BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan electronic research melalui situs IDX dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang ditunjukkan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perusahaan perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran Populasi (Obyek) Penelitian

DAFTAR ISI. Halaman. viii

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

: Yoga Wicaksana NPM :

BAB III METODE PENELITIAN. BEI Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang

Tabel 4.1 Daftar Populasi Perusahaan Food and Beverages

BAB III METODE PENELITIAN. minumanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian dimulai sejak bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

BAB III METODE PENELITIAN. Cash Turnover, Receivable Turnover, dan Inventory Turnover terhadap Return On Asset.

BAB III METODE PENELITIAN. karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tersebut cenderung akan bergerak naik. Sebaliknya, semakin banyak orang

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil data-data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data

BAB III METODE PENELITIAN. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode dokumentasi, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian melibatkan 4 variabel yang terdiri atas 1 variabel terikat dan 3 variabel

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. melalui Pojok Bursa UIN SUSKA dengan data waktu penelitian periode 2009-

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi di pasar modal agar bisa mengambil keputusan tentang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa bukti, catatan atau laporan historis perusahaan. Pengambilan sumber data

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan food and baverage (syariah) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keuangan selama periode penelitian yang dilakukan. yang dijadikan bahan kajian penelitian lebih akurat.

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saptadi (2007)

Didasarkan pada pertimbangan bahwa bursa efek di Indonesia yang aktif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dijabarkan sebagai suatu usaha bisnis yang sistemtis dan terorganisasi untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. karena ada dua fungsi yang dijalankan, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi. disebut dengan emiten atau perusahaan go public.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah sarana yang mempertemukan penjual dan pembeli

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang semakin pesat. Dengan adanya perusahaanperusahaan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini perusahaan-perusahaan pada sektor manufaktur

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Kerangka penelitian. memperhitungkan tingkat return yang dikehendaki dan biaya-biaya modal

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Perusahaan makanan dan minuman merupakan salah satu kategori sektor industri

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN sampai dengan Waktu penelitian dimulai bulan April sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian asosiatif kausal.

BAB III METODE PENELITIAN. bursa efek indonesia melalui media internet dengan situs dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini terdiri atas perusahaan Food and Beverage yang terdaftar

PENGARUH RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pemilihan sampel menggunakan purpose sampling dengan beberapa syarat. Tabel 4.1 Data Sampel yang di Teliti

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari penjualan tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya. Jasa jasa perbankan memang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam index LQ-45 di BEI.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

BAB III METODE PENELITIAN. data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam skala numeric

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Statistik Pasar Modal Minggu ke-2 Desember 2012, Bapepam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah semua perusahaan BUMN Go Public yang tercatat di

BAB III DESAIN PENELITIAN. perdagangan, jasa, dan investasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, baik perusahaan

Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap

Transkripsi:

54 BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar dibursa efek Indonesia sejak tahun 2008 sampai 2012, dan ruang lingkup penelitian ini adalah laporan keuangan yang memenuhi kriteria variabel penelitian dan tetap dipublikasikan selama tahun pengamatan. 1.2 Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2010:215) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar dibursa efek Indonesia dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 yang memiliki laporan keuangan yang lengkap dan dipublikasikan dalam Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Pemilihan sampel dilakukan berdasarkan metode Purposive Sampling yaitu pemilihan sampel perusahaan selama periode penelitian berdasarkan pertimbangan atau kriteria tertentu. Adapun tujuan dari metode ini adalah untuk mendapatkan sampel yang reprensentatif sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Beberapa kriteria yang ditetapkan untuk memperoleh sampel sebagai berikut:

55 a. Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. b. Perusahaan sampel telah menerbitkan laporan keuangan selama 5 (lima ) tahun yaitu tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. c. Perusahaan yang memiliki laba positif setiap tahunnya. d. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai emiten hingga akhir tahun 2012 e. Memiliki data-data yang dibutuhkan untuk pengukuran variabel dalam penelitian ini. Berdasarkan kriteria-kriteria atau pertimbangan yang telah ditetapkan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 terdapat beberapa proses dalam pengambilan sampel. Tabel 3.1 : Proses pemilihan sampel Keterangan Jumlah perusahaan Perusahaan yang tergabung dalam kelompok perusahaan 16 makanan dan minuman. Perusahaan yang memiliki laba yang negatif. 5 Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel penelitian 11 selama tahun 2008 2012 yang terdaftar secara rutin dibursa efek Indonesia

56 Adapun emiten yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 : Daftar Emiten Sampel Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Kode perusahaan ADES AISA CEKA DLTA INDF MLBI MYOR PSDN SKLT STTP ULTJ Perusahaan atau Emiten PT. Akasha Wira International Tbk) PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk PT. Cahaya Kalbar Tbk PT. Delta Djakarta Tbk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk PT. Multi Bintang Indonesia Tbk PT. Mayora Indah Tbk PT. Prashida Aneka Niaga Tbk PT. Sekar Laut Tbk PT. Siantar Top Tbk PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk Sumber : www.idx.co.id 1.3 Jenis dan Sumber data a. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data kualitatif yaitu data berupa angka-angka yang berasal dari data laporan keuangan perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Periode akuntansi yang berakhir tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 dan rutin diterbitkan setiap tahun nya di Indonesia Capital Market Directory (ICMD). b. Sumber Data

57 Dilihat dari sumber data nya penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data berupa dokumen dan informasi tertulis yang berhubungan dengan objek penelitian yang diterbitkan dibursa efek indonesia. 1.4 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan dua metode yaitu sebagai berikut: a. Penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari literatur-literatur yang ada hubungannya dengan penulisan skripsi ini seperti jurnal dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini, dilakukan dengan cara membaca buku-buku, referensi dan sebagainya agar diperoleh pengetahuan tentang yang diteliti, sehingga dapat memecahkan masalah penelitian dengan cepat dan tepat. b. Metode Dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat, dan mengkaji data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode tahun 2008-2012 yang termuat dalam Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Alasan digunakan metode ini adalah data yang diperoleh sudah jadi dan sudah dalam bentuk dokumen. 1.5 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas, dan variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau tumbuhnya variabel dependen.

58 a. Variabel dependen (variabel terikat) Variabel terikat yang digunakan adalah harga saham masing-masing perusahaan makanan dan minuman terbuka di Bursa Efek Indonesia. Harga saham dihitung dari harga saham penutupan (closing price). b. Variabel independen (variabel bebas) Variabel independen merupakan variabel tidak terikat yang dapat mempengaruhi variable dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Price to Book Value (X1) Pengertian Price to Book Value (PBV) menurut Husnan. S dan Pudjiastuti (2006:258): Price to Book Value (PBV) merupakan perbandingan antara harga pasar dan nilai buku saham. Untuk perusahaan-perusahaan yang berjalan dengan baik, umumnya rasio ini mencapai diatas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya. Semakin besar rasio PBV semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para pemodal relatif dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan. Hubungan antara harga pasar saham dan nilai buku per lembar saham bisa juga dipakai sebagai pendekatan alternatif untuk menentukan nilai suatu saham, karena secara teoritis, nilai pasar suatu saham haruslah mencerminkan nilai bukunya. Menurut Husnan. S dan Pudjiastuti (2006:258), rumus yang digunakan untuk menghitung price to book value adalah sebagai berikut: PBV = b. Earning Per Share (X2)

59 Earning Per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan yang diperoleh investor atau pemegang saham untuk setiap lembar saham. Semakin tinggi nilai EPS, semakin besar laba yang tersedia bagi pemegang saham. Definisi lain menurut Kasmir (2010:115-116) tentang earning per share (EPS) adalah: Rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi, maka kesejahteraan pemegang saham meningkat dengan pengertian lain, bahwa tingkat pengembalian yang tinggi. EPS dihitung dengan rumus : EPS = c. Return On Assets (X3) Menurut Mardiyanto (2009: 196) ROA adalah rasio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas investasi. Menurut Lestari dan Sugiharto (2007: 196) ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut makin diminati investor, karena tingkat pengembalian akan semakin besar.

60 Hal ini juga akan berdampak bahwa harga saham dari perusahaan tersebut di Pasar Modal juga akan semakin meningkat sehingga ROA akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Menurut Lestari dan Sugiharto (2007: 196) angka ROA dapat dikatakan baik apabila > 2%. Menurut Mardiyanto (2009: 196) ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi para pemegang saham. ROE dianggap sebagai representasi dari kekayaan pemegang saham atau nilai perusahaan. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: ROA = x 100% d. Return on Equity (X4) Menurut Riyadi (2006: 155) Return On Equity (ROE) adalah perbandingan antara laba bersih dengan modal (modal inti) perusahaan. Rasio ini menunjukkan tingkat persentase yang dapat dihasilkan. ROE sangat penting bagi para pemegang saham dan calon investor, karena ROE yang tinggi berarti para pemegang saham akan memperoleh dividen yang tinggi pula dan kenaikan ROE akan menyebabkan kenaikan saham. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: ROE = x 100% e. Net Profit Margin (X5) Menurut Alexandri (2008: 200) Net Profit Margin (NPM) adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah dipotong pajak.

61 Menurut Bastian dan Suhardjono (2006: 299) Net Profit Margin adalah perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. Semakin besar NPM, maka kinerja perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini, maka dianggap semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi. Hubungan antara laba bersih sesudah pajak dan penjualan bersih menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengemudikan perusahaan secara cukup berhasil untuk menyisakan margin tertentu sebagai kompensasi yang wajar bagi pemilik yang telah menyediakan modalnya untuk suatu resiko. Hasil dari perhitungan mencerminkan keuntungan netto per rupiah penjualan. Para investor pasar modal perlu mengetahui kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Dengan mengetahui hal tersebut investor dapat menilai apakah perusahaan itu profitable atau tidak. Menurut Sulistyanto (2008: 7) angka NPM dapat dikatakan baik apabila > 5 %. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: NPM = X 100% f. Debt to Asset Ratio (X6) Menurut Kasmir (2010:166) Debt to Asset Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva.

62 Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Jika rata-rata industri 35%, debt to asset ratio perusahaan masih di bawah rata-rata industri sehingga akan sulit bagi perusahaan untuk memperoleh pinjaman. Kondisi tersebut juga menunjukkan perusahaan dibiayai separuhnya utang. Jika perusahaan bermaksud menambah utang, perusahaan perlu menambah dulu ekuitasnya. Secara teoritis, apabila perusahaan dilikuidasi masih mampu menutupi utangnya dengan aktiva yang dimiliki. Pengukuran variabel DAR ini dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: DAR = g. Debt to Equity Ratio (X7) Menurut Syamsudin (2009:267) Debt to Equity Ratio adalah imbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Menurut Kasmir (2010: 166) debt to equity ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui perbandingan antara total utang dengan modal sendiri. Rasio ini berguna untuk mengetahui seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai dari utang. Jika rasio rata-rata industri untuk debt to equity ratio sebesar 80%, perusahaan masih dianggap kurang baik karena berada diats rata-rata

63 industri. Pengukuran variabel DER ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : DER = Ringkasan defenisi operasional dan pengukuran variable dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah in sebagai berikut: Tabel 3.3 : Konsep Operasional Variabel Variabel Definisi Rumus Skala Price to perbandingan PBV = Rasio Book Value antara harga pasar (PBV) dan nilai buku saham Earning Per perbandingan EPS= Rasio Share (EPS) antara laba bersih dengan penjualan. Return On Asset (ROA) Return on Equity mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas investasi. Perbandingan laba bersih setelah pajak ROA = x 100% Rasio ROE = x 100% Rasio

64 (ROE) dengan ekuitas Net Profit Margin (NPM) perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. NPM= X100% Rasio Debt to rasio yang DAR = Rasio Asset Ratio digunakan untuk (DAR) mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Debt to rasio yang DER = Rasio Equity digunakan untuk Ratio mengetahui (DER) perbandingan antara total utang dengan modal sendiri Harga harga yang Saham terbentuk di pasar jual beli saham. 1.6 Metode Analisis Data a. Uji Asumsi Klasik

65 Sebelum melakukan analisis data, terdapat beberapa syarat pengujian yang harus dipenuhi agar hasil olahan data benar-benar menggambarkan apa yang menjadi tujuan penelitian sekaligus guna mencocokkan model prediksi kedalam sebuah model yang telah dimasukkan kedalam serangkaian data. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian normalitas, multikolinearitas, heterokedasitas dan autokorelasi. a) Uji Normalitas Data Tujuannya adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependennya, variabel independennya atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Agar dapat melihat normalitas residual maka harus dilakukan uji normalitas residual. Normal atau tidaknya dapat dilihat dari grafik normal propability plot. Jika residual berada pada garis diagonal atau mendekati berarti residual tersebut terdistribusi secara normal. Namun jika residual terletak menyebar menjauhi garis diagonal berarti data tersebut tidak terdistribusi secara normal (Ghozali, 2006: 28). Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolomogorov-Smirnof (K-S). Uji Kolomogorov-Smirnof (K-S) dilakukan dengan membuat hipotesis: Ho : Data residual berdistribusi normal Ha : Data residual tidak berdistribusi normal

66 b) Uji Multikolinearitas Sebelum dilakukan analisis data dengan menggunakan regresi berganda maka dilakukan uji multikolinearitas. Multikolinearitas adalah kejadian yang menginformasikan terjadinya hubungan antara variabel-variabel bebas (X) yang berarti. Jika nilai tolerance < 0,1 dan VIF > 10 maka terjadi multikolinearitas. Jika nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. c) Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas adalah uji yang bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidak samaan varian residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Untuk menguji tidaknya heterokedastisitas digunakan uji Glejser. Apabila sig > 0,05 maka tidak terdapat gejala heterokedastisitas. Model yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. d) Uji Autokorelasi Autokorelasi berarti terdapatnya korelasi antara anggota sampel atau data pengamatan yang diurutkan berdasarkan waktu sehingga satu data dipengaruhi oleh data sebelumnya. Autokorelasi muncul pada regresi yang mengatakan data berskala atau time siries. Ada beberapa model pengujian yang bisa digunakan untuk mendekati autokorelasi. Model yang baik harus bebas dari autokorelasi. Pengujian autokorelasi yang banyak digunakan adalah model Durbin-Watson. kriteria pengujian Durbin-Watson adalah sebagai berikut: 1. Bila angka DW < - 2 berarti ada autokorelasi yang positif.

67 2. Bila angka DW 2 sampai dengan + 2 berarti tidak ada autokorelasi 3. Bila angka DW > + 2 berarti ada autokorelasi yang negative e) Analisi Regresi Linear Berganda (Multiple Regression) Analisis regresi linear berganda (Multiple Regression) merupakan suatu model dimana variabel terikat tergantung dua atau lebih variabel bebas. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengukur pengaruh lebih dari satu variabel bebas terhadap variabel terikat. Persamaan regresi linear berganda dapat dinyatakan dengan fungi persamaan sebagai berikut: Y = a + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β 4 X4+ β5 X5 + β6 X6 + β7 X7+e Dimana : Y a : Harga saham : Konstanta β1, β2, β3 β 4 : koefisien persamaan regresi predictor X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 X1 X2 X3 X 4 X 5 X6 X7 E : PBV : EPS : ROA : ROE : NPM : DAR : DER : Faktor Pengganggu b. Pengujian Hipotesis

68 Untuk memperoleh kesimpulan dari analisis regresi linear berganda, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian hipotesis. Dalam analsis regresi penulis tiga pengujian yaitu secara parsial (Uji t), secara menyeluruh (Uji f) dan koefisien determinasi (R2). a) Uji t Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh suatu variable independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Dengan menguji koefisien variabel independen atau uji parsial untuk semua variabel independen. Uji ini membandingkan thitung dangan ttabel yaitu bila thitung > ttabel berarti bahwa variabel bebas mampu mempunyai pengaruh terhadap variable terikat. Sebaliknya jika thitung < ttabel maka variable bebas tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat, dalam hal ini tingkat kepercayaan α sebesar 0,05 (5%) Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. b) Uji F Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel dependen, uji F dilakukan dengan membandingkan Fhitung dan Ftabel. Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis yaitu: Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.

69 c) Analisis Koefesien Determinasi (R2) Uji koefesien determinasi (R 2) digunakan untuk mengukur seberapa besar variasi dalam variabel bebas mampu menjelaskan bersama-sama variabel terikat atau seberapa baik model regresi yang telah dibuat tersebut cocok dengan data yang ada. Semakin besar koefisien determinasinya, maka semakin baik variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat. Untuk mengetahui variabel bebas mana yang paling berpengaruh terhadap variabel terikatnya dapat dilihat dari koefisien korelasi parsialnya. Variabel bebas yang saling berpengaruh terhadap variabel terikat dilihat dari koefisien korelasi parsial yang paling besar. Nilai koefisien determinasi akan berkisar 0 sampai 1, apabila nilai koefisien determinasi = 1 menunjukkan 100% total variasi diterangkan oleh varian persamaan regresi, atau variabel bebas mampu menerangkan variabel Y sebesar 100%. Sebaliknya apabila nilai koefisien determinasi = 0 menunjukkan bahwa tidak ada total varian yang diterangkan oleh varian bebas.