PELUANG PENGEMBANGAN JAGUNG. VUB NASIONAL (Syntetik dan Hibrida)

dokumen-dokumen yang mirip
UJI GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH TOLERAN LAHAN MASAM DI KALIMANTAN SELATAN

Sumber : Lampiran SK Menteri Pertanian No.76/Kpts/SR.120/2/2007, tanggal 7 Pebruari 2007.

Kebutuhan pupuk kandang perpolibag = Kebutuhan Pupuk Kandang/polibag = 2000 kg /ha. 10 kg kg /ha. 2 kg =

Lampiran 1. Skema Kegiatan Persilngan dengan Metode MAS 1 (Parsial)

TUGAS KULIAH TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH. Teknologi Produksi Benih Jagung Hibrida

TEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MELALUI PENINGKATAN POPULASI TANAMAN. F. Tabri Balai Penelitian Tanaman Serealia

APLIKASI PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG. M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian. Blok II TS 3 TS 1 TS 3 TS 2 TS 1

Tinggi tongkol : cm : Menutup tongkol cukup baik

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Jagung Manis Varietas Bonanza. : Dikembangkan oleh Departemen Pendidikan dan Pengembangan PT. East West Seed Indonesia.

PENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS SEBARAN HOTELLING S PADA PEUBAH BIJI JAGUNG QPM

PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

BAB. VI. Penampilan Galur-galur Jagung Pulut (waxy corn) yang Memiliki Gen opaque-2 hasil Persilangan Testcross (silang puncak) ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. secara signifikan. Melalui proses seleksi tanaman yang diikuti dengan penyilangan

DAYA HASIL CALON JAGUNG QPM BERSARI BEBAS

PEMBENTUKAN VARIETAS UNGGUL BARU SEREALIA

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2012

Stabilitas Hasil Calon Hibrida Jagung QPM pada Dataran Rendah

Umur 50% keluar rambut : ± 60 hari setelah tanam (HST) : Menutup tongkol dengan cukup baik. Kedudukan tongkol : Kurang lebih di tengah-tengah batang

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

METODE PEMULIAAN TANAMAN MENYERBUK SENDIRI

Karakter Obatanpa(Pro-A) BC1C2-F2 dan KUI Carotenoid.Syn Calon Varietas Opv. Kaya Vitamin-A

Blok I Blok II Blok III. c 3 P 0 V 1 P 1 V 5 P 0 V 1 P 1

EFEKTIFITAS PUPUK HAYATI ECOFERT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG. Syafruddin Balai Penelitian Tanaman Serealia

[ ] Pengembangan Varietas Jagung Putih untuk Pangan, Berumur Genjah dan Toleran Kekeringan Muhammad Azrai

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR

PEMURNIAN GENETIK DAN PRODUKSI BENIH JAGUNG MANADO KUNING. Oleh: Semuel D. Runtunuwu, Yefta Pamandungan, dan Selvie Tumbelaka

TANGGAP PERTUMBUHAN BEBERAPA VARIETAS JAGUNG TERHADAP SISTEM TANAM LURUS DAN ZIGZAG DI LAHAN GAMBUT KALIMANTAN BARAT

VI. UBI KAYU. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 41

Lampiran 1. Hasil Analisis Sampel Tanah Awal

7/18/2010 UJI MULTILOKASI TAHUN II HIBRIDA CABAI UNGGULAN IPB UNTUK PELEPASAN VARIETAS PENDAHULUAN

1. Gambar dan jelaskan bagan seleksi masa dan seleksi tongkol-baris!

UBI JALAR. Seleksi Gulud Tunggal Klon-klon Ubi jalar. Berkadar Betakarotin Tinggi

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 77/Kpts/SR. 120/2/2007 TENTANG

PENGATURAN POPULASI TANAMAN JAGUNG UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI SIDRAP

Perbaikan Populasi Jagung QPM MSQ-K1(S1)C0 dan MSQ-P1(S1)C0

12,60. Stay green, tahan bulai dan karat JH 234. Stay green, tahan bulai dan karat Pulut URI 4 12,60 7,14

Lampiran 1. Deskripsi Bawang Merah Varietas Tuk Tuk

METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN DATA. Lampiran 1. Contoh Lengkap Data Pengamatan Jumlah Daun (helai) Umur 1 MST Ulangan Perlakuan

Lampiran 1. Tabel Pengamatan Tinggi Tanaman 2 MST (cm) Lampiran 2. Tabel Sidik Ragam Tinggi Tanaman 2 MST (cm)

PENGARUH PUPUK NPK 20:10:10 DAN ASAM HUMAT TERHADAP TANAMAN JAGUNG DI LAHAN SAWAH ALUVIAL, GOWA

Efisiensi Pemupkan Nitrogen pada Beberapa Varietas Jagung di Gowa Sulawesi Selatan

Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang

TINJAUAN PUSTAKA. Jagung

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN

Lampiran 1 Hasil analisis tanah sawah Babakan Dramaga (SBD), University Farm Institut Pertanian Bogor

Gambar 1. Varietas TAKAR-1 (GH 4) Edisi 5-11 Juni 2013 No.3510 Tahun XLIII. Badan Litbang Pertanian

Lampiran 1. Tabel Tinggi Tanaman 2 MST (cm) Ulangan

KARAKTER PERTUMBUHAN POTENSI HASIL POPULASI JAGUNG QPM DI LOMBOK TIMUR NUSA TENGGARA BARAT. BPTP Nusa Tenggara Barat 2) BPTP Nusa Tenggara Timur 3)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT

SELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO

KACANG HIJAU. 16 Hasil Utama Penelitian Tahun 2013 PERBAIKAN GENETIK

Varietas DB (%) KA (%) Walet Sriti Murai Kutilang Vima

BAB. IV ABSTRAK. Kata kunci: jagung pulut, komponen hasil, daya gabung umum, daya gabung khusus, dan toleran kekeringan

PENGARUH WAKTU TANAM INDUK BETINA TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN MUTU BENIH JAGUNG HIBRIDA

Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah

BAB. I PENDAHULUAN. Latar Belakang

LAMPIRAN. Lampiran 1. Analisis Awal Contoh Tanah Inceptisol Kwala Bekala. Lampiran 2. Hasil Analisis Limbah Pabrik Industri Tempe

Fauziah Yulia Andriyani dan Kiswanto: Produktivitas dan Komponen Hasil

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2012

Pengembangan Jagung Varietas Lokal Sumenep

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kacang Hijau Varietas Vima 1

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH JAGUNG HIBRIDA

EFISIENSI PENGGUNAAN PUPUK N PADA JAGUNG KOMPOSIT MENGGUNAKAN BAGAN WARNA DAUN. Suwardi dan Roy Efendi Balai Penelitian Tanaman Serealia

V1 (II) V3 (II) V5(III) V0(IV) V4(III) V2 (I)

V. KACANG HIJAU. 36 Laporan Tahun 2015 Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Pengembangan Varietas Hibrida Jagung Tahan Penyakit Bulai (Perenosclerospora maydis L.), Umur Genjah(<90 hst), Potensi Hasil Tinggi(11 t/ha)

Lampiran 1. Hasil analisis tanah awal

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah di Kebun Percobaan Leuwikopo IPB

6 Hasil Utama Penelitian Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2016

M. Yasin HG * PENDAHULUAN

UJI ADAPTASI BEBERAPA PADI HIBRIDA DI LAHAN SAWAH IRIGASI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH

INTERAKSI GENETIC X LINGKUNGAN DAN STABILITAS HASIL GALUR-GALUR GANDUM TROPIS PADA DATARAN MENENGAH DI INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut :

Uji Adaptasi Galur Harapan Kedelai Tahan Pecah Polong dan Toleran Hama Pengisap Polong

Penelitian III: Seleksi dan Uji Daya Gabung Galur-Galur Hasil Introgresi Gen Resesif Mutan o2 untuk Karakter Ketahanan terhadap Penyakit Bulai

Lampiran 1 : Deskripsi Tanaman Jagung

I. PENDAHULUAN. meningkat. Sementara lahan pertanian khususnya lahan sawah, yang luas

3. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

2 TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan dan Biologi Tanaman Kedelai

PENDAHULUAN Latar Belakang

Pembentukan Varietas Unggul Jagung Bersari Bebas

KERAGAAN KARAKTER AGRONOMIS GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA

: Tumbuh memanjang dan memiliki banyak tunas. : Lebar, panjang dan memiliki pinggiran daun rata. : PT. East West Seed Indonesia, Purwokerto

Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 375/Kpts/SR.120/6/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA H 155 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA SHS 11

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Pupuk anorganik. : / 0,25 m. : tanaman. : g / tan.

PENERAPAN RANCANGAN TAK LENGKAP LATIS SEDERHANA PADA SELEKSI FAMILI JAGUNG

Daya Hasil 12 Hibrida Harapan Jagung Manis (Zea mays L. var. saccharata) di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 129/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN GALUR JAGUNG HIBRIDA SU 3545 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA N 35

Transkripsi:

PELUANG PENGEMBANGAN JAGUNG BIJI UNGU antisianin SEBAGAI VUB NASIONAL (Syntetik dan Hibrida) M Yasin HG., Made J Mejaya, dan Sigit B.S 18 Mei 2017, Puslitbang Bogor

BIJI UNGU antisianin

Out line penyajian 1. Pendahuluan 2. Manfaat jagung biji ungu 3. Plasma nutfah jagung antisianin 4. Kemajuan penelitian 5. Bersari bebas syntetik 6. Hibrida 7. Kesimpulan dan saran

Plasma Nutfah Jagung Antisianin

Balitsereal telah memiliki plasma nutfah jagung biji ungu yang mengandung antisianin tinggi dibanding jagung biasa baik koleksi lokal maupun introduksi dari Vietnam, Thailand dan China. ditemukan di China 1908

Manfaat Jagung antisianin dapat digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit diantaranya : - Penghambat sirkulasi darah - Penghambat timbunan lemak, - - Pencegah kanker kandungan dan payudara (Harakour et al., 2014)

Kemajuan penelitian Telah rampung kajian GxL untuk menghasilkan materi genetik sebagai calon VUB jagung biji ungu (opv atau hibrida) Materi genetik yang mempunyai daya adaptasi baik adalah calon varietas baru

Plasma nutfah Jagung antisianin

10

Persyaratan Komisi pelepasan varietas BBN-JKT Jagung Fungsional dievaluasi minimal 8 set percobaan, masing masing 4 set MH dan 4 set MK pada lokasi sama

METODA BREEDING DALAM PENELITIAN ADALAH PERBAIKAN DALAM POPULASI INTRA POPULATION IMPROVEMENT

Metoda Peningkatan daur/siklus Rekombinasi C(n,2) Pembentukan Famili Famili : S1, S2, Saudara tiri half sib Saudara kandung full sib Evaluasi Famili Intensitas Seleksi 6-8%, Design Alfa Latis (lingkungan optimal dan sub optimal)

Figure. Scheme illustrating the transfer of a recessive gene from the donor parent B recurrent parent A. Progeny will automatically contain the recessive gene. Backcrossing in series without selfing could result in the loss of the desired gene with no chance of success.

Bagan alir 1. Kegiatan silang balik memperoleh kandidat VUB MT 1. A x B MK I 2011 MT 2. F1 MK II 2011 MT 3. F2 x B MK I. 2012 ` MT 4. BC1F1 MK II. 2012 MT 5. BC1F2 x B MK I. 2013 MT 6. BC2F1 x B MK II 2013 MT 7. BC3F1 MK I 2014 MT 8. BC3F2 MK II 2014 Keterangan : A : tetua donor, MR14Q B : tetua berbalikan, induk jantan PMU : kawin diri (selfing)

Table. Summary of the average gain per cycle for several different recurrent selection schemes

PERAKITAN FAMILI S1 UNTUK JAGUNG ANTISIANIN

Lahan perakitan famili

Hypotesis Penelitian Terdapat pengaruh interaksi GxL, dan sedikitnya dapat dihasilkan satu populasi jagung biji ungu lebih tinggi hasilnya dan nyata terhadap entri chek pada dua musim tanam H 0 :(αβ)=0 vs H 1 :(αβ) 0

Penelitian UML OPV : 5 lokasi MH dan MK rampung 2015/16 GxL pada lima lingkungan : KP Maros, KP Bajeng, Polman, Donggala dan KP Muneng Populasi PMU(S1)Synt.F.C1 harapan untuk dirilis sebagai VUB nasional jagung biji ungu rataan 6.85 t/ha produktivitas 8,96 t/ha, antisianin 51,92 μg/g chek 10,90 μg/g

Materi Jagung Antisianin Genotipe (G) Tipe biji Warna biji Asal Daur G1. PTU(S1)F.C0 flint ungu tua China C0 G2. PTU(S1)D.C0 flint ungu tua China C0 G3. PMU(S1)SYN.D.C1 semi dent ungu Manado Syntetik C1 G4. PMU(S1)SYN.F.C1 flint ungu Manado Syntetik C1 G5. PPH.FS.C1 flint ungu kehitaman Lembah Palu C1 G6. PPH.(S1).C1 flint ungu kehitaman Lembah Palu C1 G7. PVU.FS.C0 flint ungu Vietnam C0 Chek G8. PLP.C0 (chek 1) semi flint ungu Lembah Palu C0 G9. PLM.C0 (chek 2) flint putih bening Pulut Maros C0 G10. URI1 (chek 3) flit bening UPBS C0

Keterangan Genotipe PTU : Populasi Tiongkok biji Ungu PMU : Populasi Manado Ungu PPH : Populasi Palu Hitam PVU : Populasi Vietnam Ungu PLP : Populasi Lembah Palu biji ungu PLM : Populasi Lokal Maros (Chek) URI : Untuk Rakyat IND (Chek)

Lokasi dan Waktu Penelitian Lingkungan (L) Musim kemarau, 2015 Musim hujan, 2016 tanam panen Tanam Panen L1. KP Maros 25 Juli 2015 20 Okt 2015 1 Feb 2016 27 April 2016 L2. KP Bajeng 29 Jun 2015 29 Sept 2015 29 Jan 2016 26 April 2016 L3. Polman-Sulbar 4 Agst 2015 5 Nov 2015 3 Feb 2016 21 April 2016 L4. Palu L5. KP Muneng 3 Juli 2015 5 Okt 2015 rampung 23 Febr 11 Mei rampung

Metoda pelaksanaan RAK tiga ulangan, genotipe ditanam dengan jarak 75x20 cm satu tanaman perrumpun, panjang plot 5,0 m. Dipupuk dengan Urea- Ponska (300-200)kg/ha.

Metoda pelaksanaan Pengamatan peubah komponen vegetatif, aspek visual (tanaman, kelobot, tongkol), hasil bobot biji di konversi (kg/ha, ka. 15%) : ((10000/7.5)*(100-ka)/85)*(rendamen)*bobotkupasan tongkol

Analisis Pengaruh tunggal genetipe (G) Interaksi (GxL) berdasarkan waktu MK 2015 dan MH 2016 Interaksi (GxLxM) berdasarkan musim tanam MK2015-MH 2016 Stabilitas hasil dgn uji t-hitung dan Finlay- Wilkinson

Hasil dan Pembahasan a. Analisis interaksi GxL. dua faktor yaitu saat MK 2015 dan saat MH 2016, berpengaruh nyata atau tidak

Peubah L U/L G LxG Galat KK (%) Hasil 10,544* 0,275 4,997* 1,530* 0,660 12,4 Tgg tan 4699,547 * Tgg tkl 2196,466 * MK 2015, 5 peubah disajikan 135,89 0 156,044* 75,877 85,908 4,9 1,805 28,173 42,730 54,802 8,1 bg jantan 12,878* 1,056 1,328 2,051* 1,228 2,3 bgbetina 13,478* 0,256 1,888* 0,910 1,095 2,0

MK 2015 Peubah penunjang L U/L G GxL Galat KK (%) Tongkol panen 3,511 4,878 7,165* 2,314 4,075 4,1 Kadar air 151,800* 26,455 3,084 5,290 5,026 8,3 Rendamen 14,042* 1,778 5.404* 3,845 4,418 2,7 Pjg tongkol 188,072* 5,586 3,915* 2,359* 1,798 10,8 Diamtr tongkol 2,866* 0,520 0,033 0,059 0,055 5,5 Jlh baris 5,911* 2,578 0,711 2,069 1,788 9,7 Jlh biji per baris 240,144* 7,633 10,273* 7,354 8,423 9,8 Bobot 1000 biji 112,678 488,778 621,685 1330,715* 983,049 10,42

MH 2016 GxL Peubah L U/L G Galat KK (%) Hasil 3,987 3,029 9,934* 0,584tn 0,750 12,9 Tgg tanaman 547,600* 69,433 89,723 157,205* 89,396 4,9 Tgg tongkol 26,678 41,956 42,326 62,011 82,412 9,6 bunga jantan 0,900* 0,500 8,099* 1,147 1,290 2,3 bunga betina 2,178* 0,900 9,723* 1,042 1,369 2,2

MH 2016 Peubah L U/L G LxG Galat KK (%) Kadar air 257,387* 19,709 24,792* 12,899* 11,072 10,3 Rendamen 0,289 1,349 4,760* 1,528 6,360 3,19 Panjang tongkol 22,902* 17,354 7,782* 0,849 1,706 10,39 Diameter tongkol 0,100 0,186 0,385* 0,101 0,101 8,46 Jumlah baris 3,600* 2,800 8,696* 2,119 2,948 13,63 Jumlah biji per baris 210,078* 37,889 38,322* 22,263 30,160 21,28 Bobot 1000 biji 578,011 638,344 2303,190 * 371,838 919,005 10,02

b. Analisis interaksi GxLxM yaitu interaksi GxLxM saat MT 2015-2016

MT 2015-2016 Peubah LxG M LxM GxM LxGxM Galat KK (%) Hasil 0.967 0.591 1.990 2.890 1.147* 0.742 13.0 Tgg tanaman 121.716 789.188 3588.287 79.340 111.366* 90.173 4.9 Tgg tongkol 54.614 268.156 1231.761 43.222 50.127 65.871 8.7 bunga jantan 1.859 2.689 10.289 7.035 1.338 1.245 2.3 bunga betina 0.907 1.606 13.039 7.223 1.045 1.206 2.1 Tongkl panen 78.804 627.200 51.350 98.348 77.017* 27.249 10.2

MT 2015-2016 Peubah LxG M LxM GxM LxGxM Galat KK Kadar air 7.739 460.160 186.275 17.409 10.450* 9.911 10.2 Rendamen 3.058 11.300 5.879 6.119 2.316 5.178 2.8 Pjg tongkol 2.146 16.080 97.820 8.171 1.062 2.656 12.6 Dimtr tongkol 0.056 9.707 1.176 0.141 0.105 0.087 7.4 Jlh baris 2.175 53.356 3.756 6.491 2.002 2.385 11.7 Jlh biji / baris 17.232 642.222 147.756 20.704 12.385 19.116 15.7 Bbt 1000 biji 731.730 107.339 458.422 1348.722 970.823 949.44 1 10.2

c. Analisis stabilitas hasil bertujuan untuk mengetahui kandidat yang akan diusulkan sebagai calon VUB

Uji Stabilitas Hasil dari Model : Y ij =µ+β i I j +δ ij, i j (Y:hasil, µ:nilai tengah, β:koeffs regressi, I:indeks lingkungan, dan ΣI j =0, δ:deviasi, dan t hit : b/se, d.b : n-1, Jika t hit <t tab : stabil stabilitas parameter b i =ΣY i I j /I 2 j

Uji kestabilan G, MK 2015 Genotipe r R 2 β Se.β MSe t.hit G1. PTU(S1)F.C0 0.996 0.992 3.050 0.340 0.001 6.029* G2. PTU(S1)D.C0-0.462 0.213-1.397 2.677 5.037 0.894 G3. PMU(S1)SYN.D.C1 0.906 0.820 2.469 1.156 0.939 1.271* G4. PMU(S1)SYN.F.C1 0.966 0.934 1.374 0.366 0.094 1.023* G5. PPH.FS.C1-0.559 0.313-0.426 0.631 0.280 2.260 G6. PPH.(S1).C1-0.474 0.225-0.774 1.437 1.451 1.235 G7. PVU.FS.C0 0.973 0.946 1.915 0.457 0.147 2.003* Chek G8. PLP.C0 (chek 1) 0.980 0.950 2.600 0.024 0.001 6.040 G9. PLM.C0 (chek 2) -0.961 0.923-0.575 0.167 0.020 9.456 G10. URI1 (chek 3) 0.813 0.661 0.828 0.597 0.243 0.300

Uji kestabilan G, MH 2016 Genotipe r R 2 β Se.β MSe t.hit G1. PTU(S1)F.C0 0.961 0.924 2.549 0.731 0.142 2.119* G2. PTU(S1)D.C0 0.281 0.079 0.815 2.780 2.054 0.066 G3. PMU(S1)SYN.D.C1 0.876 0.768 2.330 1.285 0.439 1.035* G4. PMU(S1)SYN.F.C1 0.414 0.171 0.069 1.153 0.006 0.807 G5. PPH.FS.C1-0.991 0.982-1.347 0.101 0.009 23.237 G6. PPH.(S1).C1 0.546 0.290 0.772 1.184 0.373 0.193 G7. PVU.FS.C0 0.669 0.447 1.834 2.040 1.106 0.409 Chek G8. PLP.C0 (chek 1) 0.997 0.995 1.678 0.122 0.004 5.568 G9. PLM.C0 (chek 2) 0.979 0.994 3.747 0.302 0.024 9.083 G10. URI1 (chek 3) 0.848 0.719 1.273 0.796 0.160 1.275

POTENSI HASIL DARI UML

Genotipe (G) MK 2015 L1 L2 L3 G1. PTU(S1)F.C0 7.95abc 7.15 6.94 G2. PTU(S1)D.C0 7.69abc 7.21 6.76 G3. PMU(S1)SYN.D.C1 6.69 7.37 7.84bc G4. PMU(S1)SYN.F.C1 7.96abc 6.28 7.80bc G5. PPH.FS.C1 6.97 7.70b 6.17 G6. PPH.(S1).C1 6.86 5.77 6.67 G7. PVU.FS.C0 6.75 7.78b 6.71 Chek G8. PLP.C0 (chek 1) 6.56 6.76 7.13 G9. PLM.C0 (chek 2) 5.80 6.17 5.93 G10. URI1 (chek 3) 5.88 6.86 6.16 KK (%) 12.62 15.25 17.18 BNT 5% 1.06 1.28 1.42 BNT 1% 1.45 1.75 1.95

Genotipe (G) MH 2016 L1 L2 L3 G1. PTU(S1)F.C0 8.48abc 8.17abc 7.24bc G2. PTU(S1)D.C0 7.65abc 7.86abc 6.35bc G3. PMU(S1)SYN.D.C1 7.06abc 7.91abc 5.75bc G4. PMU(S1)SYN.F.C1 7.46abc 7.76abc 7.91abc G5. PPH.FS.C1 6.95abc 7.57abc 5.60 G6. PPH.(S1).C1 7.40abc 7.92abc 6.66bc G7. PVU.FS.C0 6.64bc 6.62ac 6.94bc Chek G8. PLP.C0 (chek 1) 5.64 5.60 6.57 G9. PLM.C0 (chek 2) 4.86 5.97 4.99 G10. URI1 (chek 3) 4.26 5.25 4.76 KK (%) 13.08 11.81 12.08 BNT 5% 1.05 1.01 0.92

Berdasarkan MT uji t-hitung MK t-hit MH t-hit G1. PTU(S1)F.C0 : 7,35 6,026* 7,96 2,119* G3. PMU(S1)D.C1: 7,30 1,271* 6,91 1,035*

Berdasarkan uji Finlay-Wilkinson Rataan β Kriteria G1. PTU(S1)F.C0 : 7,65 t/ha 1,00 stabil* G3. PMU(S1)SYN.D.C1 : 7,10 t/ha 1,00 stabil* Rataan total n=180 : 6,77 t/ha

Y : hasil t/ha 8,0 x: G1 PTU(S1)F.C0 o x Β = 1,0 o 6,0 4,0 x x x x o o o: G3 PMU(S1)SYN.D.C1 2,0 o L X : Indeks lingkungan

47

49

50

Kandungan antisianin μg/g G1. PTU(S1)F.C0 37,15 : 240,20% vs. chek 1 G2. PTU(S1)D.C0 26,24 G3. PMU(S1)SYN.D.C1 36,74 : 236,44% vs. chek 1 G4. PMU(S1)SYN.F.C1 51,92 : 375,45% vs. chek 1 G5. PPH.FS.C1 20.86 G6. PPH.(S1).C1 21,00 G7. PVU.FS.C0 25,98 G8. PLP.C0 (chek 1) 10,92 G9. PLM.C0 (chek 2) - G10. URI1 (chek 3) -

Peluang Kandidat Calon VUB Nasional G1. PTU(S1)F.C0 37,15 μg/g : 240,20% vs. chek 1 G3. PMU(S1)SYN.D.C1 36,74 μg/g : 236,44% vs. chek 1 G4. PMU(S1)SYN.F.C1 51,92 μg/g : 375,45% vs. chek 1

Pasar tradisional, mudah dijumpai jagung pipil dan cukup nyata menambah pendapatan, belum dijumpai jagung biji ungu Anoman-1

Sifat fisik dan kimia tanah lingkungan penelitian (L) Penetapan L1 :KP. Maros L2 : KP. Bajeng L3 : Kab. Polman Tekstur (%) - liat 28 13 42 - debu 40 47 44 - pasir 32 40 14 ph (H 2 0 1 : 2,5) 5,2 asam 5,5 asam 5.60 asam (KCl 1: 2,5) 4,0 asam 5,0 asam 4.71 asam Bahan organik, % 2,0 rendah 1,94 rendah 1.37 rendah N total (%) 0,12 sangat rendah 0,09 sangat rendah 0.14 rendah C/N 10,0 rendah 10.0 rendah 9.79 rendah P Bray (ppm) 48,0tinggi 29,92 tinggi 33.86 tinggi Kation dapat - ditukar (mc/100 g) K 0,77 sedabg 0,43 sedang 0.68 tinggi Ca 22,60 tinggi 6,12 sedang 14.64 tinggi Mg 1,21 sedang 1,02 sedang 7.74 sangat tinggi Na 0,42 rendah 0,19 rendah 0.37 rendah

Kandidat lainnya

59

61

PROGRAM HIBRIDA Telah dihasilkan tetua penguji (tester, pollinator) sebagai jantan untuk perakitan VUB hibrida silang uji (test cross)dan silang puncak (top cross) U.SYNTH.(S1)C1 Potensi hasil 11,0-12,0 t/ha pada lahan optimal Tanaman induk dan F1 bertongkol 2 (Prolific) 62

Tongkol I Tongkol II 63

Pejantan untuk F1 Silang Puncak (top cross) 64

65

66

67

68

69

KESIMPULAN 1. Populasi jagung biji ungu antisianin interaksi GxL nyata pada peubah bobot biji dan memberikan indikasi bahwa penanaman pada dua musim nyata lebih baik dibanding ketiga chek

KESIMPULAN 2. Dua populasi jagung biji ungu konsisten nyata pada GxLxM yaitu PTU(S1)F.C0 (G1) dan PMU(S1)SYN.D.C1 (G3) sehingga dapat di assumsikan bahwa kedua genotype memberikan hasil meningkat jika lingkungan tumbuh semakin baik, produktivitas dicapai 6,70-8,48 t/ha

SARAN KEPADA PENENTU KEBIJAKAN 1. Gunakan Jagung fungsional antisianin sebagai bahan baku ketahanan pangan nasional, manfaatkan sebagai makanan balita untuk hidup lebih sehat sebagai penerus generasi bangsa 72

SARAN KEPADA PENENTU KEBIJAKAN 2. Anjurkan semua stake holderpabrik : biskuit, tepung, corn flakes menggunakan bahan baku jagung fungsional 73

Gunakan biji jagung fungsional untuk ketahanan pangan nasionaol dan untuk kesehatan balita 74

M Yasin HG Pemulia Jagung Balitsereal

Wassalam