BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL PULAU BERHALA SEBAGAI OBJEK WISATA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

Nations Convention on the Law of the sea/ Konvensi Perserikatan Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. bagi pendapatan suatu negara. Pada tahun 2007, menurut World Tourism

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya banyak yang dihuni oleh manusia, salah satunya adalah Pulau Maratua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (Sastrayuda, 2010). Bentang alam yang

BAB I PENDAHULUAN. Wisatawan. Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Taman Nasional Ujung Kulon

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai kekayaan alam dan keragaman yang tinggi dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Namun kawasan wisata alam ini masih belum memaksimal potensi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata itu sendiri, tetapi juga lokal eksposur dan advokasi serta membantu membentuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hal ini dapat menggerakkan pertumbuhan industri pada sektor-sektor

Berikut obyek wisata yang bisa kita nikmati:

PENDAHULUAN. lebih pulau dan memiliki panjang garis pantai km yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Keindahan alam Indonesia sudah sangat terkenal dan dapat menarik

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Seperti halnya di Indonesia, sektor pariwisata diharapkan dapat

NOM O R 12 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TENTANG

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN. dan juga nursery ground. Mangrove juga berfungsi sebagai tempat penampung

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata merupakan salah satu sumber daya yang dapat. dimanfaatkan. Sesuai perkembangannya kepariwisataan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

OCEANARIUM DI KAWASAN PANTAI KARTINI JEPARA

DAMPAK KERUSUHAN MALUKU TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI STAKEHOLDER PENDUKUNG KEGIATAN PARIWISATA PANTAI NAMALATU KOTA AMBON TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata memiliki multiplayer effect atau efek pengganda yaitu berupa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 9,4 juta lebih atau

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PELUANG BISNIS PARIWISATA DI KARIMUNJAWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya adalah sebanyak jiwa (Kotabaru Dalam Angka 2014).

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali. BAB 1 PENDAHULUAN

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup daerah kepulauan seperti daerah Kepulauan Seribu dan Raja Ampat.

BAB I PENDAHULUAN. disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Risha Ramadhita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. positif yang cukup tinggi terhadap pendapatan negara dan daerah (Taslim. 2013).

Pembangunan pariwisata di Indonesia berdasarkan Undang Undang No. 10. Tahun 2009 tentang Kepariwisataan mempunyai tujuan antara lain: (a)

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan kepariwisataan merupakan kegiatan yang bersifat sistematik,

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ini dia! 4 Pantai Cantik di kota Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kian meningkat pesat setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan pengenalan dan pemasaran produk

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan sumber daya alam laut di Indonesia memiliki kualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, sehingga keadaan ini menjadi perhatian besar dari para ahli dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang terkenal dengan kekayaan keindahan alam yang beraneka ragam yang tersebar di berbagai kepulauan yang ada di Indonesia dan memilki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk didalamnya di sektor pariwisata seperti gunung, hutan, pantai dan bermacam - macam lain wisata alam yang mengandung nilai keindahan. Nilai-nilai keindahan yang terdapat didalamnya menjadi salah satu nilai jual. Salah satu dari keindahan alam yang terdapat di Indonesia adalah keindahan bahari. Terdapat banyak kepulauan di Indonesia yang memiliki beragam biota laut dan juga pasir putih disetiap pantainya. Hal tersebut dapat menjadi salah satu objek pariwisata yang memamerkan ragam keindahan bahari yang bisa dinikmati oleh para wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Pengembangan kepariwisataan berkaitan erat dengan pelestarian nilai-nilai kepribadian dan pengembangan budaya bangsa, dengan memanfaatkan seluruh potensi keindahan dan kekayaan alam Indonesia. Pemanfaatan disini bukan berarti merubah secara total, tetapi lebih mengelola, memanfaatkan dan melestarikan setiap potensi yang ada, dimana potensi tersebut dirangkai menjadi satu daya tarik wisata. Pembangunan bidang pariwisata diharapkan dapat memberi manfaat bagi masyarakat, karena sektor pariwisata merupakan sektor pembangunan di bidang ekonomi. Kegiatan pariwisata merupakan salah satu sektor nonmigas yang diharapkan dapat memberi kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian negara. Usaha mengembangkan dunia pariwisata ini didukung dengan UU No 10 2009 yang menyebutkan keberadaan objek wisata pada suatu daerah akan sangat menguntungkan, antara lain meningkatkan pendapatan asli daerah, meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan rasa cinta lingkungan serta melestarikan alam dan budaya setempat. Identitas dan promosi merupakan strategi terpenting untuk memperkenalkan dan memberitahukan serta mengingatkan manfaat dan kelebihan suatu produk untuk mendorong konsumen dapat memahami dan membeli produk yang telah 1

dipromosikan tersebut. Karena itu identitas perlu dibuat semenarik mungkin agar berbeda dari yang lain dan dan menjadikan suatu tempat tersebut tetap di ingat. Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. Daya tarik wisata itu harus dikelola semenarik mungkin agar keberlangsungannya dan kesinambungannya dapat tetap terjamin. Dengan keanekaragaman tempat wisata yang ada di Indonesia, sehingga banyak tempat wisata di Indonesia yang belum memiliki identitas yang berbeda dari tempat wisata lainya sehingga belum dikenal dan diketahui oleh wisatawan lokal maupun wisatawan internasional. Berdasarkan observasi yang dilakukan yaitu ke Pemerintahan Kabupaten Serdang Bedagai didapat data bahwa di Kabupaten Serdang Bedagai terdapat Pulau berhala yang secara administrasi berada di wilayah Kecamatan Tanjung Beringin tepatnya di Desa Bagan Kuala. Jarak antara Pulau Berhala dengan Dermaga Desa Bagan Kuala atau orang sekitar biasa menyebutnya Dermaga TPI adalah ±22 Km sedangkan jarak antara pulau berhala dengan Pelabuhan Belawan adalah ±65 Km. Untuk mencapai Pulau Berhala tersebut tersedia sarana transportasi laut yaitu menggunakan kapal motor yang bergerak dari Dermaga TPI Bagan Kuala Tanjung Beringin yang lama perjalanan adalah ± 3 jam sedangkan jika perjalanan dimulai dari Pelabuhan Belawan lama perjalanan ± 5 jam. Jika ingin menginap di pulau tersebut di sediakan juga prasarana seperti kamar mandi dan pondok wisata selain itu bagi anda yang ingin mendirikan tenda, di pulau tersebut diperbolehkan mendirikan tenda untuk tempat menginap. Pulau Berhala secara geografis berada di Selat Malaka pada posisi 3 46 38 LU dan 99 30 03 BT. Di sebelah barat, pulau ini berbatasan dengan daratan Sumatera Utara, sedangkan di sebelah timur berbatasan dengan Semenanjung Malaysia. Pulau Berhala memiliki luas 4 km² dan dikelilingi hamparan terumbu karang dan pasir putih. Pulau ini memiliki objek wisata keindahan alam yang sangat menarik yang suasananya tenang dan jauh dari keriuhan, memiliki kawasan pantai pasir putih yang asri sementara agak jauh kedalam pulau, hutan lebat dapat menjadi petualangan yang menakjubkan. Pulau Berhala memiliki panorama pantai yang 2

landai dan indah. Air lautnya biru dan jernih, hamparan pasir putih yang membentang disekeliling pulau dan batu-batu besar yang masih alami merupakan pemandangan yang indah untuk dinikmati. Pulau ini diapit oleh 2 pulau kecil lainnya yaitu Pulau Sokong Seimbang di sebelah Barat dan Pulau Sokong Nenek di sebelah Timur, memiliki potensi sumberdaya terumbu karang ikan hias dan ikan konsumsi. Pada awal dan akhir tahun, pantai Pulau Berhala menjadi tempat persinggahan penyu untuk bertelur. Menurut beberapa sumber keindahan dan keragaman biota bawah lautnya dan kejernihan airnya, banyak penyelam mengklaim bahwa lokasi ini dapat disetarakan dengan lokasi Snorkling Diving di Long Island Malidives (Maladewa), Nusa Penida (Bali), Perairan Maluku, Pulau Rubiah (Sabang, Aceh). Dengan keindahan laut yang menakjubkan namun saat ini Pulau Berhala masih belum dijadikan objek wisata andalan untuk Kabupaten Serdang Bedagai. Dengan dijadikannya objek wisata andalan maka aktivitas penangkapan ikan di sekitar Pulau Berhala yang dapat merusak ekosistem terumbu karang akan dapat dikontrol dan sosialiasi terhadapat masyarakat akan pentingnya kelestarian laut dapat dilakukan terus menerus. Di samping pengelolaan pariwisata di Pulau Berhala masih belum maksimal. Dengan keindahan panorama dan sumberdaya alamnya yang menakjubkan, aktivitas pariwisata di sana dapat dikatakan tidak terlalu berkembang. Pulau Berhala menyimpan banyak area untuk dikembangkan menjadi area untuk snorkling dan diving. Salah satunya antara Pulau Berhala dengan Pulau Sokong Nenek, Pulau ini terkadang menyatu dan kadang terpisah, tergantung pasang atau surut. Di sekitar sinilah lokasi snorkling dan diving yang paling bagus. Kawasan snorkling ini memanjang mengikuti garis pantai ke arah dermaga di pulau induk. Bayangkan, pada kedalaman 9 meter, dasar laut masih bisa tampak dengan jelas. Dibalik kebeningan itu, satu taman warna warni menunggu pengunjung. Tumbuhan ganggang, rumput laut, serta terumbu karang warna warni yang masih utuh. Dibalik potensi besar yang dimiliki Pulau Berhala tersebut ada beberapa kendala yang menyebabkan kurang dikenalnya Pulau Berhala di dalam masyarakat maupun wisatawan salah satunya adalah belum adanya identitas dan juga dana untuk pengembangan fasilitas di Pulau Berhala. Akses yang sulit 3

menjadi salah satu kesulitan bagi para wisatawan untuk berkunjung kesana, dan juga kurangnya fasilitas membuat wisatawan belum bisa menikmati Pulau Berhala dengan maksimal, oleh sebab itu pembuatan identitas ini agar Pulau Berhala menjadi lebih dikenal merupakan salah satu cara terbaik untuk menarik investor dan juga para wisatawan-wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang ataupun berinvestasi. Informasi-informasi yang didapatkan, diolah menjadi suatu bagian identitas yang dapat digunakan untuk mengembangkan dan memperkenalkan Pulau Berhala, selain itu hal tersebut dapat menyadarkan masyarakat setempat akan pentingnya pelestarian alam di Pulau Berhala Kabupaten Serdang Bedagai. 1.2 Permasalahan Berdasarkan permasalahan yang di jabarkan di latar belakang maka dapat di tentukan identifikasi masalah dan rumusan masalah yaitu sebagai berikut : 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di susun di atas maka di tarik beberapa permasalahan yang timbul dari pengembangan Pulau Berhala antara lain : 1. Pulau Berhala merupakan pulau terluar Negara Kesatuan Republik Indonesia yang rawan di ambil alih oleh Negara yang bersebelahan dengan pulau tersebut. 2. Belum adanya identitas dan minimnya media informasi mengenai Pulau Berhala sehingga belum banyak wisatawan yang mengetahui Pulau Berhala tersebut. 3. Pulau Berhala memiliki panorama pantai yang landai dan indah. Air lautnya biru dan jernih, hamparan pasir putih yang membentang disekeliling pulau dan batu-batu besar yang masih alami. 4. Terdapatnya potensi-potensi keindahan bawah laut yang dimiliki Pulau berhala yang belum di ketahui oleh wisatawan. 5. Terdapatnya penangkaran penyu yang masih alami. 4

1.2.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dirumuskan permasalahan yang akan dijawab nantinya melalui perancangan media identitas visual sebagai informasi dan sarana promosi. Adapun rumusan masalah yang ingin disampaikan antara lain sebagai berikut: 1. Bagaimana mengkomunikasikan potensi alam Pulau Berhala secara visual, sebagai identitas objek wisata bahari? 2. Bagaimana mendesain media komunikasi visual dalam upaya meningkatkan identitas pulau berhala sebagai objek wisata bahari? 1.3 Ruang Lingkup Dalam pengerjaan tugas akhir ini, ruang lingkup dari penelitian dan perancangan media promosi Pulau Berhala Kabupaten Serdang Bedagai ini adalah: 1. Apa Perancangan Identitas Visual Pulau Berhala sebagai objek wisata bahari di kabupaten serdang bedagai. 2. Bagian Mana Salah satu cara untuk membuat Pulau Berhala dapat lebih berkembang lagi adalah dengan merancang identitas Pulau Berhala dan penerapannya kedalam media informasi visual. Media informasi yang dipilih adalah dalam bentuk website, poster, brosur, iklan majalah, x banner, banner, 3. Siapa Segmen dari identitas visual dan informasi ini yaitu rentang usia 15-35. Hal ini dikarenakan akses kepulau berhala menggunakan kapal laut dengan gelombang yang tinggi yang memungkinkan kelelahan saat melakukan perjalanan menjadi lebih tinggi, maka dari itu lansia tidak di rekomendasikan untuk ketempat ini. 4. Dimana Penyebaran informasi ini akan diadakan di seluruh indonesia dan dunia menggunakan media internet, media sosial, media elektronik dan media cetak, Pemilihan indonesia dan dunia tersebut didasarkan agar pulau berhala menjadi lebih dikenal dan menjadi objek wisata yang harus di kunjungi. 5

5. Kapan Pengumpulan data dilakukan sejak bulan Januari April 2015 1.4 Tujuan Perancangan Berdasarkan rumusan belakang di atas maka dapat disimpulkan tujuan dari perancangan tugas akhir ini yaitu : 1. Untuk mengetahui jenis media komunikasi visual yang menarik dan informatif serta efektif sebagai identitas visual pariwisata Pulau Berhala sebagai objek wisata bahari. 2. Menjadikan pulau berhala memiliki identitas tersendiri sehingga mudah dikenal oleh wisatawan sebagai objek wisata bahari. 1.5 Metodologi Penelitian Metode analisis data kualitatif dengan cara menggunakan data dengan elemen-elemen desain sebagai acuan yang melahirkan konsep analisis visual terkait dengan media yang akan digunakan, serta melihat potensi permasalahan di Pulau Berhala sehingga akan menghasilkan tolak ukur efektif dan komunikatif. Metodologi penelitian yang akan di gunakan adalah metode pengumpulan data dan metode analisis data yaitu sebagai berikut 1.5.1 Metode Pengumpulan Data Adapun langkah- langkah berupa metode pengumpulan data dan kemudian metode analisa data yang digunakan sebagai berikut: 1. Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara terjun langsung kelapangan/pihak yang terkait dengan tujuan untuk mendapatkan data secara sistematis tehadap objek yang diteliti untuk mendapatkan data original atau asli dan mengetahui keadaan di tempat survey secara rinci. (Sarwono&Lubis, 2007:100). Di sini penulis mengunjungi langsung Pulau Berhala untuk mengetahui potensi-potensi dan keadaan pulau Berhala 2. Wawancara merupakan cara pengumpulan data melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber data yang disebut responden dengan mengadakan tanya jawab langsung. (Nawawi, 1988: 6

110). Tujuan wawancara yang penulis lakukan untuk mengetahui sudah sejauh mana identitas dan media promosi yang dilakukan oleh pihak terkait. Penulis mewawancarai secara langsung kepada orang yang di anggap memberikan informasi secara detail tentang Pulau Berhala. Disini penulis melakukan wawancara dengan Bapak Soekirman selaku Bupati Kabupaten Serdang Bedagai, Bapak Arya Trijaya selaku sekretaris Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Serdang Bedagai dan Bapak M. Ramlan Matondang selaku Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serdang Bedagai. 3. Kepustakaan adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari data pada buku,artikel,majalah,surat kabar,brosur serta media lainnya. (Sarwono&Lubis, 2007:93). Metode ini penulis lakukan untuk mencari informasi berupa data pendukung yang ada hubunganya dengan Pulau Berhala. 4. Dokumentasi metode pengumpulan data dengan cara mencari data berupa foto- foto dan gambar yang berhubungan dengan tema dan judul yaitu Identitas Pulau Berhala. (Arikunto, 1985 : 72). Disini penulis melakukan dokumentasi dengan menggunakan kamera, keadaan Pulau Berhala dan media-media apa saja yang sudah ada di Pulau Berhala tersebut. 1.5.2 Metode Analisis Data Metode yang digunakan untuk pengolahan data observasi, kepustakaan dan hasil wawancara yaitu menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif merupakan pendekatan dengan cara menekankan pada makna, penalaran hasil temuan yang diperoleh dari hasil pengumpulan data yang didapat sehingga menghasilman analisis media dan analisis visual. pengumpulan data sehingga menghasilkan analisis media dan analisis visual. 7

1.6 Kerangka Perancangan Gambar 1.1 Kerangka Perancangan Sumber : Data Penulis 8

1.7 Sistematika Penulisan Penulisan Karya Tugas Akhir terbagi menjadi 5 BAB yaitu : BAB I Pendahuluan Pada Bab Pendahuluan di bahas topik yang berhubungan dengan fenomena dan permasalahan tentang Pulau Berhala, yaitu dimulai dari dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan perancangan, metode pengumpulan data, metode analisis, kerangka perancangan, dan sistematika penulisan. BAB II Dasar Pemikiran Berisikan teori-teori yang relevan sebagai landasan dalam melaksanakan perancangan identias visual Pulau Berhala sebagai objek wisata bahari. BAB III Data dan Analisis Masalah Berisikan data hasil dari pengumpulan data melalui observasi, wawancara kepada pihak terkait dan studi kepustakaan dari buku, artikel dan jurnal. Lalu dari analisis data yang dilakukan menghasilkan konsep BAB IV Konsep dan Hasil Perancangan Bersikan konsep perancangan identitas visual objek wisata Pulau Berhala sebagai objek wisata bahari, konsep kreatif yang menarik target audience, konsep media yang dipakai, konsep visual yang sesuai dengan target audience, dan hasil perancangan sketsa hingga penerapan ke media visual.konsep dan hasil perancangan berisi konsep komunikasi, konsep kreatif, konsep visual, dan konsep media. Bab V Penutup Berisikan kesimpulan dan saran dari hasil perancangan identitas visual Pulau Berhala sebagai objek wisata bahari. 9