III. METODE PENELITIAN. Bekerja dalam hidrologi berarti bekerja dengan data. kejadian alam yang digunakan untuk menginterpretasikan perilaku sistem

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. curah hujan yang ada di Lampung Selatan. Data tersebut sebelum diolah

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Wilayah studi pada penelitian ini adalah Stasiun Pengamat Curah Hujan yang

ANALISIS PENCARIAN DATA CURAH HUJAN YANG HILANG DENGAN MODEL PERIODIK STOKASTIK (STUDI KASUS WILAYAH KABUPATEN PRINGSEWU) Ikromi Fahmi 1)

PEMODELAN PERIODIK DAN STOKASTIK UNTUK MENGANALISIS DATA CURAH HUJAN YANG HILANG MENGGUNAKAN STUDI KASUS STASIUN HUJAN SUKARAME.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Curah hujan adalah jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar

II. TINJAUAN PUSTAKA

Model Stokastik Curah Hujan Harian dari Beberapa Stasiun Curah Hujan di Way Jepara. Ahmad Zakaria 1) Margaretta Welly 1) Mirnanda Cambodia 2)

Studi Pemodelan Stokastik Curah Hujan Harian di Stasiun Kota Metro. Bramesvara Arizona 1) Ahmad Zakaria 2) Ofik Toupik Purwadi 3)

TINJAUAN PUSTAKA. awan. Kumpulan embun ini bergabung menjadi titik -titik air dan kemudian jatuh

PEMODELAN CURAH HUJAN KUMULATIF MINGGUAN DARI DATA CURAH HUJAN STASIUN PURAJAYA. Ahmad Zakaria 1)

PEMODELAN PERIODIK DAN STOKASTIK CURAH HUJAN KOTA BANDAR LAMPUNG. Rasimin (1) Ahmad Zakaria (2) Kartini Susilowati (3) ABSTRAK

Gambar 12. File signalr.inp Tahun 1992 dari stasiun hujan PH 016 Fajar Esuk (1024hari)

Studi Pemodelan Curah hujan sintetik dari beberapa stasiun di wilayah Pringsewu. Damar Adi Perdana 1) Ahmad Zakaria 2) Sumiharni 3)

STUDI MODEL PERIODIK DAN STOKASTIK CURAH HUJAN HARIAN UNTUK MENCARI DATA HILANG (STUDI KASUS STASIUN HUJAN PH.119, DANAU WAY JEPARA, LAMPUNG TIMUR)

II. TINJAUAN PUSTAKA. terjadinya air hujan adalah jalannya bentuk presipitasi berbentuk cairan yang

PEMODELAN PERIODIK DAN STOKASTIK CURAH HUJAN KOTA BANDAR LAMPUNG. Ahmad Zakaria 1) Kartini Susilowati 1) Rasimin 2)

II. TINJAUAN PUSTAKA. air". Hidrologi adalah cabang ilmu Geografi yang mempelajari

MODEL PERIODIK DAN STOKASTIK DATA PASANG SURUT JAM-JMAN DARI STASIUN MENENG. Ahmad Zakaria1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hujan adalah sebuah peristiwa Presipitasi (jatuhnya cairan dari atmosfer yang

MODEL PERIODIK DAN STOKASTIK DATA PASANG SURUT JAM-JAMAN DARI PELABUHAN PANJANG. Ahmad Zakaria1)

PEMODELAN PERIODIK DAN STOKASTIK CURAH HUJAN HARIAN DARI WILAYAH PRINGSEWU. Ahmad Zakaria1)

ANALISIS MODEL PERIODIK DITINJAU DARI CURAH HUJAN HARIAN DARI BEBERAPA STASIUN DI SUB DAS WAY KANDIS ABSTRAK

DAFTAR GAMBAR. Halaman Gambar 3.1 Pemodelan Curah Hujan Harian Pertahun Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian... 17

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan adalah jatuhnya hydrometeor yang berupa partikel-partikel air dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. memberikan sumbangan terbesar sehingga seringkali hujanlah yang dianggap

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidrologi berasal dari Bahasa Yunani yaitu terdiri dari kata hydros yang. hidrologi dan sumber daya air.

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di saluran Ramanuju Hilir, Kecamatan Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di saluran drainase Antasari, Kecamatan. Sukarame, kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung.

I. PENDAHULUAN. Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) di wilayah sungai, seperti perencanaan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Objek Penelitian ini dilakukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Way. Sekampung Provinsi Lampung. Daerah Aliran Sungai (DAS) Way

BAB III ANALISIS SPEKTRAL PADA RUNTUN WAKTU MODEL ARIMA. Analisis spektral adalah metode yang menggambarkan kecendrungan osilasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

POLA DISTRIBUSI HUJAN JAM-JAMAN DI KOTA MANADO DAN SEKITARNYA

Metode Jaringan Saraf Tiruan Propagasi Balik Untuk Estimasi Curah Hujan Bulanan di Ketapang Kalimantan Barat

Analisa Kesalahan Pemodelan Data Pasang Surut Stasiun Tanjung Priok. Agus Ari Prasetyo 1) Ahmad Zakaria 2) Margaretta Welly 3)

BAB IV HASIL PENGUKURAN LAPANGAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA SEISMOELEKTRIK

Gambar.3.1. Lokasi Penelitian

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... iii. LEMBAR PENGESAHAN... iii. PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...

PEMODELAN HIDROLOGI DAERAH ALIRAN SUNGAI TUKAD PAKERISAN DENGAN SOFTWARE HEC-HMS TUGAS AKHIR

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

Digunakan untuk menetapkan besaran hujan atau debit dengan kala ulang tertentu.

Hubungan 1/1 filter oktaf. =Frekuesi aliran rendah (s/d -3dB), Hz =Frekuesi aliran tinggi (s/d -3dB), Hz

BAB III. TEORI DASAR. benda adalah sebanding dengan massa kedua benda tersebut dan berbanding

1. Pendahuluan Latar Belakang

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. maka di kembangkan kerangka pemikiran penelitian sebagai berikut: ketinggian

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. I Wayan Sumarjaya, S.Si, M.Stats. 2. I Gusti Ayu Made Srinadi, S.Si, M.Si. ABSTRAK

ANALISIS METODE INTENSITAS HUJAN PADA STASIUN HUJAN PASAR KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Aplikasi Model Regresi Dalam Pengalihragaman Hujan Limpasan Terkait Dengan Pembangkitan Data Debit (Studi Kasus: DAS Tukad Jogading)

PERANCANGAN SISTEM OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing), oleh Dr. Ir. Saludin Muis, M. Kom. Hak Cipta 2014 pada penulis

BAB 1 PENDAHULUAN. meruntuhkan bangunan-bangunan dan fasilitas umum lainnya.

II. KAJIAN PUSTAKA. mengkaji penelitian/skripsi sebelumnya yang sama dengan kajian penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : RAHMAN BUDIHARTO ( )

METODA FAST FOURIER TRANSFORM DALAM ANALISA DATA KELAUTAN. Dharma Arief *) ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah komplek kampus merupakan kebutuhan dasar bagi para mahasiswa, para

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang akan digunakan untuk keperluan penelitian. Metodologi juga merupakan

Perbandingan Estimasi Selubung Spektral dari Bunyi Voiced Menggunakan Metoda Auto-Regressive (AR) dengan Weighted-Least-Square (WLS) ABSTRAK

Frekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

C.1 OSILASI GANDENG PEGAS

2 BAB II LANDASAN TEORI DAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar Gambar Beberapa Gunungapi di Pulau Jawa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian akan dimulai dengan tahap-tahap sebagai berikut: Identifikasi permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS LINIER DAN NON-LINIER DARI PENGARUH GAYA SERET TERHADAP RESPONS SEBUAH STRUKTUR JALUR PIPA DI PERMUKAAN LAUT

ANALISIS PERBANDINGAN METODE BACKPROPAGATION DAN RADIAL BASIS FUNCTION UNTUK MEM PREDIKSI CURAH HUJAN DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

Bab II Teori Dasar. Gambar 2.1 Diagram blok sistem akuisisi data berbasis komputer [2]

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA KESALAHAN PEMODELAN DATA PASANG SURUT STASIUN TANJUNG PRIOK. (Skripsi) oleh AGUS ARI PRASETYO

PERBANDINGAN SIFAT FISIK HUJAN DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI ANALISIS DATA (FDA) TUGAS AKHIR

ABSTRAK. Kata kunci : Saluran irigasi DI. Kotapala, Kebutuhan air Irigasi, Efisiensi. Pengaliran.

MATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER

ANALISA KARAKTERISTIK CURAH HUJAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di perumahan Villa Pinang Jaya Residence yang

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS AKHIR ANALISIS PROFIL MUKA AIR BANJIR DENGAN METODE UNSTEADY FLOW MENGGUNAKAN SOFTWARE HEC-RAS 4.1 PADA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN ABSTRAK. Kata kunci : Analisis, Tebal Hujan, Durasi Hujan

TUGAS AKHIR DAMPAK SISTEM DRAINASE PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRAHA NATURA TERHADAP SALURAN LONTAR, KECAMATAN SAMBIKEREP, SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan dilakukan bertempat di kolam retensi taman lansia kota bandung.

BAB III METODOLOGI. 2. Kerusakan DAS yang disebabkan karena erosi yang berlebihan serta berkurangnya lahan daerah tangkapan air.

ANALISIS DEBIT LIMPASAN AKIBAT PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN DI SUB SISTEM DRAINASE PEPE HILIR DAN JENES KOTA SURAKARTA SKRIPSI

1.1 Latar Belakang dan Identifikasi Masalah

TUGAS AKHIR KAJIAN KARAKTERISTIK HIDROLOGI DAS (STUDI KASUS DAS TEMPE SUNGAI BILA KOTA MAKASSAR)

METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan dilakukan di sungai Way Semaka dan sungai Way

Transkripsi:

18 III. METODE PENELITIAN A. Pendahuluan Bekerja dalam hidrologi berarti bekerja dengan data. Data yang dapat dikumpulkan dari seluruh jaringan pengukuran merupakan rekaman dari kejadian alam yang digunakan untuk menginterpretasikan perilaku sistem DAS. Dengan demikian ketelitian interpretasi yang diperoleh sebagian besar ditentukan oleh ketelitian data yang dapat dikumpulkan. Data hidrologi harus memenuhi standar, dapat dipercaya, dan mempunyai ketelitian yang memadai. B. Tempat dan Waktu Dalam pengolahan data curah hujan ini, penulis melakukan penelitian di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung. Sedangkan untuk waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari. C. Bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa data harian curah hujan yang didapat dari 2 (dua) Stasiun curah hujan. Data ini berupa data sekunder atau bukan data hasil dari pengukuran langsung (data primer). Pada dasarnya didalam penerapan metode ini, jumlah Stasiun curah hujan akan mempengaruhi keakuratan hasil penelitian. Namun, dikarenakan keterbatasan alat pengukur

19 curah hujan yang terdapat di Metro dan Damraman dan hambatan didalam pengumpulan data sekunder, maka didalam penelitian ini hanya menggunakan 2 Stasiun curah hujan. Data sekunder atau bukan data pengukuran langsung (data primer) yang dimaksud didalam penelitian ini adalah berupa data yang diambil dari Stasiun yang bertempat di wilayah Metro dan wilayah Damraman. Wilayah tersebut terdiri dari 2 (dua) Stasiun curah hujan yaitu Stasiun Metro, Stasiun Damraman. Panjang waktu data curah hujan dari setiap Stasiun adalah 32 tahun (1974-2005). D. Alat Di dalam penelitian ini, alat yang digunakan untuk mensimulasikan data curah hujan yaitu berupa Program komputer yang dikenal dengan nama FFT, FOURIER. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Zakaria, 1998; Rizalihadi, 2002; Bhakar, 2006; Zakaria, 2008). Metode ini telah digunakan untuk menentukan model yang realistis untuk menghitung dan menguraikan data hujan seri waktu berbagai komponen Frekuensi, Amplitudo, dan Phase hujan yang bervariasi. Mencari Frekuensi perulangan kejadian hujan dari data curah hujan harian dengan menggunakan Metode Spektral, Metode Fourier, Metode Kuadrat Terkecil (Least Sguares Method), sehingga dapat diperoleh model periodik curah hujan.

20 E. Analisa Data Dalam pemodelan curah hujan harian digunakan data curah hujan harian terukur untuk setiap tahun yaitu sebanyak 32 data dengan panjang data 512 hari yang dimulai dari 1 Januari untuk setiap tahunnya. Algoritma yang dipergunakan untuk menghitung spektrum dengan panjang data 512 hari ini adalah menggunakan algoritma dari subroutine yang dikembangkan oleh (Cooley dan Tukey, 1965), sehingga jumlah data yang dipergunakan harus mengikuti fungsi 2 n atau mengikuti deret 4, 8, 16, 32, 64, 128, 256, 512, dan seterusnya. Sehingga untuk menghitung data tahunan, dipergunakan panjang data 512 hari. Dalam menganalisa data curah hujan harian ini digunakan Metode Spektrum Transformasi Fourier, metode ini dipergunakan untuk menguraikan periode dominan dari data curah hujan harian pada 2 (dua) stasiun yang berada di Metro Dan Damraman (Lampung Timur). Pada penelitian ini periode yang digunakan, yaitu periode dominan 32 tahun dengan batasan yaitu periode 512 hari, dan periode 256 hari, yang kemudian digunakan untuk mensimulasikan data curah hujan tahunan. Periode tersebut kemudian dijalankan menggunakan Program Fourier sehingga akan didapatkan koefisien antara data terukur dan hasil simulasi (model).

21 F. Menganalisis Hasil Dan Menarik Kesimpulan Gambar 3.1. Tampilan Program FFT Gambar 3.2. Tampilan Program Fourier Gambar 3.3. Tampilan Program Auto Regresif

22 G. Flow Chart Mulai Data curah hujan harian dari satsiun Metro dan stasiun Damraman Signals.Inp Program Ftrans Fourier.Inp Spectrum.out Spectrum.eps Program Fourier Fourier.out Signal R.out Signals.eps Signals.out Korelasi Perbandingan antara data terukur dan hasil simulasi (model) Hasil Selasai Gambar 3.4. Flow Chart Perhitungan model curah Hujan.