PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS PEMODELAN TARIAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TARI TAKTETAH MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK A

Pengaruh Permainan Engklek Modifikasi Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok B

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH PERMAINAN PETAK UMPET TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK

PENGARUH DONGENG TERHADAP KEMAMPUAN EMPATI ANAK KELOMPOK B

Pengaruh Permainan Tradisional Angklek Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Anak Kelompok A TK Dharma Wanita Persatuan Kemangi Gresik

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun

PENGARUH PERMAINAN BOWLLING TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENGARUH MEDIA DADU HURUF TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN HURUF PADA TK KELOMPOK A

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP CAPAIAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH MEDIA BUBUR KORAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA WADUK KECAMATAN TAKERAN KABUPATEN MAGETAN

PENGARUH PERMAINAN PIPA BOCOR TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL DALAM BEKERJASAMA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN. Amilia Anom Sari Dewi Komalasari

PENGARUH METODE EKSPERIMEN BERBAHAN ALAM TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN WARNA PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH MEDIA GELAS ANGKA 1-10 TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL LAMBANG BILANGAN KELOMPOK A

PENGARUH PENERAPAN MEDIA FLASHCARD TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENGARUH BERMAIN TANAH LIAT TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL GEOMETRIANAK

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK A

Pengaruh Metode Bercakap-cakap Berbasis Media Pop Up Book Terhadap Kemampuan Berbicara Anak Kelompok A

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERNYANYI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK

PENGARUH PERMAINAN MENCARI HARTA KARUN TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A. HAIRANISA AL AMANAH DEWI KOMALASARI

PENGARUH MODEL PELATIHAN DASAR MENGGAMBAR TIRUAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PENGGUNAAN PERMAINAN GO BACK TO DOOR TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B DI TAMAN KANAK - KANAK. Derila Rosa Tias.

PERMAINAN KESEIMBANGAN TUBUH BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK TK KELOMPOK A

Pengaruh Media Menara Angka Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Kelompok A

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR LOMPAT SATU KAKI DI KELOMPOK A TK PEMBINA SRENGAT BLITAR

Penerapan Permainan Dakon dalam Mengenalkan Konsep Bilangan pada Anak Kelompok A

PENGARUH MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA MODIFIKASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN ANAK KELOMPOK B

PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN SELUNCUR HURUF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DENGAN KONSEP HURUF PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PENGGUNAAN PERMAINAN BERJALAN HALANG RINTANG TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK

MEDIA SENI MENCETAK MODIFIKADI TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B

Pengaruh Permainan Tradisional Karetan Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Melompat Dua Kaki

PENGARUH BERMAIN PASIR TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP GEOMETRI KELOMPOK A

Pengaruh Penggunaan Permainan Dakon Modifikasi Terhadap Kemampuan Membilang Anak Kelompok A

PENGARUH SERI MENGGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGGAMBAR PERMULAAN ANAK. Nosha Putri Sekar Arum Nurhenti Dorlina Simatupang

Wahyu Surya Kusumawati. Dra. Hj. Mas udah M., M.Pd

PENGARUH MEDIA KAWAT BLUDRU TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

KEGIATAN BERNYANYI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TK KELOMPOK B

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

PENGARUH METODE RESITASI BERMEDIA KOKORU TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BENTUK GEOMETRI ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MEDIA FLIPCHART MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK A

PENGARUH KEGIATAN OUTBOUND TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK 02 NGEMPLAK KARANGPANDAN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGARUH BERMAIN TANAH LIAT TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL GEOMETRI ANAK. Made Ayu Anggraeni Universitas PGRI AdiBuana Surabaya

Pengaruh Media Papan Titian Terhadap Keseimbangan Gerak Motorik Kasar Anak Kelompok A di RA Al- Hidayah

METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

Pengaruh Metode Bercerita Berbasis Gambar Seri Terhadap Kemampuan Menyimak Anak Kelompok A

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B

PENGARUH BERMAIN LEMPAR TANGKAP BOLA DAN MENGGAMBAR TERHADAP MOTORIK ANAK USIA DINI. Jurnal. Oleh : Anggiat Marudut Gultom

PENGARUH KEGIATAN BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B RA MUSLIMAT NU 079 TARBIYATUS SHIBYAN PETUNG PANCENG GRESIK

PENGARUH KEGIATAN MOZAIK TERHADAP KEMAMPUAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 3 SURABAYA

UPAYA MENINGKATKAN GERAK LOKOMOTOR ANAK MELALUI PERMAINAN ENGKLEK UNTUK KELOMPOK A TK KUNCUP SARI SEMARANG TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KERETA BERNOMOR TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA PERSATUAN KEBOMAS GRESIK

Retno Ayu Wulandari Rachma Hasibuan

MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI PADA KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN SONDA GANDA MODIFIKASI PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN AL-HASANAH

PENGARUH PERMAINAN KAYU MALELE TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK

Diajukan Oleh: Nofi Fatmawati A

Pengaruh Permainan Dadu Kain Halus Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan

LAGU ANAK-ANAK BERPENGARUH TERHADAP KECERDASAN LINGUISTIK ANAK PAUD KELOMPOK B

PENGARUH PERMAINAN MENCARI HARTA KARUN TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A. Hairanisa Al Amanah Dewi Komalasari

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat bagi perkembangan buah hatinya. Dengan demikian anak akan

perkembangan anak. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang menyebutkan bahwa:

PENGARUH KEGIATAN MENGGUNTING POLA TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI KELOMPOK B DI TK ISLAM QOSHRUL UBUDIYAH

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK TERHADAP KEMAMPUAN LONCAT ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK PKK SEMANDING DAN TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH PABELAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN LOMPAT TALI KARET PADA ANAK KELOMPOK A

EFEKTIVITAS MEDIA KINCIR KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN DHARMAWANITA PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH MEDIA WAYANG ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

Strategi Pembelajaran Model Pelatihan Menempel Kain Perca Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok B

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KORAN DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERCERITA ANAK KELOMPOK B

Penerapan Modifikasi Permainan Dalam Pembelajaran Dribbling Terhadap Keterampilan Motorik

KESESUAIAN KETERAMPILAN GERAK LOKOMOTOR DAN MANIPULATIF ANAK USIA 4-5 TAHUN SEGUGUS II KECAMATAN GALUR

PENGARUH PENCAMPURAN WARNA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK KELOMPOK B

Elisabeth Christiana PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya,

PENGARUH MEDIA PAPAN FLANEL TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL POLA AB-AB BERBENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH MEDIA KOTAK KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

Al-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah

PENGARUH KEGIATAN SENI FINGER PAINTING TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KECAKAPAN SOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH PERMAINAN KALENG PINTAR terhadap KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK KELOMPOK A di TK PUTERA HARAPAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PEMECAHAN MASALAH SAINS ANAK KELOMPOK B

Jurnal Pesona PAUD Page 1

PENGARUH PENGGUNAAN BALOK ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak dapat dengan mudah diamati. Tumbuh kembang

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK A

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut Hasan (2011: 15), adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan

PENGARUH FILM ANIMASI TERHADAP PERKEMBANGAN BERBICARA ANAK

TAHUN. Disusun Oleh: HEPI KAWURI A FAKULTA

I. PENDAHULUAN. merupakan harta yang tak ternilai harganya. Pada usia dini di mana anak berada

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

Rizkha Novitasari PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya,

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Anak Usia Dini.

Transkripsi:

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B Ainul Khoirunnisa Sri Setyowati Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jl. Teratai No. 4 Surabaya (60136). (ainulkhoirunnisa@yahoo.co.id) (trinilbrow@hotmail.com) Abstract: This Research is a quantitative research design types experimental study using Pre- Experimental Designs (nondesigns) One-Grup Pretest- Posttest Design. This Research was conducted to determine the effect of the hopscotch game modification againts the gross motor skills of children in group B at Dharma Wanita Kindergarten Pademonegoro Sukodono Sidoarjo. The subject were 19 B group pre school children in Dharma Wanita Persatuan Pademonegoro Sukodono Sidoarjo Pre School. The results of this study that hopscotch game modification effect on gross motor skills of children in group B at Dharma Wanita Kindergarten Pademonegoro Sukodono Sidoarjo. Key words: Hopscotch game modifications, Gross motor skills Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen menggunakan desain penelitian Pre-Experimental Designs (nondesigns) One-Grup Pretest- Posttest Design. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh terhadap kemampuan motorik kasar TK Dharma Wanita Persatuan Pademonegoro Sukodono Sidoarjo. Subjek yang diambil 19 TK Dharma Wanita Persatuan Pademonegoro Sukodono Sidoarjo. Hasil penelitian ini bahwa memberikan pengaruh pada kemampuan motorik kasar TK Dharma Wanita Persatuan Pademonegoro Sukodono Sidoarjo. Kata kunci : Permainan engklek modifikasi, Motorik kasar Setiap anak diharapkan mencapai tingkat perkembangan secara optimal dan integratif maka diperlukan pendidikan yang dapat memberikan rangsangan dan layanan terhadap aspek perkembangan motorik, kognitif, bahasa, sosialemosional, moral agama, dan seni (Depdikbud, 2010:2). Kemampuan motorik terbagi menjadi dua yaitu motorik kasar dan motorik halus. Kemampuan motorik kasar merupakan salah satu kemampuan yang harus berkembang secara optimal karena kemampuan motorik kasar disini mencakup kemampuan berjalan, melompat, dan lain-lain. Motorik kasar adalah aktivitas dengan menggunakan otot- otot besar yang meliputi dasar lokomotor, non lokomotor, dan manipulatif (Samsudin, 2008:1). Kemampuan motorik kasar mempunyai bagian-bagian yang lebih khusus salah satunya adalah melompat yang menjadi fokus penelitian. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di TK Dharma Wanita Persatuan Pademonegoro Sukodono Sidoarjo terdapat permasalahan pada kemampuan motorik kasar, sedangkan indikator yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.8 tahun 2009 ialah gerakan berlari sambil melompat dengan seimbang tanpa jatuh. Dari 19 anak di kelompok B dalam gerakan berlari sambil melompat dengan seimbang tanpa jatuh sebagian besar masihlah kurang baik dalam motorik kasar yaitu melompat dengan satu kaki. Salah satu faktor kurang mampunya ialah kegiatan yang dilakukan dalam pembelajarannya. Guru hanya memfokuskan pada hasil belajar motorik halus yaitu mewarnai, menggunting, dan lain-lain. 1

2 Berdasarkan latar belakang dan solusi yang diberikan maka diperlukan penelitian yang dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan. Pada penelitian ini berjudul pengaruh permainan engklek modifikasi terhadap kemampuan motorik kasar. Diharapkan kemampuan motorik kasar dapat mengalami peningkatan dengan menggunakan media. Berdasarkan penjelasan diatas maka penelitian ini memiliki rumusan masalah adakah pengaruh permainan engklek kasar. Dari rumusan masalah yang telah dijelaskan dapat dijelaskan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh permainan engklek kasar. Belajar yang efektif harus mulai dengan pengalaman langsung atau pengalaman konkret dan menuju kepada pengalaman yang lebih abstrak. Belajar akan lebih efektif jika dibantu dengan media pengajaran dari pada bila siswa belajar tanpa dibantu dengan media pengajaran (Usman, 2000: 31). Pembelajaran bagi anak yang baik yaitu dengan secara nyata, memberikan rasa nyaman, dan menyenangkan yaitu unsur permainan. Permainan anak-anak melalui pengalaman sehari-hari (Einon, 200: 20). Permainan terbagi menjadi dua yaitu permainan tradisonal dan permainan modern. Permainan tradisional merupakan permainan asli Indonesia dan merupakan kekayaan bangsa Indonesia. Akan tetapi kenyataan saat ini permainan tradisional jarang diminati karena muncul permainan modern yang jauh lebih menarik. Permainan tradisional adalah salah satu bentuk permainan anak-anak, yang beredar secara lisan diantara anggota kolektif tertentu, dibentuk tradisional dan diwarisi turun temurun serta memiliki banyak variasi (Danandjaja dalam Achroni, 2012:4). Permainan tradisional memiliki banyak macam seperti patel lele, gobak sodor, engklek, dan lain-lain (Mulyani, 2013:1). Melalui permainan kemampuan dasar anak termasuk aspek motorik kasar anak dapat dikembangkan (Montolalu, 200: 1.1). Motorik kasar yaitu kemampuan gerak kasar yang melibatkan konstruksi dan pemakaian otot-otot tubuh yang besar, seluruh tubuh biasanya ikut dalam gerakan, misalnya melompat, berlari, berjalan, menendang dan sebagainya (Setyowati, 2012:92). Sedangkan melompat menurut Beaty, (2013:209) bahwa melompat merupakan kemampuan yang mengandung tindakan menjauhi bumi dengan satu atau dua kaki dan mendarat dengan kedua kaki. Kemampuan motorik anak (melompat) dirasa penting untuk dikembangkan pada usia kelompok B untuk mempersiapkan tahap selanjutnya. Permainan yang dapat digunakan pada untuk mengatasi permasalahan dan meningkatkan kemampuan motorik kasar salah satunya dengan. Permainan engklek modifikasi adalah permainan dengan menggunakan cara melompat satu kaki pada bidang yang berbetuk bintang, bidang persegi dan dianggap menjadi pemenang apabila pemain mendapatkan sawah atau rumah terbanyak. Permainan ini memiliki bidang atau petak berbentuk bintang dan 3 persegi dengan ukuran 40-0 cm. Aturan permainan engklek modifikasi yaitu sama dengan permainan engklek pada umumnya. Cara bermain yaitu dimuali dari 1 kelompok anak melakukan hompimpah untuk mengetahui urutan bermain. Sebelum mulai bermain, pemain melemparkan gacuk atau kreweng miliknya ke dalam kotak. Kreweng atau gacuk tidak boleh dilempar hingga melebihi garis kotak atau petak yang ada. Jika pemain melempar kreweng atau gacuk melebihi garis kotak atau petak yang ada. 2

3 Jika pemain melempar kreweng atau gacuk melebihi garis kotak atau petak, ia dianggap gugur dan permainan diganti pemain selanjutnya. Pemain melompat-lompat dari satu kotak ke kotak lainnya menggunakan satu kaki (engklek) dan tidak boleh bergantian. Jadi, engklek dilakukan menggunakan kaki yang sama hingga selesai satu putaran. Namun, ketika sampai pada bagian tengah bintang, kedua kaki harus menginjak tanah. Kotak yang terdapat gacuk tidak boleh diinjak oleh setiap pemain. Jadi, para pemain harus melompat ke petak berikutnya dan mengelilingi petak-petak yang ada. Saat melompat, pemain tidak boleh menginjak garis atau keluar kotak. Jika melakukan hal tersebut, ia dinyatakan gugur dan permainan dilanjutkan pemain berikutnya. Pemain yang telah menyelesaikan satu putaran, lalu melemparkan gacuk dengan cara membelakangi bidang permainan. Jika kreweng atau gacuk jatuh pada salah satu petak, petak tersebut menjadi milik (sawah) pemain itu. Pemilik sawah boleh menginjak petak tersebut dengan dua kaki. Sementara itu, pemainpemain lain tidak boleh menginjak petak tersebut selama permainan. Pemenang dari permainan ini adalah yang memiliki sawah paling banyak. Permainan engklek modifikasi ini memberikan varaiasi media permaianan anak yang menarik dan dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar. METODE Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian adalah penelitian eksperimen, menggunakan desain penelitian Pre- Experimental Designs (nondesigns) dengan menggunakan One-Grup Pretest- Posttest Design (Sugiyono, 2011:74). Metode ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan. Subjek penelitian ini adalah semua di TK Dharma Wanita Persatuan Pademonegoro Sukodono Sidoarjo dan dilakukan pada semester dua tahun ajaran 2014-201. Teknik pengumpulan yang digunakan adalah observasi, dan dokumentasi. Jenis observasi yang dilakukan adalah (participant observation) atau observasi secara partisipasif, yaitu peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh menjadi lebih lengkap, tepat, dan sampai mengetahui tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wilcoxon Match Pairs Test yang didalamnya menggunakan tabel penolong. HASIL Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terhadap kemampuan motorik kasar anak kelompok B. Rata-rata kegiatan dalam kemampuan motorik kasar khusunya melompat pada anak masihlah kurang. Sehingga penelitian ini mencoba untuk mencari pengaruh permainan engklek kasar. Setelah dilakukan pre test dan post test mengenai kemampuan motorik kasar pada di TK Dharma Wanita Persatuan Pademonegoro Sukodono Sidoarjo maka didapat nilai 4,73 dan 7,21 untuk post test. Dari nilai rata-rata pre test dan post test terdapat perbedaan. Dari hasil data yang telah didapat tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan statistik non parametrik menggunakan uji jenjang Wilcoxon menggunakan tabel pembantu. Berikut tabel perhitungan nilai yang telah didapat dari pre test dan post test. 3

4 Tabel I. Tabel Perhitungan Menggunakan Uji Jenjang Wilcoxon No. Nilai Nilai Beda Tanda Jenjang Pre Post (XB1 Jen (+) (-) test (X A1) test (X B1) - X A1) jang 1. 7 2, +, 0 2. 4 7 3 1 +1 0 3. 8 3 1 +1 0 4. 8 3 1 +1 0. 7 2, +, 0 6. 4 7 3 1 +1 0 7. 6 8 2, +, 0 8. 4 7 3 1 +1 0 9. 4 7 3 1 +1 0 10. 4 6 2, +, 0 11. 6 8 2, +, 0 12. 4 6 2, +, 0 13. 4 6 2, +, 0 14. 6 8 2, +, 0 1. 8 3 1 +1 0 16. 8 3 1 +1 0 17. 4 6 2, +, 0 18. 4 7 3 1 +1 0 19. 6 8 2, +, 0 Jumlah T= + 184, T= 0 Sumber: Perhitungan uji jenjang wilcoxon (pre test dan post test) Berdasarkan tabel perhitungan menggunakan uji jenjang Wilcoxon, dapat diketahui bahwa terdapat nilai t hitung yang diperoleh ialah 0 (nol). T tabel merupakan nilai dari tabel kritis dalam uji jenjang Wilcoxon. Kemudian untuk memperoleh hasil yang besar atau signifikan dan mendapatkan kesalahan yang kecil, maka dalam penelitian ini memilih taraf signifikan %. Karena dalam penelitian ini subyek penelitian hanya 19 anak, maka N=19, jadi untuk mendapatkan nilai T tabel dapat dilihat pada tabel kritis dalam uji jenjang Wilcoxon dengan melihat taraf signifikan % dan N=19. Sehingga diperoleh nilai T tabel sebesar 0,46. Dari jumlah angka yang diperoleh dari T tabel 0,46, berarti T hitung < T tabel (0 < 0,46). Hal ini menunjukkan bahwa nilai T tabel lebih besar dibandingkan nilai T hitung. PEMBAHASAN Penelitian ini untuk mencari pengaruh terhadap kemampuan motorik kasar anak kelompok B. Rata-rata kegiatan yang dilakukan hanya fokus terhadap kemampuan motorik halus saja yaitu mewarnai, menggunting, dan lain-lain. Dengan keadaan tersebut peneliti mencari adakah pengaruh permainan engklek kasar kelompok B. Pada awal kemampuan anak untuk kemampuan motorik kasar (melompat) pada masihlah rendah. Saat di nilai sebelum diberi perlakuan didapati hasil rata-rata nilai sebesar 4,73 untuk semua item yang dinilai. Setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan media permainan permainan engklek modifikasi dengan baik maka hasil setelah diberi perlakuan memiliki hasil rata-rata nilai sebesar 7,21. Nilai tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai yang meningkat pada kemampuan motorik kasar pada anak. Berdasarkan nilai yang telah didapat, selanjutnya nilai tersebut dianalisis menggunakan tabel perhitungan menggunakan uji jenjang Wilcoxon dengan taraf signifikan %. Subyek penelitian hanya 19 anak, maka N=19, jadi untuk mendapatkan nilai T tabel dapat dilihat pada tabel kritis dalam uji jenjang Wilcoxon dengan melihat taraf signifikan % dan N=19. Sehingga diperoleh nilai T tabel sebesar 0,46. Dari jumlah angka yang diperoleh dari T tabel 0,46, berarti T hitung < T tabel (0 < 0,46). Dari hasil tersebut bahwa berpengaruh terhadap kemampuan motorik kasar sesuai dengan pendapat Achroni (2012: 3) yang menyebutkan bahwa manfaat bermain engklek yaitu melatih keseimbangan tubuh anak karena permainan ini dimainkan 4

dengan cara melompat menggunakan satu kaki dan menyehatkan fisik anak. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan motorik kasar anak kelompok B mengalami peningkatan. Anak tidak mengalami kesulitan dalam hal berdiri dengan satu kaki dengan seimbang dan anak melompat menggunakan satu kaki dengan cepat setelah pemberian perlakuan. Hal tersebut karena pemberian perlakuan dan tingkat usia yang berpengaruh pada kematangan fisik anak. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah dari tahap-tahap penelitian dapat dilihat hipotesis yang menyatakan bahwa berpengaruh terhadap kemampuan motorik kasar diterima, artinya memberikan pengaruh pada kemampuan motorik kasar. Saran Berdasarkan dari hasil penelitian yang didapatkan, saran yang dapat diberikan adalah guru dapat menggunakan sebagai salah satu kegiatan yang meningkatkan kemampuan motorik kasar anak. Serta tidak menutup kemungkinan untuk berinovasi membuat permainan baru ataupun mengubah atau modifikasi permainan yang sudah ada agar anak tidak merasa bosan dan dapat mencapai tujuan dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). DAFTAR RUJUKAN Achroni, Keen. 2012. Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak Melalui Permainan Tradisional. Jogjakarta: Javalitera. Beaty, Janice J. 2013. Observasi Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Direktorat Pembinaan Taman Kanakkanak dan Sekolah Dasar. 2010. Kumpulan Pedoman Pembelajaran Taman Kanakkanak. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Einon, Dorothy. 200. Permainan Cerdas Untuk Anak. Jakarta: Erlangga. Mulyani, Sri. 2013. Empat Puluh Lima Permainan Tradisional Anak Indonesia. Yogyakarta: Langengsari Publishing. Montolalu, B.E.F. dkk. 200. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka. Samsudin, 2008. Pembelajaran Motorik Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Prenada Media Group. Setyowati, Sri. 2012. Pendidikan Seni Tari dan Koreografi Untuk Anak Usia Dini. Surabaya: Unesa University Press. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Usman, Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.