BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (Sastroasmoro & Ismael, 2006). Desain penelitian ini dipilih

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independen (tingkat pengetahuan) dan variabel dependen (penerapan toilet

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah diskriptif korelasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

Rumus Pearson Product Moment.(19)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross sectional, yaitu data variabel bebas ( pengetahuan mobilisasi )

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk menggambarkan hubungan antara variabel bebas (pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan keluarga) dengan variabel terikat (kekambuhan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang). Rancangan yang digunakan adalah cross sectional dimana peneliti mencari hubungan antara variabel bebas (faktor risiko) dengan variabel tergantung (efek) dengan melakukan pengukuran sesaat (Sastroasmoro dan Ismael, 2008). B. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama (Sukandarrumidi, 2002). Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keluarga yang anggota keluarganya sedang menjalani perawatan di unit rawat jalan 26

Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang sedang menemani pasien yang rajin berobat jalan setiap bulannya pada bulan April 2009 yaitu berjumlah 401. 2. Sampel Menurut Sukandarrumidi (2002), sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat sifat yang sama dari obyek yang merupakan sumber data. a. Kriteria inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003). Dalam penelitian ini kriteria inklusinya adalah : 1) Keluarga dari anggota keluarga yang sedang menjalani perawatan di unit rawat jalan Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang dan mengalami kekambuhan sebanyak 2 kali atau lebih. 2) Dapat berkomunikasi dengan baik dan lancar. 3) Dapat membaca dan menulis. 4) Bersedia menjadi responden. b. Kriteria eksklusi Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi tidak diikutsertakan dalam penelitian 27

(Nursalam, 2003). Kriteria eksklusinya adalah sebagai berikut: Anggota keluarga yang sedang menjalani perawatan di unit rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Menurut Arikunto (2006), penentuan besarnya sampel yang akan diambil dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Issac & Michael berdasarkan proporsi sebagai berikut : S = χ 2. N. P. (1-P) d 2. (N-1) + χ 2. P. (1-P) = (1,96). 401. 0,5. 0,5 (0,05) 2. (401-1) + (1,96) 2. 0,5. (1-0,5) = 3,8416. 401. 0,5. 0,5 0,0025. 400 + 3,8416. 0,5. 0,5 = 385,1204 1 + 0,9604 = 385,1204 1,9604 = 196,44 = 196 (dibulatkan) Keterangan : S = ukuran sampel N = ukuran populasi P = proporsi populasi 50% atau 0,05 d = ketelitian (error) 0,05 χ 2 = harga tabel chi kuadrat untuk 95% = 1,96 28

Jadi, jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini adalah 196 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu, bahwa responden tersebut data memberikan informasi yang memadahi untuk menjawab tertanyaan penulis (Sastroasmoro dan Ismael, 2008). C. Definisi operasional Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional dan berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara normal terhadap suatu obyek atau fenomena (Hidayat, 2003). Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan keluarga dan kekambuhan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang. 29

No Variabel Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala 1. Variabel bebas: Pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan keluarga Interval Tindakan yang dilakukan keluarga inti dalam mencegah kekambuhan atau menjaga status kesehatan keluarga inti, meliputi : 1. Mengenal masalah kesehatan keluarga 2. Memutuskan masalah kesehatan keluarga 3. Merawat anggota yang sakit 4. Memodifikasi lingkungan 5. Memanfaatkan pelayanan kesehatan Kuesioner dengan 18 pertanyaan terdiri dari 12 soal favourabel dan 6 soal unfavourabel dengan menggunakan skala Likert. Kriteria skor jawaban soal favourabel : 1. Selalu = skor 4 2. Sering = skor 3 3. Kadang kadang =skor 2 4. Tidak pernah = skor 1 Kriteria skor jawaban soal unfavourabel: 1. Selalu = skor 1 2. Sering = skor 2 3. Kadang kadang = skor 3 4. Tidak pernah = skor 4 Nilai jawaban terendah adalah 18 dan nilai jawaban tertinggi adalah 72. Untuk kepentingan deskriptif maka di kategorikan menjadi : 1. Pelaksanaan baik jika skor 46-72. 2. Pelaksanaan kurang jika skor 18-45. 1. 2. Variabel terikat : Kekambuhan Kembalinya tanda dan gejala setelah mendapatkan pengobatan. Kuesioner dengan 15 pernyataan dengan menggunakan skala Guttman. Pernyataan positif : 1. Ya = 2 2. Tidak = 1 Pernyataan negatif : 1. Ya = 1 2. Tidak = 2 Menunjukkan kekambuhan nilai tertinggi = 30. Nilai terendah = 15. Untuk kepentingan deskriptif maka di kategorikan menjadi : 1. Kambuh jika skor 23-30. 2. Tidak kambuh jika skor 15-22. Interval Tabel 3.1 : Definisi Operasional 30

D. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara mengajukan ijin penelitian kepada kepala program studi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) dan juga kepada Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Setelah mendapat ijin, diperoleh lokasi penelitian yaitu di unit rawat jalan RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dan asisten peneliti yang sebelumnya sudah mendapat persetujuan kepada kedua belah pihak untuk menjalin kerjasama. Setelah keluarga dan pasien selesai menjalani pemeriksaan dan memperoleh obat, keluarga sebagai responden dikumpulkan di ruang tunggu unit rawat jalan. Peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian serta meminta kepada responden untuk menandatangani lembar persetujuan (Informed consent) apabila bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. Sebelum kuesioner dibagikan, peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner, kemudian memberikan kuesioner kepada responden untuk diisi, peneliti mendampingi calon responden selama pengisian kuesioner. Bagi responden yang karena keterbatasan (pendidikan) kurang mampu memahami dan mengisi kuesioner, maka dibantu dengan wawancara sesuai isi kuesioner dengan diberikan penjelasan seperlunya dan diminta memilih jawaban sesuai item dan ditulis menurut pilihan responden. Kuesioner yang telah diisi, kemudian dikumpulkan dan diperiksa kelengkapannya, data yang belum lengkap dikembalikan untuk dilengkapi. 31

1. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner tentang pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan keluarga dengan kekambuhan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Menurut Arikunto (2006) kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal hal yang ia ketahui. 1. Kuesioner A Kuesioner ini berisi identitas responden yang meliputi umur, tingkat pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, alamat dan hubungan dengan penderita. 2. Kuesioner B Kuesioner terkait dengan pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan keluarga yang terdiri dari 20 pertanyaan dengan menggunakan skala Likert 1-4 dengan kategori jawaban selalu, sering, kadang kadang, dan tidak pernah. Terdiri dari pertanyaan favourabel dan pertanyaan unfavourabel (Sugiono, 2007). Pertanyaan favourabel, penilaiannya sebagai berikut : a. Selalu, nilainya 4 b. Sering, nilainya 3 c. Kadang kadang, nilainya 2 d. Tidak pernah, nilainya 1 32

Terdiri dari nomor 1, 2, 4, 6, 8, 10, 11, 12, 13,15, 16, 17. Pertanyaan unfavourabel, penilaiannya sebagai berikut : a. Selalu, nilainya 1 b. Sering, nilainya 2 c. Kadang kadang, nilainya 3 d. Tidak pernah, nilainya 4 Terdiri dari nomor 3, 5, 7, 9, 14, 18. 3. Kuesioner C Kuesioner terkait dengan kekambuhan yang terdiri dari 15 pernyataan, masing masing item bernilai jawaban ya dan jawaban tidak. Terdiri dari pernyataan favourabel dan unfavourabel dengan skala guttman. Pernyataan favourabel, penilaiannya sebagai berikut : 1. Ya, nilainya 2. 2. Tidak, nilainya 1. Terdiri dari nomor 1, 3, 4, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 15. Pernyataan unfavourabel, penilaiannya sebagai berikut : 1. Tidak, nilainya 2. 2. Ya, nilainya 1. Terdiri dari nomor 2, 5, 6, 9, 12. 33

2. Uji Validias dan Reliabilitas a. Uji Validitas Suatu uji yang digunakan untuk mengukur apakah sebuah instrumen penelitian tersebut valid atau sahih. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh instrumen tersebut (Riyanto, 2009). Uji validitas ini akan dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang dengan responden yang berbeda. Uji validitas dapat dilihat dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment. Suatu pertanyaan dikatakan valid jika r hitung > r tabel dengan α 5% (Riwidikdo, 2007). Uji validitas dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang pada tanggal 13 Agustus 2009 dengan 20 responden. 1) Hasil uji validitas untuk kuesioner pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan keluarga adalah r hitung (0,390-0,749). Dari hasil tersebut, r hitung untuk pertanyaan nomor 1 (0,390) dan nomor 17 (0,306) lebih kecil dari koefisien nilai kritis 0,444 yaitu pada tingkat kepercayaan 0,05 sehingga instrumen yang diuji cobakan tidak valid. Dan untuk pertanyaan selain nomor 1 dan 17 dinyatakan valid karena lebih besar dari nilai kritis 0,444. 2) Hasil uji validitas untuk kuesioner kekambuhan adalah r hitung (-0,100 0,803). Dari hasil tersebut, r hitung untuk pertanyaan nomor 34

1 (-0,100), nomor 2 (-0,159), nomor 3 (0,310), nomor 16 (0,246), nomor 17 (0,431) lebih kecil dari koefisien nilai kritis aitu 0,444 pada taraf signifikan 0,05 sehingga instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Dan untuk pertanyaan selain nomor 1, 2, 3, 16 dan 17 dinyatakan valid karena r hitung lebih besar dari nilai kritis 0,444. b. Uji Reliabilitas Suatu uji terhadap instrumen penelitian yang menunjukkan bahwa suatu instrument tersebut dapat dipercaya dan diandalkan. (Arikunto, 2006) Bila r alpha > r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel. Uji realiabilitas dilakukan dengan uji alpha > 0,60. Instrument dinyatakan reliabel bila nilai alpha > 0,60 atau sama dengan 1 (Riyanto, 2009). Uji reliabilitas yang dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang pada tanggal 13 Agustus 2009 dengan 20 responden. Hasil uji reliabilitas untuk kuesioner pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan keluarga adalah (0,924). Sedangkan hasil uji reliabilitas untuk kuesioner kekambuhan adalah (0,920). Dari hasil diatas, kuesioner tersebut dikatakan reliabel karena indeks reliabilitas yang diperoleh mencapai lebih dari 0,6. 35

E. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data 1. Prosedur pengolahan data a. Editing (mengedit data) Adalah pemeriksaan kembali data hasil penelitian yang tercantum pada kuesioner untuk mengetahui kelengkapan dan kejelasan isi jawaban, kesesuaian antara jawaban yang satu dengan jawaban yang lain, hal ini dilakukan untuk menghindari kekeliruan dalam proses analisis data. b. Coding (mengkode data) Kegiatan pengkodean data yang diperoleh dari hasil penelitian yang tercantum pada kuesioner dalam arti isian atau jawaban yang maksudnya sama walaupun kalimatnya berbeda, diberi kode atau sandi sandi tertentu yang sama. 1) Data demografi a) Jenis kelamin Responden diberi kode 1 bila berjenis kelamin laki laki dan kode 2 bila berjenis kelamin perempuan. b) Pendidikan Pendidikan responden diberi kode 1 jika pendidikan SD, kode 2 bila pendidikan SMP, kode 3 bila pendidikan SMA dan kode 4 bila pendidikan PT. c) Pekerjaan Responden diberi kode 1 bila tidak bekerja atausebagai ibu rumah tangga, kode 2 bila bekerja sebagai 36

petani/buruh/pedagang, kode 3 bila bekerja sebagai karyawan swasta, kode 4 bila bekerja sebagai wiraswsta, kode 5 bila bekerja sebagai PNS dan kode 6 jika pensiunan. c. Entry data Menyusun data yang telah diedit dan diberi sandi sandi dalam suatu himpunan data yang tersusun secara sistematik (Fathoni, 2006). d. Tabulating (tabulasi data) usaha untuk menyajikan data, terutama pengolahan data yang ada menjurus ke analisis kuntitatif. Biasanya pengolahan data seperti ini menggunakan tabel, baik tabel distribusi frekuensi maupun tabel silang (Wasis, 2008). 2. Analisa Data a. Analisa Univariat Analisa yang digunakan untuk menganalisis tiap variabel dari hasil penelitian (Notoatmodjo, 2002). Analisa univariat digunakan untuk mendiskripsikan pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan keluarga dan kekambuhan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang dalam bentuk distribusi frekuensi. b. Analisa Bivariat Analisa yang digunakan untuk menganalisis dua variabel yang diduga berhubungan (Notoatmodjo, 2002). Hasil dari uji kenormalan data 37

dengan uji kolmogorof smirnov pada penelitian ini berdistribusi tidak normal maka menggunakan uji statistik non parametrik yaitu uji korelasi Rank Spearman (Sugiono, 2007) dengan keputusan uji ρ hitung > ρ tabel artinya Ho ditolak, artinya tidak ada kesesuaian yang nyata/signifikan antara pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan keluarga dengan kekambuhan, dan Ha diterima, artinya terdapat kesesuaian (ditunjukkan hubungan yang positif dan signifikan) pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan keluarga dengan kekambuhan, atau jika Ho : ρ = 0 berarti tidak ada kesesuaian dan jika Ho : ρ 0 berarti ada kesesuaian/hubungan. F. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapat rekomendasi dari Ketua Program Studi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang dan mengajukan permohonan kepada Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang untuk mendapat persetujuan. Setelah mendapat persetujuan, selanjutnya kuesioner disampaikan kepada responden dengan menekankan etika penelitian, yaitu (Hidayat, 2003) : 1. Informed consent (lembar persetujuan) Yaitu lembar persetujuan untuk menjadi responden yang diedarkan sebelum penelitian dilaksanakan pada seluruh responden yang bersedia diteliti. Jika responden bersedia untuk diteliti maka responden harus mencantumkan tanda tangan pada lembar persetujuan menjadi responden, 38