Umpan Balik pada Mini-CEX Sulistiawati Unit Pendidikan Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman. Feedback in Mini-CEX

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. diidentifikasi. Umpan balik dapat memberikan informasi kepada mahasiswa

Abstract. Abstrak. Gusti Raditya K. *, Yoyo Suhoyo **, Tridjoko Hadianto ** * Mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta **

MINI CEX : METODE PENILAIAN PERFORMA PADA PENDIDIKAN TAHAP KLINIK

BAB I. PENDAHULUAN. Meskipun keterampilan ini wajib dikuasai, namun masih ada beberapa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mini clinical evaluation exercise (Mini-CEX) merupakan suatu cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi pada penampilan yang bisa digunakan untuk menilai kompetensi klinik

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memicu perubahan kurikulum dan semua perangkat kerjanya termasuk sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hal yang penting dalam pendidikan kedokteran. adalah keterlibatan langsung mahasiswa ke dalam situasi

Meningkatkan Efektivitas Umpan Balik dalam Pendidikan Klinik

Penilaian dalam Wahana Layanan Primer dr. Nur Afrainin Syah, M.Med.Ed, PhD

MODUL PELATIHAN PELATIH PASIEN STANDAR

Persepsi Mahasiswa terhadap Kualitas Supervisi Klinik di 12 Rumah Sakit Jejaring FK Unissula

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa Inggris perception berasal dari

PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA TAHUN II DAN TAHUN IV DI SKILLS LABORATORY PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO

Yoga Pamungkas Susani, Dian Puspita Sari, Ida Ayu Eka Widiastuti, Rina Lestari, Muhammad Mukaddam Alaydrus

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan mahasiswa kedokteran. Pada tahap ini mahasiswa belajar untuk

BAB I PENDAHULUAN. utama yang efektif dalam pendidikan klinik (Hesketh & Laidlaw, 2002).

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah. Umpan balik yang diberikan kepada siswa didik merupakan salah satu hal

REFLEKSI : PENTINGKAH BAGI DOSEN PENDIDIKAN KEDOKTERAN? dr. Rika Lisiswanti Bagian Pendidikan Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

PENGARUH MINI CLINICAL EVALUATION EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN KLINIS MAHASISWA PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN STIKES KOTA SUKABUMI

Rika L, Dwita O, Merry, Arif Yudho l Perbedeaan Nilai sebelum dan sesudah Bimbingan Metode Small Group Learning dalam Persiapan UKMPPD Nasional

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran IPE berbasis komunitas memberikan dampak positif dengan

Standard Operating Procedure. Mini-CEX. (Mini Clinical Evaluation Exercise)

BAB I. PENDAHULUAN. Yogyakarta (FKIK UMY) telah menggunakan beberapa metode pembelajaran

Validasi Kuesioner Evaluasi Progress Test pada Mahasiswa Tahap Sarjana Kedokteran Universitas Islam Indonesia

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. akademik pada kasus-kasus nyata di klinik. Peserta didik juga diharapkan

Draft Naskah Akademik Pengembangan Staf Dosen Pendidik Klinis Menggunakan Metode e-learning. Perkembangan jumlah institusi pendidikan kedokteran,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SURAT KEPUTUSAN PEMIMPIN BLUD RSUD PROVINSI KEPULAUAN RIAU TANJUNGPINANG NOMOR : / SK-RSUD PROV / X / 2016 T E N T A N G

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS (...) NOMOR :002/RSTAB/PER-DIR/VII/2017 TENTANG PANDUAN EVALUASI STAF MEDIS DOKTER BAB I DEFINISI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagaimana kita ketahui bahwa negara negara di dunia membuat

Self Reflection as a Learning Method at Faculty of Medicine

Peran MCQ Sebagai Instrumen Evaluasi Dalam Pendidikan Kedokteran

Keterampilan Komunikasi dalam Pendidikan Kedokteran

kedokteran keluarga, salah satunya adalah patient centered care. Dalam

ELECTRONIC MAIL ( ): IMPLEMENTASI DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan klinis, salah satunya adalah feedback (Kneebone dan Nestel,

Active participation

Validitas, Reliabilatas dan Dampak Pembelajaran terhadap Tes Objective Structured Clinical Examintaion (OSCE)

ABSTRACT ROLE OF OPERATIONAL AUDIT TO INCREASE EFFECTIVENESS HEALTH SERVICES IN EMERGENCY ROOM AT SANTO BORROMEUS HOSPITAL BANDUNG

Marindra Firmansyah Persepsi Tingkat Kesiapan Dokter Muda di Rotasi Klinik RSI Unisma dan RS Mardi Waluyo

BEDSIDE TEACHING: APAKAH METODE INI EFEKTIF PADA PEMBELAJARAN KLINIK MAHASISWA KEPERAWATAN?

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pembelajaran Keterampilan Klinik di Institusi Pendidikan Kedokteran

PENILAIAN UNTUK PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP)

Pembelajaran di Fakultas Kedokteran : Pengenalan bagi Mahasiswa Baru

SELF-ASSESSMENT DALAM KEGIATAN DISKUSI PROBLEM- BASED LEARNING FAKULTAS KEDOKTERAN: KAJIAN NARATIF

ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dan suatu keadaan, sehingga masa depan dapat diketahui dari

PANDUAN PROSES EVALUASI KINERJA STAF MEDIS RUMAH SAKIT UMUM AMINAH BLITAR TAHUN

Persepsi Peserta Didik dan Pasien tentang Pelaksaanaan Bedside Teaching dalam Pendidikan Klinik

IDENTIFIKASI PERAN STAF EDUKASI YANG DIBUTUHKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU DALAM RANGKA PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

HOW I SHOULD STUDY as A MEDICAL STUDENTS? Widana Primaningtyas, dr. Medical Faculty of Sebelas Maret University

2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN

Penerapan Refleksi Diri dan Self Evaluation Sebagai Keterampilan Dasar Dalam Meningkatkan Profesionalisme Pada Mahasiswa Kedokteran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Komunikasi didefinisikan sebagai interaksi sosial yang terjadi melalui pesan yang

PERUMUSAN PELATIHAN YANG EFEKTIF DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS. Mery Citra.S. Abstract

Keywords: Nursing education, micro skill, one-minute preceptor, clinical supervision, supervisor, clinical teaching

BAB I PENDAHULUAN. Refleksi merupakan proses metakognitif yang dilakukan dengan penuh

Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Tutor PBL dengan Kemampuan Membimbing Mahasiswa untuk Mencapai Tujuan Pembelajaran

PEMBERIAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN UNTUK MENINGKATKAN KESIAPAN KARIER MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK

ABSTRACT ABSTRAK. Widyandana Bagian Pendidikan Kedokteran, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Prof. Dr. dr. Akmal Taher, Sp.U(K) Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan

BAB II LANDASAN TEORI

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP) STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1 EFEKTIF TANGGAL 1 JANUARI 2018

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN:

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

John Toding Padang, Novita Medyati

Gambaran Pelaksanaan Problem-Based Learning Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

BAB I PENDAHULUAN. terselenggaranya pelayanan kesehatan yang berkualitas juga (Depkes, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa keperawatan. Hal ini sesuai dengan Brinkley et al., (2010)

Tujuan: Di akhir sesi ini, peserta diharapkan mampu untuk:

GAMBARAN EVALUASI PENILAIAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER TERHADAP LINGKUNGAN PEMBELAJARANNYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbahaya, salah satunya medical error atau kesalahnan medis. Di satu sisi

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA DALAM MERAWAT PASIEN JIWA PADA PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN JIWA

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya, serta beberapa perilaku lain yang merupakan sifat-sifat kemanusiaan

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan global akan mutu lulusan pendidikan dan sistem Pendidikan

PENGEMBANGAN ASESMEN PEMBELAJARAN SESUAI TUNTUTAN KURIKULUM 2013 PADA MATERI FOTOSINTESIS DI SMP

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. a. Pengetahuan pasien simulasi mengenai feedback konstruktif meningkat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

Persepsi Mahasiswa Kedokteran Terhadap Pelaksanaan Progress Test

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN. 96

PENGARAHAN SKILLS LAB DAN OSCE MAHASISWA BARU. dr. Ratna Fitri R. Koordinator OSCE

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Ujian selalu menjadi agenda penting dalam pendidikan ( Schuwirth dan

INTUISI JURNAL ILMIAH PSIKOLOGI

PANDUAN EVALUASI PRAKTEK DOKTER BERKESINAMBUNGAN (ON GOING PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION/OPPE) BAB I PENDAHULUAN

PENCAPAIAN KOMPETENSI PENILAIAN GLASGOW COMA SCALE DENGAN METODE BESIDE TEACHING MAHASISWA PROGRAM D III BERLANJUT DIV KEPERAWATAN

Pelatihan Penguji OSCE

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU SEBAGAI BENTUK STUDENT SUPPORT

Keywords: knowledge, skills, Competency-Based Curriculum (CBC), conventional curriculum

2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA DIPLOMA III KEPERAWATAN TERHADAP METODE BIMBINGAN KLINIK DI INSTALASI RAWAT INAP RSD dr. SOEBANDI JEMBER TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa ilmu keperawatan. Lulus dari ujian merupakan keharusan dan

Keywords: self regulated learning, student centered learning, elective module

PENGARUH INTERVENSI SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) TERHADAP KEPATUHAN PENGOBATAN DAN GAYA HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUD DR. M.

Modul 4 SIRKUMSISI PADA PHIMOSIS (No. ICOPIM: 5-640)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Umpan Balik pada Mini-CEX Sulistiawati Unit Pendidikan Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Abstrak Umpan balik merupakan dasar dari pengajaran klinik yang efektif. Tanpa umpan balik, performa yang baik tidak akan diberi penguatan, performa yang buruk tidak akan dikoreksi dan area yang bisa ditingkatkan tidak dapat diidentifikasi. Umpan balik dapat diberikan bersamaan dengan proses penilaian. Salah satu metode penilaian yang dapat digunakan untuk memberikan umpan balik di pendidikan klinik adalah Mini-CEX (mini clinical evaluation exercise). Mini-CEX menggunakan pasien nyata dan peserta langsung dinilai oleh penilai. Dalam waktu yang ditentukan, mahasiswa dinilai beberapa kali oleh penilai yang berbeda di berbagai keadaan klinik. Mahasiswa melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan setelahnya melakukan diagnosa dan terapi. Dosen pendidik klinis memberi nilai terhadap performa mahasiswa dengan menggunakan format tersetruktur. Mini-CEX memberi kesempatan mahasiswa untuk langsung menerima umpan balik segera setelah observasi. Mini-CEX dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa dan memacu mahasiswa menggunakan pembelajaran deep learning. Walaupun masih ada konflik mengenai fungsi mini-cex sebagai alat penilaian dan alat pembelajaran. Namun penggunaan mini-cex memungkinkan pemberian umpan balik secara tepat waktu dan objektif. Penggunaan mini-cex memungkinkan pemberian umpan balik secara tepat waktu dan objektif. Hal ini tentunya akan memperkuat pengalaman mahasiswa yang bertujuan untuk untuk meningkatkan kemampuan klinik. Umpan balik yang diberikan oleh dosen pendidik klinis pada saat mini-cex akan mempengaruhi internal mahasiswa. Proses internal ini memacu mahasiswa untuk melakukan tindakan. Selain faktor internal tindakan terhadap umpan balik juga dipengaruhi oleh faktor ekternal yaitu konsekuensi. Tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa akan memberikan efek pembelajaran. Simpulan : pemberian umpan balik pada mini-cex penting untuk dilakukan untuk meningkatkan keterampilan klinik mahasiswa. [JK Unila. 2016; 1(2): 413-417] Kata Kunci: Mini-CEX, umpan balik Feedback in Mini-CEX Abstract Feedback is the foundation of effective clinical teaching. It is particularly significant to reinforce good performance, correct the poor performance, as well as to identify the area that needs to be improved. Feedback can be given simultaneously with the assessment process. One method of assessment that can be used to provide feedback in clinical education is the Mini- CEX (mini clinical evaluation exercise). Students perform anamnesis, physical examination, and after that perform diagnostics and therapy. Clinical educators to give value to the performance of students using a structured form. Mini-CEX give students the opportunity to instantly receive feedback immediately after observation. Mini-CEX can be used to enhance the learning experience of students and stimulate student learning using deep learning. Although there was a conflict regarding mini-cex function as an assessment tool and learning tool. However, use of the mini-cex allows providing feedback in a timely and objective. This feedback will strengthen students' experience aimed to improve the clinical skills. Feedback given by clinical educator at the time of the mini-cex will affect the internal students. This internal process enhance students to take action. In addition to internal factors action on feedback is also influenced by external factors, namely the consequences. Actions taken by the students will provide the learning effect. It can be concluded that the provision of feedback on the mini-cex is important in order to improve the clinical skills of students. [JK Unila. 2016; 1(2): 413-417] Keywords: Feedback, Mini-CEX Korespondensi: dr. Sulistiawati, MmedEd, alamat : Jl. Krayan No 1 Kampus Gunung Kelua Samarinda, hp 08125892652 e-mail: sulis_fkunmul@yahoo.com Pendahuluan Pendidikan klinik merupakan jantung dari pendidikan kedokteran. Pendidikan klinik adalah suatu tempat dimana pasien, mahasiswa dan praktisi bergabung bersamasama untuk melaksanakan pelayanan medis dan proses pembelajaran. 1 Pendidikan klinik dapat memberikan pengalaman bagi mahasiswa dalam merawat pasien. Proses belajar di pendidikan klinik berfokus pada masalah nyata dalam konteks praktek profesional sebagai seorang dokter. Pendidikan klinik merupakan satu-satunya tempat dimana keterampilan anamnesa, pemeriksaan fisik, penalaran klinis, pengambilan keputusan, empati, dan profesionalisme dapat dipelajari sebagai kesatuan yang terintegrasi. 2 Berbagai faktor mempengaruhi pencapaian kompetensi mahasiswa di pendidikan klinik. Daelmans et al., (2004) 3 JK Unila Volume 1 Nomor 2 Oktober 2016 413

menekankan pentingnya peran supervisi, umpan balik dan assessment dalam pencapaian kompetensi. Umpan balik dapat memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai kesenjangan antara performa yang aktual dan yang seharusnya. Apabila mahaiswa tidak diberi umpan balik atau pemberiannya minimal, maka performa yang baik tidak diberi penguatan dan performa yang kurang baik tidak dikoreksi. Akibatnya mahasiswa akan mengira bahwa apa yang dilakukan telah benar dan mahasiswa belajar berdasarkan trial and error. 4 Ciliers et al., (2010) 5 menjelaskan pengaruh assessment terhadap proses belajar. Assessment mempengaruhi belajar mahasiswa melalui motivasi ekstrinsik, konsekuensi, mencapai hasil yang diinginkan, goal, norm, agency, dan emosi. Assessment menjadi motivasi eksternal mahasiswa dan menentukan seberapa besar usaha mereka untuk belajar. Konsekuensi yaitu mahasiswa belajar dengan menyesuaikan dengan apa yang akan dinilai daripada memahami materi yang akan dipelajari. Mahasiswa akan memilih bahan yang akan dipelajari untuk mendapat nilai yang diinginkan. Nilai yang diinginkan mempengaruhi besarnya usaha belajar mahasiswa. Pengaruh sosial dan teman mempengaruhi respon seseorang terhadap assessment. Faktor yang terakhir yaitu emosi. Emosi memediasi respon belajar terhadap assessment. Rasa khawatir akan penilaian mempengaruhi besarnya usaha seseorang untuk belajar. Umpan balik dapat diberikan bersamaan dengan proses penilaian. Salah satu metode penilaian yang dapat digunakan untuk memberikan umpan balik adalah mini-cex. Pada kajian literatur ini penulis akan memaparkan penggunaan umpan balik pada mini-cex. ISI Van de Ridder et al., (2008) 6 mendefinisikan umpan balik di pendidikan klinik sebagai informasi spesifik tentang perbandingan antara performa mahasiswa saat di observasi dengan standar untuk meningkatkan performa mahasiswa. Pemberian umpan balik harus memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk merefleksikan performanya dan kemungkinan konsekuensinya. Hal ini dapat membimbing mahasiswa untuk proses belajar selanjutnya dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya. Hal pertama yang diperlukan pada umpan balik adalah mahasiswa memiliki konsep yang jelas mengenai objektif yang harus mereka capai. Umpan balik dapat memberi informasi kepada mahasiswa tentang seberapa dekat mahasiswa dengan target. Idealnya mahasiswa juga diberi tahu apa yang harus dilakukan untuk mencapai target. 7 Adanya umpan balik akan mengoreksi kesalahan mahasiswa dan memperkuat performa yang baik. 4 Umpan balik yang dilakukan secara sistematik dapat mengubah performa klinis seorang dokter. 8 Beberapa metode penilaian dapat digunakan untuk memberikan umpan balik berdasarkan observasi langsung terhadap performa mahasiswa di pendidikan klinik. Salah satu metode penilaian yang dapat digunakan adalah dengan mini-cex. Mini-CEX memberi kesempatan mahasiswa untuk langsung menerima umpan balik segera setelah observasi. 9 Pada tahun 1972 ABIM (American Board of Internal Medicine) mengadopsi Clinical Evaluation Exercise (CEX). CEX terdiri dari bedside oral examination dan banyak digunakan pada pelatihan residen untuk ujian akhir. CEX pada format tradisional dilakukan oleh supervisor klinik yang mengobservasi residen selama anamnesa pasien, pemeriksaan fisik dan diagnosis serta penatalaksanaan pasien. Pada akhir sesi, supervisor akan memberikan umpan balik terhadap performa residen. Semua kegiatan ini memerlukan waktu selama dua jam. Ada tiga masalah berkenaan penggunaan CEX yaitu pertama residen hanya diuji oleh satu orang supervisor, kedua penilaian hanya berdasarkan pada satu kasus pasien saja, dan ketiga waktu yang diperlukan cukup lama. 10 Mini-CEX adalah metode untuk menilai keterampilan klinik mahasiswa dan memberikan umpan balik pada performanya. Mini-CEX merupakan modifikasi sederhana dari tradisional bedside oral examination. Mini-CEX menggunakan pasien nyata dan peserta langsung dinilai oleh penilai. Dalam waktu yang ditentukan, mahasiswa dinilai beberapa kali oleh penilai yang berbeda di berbagai keadaan klinik. Mini-CEX dikembangkan oleh ABIM sebagai respon atas keterbatasan penilaian tradisional yang berdasarkan pada one-off trainee-patient encounter. Penilaian performa peserta dengan satu pasien tidak dapat memprediksi performa mereka terhadap JK Unila Volume 1 Nomor 2 Oktober 2016 414

pasien lain. Selain itu adanya isu yang berhubungan dengan inter rater reliability dan adanya pengakuan bahwa satu pasien saja tidak dapat merefleksikan time pressure dan tantangan selama berinteraksi dengan pasien. 10 Mini-CEX dapat digunakan untuk memenuhi tujuan penilaian di klinik yaitu fokus pada pengalaman peserta dengan berbagai variasi masalah pasien. Mini-CEX dapat dilakukan pada saat kegiatan rutin di klinik. 9,11 Pada pelaksanaan mini-cex seorang supervisor mengobservasi mahasiswa ketika berinteraksi dengan pasien di berbagai tempat termasuk di rumah sakit, unit rawat jalan, dan unit gawat darurat. Mahasiswa melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan setelahnya melakukan diagnosa dan terapi. Dosen pendidik klinis memberi nilai terhadap performa mahasiswa dengan menggunakan format tersetruktur dan kemudian memberikan umpan balik. Umpan balik diberikan segera setelah observasi mengenai hal-hal yang sudah baik dan area mana yang pelu dikembangkan. Pelaksanaan mini-cex dan DOPS relatif singkat yaitu sekitar 15-20 menit. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian integral dari kegiatan rutin sehari-hari pada praktek klinik. 9,- 13 Mini-CEX dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa. Mini- CEX dapat menyebabkan perubahan penting dalam cara mahasiswa belajar. Mahasiswa akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk berlatih dan meningkatkan waktu belajar sebagai akibat pengulangan minicex. 14 Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mini- CEX mempengaruhi proses belajar. Penelitian yang membahas mengenai dampak Mini-CEX terhadap proses belajar dilakukan oleh de Lima et al., (2005) 15 Penelitian ini dirancang untuk menggambarkan bagaimana residen mempersepsikan mini-cex sebagai alat penilaian dan mempengaruhi pendekatan belajar. Dari tiga kategori yang dihasilkan pada penelitian ini yaitu strategi persiapan, strategi regulasi, dan strategi pembelajaran yang efektif menunjukkan bahwa residen melakukan pendekatan belajar deep learning. Malhotra et al., (2008) 16 melakukan penelitian untuk mengetahui persepsi residen mengenai mini-cex. Hasilnya masih ada konflik diantara peserta mengenai fungsi mini-cex sebagai alat penilaian dan alat pembelajaran. Penggunaan mini-cex memungkinkan pemberian umpan balik secara tepat waktu dan objektif. Proses mini-cex dilengkapi dengan umpan balik kepada mahasiswa dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan klinik. Hal ini akan memperkuat pengalaman mahasiswa. Ketika selesai melaksanakan satu sesi mini-cex dan mendapatkan umpan balik, mahasiswa akan mengidentifikasi area mana yang masih kurang dan perlu ditingkatkan, sehingga memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk melihat kembali area tersebut. Hasil ini serupa dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Weller et al., (2009) 17 bahwa dengan pemberian umpan balik pada mini-cex, peserta mengetahui seberapa kompeten mereka dibandingkan dengan standar yang diharapkan. Al-Kadri et al., (2013) 18 melakukan penelitian kualitatif mengenai efek workplacebase assessment (mini-cex, DOPS, dan CBD) terhadap pendekatan belajar siswa. Hasilnya menunjukkan bahwa workplace-base assessment (WBA) akan membantu proses belajar mahasiswa di pendidikan klinik dan meningkatkan keterampilan. Pengaruh WBA terhadap proses belajar didasarkan pada beberapa faktor yaitu: supervisor klinik, umpan balik dosen, dan fungsi assessment. Pemanfaatan umpan balik dan assessment formatif menghasilkan pendekatan belajar yang lebih dalam dibanding assessment sumatif. Al-Kadri et al., (2013) 18 menjelaskan umpan balik pada WBA di tema umpan balik dosen. Dengan umpan balik, mahasiswa mengetahui kelemahannya dan memiliki isyarat untuk memperbaikinya. Di sisi lain umpan balik negatif yang diberikan oleh supervisor sulit diterima oleh mahasiswa. Umpan balik negatif akan memiliki efek negatif pula pada performa mahasiswa. Mahasiswa akan ragu berinteraksi dengan dosen untuk menghindari komentar negatif, sehingga cenderung melakukan pendekatan belajar yang superfisial. Penelitian mengenai respon belajar mahasiswa setelah diberikan umpan balik pada saat mini-cex dilakukan oleh Sulistiawati (2015). 19 Sulistiawati (2015) 19 mengeksplorasi respon belajar mahasiswa setelah diberikan umpan balik pada saat mini-cex. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa umpan balik yang yang diberikan oleh dosen pendidik klinis pada saat mini-cex akan mempengaruhi internal mahasiswa. Proses internal ini memacu mahasiswa untuk melakukan tindakan. Selain faktor internal JK Unila Volume 1 Nomor 2 Oktober 2016 415

tindakan terhadap umpan balik juga dipengaruhi oleh faktor ekternal yaitu konsekuensi. Tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa akan memberikan efek pembelajaran. Adanya umpan balik mendorong proses internal mahasiswa. Mahasiswa akan melakukan self-reflection terhadap umpan balik yang diberikan oleh supervisor. Selfreflection pada penelitian ini adalah pemikiran mahasiswa terhadap dirinya setelah menerima umpan balik dari supervisor. Adanya umpan balik pada saat mini-cex membuat mahasiswa mengetahui hal yang benar dan salah, menyadari kekurangan, dan memunculkan kesadaran mahasiswa bahwa kurang persiapan sebelum mengikuti mini-cex. Dengan selfreflection mahasiswa akan menyadari kekurangannya dan akan berusaha memperbaikinya. 19 Faktor internal yang juga dipengaruhi oleh umpan balik mini-cex adalah respon emosi. Umpan balik yang diberikan oleh supervisor pada saat mini-cex akan menimbulkan perasaan senang, merasa dihargai dan diperhatikan oleh supervisor. Proses internal lain yang juga dipengaruhi oleh umpan balik mini-cex adalah motivasi. Peningkatan motivasi tersebut diantaranya dengan memacu rasa keingintahuan mahasiswa, memacu semangat serta memacu mahasiswa untuk belajar. Proses internal ini, baik self-reflection, emosi dan motivasi akan mempengaruhi tindakan mahasiswa dalam melaksanakan umpan balik mini-cex. 19 Penelitian Sulistiawati (2015) 19 menemukan bahwa selain proses internal, proses eksternal juga mempengaruhi tindak lanjut mahasiswa terhadap umpan balik pada saat mini-cex. Proses eksternal yang dimaksud adalah konsekuensi. Tidak semua umpan balik yang diterima mahasiswa pada saat mini-cex ditindaklanjuti oleh mahasiswa. Umpan balik yang memberi konsekuensi terhadap mahasiswa pasti akan dilakukan oleh mahasiswa. Umpan balik yang akan di-followup oleh supervisor dan berdampak pada penentuan kelulusan akan dikerjakan oleh mahasiswa. Peran mini-cex sebagai asesmen sumatif akan memberi konsekuensi kepada mahasiswa. Umpan balik yang tidak dilaksanakan akan memberi konsekuensi misalnya tidak mendapat nilai dan tidak dapat menempuh ujian akhir stase, sehingga harus mengulang stase di bagian tersebut. Akibatnya masa studi kepaniteraan klinik bertambah. Tindakan yang dilakukan mahasiswa dalam menjalankan umpan balik akan memberikan efek diantaranya peningkatan self-efficacy, attitude, knowledge, dan clinical skill. Ringkasan Umpan balik merupakan komponen penting dalam pendidikan klinik. Umpan balik dapat diberikan bersamaan dengan penilaian sumatif. Salah satu metode penilaian yang dapat digunakan adalah mini-cex. Umpan balik yang diterima mahasiswa pada saat mini-cex akan memberikan efek pembelajaran. Simpulan Umpan balik yang diberikan pada saat mini-cex dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kemampuan mahasiswa. Daftar Pustaka 1. Teunissen PW, Wilkinson TJ. Learning and teaching in workplace. Dalam: Dornan T, Mann K, Scherpbier A, Spencer J, Editors. Medical Education Theory and Practice. London: Elsevier; 2011. p.193-209. 2. Spencer J. Learning and teaching in the clinical environment. BMJ. 2003; 326 (7389):591-4. 3. Daelmans HEM, Hoogenboom, RJI, Donker AJM, Scherpbier AJJA, Stehouwer CDA. & Van Der Vleuten CPM. Effectiveness of clinical rotations as a learning environment for achieving competences. Med Teach. 2004; 26(4): 305 12. 4. Cantillon P. & Sargeant J. Giving feedback in clinical settings. BMJ(Clinical research ed.). 2008; 337(7681): 1292 4. 5. Cilliers FJ, Schuwith LWT, Adendorff HJ, Herman N, & van der Vleuten CPM. The mechanism of Impact of Summative Assessment on Medical Students Learning. Adv Health Sci Educ Theory Prac. 2010. 15:695-715 6. Van de Ridder JMM, Stokking KM, McGaghie WC, & Ten Cate OThJ. What is feedback in clinical education? Med Educ. 2008; 42(2):189 97. 7. Ramani S. & Leinster S. AMEE Guide no. 34: Teaching in the clinical environment. Med Teach. 2008; 30(4): 347 64. 8. Veloski J, Boex JR, Grasberger MJ, Evans A, & Wolson DB. (2006). Systematic review of the literature on assessment, feedback and physicians clinical performance: BEME Guide No. 7. Med Teach. 2006; 28(2):117 28. JK Unila Volume 1 Nomor 2 Oktober 2016 416

9. Norcini JJ. The Mini Clinical Evaluation Exercise (Mini CEX). Med Teach. 2005; 2(1): 25 30. 10. Norcini JJ, Blank LL, Duffy FD, & Fortna GS. The Mini-CEX : A Method for Assessing Clinical Skills. Ann Intern Med. 2003; 138(6): 476 483. 11. Norcini J. & Burch V. Workplace-based assessment as an educational tool: AMEE Guide No. 31. Med Teach. 2007; 29(9): 855 71. 12. Amin Z, dan Eng KH. Basics in medical education. Singapore: World Scientific Publishing Company; 2003. 13. Allery L. Assess trainees in the clinical workplace using the Mini-CEX (mini clinical evaluation exercise). Educ Prim Care. 2006; 17: 270 4. 14. Hill F & Kendall K. Adopting and adapting the mini-cex as an undergraduate assessment and learning tool. Clin Teach. 2007; 4(4): 244 8. 15. de Lima AA, Henquin R, Thieree J, Paulin J, Lamari S, Belcastro F & van der Vleuten CPMA.Qualitative study of the impact on learning of the mini clinical evaluation exercise in postgraduate training. Med Teach. 2005; 27(1); 46 52. 16. Malhotra S, Hatala R & Courneya C.-A. Internal medicine residents perceptions of the Mini-Clinical Evaluation Exercise. Med Teach. 2008; 30(4):414 9. 17. Weller JM, Jones A, Merry AF, Jolly B, & Saunders D. Investigation of trainee and specialist reactions to the mini-clinical Evaluation Exercise in anaesthesia: implications for implementation. Brit J Anaesth. 2009; 103(4):524 30. 18. Al-Kadri HM, Al-Kadi MT, & van der Vleuten CPM. Work place based assessment and students approaches to learning: a qualitative inquiry.med Teach. 2013; 35 (Suppl 1): S31 8. 19. Sulistiawati. Eksplorasi Respon Belajar Mahasiswa Terhadap Umpan Balik yang Diberikan Dalam Mini-Cex di Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman [Tesis]. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada; 2015. JK Unila Volume 1 Nomor 2 Oktober 2016 417