Metode uji penentuan ukuran terkecil rata-rata (UKR) dan ukuran terbesar rata-rata (UBR) butir agregat

dokumen-dokumen yang mirip
Metode uji penentuan persentase butir pecah pada agregat kasar

Metode uji residu aspal emulsi dengan penguapan (ASTM D , IDT)

Metode uji persentase partikel aspal emulsi yang tertahan saringan 850 mikron

Cara uji kadar air total agregat dengan pengeringan

Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles

Metode uji pengendapan dan stabilitas penyimpanan aspal emulsi (ASTM D , MOD.)

Metode penyiapan secara kering contoh tanah terganggu dan tanah-agregat untuk pengujian

Metode uji penentuan campuran semen pada aspal emulsi (ASTM D , IDT)

Tata cara pengambilan contoh uji campuran beraspal

Metode uji bahan yang lebih halus dari saringan 75 m (No. 200) dalam agregat mineral dengan pencucian (ASTM C , IDT)

Metode uji untuk analisis saringan agregat halus dan agregat kasar (ASTM C , IDT)

Kayu gergajian Bagian 3: Pemeriksaan

Cara uji penetrasi aspal

Cara uji kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air

Cara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan

Cara uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan

Cara uji berat jenis aspal keras

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar

Cara uji daktilitas aspal

Spesifikasi aspal emulsi kationik

Kayu lapis indah jenis jati Bagian 1: Klasifikasi, persyaratan dan penandaan

Spesifikasi saluran air hujan pracetak berlubang untuk lingkungan permukiman

Tata cara pemasangan lembaran bitumen bergelombang untuk atap

Atmosfer standar untuk pengondisian dan/atau pengujian - Spesifikasi

Cara uji sifat tahan lekang batu

Cara uji kuat lentur beton normal dengan dua titik pembebanan

Metode uji partikel ringan dalam agregat (ASTM C ,IDT.)

Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles

Cara uji slump beton SNI 1972:2008

Spesifikasi agregat untuk lapis fondasi, lapis fondasi bawah, dan bahu jalan

METODE PENGUJIAN TEBAL DAN PANJANG RATA-RATA AGREGAT

Tata cara pengambilan contoh uji beton segar

Cara uji geser langsung batu

SNI 7827:2012. Standar Nasional Indonesia. Papan nama sungai. Badan Standardisasi Nasional

Cara uji titik lembek aspal dengan alat cincin dan bola (ring and ball)

PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Cara uji kekakuan tekan dan kekakuan geser bantalan karet jembatan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan darat

Analisis kadar abu contoh batubara

Metode uji CBR laboratorium

Cara uji kelarutan aspal

Metode uji penentuan faktor-faktor susut tanah

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Cara uji kuat tarik tidak langsung batu di laboratorium

PEDOMAN Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil

Kawat baja tanpa lapisan untuk konstruksi beton pratekan (PC wire / KBjP )

Spesifikasi aspal keras berdasarkan kelas penetrasi

Kayu lapis - Klasifikasi. Plywood - Classification

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Cara uji penyulingan aspal cair

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan udara

Cara koreksi kepadatan tanah yang mengandung butiran kasar

Baja tulangan beton hasil canai panas Ulang

Semen portland komposit

Cara uji pengukuran potensi keruntuhan tanah di laboratorium

Metode penentuan karakteristik gesek (indeks) geosintetik dengan uji geser langsung

Tata cara pengambilan contoh uji agregat

Spesifikasi agregat untuk lapis permukaan jalan tanpa penutup

ZULISTIA Air dan air limbah Bagian 80: Cara uji warna secara spektrofotometri SNI :2011

Metode uji CBR laboratorium

Metode uji ketahanan beton keras terhadap penetrasi

Tata cara perhitungan evapotranspirasi potensial dengan panci penguapan tipe A

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Pupuk kalium klorida

Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon

Rambu evakuasi tsunami

Baja lembaran, pelat dan gulungan canai panas (Bj P)

Metode uji kuat geser langsung tanah tidak terkonsolidasi dan tidak terdrainase

Metode uji angka pantul beton keras (ASTM C , IDT)

Kayu bundar Bagian 2: Pengukuran dan tabel isi

Tata cara pengukuran kecepatan aliran pada uji model hidraulik fisik (UMH-Fisik) dengan alat ukur arus tipe baling-baling

Cara uji ekstraksi kadar aspal dari campuran beraspal menggunakan tabung refluks gelas

Biji kakao AMANDEMEN 1

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar

Bambu lamina penggunaan umum

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak nabati dan minyak mineral secara gravimetri

Cara uji fisika Bagian 2: Penentuan bobot tuntas pada produk perikanan

Spesifikasi lapis fondasi agregat semen (LFAS)

SNI. Metode pengujian tebal dan panjang rata-rata agregat SNI Standar Nasional Indonesia. CS Badan Standardisasi Nasional

Kulit masohi SNI 7941:2013

Bibit rumput laut kotoni (Eucheuma cottonii )

Spesifikasi blok pemandu pada jalur pejalan kaki

Tusuk-kontak dan kotak-kontak untuk keperluan rumah tangga dan sejenisnya Bagian 1-1: Persyaratan umum Bentuk dan Ukuran

Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggunakan larutan natrium sulfat atau magnesium sulfat

Tata cara penentuan kadar air batuan dan tanah di tempat dengan metode penduga neutron

Cara uji slump beton SNI 1972:2008. Standar Nasional Indonesia

Kayu bundar jenis jati Bagian 3: Pengukuran dan tabel isi

Spesifikasi aspal keras berdasarkan kekentalan

Metode uji densitas tanah di tempat (lapangan) dengan alat konus pasir

Bibit niaga (final stock) umur sehari/kuri (day old chick) Bagian 2: Ayam ras tipe petelur

Cara uji jalar api pada permukaan bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung

SNI Standar Nasional Indonesia. Gambir. Badan Standardisasi Nasional ICS

Cara uji kepadatan tanah di lapangan dengan cara selongsong

Cara uji sifat dispersif tanah lempung dengan hidrometer ganda

Metode uji penentuan kadar pasir dalam slari bentonit

Cara uji bakar bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung

Kepada Yth.: Para Pejabat Eselon I di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SURAT EDARAN NOMOR : 46/SE/M/2015 TENTANG

Transkripsi:

Standar Nasional Indonesia SNI 4137:2012 Metode uji penentuan ukuran terkecil rata-rata (UKR) dan ukuran terbesar rata-rata (UBR) butir agregat ICS 91.100.15 Badan Standardisasi Nasional

BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin, menggandakan dan mengumumkan sebagian atau seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun dan dilarang mendistribusikan dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN BSN Gd. Manggala Wanabakti Blok IV, Lt. 3,4,7,10. Telp. +6221-5747043 Fax. +6221-5747045 Email: dokinfo@bsn.go.id www.bsn.go.id Diterbitkan di Jakarta

Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan...iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Peralatan... 2 4.1 Pengujian UKR... 2 4.2 Pengujian UBR... 2 5 Penyiapan benda uji... 2 5.1 Pengujian UKR dan UBR... 2 5.1.1 Agregat yang berukuran nominal maksimum 10 mm atau lebih... 2 5.1.2 Agregat yang berukuran nominal maksimum kurang dari 10 mm... 3 6 Cara pengujian... 3 6.1 Pengujian UKR... 3 6.2 Pengujian UBR... 4 7 Perhitungan... 4 7.1 UKR... 4 7.2 UBR... 4 7.3 Koefisien bentuk butir... 4 8 Pelaporan... 4 Lampiran A (normatif) Gambar alat ukur UKR dan UBR... 5 Lampiran B (normatif) Contoh formulir... 7 Lampiran C (informatif) Contoh isian formulir... 9 Lampiran D (informatif) Deviasi teknis... 11 Gambar A.1 - Metode jangka sorong (vernier callipers)... 5 Gambar A.2 - Arloji pengukur (dial gauge)... 5 Gambar A.3 - Pengukur rata-rata terbesar (UBR)... 6 BSN 2012 i

Prakata Standar Nasional Indonesia tentang Metode uji penentuan ukuran terkecil rata-rata (UKR) dan ukuran terbesar rata-rata (UBR) butir agregat adalah revisi SNI 03-4137-1996, Metode pengujian tebal dan panjang rata-rata agregat. Revisi ini mengacu pada Australian Standard AS 1141.20.1-2000, Methods for sampling and testing aggregates. Method 20.1: Average least dimension-direct measurement (nominal size 10 mm and greater) dan AS 1141.20.2-2000, Methods for sampling and testing aggregates. Method 20.2: Average least dimension - Direct measurement (nominal sizes 5 mm and 7 mm). Tujuan revisi adalah untuk memperbaiki dan menyempurnakan beberapa kekurangan yang terdapat pada SNI 03-4137-1996, antara lain melalui perubahan judul, penambahan istilah dan definisi, dan revisi beberapa materi mengenai ketentuan serta cara pengujian, penjelasan rumus, dan penambahan contoh formulir pengujian (lihat Lampiran C dan D). SNI ini dipersiapkan oleh Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis Rekayasa 91-01-S2 Jalan dan Jembatan melalui Gugus Kerja Bahan dan Perkerasan Jalan. Tata cara penulisan ini disusun dengan mengacu pada PSN 08 Tahun 2007 dan dibahas dalam rapat konsensus yang diselenggarakan tanggal 19 Oktober 2010, di Bandung dengan melibatkan narasumber, pakar, dan lembaga terkait. BSN 2012 ii

Pendahuluan SNI 4137:2012 Standar ini merupakan acuan dalam melaksanakan pengujian ukuran terkecil rata-rata (UKR) dan ukuran terbesar rata-rata (UBR) butir agregat yang berukuran nominal maksimum lebih kecil dari 10 mm sampai 20 mm. Ukuran terkecil rata-rata biasanya digunakan untuk menentukan takaran aspal dan takaran agregat yang diperlukan pada pekerjaan laburan aspal (sprayed bituminous surfacing). Ukuran terkecil rata-rata dan ukuran terbesar rata-rata digunakan untuk menentukan koefisien bentuk butir yang selanjutnya digunakan untuk menilai bentuk butir agregat, untuk pekerjaan laburan aspal satu lapis (Burtu) dan Laburan aspal dua lapis (Burda). Pengujian UKR butir agregat dilakukan dengan cara mengukur ukuran terkecil setiap butir agregat, menghitung jumlah butir pada setiap kelas ukuran terkecil, mengalikan jumlah butir pada setiap kelas dengan ukuran rata-rata kelas, dan membagi jumlah hasil perkalian jumlah butir pada setiap kelas dengan ukuran rata-rata kelas dengan jumlah seluruh butir agregat yang diuji. Alat yang digunakan untuk mengukur ukuran terkecil rata-rata pada standar ini adalah jangka sorong atau arloji pengukur. Pengujian UBR butir agregat dilakukan dengan cara menyusun butir-butir agregat secara berderet dan bersinggungan menurut ukuran terbesarnya, mengukur panjang deretan butirbutir agregat dan membagi panjang deretan dengan jumlah butir yang terdapat pada deretan. Alat yang digunakan untuk menyusun agregat pada standar ini adalah besi baja siku L 25.25.2 yang mempunyai panjang tidak kurang dari 1 m. Standar ini mencakup ruang lingkup, acuan normatif, istilah dan definisi, peralatan, cara pengujian dan cara perhitungan untuk menentukan nilai UKR dan nilai UBR agregat penutup untuk pekerjaan burtu dan burda. BSN 2012 iii

1 Ruang lingkup Metode uji penentuan ukuran terkecil rata-rata (UKR) dan ukuran terbesar rata-rata (UBR) butir agregat 1.1 Standar ini menguraikan metode penentuan ukuran terkecil rata-rata (UKR) dan ukuran terbesar rata-rata (UBR) butir agregat, digunakan untuk menentukan kuantitas tingkat pemakaian aspal dan agregat yang diperlukan dan untuk menghitung koefisien bentuk butir yang selanjutnya digunakan untuk menilai bentuk butir agregat untuk pekerjaan laburan aspal satu lapis (Burtu) dan Laburan aspal dua lapis (Burda). 1.2 Standar ini berlaku untuk agregat yang mempunyai ukuran nominal maksimum lebih kecil dari 10 mm, dan 10 mm sampai dengan 20 mm. 2 Acuan normatif Dokumen referensi di bawah ini harus digunakan untuk melaksanakan standar ini : SNI 1968, Metoda pengujian tentang analisis saringan agregat halus dan kasar SNI 03-6717-2002, Tata cara penyiapan benda uji dari contoh agregat 3 Istilah dan definisi Istilah dan definisi yang digunakan pada standar ini adalah sebagai berikut: 3.1 agregat bahan yang keras dan kompak untuk perkerasan jalan dan bahan bangunan 3.2 benda uji contoh uji, sebagian atau seluruhnya, yang diuji, atau bahan yang disiapkan khusus untuk pengujian 3.3 contoh uji bagian kecil kuantitas atau jumlah yang diambil dari suatu kumpulan benda (populasi) yang dapat memberikan informasi tentang kumpulan benda yang diambil contohnya 3.4 ukuran nominal maksimum ukuran terbesar saringan yang menahan tidak lebih dari 10 persen bahan yang disaring 3.5 gradasi persentase berbagai ukuran butir yang terkandung dalam agregat, sebagaimana yang ditentukan dalam penyaringan atau sedimentasi 3.6 BSN 2012 1 dari 11

koefisien bentuk butir perbandingan antara ukuran terkecil rata-rata (UKR) dan ukuran terbesar rata-rata (UBR) 3.7 ukuran maksimum ukuran terkecil saringan yang meloloskan seluruh bahan yang disaring 3.8 ukuran terbesar rata-rata (UBR) perbandingan antara panjang deretan butir yang disusun secara bersinggungan menurut ukuran terbesar butir dengan jumlah butir yang diuji 3.9 ukuran terkecil rata-rata (UKR) perbandingan antara jumlah hasil perkalian jumlah butir pada setiap kelas ukuran terkecil butir dengan ukuran terkecil rata-rata setiap kelas dengan jumlah butir yang diuji 4 Peralatan 4.1 Pengujian UKR Peralatan yang digunakan untuk pengujian UKR adalah sebagai berikut: a) jangka sorong atau arloji pengukur (dial gauge); b) nampan logam dengan ukuran yang cukup untuk menampung sekurang-kurangnya 100 butir agregat yang dihamparkan pada bidang terbesarnya; c) mangkuk atau cawan untuk mewadahi butir agregat masing-masing kelas ukuran terkecil (10 buah untuk pengujian ukuran terkecil rata-rata agregat berukuran nominal maksimum 10 mm sampai 20 mm; 9 buah untuk pengujian ukuran terkecil rata-rata agregat berukuran nominal maksimum kurang dari 10 mm). 4.2 Pengujian UBR Peralatan yang digunakan untuk pengujian UBR adalah baja siku L 25.25.2 yang panjangnya tidak kurang dari 1 m dan bagian dalam sayapnya dibubuhi ukuran panjang dengan pembagian skala 1 mm. Baja siku dilengkapi dengan dudukan yang memungkinkan untuk diletakkan sedemikian rupa sehingga penampang melintangnya membentuk huruf V. 5 Penyiapan benda uji 5.1 Pengujian UKR dan UBR Benda uji untuk pengujian UKR adalah sama dengan benda uji untuk pengujian UBR, maka penyiapan benda uji untuk pengujian UKR adalah sama dengan penyiapan benda uji untuk pengujian UBR. 5.1.1 Agregat yang berukuran nominal maksimum 10 mm atau lebih a) Siapkan benda uji melalui langkah-langkah sebagai berikut:ambil contoh uji tumpukan material (stock pile) sesuai SNI 03 6717 2002, dan keringkan contoh uji sedemikian rupa sehingga mudah disaring; BSN 2012 2 dari 11

b) saring contoh uji sesuai SNI 03 1968 1990, dengan menggunakan beberapa buah saringan yang mempunyai ukuran terkecil 2,36 mm (No. 8) dan ukuran terbesar sama dengan ukuran maksimum agregat. Bila diperlukan, penyaringan dapat dilakukan terhadap contoh uji yang telah direduksi; c) buang agregat yang tertahan pada suatu saringan bila beratnya kurang dari 10 persen terhadap berat agregat yang disaring; d) gabungkan agregat yang tertahan pada setiap saringan, tidak termasuk agregat pada hurup c di atas; e) lakukan reduksi agregat, baik dengan menggunakan kotak pembagi (sample splitter) maupun dengan metode perempatan (quartering method) sehingga diperoleh benda uji agregat yang jumlah butirnya tidak kurang dari 100 buah. 5.1.2 Agregat yang berukuran nominal maksimum kurang dari 10 mm Siapkan benda uji melalui langkah-langkah sebagai berikut: a) ambil contoh uji tumpukan material (stock pile) sesuai SNI 03 6717 2002, keringkan contoh uji sedemikian rupa sehingga mudah disaring; b) saring contoh uji sesuai SNI 03 1968 1990, dengan menggunakan beberapa buah saringan yang mempunyai ukuran terkecil 2,36 mm (No. 8) dan ukuran terbesar 9,5 mm (No. 3/8 ). Bila diperlukan, penyaringan dapat dilakukan terhadap contoh uji yang telah direduksi; c) gabungkan agregat yang tertahan pada saringan 9,5 mm (3/8 ), 4,75 mm (No. 4) dan 2,36 mm (No. 8); d) lakukan reduksi agregat, baik dengan menggunakan kotak pembagi (sample splitter) maupun dengan metode perempatan (quartering method) sehingga diperoleh benda uji agregat yang jumlah butirnya tidak kurang dari 100 buah; e) masukkan agregat ke dalam nampan. 6 Cara pengujian 6.1 Pengujian UKR Pengujian UKR butir agregat dilakukan melalui langkah-langkah berikut: a) tebarkan agregat pada nampan sehingga ukuran terkecil butir terletak pada bidang vertikal. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui ukuran terkecil butir-butir agregat yang akan diukur; b) lakukan pengukuran ukuran terkecil setiap butir agregat dengan menggunakan jangka sorong atau arloji pengukur dengan ketelitian 0,1 mm. Sebelum digunakan, jarum arloji pengukur diposisikan pada angka nol; c) masukan butir agregat yang telah diukur ke dalam wadah yang telah dibubuhi label kelas ukuran terkecil (Lihat catatan di bawah); d) hitung jumlah butir yang terkandung pada masing-masing wadah. BSN 2012 3 dari 11

CATATAN: a) Untuk agregat yang mempunyai ukuran nominal maksimum 10 mm atau lebih, kelas ukuran terkecil adalah: kurang dari 2 mm, antara 2 mm dan 4 mm,, serta antara 18 mm dan 20 mm. Ukuran rata-rata pada setiap kelas adalah 1 mm, 3 mm, 5 mm,..., 19 mm. b) Untuk agregat yang mempunyai ukuran nominal maksimum kurang dari 10 mm, kelas ukuran terkecil adalah: kurang dari 2 mm, antara 2 mm dan 3 mm,..., serta antara 8 mm dan 9 mm. Ukuran rata-rata pada setiap kelas adalah 1,5 mm, 2,5 mm,..., 9,5 mm. 6.2 Pengujian UBR Dengan menggunakan baja siku L 25.25.2, lakukan pengujian ukuran terbesar rata-rata melalui langkah-langkah sebagai berikut: a) letakkan baja siku pada dudukannya sehingga penampang melintang baja siku membentuk huruf V ; b) susun butir-butir agregat pada baja siku sehingga terderet menurut sisi terbesarnya dan bersinggungan (lihat gambar A.3); c) hitung jumlah butir agregat dalam baja siku; d) Catat panjang deretan butir agregat dengan ketelitian 1 mm. 7 Perhitungan 7.1 UKR Jumlah UKR = hasil kali ukuran terkecil rata - rata kelas dengan jumlah butir pada kelas ukuran terkecil Jumlah seluruh butir yang diuji UKR = ukuran terkecil rata-rata yang dinyatakan dalam mm dengan ketelitian 0,1 mm terdekat. 7.2 UBR Panjang deretan butir agregat UBR = Jumlah butir pada deretanagregat UBR = ukuran terbesar rata-rata yang dinyatakan dalam mm dengan ketelitian 0,1 mm terdekat. 7.3 Koefisien bentuk butir 8 Pelaporan Koefisien bentuk butir = UKR UBR Untuk setiap benda uji, pelaporan harus mencakup sekurang-kurangnya informasi sebagai berikut: a) UKR dengan ketelitian 0,1 mm terdekat; b) UBR dengan ketelitian 0,1 mm terdekat; c) Koefisien bentuk butir dengan ketelitian satu angka di belakang koma. BSN 2012 4 dari 11

Lampiran A (normatif) Gambar alat ukur UKR dan UBR Gambar A.1 - Jangka sorong (vernier callipers)- UKR Gambar A.2 - Arloji pengukur (dial gauge)-ukr BSN 2012 5 dari 11

Gambar A.3 - Pengukur ukuran terbesar rata-rata (UBR) BSN 2012 6 dari 11 SNI 4137:2012

Lampiran B (normatif) Contoh formulir B.1 Formulir pengujian ukuran terkecil rata-rata (UKR) dan ukuran terbesar rata-rata (UBR) butir agregat (SNI 4137: 2011) No. order/contoh uji : Nama pengirim contoh uji : Jenis contoh uji : Jenis pekerjaan : Tanggal penerimaan contoh uji : (NAMA INSTANSI PENGUJI) AGREGAT BERUKURAN NOMINAL MAKSIMUM 10 MM UKURAN TERKECIL RATA-RATA (UKR) Ukuran terkecil (mm) Jumlah Kelas Rata-rata butir Hasil kali (1) (2) (3) (4)=(2)x(3) < 2 1 2 4 3 4 6 5 6 8 7 08 10 9 10 12 11 12 14 13 14 16 15 16 18 17 18-20 19 Jumlah UKR = (4)/ (3) UKURAN TERBESAR RATA-RATA (UBR) Nomor deretan butir Jumlah butir dalam Panjang deretan butir deretan (mm) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) 1.... 2.......... jumlah.... UBR = (3) / (2).. Koefisien bentuk butir = UKR / UBR Penyelia/Penanggung jawab : Dikerjakan oleh : Nama : Nama : Tanggal : Tanggal : Tanda tangan : Tanda tangan : BSN 2012 7 dari 11 Bandung,... 2010.

B.2 Formulir pengujian ukuran terkecil rata-rata (UKR) dan ukuran terbesar rata-rata (UBR) butir agregat (SNI 4137: 2011) (KOP instansi) AGREGAT BERUKURAN NOMINAL MAKSIMUM < 10 MM No. order/contoh uji : Nama pengirim contoh uji : Jenis contoh uji : Jenis pekerjaan : Tanggal penerimaan contoh uji : UKURAN TERKECIL RATA-RATA (UKR) Ukuran terkecil (mm) Jumlah Kelas Rata-rata butir Hasil kali (1) (2) (3) (4)=(2)x(3) < 2 1,5 2 3 2,5 3 4 3,5 4 5 4,5 5 6 5,5 6 7 6,5 7 8 7,5 8 9 8,5 09 10 9,5 Jumlah UKR = (4)/ (3) UKURAN TERBESAR RATA-RATA (UBR) Nomor deretan butir Jumlah btir dalam Panjang deretan butir deretan (mm) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) 1.... 2.......... jumlah.... UBR = (3) / (2).. Koefisien bentuk butir = UKR / UBR Penyelia/Penanggung jawab : Dikerjakan oleh : Nama : Nama : Tanggal : Tanggal : Tanda tangan : Tanda tangan : BSN 2012 8 dari 11 Bandung,... 2010.

Lampiran C (informatif) Contoh isian formulir C.1 Contoh isian formulir Pengujian ukuran terkecil rata-rata (UKR) dan ukuran terbesar rata-rata (UBR) butir agregat (SNI 4137: 2011) B A D A N P E N E L I T I A N D A N P E N G E M B A N G A N PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN BALAI BAHAN DAN PERKERASAN JALAN Jalan A.H Nasution No.264 Kotak Pos 2 Ujungberung Telp. (022) 7811884 Fax. (022) 7811884 Bandung 40294 e-mail:pusjal@melsa.net.id AGREGAT BERUKURAN NOMINAL MAKSIMUM 10 MM No. order/contoh uji : 23/Ag.IV/BBPJ.2010 Nama pengirim contoh uji : PT Jaya Mandiri Abadi Jenis contoh uji : Agregat kasar Jenis pekerjaan : Laburan aspal Tanggal penerimaan contoh uji : 12/04/2010 UKURAN TERKECIL RATA-RATA (UKR) Ukuran terkecil (mm) Jumlah Kelas Rata-rata butir Hasil kali (1) (2) (3) (4)=(2)x(3) < 2 1 - - 2 4 3 - - 4 6 5 31 155 6 8 7 43 301 08 10 9 41 369 10 12 11 27 297 12 14 13 - - 16 18 17 - - 18-20 19 - - Jumlah 142 1122 UKR = (4)/ (3) 7,9 UKURAN TERBESAR RATA-RATA (UBR) Nomor deretan butir Jumlah butir dalam Panjang deretan butir deretan (mm) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) 1 51 793 2 68 975 3 23 324 jumlah 142 2033 UBR = (3)/ (2) 14,3 Koefisien bentuk butir = UKR / UBR = 7,9/14,3 = 0,6 Penyelia/Penanggung jawab : Dikerjakan oleh : Nama : Ir. Eddie Djunaedi B Nama : Yusef Firdaus, A.md Tanggal : 15 April 2010 Tanggal : 15 April 2010 Tanda tangan Tanda tangan BSN 2012 9 dari 11 Bandung, 15 April 2010.

C.2 Contoh isian formulir pengujian ukuran terkecil rata-rata (UKR) dan ukuran terbesar rata-rata (UBR) butir agregat (SNI 4137: 2011) B A D A N P E N E L I T I A N D A N P E N G E M B A N G A N PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN BALAI BAHAN DAN PERKERASAN JALAN Jalan A.H Nasution No.264 Kotak Pos 2 Ujungberung Telp. (022) 7811884 Fax. (022) 7811884 Bandung 40294 e-mail:pusjal@melsa.net.id AGREGAT BERUKURAN NOMINAL MAKSIMUM < 10 MM No. order/contoh uji : 23/Ag.IV/BBPJ.2010 Nama pengirim contoh uji : PT Jaya Mandiri Abadi Jenis contoh uji : Agregat kasar Jenis pekerjaan : Laburan aspal Tanggal penerimaan contoh uji : 12/04/2010 UKURAN TERKECIL RATA-RATA (UKR) Ukuran terkecil (mm) Jumlah Kelas Rata-rata butir Hasil kali (1) (2) (3) (4)=(2)x(3) < 2 1,5 - - 2 3 2,5 25 62,5 3 4 3,5 27 94,5 4 5 4,5 41 184,5 5 6 5,5 21 121,0 6 7 6,5 - - 7 8 7,5 - - 8 9 8,5 - - 09 10 9,5 - - Jumlah 115 462,5 UKR = (4)/ (3) 4,0 UKURAN TERBESAR RATA-RATA (UBR) Nomor deretan butir Jumlah butir dalam Panjang deretan butir deretan (mm) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) 1 57 381 2 58 389 jumlah 115 770 UBR = (3)/ (2) 6,7 Koefisien bentuk butir = UKR / UBR = 4,0/6,7= 0,6 Bandung, 15 April 2010. Penyelia/Penanggung jawab : Dikerjakan oleh : Nama : Ir. Eddie Djunaedi B Nama : Yusef Firdaus, A.md Tanggal : 15 April 2010 Tanggal : 15 April 2010 Tanda tangan Tanda tangan BSN 2012 10 dari 11

Lampiran D (informatif) Deviasi teknis Tabel D Perbedaan SNI 03-4137-1996 dengan SNI 4137:2012 URAIAN SNI 03-4137-1996 RSNI 4137: 2012 A. Judul Metode uji Penentuan ukuran terkecil rata-rata METODE PENGUJIAN TEBAL DAN (UKR) dan ukuran terbesar rata-rata (UBR) butir PANJANG RATA-RATA AGREGAT B. Kerangka DAFTAR ISI BAB I DESKRIPSI 1.1 Maksud dan tujuan 1.1.1 Maksud 1.1.2 Tujuan 1.2 Ruang lingkup 1.3 Pengertian BAB II PERSYARATAN- PERSYARATAN 2.1 Peralatan 2.2 Benda uji 2.3 Hasil pengujian BAB III KETENTUAN-KETENTUAN 3.1 Peralatan 3.2 Benda uji 3.3 Perhitungan BAB IV CARA UJI 4.1 Persiapan pengujian 4.2 Cara pengujian BAB V LAPORAN UJI LAMPIRAN A: DAFTAR ISTILAH C. Prinsip pengujian D. Peralatan utama (UKR) LAMPIRAN B: LAMPIRAN C: LAIN-LAIN DAFTAR NAMA DAN LEMBAGA agregat Daftar isi Prakata Pendahuluan 1 Ruang lingkup 2 Acuan normatif 3 Istilah dan definisi 4 Arti dan kegunaan 5 Peralatan 5.1 Pengujian ukuran terkecil rata-rata (UKR) 5.2 Pengujian ukuran terbesar rata-rata (UBR) 6 Penyiapan benda uji 6.1 Pengujian ukuran terkecil rata-rata (UKR) 6.1.1 Agregat yang berukuran nominal maksimum lebih besar 10 mm 6.1.2 Agregat yang berukuran nominal kurang dari 10 mm 6.2 Pengujian ukuran terbesar rata-rata (UBR) 7 Cara pengujian 7.1 Pengujian ukuran terkecil rata-rata (UKR) 7.2 Pengujian ukuran terbesar rata-rata (UBR) 8 Perhitungan 8.1 Ukuran terkecil rata-rata (UKR) 8.2 Ukuran terbesar rata-rata (UBR) 9 Pelaporan Lampiran A (normatif)gambar alat ukur UKR dan UBR Lampiran B (normatif) Contoh formulir. Lampiran C (informatif) Contoh isian formulir Lampiran D (informatif).deviasi teknis Tidak membedakan ukuran nominal Membedakan ukuran nominal maksimum butir maksimum butir agregat agregat, yaitu untuk agregat berukuran nominal maksimum 10 mm atau lebih serta untuk agregat berukuran nominal maksimum kurang dari 10 mm. 1 jenis (arloji pengukur) 2 jenis (jangka sorong atau arloji pengukur) BSN 2012 11 dari 11

BSN 2012

BSN 2012

BSN 2012

BSN 2012 BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 3,4,7,10 Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270 Telp: 021-574 7043; Faks: 021-5747045; e-mail : bsn@bsn.go.id