BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha : Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. VI.1 Kebutuhan dana Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha :

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XXIX Aktiva Tetap. No. Keterangan Biaya

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

BAB VI ASPEK KEUANGAN

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Untuk memproduksi Gezond diperlukan bahan baku dan peralatan. Berikut

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. VI.1. Kebutuhan Dana Tabel 6.1 Aktiva Tetap No Keterangan Biaya 1 Peralatan produksi Rp Meja makan kecil 8 unit

BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Tabel Kebutuhan Dana

BAB VI ASPEK KEUANGAN

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XI. Aktiva Tetap. (Sumber: Pemilik Usaha) Initial Cash Flow/ Initial Investment. Komponen Investasi

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

BAB VI. ASPEK KEUANGAN

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

BAB VI ASPEK KEUANGAN

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

VIII. ANALISIS FINANSIAL

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB VI ASPEK KEUANGAN

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

VII. RENCANA KEUANGAN

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha pegembangan bisnis PT.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. 6.1 Tabel Sumber Pendanaan. Uraian Sumber Dana Jumlah. Bisnis yang dirancang oleh Andalucia Party Planner memerlukan modal awal

VIII. ANALISIS FINANSIAL

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

BAB VI ASPEK KEUANGAN. proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA TOKO KUE NIRMALA S CAKE AND COOKIES

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

USAHA PHOTOCOPY SURYA JAYA

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA ANEKA KUE KERING (STUDI KASUS: INDUSTRI RUMAH TANGGA ONI COOKIES )

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 ANALISA KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional perusahaan Matra: No. Komponen Investasi Jumlah

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA COUNTER CULTURE. Nama : Imashita Dwi Anjani NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Susilowati Dyah K,SE.

IV. METODE PENELITIAN

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku

PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

TUGAS AKHIR. EVALUASI INVESTASI DALAM PENGADAAN KENDARAAN ANGKUTAN GAS LPG 3KG (Studi Kasus : PT.Supra Laksana Boyolali)

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada AHASS Pasirkaliki Motor yang

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA RUMAH MAKAN MANDHE DENAI YOGA PRADIPTA PUTRA EKONOMI / AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba

III. METODE PENELITIAN

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

Bab 5 Penganggaran Modal

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

ANALISIS BIAYA DAN NILAI EKONOMIS PRODUKSI KRIPIK SINGKONG PETANI SINGKONG GAJAH KECAMATAN RANTAU PULUNG KUTAI TIMUR

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG

BAB II LANDASAN TEORI

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE.

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN. MODAL AWAL ARTUR FURNITURE TABEL 5.1 RINCIAN MODAL AWAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

Transkripsi:

BAB VI ASPEK KEUANGAN Dalam aspek ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam jangka waktu tiga tahun. 6.1 Kebutuhan Dana Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha: Tabel 6.1 Aktiva Tetap dan Modal Kerja (dalam Rupiah) Aktiva Tetap: Rupiah 1 Gas deep fryer 5.950.000 2 Lemari es 1 pintu 1.899.000 3 Saringan besar 65.000 4 Spatula 158.000 5 Pisau 1 set 85.000 6 Mixer 278.000 7 Talenan besar 79.000 8 Baskom besar 45.000 9 Cooling rack 130.000 10 Lap kain 52.500 11 Sapu 27.500 12 Alat pel lantai 195.000 13 Tempat sampah 50.000 14 Vacuum sealer 600.000 15 Handphone 1.450.000 16 Laptop 3.900.000 66

BAB VI ASPEK KEUANGAN 67 17 Kursi 200.000 19 Tabung gas 3 kg 880.000 20 Selang gas 5.950.000 21 Booth* 3.500.000 22 Biaya Persiapan* 2.000.000 TOTAL 22.636.500 Modal Lancar (per hari)*: a. Biaya bahan baku 1 Pisang kepok 78.000 2 Tepung terigu 9.000 3 Telur 17.700 4 Minyak goreng 12.800 5 Mentega 6.500 6 Susu bubuk 37.500 7 Gula halus 7.500 8 Wijen putih 23.500 9 Dipping sauce 330.000 b. Biaya bahan pembantu 10 Kemasan penyajian 1.000.000 11 Kemasan plastik vacuum 300.000 12 Wadah sauce 200.000 13 Kantong plastik 100.000 14 Isi ulang Gas LPG 3kg 4.900 TOTAL 2.137.000 Total Modal Lancar dalam 2 minggu (12 hari)* 25.644.000 TOTAL Aktiva Tetap dan Modal Kerja 48.280.500 Sumber: Data diolah Internal Perusahaan (2016)

BAB VI ASPEK KEUANGAN 68 Keterangan: *) Booth terdiri dari: desain booth, desain kemasan, dan 2 buah banner. *) Biaya persiapan diasumsikan Rp2.000.000 untuk cat dan dekorasi tempat usaha. *) Perhitungan modal lancar diperoleh dari tabel 4.2 dan 4.3 dan pada tahap awal dihitung per 2 minggu mengikuti belanja rutin perusahaan. *) Umur ekonomis aktiva tetap = 3 tahun, sehingga biayanya adalah: 22.636.500/3 tahun = 7.545.500/tahun 6.878.833/12 bulan = 628.792/bulan 573.236/4 minggu = 157.198/minggu 143.309/7 hari = 22.457/hari Penentuan Harga Jual (dalam Rupiah) menggunakan metode cost plus pricing (biaya total + laba = harga jual)* Crispy Banana Stick: 4.459* + 7.500 = 11.959 Vacuum Crispy Banana Stick: 3.759* + 8.000 = 11.759 *) Harga jual dibulatkan menjadi Rp12.000, kelebihan keuntungan akan digunakan untuk biaya pemasaran dan biaya tak terduga. *) Biaya Total = Biaya Bahan Baku + Biaya Kemasan 6.2 Sumber Dana Sumber dana Saru Goma berasal dari pihak internal dengan modal disetor (dana pribadi). Modal disetor yaitu sebesar Rp84.280.500.

BAB VI ASPEK KEUANGAN 69 6.3 Proyeksi Neraca Neraca menunjukkan angka-angka yang secara keseluruhan, menunjukkan keseimbangan prinsip dari tiga unsur, yaitu aset, kewajiban, dan modal dalam rumus persamaan: aset = kewajiban + modal. Proyeksi neraca Saru Goma akan dijelaskan pada Tabel 6.2. Tabel 6.2 Neraca (dalam Rupiah) Aktiva Jumlah Pasiva Jumlah Aset lancar 25.644.000 Kewajiban 0 Sewa dibayar dimuka 36.000.000 Ekuitas: Aset Tetap: Modal disetor 84.280.500 Peralatan dan persiapan 22.636.500 Total aktiva 84.280.500 Total Pasiva 84.280.500 Keterangan: - Aset lancar memicu pada total awal biaya bahan baku dan biaya bahan pembantu yang sudah dijabarkan pada Tabel 6.1 - Sewa dibayar di muka sebesar 12.000.000/bulan sudah termasuk biaya keamanan, kebersihan, listrik, air, telepon, dan PBB. Sesuai dengan ketentuan bahwa pembayaran tahap awal dilakukan langsung untuk 3 bulan. - Aset tetap berupa peralatan dipaparkan pada Tabel 6.1 6.4 Proyeksi Laba Rugi Berikut adalah proyeksi laba rugi di bulan pertama, tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 yang dipaparkan pada Tabel 6.3-6.6:

BAB VI ASPEK KEUANGAN 70 Tabel 6.3 Proyeksi Laporan Laba Rugi Bulan Pertama (dalam Rupiah) Pendapatan 3.240 porsi Crispy Banana Stick x 12.000 38.880.000 324 porsi Vacuum Crispy Banana Stick x 12.000 3.888.000 Total Pendapatan 3.564 porsi 42.768.000 Biaya Produksi Total bahan baku 3.564 porsi x 3.159 11.258.676 Kemasan Crispy Banana Stick 1.300 x 3.240 4.212.000 Kemasan Vacuum Crispy Banana Stick 600 x 324 90.400 Listrik, gas, air, dan telepon* (20.000 x 27 hari) 540.000 Total gaji karyawan (2 orang x 1.200.000) 2.400.000 Total Biaya Produksi 18.501.076 Laba kotor (Total Pendapatan - Total Biaya Produksi) 24.266.924 Biaya Operasional Biaya sewa tempat 12.000.000 Biaya pemasaran* 500.000 Penyusutan peralatan 628.792 Total biaya operasional 13.128.792 Laba bersih sebelum beban bunga dan pajak 11.638.132 Beban bunga 0 Laba bersih sebelum pajak 11.638.132 Laba bersih setelah pajak 11.138.132 *) Listrik, air, dan telepon diasumsikan 20.000/ hari, biaya dijadikan 1 dengan biaya gas. Biaya selain gas merupakan biaya tambahan jika melebihi batas ketentuan karena biaya listrik, air, dan telepon sudah termasuk dalam biaya sewa. Biaya gas sendiri diasumsikan 10.000/ hari. Asumsi biaya listrik, gas, air dan telepon meningkat 10.000 20.000 setiap tahun.

BAB VI ASPEK KEUANGAN 71 *) Biaya pemasaran setiap bulan diasumsikan 500.000 untuk pulsa internet dan brosur Tabel 6.4 Proyeksi Laporan Laba Rugi Tahun 1-2017 (dalam Rupiah) Pendapatan 47.640 porsi Crispy Banana Stick x 12.000 571.680.000 4.764 porsi Vacuum Crispy Banana Stick x 12.000 57.168.000 Total Pendapatan 52.404 porsi 628.848.000 Biaya Produksi Total bahan baku 52.404 x 3.159 165.544.236 Kemasan Crispy Banana Stick 1.300 x 47.640 61.932.000 Kemasan Vacuum Crispy Banana Stick 600 x 4.764 2.858.400 Listrik, gas, air, dan telepon (20.000 x 317 hari) 6.340.000 Total gaji karyawan (2 orang x 1.200.000/ bulan) 28.800.000 THR Lebaran/ Natal (2 orang x 1.500.000/ tahun) 3.000.000 Total Biaya Produksi 268.474.636 Laba kotor (Total Pendapatan - Total Biaya Produksi) 360.373.364 Biaya Operasional Biaya sewa tempat 144.000.000 Biaya pemasaran* 31.100.000 Penyusutan peralatan 7.545.500 Total biaya operasional 182.645.500 Laba bersih sebelum beban bunga dan pajak 177.727.864 Beban bunga 0 Laba bersih sebelum pajak 177.727.864 PPh** 13.559.180 Laba bersih setelah pajak 164.168.684

BAB VI ASPEK KEUANGAN 72 *) Biaya Pemasaran: Pop-up market/ food festival = 5.500.000/ event (5 kali dalam 1 tahun), sudah termasuk upah karyawan dan brosur. Internet dan pulsa = 300.000/ bulan x 12 Total = 31.100.000 **) 177.727.864 54.000.000 = 123.727.864 50.000.000 x 5% = 2.500.000 73.727.864 x 15% = 11.059.179,6 = 11.059.180 2.500.000 + 11.059.180 = 13.559.180 Tabel 6.5 Proyeksi Laporan Laba Rugi Tahun 2-2018 (dalam Rupiah) Pendapatan 143.100 porsi Crispy Banana Stick x 12.000 1.717.200.000 14.310 porsi Vacuum Crispy Banana Stick x 12.000 171.720.000 Total Pendapatan 157.410 porsi 1.888.920.000 Biaya Produksi Total bahan baku 157.410 x 3.159 497.258.190 Kemasan Crispy Banana Stick 1.300 x 143.100 186.030.000 Kemasan Vacuum Crispy Banana Stick 600 x 14.310 8.586.000 Listrik, gas, air, dan telepon (30.000 x 317 hari) 9.510.000 Total gaji karyawan (4 orang x 1.350.000*/ bulan) 64.800.000 THR Lebaran/ Natal (4 orang x 1.650.000*/ tahun) 6.600.000 Total Biaya Produksi 772.784.190 Laba kotor (Total Pendapatan - Total Biaya Produksi) 1.116.135.810 Biaya Operasional Sewa tempat 144.000.000

BAB VI ASPEK KEUANGAN 73 Biaya pemasaran* 34.210.000 Penyusutan 7.545.500 Biaya Pemohonan Merek 600.000 Biaya Tanda Daftar Perusahaan Perseorangan 1.000.000 Biaya Surat Ijin Usaha Perdagangan Kecil 1.500.000 Total biaya operasional 188.855.500 Laba bersih sebelum beban bunga dan pajak 927.280.310 Beban bunga 0 Laba bersih sebelum pajak 927.280.310 Pajak PPh** 206.984.093 Laba bersih setelah pajak 720.296.217 *) Gaji karyawan dan THR meningkat 10% 1.200.000 x 10% = 1.320.000 dibulatkan menjadi 1.350.000 1.500.000 x 10% = 1.650.000 *) Biaya pemasaran meningkat 10% = 34.210.000 **) 927.280.310 54.000.000 = 873.280.310 50.000.000 x 5% = 2.500.000 200.000.000 x 15% = 30.000.000 250.000.000 x 25% = 62.500.000 373.280.310 x 30% = 111.984.093 2.500.000 + 30.000.000 + 62.500.000 + 111.984.093 = 206.984.093

BAB VI ASPEK KEUANGAN 74 Tabel 6.6 Proyeksi Laporan Laba Rugi Tahun 3-2019 (dalam Rupiah) Pendapatan 238.200 porsi Crispy Banana Stick x 12.000 2.858.400.000 23.820 porsi Vacuum Crispy Banana Stick x 12.000 285.840.000 Total Pendapatan 262.020 porsi 3.144.240.000 Biaya Produksi Total bahan baku 262.020 x 3.159 827.721.180 Kemasan Crispy Banana Stick 1.300 x 238.200 309.660.000 Kemasan Vacuum Crispy Banana Stick 600 x 23.820 14.292.000 Listrik, gas, air, dan telepon (50.000 x 317 hari) 15.850.000 Total gaji karyawan (6 orang x 1.500.000*/ bulan) 108.000.000 THR Lebaran/ Natal (6 orang x 2.000.000*/ tahun) 12.000.000 Total Biaya Produksi 1.287.523.180 Laba kotor (Total Pendapatan - Total Biaya Produksi) 1.856.716.820 Biaya Operasional Sewa tempat 144.000.000 Biaya pemasaran* 37.631.000 Penyusutan 7.545.500 Total biaya operasional 189.176.500 Laba bersih sebelum beban bunga dan pajak 1.667.540.320 Beban bunga 0 Laba bersih sebelum pajak 1.667.540.320 Pajak PPh** 429.062.096 Laba bersih setelah pajak 1.238.478.224 *) Gaji karyawan meningkat 10% dan THR meningkat 20% 1.350.000 x 10% = 1.485.000 dibulatkan menjadi 1.500.000 1.650.000 x 20% = 1.980.000 dibulatkan menjadi 2.000.000 *) Biaya pemasaran meningkat 10% = 37.631.000 **) 1.667.540.320 54.000.000 = 1.613.540.320

BAB VI ASPEK KEUANGAN 75 50.000.000 x 5% = 2.500.000 200.000.000 x 15% = 30.000.000 250.000.000 x 25% = 62.500.000 1.113.540.320 x 30% = 334.062.096 2.500.000 + 30.000.000 + 62.500.000 + 334.062.096 = 429.062.096 *) Sesuai dengan Pasal 17 ayat 1, Undang-Undang No. 36 tahun 2008 (Undang- Undang tentang Pajak Penghasilan), maka tarif (potongan) pajak penghasilan pribadi adalah sebagai berikut. Tabel 6.7 Penghasilan Kena Pajak (PKP) Lapisan Penghasilan Kena Pajak (Rp) Tarif Pajak (%) Sampai dengan 50 juta 5 Di atas 50 juta s/d 250 juta 15 Di atas 250 juta s/d 500 juta 25 Di atas 500 juta 30 Sumber: Google (2016) Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Untuk wajib pajak orang pribadi PTKP 2016 sebesar Rp54.000.000 6.5 Proyeksi Arus Kas Proyeksi arus kas adalah laporan yang disusun guna menunjukkan perubahan bertambahnya atau berkurangnya uang kas selama satu periode. Proyeksi arus kas digunakan untuk membantu untuk mengantisipasi kekurangan dana dengan segera, sehingga bisa cepat diatasi, yang akan mencegah terjadinya krisis arus kas). Proyeksi arus kas Saru Goma akan dipaparkan pada Tabel 6.8-6.10.

BAB VI ASPEK KEUANGAN 76 Tabel 6.8 Proyeksi Arus Kas Tahun 1-2017 (dalam Rupiah) Pendapatan 47.640 porsi Crispy Banana Stick x 12.000 571.680.000 4.764 porsi Vacuum Crispy Banana Stick x 12.000 57.168.000 Total Pendapatan 52.404 porsi 628.848.000 Biaya Produksi Total bahan baku 52.404 x 3.159 165.544.236 Kemasan Crispy Banana Stick 1.300 x 47.640 61.932.000 Kemasan Vacuum Crispy Banana Stick 600 x 4.764 2.858.400 Listrik, gas, air, dan telepon (20.000 x 317 hari) 6.340.000 Total gaji karyawan (2 orang x 1.200.000/ bulan) 28.800.000 THR Lebaran/ Natal (2 orang x 1.500.000/ tahun) 3.000.000 Total Biaya Produksi 268.474.636 Laba kotor (Total Pendapatan - Total Biaya Produksi) 360.373.364 Biaya Operasional Biaya sewa tempat 144.000.000 Biaya pemasaran* 31.100.000 Penyusutan peralatan 7.545.500 Total biaya operasional 182.645.500 Laba bersih sebelum beban bunga dan pajak 177.727.864 Beban bunga 0 Laba bersih sebelum pajak 177.727.864 PPh** 13.559.180 Laba bersih setelah pajak 164.168.684 Penyusutan peralatan 7.545.500 Operational Cash Flow 171.714.184

BAB VI ASPEK KEUANGAN 77 Tabel 6.9 Proyeksi Arus Kas Tahun 2-2018 Pendapatan 143.100 porsi Crispy Banana Stick x 12.000 1.717.200.000 14.310 porsi Vacuum Crispy Banana Stick x 12.000 171.720.000 Total Pendapatan 157.410 porsi 1.888.920.000 Biaya Produksi Total bahan baku 157.410 x 3.159 497.258.190 Kemasan Crispy Banana Stick 1.300 x 143.100 186.030.000 Kemasan Vacuum Crispy Banana Stick 600 x 14.310 8.586.000 Listrik, gas, air, dan telepon (30.000 x 317 hari) 9.510.000 Total gaji karyawan (4 orang x 1.350.000*/ bulan) 64.800.000 THR Lebaran/ Natal (4 orang x 1.650.000*/ tahun) 6.600.000 Total Biaya Produksi 772.784.190 Laba kotor (Total Pendapatan - Total Biaya Produksi) 1.116.135.810 Biaya Operasional Sewa tempat 144.000.000 Biaya pemasaran* 34.210.000 Penyusutan 7.545.500 Biaya Pemohonan Merek 600.000 Biaya Tanda Daftar Perusahaan Perseorangan 1.000.000 Biaya Surat Ijin Usaha Perdagangan Kecil 1.500.000 Total biaya operasional 188.855.500 Laba bersih sebelum beban bunga dan pajak 927.280.310 Beban bunga 0 Laba bersih sebelum pajak 927.280.310 Pajak PPh** 206.984.093 Laba bersih setelah pajak 720.296.217 Penyusutan peralatan 7.545.500 Operational Cash Flow 727.841.717

BAB VI ASPEK KEUANGAN 78 Tabel 6.10 Proyeksi Arus Kas Tahun 3-2019 (dalam Rupiah) Pendapatan 238.200 porsi Crispy Banana Stick x 12.000 2.858.400.000 23.820 porsi Vacuum Crispy Banana Stick x 12.000 285.840.000 Total Pendapatan 262.020 porsi 3.144.240.000 Biaya Produksi Total bahan baku 262.020 x 3.159 827.721.180 Kemasan Crispy Banana Stick 1.300 x 238.200 309.660.000 Kemasan Vacuum Crispy Banana Stick 600 x 23.820 14.292.000 Listrik, gas, air, dan telepon (50.000 x 317 hari) 15.850.000 Total gaji karyawan (6 orang x 1.500.000*/ bulan) 108.000.000 THR Lebaran/ Natal (6 orang x 2.000.000*/ tahun) 12.000.000 Total Biaya Produksi 1.287.523.180 Laba kotor (Total Pendapatan - Total Biaya Produksi) 1.856.716.820 Biaya Operasional Sewa tempat 144.000.000 Biaya pemasaran* 37.631.000 Penyusutan 7.545.500 Total biaya operasional 189.176.500 Laba bersih sebelum beban bunga dan pajak 1.667.540.320 Beban bunga 0 Laba bersih sebelum pajak 1.667.540.320 Pajak PPh** 429.062.096 Laba bersih setelah pajak 1.238.478.224 Penyusutan peralatan 7.545.500 Operational Cash Flow 1.246.023.724

BAB VI ASPEK KEUANGAN 79 Keterangan: Untuk perijinan Pemohonan Merek, Tanda Daftar Perusahaan Perseorangan (TDP), Surat Ijin Usaha Perdagangan Kecil (SIUP), semua dimulai pada tahun ke 2 yakni tahun 2018. 6.6 Penilaian Kelayakan Investasi 6.6.1 Net Present Value (NPV) NPV merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskonkan pada saat ini. Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan manfaat/ benefit dari proyek yang direncanakan. Perhitungan NPV pada tabel 6.11 (dengan discount factor 20%) untuk berjaga-jaga dalam menghadapi resiko yang mungkin terjadi. Tabel 6.11 Perhitungan NPV (dalam Rupiah) Tahun Operational Cash Flow Discount Factor Present Value Tahun 1 171.714.184 0.8333 143.089.430 Tahun 2 727.841.717 0.6944 505.413.288 Tahun 3 1.246.023.724 0.5787 721.073.929 Total Present Value 1.369.576.647 Initial Investment 84.280.500 PVCF 1.285.296.147 Oleh karena nilai NPV > 0 (1.285.296.147) maka usaha ini layak dijalankan.

BAB VI ASPEK KEUANGAN 80 6.6.2 Payback Period (PBP) Periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi yang menggunakan aliran cash netto/ proceed. Waktu yang diperlukan agar dana yang ditanam pada suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya. Tabel 6.12 Perhitungan Payback Period (dalam Rupiah) Tahun Operational Cash Flow Tahun 1 171.714.184 Tahun 2 727.841.717 Tahun 3 1.246.023.724 Payback Period = (Initial Investment)/(arus kas) x 12 bulan = (84.280.500/171.714.184) x 12 bulan = 5,89 bulan 6.6.3 Profitability Index (PI) Rasio biaya manfaat dari suatu proyek dimana PI menghitung rasio dari nilai sekarang arus kas bersih di masa mendatang dengan arus kas keluar awalnya. Total Present Value 1.369.576.647 = = 16,25 Initial Investment 84.280.500 dijalankan. Oleh karena nilai Profitability Index > 1 (16,25) maka usaha ini layak

BAB VI ASPEK KEUANGAN 81 6.6.4 Internal Rate of Return (IRR) Tabel 6.13 Perhitungan IRR (dalam Rupiah) Tahun NCF 360% (P1) Tahun 0-84.280.500 1-84.280.500 Tahun1 171.714.184 0.2173 37.313.492 Tahun 2 727.841.717 0.0472 34.354.129 Tahun 3 1.246.023.724 0.0102 12.709.442 C1 96.563 Tahun NCF 361% (P2) Tahun 0-84.280.500 1-84.280.500 Tahun1 171.714.184 0.2169 37.244.807 Tahun 2 727.841.717 0.0470 34.208.561 Tahun 3 1.246.023.724 0.0102 12.709.442 C2-117.691 P2 P1 IRR P1 ( C1x ) C1 C2 361% 360% IRR 360% (96.563x ) 360,45% 96.563 ( 117.691) Oleh karena nilai IRR tinggi yaitu sebesar 360,45% (lebih besar apabila dibandingkan dengan tingkat suku bunga) maka usaha ini layak untuk dijalankan.