BAB III METODELOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

, Kementerian Perumahan Rakyat didirikan pada bulan Oktober. tahun Kementerian Perumahan Rakyat adalah unsur pelaksana

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. CommServ Network Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN ORGANISASI PT. TIGAMATA INDONESIA DALAM MENJALIN HUBUNGAN. DENGAN PELANGGAN (Periode Maret-Juni 2013), peneliti menggunakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang menjadi acuan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. merupakan anak dari PT. Star World International. Penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kualitatif, Menurut Ardianto (2011:60), Metode deskriptif kualitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODE PENELITIAN. diungkap untuk dapat bermanfaat bagi manusia (Aan Komariah, 2011:22).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian skripsi ini akan di lakukan di kantor pusat PT Bank ANZ Indonesia, yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kondisi aktual tentang proses

BAB III METODE PENELITIAN. melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan,

BAB III METODE PENELITIAN. dampak facebook terhadap perubahan pola komunikasi antar pribadi mahasiswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hakikatnya merupakan upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih

BAB III METODE PENELITIAN. berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan apa adanya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (2008:24) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bermaksud membuat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan, sesuai dengan masalah dan pendekatan penelitiannya. Unsurunsur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN. Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan. suatu kegiatan yang bersifat spekulatif (Ruslan, 2003: 206).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. Ekonomi Masyarakat Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan manusia untuk memahami dunia melalui pengalaman langsung. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

Transkripsi:

BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Penelitian 3.1.1 Sumber Data 3.1.1.1 Data Primer Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi (Uma Sekaran, 2006: 60). Untuk memperoleh data primer, dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua jenis teknik pengumpulan data, yaitu : wawancara mendalam dan observasi. 3.1.1.2 Data Sekunder Dalam penelitian ini selain menggunakan data primer, peneliti juga menggunakan data sekunder untuk memperkuat bukti hasil penelitian. Menurut Rachmat Kriyantono dalam bukunya Teknik Praktis Riset Komunikasi (2006: 42) dinyatakan bahwa data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder. Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada, misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan, publikasi pemerintah, analisis industri oleh media, situs Web, Internet, dan seterusnya (Uma Sekaran, 2006: 60-61). 43

44 Untuk memperoleh data sekunder, dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis teknik pengumpulan data, yaitu : dokumentasi dan studi pustaka. 3.1.1.3 Satuan Kajian Dalam penulisan skripsi ini, peneliti memfokuskan penelitian pada strategi Public Relations PT. Digital Inisiatif ( Digital Eight ) dan menganalisis aktivitas Public Relations dalam menggunakan Facebook untuk mendapatkan loyalitas community dari gamers Knight Age Indonesia. Penelitian akan dimulai dari bulan Februari sampai bulan Mei 2013. 3.2 Tahap Riset Tahapan riset yang peneliti lakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tahap pra-lapangan Mencari perusahaan yang akan dijadikan sebagai lapangan penelitian. Membuat proposal penelitian yang akan digunakan untuk meminta izin kepada perusahaan terkait mengenai sumber data yang dibutuhkan. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian. a. Mengamati kondisi awal dari perusahaan. Peneliti mengamati bagaimana kondisi awal dari perusahaan, bagaimana hubungan awal perusahaan dengan komunitasnya. b. Memilih judul penelitian Setelah proses pengamatan awal, peneliti memilih judul yang sesuai dengan deskripsi latar penelitian.

45 c. Menentukan rumusan masalah. Peneliti menentukan rumusan masalah-masalah yang akan diteliti pada penelitian ini. Penentuan rumusan masalah ini bertujuan agar penelitian ini berfokus pada rumusan masalah yang telah peneliti tentukan. d. Menentukan teori dan metode penelitian Peneliti memilih teori-teori apa yang dibutuhkan dan berhubungan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan. Selain teori, peneliti juga menentukan metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini agar mempermudah peneliti dalam pengumpulan data. e. Menyiapkan materi untuk pengumpulan data (wawancara dan observasi) Peneliti mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam proses pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang akan peneliti gunakan adalah wawancara dan observasi. Peneliti mempersiapkan daftar pertanyaan untuk ditanyakan kepada narasumber dan mempersiapkan alat-alat yang dapat membantu dalam proses pengumpulan data. f. Melakukan penelitian. Setelah persiapan pra-penelitian selesai, peneliti terjun langsung untuk melakukan observasi dan wawancara untuk memperoleh data-data yang peneliti butuhkan. g. Uji keabsahan dan keakuratan data Peneliti menguji keabsahan dan keakuratan data-data yang terkumpul agar data-data tersebut dapat dibuktikan keabsahannya dan keakuratan sehingga peneliti dapat mempertanggungjawaban kebenaran data tersebut. h. Mengolah data

46 Peneliti mengolah data-data yang telah terkumpul menjadi sebuah karya ilmiah yang diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti, pihak perusahaan dan bagi pembaca karya ilmiah ini. i. Kesimpulan dan saran Tahap ini merupakan tahap terakhir dari penelitian ini. Penulis menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang penulis lakukan dan memberikan saran yang dapat memperbaiki kondisi kurang baik yang ada pada latar penelitian. 3. Tahap Akhir Penelitian Pada tahap ini, penulis menyajikan hasil penelitian menjadi skripsi yang siap dipertanggungjawabkan isinya. 3.3 Metode Riset Elvinaro Ardianto dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif (2010: 58-59) menyatakan bahwa sebagai peneliti ilmu komunikasi atau public relations dengan metode kualitatif, dalam analisis datanya tidak menggunakan bantuan ilmu statistika, tetapi menggunakan rumus 5W+1H (Who, What, When, Where, Why, dan How). Selain what (data dan fakta yang dihasilkan dari penelitian), how (bagaimana proses data itu berlangsung), who (siapa saja yang bisa menjadi informan kunci dalam penelitian), where (dimana sumber informasi penelitian itu bisa digali atau ditemukan); yang paling penting dicermati dalam analisis penelitian kualitatif adalah why (analisis lebih dalam atau penafsiran/interprestasi lebih dalam ada apa dibalik fakta dan data hasil

47 penelitian itu, mengapa bisa terjadi seperti itu). Why (mengapa) memberikan pemahaman lebih dalam dari hasil penelitian kualitatif. Pada penelitian ini, metode riset yang digunakan adalah metode deskriptif-kualitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah metitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah (natural setting). Peneliti terjun langsung ke lapangan, bertindak sebagai pengamat. Ia membuat kategori perilaku, mengamati gejala, dan mencatatnya dalam buku observasi (Elvinaro Ardianto, 2010: 60). Dalam metode deskriptif-kualitatif, hipotesis tidak dapat sebelum penelitian, tetapi baru muncul dalam penelitian (Elviano Ardianto, 2010: 60). 3.4 Pengumpulan dan Pencatatan Data 3.4.1 Cara merekam data Cara peneliti merekam data dengan cara mendokumentasi melalui foto hasil observasi yang menurut peneliti penting untuk dijadikan bukti penelitian. Karena menggunakan metode wawancara untuk memperoleh data, peneliti juga merekam suara dari narasumber dengan menggunakan alat perekam suara saat wawancara berlangsung. Peneliti juga menjadikan buku-buku atau karya ilmiah yang sudah ada sebagai sumber data untuk penulisan skripsi ini. 3.4.1.1 Sumber data primer berupa : 1. Wawancara Mendalam Wawancara mendalam (intensive/depth interview) adalah teknik mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap

48 muka langsung dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam (Elviano Ardianto, 2010: 178). Menurut Elvinaro Ardianto dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif (2010: 178-179) dinyatakan bahwa wawancara mendalam memiliki karakteristik yang unik, yaitu : a. Digunakan untuk subjek yang sedikit atau bahkan satu orang saja. Mengenai banyaknya subjek, tidak ada ukuran pasti. b. Menyediakan latar belakang secara perinci mengenai alasan informan memberikan jawaban tertentu. c. Peneliti tidak hanya memerhatikan jawaban verbal informan, tapi juga respons-respons nonverbal. d. Dilakukan dalam waktu yang lama dan berkali-kali. Sebuah wawancara mendalam bisa menghabiskan waktu berjam-jam. e. Memungkinkan memberikan pertanyaan yang berbeda atas informan yang satu dengan yang lain. Susunan kata dan urutannya disesuaikan dengan ciri-ciri setiap informan. f. Sangat dipengaruhi oleh iklim wawancara. Semakin kondusif iklim wawancara (keakraban) antara peneliti (pewawancara) dan informan, wawancara dapat berlangsung terus. 2. Observasi Observasi lapangan atau pengamatan lapangan (field observation) adalah kegiatan yang setiap saat dilakukan dengan kelengkapan pancaindra yang dimiliki (Elvinaro Ardianto, 2010:

49 179). Tidak semua observasi bisa disebut sebagai suatu metode penelitian karena metode pengumpulan data melalui observasi melakukan syarat-syarat tertentu agar bermanfaat bagi kegiatan pengumpulan data (Kriyantono, 2006:10). Berikut syarat-syarat dalam melakukan observasi lapangan menurut Nazir yang dikutip Rachmat Kriyantono dalam bukunya Teknik Praktis Riset Komunikasi (2006: 106), yaitu : a. Observasi digunakan dalam penelitian dan telah direncanakan secara sistematik. b. Observasi harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. c. Observasi yang dilakukan harus dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan posisi umum, bukan dipaparkan sebagai sesuatu yang menarik perhatian d. Validitas dan reliabilitasnya dapat dicek dan dikontrol. Dalam penelitian dikenal dua jenis metode observasi menurut Elviano Ardianto dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif (2010: 180), yaitu : a. Observasi partisipan Dengan observasi partisipan, peneliti lebih memungkinkan mengamati kehidupan individu atau kelompok dalam situasi riil, di mana terdapat setting yang riil tanpa dikontrol atau diatur secara sistematis seperti penelitian eksperimental, misalnya.

50 b. Observasi nonpartisipan Observasi nonpartisipan adalah jenis metode observasi, di mana seorang peneliti hanya berperan sebagai penonton saja tidak terjun sebagai pemain seperti dalam observasi partisipan. Pada penelitian ini penulis menggunakan observasi partisipan karena penulis ikut terjun langsung dalam penelitian ini sebagai pengisi konten pada Fanpage Knight Age Indonesia. 3.4.1.2 Sumber data sekunder berupa : 1. Dokumentasi Dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi peneliti sosial untuk menelusuri data historis (Elvinaro Ardianto, 2010: 167). Kumpulan data bentuk tulisan ini disebut dokumen, dalam arti luas termasuk monumen, artefak, foto, tape, mikrofon, CD, dan hardisk (Elvinaro Ardianto, 2010: 167). Informasi yang peneliti dijadikan dokumentasi untuk penelitian ini adalah : Screen shoot grafik perkembangan Fanpage Facebook Knight Age Indonesia. Company profile dari Digital Eight. 2. Studi Pusaka Buku dan jurnal yang berkaitan dengan pembahasan mengenai Public Relations, loyalitas konsumen, social

51 media, dan Facebook dikarenakan pembahasan pada penelitian ini mengenai seputar hal tersebut. 3.4.2 Penentuan Jumlah Informan Penentuan jumlah informan adalah : - Pihak Internal merupakan informan yang berasal dari internal perusahaan, dalam hal ini adalah Manager Digital Eight karena dia mengetahui semua yang berhubungan dengan Digital Eight, dan Public Relations yang disebut Community Manager Digital Eight karena dia yang melakukan interaksi langsung dengan komunitas. - Pihak Eksternal merupakan informan yang berasal dari luar perusahaan, dalam hal ini adalah user-user game online yang masuk pada komunitas Knight Age Indonesia dan menjadi member dari Facebook Knight Age Indonesia. 3.4.3 Teknik sampling Untuk Tentukan Siapa Informan Sampling adalah proses untuk mendapatkan sampel dari suatu populasi karena pada hakikatnya yang kecil adalah yang besar (Elvinaro Ardianto, 2010: 168). Elviano Ardianto dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif (2010: 169) mengutip pernyataan Rakhmat bahwa teknik penarikan sampel sering disebut rencana sampling atau rancangan sampling. Dalam sampel probabilitas, setiap unsur populasi mempunyai nilai kemungkinan tertentu untuk dipilih. Karena sampel ini

52 mengansumsikan kerandoman, sampel probabilitas lazim disebut sampel random (Elvinaro Ardianto, 2010: 169). Sampel nonprobabilitas adalah mengambil sampel tertentu berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu (Elvinaro Ardianto, 2010: 169). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik purposif karena peneliti dalam memilih sampel berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu sampel harus merupakan member dari Fanpage Facebook Knight Age Indonesia. 3.5 Analisis dan Penafsiran Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Miles dan Huberman. Menurut Emzir yang dikutip Elvinaro Ardianto dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif (2010: 223), dijelaskan ada tiga jenis kegiatan dalam analisis data dengan Model Miles dan Huberman, yaitu: a. Reduksi Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang, menyusun data dalam suatu cara di mana kesimpulan akhir dapat digambarkan. Reduksi data terjadi secara berkelanjutan hingga laporan akhir. Bahkan sebelum data secara aktual dikumpulkan, reduksi data antisipasi terjadi sebagaimana diputuskan oleh peneliti (sering tanpa kesadaran penuh). Sebagaimana pengumpulan data berproses, terdapat beberapa bagian selanjutnya dari reduksi data (membuat

53 rangkuman, membuat tema-tema, membuat gugus-gugus, membuat pemisahan-pemisahan, menulis memo-memo). b. Model data (data display) Kita mendefinisikan model sebagai suatu kumpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk yang paling sering dari model data kualitatif selama ini adalah teks naratif. c. Penarikan/Verifikasi kesimpulan. Dari permulaan pengumpulan data, peneliti mulai memutuskan apakah makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proporsisi-proporsisi. Analisis deskriptif-kualitatif adalah suatu teknik yang menggambarkan dan menginterprestasikan arti data-data yang telah terkumpul dengan memberikan perhatian dan merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang diteliti pada saat itu, sehingga memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan sebenarnya (M. Nazir, 2003:16). Menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian (2003: 16) menyatakan bahwa tujuan deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

54 3.6 Pemeriksaan Keabsahan Data Elvinaro Ardianto dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif (2010:194) menyatakan bahwa uji validitas dan reliabilitas penelitian kualitatif disebut juga keabsahan data sehingga instrument atau alat ukur yang digunakan akurat dan dapat dipercaya. Uji validitas membuktikan bahwa apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan kenyataan, dan apakah penjelasan diberikan tentang dunia memang sesuai dengan yang sebenarnya ada atau terjadi. Validitas dibedakan menjadi 2, yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal merupakan ukuran kebenaran data yang diperoleh dengan instrumen, yakni instrument itu sungguh-sungguh mengukur variable yang sebenarnya. Bila ternyata tidak, data yang diperoleh tidak sesuai dengan kebenaran seperti yang diharuskan dalam penelitian, dan dengan sendirinya hasil penelitian tidak dapat dipercaya. Sedangkan validitas eksternal berkenaan dengan generalisasi, yakni sampai manakah generalisasi yang dirumuskan berlaku bagi kasus-kasus lain di luar penelitian. Pada penelitian ini menggunakan validitas internal karena validitas internal mengusahakan tercapainya aspek kebenaran atau the truth value hasil penelitian sehingga dapat dipercaya, atau menurut istilah naturalistic mempunyai credibility atau kredibilitas (Nasution, 2003:108). Uji reliabilitas dalam penelitian kualitatif harus diartikan sebagai penelitian yang dapat dipercaya dan dilaksanakan dengan penuh kejujuran (Elvinaro Ardianto,2010: 196). Untuk mendapatkan tingkat kepercayaan atau keberhasilan penelitian, ada berbagai cara salah satunya adalah analisis triangulasi (Elvinaro Ardianto,2010: 197). Analisis triangulasi, yaitu dimana menganalisa jawaban

55 subjek dengan meneliti kebenarannya dengan data empiris (sumber data lainnya yang tersedia) (Kriyantono, 2006:71). Tujuan triangulasi adalah mengecek kebenaran data tertentu dengan membandingkannya dengan data yang diperoleh dari sumber lain, pada berbagai fase penelitian lapangan, pada waktu yang berlainan, dan menggunakan metode yang berlainan (Elvinaro Ardianto, 2010: 197). Menurut Bachtiar S. Bachri dalam jurnalnya yang berjudul Menyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi pada Penelitian Kualitatif (2010, Vol. 10 No.1: 46-62) menyatakan bahwa terdapat 5 (lima) macam cara triangulasi, yaitu: a. Triangulasi sumber Triangulasi sumber berarti membandingkan atau mencek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda. Misalnya membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara; membandingkan antara apa yang dikatakan umum dengan yang dikatakan secara pribadi; membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada. b. Triangulasi waktu Triangulasi waktu digunakan untuk validitas data yang berkaitan dengan perubahan suatu proses dan perilaku manusia, karena perilaku manusia mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Untuk mendapatkan data yang sahih melalui observasi peneliti perlu mengadakan pengamatan tidak hanya satu kali pengamatan saja. c. Triangulasi teori Triangulasi teori adalah memanfaatkan dua teori atau lebih untuk diadu atau dipadu. Untuk itu diperlukan rancangan penelitian pengumpulan data

56 dan analisis data yang lebih lengkap, dengan demikian akan dapat memberikan hasil yang lebih komprehensif. d. Triangulasi peneliti Triangulasi peneliti adalah menggunakan lebih dari satu peneliti dalam mengadakan observasi atau wawancara karena masing-masing peneliti mempunyai gaya, sikap, dan persepsi yang berbeda dalam mengamati suatu fenomena maka pengamatan dapat berbeda dalam fenomena yang sama. Pengamatan dan wawancara dengan menggunakan dua atau lebih pengamat/pewawancara akan memperoleh data yang lebih absah. Sebelumnya tim peneliti perlu mengadakan kesepakatan dalam menentukan criteria/acuan pengamatan dan atau wawancara. e. Triangulasi metode Triangulasi metode adalah usaha mencek keabsahan datau atau mencek keabsahan temuan penelitian. Triangulasi metode dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang sama. Pelaksanaannya dapat juga denga cara cek dan recek. Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis triangulasi metode, sumber, dan waktu. Menggunakan triangulasi metode karena teknik pengumpulan datanya lebih dari satu jenis. Triangulasi sumber dipilih karena peneliti akan membandingkan semua hasil penelitian yang berasal dari berbagai sumber. Dan triangulasi waktu digunakan karena peneliti melakukan lebih dari 1kali pengamatan pada waktu yang berbeda.