Perubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang)

dokumen-dokumen yang mirip
Perubahan Pola Tata Ruang Unit Hunian pada Rusunawa Bayuangga di Kota Probolinggo

Sirkulasi Bangunan Rumah Tinggal Kampung Kauman Kota Malang

PERUBAHAN POLA RUANG DALAM PADA HOME INDUSTRY SARUNG TENUN SAMARINDA DI KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG

SUMBU POLA RUANG DALAM RUMAH TINGGAL DI KAWASAN PECINAN KOTA BATU

PENATAAN POLA TATA RUANG DALAM PASAR LEGI TRADISIONAL KOTA BLITAR

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Optimalisasi Kinerja Pencahayaan Alami pada Kantor (Studi Kasus: Plasa Telkom Blimbing Malang)

Komparasi Dimensi dan Perabot Ruang Tidur Rumah Pribadi dan Rumah Kost di Banjarbaru

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

ADAPTASI SPASIAL PENGHUNI RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DABAG SLEMAN YOGYAKARTA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

TUGAS AKHIR DESAIN PRODUK DESAIN KICHEN SET UNTUK DAPUR DENGAN LUASAN 4 5 M² PADA BANGUNAN SETARA RUMAH TIPE 36

PENERAPAN KONSEP HIJAB PADA RUMAH TINGGAL PERKOTAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Fleksibilitas Interior Unit Hunian pada Rumah Susun di Kota Malang

Evaluasi Purna Huni Ruang Praktik Kriya Kayu SMK Negeri 5 Malang

ABSTRAK. Kata kunci : aksesibilitas, kenyamanan spasial, area publik, pengunjung.

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

POLA RUANG DALAM RUMAH PANGGONG DI KAMPUNG BONTANG KUALA

Sistem Proteksi Kebakaran pada Gedung UKM Universitas Brawijaya Malang

KEMUDAHAN GERAK AKTIVITAS BAGI PASIEN STROKE PADA RUANG DAPUR DI UNIT TERAPI OKUPASI ADL (Activities of Daily Living) ARTIKEL ILMIAH

Pola Perilaku Lansia Pada Ruang Dalam Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma Mataram

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Konsep Desain Partisi Dengan Sistem Modular Untuk Hunian Dengan Lahan Terbatas Di Surabaya

Private Elemen Interior Layout ruang Model meja

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bentuk - Bentuk Penyesuaian Ruang Unit Hunian di Rusunawa Kota Pontianak

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha - Abstract ABSTRAK

PEMENUHAN ASPEK KENYAMANAN JALUR PEDESTRIAN PADA LINGKUNGAN PUSAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

STUDI PERUBAHAN FUNGSI RUANG PADA UNIT RUMAH TINGGAL DI CLUSTER ORLANDO DAN GEORGIA, KOTA WISATA CIBUBUR

Putriaz Rahmi Magister Arsitektur, Program Pascasarjana, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Indonesia

ABSTRAK. Kata-kata kunci: restoran, seafood, dan swamasak. vi Universitas Kristen Maranatha

PENGENDALIAN PENGARUH IKLlM MIKRO TERHADAP KENYAMANAN THERMAL PERUMAHAN LIMAS INDAH KOTA PEKALONGAN BAB III METODE PENELITIAN BAB III

Teknik sampel yang dipakai adalah teknik pengambilan contoh atau sampel kasus

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. perumahan di Kota Sleman dan lahan pertanian masih tetap. penggunaan tanah sebagai pertimbangan utama, juga harus

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1

BAB VI KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan Karakteristik penghuni yang mempengaruhi penataan interior rumah susun

Adaptasi Perilaku dan Modifikasi sebagai Proses Menciptakan Hunian Ideal Bagi Penghuni Perumahan Massal

Aksesbilitas Lansia di Panti Werdha Hargodedali Surabaya

ASPEK-ASPEK ARSITEKTUR BENTUK DAN RUANG.

Evaluasi Kesesuaian Fungsi Ruang pada Ruang Baca Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya

ABSTRACT. Key Words: Children, Cooking, Furniture, Granary, Wood

Ashadi 1, Nelfiyanti 2, Anisa 3. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Khusus Tunanetra melalui Pendekatan Orientasi dan Mobilitas di Malang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aria Wirata Utama, 2015

Persepsi Pengunjung terhadap Tingkat Kenyamanan Bangunan Pelayanan Kesehatan (Studi Kasus RSIA Melati Husada Kota Malang)

Evaluasi Pasca Huni Studio Gambar Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik UNLAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata kunci : lansia, panti wreda, home not alone, American classic.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Pengaruh Konfigurasi Atap pada Rumah Tinggal Minimalis Terhadap Kenyamanan Termal Ruang

BAB III ANALISIS. RINI SUGIARTI, S.Ars Gambar 10. Denah Dan Ukuran Bangunan Eksisting (Sumber : Data Penulis, 2017)

BAB III: METODE PENELITIAN

Evaluasi Kualitas Pencahayan Alami Pada Rumah Susun Sebelum dan Setelah Mengalami Perubahan Denah Ruang Dalam

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci : anak, autis, pusat, terapi, pengembangan diri.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

Peranan Ibu Rumah Tangga Terhadap Terciptanya Ruang Publik Di Kawasan Padat Penduduk Pattingalloang Makassar

Ruang Personal Pemustaka di Ruang Baca Perpustakaan Umum Kota Malang

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ABSTRACTION... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ide Gagasan Rumusan Masalah 4

PUSAT DESAIN DAN PEMBUATAN MEBEL

EVALUASI PENGHAWAAN ALAMI RUANG KELAS DI SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SIMULASI CFD

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

Optimalisasi Rumah Murah Tipe 36 Menjadi Rumah Sehat Studi Kasus Perumahan Bulan Terang Utama, Malang

Gambar 4. Blok Plan Asrama UI. Sumber : Survei. Untuk kamar AC diletakkan pada lantai 1 agar mudah dalam

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Aktivitas Pengrajin Gerabah di Desa Pagelaran

BAB III: TAHAP FINALISASI METODE PENELITIAN

INTERIOR LAYANAN PERPUSTAKAAN ANAK (Studi Kasus: Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur)

ABSTRAKSI Kata kunci:

IDENTIFIKASI KONFIRGURASI PERUBAHAN RUANG RSS GRIYA HARAPAN A PALEMBANG

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendahuluan

KAJIAN AKSESIBILITAS TERHADAP RUANG TERBUKA DI PERUMAHAN TERENCANA KOTA MEDAN SKRIPSI OLEH SUCI PRATIWI

OPTIMASI KINERJA PENCAHAYAAN ALAMI UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA RUMAH SUSUN DENGAN KONFIGURASI TOWER DI DENPASAR

Morfologi Spasial Hunian di Desa Wisata Sendangduwur Kabupaten Lamongan

EVALUASI BENTUK LAY OUT UNIT HUNIAN PADA RUSUN HARUM TEBET JAKARTA

4 LANGKAH MEWUJUDKAN DAPUR BARU. Panduan Perencanaan

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KAJIAN KARAKTER FASADE BANGUNAN-BANGUNAN RUMAH TINGGAL KOLONIAL DI KAWASAN PERUMAHAN TJITAROEM PLEIN BANDUNG TESIS

PERUMAHAN PUSAT KOTA DENGAN KONSEP EFISIENSI DI PONTIANAK

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1. Pola Tata Ruang Kota Surabaya Gambar 1.2. Peta Lokasi Rumah Susun Gambar 1.3. Peta Lokasi Perumahan...

Transkripsi:

Perubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang) Umamah Al Batul 1 dan Rinawati P. Handajani 2 1 Mahasiswi Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Malang 2 Dosen Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Malang Alamat Email penulis: umamah.al.batul@gmail.com ABSTRAK Dapur merupakan salah satu ruang pada hunian yang memiliki peranan penting pada suatu rumah. Berdasar kebiasaan orang Indonesia, umumnya kegiatan memasak di dapur memerlukan waktu sekitar 8 jam perhari sehingga dalam penggunaannya diperlukan kenyamanan dan kesesuaian dengan kebutuhan pengguna. Fenomena yang terjadi saat ini banyak rumah perumahan yang melakukan perubahan pada desain dapur rumahnya. Hal ini mengindikasikan belum terpenuhinya kebutuhan dan belum ada kesesuaian dengan pengguna. Penelitian ini dilakukan pada 12 sampel perumahan yang mengalami fenomena tersebut dengan metode analisis deskriptif kualitatif. Hal yang diteliti adalah aspek dapur apa saja yang paling banyak mengalami perubahan dan faktor kebutuhan pengguna apa yang menjadi penyebab terjadinya perubahan tersebut. Temuan penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dalam perancangan dapur rumah perumahan bagi developer perumahan di masa mendatang dan perancangan dapur bagi masyarakat umum, untuk melihat kebutuhan pengguna sebagai faktor pertimbangan dalam perancangan desain dapur. Kata kunci: Pengguna, Dapur, Perubahan, Kebutuhan ABSTRACT Kitchen is one of the space that has an important role in a house. Based on the habits of the people of Indonesia, generally cooking activities in the kitchen takes about 8 hours per day so that in its use required comfort and conformity with the needs of users. The phenomenon that occurs today many house in real estate that make changes to the design of his kitchen. It was indicates that the requirement has not been met and it isn t match with the user. This study was conducted on 12 housing samples that experienced the phenomenon with qualitative descriptive analysis method. The study is about the aspect of the kitchen that have been changed and what user-needs factors that cause the change of the kitchen. The result of this study are expected to be an evaluation in the design of residential home kitchens for future housing developers and kitchen design for the general public to consider user needs as the factor that important for kitchen design. Keywords: Users, Kitchen, Change, Needs 1. Pendahuluan Pertambahan penduduk yang ada mengakibatkan naiknya kebutuhan akan hunian. Untuk mengimbangi kebutuhan tersebut maka seiring pula dengan meningkatnya pembangunan pada daerah-daerah strategis salah satunya pada kota Malang yang telah mengalami penambahan jumlah penduduk dan mengalami peningkatan pembangunan

akan perumahan untuk memenuhi kebutuhan akan hunian hingga 1,58% pada tahun 2016 (Surya Malang, 2016). Secara faktual, terlihat bahwa ternyata dari desain awal rumah yang sudah ada terjadi fenomena perubahan fisik pada rumah perumahan terutama pada ruang dapurnya. Perubahan ini mengindikasikan terjadinya adaptasi karena ketidaksesuaian antara kebutuhan pengguna dengan desain dapur yang sudah ada saat rumah dihuni. Perubahan ini terjadi pula pada Perumahan Villa Bukit Tidar Malang yang merupakan perumahan yang memiliki jumlah tipe 45 terbanyak di kota Malang dimana berdasar observasi awal tipe 45 merupakan tipe terbanyak pada perumahan yang ada di kota Malang Perubahan dapur yang mengindikasikan ketidaksesuaian desain dapur dengan kebutuhan pengguna bertentangan dengan teori ruang dapur yang merupakan ruang dengan kebutuhan akan kesesuaian pengguna yang tinggi karena kegiatan di dalamnya yang termasuk dalam kategori kerja berat dan memiliki intensitas penggunaan yang terlama yaitu 8 jam per hari disbanding ruang lainnya (Soewarno, 2001). Kajian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat perubahan yang terjadi dan faktor kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi dari desain sebelumnya untuk menjadi pertimbangan dalam perancangan desain dapur rumah perumahan selanjutnya. 2. Metode Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Analisis kualitatif digunakan dengan menunjukkan berupa kata-kata dan gambar dari data sekunder yaitu data literature dan data primer berupa hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Hal pertama yang dilakukan adalah analisis dari tiap masing-masing sampel untuk mengetahui aspek dapur yang mengalami perubahan. Aspek dapur dibatasi dalam 4 aspek yaitu tata letak dapur terhadap rumah, zonasi fungsi, dimensi dan elemen fisik. 4 aspek tersebut ditentukan berdasarkan observasi awal dapur perumahan dan studi literature terdahulu. Kemudian data disajikan secara kuantitatif untuk memudahkan mencari tahu aspek dapur yang paling banyak berubah. Selanjutnya dengan cara wawancara, dicari tahu kebutuhan pengguna apa saja yang menjadi penyebab terjadinya perubahan dari dapur hunian. Kebutuhan pengguna dibatasi pada 6 aspek yang menjadi variabel bebas yang didapatkan dari observasi awal dan studi terdahulu. 6 aspek tersebut adalah budaya (kebiasaan), aktivitas dapur, kenyamanan indrawi, aktivitas lain, intensitas memasak, dan ergonomi tubuh. Selanjutnya dirumuskan rekomendasi dari tiap permasalahan yang muncul menyesuaikan dengan faktor kebutuhan pengguna yang belum terpenuhi. Sampel penelitian dipilih dengan teknik purposive sampling dimana kriteria yang dipilih adalah rumah dengan kriteria perubahan tingkat tinggi dimana dapur dibangun ulang dari desain sebelumnya, kriteria selanjutnya adalah rumah berfungsi sebagai hunian keluarga, memiliki intensitas memasak 2-3 kali sehari dan memiliki anggota keluarga 4-6 orang. Hingga kemudian terpilihlan 12 sampel 3. Hasil dan Pembahasan Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu dilakukan observasi dan pencarian data rumah perumahan tipe 45 pada perumahan Vila Bukit Tidar untuk nantinya dilakukan perbandingan dengan kondisi eksisting dapur sekarang

Letak dapur terhadap rumah Tabel 1. Kondisi Eksisting Awal Rumah Perumahan Tipe 45 Tipe 45/84 Tipe 45/105 Denah dapur Letak dapur terhadap rumah Denah dapur Selanjutnya untuk kebutuhan analisis, dilakukan observasi dan dokumentasi pada kondisi eksisting dapur sekarang untuk dilihat bagaimana perubahan yang terjadi pada dapur hunian masing-masing sampel. Perubahan ditunjukkan pada letak dapur terhadap rumah melalui denah rumah dan kondisi dapur melalui denah dapur. Tabel 2. Kondisi Eksisting Sekarang Rumah Perumahan Tipe 45 Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6 Sampel 7 Sampel 8 Sampel 9

Sampel 10 Sampel 11 Sampel 12 Berikut adalah data kondisi eksisting salah satu sampel (sampel 3) yang digunakan untuk proses analisis selanjutnya. Data observasi sampel dilengkapi dengan data pengguna dan dokumentasi dapur untuk mendukung dan memperkuat proses analisis. Tabel 3. Data Kondisi Eksisting Sampel 3 Data Sampel Nama: Bu Munawaroh Pekerjaan : Ibu rumah tangga Anggota Keluarga: 5 orang Intensitas memasak dalam sehari : 3 kali Letak Dapur Terhadap Rumah Denah Dapur E A C D B Eksisting awal Eksisting sekarang Dapur eksisting awal Dapur eksisting sekarang Dokumentasi Dapur A B C D E Selanjutnya untuk menjawab rumusan masalah tentang bagaimana tingkat perubahan yang terjadi pada tiap sampel dapur dilakukan analisis dengan membandingkan antara kondisi awal rumah perumahan dengan kondisi eksisting sekarang. Analisis dilakukan dengan membandingkan kondisi dapur dilihat dari aspek tata letak dapur terhadap rumah, zonasi fungsi di dalam dapur, dimensi dapur dan elemen fisik pada dapur. Sedangkan untuk menjawab rumusan masalah tentang faktor kebutuhan yang menjadi penyebab perubahan, dilakukan wawancara dan observasi. Berikut merupakan contoh analisis perubahan yang dilakukan pada sampel yang sama (sampel 3).

Tabel 4. Analisis Perubahan Dapur Sampel 3 Aspek Perubahan Gambaran Perubahan Temuan Tata Letak Dapur mengalami perubahan letak ke area belakang karena bau dari dapur saat aktivitas memasak mengganggu fungsi ruang lainnya. Penghuni juga merasa dapur pada kondisi eksisting awal dapat terlihat langsung dari ruang tamu sehingga dipindahkan ke area yang lebih privat karena kebiasaan pengguna untuk meletakkan dapur jauh dari area yang memungkinkan orang diluar anggota keluarga untuk melihat. Zonasi Fungsi Tata letak awal Tata letak eksisting sekarang Dapur mengalami perubahan letak berupa relokasi secara keseluruhan ke area belakang hunian Zonasi fungsi awal Melakukan Persiapan Mengambil/meyimpan bahan makanan/peralatan Memasak Mencuci bahan dan peralatan Makan/MenyajikanMak Zonasi fungsi eksisting sekarang Penambahan luas area persiapan dilakukan dengan menambah dimensi panjang meja dapur. Penambahan dilakukan karena kebutuhan untuk melakukan aktivitas persiapan dengan area yang luas karena banyaknya bahan dan peralatan yang digunakan. Kebutuhan aktivitas persiapan dengan dimensi yang luas telah dilakukan namun pengguna belum mempertimbangkan kebutuhan pengguna untuk melakukan persiapan sembari melakukan aktivitas lain yaitu duduk karena proses yang lama sehingga area persiapan yang telah ditambahkan tidak sering digunakan, penghuni malah lebih sering melakukan persiapan di lantai dan menggunakan area meja persiapan sebagai tempat untuk menyajikan makanan yang sudah jadi.

Dilakukan perubahan jenis sink dari jenis sink tunggal menjadi sink tunggal dengan pengering. Perubahan dilakukan karena kebutuhan pengguna untuk aktivitas mengeringkan bahan / peralatan setelah dicuci. Dilakukan penambahan luas area penyimpanan berupa kabinet atas dan bawah meja dapur dan adanya perabot berupa lemari besar. Area penyimpanan yang ditambahkan cukup banyak karena kebutuhan pengguna untuk menyimpan semua bahan dan peralatan termasuk peralatan yang digunakan untuk acara sosial / keagamaan seperti slametan yang berukuran cukup besar karena kapasitasnya. Dapur mengalami pertambahan dimensi pada panjang meja karena bentuk meja yang berubah dari I menjadi L. Elemen Fisik Bentuk I meja dapur berubah menjadi L. Tidak terdapat penambahan bukaan. Ketinggian area masak direndahkan agar pengguna dapat melakukan aktivits memasak dengan duduk pada kursi yang ketinggiannya sudah disesuaikan dengan meja dapur kompor. Bentuk meja yang berubah dan penambahan perabot penyimpanan mengakibatkan pertambahan luas ruang dari kondisi awal. Bentuk meja berubah karena kebutuhan akan area meja persiapan dan perubahan jenis sink yang lebih panjang. Meskipun pada akhirnya meja persiapan lebih banyak digunakan untuk menyajikan makanan yang sudah jadi dan persiapan lebih sering dilakukan di lantai Tidak terdapatnya bukaan mengakibatkan harus dibukanya pintu utama saat memasak masakan yang memiliki bau yang kuat. 3.1. Tingkat Perubahan Dapur Dari hasil analisis perubahan dapat dilakukan tabulasi tingkat perubahan dari ke 12 sampel pada ke 4 aspek yang diteliti dan pendataan temuan dari hasil wawancara terkait kebutuhan pengguna pada dapur.

Tabel 5. Hasil Analisis Tingkat Perubahan Tiap Aspek Dapur Jenis Perubahan Sampel berubah Temuan Relokasi Keseluruhan Dapur berpindah secara keseluruhan dan area dapur awal telah beralih menjadi fungsi ruang lain Area Persiapan Dapur mengalami penambahan dimensi atau luas untuk kebutuhan area persiapan Area Cuci Dapur mengalami perubahan jenis sink dari sink awal dari pihak developer perumahan Area Masak Dapur mengalami perubahan dimensi meja dapur atau luas ruang untuk kebutuhan area masak Area Penyimpanan Dapur mengalami penambahan luas area untuk kebutuhan penyimpanan Luas Ruang Dapur mengalami penambahan atau pengurangan ruang secara dimensi Meja Dapur Dapur mengalami perubahan sehingga berbeda panjang atau lebar dari kondisi meja awal Bentuk Meja Dapur Dapur mengalami perubahan sehingga berbeda bentuk dari bentuk dapur awal yaitu I (Single Line) Bukaan Dapur mengalami penambahan bukaan pada dinding atau atap S1 ; S2 ; S3 ; S4 ; S5 ; S6 ; S7 ;S8 ; S9 ; S10 ; S11 ; S12 S1 ; S2 ; S3 ; S4 ; S6 ; S8 ; S11; S12 S3 ; S4 ; S6 ; S7 ; S8 ; S9 ; S10 ; S11 Tata Letak Fungsi Dari semua sampel memindahkan area dapur secara keseluruhan ke area belakang rumah yang semula merupakan ruang luar yang berupa taman menjadi ruang dalam berupa dapur Sampel menambah area persiapan berupa perubahan dimensi meja dapur, penambahan perabot berupa meja dan kursi atau penggunaan meja makan sebagai area persiapan Sampel merubah sink yang awalnya berjenis sink single basin menjadi single basin dengan area kering atau double basin S2 ; S4 ; S9 ; S12 Perubahan area masak dilakukan dengan penambahan dimensi meja dapur, perubahan ketinggian meja dapur dan penambahan luas ruang. S1 ; S2 ; S3 ; S4 ; S5 ; S6 ; S7 ;S8 ; S9 ; S10 ; S11 ; S12 S1 ; S2 ; S3 ; S4 ; S5 ; S6 ; S7 ;S8 ; S9 ; S10 ; S11 ; S12 S2 ; S3 ; S4 ; S5 ; S6 ; S7 ;S8 ; S9 ; S10 ; S11 ; S12 S3 ; S4 ; S6 ; S7 ; S8 ; S10; S11 S12 S1 ; S2 ; S3 ; S4 ; S5 ; S6 ; S7 ; S8 ; S10 Elemen Fisik Perubahan area penyimpanan dilakukan dengan penambahan perabot diluar area dapur eksisting. Perluasan luas ruang sebagian besar dilakukan dengan melakukan relokasi ke area taman belakang yang semula ruang luar menjadi ruang dalam. Perubahan dimensi meja berupa penambahan dimensi eksisting dan penambahan meja di area berbeda. Perubahan dimensi meja mengakibatkan bentuk meja dari single line menjadi bentuk L atau single line dengan jumlah 2. Seluruh 10 sampel merubah dapurnya dari single line (I) menjadi dapur L. Bukaan berupa jendela, pintu atau bukaan atap. Bukaan yang dibuat, mendukung proses pencahayaan dan penghawaan alami. Untuk memudahkan melihat aspek dapur yang paling banyak dan paling sedikit mengalami perubahan, dibuatlah diagram untuk melihat hasil dengan prosentase. Berikut merupakan diagram tingkat perubahan dilihat pada seluruh aspek dapur yang diamati

Prosentase Perubahan 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Tata Letak 33% 33% 67% 67% Area Persiapan Perubahan Dapur Hunian 67% 33% Area Cuci Area Masak Area Penyimpanan Ruang Gambar 1. Perubahan Dapur Hunian 8% 92% Meja 33% 67% Bentuk Meja Tata Letak Zonasi Fungsi Elemen Fisik Aspek Dapur Perubahan Tidak ada perubahan 25% 75% Bukaan Dapat dilihat pada diagram, aspek dapur yang mengalami perubahan yang berarti seluruh sampel melakukan perubahan pada aspek tersebut adalah aspek tata letak dapur terhadap rumah, penambahan area penyimpanan dan dimensi ruang. Hal ini menunjukkan ketiga aspek tersebut merupakan aspek yang paling tidak sesuai dengan pengguna pada desain sebelumnya. 3.2. Faktor Kebutuhan Pengguna Penyebab Perubahan Setelah mengetahui tingkat perubahan yang terjadi dilakukan analisis pada hasil observasi dan wawancara terkait faktor kebutuhan pengguna apa saja yang menjadi penyebab terjadinya perubahan tersebut. Berikut merupakan tabulasi hasil faktor kebutuhan dan temuan dari setiap aspek dapur yang mengalami perubahan. Tabel 6. Hasil Analisis Faktor Kebutuhan Pengguna Penyebab Perubahan Faktor Aspek Sub Aspek Kebutuhan Temuan Perubahan Perubahan Penyebab Perubahan Tata Letak Zonasi fungsi Relokasi keseluruha n Area persiapan Budaya (kebiasaan) Aktivitas dapur Aktivitas lain Kenyamanan indrawi Aktivitas lain Aktivitas dapur Ergonomi tubuh Intensitas memasak Pengguna dominan memilih untuk meletakkan dapurnya pada area belakang atau area paling privat dirumahnya. Hal ini disebabkan karena keinginan pengguna untuk menjaga privasi dapur dari orang luar selain anggota keluarga selain itu juga karena faktor keinginan pengguna untuk merasa nyaman, kemungkinan beraktivitas lain dan keinginan akan area yang mendukung dari aspek pencahayaan dan penghawaan alami. Pengguna membutuhkan area persiapan yang terkhusus dan tidak bercampur dengan fungsi ruang lainnya. Area persiapan yang nyaman dengan dimensi yang sesuai, mewadahi saat intensitas memasak tinggi dan memungkinkan melakukan aktivitas lain saat melakukan persipan

Prosentase faktor kebutuhan pengguna Elemen Fisik Area cuci Aktivitas dapur Pengguna tidak hanya membutuhkan area untuk cuci saja namun juga area untuk mengeringkan sehingga diperlukan jenis sink yang bisa menunjang kedua aktivitas tersebut Area masak Aktivitas dapur Intensitas masak Pengguna membutuhkan area khusus yang dapat menampung seluruh alat yang menunjang aktivitas masak sepeti kompor dan microwave serta mewadahi Area penyimpan an ruang meja dapur Bentuk meja dapur Bukaan saat intensitas memasak tinggi Aktivitas dapur Pengguna memerlukan area penyimpanan yang menyesuaikan dengan jumlah peralatan dan bahan yang digunakan. Aktivitas dapur Penambahan luas ruang dapur mempertimbangkan Budaya kebutuhan aksesibilitas saat perpindahan aktivitas (kebiasaan) masak, kebutuhan mewadahi perabot yang ada, Ergonomi tubuh Intensitas memasak kebiasaan masyarakat Indonesia memiliki dapur yang luas dan kebutuhan dapur yang dapat mewadahi saat intensitas tinggi (slametan, dll) Aktivitas dapur Tinggi, lebar dan panjang meja dapur perlu Ergonomi tubuh menyesuaikan dengan ergonomi tubuh masyarakat Indonesia umumnya dan menyesuaikan karakteristik aktivitas memasak masakan Indonesia Aktivitas dapur Bentuk meja dapur perlu menyesuaikan dengan aktivitas yang terjadi di dalamnya karena mayoritas sampel masih Kenyamanan merubah bentuk dapurnya yang semula (tipe I). Perlu Indrawi adanya bukaan yang memenuhi penghawaan & pencahayaan alami Untuk memudahkan melihat faktor kebutuhan apa yang paling banyak dan paling sedikit menjadi penyebab terjadinya perubahan dibuatlah diagram untuk melihat hasil dengan prosentase. 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 17% 17% 22% 44% Tata Letak Faktor Kebutuhan Pengguna Penyebab Perubahan 13% 37% 19% 31% Area Persiapan 33% 67% Area Cuci Area Masak Area Penyimpanan 9% 12% 29% 50% 29% Ruang 71% 18% 27% 55% Meja Bentuk Meja Tata Letak Zonasi Fungsi Elemen Aspek Dapur Budaya (Kebiasaan) Aktivitas Dapur Kenyamanan Indrawi Ergonomi Tubuh Aktivitas lain Intensitas Memasak Gambar 2. Faktor Kebutuhan Pengguna Penyebab Perubahan Dari diagram dapat dilihat bahwa pada aspek tata letak, faktor kebutuhan pengguna yang paling mempengaruhi terjadinya perubahan adalah budaya (kebiasaan) pengguna, pada aspek zonasi fungsi dan aspek dimensi yang paling mempengaruhi adalah faktor aktivitas dapur dan pada aspek elemen fisik yang paling mempengaruhi adalah kenyaman indrawi dan aktivitas dapur. Bukaan

4. Kesimpulan Pengguna dapur pada perumahan Vila Bukit Tidar Malang terkhusus pada tipe 45 sebagian besar telah melakukan perubahan pada konsep dapurnya secara signifikan. Dapat dilihat pada hasil prosentase tingkat perubahan dimana seluruh sub aspek mengalami perubahan lebih dari 50% kecuali sub aspek penambahan area masak yaitu 33%. 3 sub aspek yaitu perubahan tata letak, penambahan area penyimpanan dan penambahan luas area dapur dialami pada seluruh sampel yang berarti prosentas perubahan. Untuk faktor kebutuhan pengguna yang menjadi penyebab perubahan ditemukan bahwa pada aspek tata letak, faktor kebutuhan pengguna yang paling mempengaruhi terjadinya perubahan adalah budaya (kebiasaan) pengguna, pada aspek zonasi fungsi dan aspek dimensi yang paling mempengaruhi adalah faktor aktivitas dapur dan pada aspek elemen fisik yang paling mempengaruhi adalah faktor kenyaman indrawi dan aktivitas dapur. Dari hal tersebut, diperlukan adanya pengkajian ulang pada desain dapur perumahan yang mempertimbangkan faktor kebutuhan pengguna sehingga akan meminimalisir terjadinya perubahan. Daftar Pustaka Soewarno, A. (2001). Dapur Rumah Tinggal Yang Ergonomis Bagi Penghuninya. 81-92.