ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV DENGANMENGGUNAKANMODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF TIPE STUDENTTEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) di SDN 26 SIKALADI Oleh: YURNA FITRYANI NPM.1110013411161 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2016
HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV DENGANMENGGUNAKANMODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF TIPE STUDENTTEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) di SDN 26 SIKALADI Disusun Oleh: YURNA FITRYANI NPM.1110013411161 Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sebagai Syarat Mengeluarkan Nilai Tugas Akhir Skripsi Pembimbing I Padang,Februari 2016 Pembimbing II Dra. Niniwati, M.Pd. Ira Rahmayuni Jusar, S.Si, M.Pd.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV DENGANMENGGUNAKANMODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF TIPE STUDENTTEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) di SDN 26 SIKALADI Yurna Fitryani 1, Niniwati 2, Ira Rahmayuni Jusar 1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2 Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail: yurna.fitryani@g,mail.com ABSTRACT This research is motivated by the low learning results obtained by students at SDN 26 Sikaladi learning mathematics. Low student learning outcomes is because teachers only deliver learning materials to students and give examples of questions based on the problems that exist in the book of prints. The purpose of this study was to describe the learning outcome of fourth grade students in learning mathematics using cooperative learning model of type Student Teams Achievement Division (STAD). This type of research is a classroom action research. The subject of this research is the fourth grade students of SDN 26 Sikaladi totaling 18 people. The research instrument is comprised of teacher activity observation sheets and sheets achievement test. This study was conducted in two cycles, each cycle consisting of four sessions and added one final test cycle. Based on the results of research carried out, in the first cycle average cognitive aspects of learning outcomes (knowledge and understanding) was obtained with classical completeness (55.56%). In the second cycle was obtained average results of cognitive learning levels of knowledge and understanding of the classical completeness (72.22%). Thus, it can be concluded that learning mathematics through cooperative learning model Student Teams Achievement Division can improve learning outcomes of fourth grade students of SDN 26 Sikaladi. Keywords: Learning Mathematics, Results Learning, Cooperative Learning Model Student Teams Achievement Division PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok di Sekolah Dasar (SD) yang menuntut guru untuk menggunakan berbagai pendekatan dalam proses pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Pembelajaran Matematika sering kali dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran Matemetika di Sekolah Dasar (SD) dituntut untuk memaksimalkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor siswa.depdiknas (2006:484) mengatakan bahwa proses pembelajaran Matematika di SD dituntut dapat mengaktifkan kemempuan berpikir, rasa ingin tahu, dan keterampilan siswa untuk menerapkan proses Matematika dalam kehidupan. Berdasarkan hasil observasi, ditemukan bahwa pembelajaran Matematika guru hanya menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa dan
memberikan contoh soal berdasarkan soalsoal yang ada dibuku cetak. Guru jarang memberikan penghargaan kepada kelompok maupun individual. Akibatnya selama proses pembelajaran siswa cenderung bercerita dengan teman sebangku dan bercanda dengan teman yang lainnya. Pada saat pembelajaran berlangsung guru belum menggunakan pendekatan pembelajaran yang bervariasi sehingga kurang menarik minat siswa, sehingga siswa lebih suka bermain-main dengan teman yang lainnya daripada mendengarkan guru menjelaskan pelajaran. Hal inilah yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika di kelas IV SDN 26 Sikaladi Kab.Tanah Datar. Ini terbukti dari hasil belajar yang diperoleh siswa tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dengan KKM yang dibebankan sebesar 70 terhadap mata pelajaran tersebut, maka diperoleh lebih kurang 9 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM tersebut dari total seluruh siswa di kelas itu 18 orang, ini berarti masih ada 9 siswa lagi yang belum memperoleh ketuntasan belajar. Jika dihitung persentase ketuntasan siswa, berarti diperoleh ada 50% siswa yang tuntas, dan 50% siswa yang tidak tuntas. Hal ini sesuai dengan pendapat Istarani (2012:1) bahwa Strategi pembelajaran (matematika) adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.. Salah satu model yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Matematika dengan menggunakan model Teams Achievement Division (STAD). Model pembelajaran tipe Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil. Slavin (dalam Istarni, 2012:19) menyatakan bahwa pada model pembelajaran ini siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Secara umum yang menjadi tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan hasil belajar Matematika siswakelas IV Kab.Tanah Datar melalui model pembelajaran kooperatif tipestudent Teams Achievenment Division (STAD) di SDN 26 Sikaladi. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto, dkk (2010:104), mendefinisikan PTK merupakan suatu penelitian yang akar permasalahan muncul
di kelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan sehingga sulit dibenarkan jika anggapan bahwa permasalahan PTK diperoleh dari persepsi atau lamunan seseorang peneliti. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN26 Sikaladi Kabupaten Tanah Datar.Subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV. Penelitian inidilaksanakan pada semester II Januari- Juni tahun Ajaran 2015/2016. terhitung dari waktu perencanaan sampai penulisan hasil penelitian. Alur penelitian yang digunakan sesuai dengan model Kemmis dan Mc Tanggart (dalam Arikunto,2010:137) yang menyatakan bahwa Proses penelitian tindakan kelas merupakan daur ulang atau siklus yang dimulai dari aspek pengembangan perencanaan,melakukan tindakan sesuai rencana,melakukan observasi terhadap perencanaan tindakan dan melakukan refleksi. Data kualitatif adalah data yang didapat dari hasil belajar Matematika siswa dan data observasi aktivitas guru.data tentang jumlah siswa kelas IV SDN 26 Sikaladi, serta nilai Ulangan Harian 1 Semester 2 tahun ajaran 2015/2016. Data primer merupakan data yang didapat dari informasi pertama yaitu individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau observasi yang dilakukan oleh peneliti. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang sudah ada. Data ini digunakan untuk mendukung data primer. Data penelitian ini akan dikumpulkan dengan menggunakan observasi dan tes, untuk masingmasingnya dapat diuraikan sebagai berikut: a. Observasi b. Tes Indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran diukur dengan menggunakan KKM (Kriter ia Ketuntasan Manimal) yaitu 70. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembaran observasi dan lembaran tes. Analisis Kualitatif menggunakan model analisis data kualitatif yang ditawarkan oleh Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2009:338), yakni Analisis data dimulai dengan menelaah sejak pengumpulan data sampai seluruh data terkumpul. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus I a. Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Keberhasilan siswa dalam pembelajaran Matematika pada umumnya dilihat juga dari pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Maka
jumlah skor dan persentase aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Persentase Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I Pertemuan Jumlah Skor Persentase Kategori I 21 65,63% Cukup II 22 68,75% Cukup III 25 78,13% Baik IV 26 81,25% Sangat baik Rata-rata persentase aktivitas guru 74,50% Baik Persentase aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran memiliki rata-rata 74,50%. Hai ini berarti kegiatan pembelajaran yang dilakukan tergolong dalam kategori baik. b. Data Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus 1 Hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran Matematika yang dilakukan pada saat tes akhir siklus I. Rangkuman data hasil belajar tes pengetahuan dan pemahaman dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus I No Uraian Jumlah Persentase (%) 1 Siswa yang mengikuti 18 siswa tes 100% 2 Siswa yang tuntas 10 siswa 55.56% 3 Siswa yang tidak tuntas 8 siswa 44,44% Rata-rata 71,11 Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 20 KKM 70 Terlihat bahwa dari 18 orang siswa, yang tuntas 10 orang dengan persentase 55,56%, sedangkan yang tidak tuntas 8 orang siswa dengan persentase 44,44%. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus 1 belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, maka peneliti ingin meningkatkan pada siklus II untuk mencapai target ketuntasan 75%. 2. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus II a. Data Hasil Observasi Proses Pelaksanaan Pembelajaran Guru dalam Pembelajaran Matematika Berdasarkan lembar aktivitas guru dalam pembelajaran siklus II pertemuan 1, 2, 3, dan 4 dapat diperoleh persentase aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran. Artinya, dari analisis lembar observasi dapat diungkap kegiatan yang dilakukan peneliti saat proses pembelajaran. Rangkuman aktivitas yang dilakukan guru terlihat pada Tabel berikut ini : Tabel 3. Persentase Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II Pertemuan Jumlah Skor Persentase Kategori I 27 84,38% Sangat baik II 30 93,75% Sangat baik III 30 93,75% Sangat baik IV 31 96,86% Sangat baik Rata-rata persentase aktivitas guru siklua II 94,75% Sangat baik Diketahui bahwa persentase aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran memiliki rata-rata 94,75%.
Hai ini berarti kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru sudaah memiliki kategori sangat baik. b. Data Hasil Belajar Siswa Siklus II Hasil belajar siswa diperoleh melalui tes tertulis yang diberikan pada akhir siklus. Siswa yang mengikuti tes berjumlah 18 orang jumlah siswa dalam mengikuti tes semuanya hadir.berikut ini persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4. Data Hasil Belajar Tes Pengetahuan dan Pemahaman Akhir Siklus II Uraian Siswa yang mengikuti tes Jumlah 18 Siswa yang hasil belajarnya 70 13 Siswa yang hasil belajarnya < 70 Persentase ketuntasan hasil belajar siswa 72,22 % Rata-rata hasil belajar 77,78 Persentase ketuntasan hasil belajar siswa diatas, dapat dilihat bahwa dari 18 siswa yang mengikuti tes, 13 siswa (72,22%) mencapai atau melebihi nilai KKM yang ditetapkan di sekolah yaitu 70, dan siswa yang nilainya masih berada dibawah KKM berjumlah 5 orang atau (27,78%) dari semua siswa yang mengikuti tes dan rata-rata nilai diperoleh yaitu 77,78. Data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa telah mencapai target 5 (indikator kebehasilan) yang diinginkan yaitu 75%. Pembahasan Penelitian 1. Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran Keberhasilan siswa dalam pembelajaran pada umumnya dilihat dari pengelolaan pelaksanaan pembelajaran pada persentese kegiatan guru.dalam hal ini terlihat peningkatan pada pengelolaan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achivement Divisio.Rangkuman persentese rata-rata kegiatan guru pada Tabel. Tabel 5. Persentase Rata-rata Kegiatan Guru Siklus I dan Siklus II No Siklus Rata-rata persiklus Keterangan 1 I 74,50% Baik 2 II 94,75% Sangat baik Rata-rata persentase 84,63 Sangat baik Disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran Matematika siswa kelas IV melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achivement Division pada siklus I dapat dilihat rata-rata persentase 74,50% dengan kategori baik dan pada siklus II memperoleh rata-rata persentase 94,75% kategori sangat baik. Sehingga pelaksanaan pembelajaran Matematika dengan menggunakan model Teams Achivement Division dapat
dikatakan mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Siswa juga kurang terbiasa dengan memberi pertanyaan tentang yang belum dipahaminya Melatih siswa dalam memberikan tanggapan dan pertanyaan 2. Hasil Belajar Siswa Data mengenai hasil belajara siswa diperoleh melalui tes pada akhir siklus.penilaian pembelajaran Matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achivement Divisionpada siklus II jauh lebih baik pada siklus I. Siswa yang mengalami peningkatan berjumlah 8 orang, sedangkan yang nilainya menurun 4 orang, dan setara atau tetap 6 orang. Upaya peningkatan hasil belajar siswa dengan model Teams Achivement Division pada pembelajaran Matematika memberikan hasil yang baik, itu terbukti dengan meningkatnya hasil belajar dari siklus I ke siklus II. Dapat disimpulkan bahwa model Teams Achivement Division pada pembelajaran Matematika telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Tabel 6 : Kendala yang Peneliti Temukan pada Saat Pross Pembelajaran dan AlternatifPenyelesaiannya Permasalahan yang ditemukan pada Saat Pelaksanaan Siklus I dan II Siswa masih belum terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Peneliti masih kurang dalam menguasai kelas dan mengkondisikan kelas Alternatif Pemecahan Masalah Siswa harus sering dilatih dan dibiasakan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Peneliti harus bisa mengkondisikan kelas dengan strategi yang lebih baik lagi Dalam penulisan soal katakata yang digunakan guru masih ada yang salah KESIMPULAN Seharusnya guru harus lebih teliti lagi dalam pembuatan soal Berdasrkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achivement Division dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran Matematika di SDN 26 Sikaladi. Hai ini terlihat dari peningkatan indikator keberhasilan dari siklus I ke siklus II yang telah dilaksanakan, maka dapat dibuat kesimpulan bahwa Terjadi peningkatan pada hasil belajar aspek koknitif tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa kelas IV pada materi yang telah diberikan oleh guru dengan menggunakan model Teams Achivement Division dalam pembelajaran Matematika di SDN 26 Sikaladi. Pada siklus I, persentase siswa yang tuntas pada pembelajaran Matematika adalah 55,56% dan telah meningkat pada siklus II menjadi 72,22%. Hal ini menunjukkan bahwa telah tercapainya indikator keberhasilan hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika yang telah ditetapkan yaitu 70% atau lebih.
DAFTAR KEPUSTAKAAN Arikunto,Suharsimi, dkk. 2010Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta:Bumi Aksara. Asma, Nur. 2012. Model Pembelajaran Kooperatif. Padang: UNP Press. Desfitri, Rita, dkk. 2008. Peningkatan Aktifitas, Motivitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa KelasVIII2 MTSN Model Padang Melalui Pendekatan Konstektual. Padang: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Depdiknas.2006.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Jakarta: BSNP. http://modulmatematikasdprogrambermut u.blogspot.com(diakses Tanggal 4 Mei 2013) Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.2010.Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika.(Online) http://madfirdaus.wordpress.com.( Diakses tanggal 13 Mei 2013).. 2010. Guru profesional Implementasi Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grefindo Persada.