Bab V Kesimpulan, Keterbatasan, dan Saran

dokumen-dokumen yang mirip
Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan untuk dikembangkan (Ali, 2000: 13). Dalam hal ini,

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. yang telah Allah turunkan kepada Rasul-Nya, Nabi mulia Muhammad SAW. Kitab suci

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB IV ANALISIS. Muqsam bih pada huruf wawu yang pertama pada surah al-ti>n ayat 1-3:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI

Hadits-hadits Shohih Tentang

BAB IV. Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No 2 Tahun 2008 Tentang Partai. Politik, dalam pasal 1 ayat (1) yang berbunyi : Partai politik adalah

PRAKTIK JUAL BELI IKAN DALAM SUNGAI DI DESA HANDIL BARABAI KECAMATAN KERTAK HANYAR SKRIPSI

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Mengadu Domba Sesama Muslim. E-Artikel dari UstadzAris.com

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN NASABAH PADA BMT WALISONGO MIJEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI CEGATAN DI DESA GUNUNGPATI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. politik, sosial, dan lain sebagainya. Permasalahan-permasalahanan tersebut kerap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses pemenuhan kebutuhan manusia tidak terlepas dari adanya

KEUTAMAAN MEMPELAJARI SIRAH NABAWIYAH. Fais al-fatih #KajianSirahNabawiyah01

PEMBINAAN MENTAL GENERASI MUDA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang. disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar

BAB I PENDAHULUAN. Hablum minallah (hubungan dengan Allah) dan Hablum minannas

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

Adalah Sebagian Dari IMAN حفظو هللا Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-sidawi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Hijab Secara Online Menurut Hukum Islam

BAB I PENDAHULUAN. piutang dapat terjadi di dunia. Demikian juga dalam hal motivasi, tidak sedikit. piutang karena keterpaksaan dan himpitan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana sempurnanya Islam. Islam adalah agama yang lengkap dan sempurna,

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

BAB I PENDAHULUAN. nilai tambah yang dihasilkan melalui beberapa proses di antaranya jasa,

PENDIDIKAN AQIDAH TERHADAP ANAK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR AN SURAT AL-BAQARAH 133

BAB IV ANALISIS. keterangan ahli sebagai alat bukti yang sah. Malah tempatnya diletakkan pada. yang penting, artinya dalam pemeriksaan perkara pidana.

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH

Cece Abdulwaly. Diterbitkan oleh: melalui:

Ji a>lah menurut masyarakat Desa Ngrandulor Kecamatan Peterongan

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Melakukan kegiatan ekonomi dan bermuamalah merupakan tabi at. manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan kegiatan

Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERUBAHAN HARGA JUAL BELI SAPI SECARA SEPIHAK DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah diajarkannya cara menulis Al-Quran dan Hadits. Pembelajaran

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM PADA PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 SURABAYA

Pada hakikatnya pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bank. pemenuhan kebutuhan akan rumah yang disediakan oleh Bank Muamalat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

ANALISIS PEMBIAYAAN MITRA USAHA DENGAN AKAD MUDHARABAH DI BMT BISMILLAH KANTOR CABANG CEPIRING

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian yang pesat di indonesia dalam rangka

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. shalat dan puasa. Namun ada juga yang berdampak secara sosial, seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa al-quran karena

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. wawancara kepada para responden dan informan, maka diperoleh 4 (empat) kasus

PANDUAN PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MURID PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 3 PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 3 1

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan

BAB II LANDASAN TEORI. dimana banyak muncul produk-produk kosmetik dengan jenis dan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan anak yang lahir dalam keadaan fitrah atau suci :

IMAM / BILAL BERTUGAS USTAZ MUHAMMAD FAUZEE BIN MOHAMED USTAZ HASNIZATUL AZRI BIN ZAINUDIN MUAZZIN/BILAL KHATIB /IMAM

UNTUK KALANGAN SENDIRI

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga tersebut mencakup bagian dari keseluruhan sistem sosial masyarakat

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Bersama : H. Ahmad Bisyri Syakur,Lc.MA.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

TAFSIR SURAT AL- ASHR

PUASA DI BULAN RAJAB

mengorbankan nyawa seminimal mungkin.2

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP UPAH SISTEM TANDON DI TOKO RANDU SURABAYA

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari bentuk kegiatan muamalah adalah utang-piutang untuk

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERSEPSI NASABAH TENTANG APLIKASI MURA<BAH}AH DI BMS FAKULTAS SYARIAH

Transkripsi:

Bab V Kesimpulan, Keterbatasan, dan Saran 5.1 Kesimpulan Bab 5 dalam penelitian ini berisi kesimpulan dan keterbatasan. Kesimpulan dan keterbatasan dalam Bab 5 ini seluruhnya didasarkan atas hasil analisis data yang telah dilakukan pada Bab 4 sebelumnya. Penelususan tentang overall customer satisfaction pada diri Muhammad SAW. sebagai seorang pemasar dalam berbisnis dengan menggunakan indikator berupa kepercayaan yang terdiri atas 14 kategori, komunikasi yang terdiri atas 5 kategori, komitmen yang terdiri atas 5 kategori, dan penanganan konflik yang terdiri atas 4 kategori menghasilkan kesimpulan dan keterbatasan sebagai berikut: Muhammad SAW. memiliki sifat terpercaya/dapat dipercaya atau lebih dikenal dengan al-amīn atau ن األ م ي hingga kata tersebut menjadi gelar untuk beliau sejak sebelum beliau menjadi seorang nabi (ketika aktif menjadi seorang pedagang/pemasar) sampai beliau menjadi seorang nabi hingga akhir hayatnya. Muhammad SAW. sangat perhatian terhadap keamanan barang yang dititipkan mitranya kepada dirinya dan mengembalikan barang titipan tersebut kepada pemiliknya meskipun di antara mereka ada yang memusuhinya. Muhammad SAW. dapat diandalkan ucapannya dan dapat dipercaya untuk memenuhi dan menjaga janji-janjinya. Muhammad SAW. mendahulukan kepentingan mitranya sebelum kepentingannya sendiri. Muhammad SAW. memenuhi utang atau kewajibannya kepada mitranya. Ketika beliau telah wafat, maka utang/kewajibannya kepada mitranya dipenuhi oleh sahabat atau khalifah pengganti beliau. Tidak ditemukan bahwa Muhammad SAW. bersikap konsisten dalam memberikan layanan yang berkualitas dalam berbisnis (hal ini karena aktivitas bisnis Muhammad SAW. adalah aktivitas jual-beli barang bukan pada aktivitas jasa). Adapun hal lain terkait kualitas diri dalam berinteraksi secara umum, maka Muhammad SAW. adalah orang yang memiliki uswah

hasanah, tidak pernah menolak bila dimintai sesuatu, berbuat baik pada mitranya maupun tawanan perang, dan selalu memberikan kemudahan. Tidak ditemukan bahwa dalam banyak kesempatan, Muhammad SAW. agak atau sedikit bersifat munafik. Tidak ditemukan bahwa Muhammad SAW. bukanlah orang yang jujur. Tidak ditemukan bahwa Muhammad SAW. memiliki pegawai/pekerja yang membantu beliau dalam berbisnis yang menunjukkan rasa hormat terhadap mitranya (para pekerja/sahaya yang beliau miliki hanya membantunya dalam urusan selain berbisnis). Tidak ditemukan bahwa mitra Muhammad SAW. yakin dengan layanan yang diberikan olehnya karena gelar al-amīn yang dimiliki olehnya membuat beliau telah memperoleh keyakinan dari para mitranya dalam bertransaksi (di samping karena aktivitas bisnis Muhammad SAW. adalah aktivitas jual-beli barang bukan pada aktivitas jasa). Tidak ditemukan Muhammad SAW. dan mitranya berada dalam suatu persaingan (yaitu, di satu sisi Muhammad SAW. berusaha menjual banyak barang yang dimilikinya dan di sisi lain mitranya berusaha menghindar untuk membelinya). Tidak ditemukan bahwa mitranya membutuhkan kehati-hatian dalam bersepakat dengan Muhammad SAW.. Tidak ditemukan bahwa Muhammad SAW. tidak segan untuk mengalihkan/membelokkan fakta-fakta yang ada untuk memberikan kesan sesuai keinginannya. Tidak ditemukan bahwa Muhammad SAW. diduga sering menyembunyikan informasi penting yang dapat mempengaruhi keputusan mitranya dalam berbisnis/bertransaksi dan berinteraksi. Muhammad SAW. memiliki sifat komunikatif/informatif atau نغ الت ب ل ي yang menjadi salah satu sifat bagi seorang nabi. Informasi akurat yang dibutuhkan oleh mitranya dan tepat waktu yang diberikan oleh Muhammad SAW. sangat erat hubungannya dengan kebenaran ucapan Muhammad SAW. atau keandalan ucapannya. Hal ini karena informasi yang diberikan pada saat itu bersumber dari ucapan atau ungkapan seseorang sebagai alat komunikasi lisan. Sedang informasi yang terpercaya selain berhubungan dengan kebenaran ucapan Muhammad SAW. atau keandalan ucapannya juga berhubungan dengan kepercayaan yang telah menjadi

gelar yang dimilikinya karena informasi yang dapat dipercaya tentunya berasal dari orang yang terpercaya. Informasi yang akurat, tepat waktu, dan terpercaya lebih banyak tidak berhubungan dengan jual-beli ketika Muhammad SAW. menjadi seorang pedagang karena hal itu sudah menjadi cukup bagi Muhammad SAW. yang telah memiliki sifat amanah dan jujur. Kedua sifat ini menjadi awal bagi para mitranya untuk mendapatkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan terpercaya yang berkaitan dengan selain berbisnis yang selanjutnya Muhammad SAW. dapat membuktikan bahwa informasi yang telah disampaikan atau diberikan tersebut akurat. Muhammad SAW. adalah orang yang sering memberikan nasihat dalam berbagai hal termasuk dalam aktivitas bisnis. Nasihat tersebut terbagi menjadi dua bagian, yaitu berupa anjuran/perintah dan berupa larangan sesuai dengan tugas kenabiannya. Anjuran atau himbauan tentang berbisnis ini Muhammad SAW. berikan mulai dari niat yang harus dimiliki seseorang ketika berbisnis, cara memperoleh keuntungannya, membina hubungan baik dengan relasi, dan hal-hal yang membuat bisnis tersebut mendapat keberkahan. Bentuk larangan yang Muhammad SAW. berikan dalam berbisnis ini lantaran rasa sayang beliau kepada mitranya. Larangan itu dapat berupa cara dalam memperoleh kekayaan dan jenis barang atau jasa yang ditransaksikan. Di antara larangan yang Muhammad SAW. berikan ada yang berpotensi konflik antar mitra yang akhirnya mengakibatkan terjadinya masalah. Tidak ditemukan bahwa Muhammad SAW. pernah memiliki masalah dalam pengiriman barang yang diperdagangkannya dan menginformasikan kepada mitranya tentang masalah tersebut (sekalipun ada, peneliti berpendapat bahwa perdagangan musiman (QS. Al-Quraisy: 1-2) dengan jarak yang cukup jauh dan melibatkan mitra dari berbagai wilayah yang jauh pula meskipun ada pemilik modal yang menjadi mitranya yang tinggal di Mekah seperti Khadijah memungkinkan catatan lisan mengenai masalah dalam pengiriman ini tidak ditemukan). Muhammad SAW. adalah orang yang memenuhi janjinya. Tidak ditemukan bahwa Muhammad SAW. menginformasikan apabila ada layanan baru yang dimilikinya (hanya didapatkan aturan-aturan baru dalam bisnis yang Muhammad SAW. informasikan berkaitan dengan cara transaksi dan jenis transaksi dalam perdagangan yang

bertujuan untuk menjamin kemaslahatan antara penjual dan pembeli). Layanan baru yang ditawarkan tidak didapatkan karena pada zaman Muhammad SAW. tidak terdapat perusahaan, sektor jasa, jasa keuangan, dan perbankan sebagai lembaga keuangan yang dikenal sekarang ini. Transaksi keuangan yang terjadi bersifat individu sedang praktik perbankan baru berkembang cukup pesat ketika perioda kekhalifahan Islam berlangsung 827-960 Masehi. Muhammad SAW. membuat penyesuaian untuk memenuhi kebutuhan mitranya, memberikan perlakuan secara pribadi/tersendiri untuk memenuhi kebutuhan mitranya, bersikap fleksibel ketika penawaran produk untuk mitranya berubah, bersikap fleksibel ketika proses produksi mitranya berubah, dan bersikap fleksibel dalam memberi perlakuan untuk memenuhi kebutuhan mitranya. Muhammad SAW. adalah seorang pemasar yang berhasil membangun komitmen dengan mitranya karena kepercayaan yang terjalin dalam jangka panjang dan lama antara dirinya dan para mitranya. Muhammad SAW. berusaha untuk menghindari konflik-konflik potensial dengan cara menghindari penyebab pokok sumber konflik yang terjadi pada masa Muhammad SAW., yaitu kerusakan moral (egocentric corruption), ashābiyyah atau fanatisme kesukuan, dan kelangkaan sumber daya (scarcity of resource). Muhammad SAW. dapat memastikan bahwa tidak ada masalah yang akan muncul dalam berhubungan dengan mitranya dengan cara membuat membuat aturan-aturan atau perjanjian dalam setiap aktivitas baik bisnis maupun selain bisnis yang menyangkut dirinya pribadi dan menyangkut orang lain atau masyarakat umum. Muhammad SAW. tidak pernah memiliki perselisihan/konflik dalam berbisnis yang nampak atau tersembunyi dengan mitranya baik sebelum diangkat menjadi seorang nabi maupun setelahnya seperti diungkapkan oleh salah satu mitranya yaitu As-Saib bin Abu As-Saib, kecuali tentang pinjam-meminjam. Kemampuan Muhammad SAW. dalam menghindari konflik potensiallah yang menyebabkan konflik atau perselisihan tersebut tidak pernah terjadi. Seandainya pernah terjadi, sikap fleksibel Muhammad SAW. terhadap mitranya membuat konflik tersebut anggap oleh mitranya sebagai sebuah ganguan kecil yang lekas berlalu (transient disturbance). Terjadinya perselisihan/konflik justru antar mitranya sendiri baik yang

berhubungan dengan bisnis maupun selain bisnis. Usaha Muhammad SAW. dalam mencari jawaban untuk perselisihan/konflik yang nampak tersebut sebelum menjadi masalah adalah dengan mengembalikan penyelesaian perselisihan tersebut kepada Allah dan dan rasul-nya, yaitu Muhammad SAW. sendiri. Dalam aktivitas berbisnis, beliau memberi ketetapan, aturan berupa larangan tentang cara bertransaksi, dan mempersilakah pihak-pihak yang berselisih untuk bersumpah membela diri untuk menegaskan kebenaran perkara tersebut apabila perkara tersebut dianggap besar dan sulit untuk dibuktikan kebenarannya. Adapun kesalahpahaman yang pernah terjadi antara Muhammad SAW. dan mitranya bukanlah pada saat beliau sedang berbisnis. Kesalahpahaman tersebut terjadi saat pembagian ghanimah yang disebabkan oleh ketidaktahuan mereka dalam memahami kebijakan Muhammad SAW. dengan baik, saat beliau melarang membunuh seorang pun dari Bani Hasyim pada sebuah peperangan, dan saat beliau memberikan sesuatu yang sengaja beliau akhirkan untuk seseorang atau khususkan untuk orang tersebut karena rasa sayangnya. Muhammad SAW. selalu menginformasikan segala sesuatu termasuk apabila sebuah masalah muncul dalam aktivitas kesehariannya sesuai dengan perintah Allah SWT.. Masalah yang muncul justru berasal dari para mitranya baik dalam hubungan di luar bisnis maupun dalam berbisnis. Kemudian mereka menjadikan Muhammad SAW. sebagai penengah/mediator untuk memutuskan berbagai perkara tersebut. Perselisihan yang dihadapi oleh para mitranya tidak memunculkan masalah karena Muhammad SAW. memiliki kecakapan dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh para mitranya dengan baik. Beliau juga mengajak para mitranya mendiskusikannya dengan terbuka dan memberikan solusi yang berakhir dengan kepuasan mereka. Kepuasan pelanggan secara menyeluruh ada dalam diri Muhammad SAW. sebagai seorang pemasar dalam berbisnis. Hal itu dapat dilihat pada kalimat yang diungkapkan Ibnu Hisyām (2006, juz 1, h. 146-7) ن ر ض ي ن ا هذ ا ن مح م د.ف ل م ا ر أ و هن ق النو ا: هذ ا األ م ي Kata ر ض ي ن ا dalam kalimat tersebut adalah kepuasan/satisfaction. Peneliti berargumen: Pertama, kalimat ini diungkapkan orang-orang Quraisy sebelum Muhammad SAW. diutus sebagai seorang nabi yang

ketika itu profesi beliau adalah seorang pemasar/pedagang aktif. Kedua, kepuasan yang diucapkan spontan oleh orang-orang Quraisy dapat dilihat pada dhamir 1 ن ا untuk menunjukkan orang pertama jamak sesuai dengan pendapat Westbrook (1981) yang dikutip oleh Crosby, Evans, dan Cowles (1990) sebagai berikut: Satisfaction, then, is an emotional state that occurs in response to an evaluation of these interaction experiences (Westbrook (1981) yang dikutip oleh Crosby, Evans, dan Cowles (1990)). Kepuasan adalah sebuah ungkapan emosional yang muncul sebagai respon untuk sebuah penilaian dari pengalaman-pengalaman berinteraksi. Ketiga, ungkapan bersebut muncul ketika Muhammad SAW. berhasil menangani konflik dengan mengajak pihak terkait untuk mendiskusikannya dengan terbuka [sebagai salah satu indikator kepuasan pelanggan secara menyeluruh] yang terjadi antar para pemuka Quraisy berkonflik dalam peletakan hajar aswad ke tempatnya semula setelah dilakukan renovasi pembangunan Ka bah. Keempat, Muhammad SAW. telah terlebih dahulu memiliki sifat terpercaya atau dapat dipercaya seperti pada potongan kalimat األ م ي ن هذ ا yang menjadi salah satu indikator kepuasan pelanggan secara menyeluruh. Meskipun demikian, kata ر ض ي ن ا bisa juga memiliki arti yang lebih luas dari kepuasan pelanggan secara menyeluruh. 5.2 Keterbatasan Penelitian ini hanya menggunakan data primer berupa Al-Quran yang ditafsirkan oleh Muhammad Quraish Shihab, hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Bukhāri dan Muslim yang terkumpul dalam Sahīh Bukhāri-Muslim, Ringkasan Sahīh Bukhāri, dan Ringkasan Sahīh Muslim, kitab Sīrah Nabawiyyah Ibnu Hisyām. Tidak seluruh hadits-hadits yang diriwayatkan oleh para periwayat hadits digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini hanya menggunakan 1 Kata ganti dalam bahasa Arab.

empat indikator kepuasan pelanggan secara menyeluruh sedangkan indikator lain berupa kualitas layanan/service quality dan kepuasan layanan/service satisfaction tidak dimasukkan. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kategori yang banyak peneliti adopsi dari penelitian tentang jasa perbankan dan sales person sehingga dibutuhkan lagi kajian mendalam menggunakan instrumen lain yang sesuai dengan zaman dan budaya perdagangan/bisnis ketika Muhammad SAW. hidup. Aktivitas pemasaran/bisnis yang dilakukan oleh Muhammad SAW. ketika sebelum menjadi seorang nabi dan sesudah beliau menjadi seorang nabi tidaklah sama. Aktivitas pemasaran/bisnis sebelum menjadi nabi lebih banyak daripada setelah menjadi seorang nabi. Data yang peneliti dapatkan dan digunakan dalam penelitian ini lebih banyak menggambarkan aktivitas Muhammad SAW. ketika beliau telah menjadi seorang nabi. 5.3 Saran Guna menyempurnakan penelitian tentang pemasaran yang pernah dilakukan oleh Muhammad SAW., maka keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini akan menjadi saran bagi penelitian selanjutnya. Saran-saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut: 1) Penggunaan tafsir Al-Quran tentang perdagangan dan yang berhubungan dengan sejarah hidup Muhammad SAW. sebagai sumber rujukan utama selaian tafsir Muhammad Quraish Shihab ini sangatlah dibutuhkan guna menambah dan menguatkan penelitian selanjutnya tentang perdagangan yang pernah dilakukan oleh Muhammad SAW.. 2) Penggunaan hadits-hadits selain yang diriwayatkan oleh Bukhāri dan Muslim yang terkumpul dalam Shahih Bukhāri-Muslim, Ringkasan Sahīh Bukhāri, dan Ringkasan Sahīh Muslim sebagai sumber rujukan tambahan selain Al-Qur an sangatlah penting guna menambah dan menguatkan penelitian selanjutnya tentang perdagangan yang pernah dilakukan oleh Muhammad SAW.. 3) Penggunaan kitab Sīrah Nabawiyyah selain yang ditulis oleh Ibnu Hisyām sebagai rujukan primer dalam meneliti tentang sejarah perdagangan Muhammad SAW. sangat

membantu menambah dan menguatkan penelitian selanjutnya tentang perdagangan yang pernah dilakukan oleh Muhammad SAW.. 4) Menambahkan dua indikator lain, yaitu kualitas layanan/service quality dan kepuasan layanan/service satisfaction untuk mengetahui lebih jauh mengenai overall customer satisfacrion pada diri Muhammad SAW. sebagai seorang pemasar. 5) Penggunaan teori lain tentang pemasaran [selain overall customer satisfaction seperti strategi pemasaran dan etika pemasaran] yang pernah dilakukan oleh Muhammad SAW. dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya guna menambah khazanah tentang pemasaran yang pernah dilakukan oleh Muhammad SAW. 6) Penggunaan metoda lain dalam meneliti pemasaran Muhammad SAW. dapat menambah dan menguatkan penelitian berikutnya tentang pemasaran yang pernah dilakukan oleh Muhammad SAW.. 7) Penggunaan instrumen lain yang sesuai dengan zaman dan budaya perdagangan/bisnis ketika Muhammad SAW. hidup dapat menambah dan menguatkan penelitian selanjutnya tentang pemasaran yang pernah dilakukan oleh Muhammad SAW.. 8) Penggunaan triangulasi analis selain triangulasi metoda dan triangulasi data dapat menguatkan penelitian selanjutnya tentang pemasaran yang pernah dilakukan oleh Muhammad SAW..