URAIAN TUGAS PETUGAS KESEHATAN LINGKUNGAN Diposkan oleh Nur salim, Amd.KL

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

ASPEK KUALITAS AIR DAN HYGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KECAMATAN KOTA UTARA KOTA GORONTALO TAHUN 2012

LAPORAN PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN BIDANG P2PL DINAS KESEHATAN KAB. BIMA TAHUN 2010

A. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya

SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM

BAB 1 : PENDAHULUAN. badan air yang juga digunakan untuk mencuci, mandi dan kebutuhan lainnya.

INSPEKSI SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM DAN TEMPAT PEMBUATAN DAN PENJUALAN MAKANAN DAN MINUMAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut. (1) Selain

PERKEMBANGAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN

PERKEMBANGAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN

DITINGKATKAN Permenkes RI No. 3 tahun 2014 tentang STBM

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN PROBOLINGGO

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

HIGIENE SANITASI DI TEMPAT KERJA PERTEMUAN KE-6

LAMPIRAN V DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN

HIGIENE SANITASI DI TEMPAT KERJA PERTEMUAN KE-6

BAB I PENDAHULUAN` Menurut World Health Organization (WHO,2006); sanitasi merupakan upaya

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya (Sistem Kesehatan Nasional, 2009). Salah satu upaya. program nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) INSPEKSI SANITASI TEMPAT- TEMPAT UMUM DAN TEMPAT PEMBUATAN DAN PENJUALAN MAKANAN MINUMAN

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DENGAN RAHMAT

Tabel Deskripsi Program / Kegiatan

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN SEMARANG

KUESIONER PENELITIAN PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN HYGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2010

KUESIONER PENELITIAN PELAKSANAAN HYGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN TANJUNGPINANG BARAT TAHUN 2012

3. Pengelolaan air kotor dan kotoran manusia (Sawage and Exreta Disposal) 4. Hygiene dan sanitasi makanan (Food Hygiene and Sanitation)

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

SOP PENGAMBILAN SAMPEL AIR UNTUK UJI BAKTERIOLOGIS No. Dokumen 60/L/PL/2013

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

MENEROBOS KETERBATASAN BERBAGI PENGALAMAN IMPLEMENTASI SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DI JAKARTA UTARA

PROGRAM PENGUATAN KEBERLANJUTAN UNTUK STBM KABUPATEN/KOTA DAN MASYARAKAT

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA DEPOT AIR MINUM

BAB I PENDAHULUAN. segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah kesehatan tersebut. diakses pada tanggal 15 September 2015 pukul 17.05).

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG SERTIFIKASI TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN, TEMPAT-TEMPAT UMUM DAN PENGAWASAN KUALITAS AIR

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN. Rekapitulasi Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 30 TAHUN TENTANG STRATEGI DAERAH SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN SUMEDANG

LAMPIRAN 5Deskripsi Program dan Kegiatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/Menkes/Per/IV/2010 dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN, PERSONAL HIGIENE DENGAN JUMLAH BAKTERI Escherichia coli PADA DAMIU DI KAWASAN UNIVERSITAS DIPONEGOROTEMBALANG

Kegiatan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Target Millenium Development Goals (MDGs) ke-7 adalah setiap negara

KERANGKA ACUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

Evaluasi Capaian Pelaksanaan Pamsimas Komponen B

BAB 1 : PENDAHULUAN. Keadaan higiene dan sanitasi rumah makan yang memenuhi syarat adalah merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. manusia, air diperlukan untuk menunjang kehidupan, antara lain dalam kondisi yang

Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia

BUKU SAKU VERIFIKASI SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

Kerjasama : Kementerian Kesehatan WHO Indonesia 2013 PRESETATION RENCANA PENGAMAN AIR JAKARTA, MEI 2015

KEMENTERIAN KESEHATAN PERLUASAN & PENGARUS UTAMAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. seluruh daerah geografis di dunia. Menurut data World Health Organization

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 27 A TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN,

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang kesehatan No. 23 tahun 1992 pasal 10 menyebutkan bahwa

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

DINAS KESEHATAN KOTA CIMAHI

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Diare adalah perubahan frekuensi dan konsistensi tinja. World Health

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PROMOSI KESEHATAN TINGKAT MASYARAKAT

Tabel 3.34 Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat Tabel 3.35 Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten Merangin...

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 852/MENKES/SK/IX/2008 TENTANG STRATEGI NASIONAL SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN ACEH TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Disampaikan oleh: MENTERI KESEHATAN RI pada SEMINAR dan LAUNCHING INDONESIAN WOMEN for WATER, SANITATION and HYGIENE Jakarta, 18 Februari 2015

Tempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang. pemerintah, swasta, dan atau perorangan yang dipergunakan langsung oleh

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mengakibatkan mobilitas penduduk semakin pesat serta lingkungan dan

KEBIJAKAN PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN

BAB V Area Beresiko Sanitasi

KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

Program Kesehatan Lingkungan A. Inspeksi Tempat Pengelolaan Makanan (TPM), Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Industri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal juli 2012.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan deklarasi Johannesburg yang dituangkan dalam Milleniun

RENCANA TINDAK LANJUT

PANDUAN PELAKSANAAN VERIFIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di DAMIU Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sehat 2015 adalah lanjutan dari visi pembangunan kesehatan

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan berpotensial untuk mempengaruhi kesehatan (WHO, 1948)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) ADVOKASI,ORIENTASI, PEMICUAN, DAN DEKLARASI STBM

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kepulauan Aru 2014 BAB 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia (Sumantri, 2010).

Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat

PERMASALAHAN ALIRAN AIR

LAPORAN TAHUNAN PROGRAM KESLING LAPORAN TAHUNAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN BAB I UMUM 1.1. PENDAHULUAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. secara adil serta merata (Depkes RI, 2009). Masalah penyehatan lingkungan

KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/103/KEP./ /2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN RUMAH MAKAN

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

Transkripsi:

URAIAN TUGAS PETUGAS KESEHATAN LINGKUNGAN Diposkan oleh Nur salim, Amd.KL 1. Menyusun rencana kegiatann pelayan kesehatan lingkungan berdasarkan data program puskesmas dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja. 2. Melaksanakan kegiatan kesehatan lingkungan meliputi pendataan, pengawasan dan pembinaan SAB, JAGA, TTU/TPM/Pestisida, penyuluhan kesehatan lingkungan, mengatur dan mengawasi petugas kebersihan UPT Puskesmas dan koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku 3. Mengevaluasi hasil kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan secara keseluruhan. 4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan. 5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

KEGIATAN PENYEHATAN LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN Sesuai dengan Peraturan Walikota Batam No 10 th 2008 tentang uraian tugas dan fungsi Seksi Penyehatan Lingkungan berada pada bidang pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan dalam melaksanakan penyehatan lingkungan yang berkaitan dengan Higiene dan Sanitasi di permukiman, tempat-tempat umum, industri dan tempat kerja serta melakukan penyehatan air, pengawasan limbah medis dan operasional laboratorim kesehatan lingkungan Uraian tugas sebagai mana di maksud meliputi : 1. Penyusunan rencana dan program kerja seksi penyehatan lingkungan 2. Pemberian petunjuk dan pembinaan dalam penyelenggaraan kegiatan penyehatan lingkungan di permukiman, tempat-tempat umum, tempat pendidikan dan tempat kerja. 3. Pelaksanaan pembinaan dan kordinasi penyelenggaraan penyehatan lingkungan industri besar dan kecil yang berkaitan dengan higiene dan sanitasi. 4. Pembinaan, koordinasi dan penyelenggaraan kegiatan penyehatan air dan limbah medis. 5. Penyelenggaraan upaya pengembangan dan opersional laboratorium kesehatan lingkungan. 6. Penyusunan dan pembuatan laporan seksi kepada kepala bidang. 7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala bidang pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya. Dalam rangka melakukan pemberian petunjuk dan pembinaan dalam penyelenggaraan kegiatan penyehatan lingkungan di permukiman, pada tahun 2012 ini Dinas Kesehatan melakukan pembinaan dan monitorong ke wilayahwilayah kerja puskesmas yang ada di Kota Batam dalam melaksanakan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Strategi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) ini dituangkan dalam suatu Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 852/MENKES/SK/IX/2008. Komponen dasar dari STBM itu adalah : 1. Perubahan Perilaku 2. Peningkatan akses sanitasi yang berkelanjutan 3. Pengelolaan berbasis masyarakat yang berkelanjutan 4. Dukungan institusi kepada masyarakat (enabling environment) Dengan menitik beratkan tujuan / sasaran program kepada 5 (lima) pilar perobahan perilaku masyarakat, yg dikenal dengan 5 pilar STBM, yaitu : 1. Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS) 2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) 3. Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga (PAM-RT) 4. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

5. Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga ( Limbah Cair RT ) Pendekatan yang dilakukan untuk mengubah perilaku higiene* dan sanitasi ini dilakuakan melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan lansung ke masyarakat sasaran, dengan harapan masyarakat tersebut terpicu untuk merobah perilaku nya kearah yang lebih baik sehingga angka kejadian penyakit berbasis lingkungan yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku akirnya dapat di tekan melalui penciptaan kondisi sanitasi total ini. Beberapa pemicuan kemasyarakat yang dilakukan oleh Puskesmas, dengan bimbingan Dinas Kesehatan Kota BAtam yang dilakukan baru-baru ini : (februari maret 2012), yaitu : 1. Pemicuan yang dilakukan di Kampung Baloi Kebun wilayah kerja Puskesmas Baloi Permai 2.Pemicuan STBM ke masyarakat kampung tua sei binti wilayah kerja PKM Sei Lekop 3. Pemicuan STBM di kampung bukit timur lubuk baja wilayah kerja PKM Lubuk Baja 4. Pemicuan STBM yang dilakukan dinas kesehatan kota batam dan sanitarian PKM Sambau ke desa bakau serip di wilayah kerja PKM Sambau dengan cara turun lansung ke rumah penduduk Selain menggalakan STBM seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Batam juga melakukan beberapa kegiatan untuk pelaksanaan program Lingkungan Sehat antara lain :

KEGIATAN PENYEHATAN TEMPAT-TEMPAT UMUM Tempat-tempat Umum merupakan Suatu tempat dimana banyak orang berkumpul untuk melakukan kegiatan baik secara insidentil maupun terus-menerus, baik secara membayar maupun tidak. Sedangkan Usaha-usaha untuk umum merupakan Suatu usaha/kegiatan yang menghasilkan barang / jasa yang bertujuan untuk dapat dinikmai dan dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas. Dasar Hukum UU No.23 thn 1992 tentang Kesehatan UU No.11 thn 1962 tentang Hyangiene utk Usaha bagi Umum UU No.2 thn 1966 tentang Hyangiene Permenkes No.061/MENKES/PER/I/1990 tentang Persyaratan Kesehatan Kolam Renang dan Pemandian Umum Permenkes No.80/MENKES/II/1990 tentang Persyaratan Kesehatan Hotel Peraturan daerah yang mengatur kegiatan-kegiatan usaha bagi umum Penyehatan sanitasi tempat-tempat umum bertujuan untuk mewujudkan kondisi TTU yang memenuhi syarat agar masyarakat pengunjung terhindar dari kemungkinan bahaya penularan penyakit serta tidak menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat. Selain itu juga agar pengunjung TTU menggunakan dan memelihara fasilitas

sanitasi yang tersedia di TTU tersebut, juga agar pengelola/penanggung jawab TTU dengan upaya sendiri menciptakan sanitasi TTU Ruang Lingkup STTU 1. Penyediaan air minum (Water Supply) 2. Pengelolaan sampah padat, air kotor, dan kotoran manusia (Wastes Disposal meliputi sewage, refuse, dan excreta) 3. Hygiene dan sanitasi makanan (Food Hygiene and Sanitation) 4. Perumahan dan kontruksi bangunan (Housing and Construction) 5. Pengawasan vektor (Vector Control) 6. Pengawasan pencemaran fisik (Physical Pollution) 7. Hygiene dan sanitasi industri (Industrial Hygiene and Sanitation) Usaha Sanitasi Tempat-Tempat Umum 1. Pengawasan dan pemeriksaan faktor lingkungan TTU serta faktor manusia yang melakukan kegiatan. 2. Penyuluhan terhadap masyarakat (edukasi) terutama untuk yang menyangkut pengertian dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya2 yang timbul dari TTU Berikut Tempat-Tempat Umum yang di bina oleh Dinas Kesehatan

I. HOTEL/PENGINAPAN Usaha penyehatan usaha-usaha bagi umum termasuk hotel sangat penting dilakukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Penyehatan Hotel perlu dilaksanakan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit dan gangguan kesehatan serta untuk mendorong pengembangan pariwisata. Hotel-hotel yang dibina oleh Dinas kesehatan dalam bulan Februari maret 2012 adalah 1. Hotel Amir 2. Hotel holiday inn 3. Harist resort tanjung riau 4. I hotel 5. S hotel 6. Hotel 89 II. PASAR Pasar yang dikunjugi dan dibina sanitasi lingkungannya oleh seksi penyehatan lingkunagn dinas kesehatan kota batam di bulan februari maret 2012 1. Pasar aviari 2. Pasar fanindo

3. Kampung becek III. PANTI PIJAT/MASSAGE Dasar pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Panti Pijat adalah Kep. Menkes 288/Menkes/SK/III/2003 tentang Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum. Sedangkan komponen penilaian meliputi : 1. Ruang tunggu 2. Ruang kerja 3. Fasilitas Sanitasi 4. Peralatan Kerja dan 5. Karyawan Panti pijat yang dikunjugi dan dibina sanitasi lingkungannya oleh seksi penyehatan lingkunagn dinas kesehatan kota batam di bulan februari maret 2012 1.fortune massage 2.Beautiful massage 3.top one massage IV. KOLAM RENANG/PEMANDIAN UMUM Dasar pelaksanaan penyehatan klam renang dan pemandian umum ini tepat pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-

Syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Sedangkan Komponen umum inpeksi sanitasi kolam renang dan pemandian umum meliputi : 1. Tata Bangunan 2. Konstruksi bangunan 3. Kelengkapan 4. Persyaratan bangunan dan fasilitas sanitasi (seperti bak cuci kaki untuk kolam renang, dll), serta 5. Area kolam renang dan kolam pemandian umum Kolam Renang yang dikunjugi dan dibina sanitasi lingkungannya oleh seksi penyehatan lingkungan dinas kesehatan kota batam di bulan februari maret 2012 1. Kolam renang shangrila 2. Kolam renang sukajadi KEGIATAN PENGAWASAN KUALITAS AIR MINUM Depot air minum adalah badan usaha yang mengelola air minum untuk keperluan masyarakat dalam bentuk curah dan tidak dikemas (Pedoman Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum, Dirjen P2PL Depkes RI Tahun 2008). Dasar pelaksanaan penyehatan Depot Air Minum ini adalah Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002 Tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Kepmenkes tersebut dalam kaitan dengan Depot Air Minum ini antara lain mengatur : Pasal 2 Jenis air minum meliputi (harus memenuhi syarat kesehatan air minum) a. Air yang didistribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah tangga; b. Air yang didistribusikan melalui tangki air; c. Air kemasan; d. Air yang digunakan untuk produksi bahan makanan dan minuman yang disajikan kepada masyarakat;

Pasal 6 Pemeriksaan sampel air minum dilaksanakan di laboratorium pemeriksaan kualitas air yang ditunjuk oleh Pemerintah Kabupaten/Kota. Pasal 9 Pengelola penyediaan air minum harus: a. menjamin air minum yang diproduksinya memenuhi syarat kesehatan dengan melaksanakan pemeriksaan secara berkala memeriksa kualitas air yang diproduksi mulai dari: - pemeriksaan instalasi pengolahan air; - pemeriksaan pada jaringan pipa distribusi; - pemeriksaan pada pipa sambungan ke konsumen; - pemeriksaan pada proses isi ulang dan kemasan; b. melakukan pengamanan terhadap sumber air baku yang dikelolanya dari segala bentuk pencemaran berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Peralatan dan perlengkapan yang dipergunakan untuk pengolahan air minum harus menggunakan peralatan yang sesuai dengan persyaratan kesehatan (food grade) seperti pada : 1. Pipa pengisian air baku 2. Tandon air baku 3. Pompa penghisap dan penyedot 4. Filter 5. Mikro Filter 6. Kran pengisian air minum curah 7. Kran pencucian/pembilasan botol 8. Kran penghubung (hose)

9. Peralatan sterilisasi Sedangkan Air baku yang dipergunakan pada depot air minum ini harus memenuhi syarat sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Depot Air Minum yang dikunjungi dan dibina sanitasi lingkungannya oleh seksi penyehatan lingkungan dinas kesehatan kota batam di bulan februari maret 2012 1. DEPOT AIR MINUM STAR WATER 2. DEPOT AIR MINUM VI QUA 3. DEPOT AIR MINUM GUNUNG SALJU 4. DEPOT AIR MINUM SCF QUA 5. DEPOT AIR MINUM NURUL HIDAYAH 6. DEPOT AIR MINUM ANUGRAH 7. DEPOT AIR MINUM JAMBU QUA 8. DEPOT AIR MINUM TIRTA KENCANA 9. DEPOT AIR MINUM EL DOROK WATER STORE 10. DEPOT AIR MINUM FERZA QUA 11. DEPOT AIR MINUM BRITA WATER Selain itu seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Batam juga melakukan inspeksi sanitasi serta pembinaan ke pabrik pabrik Es Kristal yang ada di Batam, seperti 1. Pabrik Es Bunga Mawar 2. Pabrik Es SPA 3. Pabrik Es ATLAS