BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Sehingga saat ini. semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, nilai, dan sikap sehingga dapat berpikir lebih sistematis, rasional, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. output merupakan hasil dari proses yang dilaksanakan. Dari pelaksanaan. persaingan di era globalisasi dewasa ini.

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan. sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional pada Undang- Undang RI No. 20 tahun 2003, Triana, 2015:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

I. PENDAHULUAN. dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Penyelenggaraan pendidikan berfungsi sebagai upaya sistematik untuk

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun bangsa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan dasar dalam pengaruhnya kemajuan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan manusia dalam menghadapi masa depan demi terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan. peningkatan kehidupan manusia ke arah yang sempurna.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. dirancang dan dilaksanakan selaras dengan kebutuhan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi serta mau bersaing dalam tantangan hidup. Akan tetapi sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing pada era global ini.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi jembatan untuk mengarungi abad millenium ini.

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Pengetahuan ini dapat juga disebut sebagai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemakaian seragam sekolah terhadap siswa di dalam suatu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. UU RI No. 20 Tahun 2003 SISDIKNAS Bab II Pasal 3 yaitu :Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diri sendiri dan tanpa tanggung jawab untuk keselamatan atau kebahagiaan dirinya

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia mengalami perubahan dengan begitu cepatnya. Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana individu tersebut hidup.

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menjadi memiliki keterampilan. Arismantoro yang dikutip oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang. Fungsi utama pendidikan menurut Zuriah (2007:175) yaitu sebagai transfer nilai dan transfer pengetahuan. Dunia pendidikan di harapkan mampu mentransfer nilai nilai, norma norma dan budi pekerti luhur, sedangkan sebagai transfer pengetahuan pendidikan diharapkan mampu mentrasnfer ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga menghasilkan manusia manusia cerdas, terampil dan bermutu yang mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi (IPTEK). Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan kita, ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting yang nantinya dapat membentuk sumber daya manusia berkualitas dan dapat bersaing dalam era globalisasi. 1

Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu penekanan dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang Undang No. 20 Tahun 2003 Bab 11 Pasal 3 yang menyatakan: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Dengan adanya undang-undang tersebut, maka dari waktu ke waktu bidang pendidikan haruslah tetap menjadi prioritas dan menjadi orientasi untuk diusahakan perwujudan sarana dan prasarananya terutama untuk sekolah. Salah satu tugas pokok sekolah adalah menyiapkan siswa agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal. Seorang siswa dikatakan telah mencapai perkembangannya secara optimal apabila siswa dapat memperoleh pendidikan dan prestasi belajar yang sesuai dengan bakat, kemampuan dan minat yang dimilikinya. Berkaitan dengan proses interaksi belajar mengajar ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain adalah disiplin dan minat belajar siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Keberhasilan seorang siswa dalam belajar dapat dilihat dari prestasi belajar siswa yang bersangkutan. Hasil yang diharapkan adalah prestasi belajar yang baik karena setiap orang menginginkan prestasi yang tinggi, baik siswa, guru, sekolah, maupun orang tua hingga masyarakat. Dalam proses pembelajaran tidak dapat dipungkiri lagi bahwa pergaulan memegang peranan penting dalam pengembangan siswa. Pribadi atau kepribadian tidak 2

terlepas dari disiplin seseorang. Dalam melihat pribadi seseorang, baik atau tidaknya disiplin seseorang tercermin dari sikap yang ditunjukkannnya. Teguh ( dalam http://www.harianhaluan.com/2013/05/04 ) menyatakan bahwa fenomena di dunia pendidikan yang muncul saat ini adalah banyaknya siswa yang tidak disiplin, misalnya sering datang terlambat ke sekolah, membolos,mengumpulkan tugas tidak tepat waktu, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, tidak mengikuti upacara bendera, dan lebih mengkhawatirkan lagi adalah berkelahi dengan teman yang terutama sering dilakukan oleh siswa SMA/SMK. Perilaku siswa terbentuk dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor lingkungan, keluarga dan sekolah. Tidak dapat dipungkiri bahwa sekolah merupakan salah satu faktor dominan dalam membentuk dan mempengaruhi perilaku siswa. Masalah kedisiplinan terutama pada siswa SMA dan SMK menjadi permasalahan yang harus dipecahkan, karena bila permasalahan disiplin siswa dibiarkan berlarut-larut akan menimbulkan kegagalan pencapaian perkembangan rasa tanggung jawab pada diri siswa. Masa transisi pada remaja adalah pada masa sekolah menengah atas ataupun sederajat. Dengan demikian permasalahan disiplin pada jenjang ini lebih sensitif dibandingkan dengan jenjang sekolah lainnya. Dalam proses pembelajaran, minat merupakan sesuatu tenaga penggerak untuk pemusatan perhatian di dalam aktivitas belajar. Tidak adanya minat di dalam diri siswa terhadap pelajaran yang diikuti akan menimbulkan kesulitan belajar. Ada tidaknya minat belajar dalam diri seorang siswa dapat dilihat dari cara belajar siswa tersebut. Proses belajar merupakan suatu kegiatan yang penting dan utama yang memerlukan perhatian penuh siswa. Jadi perhatian yang serius 3

dari pada siswa dalam proses belajar akan mengakibatkan pelajaran yang diterima dengan baik. Dalam Undang Undang Guru dan Dosen NO 14 Tahun 2005 Pasal 1 menyatakan bahwa guru profesional adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Dalam hal ini guru diharapkan mampu menumbuhkan dan mengembangkan minat siswa dalam belajar, sebab minat besar sekali pengaruhnya terhadap prestasi belajar, karena dengan minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu dengan baik. Melihat bahwa minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajad keaktifan belajar siswa dan keterlibatan siswa secara maksimal dalam belajar. Dengan demikian guru sendiri hendaknya berusaha membangkitkan minat terhadap kegiatan pembelajaran. Seorang guru juga harus mampu menimbulkan atau meningkatkan perhatian yang besar dan pengamatan siswa yang lebih baik, sehingga proses belajar mengajar akan berhasil. Semakin baik disiplin yang ditunjukkan selama proses pembelajaran berlangsung maka akan tumbuh minat siswa dalam menerima materi yang disampaikan guru. Oleh karena itu guru hendaknya selalu mengusahakan agar siswa senantiasa memberikan perhatian yang lebih besar. Penilaian yang diberikan guru terhadap disiplin dan minat siswa dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan tersebut, dilihat dari kecenderungan sebagian siswa yang berminat 4

dan yang tidak ada minat melalui sikap positif dan negatif yang ditunjukkan siswa, serta nilai yang diperoleh oleh siswa yang bersangkutan. Salah satu tugas sekolah adalah menyiapkan siswa agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal. Seorang siswa dikatakan telah mencapai perkembangannya secara optimal dapat memperoleh pendidikan dan prestasi belajar yang sesuai bakat, kemampuan dan minat yang dimilikinya. Salah satu upaya sekolah dalam mengajarkan perilaku moral kepada siswa adalah dengan menerapkan disiplin melalui pemberlakuan tata tertib sekolah. Tata tertib sekolah merupakan kumpulan peraturan yang harus ditaati atau dilaksanakan di sekolah oleh seluruh siswa agar proses belajar mengajar berlangsung dengan lancar. SMK Negeri 1 Medan merupakan salah satu tempat peserta didik menuntut ilmu untuk mencapai kedewasaan. Sekolah ini berusaha menerapkan kedisiplinan bagi warga sekolahnya, terutama bagi siswa sebagai pserta didik untuk dapat menjalankan tugasnya di sekolah dengan memupuk kedisiplinan bagi para siswanya. Namun kondisi yang terjadi di dalam pelaksanaan proses pembelajaran saat peneliti melakukan observasi dan wawancara terhadap beberapa guru SMK Negeri 1 Medan diketahui masih adanya permasalahan pada kedisiplinan. Masih ada siswa yang tidak mematuhi peraturan dalam proses pembelajaran seperti: tidak hadir di sekolah, terlambat datang ke sekolah, ribut dalam kelas, permisi keluar pada saat proses belajar mengajar berlangsung, tidak mengerjakan tugas dan menggunakan alat komunikasi pada saat pelajaran sedang berlangsung. 5

Faktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa adalah adanya minat belajar yang merupakan pendorong atau penggerak siswa untuk belajar. Siswa yang memiliki minat terhadap suatu mata pelajaran biasanya akan mencapai hasil yang lebih baik. Siswa yang berminat terhadap kegiaan maupun pekerjaan akan lebi serius, antusias, lebih bekerja keras untuk belajar disbanding dengan siswa yang tidak memiliki minat sama sekali. Berdaarkan informasi yang diperoleh melalui wawancara dengan seorang guru di SMK Negeri 1 Medan, bahwa ada sebagian siswa yang memiliki minat belajar yang rendah. Hal itu terlihat dari adanya siswa yang tidak bergairah untuk belajar, tidak siap untuk menerima pelajaran, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengantuk saat pembelajaran di kelas dan lainnya. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti sampai sejauh mana pengaruh minat belajar dengan judul Pengaruh Disiplin dan Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar di Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 6

1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Pemahaman tentang disiplin yang rendah mengakibatkan terganggunya proses pembelajaran berdampak pada prestasi belajar yang menurun. 2. Masih adanya siswa yang memiliki minat belajar yang kurang sehingga menghambat proses pembelajaran. 3. Masih ada sebagian besar siswa kelas XI AP yang prestasinya kurang memuaskan. 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti perlu membatasi masalah untuk mempermudah penelitian, mengingat masalah yang kompleks, keterbatasan waktu, pengetahuan, tenaga dan dana untuk menghindari meluasnya masalah dan untuk mencapai hasil yang baik, maka yang dikaji dibatasi mengenai: Pengaruh Disiplin dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Di Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. 1.4 Rumusan Masalah Permasalahan yang akan diungkapkan dalam penelitian ini dititik beratkan pada: Adakah antara disiplin dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. 7

1.5 Tujuan Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kela XI jurusan administrasi perkantoran SMK Negeri 1 Medan. 2. Untuk mengetahui minat belajar terhadap prestasi belajar siswa jurusan kelas XI administrasi perkantoran SMK Negeri 1 Medan. 3. Untuk mengetahui pengaruh disiplin dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI jurusan administrasi perkantoran SMK Negeri 1 Medan. 1.6 Manfaat penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Menambah wawasan peneliti tentang pengaruh disiplin dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa. 2. Sebagai bahan referensi bagi civitas akademi Fakultas Ekonomi UNIMED dalam melakukan penelitian sejenis dimasa mendatang. 3. Sebagai bahan masukan bagi sekolah dan guru serta siswa tentang pentingnya pengembangan disiplin dan minat belajar di sekolah. 8