PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM SOLVING MODEL POLYA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION AUDITORY KINESTHETIC (VAK)TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTS AL-I ANAH KOSAMBI

IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MAN

PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MTS KELAS VIII

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SAINTIFIK BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS XI DI MAN RENGASDENGKLOK

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA SMP

PENGARUH METODE BERBASIS PROYEK MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMP

PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs

PENCAPAIAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PROBLEM-BASED LEARNING (PBL)

PENCAPAIAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PENEMUAN TERBIMBING

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP

PENERAPAN PENDEKATAN METAPHORICAL THINKING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TPS BERBASIS RME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan Metode Two Stay Two Stray

HUBUNGAN ANTARA SELF-CONFIDENCE DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

EFEKTIFITAS PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 PAKISJAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING

IMPLEMENTASI STRATEGI THINK-TALK-WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP 1 KARAWANG TIMUR

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN METAKOGNITIF DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK MAHASISWA DALAM MATA KULIAH PROGRAM LINIER

Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: Pembelajaran, hal.

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA SMP KELAS VII

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SERTA SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi

Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia Volum 2 Nomor 2 bulan September Page p-issn: e-issn:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA SISWA SMP NEGERI 1 RAWAMERTA

Vol. 3 No. 3(2014) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 1 : Hal Neka Amelia Putri 1), Yarman 2), Yusmet Rizal 3) Abstract

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PADA MATERI TRIGONOMETRI

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN IMPROVE DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS VIII

Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis melalui Pembelajaran berbasis Masalah

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI TIPE MAKE A MATCH DENGAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KOMPETENSI STRATEGIS MATEMATIS SISWA

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2012

EFEKTIFITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR MATEMATIS SISWA

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

PENERAPAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diperoleh dalam setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Penelitian

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES- TOURNAMENTS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa di Madrasah Tsanawiyah Kota Tangerang Selatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sedangkan untuk data kuantitatif diperoleh dari hasil pretes dan postes kemampuan

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

P 6 Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe Think Talk Write Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Koneksi Matematis

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Disposisi Matematis Siswa SMA

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Gerak di Kelas X SMA Negeri 6 Sigi

MATERI STATISTIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA MTS

PEMBELAJARAN KOOPERATIF CO-OP CO-OP DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan berbagai kompetensi tersebut belum tercapai secara optimal.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Tamansiswa

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMK DI KOTA CIMAHI

PENGARUH PENERAPAN CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 09 SALATIGA

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Penerapan Pendekatan Konstektual untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah serta Disposisi Matematis Siswa SMA

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika UNSIKA, 1 Dosen Prodi Pendidikan Matematika UNSIKA,

IMPLEMENTASI MODEL RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 KARAWANG BARAT

Pengaruh Model Pembelajaran TAI terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA DI MTs NEGERI I SUBANG

METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TELUKJAMBE TIMUR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembelajaran matematika di sekolah, menurut. Kurikulum 2004, adalah membantu siswa mengembangkan kemampuan

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PADA SISWA SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan selama penelitian dan analisis data hasil

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penggunaan Model Kooperatif Tipe CIRC Berbasis Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DENGAN MEDIA SLIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK MAHASISWA PGSD DITINJAU DARI PERBEDAAN JENIS KELAMIN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Dalam implementasinya di lapangan, penelitian ini menggunakan dua

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

P - 63 KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 393-400 PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM SOLVING MODEL POLYA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP SISKA PRATIWI HANDAYANI 1, RAMLAH 2, MARSAH R.UTAMI 3 Pendidikan Matematika FKIP Universitas Singaperbangsa Karawang, Jl. HS. RonggowaluyoTelukjambe Timur Karawang Email : 1 siskapratiwihandayani95@gmail.com, 2 ramlah@staff.unsika.ac.id, 3 marsah.r.utami@gmail.com Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pendekatan pembelajaran problem solving model polya dalam pembelajaran matematika, pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP yang memperoleh pendekatan pembelajaran problem solving model polya, serta menelaah besar pengaruh pendekatan pembelajaran problem solving model polya terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP. Hal ini sejalan dengan rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 7 Karawang Barat Kabupaten Karawang. Pengambilan sampel dengan menggunakan Simple Random Sampling, didapat dua kelas sebagai sampel penelitian yaitu kelas VII C mendapatkan pembelajaran langsung, dan kelas VII A mendapatkan pendekatan pembelajaran problem solving model polya dengan masing-masing berjumlah 43 siswa. Instrumen penelitian ini menggunakan tes kemampuan pemecahan masalah matematis. Kedua kelas tersebut diberikan treatment dan posttest dengan soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi pendekatan pembelajaran problem solving model polya cukup baik dalam pembelajaran matematika. Teknik analisis data menggunakan software SPSS versi 23 for windows menunjukkan bahwa pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pendekatan pembelajaran problem solving model polya lebih baik dari pada siswa yang memperoleh pembelajaran langsung. Serta besar pengaruh pendekatan pembelajaran problem solving model polya yaitu 82%. Hal ini berarti pendekatan pembelajaran problem solving model polya memiliki pengaruh yang besar terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Kata kunci: Kemampuan pemecahan masalah matematis, pendekatan problem solving. 1. Pendahuluan Masalah adalah sesuatu yang membutuhkan penyelesaian, tapi kita tidak tahu bagaimana menyelesaikannya. Pemecahan masalah adalah suatu proses menyelesaikan kesulitan dengan menggunakan cara tertentu untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Pemecahan masalah adalah proses mengorganisasikan konsep dan keterampilan ke dalam pola aplikasi baru untuk mencapai suatu tujuan (Primandari, 2015:38 [5]). Menurut NCTM (2000)[4], pemecahan masalah mempunyai dua fungsi dalam pembelajaran matematika. Pertama, pemecahan masalah adalah alat penting mempelajari matematika. Banyak konsep matematika yang dapat dikenalkan secara efektif kepada siswa melalui pemecahan masalah. Kedua, pemecahan masalah dapat membekali 393

394 Pengaruh Pendekatan Problem Solving Model Polya Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP siswa dengan pengetahuan dan alat sehingga siswa dapat memformulasikan, mendekati, dan menyelesaikan masalah sesuai dengan yang telah mereka pelajari di sekolah. Sebagai implikasinya maka siswa harus diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuankemampuan dan strategi-strategi pemecahan masalah. Proses pemecahan masalah matematik merupakan salah satu kemampuan dasar matematik yang harus dikuasai siswa sekolah menengah. Pentingnya pemilikan kemampuan tersebut tercermin dari pernyataan Branca (Sumarmo, 2014 [1]).bahwa pemecahan masalah matematik merupakan salah satu tujuan penting salam pembelajaran matematika bahkan proses pemecahan masalah matematik merupakan jantungnya matematika.hasil temuan dan hasil wawancara di SMPN 2 Karangbahagia yang ada di Kabupaten Bekasi, bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa masih sangat kurang, hal ini disebabkan oleh kurangnya kemampuan dasar matematika yang dimiliki siswa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah yaitu dengan memilih pendekatan pembelajaran yang lebih menekankan keaktifan pada diri siswa. Salah satu pendekatan yang mendukung hal ini adalaah pendekatan pembelajaran problem solving model polya. Pendekatan Problem Solving model Polya ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif, menyeluruh, dan membiasakan siswa untuk berani thingking out of the box (berfikir lain daripada yang lain) karena dalam proses belajarnya siswa banyak melakukan mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi dalam rangka mencari pemecahan masalah. Keunggulan pendekatan problem solving model polya yaitu : (1) membuat siswa lebih berhati-hati dalam mengenali tahap-tahap yang sesuai dalam proses pemecahan masalah, (2) dapat menyediakan kerangka kerja yang tersusun rapi untuk menyelesaikan masalah yang komplek dan panjang yang dapat membantu siswa untuk mengorganisasikan usahanya dalam memecahkan masalah, (3) merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat (Komariah, 2011:182 [2]. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pendekatan pembelajaran problem solving model polya dalam pembelajaran matematika pada siswa SMP kelas VII, pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP yang memperoleh pendekatan pembelajaran problem solving model polya, serta menelaah besar pengaruh pendekatan pembelajaran problem solving model polya terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP. 2. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode peneltian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain Quasi Experimental. Desain Quasi Experimental memepunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variebel-variabel luar yang mempengaruhui pelaksanaan eksperimen (Lestari dan Yudhanegara, 2015 [3]). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk The Nonequavalent Postest-Only Control Group Design.

SISKA PRATIWI HANDAYANI, RAMLAH DAN MARSAH R. UTAMI Gambar 1 Desain The Nonequavalent Postest- Only Control Group Design X O O Keterangan : X : Perlakuan/ traetment dengan menggunakan pendekatan pembelajaran problem solving model polya. O :Posttes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan pendekatan pembelajaran problem solving model polya. Populasi dalam penetian ini adalah seluruh kelas VII di SMPN 7 Karawang Barat tahun ajaran 2017/2017. Dalam pengambilan sampel, teknik yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Dari populasi diperoleh kelas VII A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan problem solving model polya dan kelas VII C sebagai kelas kontrol dengan menggunakan pemebelajaran langsung. Instrumen Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan instrumen non-tes. Instrumen tes berupa tes uraian untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dan besar pengaruh pendekatan problem solving model polya terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Tes yang diberikan sebanyak empat soal dalam bentuk uraian. Instrumen non-tes berupa lembar observasi kegiatan siswa dan catatan insidental yaitu untuk melihat implementasi pendekatan problem solving model polya dalam pembelajaran matematika terhadap siswa SMP kelas VII. Analisis data dilakukan dengan bantuan software SPSS versi 22 for windows. Sedangkan Uji Efek Size digunakan untuk melihat besarnya pengaruh pendekatan problem solving model polya terhadap kemampuan pemacahan masalah matemaatis. 3. Hasil dan Pembahasan Pendekatan problem solving model polya memiliki empat tahap dalam pemebelajaran. Pada tahap pertama yaitu tahap memahami masalah, tahap ini siswa melakukan kegiatan mengidentifikasi melalui beberapa pertanyaan. Selanjutnya pada tahap ini siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang akan dibahas pada peretemuan tersebut. Lalu siswa, membaca dan mengamati LKS secara berkelompok tentang soal yang ada di LKS. Pada tahap ini siswa terlihat kebingungan dalam memahami masalah yang ada di LKS karena terbiasa dengan pembelajaran konvensional yang dimana siswa hanya mengikuti intruksi guru saja. Namun, pada pertemuan berikutberikutnya siswa mulai terbiasa dan mulai memahami tahap ini dengan memahami masalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal. Tahap kedua, yaitu tahap merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah. 395

396 Pengaruh Pendekatan Problem Solving Model Polya Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Pada tahap ini siswa melakukan diskusi bersama teman kelompok untuk menganalisis informasi yang ada untuk menyelesaikan LKS. Siswa dihadapkan untuk berinteraksi dengan kelompoknya sendiri sehingga membangkitkan rasa ingin tahu untuk melakukan penyelidikan, dan mendorong siswa untuk membangun keterampilan untuk menentukan strategi dan taktik yang tepat dalam menyelesaikan masalah yang ada di LKS. Tahap ketiga yaitu tahap melaksanakan perhitungan. Pada tahap ini, siswa melaksanakan strategi pemecahan masalah yang sudah ditentukan. Biasanya pada tahap ini siswa lebih antusias karena telah menemukan solusi dan ingin cepat- cepat menyelesaikan masalah yang ada di LKS. Tahap keempat, yaitu tahap memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi. Tahap ini siswa dituntut untuk memeriksa kembali hasil yang diperoleh apakah sudah tepat atau belum. Hal tersebut dilakukan agar siswa terbiasa untuk melakukan penegecekan ulang setelah mengerjakan atau memecahkan penyelesain masalah. Tabel 1 Hasil Uji Statistik Posttest Kelas Ekperimen Dan Kelas Kontrol Nilai Std. N Minimum Maksimum Mean Ideal Deviation Ekperimen 100 43 28 95 75,84 14,234 Kontrol 100 43 20 83 56,72 19,717 Tabel 1 di atas memperlihatkan bahwa rata-rata nilai posttest kelas yang mendapatkan pendekatan problem solving model polya lebih tinggi daripada kelas yang mendapatkaan model pembelajaran langsung yaitu 75,84, sedangkan rata- rata kelas yang mendapatkan model pembelajaran langsung yaitu 56,72. Dari deskripsi data tersebut terlihat selisih skor ratarata kemampuan pemecahan masalah matematis antar kelas yang mendapatkan pendekatan problem solving model polya dengan kelas yang mendapatkan model pembelajaran langsung yaitu sekitar 19,12. Selanjutnya, terdapat rentang nilai minimum dan nilai maksimum kelas yang mendapatkan pendekatan problem solving model polya sebesar 67, kelas yang mendapatkan pembelajaran langsung memiliki rentang nilai minimum dan maksimum sebesar 63. Artinya dari kedua kelas tersebut selisih rentang nilai minimum dan maksimum terlihat ada perbedaan. Tabel 2 Hasil Uji Mann-Whitney Data Posttest Pendekatan Pembelajaran Mann-Whitney U 361,500 Wilcoxon W 1307,500 Z -4,865 Asymp. Sig. (2-tailed),000

SISKA PRATIWI HANDAYANI, RAMLAH DAN MARSAH R. UTAMI Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa nilai Zhitung yang diperoleh pada output diatas yaitu sebesar - 4,865. Kemudian diperoleh Asymp. Sig (2- tailed) sebesar 0,000. Karena pengujian yang dilakukan merupakan uji pihak kiri, maka p-value = ሺ ሻ. nilai tersebut lebih besar dari, sehingga H 0 ditolak. Artinya pada taraf kepercayaan 95% 397

398 Pengaruh Pendekatan Problem Solving Model Polya Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Pada awal pembelajaran siswa masih kaku dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem solving model polya, yang dalam prosesnya siswa dituntut untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu ada tahap pembelajaran yang buat siswa kesulitan yaitu tahap menentukan atau merancang strategi pemecahan masalah. Hal tersebut diakibatkan kebiasaan siswa yang hanya menulis dan mendengarkan penjelasan guru saja sehingga siswa kesulitan mengemukakan pendapat dan jawabannya. Masalah lain yang muncul adalah pendekatan problem solving model polya memerlukan waktu yang lebih lama karena langkah-langkah pembelajaran pendekatan problem solving model polya lebih banyak dibanding pembelajaran langsung. Namun, pembelajaran matematika menggunakan pendekatan problem solving model polya menunjukan hasil yang lebih afektif. Selain dilihat dari hasil data statistik seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Kemudian berdasarkan hasil pengujian hipotesis kemampuan pemecahan masalah matematis kelas yang menggunakan pendekatan problem solving model polya dan pembelajaran langsung, yang disajikan pada Tabel 3 dapat disimpulkan bahwa pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan pendekatan problem solving model polya lebih baik dari pada siswa yang menggunakan pembelajaran langsung. Hal tersebut dapat diartikan bahwa pendekatan problem solving model polya memberikan kontribusi yang positif terhadap pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematis para siswa. Hal ini dikarenakan siswa kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan problem solving model polya lebih banyak berdiskusi secara aktif dalam pembelajaran, sedangkan pada kelas kontrol siswa kurang mendapatkan kesempatan untuk mengungkapkan pendapat mereka. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Komariah (2011 [2]) dengan pendekatan problem solving model polya dapat meningkat kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika. Langkahlangkah pemecahan masalah model polya dapat membimbing kreativitas siswa dalam menyelesaikan masalah secara ilmiah. Hal ini memotivasi siswa untuk dapat belajar secara mandiri dan melatih siswa untuk berpikir logis dan teliti sehingga kesalahan siswa dalam proses menyelesaikan massalah terkontrol dengan dilakukannya looking back terhadap langkah- langkah yang telah dilakukan. Hal ini sejalan dengan Hamiyah & Jauhar (dalam Wahyuni 2015 [6]) pendekatan problem solving merupakan pendekatan yang merangsang berpikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang di sampaikan oleh siswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencoba mengeluarkan pendapatnya. Pendekatan problem solving adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapai berbagai masalah, baik masalah pribadi maupun masalah kelompok untuk di pecahkan mandiri atau bersama-sama. Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah. Pendekatan problem solving model polya memiliki kelebihan yaitu membuat siswa lebih berhati-hati dalam mengenali tahap-tahap yang sesuai dalam proses pemecahan masalah, dapat menyediakan kerangka kerja yang

SISKA PRATIWI HANDAYANI, RAMLAH DAN MARSAH R. UTAMI tersusun rapi untuk menyelesaikan masalah yang komplek dan panjang yang dapat membantu siswa untuk mengorganisasikan usahanya dalam memecahkan masalah, merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat. Melihat kelebihan dari pendekatan problem solving model polya dalam memfasilitasi pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, menguatkan bahwa pendekatan problem solving model polya lebih efektif dibandingkan pembelajaran langsung dalam pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Kemudian diperkuat oleh tabel 4 yaitu hasil uji effect size yang kemudian diperoleh presentase 82%, hal ini menunjukan bahwa pembelajaran matematika yang menggunakan pendekatan problem solving model polya dapat memebrikan pengaruh dengan kriteria besar terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan sebelumnya diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Implementasi pendekatan problem solving model polya dalam pembelajaran matematika terhadap siswa SMP kelas VII sudah berjalan cukup baik. Namun tidak semua siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. 2. Pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan pendekatan problem solving model polya lebih baik daripada yang menggunakan pembelajaran langsungl. 3. Besar pengaruh pendekatan problem solving model polya terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yaitu sebesar 82%. Referensi [1] Hendriana, H dan Soemarmo, U (2014) Penilaian Pembelajaran Matematika. Bandung: Refika Aditama. [2] Komariah Kokom (2011) Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Model Polya Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Bagi Siswa Kelas Ix J Di Smpn 3 Cimahi. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta.Lestari, K.E dan Yudhanegara, M.R. (2015) Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: Refika Adiatama. [3] Lestari K.E dan Yudhanegara M.R. (2015) Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: Refika Aditama. [4] National Council of Teacher of Mathematics. 2000. Principles and Standards for School Mathematics. Reston, VA: NCTM [5] Primandari Handini Arum (2010) Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas VIIA SMPN 2 Banggulan Salam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Bangun Ruang Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Square. Skripsi. 399

400 Pengaruh Pendekatan Problem Solving Model Polya Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. [6] Wahyuni Sri (2015) Pengaruh Metode Problem Solving Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas X Sma Negeri 4 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016. Artikel Jurnal.