BAB I PENDAHULUAN. apalagi jika perusahaan tersebut sampai menutup usahanya.

dokumen-dokumen yang mirip
MANFAAT RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bisa membuat suatu perusahaan mengalami financial distress (Wahyu, 2009 dalam

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang selalu berubah akhir-akhir ini telah mempengaruhi kegiatan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global pernah terjadi pada tahun 2008 bermula pada krisis

PENDAHULUAN. negatif dan menunjukkan adanya masalah likuiditas. Default berarti. menyebabkan tindakan hukum (Sari dan Wuryan, 2005:460).

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang diterapkan, khususnya dalam bidang keuangan. Perencanaan

kesulitan keuangan yang mengarah pada prediksi kebangkrutan. Semakin awal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam teori manajemen keuangan, financial distress merupakan situasi

BAB I PENDAHULUAN. Amerika. Adanya krisis ekonomi global yang melanda negara-negara di Benua

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kegagalan bisnis atau mengalami financial distress yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan harga. (KDPPLK-PSAK paragraf 07 tahun 2009). Menurut PSAK No. 1 paragraf 07 Tahun 2009 Tujuan laporan

BAB I PENDAHULUAN. (Ade Arthesa dan Edia Handiman, 2006:57 dalam Novita dkk, 2014). Besarnya

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan. Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis

BAB I PENDAHULUAN. Masalah keuangan yang dihadapi suatu perusahaan apabila dibiarkan berlarut-larut dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. ada pula tujuan lain yang tidak kalah penting yaitu dapat terus bertahan (survive)

1 BAB I PENDAHULUAN. besar dirasakan dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam sektor ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia berada pada tingkatan yang stabil pada

BAB I PENDAHULUAN. Masalah keuangan yang terjadi pada sebuah perusahaan dapat. dikarenakan adanya beberapa penyebab. Diantaranya adanya sistem kelola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dampaknya adalah perusahaan yang berskala kecil akan mengalami. krisis keuangan dalam perusahaan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. para manager perusahaan Indonesia diharuskan untuk memberikan laporan. perusahaan-perusahaan Indonesia semakin terpuruk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia pada tahun mengalami gejolak yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai kekuatan rasio keuangan dalam memprediksi kondisi

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan memperoleh laba (profit oriented). Dalam era globalisasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi ekonomi indonesia yang tidak stabil, menyebabkan perusahaan

: AYU ASTREA NINGSIH B.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang semakin ketat antara pasar dalam negeri dan luar negeri dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan erat dengan pasar modal. Dengan adanya pasar modal,

BAB I PENDAHULUAN. semakin kuat, cerdas dan semakin berisiko. Perluasan industri biasa dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan, sedangkan perusahaan yang baru berdiri atau berkembang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Krisis perekonomian global yang terjadi memberikan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan mengenai suatu entitas. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang dilakukan oleh Riska dan Miko (2014), Mohd Norfian Alifiah

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. untuk ekspor batubara, peringkat ke-2 untuk produksi timah, peringkat ke-2 untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan dewasa ini ditandai dengan adanya pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi kesulitan keuangan (financial distress) terjadi sebelum kebangkrutan,

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang pesat dewasa ini menyebabkan timbulnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nilai tambah, antara lain dengan melakukan hubungan kontraktual dengan para pemasok dan

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat menguasai pangsah pasar yang luas jika kinerja perusahaan baik.

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia masih dapat dikatakan belum stabil. Masalah-masalah yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk menggambarkan situasi tersebut adalah kebangkrutan, kegagalan,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang tejadi di Amerika. Krisis tersebut diawali oleh kerugian yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas persaingan usaha diantara perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur merupakan suatu cabang industri yang

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI SELAMA DAN SESUDAH KRISIS MONETER

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFATUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DIAN MARWATI

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan lain. Perusahaan yang mampu bersaing akan bertahan hidup,

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dan percaya untuk menanamkan investasi atau dananya di bank.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang melakukan transaksi perdagangan internasional akan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang pesat. Salah satunya ditandai dengan kebijakan pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

I. PENDAHULUAN. suatu perusahaan, alat ukur yang utama digunakan adalah laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun tujuan akhir yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba yang merupakan hasil yang

BAB I PENDAHULUAN. Apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar.

BAB I PENDAHULUAN. laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

2015 PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP FINANCIAL DISTRESS

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu tempat transaksi

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi di Eropa diperediksi mengalami puncaknya pada

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan, keberhasilan maupun kegagalan dalam mengelola sumber daya serta

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PREDIKSI LABA MASA DEPAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. tahun Menurut Platt dan Platt (2002) menyebutkan financial distress

BAB I PENDAHULUAN. investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini dilakukan dengan tidak mengabaikan penelitian-penelitian terdahulu

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ( BURSA EFEK INDONESIA )

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam sebuah perusahaan yang sedang mengalami kesulitan keuangan, apabila dibiarkan berlarut-larut akan mengakibatkan terjadinya kebangkrutan. Beberapa perusahaan tersebut berusaha mengatasinya dengan cara antara lain melakukan pinjaman, penggabungan usaha, atau bahkan memilih untuk menutup usahanya. Masalah keuangan yang dihadapi akan sangat merugikan bagi perusahaan apalagi jika perusahaan tersebut sampai menutup usahanya. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku dalam lima tahun terakhir sudah menghapus atau mengeluarkan (delisting) 20 saham perusahaan yang tercatat di BEI. Suatu perusahaan didelisting di bursa umumnya karena kinerja yang buruk. Indikatornya antara lain dalam kurun waktu tertentu sahamnya tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan dividen selama beberapa tahun dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan peraturan pencatatan di bursa. (www.merdeka.com) Apabila kinerja suatu perusahaan tersebut buruk maka perlu dikaji adanya sinyal-sinyal yang mungkin bisa memberikan petunjuk bagi perusahaan yang akan dihapuskan sahamnya dari BEI. Salah satu pendekatannya adalah dengan mengembangkan suatu sistem peringatan dini agar dapat dilakukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut sebelum terjadi kebangkrutan. 1

2 Financial distress terjadi sebelum kebangkrutan. Kondisi financial distress adalah tahapan penurunan kondisi keuangan perusahaan yang terjadi sebelum perusahaan tersebut bangkrut atau terlikuidasi. Platt dan Platt (2002) mendefinisikan financial distress merupakan suatu kondisi dimana keuangan perusahaan dalam keadaan tidak sehat atau sedang krisis. Prediksi kekuatan keuangan suatu perusahaan umumnya dilakukan oleh pihak eksternal, seperti: Investor, Auditor, dan Pemerintah. Model financial distress perlu untuk dikembangkan, karena dengan mengetahui kondisi financial distress perusahaan sejak dini diharapkan dapat dilakukan tindakan untuk mengantisipasi kondisi yang mengarah pada kebangkrutan. Platt dan platt (2002) menyatakan kegunaan informasi jika suatu perusahaan mengalami financial distress adalah: (a) dapat mempercepat tindakan manajemen untuk mencegah masalah sebelum terjadinya kebangkrutan, (b) pihak manajemen dapat mengambil tindakan merger atau takeover agar perusahaan lebih mampu untuk membayar hutang dan mengelola perusahaan dengan lebih baik, (c) memberikan tanda peringatan dini/awal adanya kebangkrutan pada masa yang akan datang. Terdapat fenomena yang menyebutkan bahwa sebanyak 180.000 perusahaan di Indonesia mengalami kebangkrutan akibat diterpa badai produk luar negeri yang terus membanjiri Indonesia. Gelombang arus perdagangan bebas telah membuat sector industry dalam negeri tidak bergerak. Produk lokal dibuat mati kutu dengan kehadiran barang impor yang terus merajai pasar domestik (Sinar Indonesia Baru, Rabu, 16 November 2011, Halaman 1). Persaingan bebas juga akan mengakibatkan perekonomian dalam negeri menurun serta terjadinya penurunan kapasitas produksi dan lonjakan jumlah pengangguran di Indonesia.

3 Fenomena ini menjelaskan bahwa peran dari investor untuk perekonomian yang sedang labil ini sangat berpengaruh. Sehingga jika kurang mendapat bantuan dari investor perusahaan bisa saja sampai mengalami kebangkrutan (bankcruptcy). Prediksi kekuatan keuangan suatu perusahaan pada umumnya dilakukan oleh pihak eksternal perusahaan yang biasanya bereaksi terhadap sinyal distress seperti: penundaan pengiriman, tagihan dari bank, masalah kualitas produk dan lain sebagainya untuk mengindikasikan adanya financial distress yang dialami perusahaan (Luciana dan Kristijadi, 2003). Laporan keuangan suatu perusahaan dapat digunakan untuk mengukur serta mencerminkan kondisi financial distress. Data yang tersedia di dalam laporan keuangan harus dikonversi menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan agar informasi yang tersaji dalam laporan keuangan menjadi lebih bermanfaat. Berdasarkan laporan keuangan akan dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar prediksi kebangkrutan (S. Munawir, 2007:292). Untuk membuktikan bahwa laporan keuangan bermanfaat maka perlu dilakukan penelitian. Salah satu bentuk penelitiannya yaitu dengan cara menggunakan rasio keuangan untuk memprediksi financial distress. Rasio keuangan merupakan salah satu alat untuk menilai kinerja dan kondisi keuangan perusahaan (Sawir, 2009:6). Dalam proses penilaian kinerja perusahaan, rasio keuangan adalah salah satu bentuk informasi akuntansi yang sangat penting karena dapat mengungkapkan kondisi keuangan suatu perusahaan maupun kinerja yang dicapai suatu periode tertentu.

4 Brahmana (2004) dalam Wahyu dan Doddy (2009) menyatakan bahwa ada dua motif dilakukannya penelitian tentang prediksi financial distress perusahaan, yang pertama adalah untuk menguji hubungan dan pengaruh antar variabel faktor keuangan dan pengukuran kegagalan atau kebangkrutan, sedangkan yang kedua adalah untuk mengembangkan model dalam permalan atau prediksi kebangkrutan. Penelitian ini dilakukan berkaitan dengan motif yang pertama yaitu menguji pengaruh rasio keuangan terhadap financial distress perusahaan. Beberapa peneliti terdahulu yang juga melakukan penelitian untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress diantaranya seperti penelitian yang dilakukan oleh Hapsari (2012) menunjukkan bahwa rasio profitabilitas yaitu rasio Net income to sales (NI/S) memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap financial distress. Selain itu Amir dan Sudiyanto (2013) menyatakan bahwa Current Ratio, Total Asset Turnover Ratio, tidak dapat memprediksi terjadinya probabilitas kebangkrutan pada perusahaan manufaktur di BEI, sedangkan Debt Ratio, ROI dan ROE dapat digunakan untuk memprediksi terjadinya probabilitas kebangkrutan pada perusahaan tersebut. Penelitian lain yang juga dilakukan Yuanita (2010) menunjukkan bahwa rasio pertumbuhan, yaitu rasio pertumbuhan laba bersih terhadap total asset (NI/TA- Growth %) memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kondisi financial distress perusahaan. Namun penelitian yang dilakukan Luciana & Kristijadi (2003) menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan penjualan (sales growth) tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi financial distress perusahaan.

5 Rasio keuangan merupakan alat untuk menyatakan pandangan terhadap kondisi yang mendasari, yaitu kondisi financial perusahaan (Deny dan Sutrisno, 2014). Rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rasio profit margin, rasio likuiditas, rasio efisiensi, rasio profitabilitas, rasio financial leverage, posisi kas, dan rasio pertumbuhan. Alasan peneliti memilih sampel perusahaan manufaktur sector industry dasar dan kimia karena diperkiran pergerakan sektor industri dasar dan kimia masih akan cenderung melemah karena tekanan ketidakstabilan nilai Rupiah ditengah perekonomian global, dimana perseroan yang bergerak di sektor ini masih cukup menggantungkan kebutuhannya dari kegiatan impor (www.vibiznews.com). Selain itu pada periode penelitian terdapat beberapa fenomena ekonomi yang sangat berpengaruh dalam perekonomian Indonesia, seperti kenaikan harga minyak dunia dan krisis ekonomi global atau inflasi, sehingga diharapkan hasilnya dapat menggambarkan kondisi yang sebenarnya dan menguji konsistensi hasil penelitian sebelumnya. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti dan mengambil judul penelitian yaitu ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BEI.

6 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah rasio profit margin dapat digunakan untuk memprediksi kondisi 2. Apakah rasio likuiditas dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan manufaktur sector industry dasar dan kimia yang terdaftar di BEI? 3. Apakah rasio efisiensi operasi dapat digunakan untuk memprediksi kondisi 4. Apakah rasio profitabilitas dapat digunakan untuk memprediksi kondisi 5. Apakah rasio financial leverage dapat digunakan untuk memprediksi kondisi 6. Apakah rasio posisi kas dapat digunakan untuk memprediksi kondisi 7. Apakah rasio pertumbuhan dapat digunakan untuk memprediksi kondisi

7 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah rasio profit margin dapat digunakan untuk 2. Untuk mengetahui apakah rasio likuiditas dapat digunakan untuk 3. Untuk mengetahui apakah rasio efisiensi operasi dapat digunakan untuk 4. Untuk mengetahui apakah rasio profitabilitas dapat digunakan untuk 5. Untuk mengetahui apakah rasio financial leverage dapat digunakan untuk 6. Untuk mengetahui apakah rasio posisi kas dapat digunakan untuk 7. Untuk mengetahui apakah rasio pertumbuhan dapat digunakan untuk

8 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan atau manajemen untuk mengetahui manfaat laba dan arus kas operasi dalam memprediksi kondisi financial distress sehingaa perusahaan dapat mengantisipasinya sebelum terjadi kebangkrutan. 2. Bagi investor dan calon investor Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan masukan bagi investor dan calon investor sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam berinvestasi. 3. Bagi Akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan serta kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan mengenai kondisi financial distress suatu perusahaan, serta dapat dijadikan referensi untuk penelitian berikutnya. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi Dalam memberikan gambaran yang menyeluruh terhadap isi penelitian ini, dibagi dalam lima bab sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai pendahuluan yang dimulai dengan menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

9 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan diuraikan mengenai tinjauan pustaka yang menguraikan tentang peneliti terdahulu dan berisi tentang landasan teori yang berkaitan dengan rasio keuangan dalam memprediksi kondisi financial distress yang mendasari penelitian ini, serta kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metodologi penelitian yang menguraikan tentang rancangan penelitian, batasan penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional dan pengukuran variabel, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, data dan metode pengumpulan data, serta teknik analisis data yang digunakan dalam penenlitian ini. BAB IV : GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Pada bab ini akan diuraikan mengenai gambaran subyek penelitian dan analisis data yang menguraikan tentang gambaran subyek penelitian, analisis data, serta pembahasan mengenai penelitian ini yang berkaitan dengan rasio keuangan dalam memprediksi kondisi financial distress. BAB V : PENUTUP Pada bab ini akan menguraikan mengenai gambaran penutup yang menguraikan tentang kesimpulan penelitian, keterlambatan, serta saran yang diharapkan peneliti dapat membantu peneliti selanjutnya