BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 23 TAHUN

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 26 TAHUN

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 12 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 6 TAHUN

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 21 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 27 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 24 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 41 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 33 TAHUN

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 8 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 15 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 39 TAHUN

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MOKOPIDO TOLITOLI

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 18 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 34 TAHUN

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 14 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 36 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 25 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 9 TAHUN

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 42 TAHUN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 67 Tahun : 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN SRAGEN

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BARRU

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN SRAGEN

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 58 TAHUN 2016

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI INSPEKTORAT

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 66 Tahun : 2016

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN SRAGEN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 2 TAHUN

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 66 Tahun : 2016

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 71 Tahun : 2016

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SITUBONDO

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 50 Tahun : 2016

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 56 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN NARKOTIKA KABUPATEN TOLITOLI

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROPINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

SALINAN BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TRANSMIGRASI KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 dan Pasal 9 Peraturan Daerah Kabupaten Tolitoli Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Tolitoli, dipandang perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Transmigrasi Kabupaten Tolitoli. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5587) Sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 4. Peraturan Daerah Kabupaten Tolitoli Nomor 9 Tahun 2000 tentang Perubahan Nama Kabupaten Daerah Tingkat II Buol Tolitoli menjadi Kabupaten Tolitoli (Lembaran Daerah Tahun 2000 seri D Nomor 8); 5. Peraturan Daerah Kabupaten Tolitoli Nomor4Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Tolitoli (Lembaran Daerah Kabupaten Tolitoli Tahun 2016 Nomor 27, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tolitoli Nomor 160).

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TOLITOLI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TRANSMIGRASI KABUPATEN TOLITOLI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Tolitoli; 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom; 4. Bupati adalah Bupati Tolitoli; 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tolitoli sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah; 6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Tolitoli; 7. Perangkat Daerah Kabupaten adalah unsur pembantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Dinas Daerah, Badan dan Kecamatan; 8. Dinas Daerah adalah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah; 9. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Transmigrasi Kabupaten Tolitoli; 10. Unit Pelaksana Teknis Daerah yang selanjutnya disebut UPTD adalah pelaksana kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas; dan 11. Dinas Transmigrasi adalah Dinas Transmigrasi Kabupaten Tolitoli yang disingkat DISTRANS. BAB II KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TRANSMIGRASI Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 2 Dinas Transmigrasi adalah unsur pelaksana urusan Pemerintahan di Bidang Transmigrasi yang menjadi kewenangan Daerah dipimpin oleh Seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Transmigrasi, terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, meliputi : 1. Sub Bagian Umum dan Program; 2. Sub Bagian Keuangan dan Aset; c. Bidang Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, meliputi : 1. Seksi Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya; 2. Seksi Pengembangan Sarana Prasarana Kawasan Transmigrasi; dan 3. Seksi Pengembangan Usaha Ekonomi Transmigrasi.

d. Bidang Pembangunan KawasanTransmigrasi (P2KTRANS), meliputi : 1. Seksi Penyiapan dan Pengendalian Areal; 2. Seksi Pengembangan Sarana Prasarana Kawasan; dan 3. Seksi Fasilitasi Penempatan Transmigrasi. e. Bidang Penataan Pemukiman Transmigrasi (P2TRANS), meliputi : 1. Seksi Pembinaan Eks Transmigrasi; 2. Seksi Pemugaran Sarana Pemukiman; dan 3. Seksi Penyelesaian Pertanahan Transmigrasi. f. UPTD; dan g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Susunan Organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum pada Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Bagian Ketiga Tugas dan Fungsi Paragraf 1 DinasTransmigrasi Pasal 4 Dinas Transmigrasi Dinas Transmigrasi mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan bidang Transmigrasi yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Kabupaten. Pasal 5 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Dinas Transmigrasi mempunyai fungsi: a. perumusan kebijakan di bidang Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi,Pembangunan Kawasan Transmigrasi (P2KTRANS) dan Penataan Pemukiman Transmigrasi (P2TRANS); b. pelaksanaan kebijakan di bidang Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi,Pembangunan Kawasan Transmigrasi (P2KTRANS) dan Penataan Pemukiman Transmigrasi (P2TRANS); c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi,Pembangunan Kawasan Transmigrasi (P2KTRANS) dan Penataan Pemukiman Transmigrasi (P2TRANS); d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi,Pembangunan Kawasan Transmigrasi (P2KTRANS) dan Penataan Pemukiman Transmigrasi (P2TRANS); e. penyelenggaraan UPTD dan jabatan fungsional; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Paragraf 2 Sekretariat Pasal 6 Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan tugas pengelolaan administrasi urusan umum, Korpri, program, keuangan dan aset. Pasal 7 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Sekretaris mempunyai fungsi, sebagai berikut : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan rencana kerja, pengelolaan administrasi keuangan, asset, umum dan korpri; b. penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan rencana kerja, pengelolaan keuangan, asset, umum dan korpri;

c. penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pelayanan administrasi keuangan, asset, rumah tangga dan umum dan korpri; d. pelaksanaan urusan penyusuna rencana pengelolaan keuangan dan asset, rumah tangga dan umum; e. pelaksanaan pengendalian dan pemantauan penyelenggaraan urusan pengelolaan keuangan dan asset, rumah tangga dan umum; f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan kesekretariatan; g. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Pasal 8 (1) Sub Bagian Umum dan Program mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis penyelenggaraan urusan Umum, Program dan Korpri Dinas. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Umum dan Program meliputi : a. melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan, dokumentasi, perlengkapan dan rumah tangga; b. menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai dan Korpri; c. melaksanakan urusan pengembangan pegawai, kepangkatan, hak dan kewajiban pegawai, pembinaan pegawai dan tata usaha kepegawaian; dan d. mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventariskan permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berhubungan dengan tugas-tugas yang berkaitan dengan penyusunan program; e. menyiapkan dan menyusun rencana kerja tahunan secara periodik; f. menyiapkan dan menyusun bahan pengendalian kegiatan dinas; g. melaksanakan kegiatan monitoring terhadap pelaksanaan program/kegiatan dinas serta menyiapkan tindak lanjut hasil monitoring; h. menyiapkan bahan dan memfasilitasi pelaksanaan rapat koordinasi baik di tingkat kabupaten maupun di tingkat provinsi; i. menyiapkan bahan evaluasi pelaksanaan program dinas, menyusun profil dinas, menyusun Renstra, menyusun TAPKIN dan menyusun LAKIP Dinas; j. mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) dan Dokumen Perencanaan Anggaran (DPA) dari masing - masing Bidang dan Kesekretariatan; k. melaksanakan pengelolaan laporan kegiatan masing-masing bidang; l. melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja Sub Bagian; dan m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Pasal 9 (1) Sub Bagian Keuangan Dan Asset mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis administrasi dan pengelolaan keuangan dan asset. (2) Dalam menyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub Bagian Keuangan Dan Asset mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan program kerja; b. melaksanakan penghimpunan Peraturan Perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan keuangan dan asset; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait; d. melaksanakan pembinaan teknis pelaksanaan kegiatan pengelolaan keuangan dan asset; e. melakukan urusan perbendaharaan, serta verifikasi dan administrasi pengelolaan keuangan dan asset; f. mengelola tata usaha keuangan dan asset serta penyiapan pembayaran gaji pegawai; g. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan keuangan dan asset; h. melakukan evaluasi terhadap kegiatan pengelolaan keuangan dan asset; dan i. melaksanakan peyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan keuangan dan asset di lingkungan sub bagian keuangan dan asset; dan j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.

Paragraf 3 Bidang Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi Pasal 10 Bidang Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi (P2MKT) mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi, fasilitasi, evaluasi serta pelaporan terhadap penyelenggaraan di bidangpemberdayaan Sumber Daya Manusia, Sosial Budaya, Pengembangan Sarana Prasarana Kawasan Transmigrasi dan Pengembangan Usaha Ekonomi Transmigrasi. Pasal 11 Dalam menyelenggakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Bidang Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasimempunyai fungsi : a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Sosial Budaya, Pengembangan Sarana Prasarana Kawasan Transmigrasi dan Pengembangan Usaha Ekonomi Transmigrasi; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Sosial Budaya, Pengembangan Sarana Prasarana Kawasan Transmigrasi dan Pengembangan Usaha Ekonomi Transmigrasi; c. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan teknis di bidang Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Sosial Budaya, Pengembangan Sarana Prasarana Kawasan Transmigrasi dan Pengembangan Usaha Ekonomi Transmigrasi; d. penyiapan bahan evaluasi penyelenggaraan tugas di bidang Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Sosial Budaya, Pengembangan Sarana Prasarana Kawasan Transmigrasi dan Pengembangan Usaha Ekonomi Transmigrasi; e. penyiapanbahan dan data serta menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas di bidang Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Sosial Budaya, Pengembangan Sarana Prasarana Kawasan Transmigrasi dan Pengembangan Usaha Ekonomi Transmigrasi; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 12 (1) Seksi Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam mempersiapkan bahan pelaksanaan kegiatan Pendidikan hubungan industrial, pembinaan hubungan kerja, bimbingan penyelesaian perselisihan hubungan industrial serta pembinaan organisasi pengusaha dan organisasi pekerja. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya meliputi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja SeksiPemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya; b. menghimpun peraturan perundang - undangan dan menyiapkan pedoman, petunjuk teknis pelaksanaan kegiatanpemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya; c. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang bantuan sosial ekonomi pertanian, fasilitas sosial budaya, pengembangan kelembagaan dan penggerak swadaya masyarakat; d. melaksanakan koordinasi dan bimbingan teknis Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budayadengan unit kerja/instansi terkait; e. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang bantuan sosial, fasilitas sosial budaya, pengembangan kelembagaan dan penggerak swadaya masyarakat; f. menyiapkan bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang bantuan sosial, fasilitas sosial budaya, pengembangan kelembagaan dan penggerak swadaya masyarakat; g. menyiapkan tenaga pendamping dan merumuskan pengembangan sdm dan masyarakat;

h. melaksanakan koordinasi pengembangan masyarakat dan kawasan wpt atau LPT dengan wilayah sekitar skala Kabupaten; i. melaksanakan koordinasi penyelenggaraan dan pembinaan pengembangan masyarakat dan kawasan Bidang Sosial Budaya; j. melaksanakan penilaian UPT dan KUPT Teladan; k. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksaan tugas seksi Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya; dan l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Pasal 13 (1) Seksi Pengembangan Sarana Prasarana Kawasan Transmigrasi mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi, fasilitasi, evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan kegiatan di bidang pengembangan sarana prasarana kawasan transmigrasi. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengembangan Sarana Prasarana Kawasan Transmigrasi meliputi: a. melasanakan dan menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengkajian, standarisasi, pengembangan, rencana pengelolaan sarana dan prasarana serta pengakhiran status permukiman transmingrasi; b. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengkajian dan standarisasi, evaluasi dan pengembangan sarana dan prasarana serta pengakhiran status permukiman transmigrasi; c. melaksanakan dan menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang pengkajian dan standarisasi sarana dan prasarana; d. melaksanakan dan menyiapkan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengkajian dan standarisasi sarana dan prasarana, pengembanagan sarana dan prasarana; e. menyiapkan bahan dan melakukan koordianasi pelaksanaan kegiatan pengembangan sarana dan prasarana kawasan transmigrasi dengan unit kerja terkait; f. melaksanakan koordinasi pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur WPT dan LPT skala Kabupaten; g. melaksanakan dan menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan seksi ; dan h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang di berikan oleh pimpinan. Pasal 14 (1) Seksi Pengembangan Usaha Ekonomi Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standarisasi dan bimbingan teknis serta evaluasi pelaksanaan di bidang Kewirausahaan, Bidang Produksi, Pengelolaan Hasil, Pemasaran dan Lembaga Ekonomi Permodalan dan di bidang Promosi, Investasi dan kerja sama investasi. (2) uraian tugassebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengembangan Usaha Ekonomi Transmigrasi mempunyai fungsi, yaitu : a. melaksanakan dan menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang kewirausahan, produksi, pengelohan hasil, pemasaran dan lembaga ekonomi, permodalan serta di bidang promosi dan investasi, kerja sama investasi dan mediasi pendanaan investasi; b. melaksanakan dan menyiapkan bahan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kewirausahaan, produksi pengolahan hasil dan pemasaran serta lembaga ekonomi dan permodalan serta di bidang promosi dan investasi, kerjasama investasi dan mediasi pendanaan investasi; c. menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan pelaksanaan kegiatan pengembangan usaha ekonomi transmigrasi; d. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan pengembangan usaha ekonomi transmigrasi dengan unit kerja teknis; e. menyediakan informasi pengembangan investasi dalam rangka pembangunan WPT atau LPT skala Kabupaten; f. melaksanakan penilaian transmigrasi ;

g. melaksanakan dan menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan seksi; dan h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang di berikan oleh pimpinan. Paragraf 4 Bidang Pembangunan Kawasan Transmigrasi (P2KTRANS) Pasal 15 Bidang Pembangunan Kawasan Transmigrasi (P2KTRANS) mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi, fasilitasi, evaluasi serta pelaporan terhadap penyelenggaraan di bidangpenyiapan, Pengendalian Areal,Pengembangan Sarana Prasarana Kawasan, dan Fasilitasi Penempatan Transmigrasi. Pasal 16 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Kepala Bidang Pembangunan Kawasan Transmigrasi (P2KTRANS) mempunyai fungsi : a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Penyiapan, Pengendalian Areal,Pengembangan Sarana Prasarana Kawasan, dan Fasilitasi Penempatan Transmigrasi; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang Penyiapan, Pengendalian Areal,Pengembangan Sarana Prasarana Kawasan, dan Fasilitasi Penempatan Transmigrasi; c. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan teknis di bidang Penyiapan, Pengendalian Areal, Pengembangan Sarana Prasarana Kawasan, dan Fasilitasi Penempatan Transmigrasi; d. penyiapan bahan evaluasi penyelenggaraan tugas di bidang Penyiapan, Pengendalian Areal, Pengembangan Sarana Prasarana Kawasan, dan Fasilitasi Penempatan Transmigrasi; e. penyiapanbahan dan data serta menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas di bidang Penyiapan, Pengendalian Areal, Pengembangan Sarana Prasarana Kawasan, dan Fasilitasi Penempatan Transmigrasi; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 17 (1) Seksi Penyiapan dan Pengendalian Areal mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi, fasilitasi, evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan kegiatan di bidang penyiapan dan pengendalian areal. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Penyiapan dan Pengendalian Areal meliputi: a. mengelolah administrasi, menyusun program kerja seksi; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan penyediaan dan pengendalian areal; c. menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan pelaksanaan kegiatan penyediaan dan pengendalian areal; d. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi dan singkronisasi pelaksanaan kegiatan penyediaan dan pengendalian areal dan unit kerja terkait; e. melakukan pengusulan rencana lokasi pembangunan wilayah pengembangan transmigrasi (WPT) atau lokasi pe rmukiman Transmigrasi (LPT); f. melaksanakan koordinasi penyediaan lahan untuk pembangunan WPT atau LPT; g. melaksakan koordinasi dan sikronisasi kaitan dengan bantuan teknis; h. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas; i. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan laporan dan pelaksanaan tugas seksipenyiapan dan Pengendalian Areal; dan j. melaksanakan tugaskedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.

Pasal 18 (1) Seksi Pengembangan Sarana PrasaranaKawasan mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi, fasilitasi, evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan kegiatan di bidang pengembangan sarana prasarana kawasan. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengembangan Sarana PrasaranaKawasan mempunyai fungsi, yaitu: a. mengelola administrasi dan menyusun program kerja seksipengembangan Sarana Prasarana Kawasan;; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman, dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan pengembangan sarana prasarana kawasan; c. menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan pelaksanaan kegiatan pengembangan sarana prasarana kawasan; d. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan pengembangan sarana prasarana kawasan dengan unit kerja terkait; e. melaksanakan pengusulan rancangan rencana teknis pembangunan WPT atau LPT; f. melaksanakan koordinasi pelaksanaan pembangunan WPT atau LPT; g. melaksakan koordinasi pelayanan siap terima penempatan transmigrasi; h. melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas di lingkungan seksi Pengembangan Sarana Prasarana Kawasan; i. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas seksipengembangan Sarana Prasarana Kawasan; dan j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Pasal 19 (1) Seksi Fasilitasi Penempatan mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi, fasilitasi, evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan kegiatan di bidang Fasilitasi Penempatan. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Fasilitasi Penempatan Transmigrasi mempunyai fungsi, yaitu : a. mengelola administrasi, menyusun program kerja seksifasilitasi penempatan transmigrasi; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman, dan petunjuk teknis pelaksanann kegiatan fasilitasi penempatan transmigrasi; c. menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan pelaksanaan kegiatan fasilitasi penempatan transmigrasi; d. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan fasilitasi penempatan transmigrasi dengan unit kerja terkait; e. mengusulkan rencana pengarahan, perpindahan dan penempatan transmigrasi; f. memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) ketransmigrasian; g. melakukan mediasi kerjasama antar daerah dalam perpindahan dan penempatan serta pelatihan transmigrasi; h. melaksanakan koordinasi penyiapan calon transmigrasi; i. melaksanakan koordinasi peningkatan ketrampilan dan keahlian calon transmigrasi; j. melaksanakan koordinasi pelayanan perpindahan dan penempatan transmigran; k. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas seksi; dan l. melaksakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 7 Bidang Penataan Pemukiman Transmigrasi (P2TRANS) Pasal 20 Bidang PenataanPemukimanTransmigrasi (P2TRANS) mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi, fasilitasi, evaluasi serta pelaporan terhadap penyelenggaraan di bidangpembinaan Eks Transmigrasi, Pemugaran Sarana Pemukiman dan Penyelesaian Pertanahan Transmigrasi. Pasal 21 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Kepala Bidang Penataan Pemukiman Transmigrasi (P2TRANS)mempunyai fungsi : a. perumusan Kebijakan di bidang Pembinaan Eks Transmigrasi, Pemugaran Sarana Pemukiman dan Penyelesaian Pertanahan Transmigrasi; b. pelaksanaan kebijakan di bidang Pembinaan Eks Transmigrasi, Pemugaran Sarana Pemukiman dan Penyelesaian Pertanahan Transmigrasi; c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang Pembinaan Eks Transmigrasi, Pemugaran Sarana Pemukiman dan Penyelesaian Pertanahan Transmigrasi; d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang Pembinaan Eks Transmigrasi, Pemugaran Sarana Pemukiman dan Penyelesaian Pertanahan Transmigrasi; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait tugas dan fungsinya. Pasal 22 (1) Seksi Pembinaan Eks Transmigrasi mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi, fasilitasi, evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan kegiatan di bidang pembinaan Eks Transmigrasi. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pembinaan Eks Transmigrasi meliputi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksipembinaan Eks Transmigrasi; b. menghimpun peraturan perundang - undangan dan menyiapkan pedoman, petunjuk teknis pelaksanaan kegiatanpembinaan Eks Transmigrasi; c. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan Pembinaan Eks Transmigrasi; d. melaksanakan koordinasi dan bimbingan teknis Pembinaan Eks Transmigrasidengan unit kerja/instansi terkait; e. menghimpun data eks transmigrasi, mengelola administrasi, menyusun program kerja seksi Pembinaan Eks Transmigrasi; f. melaksanaan perencanaan kegiatan pembinaan eks transmigrasi; g. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi dan sikronisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan eks transmigrasi; h. melakukan pengusulan rencana pembinaan eks transmigrasi; i. melaksanakan kegiatan pembinaan sosial budaya dan ekonomi eks transmigrasi;menyiapkan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan laporan dan pelaksanaan tugas seksipembinaan Eks Transmigrasi; dan j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Pasal 23 (1) Seksi Pemugaran Sarana Pemukimanmempunyai tugas penyiapan bahan perumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi, fasilitasi, evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan kegiatan di bidang pemguran saranan permukiman. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pemugaran Sarana Pemukiman meliputi : a. mengelola administrasi dan menyusun program kerja seksipemugaran Sarana Pemukiman;

b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman, dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan pemugaran sarana pemukiman; c. menyiapkan bahan dan melakukan pemugaran sarana pemukiman; d. memnyiapkan bahan dan melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan pemugaran sarana pemukiman dengan unit kerja terkait; e. melaksanakan pengusulan rancangan rencana teknis pemugaran sarana pemukiman; f. melaksanakan koordinasi pelaksanaan pemugaran sarana pemukiman; g. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas seksipemugaran Sarana Pemukiman; dan h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Pasal 24 (1) Seksi Penyelesaian Pertanahan Transmigrasi mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi, fasilitasi, evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan kegiatan di bidang penyelesaian pertanahan transmigrasi;. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Penyelesaiaan Pertanahan Transmigrasi meliputi: a. mengelolah administrasi, menyusun program kerja seksipenyelesaian pertanahan transmigrasi; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman, dan petunjuk teknis pelaksaan kegiatan penyelesaian pertanahan transmigrasi; c. menyiapkan bahan dan melakukan pelaksanaan kegiatan penyelesaian pertanahan transmigrasi; d. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi pelaksaan kegiatan penyelesaian pertanahantransmigrasi dengan unit kerja terkait; e. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan seksi Penyelesaian Pertanahan Transmigrasi; f. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas seksipenyelesaian Pertanahan Transmigrasi; dan g. melaksakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Paragraf 8 UPTD Pasal 25 (1) Untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang pada Dinas Transmigrasi dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD). (2) Pembentukan UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), melalui Keputusan Bupati. Paragraf 7 Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 26 Pada Dinas Transmigrasi, dapat dibentuk kelompok Jabatan Fungsional yang bertugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Transmigrasi sesuai dengan Bidang Jabatan Fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 27 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinasikan oleh Jabatan Fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas. (3) Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang jabatan ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Keempat Tata Kerja Pasal 28 Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan dan unit organisasi serta Kelompok Jabatan Fungsional di Dinas Transmigrasi wajib menerapkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, baik dalam lingkungan unit kerja maupun dengan unit kerja lain. Pasal 29 Setiap pimpinan satuan organisasi di Dinas Transmigrasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 30 Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan unit kerjanya bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan. Pasal 31 Setiap Pimpinan Satuan Organisasi di Dinas Transmigrasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. Pasal 32 Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan Iebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan. Pasal 33 Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. BAB III HAL MEWAKILI Pasal 34 Apabila Kepala Dinas berhalangan melaksanakan tugas,secara langsung Sekretarismewakili dan apabila Sekretaris berhalangan, Sekretarismenunjuk satu orang Pejabat yang berada satu tingkat lebih rendah yang bertindak untuk dan atas nama Kepala Dinas. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 35 (1) Penjabaran lebih lanjut terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi, maka setiap pemangku jabatan pada Dinas Transmigrasi wajib menyusun uraian tugasnya masing-masing dengan berpedoman pada Peraturan Bupati ini. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas.

Pasal 36 Dengan ditetapkannya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Tolitoli Nomor 23 Tahun 2015 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Transmigrasi Kabupaten Tolitoli (Berita Daerah Nomor 39 Tahun 2015), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 37 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tolitoli. Ditetapkan di Tolitoli pada tanggal 13 Desember 2016 BUPATI TOLITOLI, ttd Diundangkan di Tolitoli pada tanggal 2016 MOH SALEH BANTILAN SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TOLITOLI, ttd MUKADDIS SYAMSUDDIN BERITA DAERAH KABUPATEN TOLITOLI TAHUN 2016 NOMOR 147 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN, MUSTARING, SH.,MM.,MH NIP. 19650302 199303 1006