DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman ISSN (Online):

dokumen-dokumen yang mirip
Ferdian Assiddiq, Sutopo.

PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS LAYANAN DAN CERITA KE CERITA TERHADAP LOYALITAS MEREK KARYA ILMIAH

ANALISIS PENGARUH WORD of MOUTH, PERSEPSI HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP PERPINDAHAN MEREK SEPEDA MOTOR BEBEK YAMAHA KE HONDA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. adalah keputusan pembelian sepeda motor yamaha (Y)

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH KETEPATAN WAKTU, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PADA PERUSAHAAN PERCETAKAN CV.

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN MEREK SPAREPART HONDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA TOKO SPAREPART PAKDE MIEJLING MOTOR NGANJUK

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Survei kepada Konsumen Kendaraan Merek Toyota di Univeritas Brawijaya Malang)

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR SUZUKI DI KOTA SEMARANG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN PADA SALWA HOUSE KAFE

ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (Surve pada Cafe Kedai Mat Moen di Boyolali)

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KECAP CAP SAWI (STUDI KASUS MASYARAKAT KENDAL DOYONG NGADILUWIH)

Pengaruh Harga, Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Toko Buku Gramedia Pandanaran Semarang

PENGARUH KUALITAS PRODUK, WORD OF MOUTH, DAN BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR BEKAS HONDA BEAT PADA DEALER YAN MOTOR KOTA SOLOK

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH

BAB II. Tinjauan Pustaka. produk ke produk lain tapi dari kategori yang sama (Sarvat Afzal et al, 2013). Terdapat

PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

ANALISIS PENGARUH PROMOSI DAN INOVASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BATIK BUNGO PADA RUMAH BATIK VINTO MUARA BUNGO

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Lokasi dalam penelitian ini adalah Arena Futsal Score Purwokerto

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMILIH MOTOR MERK HONDA (STUDI KASUS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

ANALISIS PENGARUH HARGA KOMPETITIF,FASILITAS DAN KETERSEDIAAN PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA KONSUMEN SALON MOBIL AUTOWAX SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA JUAL BELI MOBIL UD

ANALISIS PENGARUH DESAIN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG. (Studi Pada Mahasiswa FEB UMS)

Fevri Setya Nugroho D2D ABSTRACT

PENGARUH CITRA MEREK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG DI YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA DI KOTA BEKASI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. per bulan. Dengan demikian diharapkan dapat mengetahui gambaran yang

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan kerangka pemikiran dan tujuan penelitian di atas, maka

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Nokia di Kota Denpasar

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN TRAVEL JOGLOSEMAR (Studi kasus pada Para Pengguna Jasa Travel Joglosemar Yogyakarta)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN LOKASI LAY OUT BARANG DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PASAR SWALAYAN LUWES BOYOLALI

DWI RAHMAWATI PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

PENGARUH HARGA, DESAIN PRODUK, DAN KESADARAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI PADA DEALER ARIES PUTRA GADING PRAMBON NGANJUK TAHUN 2014)

PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN, DAN KEPERCAYAAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI CAFE HARMONY WARUJAYENG

ANALISIS PENGARUH LOKASI, PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI MOM MILK PABELAN

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: HAMBAR PUJO UTOMO B

PENENTUAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MOBIL

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL STUDI MANAJEMEN & ORGANISASI Vol. 10, No. 2, Juli, Thn 2013, Hal

PENGARUH DIMENSI EKUITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA MEREK AZWA PERFUME DI KOTA PADANG ABSTRACT

Prosid i ng SNATIF K e - 4 Tahun ISBN:

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA DI KABUPATEN PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN. akan pembeli yang ingin membeli HandPhone, Sehingga dalam setiap harinya Visitel

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, digunakan jenis penelitian explanatory research dengan

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI DAN TRAINING TERHADAP KINERJA PEGAWAI PLN CABANG SOLO

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KERAGAMAN PRODUK, DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN HD MARKET PRAMBON NGANJUK TAHUN 2015 SKRIPSI

PENGARUH KESADARAN MEREK, ASOSIASI MEREK, CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA SPORT DI CV

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Customer Value dan Brand Image terhadap Customer Loyalty Nasabah

Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93

PENGARUH EKUITAS MEREK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MATIC HONDA VARIO

ANALISIS PENGARUH PRODUK, PROMOSI, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT HERBAL UD. TAZAKKA SUKOHARJO

ANALISIS PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP EKUITAS MEREK KOPI BERONTOSENO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI MEDIASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, BRAND IMAGE, DAN HARGA TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN

Krisna Harimurti, Sugiarto 1

BAB III METODE PENELITIAN

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar

Oleh : Dwi Astuti 1. Universitas PGRI Yogyakarta Kata Kunci: Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, Harga, Kepuasan Konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL KEMASAN (Studi Kasus Desa Tohudan, Colomadu Karanganyar)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

PENERAPAN GREEN MARKETING MELALUI DESAIN PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP BRAND IMAGE DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Brand Equity. terhadap Keputusan Pembelian di Waroeng Makan Spesial Sambal Tembalang, Semarang

ISSN : e-proceeding of Applied Science : Vol.3, No.2 Agustus 2017 Page 399

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MEREK, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MINUMAN TEH 2 DAUN DI PLAZA MULIA SAMARINDA

Bisma, Vol 1. No. 10, Februari 2017 PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BISNIS PADA PT BANK PANIN, Tbk. CABANG UTAMA PONTIANAK

Grace Mandasari Suharyono Sunarti Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

Oleh : Nur Baety Isnaeny Manajemen ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi

Transkripsi:

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 1-11 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr ISSN (Online): 2337-3792 ANALISIS PENGARUH WORD of MOUTH, PERSEPSI HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP PERPINDAHAN MEREK SEPEDA MOTOR BEBEK YAMAHA KE HONDA (Studi Kasus pada Masyarakat Semarang) Muhammad Andie Hakim, Sutopo 1 andiehakim22@gmail.com Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang, Semarang 50239, Phone: +622476486851 ABSTRACT Of the total sales of Yamaha motorcycles between 2012 and 2014 decreased, on the other hand Honda motorcycles increased, and other motorcycle brands tend to stagnate. Thus this study aims to examine and analyze the effect of word of mouth, perception of price and quality of products, on brand switching decision motorcycle Yamaha to Honda. This study uses three independent variables, word of mouth (X1), the perception of price (X2), product quality (X3) and brand switching decision as the dependent variable. The population used in this study is that consumers who have used the product Yamaha motorcycle and decided to move to the Honda motorcycle products. This research method using purposive sampling technique, which the researchers focused on respondents who had previously used Yamaha motorcycle and decided to switch to a Honda motorcycle. Used as a sample of 100 respondents. Data obtained from a questionnaire which is then processed and analyzed using multiple regression analysis through SPSS. The results showed that word of mouth has a positive effect on brand switching decision, the perception of the price has a negative influence on brand switching decisions, and product quality has a positive influence on brand switching decision. Keywords: Word of Mouth, Perceptions of Price, Quality Product, Brand Switching PENDAHULUAN Pada hakikatnya manusia memiliki kebutuhan yang tak terbatas baik yang bersifat jasmani ataupun rohani yang harus terpenuhi. Dalam memenuhi kebutuhannya biasanya manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: keluarga, teman kerja, media sosial dan lain-lain sehingga membuat kebutuhan itu menjadi keinginan. Keinginan merupakan hal lebih spesifik dan terperinci dalam memenuhi kebutuhannya. Setelah menentukan keinginannya maka selanjutnya adalah membuat permintaan. Kebutuhan manusia yang semakin bervariasi dan beragam di era moderen ini menciptakan suatu gejala bahwa produsen harus menciptakan suatu produk yang tidak hanya mengandalkan kualitas namun juga memiliki nilai tambah (added value) untuk mendapatkan kepuasan pelanggan. sandang, pangan, dan papan manusia juga memiliki kebutuhan lain, seperti transportasi. Transportasi merupakan kebutuhan yang tidak kalah penting dalam kehidupan manusia. Transportasi digunakan manusia untuk melakukan mobilitas atau perpindahan dengan cepat. Salah satu jenis alat transportasi yang sering digunakan adalah sepeda motor dikarenakan praktis dan murah. Sehingga membuat permintaan akan sepeda motor dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen terhadap sepeda motor, maka membuat persaingan juga meningkat di kalangan para produsen sepeda motor. Mereka berlomba- 1 Corresponding author

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 2 lomba ingin menjadi pemimpin pasar (market leader). Tingginya tingkat persaingan dalam industri transportasi/otomotif telah mendorong pasar untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam menghasilkan produk dan juga pendekatan pemasarannya. Sehingga produk sepeda motor yang ditawarkan oleh produsen bermacam-macam, seperti jenis, bentuk/desain dan harga untuk menarik minat konsumen. Dalam kompetisi pasar yang sangat kompetitif ini dan didukung dengan banyaknya konsumen yang dihadapkan dengan berbagai pilihan sepeda montor maka produsen perlu melakukan berbagai macam langkah untuk mempertahankan dan meningkatkan loyalitas merek yang sudah dibangun agar konsumen tidak berpindah merek. Brand switching bahavior adalah perilaku perpindahan merek yang dilakukan oleh konsumen karena alasan-alasan tertentu atau dapat diartikan juga sebagai kerentanaan konsumen untuk berpindah ke merek lain (Dharmmnesta, 2009). Perilaku perpi ndahan merek ( brand switching) merupakan fenomena yang kompleks dapat terjadi karena adanya pengaruh lingkungan, terdapatnya penawaran produk sejenis yang lebih murah atau dapat juga terjadi karena ditemukannya masalah pada produk yang dibeli. Selain itu, perilaku perpindahan merek ( Brand switching) juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti perilaku, persaingan, dan waktu (Srinivasan, 2001). Dalam beberapa penelitian faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perpindahan merek adalah word of mouth, persepsi harga dan kualitas produk. Menurut M. Firman Perdana dan Dian Ari Nugroho (2011) dalam penelitiannya tentang pengaruh word of mouth, ketidakpuasan, fitur produk dan gaya hidup terhadap keputusan perpidahan merek menunjukkan bahwa variabel word of mouth, ketidakpuasan, fitur produk, dan gaya hidup memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. Menurut Rindiet Akbar Wibawanto (2012) dalam penelitiannya tentang pengaruh rendahnya tingkat kepuasan konsumen, harga dan celebrity endorser terhadap keputusan perpindahan merek menunjukkan bahwa harga berpengaruh positif terhadap keputusan perpindahan merek. Menurut Singgih Prastya (2013) dalam penelitiannya tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan merek menunjukkan bahwa kualitas produk memiliki arah koefisien yang bertanda positif terhadap perpindahan merek Tabel 1.1 Data Produksi dan Penjualan Sepeda Motor Tahun 2012-2014 Tahun Data Produksi (dlm unit) Data Penjualan (dlm unit) 2012 7.079.721 7.064.457 2013 7.736.295 7.743.879 2014 7.926.104 7.867.195 Sumber: http://www.aisi.or.id/ Dari tabel di atas menunjukkan adanya peningkatan produksi dan penjualan sepeda motor di Indonesia dari berbagai merek dan jenis. Tabel 2 Data Penjualan Sepeda Motor Tahun 2012-2014 Produsen Data Penjualan Tahun 2012 (dlm unit) Data Penjualan Tahun 2013 (dlm unit) Data Penjualan Tahun 2014 (dlm unit) Honda 4.092.693 4.696.999 5.051.100 Yamaha 2.430.924 2.492.596 2.371.082 Suzuki 401.137 393.803 275.067 Kawasaki 131.651 151.703 165.371 Lain-lain 8.052 8.778 9.575 Jumlah 7.064.457 7.743.879 7.867.195 Sumber: http://www.aisi.or.id/ Dilihat dari tabel 2 di atas dapat disimpulkan bahwa produsen sepeda motor Honda dari tahun ketahun mengalami peningkatan penjualan dari 4.092.693 unit pada tahun 2012 meningkat menjadi 4.696.999 unit pada tahun 2013 dan ditahun 2014 penjualan sepeda montor Honda meningkat hingga mencapai 5.051.100 unit, produsen sepeda motor Yamaha pada tahun 2012 menjual 2.433.924 unit dan meningkat ditahun 2013 sebanyak 2.492.596 unit tetapi ditahun 2014 2

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 3 produsen sepeda motor Yamaha mengalami penurunan penjualan menjadi 2.371.082 unit, produsen sepeda motor Suzuki pada tahun 2012 menjual 461.137 unit dan meningkat ditahun 2013 menjadi 393.803 unit tatapi pada tahun 2014 produsen sepeda motor Suzuki mengalami penurunan penjualan menjadi 275.067 unit, sedangkan produsen sepeda motor Kawasaki pada tahun 2012 menjual 131.657 unit dan pada tahun 2013 penjualannya meningkat menjadi 151.703 unit dan pada tahun 2014 meningkat juga sebanyak 165.371 unit. Tabel 3 Daftar Sepeda Motor Terlaris Semester I 2014 No Merek dan Tipe Jumlah (dalam unit) 1 Honda New Supra X 125 195.921 2 Yamaha Jupiter MX 163.886 3 Honda New Absolute Revo 158.764 4 Suzuki Satria FU 150 158.273 5 Yamaha Vega RR 108.883 Sumber: http://www.aisi.or.id/ Dari semua jenis produk yang dijual pada semester 1 tahun 2014 khususnya sepeda motor jenis bebek produsen sepeda motor Honda memimpin dengan terjualnya 195.921 unit dan 158.764 unit produknya atas mereknya, yaitu: Honda New Supra X125 dan Honda New Absolute Revo pada masing-masing berada di posis pertama dan ketiga mengungguli pesaingnya yang berasal dari Yamaha dan Suzuki dengan penjualan sebanyak 163.886 unit dan 108.883 atas merek Yamaha Jupiter MX diposisi kedua dan diposisi kelima dengan Yamaha Vega RR sedangkan Suzuki dengan Suzuki Satria FU-nya yang terjual 158.273 diposisi keempat. Berdasarkan permasalahan yang terjadi, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang word of mouth, persepsi harga, dan kualitas produk dapat mempengaruhi perpindahan merek dan dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh word of mouth terhadap perpindahan merek? 2. Bagaimana pengaruh persepsi harga terhadap perpindahan merek? 3. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap perpindahan merek? Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, berikut beberapa tujuan yang ingin dicapaidalam penelitian ini: 1. Untuk menganalisa pengaruh word of mouth terhadap perpindahan merek. 2. Untuk menganalisa pengaruh persepsi harga terhadap perpindahan merek. 3. Untuk menganalisa pengaruh kualitas produk terhadap perpindahan merek. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Pemasaran Menurut Kotler & Armstrong (2008:6) menyatakan bahwa pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan yang bertujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalan. Dan Assauri (2008) mengemukakan bahwa pemasaran adalah kegitan yang dilakukan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Sedangkan Fandy Tjiptono (2008:5) mengungkapkan bahwa pemasaran adalah fungsi yang memiliki kontak yang paling besar dengan lingkungan eksternal perusahaan tetapi perusahaan memilki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternalnya. Merek Merek ( brand) adalah suatu nama, istilah tanda, lambang, desain atau gabungan dari semuanya yang diharapkan dapat mengidentifikasikan barang atau jasa dari penjual untuk membedakan produknya dengan produk milik pesaing (Kotler, 1998). Sedangkan Aaker (1997) memandang merek sebagai nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti logo, cap, atau kemasan) dengan maksud membedakan barang atau jasa yang dijual dari penjual atau kelompok penjual dengan barang atau jasa yang sama.

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 4 Perpindahan Merek Menurut Chatrin dan Karlina (2006) brand switching adalah perilaku konsumen untuk berganti dari merek produk yang biasa dikonsumsi dengan merek lain. Sedangkan menurut Keaveney (1995) brand switching adalah perilaku perpindahan merek yang dilakukan oleh konsumen atau dapat diartikan juga sebagai suatu kerentanan konsumen untuk berpindah ke merek lain. Word of Mouth Menurut Kotler (2008) Word of Mouth atau sering disingkat WOM adalah suatu komunikasi personal tentang suatu produk diantara pembeli dan orang-orang disekitarnya. Sedangkan Mowen dan Minor (2002) WOM merupakan komunikasi dari mulut ke mulut yang mengacu pada pertukaran komentar, pemikiran, atau ide-ide diantara dua konsumen atau lebih,yang tak satupun informasinya merupakan sumber pemasaran. Penelitian yang dilakukan Nurulia Khairani (2011) menjelaskan bahwa adanya hubungan positif dan signifikan antara word of mouth terhadap perpindahan merek. H1: Semakin tinggi word of mouth pada suatu produk, maka semakin tinggi tingkat perpindahan merek Persepsi Harga Menurut Kotler dan Amstrong (1997:362) harga merupakan jumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk, atau jumlah nilai yang konsumen pertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk. Sedangkan menurut Monroe (1990) harga merupakan salah satu isyarat yang digunakan konsumen dalam proses persepsi, dimana harga akan mempengaruhi penilaian konsumen tentang suatu produk. Penelitian yang dilakukan Edho Ferjuangga Putra (2011) menjelaskan bahwa adanya hubungan positif dan signifikan antara persepsi harga terhadap perpindahan merek. H2: Semakin tinggi persepsi harga pada suatu produk, maka semakin tinggi tingkat perpindahan merek Kualitas Produk Menurut Kotler (2009) ku alitas produk adalah jaminan terbaik atas loyalitas pelanggan, pertahanan terkuat menghadapi persaingan luar negeri dan satu-satunya jalan untuk mempertahankan pertumbuhan dan penghasilan. Penelitian yang dilakukan Singgih Prastya (2013) menjelaskan bahwa adanya hubungan positif dan signifikan antara kualitas produk terhadap perpindahan merek. H3: Semakin tinggi kualitas produk suatu produk, maka semakin tinggi tingkat perpindahan merek Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Word of Mouth

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 5 H1 H2 H3 Sumber: Dikembangkan oleh peneliti (2015) METODE PENELITIAN Variabel Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan 3 variabel bebas dan 1 variabel terikat. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah word of mouth (X 1 ), persepsi harga (X 2 ) dan kualitas produk (X 3 ). Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Pada penelitian in yang menjadi variabel terikat adalah perpindahan merek (Y) Penentuan Sampel Sample menurut Sugiyono (2001) merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangakan menurut Ferdinand (2006:189) sampel adalah subset dari populasi yang terdiri dari beberapa anggota. Subset di ambil karena tidak memungkinkan untuk meneliti seluruh anggota populasi, maka dari itu untuk mempermudah penelitian perwakilan populasi harus dibentuk. Dalam penelitian ini menggunakan sampel yaitu masyarakat Kota Semarang secara umum yang telah menggunakan produk sepeda motor Yamaha kemudian beralih ke sepeda motor Honda. Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah dengan non probability sampling yaitu teknik sampling yang secara khusus tidak memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dijadikan sampel. Teknik purposive sampling akan digunakan dalam pengambilan responden dengan tujuan untuk memperolah responden yang merupakan konsumen dari sepeda motor Yamaha yang saat ini beralih ke sepeda motor Honda. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Instrumen 1. Uji Realibilitas Uji realibilitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah variabel tersebut dapat dipercaya atau Realiable untuk dilakukan pada pengujian selanjutnya.

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 6 Tabel 4 Hasil Uji Realibilitas NO Variabel Cronbach s Alpha 1 Word of Mouth 0,711 Standar Realibilitas Keterangan Realibel 2 Persepsi Harga 0,687 Realibel 0,60 3 Kualitas Produk 0,615 Realibel 4 Perpindahan Merek 0,728 realibel Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Cronbach s Alpha dari tiap-tiap variabel semua lebih besar dari 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator dan kuesioner variabel word of mouth, persepsi harga, kulaitas produk dan perpindahan merek semua reliabel dan dapat dipercaya sebagai alay ukur variabel. 2. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk menguji keabsahan dari kuesioner yang digunakan untuk mengukur suatu variabel. Sebuah indikator dikatakan valid jika memiliki nilai korelasi diatas r tabel. Berikut hasil pengolahan data uji validitas yang disajikan pada tabel dibawah ini: Tabel 5 Hasil Uji Validitas Variabel Item r hitung r tabel Keterangan Word of Mouth (X 1 ) Persepsi Harga (X 2 ) Kualitas Produk (X 3 ) Perpindahan Merek (Y) X1.1 0,782 Valid X1.2 0,822 Valid X1.3 0,785 Valid X2.1 0,758 Valid X2.2 0,781 Valid X2.3 0,813 0,1966 Valid X3.1 0,687 Valid X3.2 0,798 Valid X3.3 0.765 Valid Y1 0,768 Valid Y2 0,862 Valid Y3 0,786 Valid Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan sebagai pengukur variabel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki r hitung yang lebih besar dari r tabel (0,1966). Maka dapat disimpulkan bahwa seluruh indikator dinyatakan valid. Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independennya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas menghasilkan grafik normal probability plot yang tampak pada gambar berikut: Gambar 2 Grafik Histogram

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 7 Berdasarkan gambar diatas grafik berbentuk simetris dan tidak condong ke kanan maupun kiri, sehingga dinyatakan datar terdistribusi normal. Gambar 3 Grafik Normal P-Plot Berdasarkan gambar diatas terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribuis normal. 2. Uji Multikolinearitas Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk melihat apakah ada atau tidaknya korelasi antar variabel independen. Uji multikolinearitas dapat dilihat dengan mengidentifikasi nilai tolerance dan nilai Variabel Inflation Factor (VIF). Suatu variabel menunjukkan tidak terjadi adanya gejala multikolinearitas apabila nilai tolerance > 0,100 dan nilai VIF < 10. Berikut tabel hasil uji multikolinearitas sebagai berikut: Tabel 6 Hasil Uji Multikolinearitas Model Tolerance VIF Word of Mouth,874 1,144 Persepsi Harga,798 1,253 Kualitas Produk,906 1,104

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 8 Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil bahwa variabel yang diuji memiliki nilai tolerance > 0,100 dan nilai VIF < 10. Maka data tersebut bebas dari multikolinearitas atau tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresinya. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas ditujukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Suatu model regresi yang baik yaitu model regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Gambar 4 Hasil Uji Heterosledastisitas Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa terdapat titik-titik pada grafik diatas menyebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Maka dapat disimpulkan bahwa model regeresi layak dipakai karena tidak ada heteroskedastisitas pada model regresi. Model dan Uji Hipotesis Tabel 7 Hasil Uji Model Beta T Sig Word of Mouth,256 2,781,007 Persepsi Harga -,201-2,091,039 Kualitas Produk,511 5,654,000 F 13,065 Sig. F,000 R 2,268 1. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel secara simultan dan menguji hipotesis tentang pengaruh antar variabel secara parsial. Berdasarkan tabel 7 tersebut maka diperoleh persamaan regresi linier yang menjelaskan hubungan antar variabel sebagai berikut: Y = 0,256X1-0,201X2 + 0,511X3 2. Uji T Uji t menjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individu mampu menerangkan variabel dependennya. Suatu variabel independen dikatakan berpengaruh positif apabila nilai t hitung > t tabel dan tingkat signifikansinya < α (0,05). Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa t hitung variabel word of mouth sebesar 2,781, variabel persepsi harga sebesar -2.091 dan variabel kualitas produk sebesar 5,654. Nilai t

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 9 hitung > nilai t table yaitu 0,1966 (α = 0,05). Hasil t tabel diperoleh dari rumus df = n k, dimana n = banyaknya jumlah observasi dan k = banyaknya jumlah variabel (bebas dan terikat yaitu 100 4 = 96. Selain itu jika dilihat dari nilai signifikansinya, variabel word of mouth, persepsi harga dan kualitas produk memiliki nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,007, 0,039 dan 0,000. Maka dapat disimpulkan bahwa H1dan H3 diterima sedangkan H2 ditolak karena nilai t hitungnya sifatnya negatif. 3. Uji F Uji F pada model penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen ( word of mouth, persepsi harga, dan kualitas produk) yang dimasukkan ke dalam model secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang simultan terhadap variabel dependen (perpindahan merek). Pada tabel 7 diatas uji F model diperoleh nilai F sebesar 13,065 dengan tingkat signifikansinya 0,000. Maka variabel word of mouth, persepsi harga dan kualitas produk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel perpindahan merek. 4. Koefisien Determinasi Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Nilai uji koefisien determinasi (R 2 ) adalah nol sampai 1. Jika nilai uji koefisien determinasi ( R 2 ) mendekati 0 maka kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas begitu juga sebaliknya. Dalam analisis regresi, koefisien determinasi ditunjukkan dangan Adjusted R Square. Pada tabel 7 ditunjukkan nilai R 2 sebesar 0,268. Hal ini menandakan bahwa 26,8% variabel dependen, yaitu word of mouth, persepsi harga dan kualitas produk mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel independen yaitu perpindahan merek. Sedangkan sebesar 73,2 dapat dijelaskan oleh variabel diluar dari variabel dependen penelitian ini. Pembahasan 1. Pengaruh Word of Mouth terhadap Perpindahan Merek Berdasarkan hasil analisis pengujian hipotesis (H 1 ) membuktikan bahwa variabel word of mouth berpengaruh positif terhadap variabel keputusan perpindahan merek dengan nilai 0,256. Sementara itu berdasarkan hasil uji t, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi variabel word of mouth (X1) sebesar 0,007 dibawah r tabel (0,05). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Khairani (2011) yang menjelaskan bahwa adanya hubungan positif dan sigifikan antara word of mouth terhadap perpindahan merek. 2. Pengaruh Persepsi Harga terhadap Perpindahan Merek Berdasarkan hasil analisis pengujian hipotesis (H 2 ) menunjukkan bahwa variabel persepsi harga mempunyai pengaruh negatif terhadap variabel keputusan perpindahan merek dengan nilai -0,201. Sementara itu berdasarkan hasil uji t, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi variabel harag (X2) sebesar 0,039 dibawah r tabel (0,05). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Tristiana Oktarika (2011) yang menyimpulkan bahwa persepsi harga memiliki pengeruh yang negatif dan signifikan terhadap perpindahan merek. 3. Pengaruh Kualitas Produk terhadap Perpindahan Merek Berdasarkan hasil analisis pengujian hipotsis (H 3 ) membuktikan bahwa variabel kualitas produk berpengaruh positif terhadap variabel keputusan perpindahan merek dengan nilai 0,511. Sementara itu berdasarkan hasil uji t, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi variabel kualitas produk (X3) sebesar 0,000 dibawah r tabel (0,05). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Singgih Prastya (2013) yang menjelaskan bahwa adanya hubungan positif dan signifikan antara kualitas produk terhadap perpindahan merek.

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 10 KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengumpulan data dan analisis data yang telah dilakukan terhadap perpindahan merek dari sepeda motor bebek Yamaha ke Honda melalui variabel dependen word of mouth, persepsi harga dan kualitas produk, maka dapat diuraikan kesimpulan sebagai berikut: 1. Word of Mouth mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap perpindahan merek. 2. Persepsi harga mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap perpindahan merek. 3. Kualitas produk mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap perpindahan merk. Keterbatasan Penelitian ini masih memiliki keterbatasan sebagai berikut: 1. Kurangnya waktu saat penyebaran kuesioner, peneliti memiliki keterbatasan waktu untuk menyebarkan kuesioner selama 2 minggu sehingga responden dari kuesioner kurang beragam dan belum maksimal. 2. Dalam penelitian ini juga terdapat pengujian hipotesis yang tidak mendukung dengan dugaan sementara. Saran Penelitian Mendatang Saran-saran yang dapat diberikan sebagai hasil tindak lanjut dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dalam penelitian selanjutnya dapat ditambahkan indikator lain agar memperkuat variabel independen dan dependen, karena dalam penelitian ini hanya terfokus pada 3 indikator saja. 2. Bagi penelitian selanjutnya dapat ditambahkan variabel lain seperti citra merek agar dapat mengungkapkan variabel lain yang mempengaruhi keputusan perpindahan merek REFERENSI Aaker, David A. 1997. Manajemen Ekuitas Merek: Memanfaatkan Nilai dari Suatu Merek. Jakarta: Spektrum. Arbaniah, Siti. 2010. Studi Customer Loyalty (WOM) Positif pada Bisnis Ritel Pasar Modern. Skripsi S-1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang. Assauri, Soyjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: LPFEUI. Dharmmesta, Basu Swastha. 2009. Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian Konseptual Sebagai Panduan Bagi Peneliti. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol. 14. No.3. h 73-88. Dodson, Joe A., Alice M Tybot dan Brian Strenthal. 1986. Impact of Deal Retraction on Brand Switching. Journal of Marketing Research. ABI/INFOM Archive Complete Fandy Tjiptono. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: C.V Andi Offset Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam H. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. http://www.aisi.or.id/statistic/, diakses pada bulan Agustus 2015 http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top-brand-index-2012, pada bulan Agustus 2015 http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top-brand-index-2013, pada bulan Agustus 2015 diakses diakses

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 11 http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top_brand_index_2014, pada bulan Agustus 2015 diakses Junaidi, Shellyana dan B.S. Dharmmesta. 2002. Pengaruh Kepuasan Konsumen, Karakteristik Kategori Produk, dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 17, No 1, pp. 91-104. Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas. Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Keaveney, S.M. 1995. Customer Switching Behavior in Services Industries: An Exploratory Study. Journal of Marketing. Vol. 59. pp. 71-82 Keller, Kevin Lane. 2013. Strategic Brand Management. 4th Edition. England: Pearson. Kotler dan Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Edisi 12. Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip. 1997. Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Jakarta: Erlangga Kurtz dan Clow. 1998. Service Marketing. New York: John Willey & Sons Inc. Mazursky, David., Priscillia La Barbera dan Al Aileo. 1998. When Consumers Switch Brand, Psichology and Marketing. Journal of Marketing Research. ABI/INFORM Archive Complete. Menon, Satya dan Barbara E Kahn. 2005. Corporate Sponsorships of Philanthropic Activities: Do They Help the Sponsor?. Working paper University of Chicago. Monroe, Kent B. 1990. Pricing: Making Profitable Decision. 2nd Edition. Singapore: McGraw- Hill, Irwin. Mowen, John C dan Michael Minor. 2002. Prilaku Konsumen. Edisi 5. Jakarta: Erlangga. Nazir, Muhammad. 1998. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Rangkuti, Freddy. 2008. The Power of Brands: Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Schiffman dan Kanuk. 2000. Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. Jakarta: PT. Indeks Gramedia. Srinivasan, Masri & Sofian Effendi. 1989. Metodologi Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Stanton, J William dan Lamarto Y. 1996. Prinsip Pemasaran. Edisi Ketujuh. Jilid pertama. Jakarta: Erlangga. Sugiono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta. Widiyanto, Ibnu. 2008. Pointers: Metodologi Penelitian. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.