BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting sebagai wahana untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya merupakan proses yang. pentingnya pendidikan seperti pada ayat berikut ini:

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, sampai kapan dan dimanapun ia berada. sebagaimana sabda

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sejumlah pengalaman dari seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN pasal 31 yang menyatakan bahwa (1) setiap warga negara berhak

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan

PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan nasional. Perkembangan zaman saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. Cipta, 1992), hlm Sriyono, Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA, (Jakarta: Rineka

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3, yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Jika dilihat

BAB I PENDAHULUAN. agama. Sistem ekonomi Islam merupakan suatu sistem ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-qur an surah ar-ra du ayat 11 Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. Undang RI No. 20 Tahun 2003 pasal 3 yang merumuskan bahwa: mempengaruhi sumber daya manusia (SDM) suatu Negara.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya inpit secara

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. * Seluruh Teks dan terjemah Al-Qur`ān dalam skripsi ini dikutip dari Microsoft Word Menu Add-Ins

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemberlakuan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Alokasi waktu yang diperlukan perminggu persatu satuan kredit

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Negara Indonesia sebagai negara yang berkembang, telah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor yang penting dalam membentuk akhlak sejak anak usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Selain berperan penting dalam kehidupan manusia secara individu,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama yang dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

Al-Muhiith, Al-Wakiil dan Al-Fattaah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

BAB I PENDAHULUAN. (jasmani). Untuk melakukan itu semua diperlukan suatu proses yang. yang diakibatkan oleh belajar tersebut. 2

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah kemahiran memecahkan masalah yang merupakan. meningkatkan kemahiran pemecahan masalah matematika membuat siswa

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut dituntut adanya manusia-manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh kehidupan modern, wanita semakin hari semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan masalah yang sangat dominan bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental.

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran agama Islam, umat Islam diperintahkan untuk semangat

PENGAJIAN RAMADAN 1435 H PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang fundamental dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting sebagai wahana untuk menghantar peserta didik dengan jalan membantu mereka meningkatkan kualitas hubungannya dengan dirinya, lingkungan dan tuhannya. Hal tersebut tercantum dalam undangundang sistem pendidikan nasional no.20 tahun 2003, dalam pasal 3 dijelaskan bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensipeserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa. Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, danmenjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 al-qur an juga menyatakan mengenai pendidikan yang berbunyi: ض لال م ب ين الل ه ع ل ى ل ق د م ن و ال ح ك م ة و إ ن ك ان وا م ن ق ب ل ل ف ي ال م و م ن ين إ ذ ب ع ث ف يه م ر س ولا م ن أ ن ف س ه م ي ت ل و ع ل ي ه م آي ات ه و ي ز كيه م و ي ع ل م ه م ال ك ت اب Artinya : Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata {(QS. Ali Imran 3;164)} Ayat diatas menerangkan bahwa pendidikan itu sangatlah penting, karena dengan pendidikan yang baik maka akan mengetahui mana yang baik 1 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Putra Grafika, 2006. h. 271. 1

2 dan mana yang benar.pendidikan pada dasarnya merupakan upaya dari manusia untuk dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam memenuhi kelangsungan hidupnya. Untuk mencapai tujuan dari pendidikan itu membutuhkan suatu proses pembelajaran. Salah satu aplikasi proses pembelajaran yakni proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah, dimana belajar dapat diartikan sebagai serangkaian jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. 2 Kognitif yaitu merupakan ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Pada ranah ini terdapat enam aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Afektif yaitu ranah yang berhubungan dengan sikap dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa, sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya. Sedangkan psikomotor yaitu ranah yang berkaitan dengan keterampilanatau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Ketiga aspek tersebut pemahaman siswa terdapat pada ranah kognitif. Karena pemahaman adalah kesanggupan untuk menyatakan definisi, rumusan, kata yang sulit dengan perkataannya sendiri. dapat pula merupakan kesanggupan untuk menafsirkan, menyelesaikan soal yang berkaitan atau melihat konsekuensi, meramalkan kemungkinan atau akibat sesuatu. 3 Siswa bisa dikatakan paham jika siswa tersebut mampu mendeskripsikan, menafsirkan dan juga mampu memberikan contoh. 2 Syaiful Bahri Djamara, Psikologi Belajar, Jakarta,Rineka Cipta, 2002, h. 2 3 Usman. M. Basuki Aswawir, Media Pembelajaran, (Padang: Ciputat Press, 2002), h. 51

3 Pemahaman ini umumnya mendapat penekanan dalam proses belajar mengajar karena siswa dituntut untuk memahami atau mengerti apa yang dikerjakan, mengetahui apa yang sedang di komunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan menghubungkannya dengan hal-hal lain. 4 Karena salah satu tujuan belajar adalah meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Pemahamanmerupakan tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa mampu untuk mengerti/memahami tentang arti/konsep, situasi,serta fakta-fakta yang diketahuinya. Siswa tidak hanya hafal secara verbalitas saja, tetapi memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan. Kebanyakan orang mengira belajar adalah menghafal, 5 kenyataannya orang hafal belum tentu paham,tetapi orang paham sudah pasti mengerti. Jadi seorang siswa dikatakan memahami materi pelajaran apabila ia bisa memberikan penjelasan atau uraian yang lebih rinci tentang materi yang disampaikan dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Pada mata pelajaran ekonomi pemahaman sangat diperlukan karena banyak materi-materi yang memang menuntut siswa agar memahami materi tersebut. Seperti pada materi pelajaran pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia, siswa diharapkan mampu untuk memahami pengertian pelaku ekonomi dan peran pelaku ekonomi. Guru dituntut untuk membuat para siswa dapat memahami tujuan dari pembelajaran tersebut. Salah satu upaya guru untuk meningkatkan pemahaman siswa adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran numbered heads together. strategi numbered heads together adalah suatu 1995, h,78 4 Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 107 5 Agus Soejanto, Bimbingan Kearah Kiat Belajar Yang Sukses, Jakarta : Rineka Cipta,

4 metode pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan didepan kelas. 6 strategi pembelajaran Numbered Head Together diterapkan dengan membentuk kelompok. Setiap siswa akan diberikannomor. Siswa akan dituntut untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru. Setiapsiswa mempunyai tanggung jawab yang sama besar terhadap kelompoknya. Karenasemua siswa ingin kelompoknya unggul dari yang lain, maka siswa yang pandai danyang kurang pandai dalam suatu kelompok akan saling bantu untuk menyelasaikantugas kelompoknya. Kemampuan menguasai akan semakin merata. Penggunaan strategi pembelajaran Numbered Heads Together akanmeningkatkan keaktifan siswa karna dengan siswa yang aktif akan meningkatkan pemahaman pada materi pelajaran dan menumbuhkan rasa tanggung jawab pada setiapsiswa untuk membantu teman sekelompoknya. Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis melihat bahwa di SMPN 1 Tambang telah menerapkan strategi pembelajaran Numbered Head Togather dalam proses belajar mengajar. Hal tersebut terlihat dalam proses belajar mengajar, guru memberikan beberapa kertas yang berisikan nomor setiap kali guru selesai memberikan penjelasan tentang materiekonomi. Guru menerapkan strategi pembelajaran Numbered Heads Together agar siswa 6 Ikbal ali, Numbered Heads Together, 2010,Http. Diakses Rabu 10 Juli 2013

5 mampu untuk memahami materi yang disampaikan. Tetapi, ketika penulis melakukan studi pendahuluan masih ditemukan fenomena-fenomena sebagai berikut: 1. Masih ada beberapa siswa yang mendapat nilai rendah saat latihan soal materi pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia 2. Masih ada beberapa siswa yang tidak mau bertanya saat diberikan kesempatan bertanya tentang materi pelaku ekonomi dalam perekonomian Indonesia. 3. Masih ada beberapa siswa yang mencontek dan bertanya kepada teman yang dianggapnya mengerti. 4. Masih ada beberapa siswa yang tidak bisa menjawab pertanyaan dari guru menyangkut materi pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia. Berdasarkan gejala-gejala diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap masalah-masalah tersebut dengan judul Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Numbered Heads Together Terhadap Pemahaman Materi Pelaku Ekonomi Dalam Sistem Perekonomian Indonesia Pada Siswa Kelas viii SMPN 1 Tambang. B. Penegasan Istilah Memahami istilah yang di gunakan pada judul penelitian ini, maka penulis merasa perlu mengemukakan penjelasan terhadap istilah-istilah tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman dan kekeliruan, yaitu:

6 1. Pengaruh yaitu daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak,kepercayaan atau perbuatan seseorang. 7 2. Pengaruh yang penulis maksud ialah pengaruh yang ditimbulkan dari metodenumbered heads together yang digunakan oleh guru ekonomi dalam menyampaikan materi pelajaran. 3. Pemahaman adalah kemampuan memahami arti suatu bahan pelajaran, seperti menafsirkan, menjelaskan atau meringkas suatu pengertian. 8 Pemahaman yang dimaksudkan disini ialah sisiwa dapat memahami materi yang telah disampaikan oleh guru, karena paham sudah berarti memahami. 4. Numbered Head Together adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan didepan kelas. 9 5. Pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia ialah segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaku ekonomi yaitu rumah tangga keluarga dan masyarakat, rumah tangga perusahaan dan koperasi, serta rumah tangga pemerintah. 10 375. 126. 7 Sulcahan Yasyim, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya:Amanah, 1997, h, 8 Wina Sanjaya,Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran,Jakarta:kencana, 2009, h, 9 Ikbal ali, Numbered Heads Together, 2010,Http. Diakses Rabu 10 Juli 2013 98. 10 Ronggowarsito,ilmupengetahuan sosial terpadu, Pekanbaru: Putra Nugraha, 2013, h,

7 C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian diatas dapat diidentifikasi berbagai masalah yaitu: a. Hasil belajar siswa masih rendah b. Pemahaman belajar siswa masih rendah c. Pengaruh penggunaan strategi pembelajaran numbered heads together masih rendah 2. Batasan Masalah Melihat banyaknya masalah yang peneliti temukan dalam penelitian ini, maka ada baiknya peneliti membatasi penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi pembelajaran numbered heads together terhadap pemahaman siswa pada materi pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian indonesia di SMPN 1 Tambang. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang dikemukakan diatas, maka peneliti dapat merumuskan masalah yang akan diteliti, masalah yang diteliti yaitu: seberapa besar pengaruh penggunaan strategi pembelajaran numbered heads together terhadap pemahaman materi pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia pada siswa kelas VIII di SMPN 1 Tambang?

8 D. Tujuan Penelitian Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan strategi pembelajaran numbered heads together terhadap pemahaman materi pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia pada siswa kelas VIII SMPN 1 Tambang? 2. Manfaat Penelitian Adapun beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi guru, sebagai informasi bagi guru dan juga sebagai salah satu alternative strategi pembelajaran di SMPN 1 Tambang terhadap pemahaman materi. b. Bagi kepala sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam rangka perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan. c. Bagi sisiwa, sebagai masukan bagi siswa SMPN 1 Tambang dalam rangka meningkatkan pemahaman materi. d. Bagi peneliti, sebagai penambahan wawasan, pengetahuan, dan pengalaman yang sangat berguna bila saat mengaja