BAB I PENDAHULUAN. Amerika. Adanya krisis ekonomi global yang melanda negara-negara di Benua

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bisa membuat suatu perusahaan mengalami financial distress (Wahyu, 2009 dalam

BAB I PENDAHULUAN. apalagi jika perusahaan tersebut sampai menutup usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia berada pada tingkatan yang stabil pada

BAB I PENDAHULUAN. perubahan harga. (KDPPLK-PSAK paragraf 07 tahun 2009). Menurut PSAK No. 1 paragraf 07 Tahun 2009 Tujuan laporan

MANFAAT RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan lain. Perusahaan yang mampu bersaing akan bertahan hidup,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. besar dirasakan dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam sektor ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Masalah keuangan yang terjadi pada sebuah perusahaan dapat. dikarenakan adanya beberapa penyebab. Diantaranya adanya sistem kelola

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang tejadi di Amerika. Krisis tersebut diawali oleh kerugian yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba yang merupakan hasil yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang selalu berubah akhir-akhir ini telah mempengaruhi kegiatan dan

: AYU ASTREA NINGSIH B.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global pernah terjadi pada tahun 2008 bermula pada krisis

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dampaknya adalah perusahaan yang berskala kecil akan mengalami. krisis keuangan dalam perusahaan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan. Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis

PENDAHULUAN. negatif dan menunjukkan adanya masalah likuiditas. Default berarti. menyebabkan tindakan hukum (Sari dan Wuryan, 2005:460).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai kekuatan rasio keuangan dalam memprediksi kondisi

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi di Eropa diperediksi mengalami puncaknya pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan, keberhasilan maupun kegagalan dalam mengelola sumber daya serta

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang tentunya tidak akan dan tidak dapat mengasingkan diri

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia Periode )

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFATUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DIAN MARWATI

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan, sedangkan perusahaan yang baru berdiri atau berkembang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan dalam melakukan kegiatan ekonomi menjadi sangat

BAB I PENDAHULUAN. Apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar.

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Financial distress merupakan kondisi saat keuangan perusahaan dalam keadaan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, ada beberapa dampak buruk yang dirasakan akibat meluasnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Krisis perekonomian global yang terjadi memberikan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia pada tahun mengalami gejolak yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan erat dengan pasar modal. Dengan adanya pasar modal,

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB I PENDAHULUAN UKDW. satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang jumlahnya relatif lebih banyak. Tetapi jika dipandang dari sisi manajernen,

BAB I PENDAHULUAN. para manager perusahaan Indonesia diharuskan untuk memberikan laporan. perusahaan-perusahaan Indonesia semakin terpuruk.

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang diterapkan, khususnya dalam bidang keuangan. Perencanaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. (Ade Arthesa dan Edia Handiman, 2006:57 dalam Novita dkk, 2014). Besarnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang sampai saat ini masih berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu tempat transaksi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting

BAB I PENDAHULUAN. Gejolak ekonomi yang selalu mengalami perubahan telah mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. diterbitkan pada setiap periode tertentu. earnings per share. Perubahan nilai earnings per share pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bangkrut, perbankan yang dilikuidasi dan meningkatnya jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba.

BAB I PENDAHULUAN. nilai tambah, antara lain dengan melakukan hubungan kontraktual dengan para pemasok dan

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. adalah perusahaan yang mengalami peningkatan, sejak beberapa tahun yang lalu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. krisis moneter yang telah melumpuhkan perekonomian di Indonesia sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar BelakangMasalah. Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. stakeholders maupun calon investor dalam mengetahui seberapa besar potensi

BAB I PENDAHULUAN. sangat krusial demi berlangsungnya kestabilan dalam sebuah perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Modal kerja merupakan kekayaan atau aset yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Masalah keuangan yang dihadapi oleh sebuah perusahaan apabila

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian tumbuh dan berkembang dengan berbagai macam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik terhadap situasi internalnya baik di bidang pemasaran, produksi,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan perusahaan lain. Ketidakmampuan perusahaan dalam. mengantisipasi perkembangan global dengan memperkuat fundamental

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur merupakan suatu cabang industri yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pergerakan ekonomi merupakan suatu kondisi yang tidak pasti dan bergerak secara dinamis, maju dan mundurnya perkembangan ekonomi di Indonesia berkaitan erat dengan perekonomian global terutama di Eropa dan Amerika. Adanya krisis ekonomi global yang melanda negara-negara di Benua Eropa dan Amerika Serikat sekitar tahun 2009 memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap pereknomian di tanah air. Bahkan kini industri manufaktur juga harus mampu berkelit menghadapi krisis Eropa dan Amerika, yang diperkirakan pada tahun 2013 masih belum pulih. Krisis Eropa dan Amerika sedikit banyak telah berdampak terhadap kinerja industri manufaktur. Hal ini bisa terlihat dari ancaman defisit perdagangan nonmigas, dimana impor terus naik dan kinerja ekspor menurun. Tingginya konsumsi masyarakat telah berimplikasi pada penguatan kinerja impor. Namun disisi lain, kinerja ekspor masih relatif lemah karena rendahnya permintaan dunia. Selain itu, adanya krisis ini juga berdampak pada investasi yang dilakukan oleh investor asing.krisis global seperti ini dapat menyebabkan para investor asing menarik dananya dari perusahaan karena jatuhnya mata uang di negara-negara berkembang. Aliran dana yang tadinya akan digunakan untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaankini sudah berkurang atau bahkan sudah tidak ada lagi dan akibatnya banyak perusahaan yang mengalami 1

2 kesulitan keuangan. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan banyak perusahaan di Indonesia mengalami krisis keuangan, apabila hal ini dibiarkan berlarut-larut maka dapat menimbulkan kebangkrutan. Kebangkrutan merupakan suatu kondisi kesulitan keuangan yang sangat parah sehingga perusahaan tidak mampu untuk menjalankan operasi perusahaan dengan baik. Kesulitan keuangan atau likuiditas yang dialami perusahaan mungkin sebagai awal dari suatu kebangkrutan.ada beberapa hal yang menjadi penyebab atau faktor kesulitan keuangan, diantaranya adalah faktor internal seperti: alokasi sumber daya yang tidak tepat, struktur keuangan yang salah,dan manajemen yang buruk.untuk itu pihak manajemen perlu mengetahui informasi sejak dini mengenai kondisi keuangan perusahaan sehingga mereka dapat mengambil langkah langkah preventive sebelum masalah ini bertambah besar menuju kebangkrutan. Kebangkrutan suatu perusahaan dapat diukur dan dilihat melalui laporan keuangan. Laporan keuangan yang dibuat dan diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu media yang penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomi suatu perusahaan, yang sangat berguna untuk pengambilan keputusan. Selain itu, laporan keuangan dapat menggambarkan tentang posisi keuangan perusahaan, hasil usaha perusahaan dalam suatu periode, dan arus dana (kas) perusahaan dalam periode tertentu. Menurut Luciana (2003), agar informasi yang tersaji dalam laporan keuangan menjadi lebih bermanfaat dalam pengambilan keputusan, data keuangan harus dikonversi menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomis. Hal ini dapat dilakukan dengan analisis

3 laporan keuangan. Jika ingin membuktikan bahwa laporan keuangan tersebut bermanfaat maka dapat dilakukan penelitian mengenai manfaat laporan keuangan.salah satu bentuk penelitian yang menggunakan rasio keuangan adalah penelitian yang berkaitan dengan manfaat laporan keuangan untuk tujuan memprediksi kinerja suatu perusahaan, seperti kebangkrutan danfinancial distress. Aspek penting dilakukannya penelitian mengenaifinancial distress karena penelitian ini mampu untuk memprediksi kontinuitas atau kelangsungan hidup suatu perusahaan. Prediksi mengenai kelangsungan hidup suatu perusahaan sangat penting dilakukan oleh manajemen, agar manajemen mampu untuk mengantisipasi terjadinya kesulitan keuangan atau financial distress. Selain itu, informasi tentang prediksi financial distress dapat memberikan keuntungan bagi banyak pihak, terutama kreditur dan investor. Perusahaan yang mengajukan pernyataan mengenai kondisi kesulitan keuangan, seringkali membuat kreditur kehilangan nominal pinjaman dan bunganya. Kesulitan keuangan yang terjadi pada perusahaan bagi investor akan berdampak pada berkurangnya ekuitas atau bahkan hilangnya ekuitas secara keseluruhan. Perusahaan sendiri dalam kondisi kesulitan keuangan akan menanggung biaya yang tidak sedkit, oleh karena itu dengan mengetahui informasi kesulitan keuangan sejak dini dapat menyelamatkan banyak pihak yang terkait dengan perusahaan. Financial distress merupakan tahap penurunan kondisi keuangan yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan ataupun likuidasi, sedangkan menurut Luciana (2003), kondisi financial distress merupakan kondisi dimana perusahaan mengalami delisted akibat laba bersih dan nilai buku ekuitas negatif berturut-turut

4 serta perusahaan tersebut telah dimerger.financial distress adalah suatu keadaan dimana sebuah perusahaan mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibankewajibannya kepada kreditur. Menurut Mamduh (2009:278), indikator kesulitan keuangan dapat dilihat dari analisis aliran kas, analisis strategi perusahaan, sampai laporan keuangan perusahaan. Kesulitan keuangan yang dihadapai oleh perusahaan bisa bervariasi antara kesulitan likuiditas, dimana perusahaan tidak mampu untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya hingga kesulitan solvabilitas, dimana kewajiban financial perusahaan sudah melebihi kekayaan perusahaan sehingga perusahaan tidak mampu untuk membayarnya. Menurut Brahmana (2004) dalam Wahyu dan Doddy (2009), ada dua motif yang mendorong dilakukannya penelitian tentang prediksi financialdistress perusahaan, yang pertama adalah untuk menguji hubungan dan pengaruh antar variabel faktor keuangan dan pengukuran kegagalan atau kebangkrutan, sedangkan yang kedua adalah uuntuk mengembangkan model dalam peramalan atau prediksi kebangkrutan. Penelitian ini mengacu pada motif yang pertama yaitu untuk menguji pengaruh rasio keuangan terhadap prediksi financial distress perusahaan. Penelitian terhadapprediksi financial distressini dilakukan dengan menguji pengaruh rasio keuangan. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi rasio likuiditas, aktivitas, profitabilitas, solvabilitas,pertumbuhan, dan arus kas operasi. Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan yang harus segera

5 dipenuhi. Rasio likuiditas yang biasa digunakan dalam berbagai penelitian adalah rasio lancar (current ratio). Penelitian Atika, dkk(2013), menyatakan bahwa rasio lancar dapat digunakan untuk memprediksi financial disterssperusahaantextile dan garment. Rasio aktivitas dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset. Rasio ini dapat dicerminkan dalam rasio perputaran total aktiva (total asset turnover). Rasio ini menghitung efektivitas penggunaan total aktiva. Penelitian Bagus Radiansyah (2013), mengukur rasio aktivitas dengan menggunakan rasio perputaran total aktiva dan menyatakan bahwa rasio aktivitas atau efisiensi operasi memiliki pengaruh yang signifikan dalam memprediksi financial distress. Penelitian Bagus Radiansyah (2013), mengukur rasio aktivitas dengan menggunakan rasio perputaran total aktiva dan menyatakan bahwa rasio ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam memprediksi financial distressperusahaan aneka industri. Rasio profitabilitas, menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan dari tingkat penjualan, aset, dan modal saham pada tiap periode.rasio profitabilitas dapat digambarkan dengan rasio profit margin. Hasil penelitian dariika Yuanita (2010), menyatakan bahwa rasio profit margin dapat digunakan sebagai prediktor dalam memprediksi kondisi financial distress perusahaan textile dan garment. Rasio Solvabilitas,dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangya. Rasio solvabilitas yang biasa digunakan adalah rasio total hutang terhadap total aset atau rasio

6 hutang. Penelitian Orina Andre(2013)menyatakan bahwa rasio total hutang terhadap total aset(debtratio)dapat digunakan untuk memprediksi kondisifinancial distresspada perusahaan aneka industri. Rasio Pertumbuhan (growth ratio) juga dapat digunakan sebagai indikator untuk memprediksi financial distress. Rasio ini dapat menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisi ekonominya ditengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usaha. Pertumbuhan perusahaan dapat diukur dengan menggunakan rasio pertumbuhan penjualan. Penelitian Bagus Radiansyah (2013), menyatakan bahwa rasio pertumbuhan perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan dalam memprediksi financial distress, artinya semakin tinggi pertumbuhan perusahaan maka probabilitas perusahaan mengalami financial distress semakin kecil. Selain itu, rasio arus kas juga dapat digunakan untuk memprediksi terjadinyafinancial distresspada perusahaan. Laporan arus kas bertujuan untuk memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu. Arus kas operasi meliputi siklus kegiatan jangka pendek yang merupakan aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Semua transaksi yang berkaitan dengan laba yang dilaporkan dalam laporan rugi/laba dikelompokkan kedalam golongan ini. Selain itu, jumlah arus kas dari aktivitas operasi dapat menjadi penentu apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, membayar deviden, melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber dana dari luar. Hal ini yang menyebabkan arus kas operasi dapat digunakan sebagai indikator oleh pihak

7 kreditur untuk melihat kondisi perusahaan.yang mengalami financial distress. Rasio arus kas operasi yang biasa digunakan adalah cash flow to sales. Penelitian Bagus Radiansyah (2013), menyatakan bahwa arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap prediksi financial distressperusahaan aneka industri. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh rasio keuangan yaitu: rasio likuiditas, aktivitas, profitabilitas,solvabilitas, pertumbuhan, dan arus kas operasiterhadap prediksi kondisi financial distressyang dapat memungkinkan perusahaan mengalami kebangkrutan. Selain itu juga untuk mengetahui apakah hasil dari penelitian ini akan sama atau berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakahcurrent ratioyang tinggi dapat mengurangi probabilitas perusahaan mengalami kondisifinancial distress? 2. Apakahtotal asset turnoveryangtinggi dapatmengurangiprobabilitas perusahaanmengalamikondisifinancial distress? 3. Apakah profit marginyang tinggi dapatmengurangi probabilitas perusahaan mengalami kondisi financial distress? 4. Apakah debt ratioyang tinggi dapat meningkatkan probabilitas perusahaan mengalamikondisi financial distress?

8 5. Apakah sales growthyang tinggi dapat mengurangi probabilitas perusahaan mengalami kondisi financial distress? 6. Apakahcash flow to salesyang tinggi dapat mengurangi probabilitas perusahaan mengalami kondisi financial distress? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji secara empiris prediksicurrent ratioterhadap kondisi financial distresspada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013. 2. Untuk menguji secara empiris prediksitotal asset turnoverterhadap kondisi financial distresspada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013. 3. Untuk menguji secara empiris prediksiprofit marginterhadap kondisi financial distresspada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013. 4. Untuk menguji secara empiris prediksi debtratioterhadap kondisi financial distresspada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013. 5. Untuk menguji secara empiris prediksisales growthterhadap kondisi financial distress pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013.

9 6. Untuk menguji secara empiris prediksi cash flow to salesterhadap kondisi financial distress pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat anatara lain: 1. Bagi Perusahaan Hasil peneltian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh perusahaan untuk mengetahui tentang pengaruh analisis rasio keuangan terhadap prediksi financial distress sehingga perusahaan dapat mengantisipasi terjadinya hal tersebut dengan melakukan perbaikan atau pencegahan. 2. Bagi Pihak Eksternal Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan pemahaman tentang kondisi financial distress kepada pihak eksternal seperti investor dan kreditor dalam pengambilan keputusan. 3. Bagi Akademisi Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai kondisi financial distress suatu perusahaan serta dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya. 1.5 Sistematika Penulisan Untuk membantu memperjelas arah, gambaran, serta tujuan dari penelitian ini, secara garis besar sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut:

10 BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang yang berisi tentang alasan mengangkat masalah tersebut menjadi tema penelitian, perumusan masalah berisi masalah yang nantinya akan dicari jawabannya melalui penelitiaan, serta tujuan dan manfaat yang diharapkan dalam melakukan penelitian. BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi uraian mengenai landasan teori serta konsep-konsep yang relevan dengan masalah, uraian mengenai pemecahan masalah yang pernah dilakukan sebelumnyadan membuat kerangka pemikiran yang menggambarkan adanya keterkaitan hubungan dari variabel-variabel yang akan diteliti serta hipotesis penelitian. BAB 3 : METODE PENELITIAN Bab ini berisi penjelasan rinci dan gambaran mengenai prosedurprosedur penelitian yang dilakukan, yaitu penjelasan mengenai populasi dan sampel peelitian, sumber dan jenis data, teknik pengumpulan data, definisi operasional variabel yang digunakan, dan metode analisis data. BAB 4 : GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Bab ini berisi penjelasan mengenai gambaran umum perusahaan, gambaran mengenai teknik analisis data yang dilakukan, berupa statistik deskriptif dan regresi logistik, serta pembahasan dari hasil analisis.

11 BAB 5 : PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian, keterbatasan yang ada didalam penelitian dan saran sebagai masukkan untuk penelitian selanjutnnya.