BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian di Indonesia cenderung mengalami penurunan, kinerja perekonomian global pada tahun 2014 berlangsung tidak sesuai dengan harapan dan menunjukkan terjadinya penurunan kinerja dari tahun sebelumnya. Perkembangan perekonomian yang semakin melemah ini ditandai dengan harga komoditas dunia yang terus melemah karena permintaan belum cukup kuat, selain itu nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing seperti dolar yang cenderung mengalami penurunan serta telah terjadi pula penurunan harga minyak dunia, kondisi ini menunjukkan bahwa perekonomian semakin melemah yang artinya daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa semakin rendah.semakin melemahnya perkembangan ekonomi berdampak terhadap berbagai sektor terutama pada sektor perbankan, karena sektor perbankan merupakan sektor yang memiliki peranan penting dalam bidang jasa keuangan (Arifin,2012). Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan bank note. Sedangkan menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomer 10 tahun 1998 yang di maksud dengan bank adalah badan Usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit 1
atau dalam bentuk-bentuk lainnya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Fungsi Bank adalah sebagai lembaga intermediasi bagi sektor-sektor yang terlibat dalam perekonomian, yaitu sebagai perantara dari pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Namun masalah dalam bidang perkreditan hingga saat ini masih dirasakan dari pihak Bank, sehingga tidak selalu memberikan kredit kepada pihak yang ingin meminjam modal tanpa melalui system yang sudah ada dan sesuai dengan aturan Bank itu sendiri. (Haryani dan Toruan,2010). Dengan adanya kebijakan perkreditan, maka kredit diberikan melalui prosedur-prosedur tertentu sesuai dengan persyaratan Kredit Komsumtif yang sudah ada di PT.Bank Pembangunan Daerah Bali. Terselengaranya prosedur pemberian Kredit yang sehat dalam bidang perkreditan berarti menunjukan sikap kehati-hatian dalam Bank tersebut agar mengurangi risiko kegagalan. Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat, maka akan Berdampak pada bertambahnya jumlah Bank baik Bank umum maupun Bank perkreditan rakyat, oleh karena itu Bank tersebut berupaya untuk menciptakan produkproduk jasa Bank guna memenangkan persaingan Untuk menghimpun dana dari masyarakat dengan mengembangkan produk-produk.. Produk perbankan ini diharapkan nantinya dapat membuat nasabah semakin tertarik untuk menanamkan dananya dalam bentuk tabungan, giro dan deposito yang kemudian oleh pihak Bank dana yang terkumpul dari pihak ketiga itu disalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada nasabah yang memerlukan dana baik untuk tujuan produktif maupun konsumtif. Kredit 2
konsumtif yang diberikan oleh PT. Bank BPD Bali adalah kredit pegawai dan kredit pensiun. Kredit konsumtif ini Dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan atau kelangsungan hidup mereka karena apabila hanya mengandalkan gaji tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di masa perekonomian sekarang ini. Berdasarkan uraian tersebut yang menjadi pokok masalah peneliti ini adalah Analisis Prosedur Pemberian Kredit Konsumtif Kepada Nasabah Pada PT.Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Renon periode Tahun 2014-2015 1.1 Tujuan Penelitian : Tujuan yang ingin dicapai dari peneliti ini adalah Untuk mengetahui Analisis prosedur pemberian kredit konsumtif untuk kredit KMG dan Kredit KAG pada PT.Bank Pembangunan Daerah Bali (BPD) Tahun 2014-2015 1.2 Kegunaan Penelitian : 1) Kegunaan Secara Teoritis Sebagai manajemen pengelolaan Bank atau manajemen Perbankan khususnya pemberian dan pengelolaan kredit untuk menjalankan fungsi intermediasi. 2) Kegunaan Secara Praktis (a) Bagi Perusahaan Memberikan sumbangan pikiran dan selanjutnya dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam pemberian dan pengelolaan kredit yang tepat agar bisa mengurangi risiko. 3
a. Bagi Peneliti Sebagai sarana memperdalam ilmu pengetahuan yang di peroleh di bangku kuliah dengan membandingkan teori dan praktek pada dunia kerja sesungguhnya dan dapat memberikan gambaran tentang kegiatan dan aktifitas suatu perusahaan secara nyata dan jelas. b. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai sarana sumber informasi dan masukan yang dapat digunakan dalam penelitian-penelitian selanjutnya yang lebih komplek dan baik. 1.3 Sistematika Penyajian Penulisan Tugas Akhir Studi ini mengunakan sistematika penyajian sederhana yang terdiri dari 5 bab yang saling berhubungan satu sama lain dan disusun secara terperinci serta untuk mempermudah pembahasan tugas akhir ini. Bab I : Pendahuluan Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian dan sistematika penulisan Bab II : Kajian Pustaka Bab ini menguraikan tentang dasar-dasar teori yang mendasari dan relevan serta berhubungan dengan pembahasan dalam penulisan ini. 4
Bab III : Metode Penelitian Bab ini menyajikan lokasi penelitian, obyek penelitian, jenis dan sumber data,metode pengumpulan data,dan teknik analisis data Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menguraikan tentang gambaran umum PT.Bank Pembangunan Daerah Bali yang meliputi dan menguraikan pembahasan hasil penelitian. Bab V : Simpulan dan Saran Bab ini merupakan bab penutup yang menyajikan tentang simpulan yang mencakup seluruh hasil penelitian, dan berisi saran yang dipandang perlu atas kesimpulan yang dicapai. 5