KESESUAIAN KURIKULUM 2013 SMK AKOMODASI PERHOTELAN DENGAN KURIKULUM PRODI PERHOTELAN POLTEK NSC SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang dapat

Smart, Innovative, Professional

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

TJETJEP RONY BUDIMAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menjadi memiliki keterampilan. Arismantoro yang dikutip oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dirancang dan dilaksanakan selaras dengan kebutuhan pembangunan yang

2015 KONTRIBUSI PROGRAM PEMBINAAN KESISWAAN TERHADAP PEMENUHAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hendri Risfandi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU SISDIKNAS 2003, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan bertanggung

BAB I PENDAHULUAN BAB II KETENTUAN UMUM BAB III DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN BAB IV PRINSIP PENYELENGGARAAN PEND KEB BAB V PESERTA DIDIK BAB VI JALUR DAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. suatu lembaga pendidikan. Kurikulum menyangkut suatu rencana dan

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan Pendidikan Nasional, dapat dilihat berdasarkan faktor

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan tuntutan baru dalam masyarakat. Perubahan tersebut. terlebih jika dunia kerja tersebut bersifat global.

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan global. Maka sebagai bangsa, kita perlu terus mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini bangsa Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk. pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan berperan sangat penting dalam kelangsungan hidup suatu

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EKSPLORASI MINAT BEKERJA, BERWIRAUSAHA, DAN MELANJUTKAN STUDI MAHASISWA PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN UPI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional meghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat di era global

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin cepat menuntut sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter suatu

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

IBI-AIPKIND Jogyakarta, 25 Juli 2010

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki fungsi sangat penting dalam membentuk karakter dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pratiwi Tristiyani, 2014 Pendapat peserta didik tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang

BAB I PENDAHULUAN. menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DI SMK NEGERI 9 SURAKARTA TESIS. Oleh : Ties Setyaningsih

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi jembatan untuk mengarungi abad millenium ini.

BAB I PENDAHULUAN. Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau

BAGIAN II GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENDIDIKAN, DAN PELATIHAN KURIKULUM SMK EDISI 2004 PROGRAM KEAHLIAN: SENI MUSIK NON KLASIK (DRUM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERSEPSI SISWA KELAS X TKJ TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN IPPK DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA. Oleh : Resti Kurnia Yulianti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan suatu

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini manusia dihadapkan pada suatu kehidupan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian.

Transkripsi:

KESESUAIAN KURIKULUM 2013 SMK AKOMODASI PERHOTELAN DENGAN KURIKULUM PRODI PERHOTELAN POLTEK NSC SURABAYA Yuniawati Ekaningrum 1, MafisaRestami 2 Program Studi Perhotelan, Politeknik NSC Surabaya 1 yuniawati.wati@gmail.com, 2 mafisa8@gmail.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesesuaian kurikulum 2013 SMK Akomodasi Perhotelan di Surabaya dengan kurikulum program studi Perhotelan Politeknik NSC Surabaya, dengan target penelitian SMK-SMK Akomodasi Perhotelan di Surabaya. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dan metode kualitatif dengan jumlah validator dua orang dosen. Tahapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : tahap pertama peneliti mencari dokumen-dokumen yang diperlukan, melakukan observasi dengan melihat silabus yang dimiliki SMK Akomodasi Perhotelan, menggali sumber-sumber yang terkait tentang tema penelitian yang berkaitan dengan tingkat kesesuaian kurikulum 2013 SMK Akomodasi Perhotelan, tahap kedua penyebaran angket atau kuesioner, dan wawancara kepada subyek yang diteliti, kegiatan ini dilakukan sesuai dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian tentang tingkat kesesuaian kurikulum 2013 SMK akomodasi perhotelan di Surabaya dengan kurikulum program studi perhotelan Politeknik NSC Surabaya adalah adanya keyakinan lulusan dari sekolah kejuruan (SMK) khususnya akomodasi perhotelan melanjutkan kependidikan tinggi yang sejalan yaitu Politeknik, terutama Politeknik NSC Surabaya. Kata Kunci : Kurikulum 2013, SMK (sekolah kejuruan), Politeknik (vokasi) 1. Pendahuluan Era globalisasi saat ini berdampak munculnya persaingan yang sangat ketat untuk segala aspek di masyarakat.dengan adanya persaingan ini menuntut seseorang untuk bisa membekali dirinya dengan sesuatu yang bisa dikompetisikan, salah satu contoh misalnya pendidikan. Pada kenyataannya, memiliki latar belakang pendidikan saat ini seandainya hanya level menengah atau kejuruan tidak cukup untuk bisa berkompetisi di dunia usaha dan dunia industri. Dengan telah disosialisasikannya KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) dimana terdapat level satu sampai dengan level sembilan di dunia kerja, membuat seseorang bisa memotivasi dirinya untuk bisa mengembangkan potensi dirinya dengan menimba ilmu lagi di jenjang yang lebih tinggi, minimal Diploma Tiga. Dalam upaya mencapai tujuan pendidikan pada level sembilan atau pendidikan minimal Diploma Tiga pada level lima yaitu supervisor ditambah dengan pengalaman-pengalaman, maka perlu adanya perguruan tinggi yaitu Politeknik. Berdasarkan Undang Undang No.20 tahun 2003 bab II pasal 3, bahwa pendidikan nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab (Kusnawa,2012). Pada Politeknik, yang diharapkan adalah menghasilkan lulusan yang mampu melakukan tugastugas di industri secara professional. Pada UUSPN No. 20 tahun 2003 pasal 15, mengatakan bahwa Politeknik adalah pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara dengan program sarjana. Berdasarkan UUSPN No. 20 tahun 2003 pasal 15, membuka peluang besar Politeknik untuk bisa dijadikan pendidikan lanjutan bagi pendidikan menengah kejuruan atau Sekolah Menengah Kejuruan.Untuk bisa menghasilkan lulusan yang mampu melakukan tugas-tugas secara profesional di industri, maka diperlukan kurikulum sebagai perencanaan atau program untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum yang baik akan menghasilkan lulusan yang kompeten. Kurikulum merupakan program perencanaan yang disusun secara terstruktur agar dijadikan pedoman dalam mencapai tujuan pendidikan.politeknik NSC Surabaya sebagai perguruan tinggi, juga mempunyai kurikulum termasuk program studi Perhotelan. Kurikulum program studi Perhotelan di Politeknik NSC Surabayamengacu padaundang-undang tentang 29

Sistem Pendidikan nasional Nomor 20 tahun 2003 pasal 3 dan Undang-undang Dikti 2012, SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), dan KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia), sebagai perguruan tinggi yang menghasilkan lulusan dengan level lima, maka seharusnya kurikulum yang dimiliki sesuaidengan kurikulum SMK program studi Akomodasi Perhotelan yang menggunakan Kurikulum 2013. 2. Kriteria Evaluasi Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji tingkat kesesuaian kurikulum 2013 SMK akomodasi perhotelan dengan kurikulum program studi perhotelan Politeknik NSC Surabaya.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, oleh karena itu diperlukan kriteria yang jelas agar dapat disimpulkan hasilnya. Menggunakan acuan yang dikembangkan oleh Dunn (1988:614), kriteria hasil evaluasi program dikelompokkan menjadi tiga : efektif, cukup, kurang efektif. Terkait dengan substansi penelitian ini, ketiga level keberhasilan tersebut disesuaikan / dimodifikasi menjadi sangat, cukup, dan kuran. Oleh karena data yang diperoleh dari lapangan berupa data kuantitatif dalam bentuk prosentase, maka skor tersebut kemudian dikonversi ke dalam kriteria kualitatif sebagaimana dikemukakan Joko Widodo (2001: 236) dalam Muhyadi seperti ditunjukkan pada Tabel dibawah ini : 2.1.2 Tujuan Kurikulum Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi Kurikulum memiliki tujuan kurikulum yang pada setiap tingkat pendidikan berbeda beda. Tujuan kurikulum pendidikan menengah dan pendidikan tinggi menurut Dakir (2010) adalah : a. Tujuan kurikulum pendidikan menengah Berikut adalah tujuan pendidikan menengah : 1. Meningkatkan kemampuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian. 2. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitar. b. Tujuan kurikulum pendidikan tinggi 1. Menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan anggta masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian. 2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. 3. Dari kedua tujuan tersebutdapat disimpulkan bahwa terjadi keselarasan antara tujuan kurikulum pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, tetapi pendidikan tinggi lebih berperan dalam kehidupan masyarakat langsung dengan menciptakan, dan menyebarluaskan ilmu, teknologi dan atau kesenian. 2.2 Kurikulum 2013 2.2.1 Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 Pengembangan kurikulum 2013 sangat penting diberlakukan karena belum sempurnanya kurikulum 2006 karena lebih menekankan pada materi pelajaran tetapi tidak menyesuiakan perkembangan siswa dan kurangnya mengembangkan unsure kreativitas pada siswa (Mulyoto, 2013). Berdasakan permendibud No.70 tahun 2013 Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Ada beberapa faktor rasional pengembangan kurikulum 2013 yaitu tantangan internal, tantangan eksternal, penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum dan penguatan materi. 2.2.2 Struktur Kurikulum 2013 Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia siswa pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. 3. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut: 4. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; 5. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; 6. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan 7. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan. 3. KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESA 3.1 Kerangka Berpikir Pendidikan pada saat ini merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan. Terutama untuk masa depan. Jika hanya berbekal pendidikan pada tingkat menengah/kejuruan maka kemungkinan untuk berkompetisi di dunia industri sangat kecil.sosialisasi KKNI bertujuan untuk memotivasi seseorang tentang pentingnya pendidikan, minimal Diploma Tiga yang berkedudukan pada level kesembilan di dunia kerja. Berdasarkan Undang Undang No.20 tahun 2003 bab II pasal 3, bahwa pendidikan nasional bertujuan 30

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab (Kusnawa,2012). Agar tercapai tujuan tersebut maka perlu adanya Politeknik yang mampu menghasilkan lulusan Diploma tiga yang nantinya menjadi tenaga kerja dengan kemampuan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Sebuah lembaga pendidikan seperti politeknik tentunya membutuhkan kurikulum demi kelancaran proses pendidikan didalamnya, sehinggak kurikulum yang baik nanti akan menghasilkan lulusan yang baik pula karena kurikulum merupakan program perencanaa yang disusun secara terstruktur untuk dijadikan pedoman dama mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum ini juga dimiliki oleh Politeknik NSC Surabaya yang merupakan salah satu perguruan tinggi yang memiliki program studi Perhotelan. Program studi Perhotelan di Politeknik NSC menggunakan kurikulum 2013 sesuai dengan UU Dikti 2012 dan UU tentang SisDikNas nomor 20 tahun 2003 pasal 3, yang berisi tentang SKKNI dan KKNI sebagai perguruan tinggi yang menghasilkan lulusan level lima, maka seharusnya kurikulum program studi perhotelan memiliki tingkat kesesuaian yang tinggi dengan kurikulum 2013 yang digunakan oleh SMK Akomodasi Perhotelan. Sesuai dengan kurikulum 2013, maka pedoman atau acuan yang digunakan unutk melaksanakan pembelajaran yaitu menggunakan acuan kompetensi inti; mulai dari KI-1(hubungan manusia dengan Tuhannya), KI- 2(hubungan manusia dengan manusia), KI- 3(kemampuan kognitif), dan KI-4 (kemampuan psikomotor). 3.2 Hipotesa H0 : kurikulum 2013 SMK Akomodasi perhotelan di Surabaya dengan kurikulum program studi Perhotelan Politeknik NSC Surabaya memiliki tingkat kesesuaian yang rendah H 1 : kurikulum 2013 SMK Akomodasi perhotelan di Surabaya dengan kurikulum program studi Perhotelan Politeknik NSC Surabaya memiliki tingkat kesesuaian yang tinggi. 4. METODE PENELITIAN 4.1 Tahap penelitian Tahap pertama : Pada tahap ini peneliti mencari dokumen-dokumen yang diperlukan, melakukan observasi dengan melihat silabus yang dimiliki SMK Akomodasi Perhotelan, menggali sumber-sumber yang terkait tentang tema penelitian yang berkaitan dengan tingkat kesesuaian kurikulum 2013 SMK Akomodasi Perhotelan. Tahap kedua :penyebaran angket atau kuesioner, dan wawancara kepada subyek yang diteliti, kegiatan ini dilakukan sesuai dengan metode kuantitatif dan kualitatif. 4.2 Lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik NSC Surabaya dan SMKN I Surabaya dengan program studi Akomodasi Perhotelan 4.3 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian content analysis (analisis isi) terhadap kurikulum program studi perhotelan di Politeknik NSC Surabaya dengan isi kurikulum sekolah menengah kejuruan akomodasi perhotelan yaitu membandingkan silabus. 4.4 Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah : silabus kurikulum 2013 SMK akomodasi perhotelan dan silabus kurikulum 2013 program studi perhotelan Politeknik NSC Surabaya. 4.5 Kriteria Evaluasi Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji tingkat kesesuaian kurikulum 2013 SMK akomodasi perhotelan dengan kurikulum program studi perhotelan Politeknik NSC Surabaya.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, oleh karena itu diperlukan kriteria yang jelas agar dapat disimpulkan hasilnya. Menggunakan acuan yang dikembangkan oleh Dunn (1988:614), kriteria hasil evaluasi program dikelompokkan menjadi tiga : efektif, cukup, kurang efektif. Terkait dengan substansi penelitian ini, ketiga level keberhasilan tersebut disesuaikan / dimodifikasi menjadi sangat, cukup, dan kuran. Oleh karena data yang diperoleh dari lapangan berupa data kuantitatif dalam bentuk prosentase, maka skor tersebut kemudian dikonversi ke dalam kriteria kualitatif sebagaimana dikemukakan Joko Widodo (2001: 236) dalam Muhyadi seperti ditunjukkan pada Tabel 4.5.1 Tabel 4.5.1 Kriteria Penilaian Keterlaksanaan Program Prosentase Kriteria tingkat kesesuaian > 85% Sangat 70% X 85% Cukup < 70% Kurang 4.6 Teknik Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan melakukan pengkajian terhadap muatan kurikulum 2013 SMK akomodasi perhotelan dengan muatan kurikulum program studi perhotelan Politeknik NSC Surabaya. Untuk melengkapi data yang diperlukan, digunakan juga angket yang akan disampaikan 31

kepada guru di SMK akomodasi perhotelan dan dosen program studi perhotelan Politeknik NSC Surabaya yang mengajarkan materi perhotelan. 4.7 Teknik Analisa Data Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif kemudian dikonversi dan disimpulkan ke dalam bentuk kualitatif menggunakan kriteria sebagaimana diuraikan pada butir 4 di atas. 5. PEMBAHASAN Prosentase kesesuaian kurikulum dari SMK dan Politeknik NSC Surabaya dibagi menjadi dua yaitu Front Office 1 dan Front Office 2. Berikut adalah pembahasan hasil dari penelitian sebagai berikut : Front Office 1 a. Kesesuaian materi Hasil prosentase dari poin pertama yaitu kesesuaian standart kompetensi (SK) dengan SKKNI adalah 60% dapat diartikan bahwa kurang atau kurang sesuai. Pada poin kedua mengenai kesesuaian standart kompetensi (SK) dengan kompetensi dasar (KD) adalah 60% dengan interpretasi kurang. Ini berarti bahwa materi yang diberikan di SMK bila dikaitkan dengan SKKNI belum semuanya terakomodir, karena materi yang diberikan lebih banyak mengarah ke operasional di front office SMK akomodasi perhotelan, sedangkan materi di program studi perhotelan muatannya sudah sesuai dengan SKKNI dilihat dari materi front office progam studi perhotelan. b. Kesesuaian silabus prodi perhotelan Politeknik NSC Surabaya dan silabus SMK akomodasi perhotelan. Prosentase hasil dari butir penilaian pertama tentang kesesuaian standart kompetensi adalah 60% dengan interpretasi kurang atau kurang sesuai. Butir penilaian kedua yaitu kesesuaian kompetensi dasar yaitu 60%dengan interpretasi kurang atau kurang sesuai. Prosentase hasil dari butir penilaian ketiga tentang kesesuaian indikator adalah 60% kurang sesuai. Untuk butir penilaian keempat tentang kedalaman materi yang diajarkan 40% kurang sesuai. Butir penilaian terakhir yaitu butir kelima tentang pemilihan model dan metode belajar pada setiap kompetensi dasar mendapat prosentase 40% dengan interpretasi kurang atau kurang sesuai. Ini berarti bahwa di dalam silabus SMK akomodasi perhotelan sudah memberikan tentang front office I akan tetapi belum secara keselurahan kesesuaiannya sama dengan silabus di program studi perhotelan Politeknik NSC Surabaya 2. Front Office 2 a. Kesesuaian materi Hasil prosentase dari poin pertama yaitu kesesuaian standart kompetensi (SK) dengan SKKNI adalah 20% dapat diartikan bahwa kurang atau kurang sesuai. Pada poin kedua mengenai kesesuaian standart kompetensi (SK) dengan kompetensi dasar (KD) adalah 20% dengan interpretasi kurang. Ini berarti bahwa materi untuk Front Office 2 di SMK akomodasi perhotelan tidak ada, sedangkan materi di program studi perhotelan Politeknik NSC Surabaya diberikan dengan muatan materi manajemen. b. Kesesuaian silabus prodi perhotelan Politeknik NSC Surabaya dan silabus SMK akomodasi perhotelan. Prosentase hasil dari butir penilaian pertama tentang kesesuaian standart kompetensi adalah 20% dengan interpretasi kurang atau kurang sesuai. Butir penilaian kedua yaitu kesesuaian kompetensi dasar yaitu 20% kurang sesuai. Prosentase hasil dari butir penilaian ketiga tentang kesesuaian indikator adalah 20% dengan interpretasi kurang atau kurang sesuai. Untuk butir penilaian keempat tentang kedalaman materi yang diajarkan 20% dengan interpretasi kurang atau kurang sesuai. Butir penilaian terakhir yaitu butir kelima tentang pemilihan model dan metode belajar pada setiap kompetensi dasar memperoleh prosentase 20% kurang sesuai. Ini berarti bahwa di dalam silabus SMK akomodasi perhotelan tidak mengajarkan atau memberikan materi tentang Front Office 2 tetapi hanya memberikan Front Office I yang disajikan di kelas XI dan XII, sedangkan silabus program studi perhotelan Politeknik NSC Surabaya terdapat Front Office 2 berkaitan dengan manajemen Front Office yang sesuai dengan KKNI di level supervisor 32

6. Penutup 6.1 Kesimpulan Dari uraian pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 di SMK akomodasi perhotelan tidak sesuai dengan kurikulum program studi perhotelan Politeknik NSC Surabaya, karena memang materi yang diberikan di SMK akomodasi perhotelan tentang Front Office berbeda tentang kesesuian standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, kedalaman materi yang diajarkan dan pemilihan model serta metode pengajaran yang digunakan berbeda degan di program studi perhotelan Politeknik NSC Surabaya. Dilihat dari silabusnya antara SMK akomodasi perhotelan dan program studi perhotelan Politeknik NSC Surabaya juga tidak sesuai, kalau di SMK akomodasi perhotelan muatan silabusnya hanya mengarah ke operasional tanpa ada muatan manajemen, sedangkan silabus di program studi perhotelan Politeknik NSC Surabaya muatannya operasional dan manajemen, karena mengarah ke level supervisor. 6.2 Rekomendasi 1. Bagi Politeknik NSC Surabaya mempunyai kurikulum yang baik sesuai level manajemen, tetapi perlu publikasi kepada masyarakat bahwa kurikulum program studi perhotelan Politeknik NSC Surabaya sudah baik pada level manajemen. 2. Bagi siswa-siswi SMK akomodasi perhotelan yang ingin mengembangkan diri ke jenjang yang lebih tinggi di dunia industri dan dunia usaha, maka disarankan untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi minimal program diploma tiga. Daftar Pustaka Dakir. 20110. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta :Rineka Cipta. Mulyoto.2013.Strategi Pembelajaran di Era Kurikulum 2013.Jakarta :Prestasi Pustaka. Muhyadi,dkk.2009. Relevansi Kurikulum Program Studi Kependidikan Di Fise Uny dengan Kebutuhan Sekolah. Yogjakarta: UNY. Permendikbud.Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK. Jakarta : Dikbud. 33