BAB I PENGANTAR. samapta dalam rangka proses regenerasi kepemimpinan di tubuh TNI AD.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENGANTAR. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 30 berbunyi

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 127, 2004 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4439)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENGANTAR. strategis guna menghadapi tantangan tugas ke depan. Sistem pertahanan negara

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG TENTARA NASIONAL INDONESIA

NOMOR 20 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PERTAHANAN KEMANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada dasarnya lahir dalam kancah

BAB I PENDAHULUAN. wilayahnya dan berbatasan langsung dengan beberapa negara lain. Sudah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KOMPONEN CADANGAN PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA BESERTA PENJELASANNYA

NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENGANTAR. Republik Indonesia. Suasana keterbukaan pasca pemerintahan Orde Baru

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bab II Perawatan Kendaraan Tempur di Lingkungan TNI AD

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut memiliki sumber daya manusia yang menunjukkan komitmen yang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. perdamaian regional dan internasional (UU Nomor 34 Tahun 2004).

I. PENDAHULUAN. mejalani kehidupan dengan baik tanpa adanya komunikasi. Menurut Carl I.Hovland,

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

Amanat Presiden RI pada Peringatan HUT TNI Ke-64, Senin, 05 Oktober 2009

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Hal ini berkaitan dengan ha kikat pendidikan yaitu sebagai upaya

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budi Setiawan Marlianto, 2013

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BELA NEGARA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1994 TENTANG LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. kelompok masyarakat, baik di kota maupun di desa, baik yang masih primitif

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia (human resource quality), agar memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

ACUAN KONSTITUSIONAL SISTEM PERTAHANAN NEGARA. Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH. 1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG HUKUM DISIPLIN MILITER

LEMBARAN NEGARA. No.251, 2013 KESEHATAN. Pelayanan. Operasional. Kemenhan. TNI. POLRI.

BAB I PENGANTAR. tercapainya tujuan organisasi yang bersangkutan dengan efektif dan efisien.

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Tantangan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini adalah. dengan menggali segenap potensi yang terdapat di wilayah Indonesia, baik darat,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Giya Afdila, 2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG INTELIJEN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN PENGINTEGRASIAN KOMPONEN PERTAHANAN NEGARA

PENJELASAN ATAS UNDANGUNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107 TAHUN 2013 TENTANG

ANGGARAN DASAR KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 11 FEBRUARI 2014

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan maupun swasta memegang peranan sangat penting. Tenaga kerja

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Komando Operasi Angkatan Udara I atau Koopsau I sebagai salah satu

BAB I PENGANTAR. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta pelayanan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber daya materil

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan bergulirnya era reformasi, maka tuntutan akan. membutuhkan adanya kepastian dalam menerima pelayanan, sehingga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Upaya penyelenggaraan pendidikan formal yang berkualitas sangat

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA TERGADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR BENGAWAN SOLO DI SURAKARTA

BAB II PERKEMBANGAN PNS DI INDONESIA. diperlukan Aparatur Sipil Negara yang profesional, bebas dari intervensi politik,

2017, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Te

Assalamu alaikum Warrahmatullah Wa Barakatuh

Pendidikan Kewarganegaraan (IPB 105) TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 bertujuan mewujudkan tata

2015, No e. bahwa berdasarkan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertahanan tentang

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KAJIAN TENTANG PERANAN KOWIL DALAM PENYELENGGARAAN PELATIHAN DASAR KEMILITERAN SECARA WAJIB GUNA MEWUJUDKAN KOMPONEN CADANGAN BAB I PENDAHULUAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Program Bela Negara Sebagai Perwujudan Hak Dan Kewajiban Warga Negara. Dalam Penyelenggaraan Pertahanan Negara. Oleh: Zaqiu Rahman *

2 2. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG HUKUM DISIPLIN MILITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KOMPETENSI HAKIKAT KOMPETENSI. Kemampuan Profesional Guru. Mampu:

PELAKSANAAN HUKUM DISIPLIN PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA PADA KOMANDO DISTRIK MILITER 0304/AGAM DI KOTA BUKITTINGGI. Oleh : NOVIALDI ZED

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. RUMUSAN MASALAH

I. PENDAHULUAN. dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Prajurit TNI adalah warga

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Pertahanan. Komunikasi dan Elektronika. Negara.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

URGENSI PERADILAN TATA USAHA MILITER DI INDONESIA. Oleh: Kapten Chk Sator Sapan Bungin, S.H.

Transkripsi:

1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan pendidikan bagi meningkatkan prajurit TNI AD bertujuan untuk kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan jasmani yang samapta dalam rangka proses regenerasi kepemimpinan di tubuh TNI AD. Penyelenggarakan pendidikan yang dilakukan oleh TNI AD harus dilakukan secara terencana, terarah dan berkesinambungan guna tercapainya sumber daya manusia yang berkuallitas, mempuni dan profesional di tubuh TNI AD. Lembaga pendidikan merupakan tempat belajar dan berlatih mempunyai fungsi yang sangat menentukan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya di lembaga pendidikan Seskoad yang merupakan lembaga pendidikan pengembangan umum tertinggi di lingkungan TNI AD. Pola pendidikan di lembaga pendidikan Seskoad menitik beratkan kepada kegiatan belajar mandiri dalam rangka mengembangkan kader pimpinan militer yang berkualitas dan profesional. Salah satu komponen pendidikan yang sangat dominan adalah dosen yang bertindak sebagai ujung tombak dalam proses belajar mengajar sehingga keberhasilan tugas dosen sangat mempengaruhi pencapaian tujuan pendidikan serta hasil didik. Kondisi dosen di Lembaga pendidikan Seskoad ditinjau dari segi kuantitas dan kualitas masih perlu ditingkatkan agar memiliki kemampuan optimal, sehingga dalam kegiatan pengoperasian pendidikan dapat menghasilkan hasil didik yang berkualitas, yang selanjutnya akan meningkatkan kualitas SDM TNI AD. 1

2 Keberhasilan pembinaan pendidikan kinerja Lembaga Pendidikan sangat tergantung pada kualitas dan dalam mensinergikan segenap potensi dan kegiatan operasional serta administrasi pendidikan, berikut perangkat penunjangnya dalam mengemban fungsi pendidikan TNI AD. Strategi pembinaan menggunakan pendekatan kesisteman dalam pendidikan arti memperhatikan secara menyeluruh pelaksanaan program pendidikan yang berorientasi kepada kebutuhan untuk pelaksanaan tugas pokok TNI AD dalam menghadapi segala ancaman, disamping kebutuhan yang diperlukan untuk mendukung tugas pokok TNI AD. Pendidikan Seskoad merupakan salah satu mata rantai pendidikan yang semakin meluas sehingga merupakan pendidikan jenjang yang bertingkat dan berlanjut selain itu pendidikan Seskoad juga bertujuan untuk mendidik dan mengembangkan kemampuan Perwira Menengah yang terpilih sebagai prajurit yang berjiwa Sapta Marga, kader pimpinan militer sekaligus pimpinan sosial agar memiliki kemampuan Staf Umum dan Komando di segenap satuan TNI AD. Berdasarkan Keputusan Kasad Nomor : Kep/49/VI/1985, Seskoad merupakan suatu badan pelaksana pusat di Tingkat Mabesad yang berkedudukan langsung dibawah Kasad dengan tugas pokok menyelenggarakan pendidikan pengembangan umum tertinggi di lingkungan TNI AD dan pendalaman materi kejuangan serta penyelenggaraan pengkajian dan pengembangan doktrin dan kekuatan matra darat tingkat strategi. Tenaga Pendidik di lembaga pendidikan Seskoad mempunyai peran yang sangat strategis dalam menyiapkan perwira menengah agar memiliki kompetensi yang dibutuhkan organisasi TNI AD guna pelaksanaan tugas sekarang dan kedepan, untuk itu kompetensi Tenaga Pendidik di lembaga pendidikan seskoad

3 harus benar-benar berkualitas dan profesional. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 ayat 2 tentang Guru dan Dosen, menyatakan bahwa kompetensi guru diartikan sebagai seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diwujudkan oleh dosen dalam melaksanakan tugasnya. Tugas keprofesionalan seorang dosen tersebut meliputi empat kompetensi yaitu : pertama kompetensi Pedagogik dalam undang-undang No.14, tahun 2005 tentang guru dan dosen dikatakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi tersebut dapat dilihat dari : kompetensi Menyusun Rencana Pembelajaran, kompetensi Melaksanakan Proses Belajar Mengajar, kompetensi Melaksanakan Penilaian Proses Belajar Mengajar, kedua kompetensi kepribadian merupakan kompetensi personal, yaitu kemampuan pribadi seorang tenaga pendidik yang diperlukan agar dapat menjadi tenaga pendidik yang baik. Kompetensi kepribadian ini mencakup kemampuan pribadi yang berkenaan dengan pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri, dan perwujudan diri, sedangkan kompetensi kepribadian secara lebih khusus adalah bersikap empati, terbuka, berwibawa, bertanggung jawab dan mampu menilai diri pribadi. Johnson sebagaimana dikutip Anwar (2004:63) mengemukakan kemampuan personal tenaga pendidik, mencakup : penampilan sikap yang positif terhadap tugasnya sebagai tenaga pendidik, pemahaman, penghayatan nilai-nilai yang dianut oleh seorang tenaga pendidik dan kepribadian yang ditampilkan dalam upaya untuk menjadikan dirinya sebagai panutan dan teladan bagi para siswanya, ketiga kompetensi Profesional dalam undang-undang No. 14 tahun 2005 adalah

4 kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Surya (2003:138) mengemukakan kompetensi profesional adalah berbagai kemampuan yang diperlukan agar dapat mewujudkan dirinya sebagai tenaga pendidik profesional. Kompetensi profesional meliputi kepakaran atau keahlian dalam bidangnya yaitu penguasaan bahan yang harus diajarkannya beserta metodenya, rasa tanggung jawab akan tugasnya dan rasa kebersamaan dengan sejawat dosen lainnya., keempat kompetensi Sosial dalam undang-undang No.14 tahun 2005, adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru dan masyarakat sekitar. Arikunto (1993:239) mengemukakan kompetensi sosial mengharuskan tenaga pendidik memiliki kemampuan komunikasi sosial baik dengan peserta didik, sesama tenaga pendidik, kepala sekolah, pegawai tata usaha, bahkan dengan anggota masyarakat. Lembaga Pendidikan merupakan sendi dasar organisasi yang memiliki hubungan erat dengan berbagai hal, termasuk di dalamnya adalah peningkatan dan pembentukan kualitas sumber daya manusia/tenaga pendidik. Kualitas sumber daya manusia menurut Matutina (2001: 205) meliputi : pertama pengetahuan (knowledge) dalam kualitas sumber daya manusia dalam pandangan Ruky (2003: 57) dan Matutina (2001: 205), yaitu kemampuan yang berorientasi pada Intelegensi dan daya fikir serta penguasaan ilmu yang luas yang harus dimiliki oleh setiap karyawan atau pegawai dalam suatu organisasi. Pengetahuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia meliputi : tingkat pendidikan, keikutsertaan pelatihan/kursus dan kesesuaian pengetahuan dengan bidang kerja,

5 kedua keterampilan (Skill) merupakan hal yang penting, karena dengan keterampilan yang baik seseorang akan dapat menjalankan pekerjaannnya secara efektif dan efisien. Selain itu keterampilan yang sesuai akan memudahkan dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan. Keterampilan yang dibutuhkan dalam meningkatkan sumber daya manusia meliputi : penguasaan teknologi informatika dan penguasaan teknis operasional dan yang ketiga kemampuan (ability) seseorang dapat diukur menurut jabatan atau pekerjaan, oleh karena itu sumber daya manusia dalam organisasi dikelompokan ke dalam unit-unit kerja untuk lebih memudahkan mengelola atau yang disebut dengan istilah Human Resources Managemett yang dalam pandangan Nawawi (1997:42) dimaknai sebagai proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja manusiawi, agar potensi fisik dan psikis secara yang dimilikinya berfungsi secara maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi. Kemampuan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia meliputi : loyalitas, kedisiplinan, kerjasama dan tanggung jawab. Penyelenggaraan pendidikan yang baik akan melahirkan prajurit yang berkualitas dan mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab keprajuritan, sebaliknya pola penyelenggaraan pendidikan yang tidak terarah akan melahirkan prajurit yang tidak sesuai dengan tuntutan profesionalitas keprajuritan, yang berakibat pada terabaikannya tugas dan tanggung jawab sebagai seorang prajurit. Hal yang paling pokok yang menjadi titik fokus dalam penyelenggaraan pendidikan di TNI AD adalah lahirnya prajurit yang tanggap, tanggon, trengginas dan profesional dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam menjaga kedaulatan negara kesatuan republik Indonesia.

6 Tentara Nasional Indonesia sebagai alat pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia, bertugas melaksanakan kebijakan pertahanan negara, mempertahankan keutuhan wilayah, melindungi keselamatan bangsa, menjalankan operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang, serta ikut aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian dunia. UU No.34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia butir b mengatakan bahwa pertahanan negara adalah segala usaha untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman militer serta ancaman bersenjata terhadap keutuhan bangsa dan Negara. Tentara Nasional Indonesia dibangun dan dikembangkan secara profesional sesuai kepentingan politik negara, mengacu pada nilai dan prinsip demokrasi, supremasi sipil, hak asasi manusia, ketentuan hukum nasional dan ketentuan hukum internasional yang sudah diratifikasi dengan dukungan anggaran belanja negara yang dikelola secara transparan dan akuntabel. Mendasari kompetensi dosen dalam meningkatkan kualitas sumber daya tenaga pendidik dan implikasinya terhadap ketahanan Prajurit TNI AD, maka permasalahan utama adalah bagaimana kompetensi dosen dalam meningkatkan kualitas sumber daya tenaga pendidik di lembaga pendidikan Seskoad. 1.2 Permasalahan Penelitian Berpijak dari latar belakang penelitian tentang kompetensi dosen dalam meningkatkan kualitas sumber daya tenaga pendidik dan implikasinya terhadap ketahanan prajurit TNI AD, maka oleh peneliti yaitu : ada 3 (tiga) permasalahan yang akan dikaji

7 1. Bagaimana Kompetensi dosen dalam meningkatkan kualitas sumber daya tenaga pendidik di lembaga pendidikan Seskoad 2. Apa yang menjadi kendala kompetensi dosen dan kualitas sumber daya tenaga pendidik di Lembaga Pendidikan Seskoad. 3. Bagaimana implikasi Kompetensi dosen dan Kualitas sumber daya tenaga pendidik terhadap ketahanan Prajurit TNI AD. 1.3 Batasan Permasalahan Penelitian Kompetensi dosen dalam meningkatkan kualitas sumber daya tenaga pendidik sangat komplek dengan permasalahan baik di linkungan TNI maupun di luar lingkungan TNI, hal itu karena pola pendidikan yang ada ada di Indonesia dinamis selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan dan peradaban jaman, sehingga pendekatan-pendekatan baru dalam proses belajar mengajar guna pencapaian tujuan pendidikan selalu menjadi bahan kajian bagi kaum akademisi. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, lembaga pendidikan harus selalu mengikuti desaign pembelajaran guna tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan sesuai dengan kondisi perkembangan ilmu pengetahuan saat ini. Pada penulisan tesis yang berjudul kompetensi dosen dalam meningkatkan kualitas sumber daya tenaga pendidik dan implikasinya terhadap ketahanan prajurit TNI AD, peneliti memberikan batasan masalah penelitian pada pokok permasalah tentang kompetensi Tenaga pendidik dan kualitas sumber daya tenaga pendidik yang ada di lembaga pendidikan Seskoad.

8 1.4 Keaslian Penelitian Peneliti telah melakukan beberapa pemeriksaan terhadap hasil-hasil judul penelitian di lembaga pendidikan Seskoad maupun di beberapa perpustakaan TNI AD, Tesis mengenai kompetensi dosen dalam meningkatkan kualitas sumber daya tenaga pendidik dan implikasinya terhadap ketahanan prajurit TNI AD, belum pernah dilakukan, hingga tesis ini ditulis. Keaslian tesis ini dapat dipertanggungjawabkan oleh penulis, bahwa tesis ini memiliki keaslian dan sesuai dengan asas - asas keilmuan yang harus dijunjung tinggi yaitu jujur, rasional, objektif dan terbuka, hal ini merupakan implikasi etis dari proses menemukan kebenaran ilmiah sehingga dengan demikian penelitian ini dapat di pertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah, keilmuan dan terbuka untuk kritisi yang sifatnya edukatif dan konstruktif. 1.5 Tujuan Penelitian Pendidikan yang selenggarakan di lembaga pendidikan Seskoad secara langsung berkaitan dengan kepentingan TNI AD saat ini dan pada saat yang akan datang. Adapun tujuan penelitian tentang Kompetensi dosen dalam meningkatkan kualitas sumber daya tenaga pendidik dan implikasinya terhadap ketahanan prajurit TNI AD, adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kompetensi dosen dan kualitas sumber daya tenaga pendidik di lembaga pendidikan Seskoad. 2. Untuk mengetahui kendala kompetensi dosen dan kualitas sumber daya tenaga pendidik di lembaga pendidikan Seskoad

9 3. Untuk mengetahui implikasi kompetensi dosen dan kualitas sumber daya tenaga pendidik terhadap ketahanan prajurit TNI AD. 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian tentang Kompetensi tenaga pendidik dalam meningkatkan kualitas sumber daya tenaga pendidik dan implikasinya terhadap ketahanan prajurit TNI AD, yaitu : 1. Dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi lembaga pendidikan Seskoad mengenai kompetenssi dosen dan kualitas sumber daya tenaga pendidik di lembaga pendidikan Seskoad 2. Dapat dijadikan penyelenggaraan bahan evaluasi pendidikan sekaligus dan pertimbangan memberi masukan dalam terhadap kompetensi dosen dan kualitas tenaga pendidik di lembaga pendidikan Seskoad. 3. Dapat dijadikan rujukan bagi lembaga pendidikan tentang implikasi kompetensi dosen dan kualitas sumber daya tenaga pendidik terhadap ketahanan Prajurit TNI AD.