan keinginannya. Berlakunya Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

AL-QUR AN SEBAGAI PERANTARA PENGUATAN KARAKTER (RELIGIUS, TOLERANSI DAN DISIPLIN) MAHASISWA FKIP PGSD UMS ANGKATAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

BAB I PENDAHULUAN UKDW

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era global, plural, multikultural seperti sekarang setiap saat dapat saja terjadi peristiwa-peristiwa yang tidak dapat terbayangkan dan tidak terduga sama sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia. Kemajuan ilmu dan teknologi juga membawa akibat pada melebarnya perbedaan tingkat pendapatan ekonomi antara negara-negara kaya dengan negara miskin. Alat transportasi yang semakin cepat dan canggih berdampak pada hilangnya jarak antara satu wilayah pemangku tradisi keagamaan tertentu dengan pemegang tradisi keagamaan yang lain. Kontak-kontak budaya semakin cepat dan pergesekan kultur serta tradisi tidak terhindarkan, yang bahkan tidak lagi mengenal batas-batas geografis secara konvensional. Internet, e-mail, social media, smartphone, dan sebagainya menjadikan anak didik memperoleh pengetahuan lebih cepat dari gurunya. 1 Tidak dapat ditutupi oleh siapapun bahwa fenomena medernitas yang belakangan terjadi ternyata berbarengan dengan munculnya fenomena kebangkitan agama-agama dunia yang pada saat yang sama juga tercium aroma konflik antar pemeluk agama. Sebuah keniscayaan bahwa dalam masyarakat yang multi agama seringkali timbul pertentangan antar pemeluk agama yang berbeda. Secara umum konflik 2005)h.4 1 Amin Abdullah, Pendidikan Agama Era Multikultural Multi Religius (Jakarta: PSAP, 1

2 antar pemeluk agama tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain seperti: pelecehan terhadap agama dan pemimpin spiritual sebuah agama tertentu, perlakuan aparat yang tidak adil terhadap pemeluk agama tertentu, kecemburuan ekonomi dan pertentangan kepentingan politik. 2 Salah satu bagian penting dari konsekuensi tata kehidupan global yang ditandai kemajemukan etnis, budaya dan agama tersebut, adalah membangun dan menumbuhkan kembali teologi pluralisme dalam masyarakat. Karena pada hakikatnya kita semua adalah sebagai seorang saudara dan sahabat. Bahkan, Islam melalui Al-Quran dan Hadistnya juga mengajarkan sikap-sikap toleran. Dalam kaitannya yang langsung dengan prinsip inilah Allah, di dalam Al- Qur an surat Yunus ayat 99, menegur keras Nabi Muhammad SAW ketika beliau menunjukan keinginan dan kesediaan yang menggebu untuk memaksa manusia menerima dan mengikuti ajaran yang disampaikanya, sebagai berikut : Ayat di atas telah mengisyaratkan bahwa manusia diberi kebebasan percaya atau tidak. Seperti dicontohkan, kaum Yunus yang tadinya enggan beriman, dengan kasih sayang Allah swt. memperingatkan dan mengancam mereka. Hingga kemudian kaum Yunus yang tadinya membungkam atas 2 Ainul Yaqin,Pendidikan Multikultural (Yogyakarta: Pilar Media, 2005)h.51-52

3 kehendak mereka sendiri, kini atas kehendak mereka sendiri pula mereka sadar dan beriman. 3 Demikianlah prinsip dasar Al-Quran yang berkaitan dengan masalah pluralisme dan toleransi. Karena islam menilai bahwa syarat untuk membuat keharmonisan adalah pengakuan terhadap komponen-komponen yang secara alamiah berbeda. Seperti halnya agama Islam, agama-agama besar lain juga mengajarkan berbagai norma moral untuk mengatur kehidupan bermasyarakat. Agama hindu mengajarkan norma moral dalam menjalani kehidupan sehari-sehari. Agama Kristen menonjolkan aspek spritualitas dalam menanamkan nilai-nilai moral. Begitu pula agama islam mengajarkan akhlak-akhlak terhadap diri sendiri, terhadap orang lain, terhadap flora dan fauna serta akhlak terhadap Allah dan Rasul-Nya. Di Daerah Kabupaten Barito Timur, Kecamatan Dusun Tengah, Penduduk memiliki latar belakang yang berbeda-beda seperti sosial, ekonomi dan agama. Sebagian penduduk beragama non muslim dan sebagiannya beragama muslim, maka dalam kehidupan sehari-hari masyarakat tidak lepas dalam pergaulan sosial yang menunjukan saling pengertian, toleransi, persahabatan dengan semua orang, perdamaian dan persaudaraan universal, menghargai kebebasan dan kesadaran penuh bahwa agama diberikan untuk kepentingan para pemeluknya. Termasuk di dalamnya menghormati dan menghargai agama dan iman orang lain; menghormati ibadah yang dijlankan orang lain; tidak merusak tempat ibadah; tidak menghina 3 Quraish shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur an (Jakarta:Lentera Hati,2005),vol.6, h164

4 ajaran agama orang lain; serta memberikan kesempatan kepada pemeluk agama menjalankan ibadahnya. Demi tujuan itu, maka pendidikan dianggap sebagai instrumen penting. Sebab, pendidikan sampai sekarang masih diyakini mempunyai peran besar dalam membentuk karakter individu-individu yang dididiknya. Hal tersebut dengan suatu pertimbangan, bahwa salah satu peran dan fungsi pendidikan agama di antaranya adalah untuk meningkatkan keberagamaan peserta didik dengan keyakinan agama sendiri, dan memberikan kemungkinan keterbuakaan untuk meumbuhkan toleransi terhadap agama lain. Dalam konteks ini, tentu saja disekolah-sekolah di tuntut untuk selalu menanamkan toleransi beragama. Seperti halnya yang saya amati di SMP Negeri 2 Dusun Tengah sebagian siswa maupun guru beragama non muslim dan sebagian siswa dan guru beragama islam juga sama dengan penduduk Kabupaten Barito Timur Kecamatan dusun Tengah, guru dan siswa dalam menghormati dan menghargai agama dan iman orang lain; menghormati ibadah yang dijlankan orang lain; tidak merusak tempat ibadah; tidak menghina ajaran agama orang lain Sebab itulah pendidikan yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Dusun Tengah dituntut untuk selalu menanamkan nilai-nilai toleransi antar umat beragama dalam rangka mewujudkan kondisi pembelajaran yang kondusif. Karena dengan terciptanya suasana pembelajaran yang kondusif, maka tujuan pendidikan utama akan tercapai. Proses penanaman nilai-nilai toleransi beragama di SMP Negeri 2 Dusun Tengah dapat dilihat saat siswa berinteraksi dengan temannya maupun saat pembelajaran berlangsung dalam suatu kelas. Karena dalam suatu kelas ada

5 beberapa siswa yang menganut agama yang berbeda yaitu Islam, Kristen, Katolik, dan Hindu. Di dekat sekolah juga terdapat tempat peribadatan agama lain, maka dari itu setiap guru hendaknya memberikan pemahaman terhadap toleransi beragama, agar siswa bisa menghormati ibadah yang dijalankan orang lain dan tidak menghina ajaran agama orang lain. Dari penjajakan awal penulis tertarik dengan SMP Negeri 2 Dusun Tengah yang terletak di jalan Padat Karya RT 12 RW 04 Janah Harapan, Kelurahan Ampah, Kecamatan Dusun Tengah memiliki guru dan siswa yang latar belakang agama berbeda-beda, guru dan siswa yang berbeda agama mampu menjalin hubungan yang harmonis di lingkungan sekolah. kemudian guru dan siswa mayoritas agama Kristen Protestan, kemudian Islam, Khatolik, dan Hindu. Dengan itu peneliti memberanikan diri untuk mengajukan penelitian yang berjudul PENANAMAN NILAI-NILAI TOLERANSI BERAGAMA DI SMP NEGERI 2 DUSUN TENGAH KABUPATEN BARITO TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH B. Definisi Operasional. Untuk menghindari kesalah pahaman terhadap judul skripsi ini, maka penulis memberikan batasan-batasan dalam penegasan ini sebagai berikut: 1. Penanaman adalah proses, cara, perbuatan menanam, menanami, atau menanamkan:

6 Yang penulis maksud penanaman adalah usaha guru untuk memberikan sifat saling menghargai terhadap siswa yang berbeda agama, yang berada di sekolah umum yang memiliki latar belakang siswa yang berbeda agama 2. Nilai artinya sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan. 4 Nilai juga diartikan sebagai konsepsi-konsepsi abstrak yang bersifat ideal bukan fakta, benda konkrit tidak hanya persoalan benar atau salah yang menurut pembuktian empirik tetapi soal penghayatan yang dikehendaki atau tidak, disenangi atau tidak. Yang penulis maksud dengan nilai adalah sifat saling menghargai dan menjalin keharmonisan dengan siswa yang berbeda agama 3. Toleransi Beragama diartikan sebagai bersikap menghargai, membiarkan memperbolehkan pendirian yang berbeda atau bertentangan dengan agama sendiri 5 Yang penulis maksud Toleransi Beragama adalah toleransi yang berlangsung di SMP Negeri 2 Dusun Tengah 4. SMP Negeri 2 Dusun Tengah Kabupaten Barito Timur adalah sekolahan yang memiliki guru dan siswa yang memiliki latar belakang agama yang berbeda-beda. Dari penegasan judul di atas, dapat dilihat bahwa Penanaman Nilai-Nilai Toleransi Pada di Sekolah SMP Negeri 2 Dusun tengah adalah suatu usaha/ikhtiar 4 Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,1999), Edisi II, h.690 5 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2005)h.1204

7 yang dilakukan oleh Guru dalam memberikan bimbingan dalam ajaran agama yang berupa nilai-nilai toleransi agama antara siswa yang mememiliki latar belakang agama yang berbeda-beda. C. Rumusan Masalah Berkenaan dengan Nilai-nilai toleransi disekolah, maka ada beberapa permasalahan yang akan dicari jawabannya dalam penelitian ini yang dapat dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana penanaman nilai-nilai toleransi beragama di SMP Negeri 2 Dusun Tengah? 2. Apa saja faktor pedukung dan penghambat penanaman nilai-nilai toleransi beragama di SMP Negeri 2 Dusun Tengah? D. Alasan Memilih Judul Ada beberapa hal yang penulis pertimbangkan dalam penulisan judul ini yaitu: 1. Kedudukan dan pentingnya toleransi dalam ajaran agama Islam dan dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat. 2. Mengingat betapa pentingnya toleransi tersebut di rasa perlu mengangkat tema penanaman nilai-nilai toleransi agama khususnya bagi siswa untuk bisa bertoleransi terhadap temannya yang berbeda agama dan pemahaman. 3. Dari aspek tempat di SMP Negeri 2 Dusun Tengah memiliki guru dan siswa dengan latar belakang agama yang berbeda, mayoritas guru dan

8 siswa SMP Negeri 2 Dusun Tengah beragama Kristen Protestan, selanjutnya Islam, Khatolik, dan Hindu. E. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian di atas dari penelitian ini adalah: a. Mengetahui bagaimana penanaman nilai-nilai toleransi beragama di SMP Negeri 2 Dusun Tengah. b. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat penanaman nilai-nilai toleransi beragama di SMP Negeri 2 Dusun Tengah. F. Signifikansi Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian tersebut, dari hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk : 1. Manfaat teoritis a. Sebagai bahan informasi dan sumbangan bagi penyelenggara pendidikan khususnya dalam meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. b. Sebagai bahan informasi dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia terhadap calon-calon guru pendidikan agama Islam dalam mempersiapkan diri sebelum praktek ke lapangan di sekolah kelak. c. Peneliti sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan pengalaman meneliti, dan juga wawasan baru sebagai wadah dan wahana untuk

9 mengembangkan pengetahuan dan cakrawala berfikir, khususnya dalam bidang pendidikan agama. 2. Manfaat praktis Sebagai bahan masukan bagi guru pendidikan agama untuk lebih memanfaatkan dan memaksimalkan kompetensi yang dimiliki dalam melaksanakan pembelajaran. Khususnya guru pendidikan agama di SMP Negeri 2 Dusun Tengah. G. Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari lima bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I, Pendahuluan; bab ini merupakan kerangka konsep dari masalah yang ingin dikemukakan dalam penelitian ini, yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan signifikansi penelitian, desain operasional, alasan memilih judul, serta sistematika penulisan. BAB II, Landangan Teori; bab ini memuat tentang Pengertian Toleransi Agama,Tujuan Toleransi Agama,Landasan Toleransi Beragama dalam Islam, Konsep PendidikanToleransi di Sekolah, Peran Guru dalam Pendidikan Toleransi di Sekolah BAB III, Metode Penelitian; berisi tentang jenis dan pendekatan penelitian, desain penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, serta prosedur penelitian. BAB IV, Laporan Hasil Penelitian; memuat gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data, dan analisis data. BAB V, Penutup; merupakan bab akhir yang berisi simpulan dan saran.